Anda di halaman 1dari 47

Implementasi Audit Kinerja Berbasis

elektronik (e-audit) dan


Penyelesaian temuan
Oleh: M. Hafidz Lidinillah
Kasubbag Sistem Informasi Pengawasaan

Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI


2016
Ruang Lingkup Sosialisasi

Kebijakan e-audit

Dokumen audit
kinerja berbasis
elektronik
Teknis digitalisasi
dokumen dan
upload ke Simwas
1. Kebijakan e-audit
Dasar Hukum

UU No.11 Th.2008 tentang

1

Informasi dan Transaksi


Elektronik (UU ITE)

Instruksi Presiden Nomor 3


2 tahun 2003 tentang kebijakan


dan strategi nasional
pengembangan e-government
E-Government merupakan suatu
upaya untuk memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi yang
dimaksudkan untuk meningkatkan:
efisiensi

efektivitas

transparansi

akuntabilitas
2 butir Misi
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama

Melakukan penguatan sistem


pengawasan e-audit yang efektif
dan terintegrasi

.

Administrasi pengawasan yang cepat, tepat, dan


akurat berbasis teknologi informasi


.
Kelemahan Audit Kinerja
manual

1

Jumlah satker 4.484 satker, dengan Jumlah
Auditor 233 orang, sehingga belum terjangkau
secara maksimal seluruh obyek audit

2

Penetapan Bobot Nilai kegiatan yang ditinjau dari
4 prepektif BSC (Balanced Scored Card) ketika
FGD berbeda bagi setiap auditor, sehingga masih
cenderung subyektif.

3 Hasil Audit Kinerja tidak


dapat diketahui secara cepat


APA ITU E-
AUDIT
e-Audit adalah

Pengumpulan serta Proses pengumpulan


pengevaluasian bukti- bukti/dokumen, serta
bukti atas informasi evalusai buktinya dilakukan
untuk menentukan serta dengan bantuan komputer.
Bukti yang dikumpulkan
melaporkan tingkat untuk dievaluasi juga tidak
kesesuaian informasi  lagi berupa hard copy
tersebut dengan kriteria- melainkan berbentuk file
kriteria yang telah data komputer/Berbasis
ditetapkan Data Elektronik.
Kerangka implementasi E-Audit

Perencanaan Penyusunan
Studi Pembangunan Regulasi dan
Sosialisasi e-
Kelayakan Sistem Informasi Pembangunan audit
E-Audit Infrastrukur
• Melakuka • Melakukan • Melakuka • Melakuka
n Study kajian dan n n
analisis
kelayakan kebutuhan standarisa sosialisasi
Metode e-audit yang si kepada
Audit dituangkan dokumen auditor
kinerja dalam bisnis kegiatan dalam
yang proses • Menyusun mengund
digunakan • Melakukan uh
regulasi
sekarang, analisa dokumen
kebutuhan dan SOP
apakah anggaran pelaksana dan
dapat an e-audit menggun
diotomasi • Melakuka akan
melalui n simwas
sistem pengadaa • Melakuka
elektronik n barang n
(generate dan jasa sosialisasi
d by untuk kepada
sytem) membang auditee
un sistem untuk
e-audit melakuka
baik n upload
Solusi penerapan e-MPA dalam pelaksanaan e-AUDIT

1. Penanggung jawab
• Sekjen menunjuk penanggung jawab pengelola e-MPA di
tingkat eselon 1 Pusat
2. Penganggaran Honor
• Mengusulkan penganggaran honor pada SBM ke
Kementerian Keuangan
3. Tugas dan Fungsi
• Mengusulkan operator e-MPA menjadi jabatan fungsional tertentu
atau JFU yang tugasnya masuk dalam penilaian SKP
4. Infrastruktur Jaringan dan Hardware

• Pinmas menambah pengadaan Bandwidth setiap satker dan


Keamanan jaringan (https atau SSL security)
5.Penambahan Menu dalam e-MPA
• Penambahan menu upload dokumen pelaporan
pertanggungjawaban kegiatan (terlampir)
Tujuan Implementasi E-Audit
Dapat memperoleh informasi kinerja
Satker secara cepat dan akurat

Meminimalisir/efesiensi Anggaran
Audit

Akurasi data dan objektifitas hasil audit


kinerja lebih terjamin

Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Audit


Secara Cepat dan Akurat

Penambahan Jangkauan Audit


Stakeholder e-MPA sebagai data warehouse
e-AUDIT
• Otomasi prosedur audit

Itjen
• Analisis data elektronis terpadu menggunakan simwas online
• Pemutakhiran profil hasil pengawasan
• Penyediaan data elektronik sebagai bahan audit ebih awal
• Pengelolaan hasil audit dan tindak lanjut terintegrasi

Setjen
• Sumber pengambilan kebijakan perencanaan anggaran
• Media Monitoring penyerapan anggaran
• Pengelola infrastruktur e-mpa
• Pengelola Jaringan Kemenag seluruh Kanwil

Satker
• Penyampaian data digital secara online dan terjadwal
(e-mpa dan simwas)
• Pemanfaatan hasil pemeriksaan ITJEN
• Pemutakhiran status tindak lanjut rekomendasi

BPK
• Penyediaan data elektronik sebagai bahan
awal audit
2. Dokumen audit kinerja berbasis
elektronik
Honor Tim
No Jenis Kegiatan KKA UPLOAD DOKUMEN
TOR
RAB
SK TIM
Output yang jelas dan
terukur
Koordinatif
(mengikutsertakan Eselon I
atau KL lainnya)
HONORARIUM TIM
1 Bersifat Temporer (Perlu
(SESUAI DENGAN SBM)
Prioritas)
Perangkapan fungsi atau
tugas tertentu disamping
tugas pokok sehari-hari
Dilakukan secara selektif,
efektif dan efisien
JUMLAH PERSONIL
KESESUAIAN DENGAN SBM
PELELANGAN
JENIS KEGIATAN KKA DOKUMEBN UPLOAD KETERANGAN
SK Panitia Lelang  
Susunan Kepanitian min. 3 org/(gasal)
 
dan bersertifikat Barjas
Kesesuaian Nilai Kontrak dengan RKAKL
 
(Revisi)
Penyusunan Kerangka Acuan Kerja
Rencana Umum
(KAK)
Pengumuman Rencana Umum
Rencana Umum
Pengadaan
Spesifikasi teknis dan gambar (RKS) Rencana Umum
HPS Rencana Umum
Tahapan dan Jadwal
Pengumuman Lelang
Pengadaan
Tahapan dan Jadwal
Jadwal Pengadaaan
PELELANGAN Pengadaan
SEDERHANA Pendaftaran dan pengambilan Tahapan dan Jadwal
DAN UMUM Dokumen Pengadaan Pengadaan
KETERANGAN : Tahapan dan Jadwal
BA penjelasan (Aanwizjing)
(UNTUK Pengadaan
BARANG) Tahapan dan Jadwal
BA Pemasukan Dokumen Penawaran
(DIATAS 200 JT) Pengadaan
Tahapan dan Jadwal
BA Pembukaan Dokumen Penawaran
Pengadaan
PELELANGAN (LANJUTAN)
KKA UPLOAD DOKUMEN KETERANGAN
Penunjukan Penyedia
Tahapan dan Jadwal Pengadaan
Barang/Jasa (SPPBJ)
Surat Perintah Mulai Kerja
Tahapan dan Jadwal Pengadaan
(SPMK)
Program mutu (disusun oleh
Tahapan dan Jadwal Pengadaan
Penyedia Barang)
Rapat Persiapan Pelaksanaan
Kontrak (Pre Construction Tahapan dan Jadwal Pengadaan
Meeting)
Jaminan Pelaksanaan Tahapan dan Jadwal Pengadaan
Jaminan Uang Muka Tahapan dan Jadwal Pengadaan
Jaminan Sanggahan Banding
Tahapan dan Jadwal Pengadaan
(Bila diperlukan)
BA Pemeriksaan hasil
pelaksanaan pekerjaan beserta Tahapan dan Jadwal Pengadaan
lampirannya
BA serah terima Tahapan dan Jadwal Pengadaan
Lembar data kualifikasi (LDK) Dokumen Kualifikasi
Pakta integritas Dokumen Kualifikasi
Tata cara evaluasi kualifikasi. Dokumen Kualifikasi
Formulir isian kualifikasi yang
di tandatangani Direktur Dokumen Kualifikasi
Monitoring Evaluasi
Jenis Kegiatan KKA UPLOAD DOKUMEN
Juklak / Juknis
Program Monitoring yang sudah dibuat
Instrumen
Surat Tugas
Pegawai yg sesuai dengan TUSI nya
Laporan Hasil Monitoring
MONITORING Analisa:
/ -Apakah didalam juknis disebutkan lokasi
EVALUASI monev
-Apakah didalam juknis disebutkan kriteria
petugas monev
Analisa:
- Kesesuaian dengan SBM
- Kesesuaian antara rencana dengan
realisasi
Jenis
KKA UPLOAD DOKUMEN Keterangan
Kegiatan
Uang makan dibayarkan 1 bulan
paling cepat pada awal bulan
berikutnya dan khusus uang
makan bulan Desember dapat
dibayar pada bulan bersangkutan

Surat permintaan pembayaran LS


ALAT KEHADIRAN
uang makan utk diterbitkan SPM
ELEKTRONIK, BUKTI
dilengkapi daftar perhitungan
KETIDAKHADIRAN DAN
PEMBAYAR REKAP ABSENSI PNS uang makan, daftar hadir dan
AN UANG rekapnya, SPTJM dan SSP PPh
MAKAN pasal 21.
DAN Pengisian daftar hadir dengan
DISIPLIN menggunakan absen sidik jari
PEGAWAI Pembayaran uang makan
dilengkapi daftar penerimaan dan
kuitansi
JUMLAH KEHADIRAN RIIL
(PERHITUNGAN AUDITOR)
DIBANDINGKAN JUMLAH Jumlah kehadiran seharusnya
KEHADIRAN PNS dibandingkan dengan jumlah
BERDASARKAN DAFTAR kehadiran berdasarkan daftar
KEGIATAN KKA UPLOAD DOKUMEN
Renstra ( Visi, Misi, Tujuan, Sasaran ,
Program)
Usulan RKT
RKT
Dokumen pendukung Term Of Reference
(TOR), dll
PENYUSUNAN
Konsep RKAKL (Rencana Kerja Anggaran
RKAKL
Kementerian/L
TOTAL
Mendukung visi dan misi
Keterkaitan antara kegiatan dan program
Tepat akun/MAK
Tepat standar biaya masukan
JENIS KKA UPLOAD
KETERANGAN
KEGIATAN DOKUMEN
NRG  
Surat Keterangan
Melaksanakan Tugas  
(SKMT)
TUNJANGAN
Dibuktikan kebenaran
PROFESI Surat Keterangan Beban
terpenuhinya beban
GURU + Kerja (SKBK)
kerja
DOSEN NON
SK Dirjen Pendis  
PNS
 
SK dan Jadwal Mengajar
 
Memenuhi beban kerja 24  
Jam  
NRG  
Rekap data pada Surat
Keterangan Melaksanakan  
TUNJANGAN
Tugas (SKMT)
PROFESI
Dibuktikan kebenaran
GURU DAN Surat Keterangan Beban
terpenuhinya beban
DOSEN PNS , Kerja (SKBK)
kerja
TUNJANGAN
SK Dirjen Pendis  
KEHORMATAN
SK dan Jadwal Mengajar  
PROFESOR
 
Memenuhi beban kerja 24
PENANGGUNG JAWAB PENGELOLA KEUANGAN
NAMA KEGIATAN DOKUMEN UPLOAD
SK Pengelola Anggaran Keuangan ditetapkan oleh
KPA
Resume Kontrak (untuk pengadaan barang dan jasa
>Rp50 juta)
PENANGGUNG
Faktur dan Kuitansi
JAWAB PENGELOLA
Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
KEUANGAN
Surat Pertanggungjawaban Belanja (SPTJB)
Daftar Nominatif (untuk perjalanan dinas
LS)contoh: Rincian awal Perjadin
SPM (Surat Perintah Membayar)
HONORARIUM TIM (SESUAI DENGAN SBM)
TOR
HONORARIUM TIM
RAB
(SESUAI DENGAN
SK TIM
SBM)
Laporan (Uraian Hasil Pekerjaan)
3. Teknis digitalisasi dokumen dan
upload ke Simwas
ALUR e-AUDIT

DATA

ITJEN
SATKER

Auditor

WAREHOUSE
Dokumen Dokumen

UN
GG
AH DUH
e-MPA/Simwas UN
M
ON
I
TO
RI

Analisa
NG

LAPORAN
&
TL
HP

SIMWAS ONLINE
(WEB)
SIMWAS
SIMWAS
DESKTOP
DESKTOP Aplikasi
Desktop
EKSPOSE
BAGAN RELATIONSHIP e-AUDIT

Tim Admin E- Audit


-Update KPI
Inte
APERDIN Dat grasi -Update KKA Pendukung
a

e - Audit e – MPA
E –Audit
Kinerja
Penyerapan
Anggaran

Upload SP2d
SERVER SIMWAS Dokumen
ONLINE Kegiatan KWT
Data
Warehouse
Desktop
-TLHP Online Aplikasi
-Hukdis Online

-Proses Audit Kinerja


Secara elektronik
BAGAN RELATIONSHIP Data Source
E-AUDIT

BKD ELEKTRONIK
SAS (aplikasi SPM)

EMIS
E-
AUDIT E-MPA
(simwa
s)
SAIBA

SPSE
PROSES e-AUDIT
Auditi Auditor Auditor

• Ketua Tim
menentukan
dokumen e-Audit
• Tim mengunduh
dokumen yang
telah ditentukan • Tim melakukan
• Mengunggah
melalui simwas audit ke lapangan
dokumen ke dan e-mpa untuk verifikasi
dalam e-MPA dan • Tim melakukan dokumen dan cek
Simwas
analisis(desk fisik
audit)
• Entri hasil
analisis pada
aplikasi simwas
DIGITALISASI DOKUMEN
Pemilahan
Dokumen

Scanning dokumen

Upload Dokumen
PENGERTIAN DIGITALISASI DOKUMEN

Proses perubahan dari dokumen tercetak


(printed document) menjadi dokumen
elektronik sering disebut dengan proses
digitalisasi dokumen.

Dokumen mentah (jurnal, prosiding, buku,


majalah, dsb) diproses dengan sebuah alat
(scanner,camera,file recorder) untuk
menghasilkan dokumen elektronik.
TEKNIK DIGITALISASI DOKUMEN

Dokumen Capture:
Perubahan Format dari
bentuk asli (Books, Film,
1 Audio) ke digital, misal
dengan cara discan secara
manual dengan scanner

Dokumen Management :
proses pengolahan koleksi

2
digital misal dirubah dari
jenis file doc/xls/ppt/jpg
ke pdf
PROSES DIGITALISASI DOKUMEN
KEBUTUHAN DIGITALISASI DOKUMEN

•• Komputer
Komputer (dengan
(dengan Hard
Hard disk
disk dan
dan
memori
memori yang
yang cukup)
cukup)
•• Scaner
Scaner && driver
driver sesuai
sesuai dengan
dengan
merk
merk Scan
Scan
•• Adobe
Adobe Acrobat
Acrobat (sofware
(sofware untuk
untuk
menkonversi
menkonversi atauatau mengubah
mengubah file
file
dokumen
dokumen ke ke dalam
dalam format
format PDF-
PDF-
Portable
Portable Document
Document format
format
•• Sofware
Sofware untuk
untuk menkonversi
menkonversi atau
atau
mengubah
mengubah filefile dokumen
dokumen keke
dalam
dalam format
format PDF-Portable
PDF-Portable
Document
Document
•• Sofware/aplikasi
Sofware/aplikasi (Microsof
(Microsof Word
Word
dll)
dll) Untuk
Untuk mengkonversi
mengkonversi secara
secara
langsung
langsung
MENGAPA HARUS PDF ?

Mempertahankan tampilan dan bentuk


sesuai dengan dokumen asli (Legal Issues)

Memiliki kemampuan temu kembali


(search) secara fulltext

Memiliki Fasilitas untuk security

Software untuk membaca > Free (Adobe


Acrobat
Reader)

Standar de Facto
Penyelesaian Temuan
yang Tidak Dapat
Ditindaklanjuti
Dasar Hukum
Keputusan Inspektur Jenderal
Kementerian Agama Nomor IJ/21/2016,
tanggal 22 Januari 2016, tentang
Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian
Temuan Hasil Pengawasan yang Tidak
Dapat Ditindaklanjuti pada Kementerian
Agama
Ruang Lingkup
 Hasil Pengawasan Intern
Inspektorat Jenderal Kementerian
Agama;
Maksud dan Tujuan
 Maksud
Sebagai acuan bagi penyelesaian
temuan hasil pengawasan yang tidak
dapat ditindaklanjuti
 Tujuan
Memberikan kepastian tentang
penyelesaian hasil temuan
pengawasan yang tidak dapat
ditindaklanjuti, sehingga dapat
mempercepat penyelesaian terhadap
tindak lanjut hasil pengawasan pada
Kementerian Agama
Kriteria
1. Temuan Hasil Pengawasan yang
Rekomendasinya Cacat
2. Temuan Hasil Pengawasan yang
Tidak Memadai
3. Temuan Hasil Pengawasan lain
yang tidak dapat ditindaklanjuti
4. Temuan Hasil Audit yang
disanggah
1. Temuan Hasil Pengawasan yang
Rekomendasinya Cacat
a. Rekomendasi bersifat himbauan;
b. Rekomendasi perbaikan atas tindakan masa lalu, yang pada saat
pengawasan pemeriksaan tidak perlu dilakukan lagi, karena
sudah diperbaiki;
c. Rekomendasi kepada instansi di luar instansi yang diperiksa;
d. Rekomendasi terhadap suatu instansi yang diperiksa, yang saat
ini instansi tersebut sudah tidak ada lagi dan/atau terjadi
perubahan struktur organisasi;
e. Rekomendasi yang tidak sejalan dengan ketentuan yang
mengatur kegiatan yang bersangkutan atau adanya perubahan
regulasi;
f. Rekomendasi yang berada di luar kewenangan pimpinan instansi
yang diperiksa untuk melaksanakannya;
g. Rekomendasi yang tindak lanjutnya berkaitan dengan
rekanan/penyedia barang dan/atau jasa yang bangkrut atau
alamatnya sudah tidak jelas lagi, dengan pembuktian yang sah.
2. Temuan Hasil Pengawasan yang Tidak
Memadai
a. Dasar pembuktian tidak cukup
kuat atau tidak memenuhi unsur
Relevan, Kompeten, Cukup, dan
Material (Rekocuma);
b. Sebelumnya tidak dibicarakan
dengan instansi yang diperiksa;
c. Tidak ada kesepakatan dengan
pihak instansi yang diperiksa,
kecuali hasil audit investigasi.
3. Temuan Hasil Pengawasan lain yang
tidak dapat ditindaklanjuti
a. Penanggungjawabnya sudah tidak aktif (pensiun,
meninggal dan/atau tidak diketahui lagi alamatnya)
dengan pembuktian yang sah, kecuali untuk temuan
yang belum kadaluarsa dan sudah ada TP/TGR atau
SKTJM;
b. Kurang material nilainya dan sudah berlarut-larut
(lebih dari 10 tahun);
c. Pertimbangan lainnya yang dapat
dipertanggungjawabkan dengan alasan sah, meliputi:
1) Keadaan force majeur;
2) Pejabat yang menjadi subyek rekomendasi telah
menjadi tersangka dan ditahan, atau telah menjadi
terpidana dalam kasus yang sama;
3) Obyek yang direkomendasikan dalam sengketa di
pengadilan.
4. Temuan Hasil Audit yang disanggah
Temuan hasil audit yang disanggah
adalah temuan hasil audit yang
tidak disetujui oleh auditi dan/atau
atasan langsung auditi, baik
sebagian maupun keseluruhan
dengan dilengkapi dokumentasi dan
data-data pendukung dan
sanggahannya dapat diterima.
Pengawasan
ALUR TPTD
Intern
KRITERIA
• ITJEN • Temuan Hasil Pengawasan
yang Rekomendasinya Cacat

• Temuan Hasil Pengawasan


TLH yang Tidak Memadai
P
• Temuan Hasil Pengawasan
lain yang tidak dapat
ditindaklanjuti

• Temuan Hasil Audit yang


disanggah

ITJEN
• Mengadaka • Memberika
Peneta n Rapat
Pembahasa
• Membentu
k Tim
n Jawaban
Tertulis
pan n
Tim
Evaluasi Kepada
Irjen
Pimpinan
Evaluasi Satker
TPTD
Tata Cara Penyelesaian TPTD
1. Pimpinan satuan organisasi atau satuan kerja
memberikan jawaban secara tertulis kepada
Inspektur Jenderal, disertai alasan yang
dibenarkan;
2. Penyelesaian dengan membentuk tim evaluasi;
3. Tim evaluasi mengadakan pembahasan,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pembahasan dan evaluasi terhadap alasan;
b. Bila hasilnya benar, dibuat berita acara
disertai kronologis dan data dukung yang
memadai;
c. Bila hasilnya tidak benar, Inspektur Jenderal
menetapkan temuan tersebut dapat
ditindaklanjuti.
Penetapan TPTD
 Inspektur Jenderal Kementerian Agama
memiliki kewenangan untuk menetapkan
temuan hasil pengawasan Inspektorat Jenderal
Kementerian Agama yang tidak dapat
ditindaklanjuti;
 Penetapan TPTD hasil pengawasan intern
melalui mekanisme pembahasan yang
dilakukan oleh timevaluasi yang ditunjuk oleh
Inspektur Jenderal Kementerian Agama;
 Penetapan temuan kerugian negara yang tidak
dapat ditindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK RI
dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
BPK RI;
 Penetapan temuan kerugian negara yang tidak
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai