Kebijakan e-audit
Dokumen audit
kinerja berbasis
elektronik
Teknis digitalisasi
dokumen dan
upload ke Simwas
1. Kebijakan e-audit
Dasar Hukum
1
●
efektivitas
transparansi
akuntabilitas
2 butir Misi
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama
●
.
Kelemahan Audit Kinerja
manual
1
●
Jumlah satker 4.484 satker, dengan Jumlah
Auditor 233 orang, sehingga belum terjangkau
secara maksimal seluruh obyek audit
2
●
Penetapan Bobot Nilai kegiatan yang ditinjau dari
4 prepektif BSC (Balanced Scored Card) ketika
FGD berbeda bagi setiap auditor, sehingga masih
cenderung subyektif.
Perencanaan Penyusunan
Studi Pembangunan Regulasi dan
Sosialisasi e-
Kelayakan Sistem Informasi Pembangunan audit
E-Audit Infrastrukur
• Melakuka • Melakukan • Melakuka • Melakuka
n Study kajian dan n n
analisis
kelayakan kebutuhan standarisa sosialisasi
Metode e-audit yang si kepada
Audit dituangkan dokumen auditor
kinerja dalam bisnis kegiatan dalam
yang proses • Menyusun mengund
digunakan • Melakukan uh
regulasi
sekarang, analisa dokumen
kebutuhan dan SOP
apakah anggaran pelaksana dan
dapat an e-audit menggun
diotomasi • Melakuka akan
melalui n simwas
sistem pengadaa • Melakuka
elektronik n barang n
(generate dan jasa sosialisasi
d by untuk kepada
sytem) membang auditee
un sistem untuk
e-audit melakuka
baik n upload
Solusi penerapan e-MPA dalam pelaksanaan e-AUDIT
1. Penanggung jawab
• Sekjen menunjuk penanggung jawab pengelola e-MPA di
tingkat eselon 1 Pusat
2. Penganggaran Honor
• Mengusulkan penganggaran honor pada SBM ke
Kementerian Keuangan
3. Tugas dan Fungsi
• Mengusulkan operator e-MPA menjadi jabatan fungsional tertentu
atau JFU yang tugasnya masuk dalam penilaian SKP
4. Infrastruktur Jaringan dan Hardware
Meminimalisir/efesiensi Anggaran
Audit
Itjen
• Analisis data elektronis terpadu menggunakan simwas online
• Pemutakhiran profil hasil pengawasan
• Penyediaan data elektronik sebagai bahan audit ebih awal
• Pengelolaan hasil audit dan tindak lanjut terintegrasi
Setjen
• Sumber pengambilan kebijakan perencanaan anggaran
• Media Monitoring penyerapan anggaran
• Pengelola infrastruktur e-mpa
• Pengelola Jaringan Kemenag seluruh Kanwil
Satker
• Penyampaian data digital secara online dan terjadwal
(e-mpa dan simwas)
• Pemanfaatan hasil pemeriksaan ITJEN
• Pemutakhiran status tindak lanjut rekomendasi
BPK
• Penyediaan data elektronik sebagai bahan
awal audit
2. Dokumen audit kinerja berbasis
elektronik
Honor Tim
No Jenis Kegiatan KKA UPLOAD DOKUMEN
TOR
RAB
SK TIM
Output yang jelas dan
terukur
Koordinatif
(mengikutsertakan Eselon I
atau KL lainnya)
HONORARIUM TIM
1 Bersifat Temporer (Perlu
(SESUAI DENGAN SBM)
Prioritas)
Perangkapan fungsi atau
tugas tertentu disamping
tugas pokok sehari-hari
Dilakukan secara selektif,
efektif dan efisien
JUMLAH PERSONIL
KESESUAIAN DENGAN SBM
PELELANGAN
JENIS KEGIATAN KKA DOKUMEBN UPLOAD KETERANGAN
SK Panitia Lelang
Susunan Kepanitian min. 3 org/(gasal)
dan bersertifikat Barjas
Kesesuaian Nilai Kontrak dengan RKAKL
(Revisi)
Penyusunan Kerangka Acuan Kerja
Rencana Umum
(KAK)
Pengumuman Rencana Umum
Rencana Umum
Pengadaan
Spesifikasi teknis dan gambar (RKS) Rencana Umum
HPS Rencana Umum
Tahapan dan Jadwal
Pengumuman Lelang
Pengadaan
Tahapan dan Jadwal
Jadwal Pengadaaan
PELELANGAN Pengadaan
SEDERHANA Pendaftaran dan pengambilan Tahapan dan Jadwal
DAN UMUM Dokumen Pengadaan Pengadaan
KETERANGAN : Tahapan dan Jadwal
BA penjelasan (Aanwizjing)
(UNTUK Pengadaan
BARANG) Tahapan dan Jadwal
BA Pemasukan Dokumen Penawaran
(DIATAS 200 JT) Pengadaan
Tahapan dan Jadwal
BA Pembukaan Dokumen Penawaran
Pengadaan
PELELANGAN (LANJUTAN)
KKA UPLOAD DOKUMEN KETERANGAN
Penunjukan Penyedia
Tahapan dan Jadwal Pengadaan
Barang/Jasa (SPPBJ)
Surat Perintah Mulai Kerja
Tahapan dan Jadwal Pengadaan
(SPMK)
Program mutu (disusun oleh
Tahapan dan Jadwal Pengadaan
Penyedia Barang)
Rapat Persiapan Pelaksanaan
Kontrak (Pre Construction Tahapan dan Jadwal Pengadaan
Meeting)
Jaminan Pelaksanaan Tahapan dan Jadwal Pengadaan
Jaminan Uang Muka Tahapan dan Jadwal Pengadaan
Jaminan Sanggahan Banding
Tahapan dan Jadwal Pengadaan
(Bila diperlukan)
BA Pemeriksaan hasil
pelaksanaan pekerjaan beserta Tahapan dan Jadwal Pengadaan
lampirannya
BA serah terima Tahapan dan Jadwal Pengadaan
Lembar data kualifikasi (LDK) Dokumen Kualifikasi
Pakta integritas Dokumen Kualifikasi
Tata cara evaluasi kualifikasi. Dokumen Kualifikasi
Formulir isian kualifikasi yang
di tandatangani Direktur Dokumen Kualifikasi
Monitoring Evaluasi
Jenis Kegiatan KKA UPLOAD DOKUMEN
Juklak / Juknis
Program Monitoring yang sudah dibuat
Instrumen
Surat Tugas
Pegawai yg sesuai dengan TUSI nya
Laporan Hasil Monitoring
MONITORING Analisa:
/ -Apakah didalam juknis disebutkan lokasi
EVALUASI monev
-Apakah didalam juknis disebutkan kriteria
petugas monev
Analisa:
- Kesesuaian dengan SBM
- Kesesuaian antara rencana dengan
realisasi
Jenis
KKA UPLOAD DOKUMEN Keterangan
Kegiatan
Uang makan dibayarkan 1 bulan
paling cepat pada awal bulan
berikutnya dan khusus uang
makan bulan Desember dapat
dibayar pada bulan bersangkutan
DATA
ITJEN
SATKER
Auditor
WAREHOUSE
Dokumen Dokumen
UN
GG
AH DUH
e-MPA/Simwas UN
M
ON
I
TO
RI
Analisa
NG
LAPORAN
&
TL
HP
SIMWAS ONLINE
(WEB)
SIMWAS
SIMWAS
DESKTOP
DESKTOP Aplikasi
Desktop
EKSPOSE
BAGAN RELATIONSHIP e-AUDIT
e - Audit e – MPA
E –Audit
Kinerja
Penyerapan
Anggaran
Upload SP2d
SERVER SIMWAS Dokumen
ONLINE Kegiatan KWT
Data
Warehouse
Desktop
-TLHP Online Aplikasi
-Hukdis Online
BKD ELEKTRONIK
SAS (aplikasi SPM)
EMIS
E-
AUDIT E-MPA
(simwa
s)
SAIBA
SPSE
PROSES e-AUDIT
Auditi Auditor Auditor
• Ketua Tim
menentukan
dokumen e-Audit
• Tim mengunduh
dokumen yang
telah ditentukan • Tim melakukan
• Mengunggah
melalui simwas audit ke lapangan
dokumen ke dan e-mpa untuk verifikasi
dalam e-MPA dan • Tim melakukan dokumen dan cek
Simwas
analisis(desk fisik
audit)
• Entri hasil
analisis pada
aplikasi simwas
DIGITALISASI DOKUMEN
Pemilahan
Dokumen
Scanning dokumen
Upload Dokumen
PENGERTIAN DIGITALISASI DOKUMEN
Dokumen Capture:
Perubahan Format dari
bentuk asli (Books, Film,
1 Audio) ke digital, misal
dengan cara discan secara
manual dengan scanner
Dokumen Management :
proses pengolahan koleksi
2
digital misal dirubah dari
jenis file doc/xls/ppt/jpg
ke pdf
PROSES DIGITALISASI DOKUMEN
KEBUTUHAN DIGITALISASI DOKUMEN
•• Komputer
Komputer (dengan
(dengan Hard
Hard disk
disk dan
dan
memori
memori yang
yang cukup)
cukup)
•• Scaner
Scaner && driver
driver sesuai
sesuai dengan
dengan
merk
merk Scan
Scan
•• Adobe
Adobe Acrobat
Acrobat (sofware
(sofware untuk
untuk
menkonversi
menkonversi atauatau mengubah
mengubah file
file
dokumen
dokumen ke ke dalam
dalam format
format PDF-
PDF-
Portable
Portable Document
Document format
format
•• Sofware
Sofware untuk
untuk menkonversi
menkonversi atau
atau
mengubah
mengubah filefile dokumen
dokumen keke
dalam
dalam format
format PDF-Portable
PDF-Portable
Document
Document
•• Sofware/aplikasi
Sofware/aplikasi (Microsof
(Microsof Word
Word
dll)
dll) Untuk
Untuk mengkonversi
mengkonversi secara
secara
langsung
langsung
MENGAPA HARUS PDF ?
Standar de Facto
Penyelesaian Temuan
yang Tidak Dapat
Ditindaklanjuti
Dasar Hukum
Keputusan Inspektur Jenderal
Kementerian Agama Nomor IJ/21/2016,
tanggal 22 Januari 2016, tentang
Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian
Temuan Hasil Pengawasan yang Tidak
Dapat Ditindaklanjuti pada Kementerian
Agama
Ruang Lingkup
Hasil Pengawasan Intern
Inspektorat Jenderal Kementerian
Agama;
Maksud dan Tujuan
Maksud
Sebagai acuan bagi penyelesaian
temuan hasil pengawasan yang tidak
dapat ditindaklanjuti
Tujuan
Memberikan kepastian tentang
penyelesaian hasil temuan
pengawasan yang tidak dapat
ditindaklanjuti, sehingga dapat
mempercepat penyelesaian terhadap
tindak lanjut hasil pengawasan pada
Kementerian Agama
Kriteria
1. Temuan Hasil Pengawasan yang
Rekomendasinya Cacat
2. Temuan Hasil Pengawasan yang
Tidak Memadai
3. Temuan Hasil Pengawasan lain
yang tidak dapat ditindaklanjuti
4. Temuan Hasil Audit yang
disanggah
1. Temuan Hasil Pengawasan yang
Rekomendasinya Cacat
a. Rekomendasi bersifat himbauan;
b. Rekomendasi perbaikan atas tindakan masa lalu, yang pada saat
pengawasan pemeriksaan tidak perlu dilakukan lagi, karena
sudah diperbaiki;
c. Rekomendasi kepada instansi di luar instansi yang diperiksa;
d. Rekomendasi terhadap suatu instansi yang diperiksa, yang saat
ini instansi tersebut sudah tidak ada lagi dan/atau terjadi
perubahan struktur organisasi;
e. Rekomendasi yang tidak sejalan dengan ketentuan yang
mengatur kegiatan yang bersangkutan atau adanya perubahan
regulasi;
f. Rekomendasi yang berada di luar kewenangan pimpinan instansi
yang diperiksa untuk melaksanakannya;
g. Rekomendasi yang tindak lanjutnya berkaitan dengan
rekanan/penyedia barang dan/atau jasa yang bangkrut atau
alamatnya sudah tidak jelas lagi, dengan pembuktian yang sah.
2. Temuan Hasil Pengawasan yang Tidak
Memadai
a. Dasar pembuktian tidak cukup
kuat atau tidak memenuhi unsur
Relevan, Kompeten, Cukup, dan
Material (Rekocuma);
b. Sebelumnya tidak dibicarakan
dengan instansi yang diperiksa;
c. Tidak ada kesepakatan dengan
pihak instansi yang diperiksa,
kecuali hasil audit investigasi.
3. Temuan Hasil Pengawasan lain yang
tidak dapat ditindaklanjuti
a. Penanggungjawabnya sudah tidak aktif (pensiun,
meninggal dan/atau tidak diketahui lagi alamatnya)
dengan pembuktian yang sah, kecuali untuk temuan
yang belum kadaluarsa dan sudah ada TP/TGR atau
SKTJM;
b. Kurang material nilainya dan sudah berlarut-larut
(lebih dari 10 tahun);
c. Pertimbangan lainnya yang dapat
dipertanggungjawabkan dengan alasan sah, meliputi:
1) Keadaan force majeur;
2) Pejabat yang menjadi subyek rekomendasi telah
menjadi tersangka dan ditahan, atau telah menjadi
terpidana dalam kasus yang sama;
3) Obyek yang direkomendasikan dalam sengketa di
pengadilan.
4. Temuan Hasil Audit yang disanggah
Temuan hasil audit yang disanggah
adalah temuan hasil audit yang
tidak disetujui oleh auditi dan/atau
atasan langsung auditi, baik
sebagian maupun keseluruhan
dengan dilengkapi dokumentasi dan
data-data pendukung dan
sanggahannya dapat diterima.
Pengawasan
ALUR TPTD
Intern
KRITERIA
• ITJEN • Temuan Hasil Pengawasan
yang Rekomendasinya Cacat
ITJEN
• Mengadaka • Memberika
Peneta n Rapat
Pembahasa
• Membentu
k Tim
n Jawaban
Tertulis
pan n
Tim
Evaluasi Kepada
Irjen
Pimpinan
Evaluasi Satker
TPTD
Tata Cara Penyelesaian TPTD
1. Pimpinan satuan organisasi atau satuan kerja
memberikan jawaban secara tertulis kepada
Inspektur Jenderal, disertai alasan yang
dibenarkan;
2. Penyelesaian dengan membentuk tim evaluasi;
3. Tim evaluasi mengadakan pembahasan,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pembahasan dan evaluasi terhadap alasan;
b. Bila hasilnya benar, dibuat berita acara
disertai kronologis dan data dukung yang
memadai;
c. Bila hasilnya tidak benar, Inspektur Jenderal
menetapkan temuan tersebut dapat
ditindaklanjuti.
Penetapan TPTD
Inspektur Jenderal Kementerian Agama
memiliki kewenangan untuk menetapkan
temuan hasil pengawasan Inspektorat Jenderal
Kementerian Agama yang tidak dapat
ditindaklanjuti;
Penetapan TPTD hasil pengawasan intern
melalui mekanisme pembahasan yang
dilakukan oleh timevaluasi yang ditunjuk oleh
Inspektur Jenderal Kementerian Agama;
Penetapan temuan kerugian negara yang tidak
dapat ditindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK RI
dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
BPK RI;
Penetapan temuan kerugian negara yang tidak
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH