Anda di halaman 1dari 45

PENYUSUNAN DAN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI

SESUAI PP 30/2019 DAN PERMENPAN RB 8/2021

BIRO SDM KEMENDIKBUDRISTEK - 2022


Sistem Manajemen Kinerja
1.
Perencanaan
Kinerja

5.
Sistem Informasi 2.
Kinerja PNS Pelaksanaan,
pemantauan, dan
pembinaan kinerja

4.
Tindak Lanjut 3.
Penilaian
Kinerja
Transformasi SKP

Berbasis Hasil
Berbasis Aktifitas
kinerja berdasarkan cascading
merupakan penyusunan kegiatan
berbasis hasil diperoleh melalui dialog
tugas jabatan berdasarkan tusi
kinerja

Kalimat dalam SKP:


Kalimat dalam SKP:
Aktifitas
Hasil + Qualifier
Sasaran Kerja Pegawai
Sasaran Kinerja Pegawai
PP No. 46/2011
PP No. 30/2019
Perka BKN No. 1/2013
Permenpan RB No. 8/2021
Contoh Penggunaan Kalimat dalam SKP
• Mengumpulkan data sarana dan prasarana
• Menginput data sarana dan prasarana
• Mengolah data sarana dan prasarana
Aktifitas • Merekap data sarana dan prasarana

• Rekapitulasi data sarana dan prasarana yang mutakhir siap


digunakan sebagai bahan informasi
SKP • Rekapitulasi data sarpras mutakhir dan informatif
Contoh Penggunaan Kalimat dalam SKP (2)

• Memproses surat masuk/keluar


• Mengelompokan dokumen/surat
Aktifitas • Menyimpan dan memelihara dokumen/surat

• Arsip surat yang tersimpan dan mudah di akses


SKP
PENYUSUNAN RENCANA KINERJA (SKP)

Tahapan Penyusunan SKP

SKP JPT SKP JPT


JPT
Manajemen Kinerja

RENSTRA

PK RKT SAKIP
Perencanaan Kinerja

Pelaksaan, Pemantauan, Pembinaan,


KINERJA ORGANISASI

penilaian, dan tinjut


SKP JPT/
PIMPINAN SATKER MANDIRI Kinerja
Kinerja Unit Kinerja
Unit Unit
MEMPERHATIKAN
KOMPETENSI DAN
TUGAS JABATAN

SKP JA SKP JF SKP


PIRAMIDA KINERJA
Tahapan Penyusunan SKP
1. Rencana SKP JPT

Perjanjian
Kinerja
Kinerja
Utama
Inisiatif Strategis
/Rencana Aksi
Rencana
SKP JPT

Community
Involvement
Kinerja
Tambahan
Development
Comitment
Tahapan Penyusunan SKP
2. Review Rencana SKP JPT

Keselarasan Kinerja
Sasaran, indikator dan target yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja dengan memperhatikan Rencana
Strategis, Rencana Kerja Tahunan dan Direktif atau penugasan yang diberikan oleh pimpinan instansi

Kesetaraan kualitas dan tingkat kendali Kinerja


Outcome, output kendali rendah, dapat ditambahkan paling kurang output
kendali sedang.

Ketepatan penentuan aspek indikator dan indikator Kinerja


Tahapan Penyusunan SKP
3. Penetapan Rencana SKP JPT
Metode Cascading
Pertimbangkan jenis, kondisi, struktur, dan bidang
pekerjaan yang ada di masing-masing unit kerja

METODE
DIRECT CASCADING I CASCADING II NON – DIRECT CASCADING
Kinerja dicascading dengan Kinerja dicascading dalam bentuk:
pendekatan : melalui d ialog
❖ layanan
❖ pembagian aspek/tahapan kinerja
❖ produk
❖ pembagian wilayah
❖ pembagian beban target kuantitatif

Akan direvieu oleh


Pejabat Pengelola
Kinerja
Contoh Metode Cascading

INDEKS INDEKS
KEBERSIHAN KOTA A KEBERSIHAN KOTA A
Contoh Metode Cascading
Rentang Kendali Kinerja Utama
OUTPUT KENDALI RENDAH OUTPUT KENDALI SEDANG OUPUT KENDALI TINGGI
Pencapaian Output dipengaruhi Pencapaian Output dipengaruhi Pencapaian Output dipengaruhi
dominan oleh pihak selain pemilik berimbang oleh pemiliki ouput dominan oleh pemiliki ouput
ouput dan pihak selaian pemilik ouput

JABATAN ADMINISTRATOR, PENGAWAS, JF SELAKU KETUA TIM/ KOOR/ SUBKOOR


Kinerja Utama paling kurang berupa:
1. outcome antara; dan/atau
2. output kendali sedang.
3. output lain dengan kendali paling kurang sesuai
dengan jenjang jabatan dan butir kegiatan Jabatan
Fungsional.

JABATAN FUNGSIONAL JABATAN PELAKSANA


Kinerja utama berupa output dengan kendali Kinerja utama paling kurang berupa output
paling kurang sesuai dengan jenjang jabatan dan kendali tinggi.
butir kegiatan Jabatan Fungsional.
Tahapan Penyusunan SKP
4. Matriks Peran dan Hasil
CONTOH MATRIKS PEMBAGIAN PERAN DAN HASIL
NAMA DAN
INTERMEDIATE OUTCOME / PRODUK DAN/ATAU LAYANAN TIM KERJA PADA UNIT KERJA
JABATAN PEGAWAI
RIAN, KASUBDIT II/ APLIKASI SIMBG MENJALANKAN BISNIS PROSES DAN SLA RESPONS YANG CEPAT DAN AKURAT ATAS SEMAKIN BANYAK PEGAWAI DINAS PU DAN PTSP
JF SELAKU KOORD (SERVICE LEVEL AGREEMENT) SESUAI NSPK YANG RELIABLE PENGADUAN MASYARAKAT TERKAIT LAYANAN PEMDA KAB/KOTA YANG BISA MELAYANI
DAN USER-FRIENDLY PENERBITAN PBG/IMB DAN SLF MELALUI PENERBITAN PBG/IMB DAN SLF MELALUI SIMBG
APLIKASI SIMBG SECARA. CEPAT DAN AKURAT
Lingga, JF Teknik • Proses bisnis aplikasi SIMBG dalam bentuk arsitektur aplikasi yang ▪ Pengguna dan Pengelola Layanan SIMBG dapat • Modul materi peningkatan kapasitas pengelola layanan
Tata Bangunan dan lengkap dan sesuai NSPK mengetahui progress/tindak lanjut pengaduannya penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui SIMBG tersusun
Perumahan Muda secara up-to-date melalui aplikasi SIMBG secara lengkap dan sesuai standar penyusunan modul
▪ Telaahan jawaban atas pengaduan masyarakat • Peserta peningkatan kapasitas memahami dan dapat
tersusun secara cepat dan akurat (berdasarkan mempraktekan materi yang disampaikan
objek atau jenis masalah atau berdasarkan • Pelatih/Narasumber peningkatan kapasitas layanan
wilayah) penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui SIMBG kompeten
dan tercukupi sesuai kebutuhan
• Peserta mendapatkan pelayanan yang memadai selama
proses pelaksanaan peningkatan kapasitas
Ali, Pranata Komputer • Aplikasi SIMBG dapat dioperasikan pada saat soft launching ▪ Perbaikan aplikasi berdasarkan hasil survey,
aplikasi SIMBG kepada pemerintah daerah terpilih masukan, dan saran pengguna aplikasi serta
• Manual book dan simulasi penggunaan aplikasi SIMBG memuat berdasarkan data permasalahan teknis aplikasi.
informasi yang jelas, lengkap, mutakhir dan mudah dipahami ▪ Jawaban atas pertanyaan terkait teknis aplikasi
• Telaahan berdasarkan hasil simulasi fitur-fitur aplikasi SIMBG agar dari pengelola aplikasi di daerah disampaikan
dapat dioperasikan pada saat soft launching dengan respon cepat dan akurat
• Pengguna mendapatkan akses username dan password sesuai
prosedur, mudah, dan cepat
Gina, Pengelola Data • Data pengguna aplikasi SIMBG terdokumentasi secara akurat, ▪ Data pengaduan masyarakat terdokumentasi ▪ Data peserta, narasumber, notulensi, dokumentasi, dan
reliable, dan dimutakhirkan secara berkala secara akurat, mutakhir, dan dilaporkan dengan pertanggungjawaban administrasi peningkatan kapasitas
• Data monitoring penggunaan aplikasi tersedia secara akurat, cepat. terdokumentasi secara lengkap, akurat, dan dapat
reliable, mutakhir, dan disajikan secara informatif dipertanggungjawabkan
• Data permasalahan teknis aplikasi tersedia secara akurat, mutakhir, ▪ Data pre- dan posttest peserta peningkatan kapasitas
dan dilaporkan secara berkala untuk ditindaklanjuti perbaikannya terdokumentasi secara lengkap
oleh tim IT.
• Data masukan, saran, dan keluhan dari pengguna aplikasi
terdokumentasi secara akurat, reliable, dan mutakhir
Mustafa, Pengelola • Telaahan pengembangan fitur aplikasi SIMBG agar reliable dan ▪ Progress penyelesaian pengaduan masyarakat ▪ Data hasil pre- dan posttest peserta peningkatan
Monev user-friendly dievaluasi dan dilaporkan secara berkala kapasitas dievaluasi untuk perbaikan modul materi dan
• Data pengguna aplikasi dievaluasi dan dilaporkan secara berkala metode bimbingan teknis.
• Data penggunaan aplikasi dievaluasi dan dilaporkan secara berkala ▪ Pelaksanaan peningkatan kapasitas dievaluasi dan
• Data permasalahan teknis aplikasi dievaluasi dan dilaporkan secara dilaporkan sebagai bahan peningkatan proses kerja
berkala. selanjutnya.
• Data masukan, saran, dan keluhan dari pengguna aplikasi
dievaluasi dan dilaporkan secara berkala
Tahapan Penyusunan SKP
5. Rencana SKP JA/JF

Asep Nurhuda, M.Kom


Tahapan Penyusunan SKP
6. Review Rencana SKP JA/JF
Tahapan Penyusunan SKP
6. Review Rencana SKP JA/JF
Keterkaitan Rencana Kinerja dengan Butir Kegiatan JF
Tahapan Penyusunan SKP
7. Penetapan Rencana SKP JA/JF
PENILAIAN KINERJA

1. Penilaian SKP JPT

2. Penilaian SKP JA/JF

3. Penilaian Ide Baru

4. Penilaian Kinerja
Penilaian Kinerja
1. Penilaian SKP JPT
MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG
MENGHITUNG CAPAIAN IKI (CIKI)
Min
Menghitung capaian IKI pada KU I 60
Capaian IKI KU berupa: Capaian IKI PK,
Renstra, RKT, Direktif
III
100
dan KT Max Capaian IKI KU berupa: Capaian IKI
40 Rencana Aksi dan Inisiatif Strategis
Max Capaian IKI Kinerja Tambahan (Jika
10 ada)

MENENTUKAN KATEGORI CAPAIAN


IKI DAN NILAI CAPAIAN IKI (NCIKI)
Konversi setiap capaian IKI menjadi
nilai capaian IKI MENGHITUNG NILAI SKP
II Menghitung nilai SKP berdasarkan nilai IV
Keterangan: tertimbang capaian IKI KU dan KT
KU = Kinerja Utama
KT = Kinerja Tambahan
Penilaian Kinerja
1. Penilaian SKP JPT – (I) Menghitung Capaian IKI
Capaian IKI kondisi Normal
(Maximise)
Semakin tinggi nilai realisasi IKI maka
semakin baik capaian kinerjanya
(Capaian melampaui Target) Capaian IKI kondisi Khusus
(Minimise)
Semakin rendah nilai realisasi IKI maka
semakin baik capaian kinerjanya
(Capaian melampaui Target)

Contoh IKI:
1. Indeks Sistem Merit
2. Jumlah pegawai yang memiliki nilai
minimal “Baik”
3. Indeks Kepuasan Layanan Contoh IKI:
1. Presentase jumlah pelajar buta
huruf
2. Jumlah pegawai yang mendapat
hukuman disiplin
3. Presentase complain yang masuk
Penilaian Kinerja
1. Penilaian SKP JPT – (II) Menentukan Kategori dan Nilai Capaian IKI

1. Capaian IKI yang diperoleh dari langkah 2. Berdasarkan Kategori Capaian IKI pada
sebelumnya dikonversi capaianya untuk langkah sebelumnya dilakukan penghitungan
mendapatkan Kategori Capaian IKI Nilai Capaian IKI
berdasarkan tabel berikut:
Penilaian Kinerja
1. Penilaian SKP JPT – (II) Menentukan Kategori dan Nilai Capaian IKI
Penilaian Kinerja
1. Penilaian SKP JPT – (III) Menghitung Nilai Tertimbang – Kinerja Utama

Menghitung Nilai Tertimbang Kinerja Utama yang berdasarkan PK


01 dengan memperhatikan Renstra, Renja, Direktif dengan
Bobot Minimal 60%

Menghitung Nilai Tertimbang Kinerja Utama yang berdasarkan


Rencana Aksi/Inisiatif Strategis
Menghitung
02 dengan Bobot Maksimal 40%
Nilai Tertimbang
Kinerja Utama

Menghitung Nilai Tertimbang Kinerja Utama dengan


menjumlahkan keduanya
03
Penilaian Kinerja
1. Penilaian SKP JPT – (III) Menghitung Nilai Tertimbang – Kinerja Tambahan

Pengaturan Bobot NCIKI KT


Penilaian Kinerja
1. Penilaian SKP JPT – (III) Menghitung Nilai Tertimbang
Penilaian Kinerja
1. Penilaian SKP JPT – (IV) Menghitung Nilai SKP

Berdasarkan nilai tertimbang Capaian IKI dihitung


nilai akhir SKP dengan formula yang digunakan
adalah:

Nilai SKP = Nilai KU + Nilai KT


Nilai KU = Nilai Tertimbang Capaian KU 1 +Nilai Tertimbang Capaian KU 2
Kategori Nilai Kinerja Pegawai
Kategori Rentang Nilai
110 < nilai < 120
Nilai KT =∑ Nilai Tertimbang Capaian Kinerja Tambahan Sangat Baik dan terdapat ide baru yang
telah ditetapkan
- Apabila total nilai tertimbang rencana kinerja tambahan melebihi 10, maka di Baik 90 < nilai < 120
konversi menjadi 10 Cukup 70 < nilai < 90
- Apabila perolehan nilai SKP lebih dari 120, maka nilai SKP dikonversi menjadi 120
dengan menambahkan keterangan Kurang 50 < nilai < 70
Sangat Kurang nilai < 50
Penilaian Kinerja
1. Penilaian SKP JA/JF
MENENTUKAN NILAI TERTIMBANG
MENENTUKAN CAPAIAN IKI
CAPAIAN RENCANA KINERJA
RENCANA KINERJA Nilai Capaian Kinerja akan III
Menghitung capaian IKI pada KU I dibobotkan menjadi nilai kinerja
dan KT tertimbang

MENENTUKAN KATEGORI DAN


NILAI CAPAIAN RENCANA KINERJA
Konversi capaian IKI menjadi nilai
Capaian Kinerja MENGHITUNG NILAI SKP
II Menghitung nilai SKP berdasarkan nilai IV
Keterangan: capaian Kinerja tertimbang
KU = Kinerja Utama
KT = Kinerja Tambahan
Penilaian Kinerja
2. Penilaian SKP JA/JF– (I) Menghitung Capaian IKI
Capaian IKI kondisi Normal
(Maximise)
Semakin tinggi nilai realisasi IKI maka
semakin baik capaian kinerjanya
(Capaian melampaui Target) Capaian IKI kondisi Khusus
(Minimise)
Semakin rendah nilai realisasi IKI maka
semakin baik capaian kinerjanya
(Capaian melampaui Target)

Contoh
1. Presentase telaahan yang
Contoh IKI:
diselesaikan
1. Ketepatan waktu penyelesaian
laporan
2. Frekuensi kesalahan penulisan
surat pengantar
Penilaian Kinerja
2. Penilaian SKP JA/JF–
(II) Menghitung Kategori dan Nilai Capaian Rencana Kinerja

Berdasarkan Capaian
IKI beserta
kategorinya
ditentukan capaian
rencana kinerja
berdasarkan table
konversi berikut.

❑ Dalam hal suatu rencana kerja hanya memiliki satu indicator kinerja individu, maka capaian IKI merupakan capaian rencana kinerja
Penilaian Kinerja
2. Penilaian SKP JA/JF–
(II) Menghitung Kategori dan Nilai Capaian Rencana Kinerja
Penilaian Kinerja
2. Penilaian SKP JA/JF– (III) Menghitung Nilai Tertimbang – Kinerja Utama

01 Direct Cascading : sama dengan Capaian Rencana Kinerja

Non Direct Cascading : Bobot dipengaruhi oleh Kategori


capaian kinerja atasan
Menghitung
Nilai Tertimbang
Capaian
Rencana Kinerja
Utama 02

Nilai Tertimbang:

- Bobot 1 dan Nilai 1 → Bawahan


- Botot 2 dan Nilai 2 → Atasan
Penilaian Kinerja
2. Penilaian SKP JA/JF– (III) Menghitung Nilai Tertimbang – Kinerja Tambahan

Pengaturan Bobot NCIKI KT


Penilaian Kinerja
2. Penilaian SKP JA/JF– (III) Menghitung Nilai Tertimbang
Penilaian Kinerja
2. Penilaian SKP JA/JF– (IV) Menghitung Nilai SKP
Berdasarkan nilai capaian rencana kinerja dihitung
nilai Akhir SKP

Nilai SKP = Nilai tertimbang capaian KU + Nilai tertimbang capaian KT

Nilai Capaian KU = Rata-rata Capaian Kinerja Utama

Kategori Nilai Kinerja Pegawai


Nilai KT =∑ Nilai Tertimbang Capaian Kinerja Tambahan Kategori Rentang Nilai
110 < nilai < 120
Sangat Baik dan terdapat ide baru yang
telah ditetapkan
- Apabila total nilai tertimbang rencana kinerja tambahan melebihi 10, maka di
Baik 90 < nilai < 120
konversi menjadi 10 Cukup 70 < nilai < 90
- Apabila perolehan nilai SKP lebih dari 120, maka nilai SKP dikonversi menjadi 120
Kurang 50 < nilai < 70
dengan menambahkan keterangan
Sangat Kurang nilai < 50
Penilaian Kinerja
Aspek Perilaku Kerja

Orientasi
Komitmen
Pelayanan

Inisiatif Kerja Kerja Sama

Kepemimpinan
Penilaian Kinerja
3. Ide Baru
Penilaian Kinerja
4. Penilaian Kinerja
Informasi Penilaian Kinerja
1. Tahun 2021 menggunakan SKP dengan 2 teknis penyusunan.
• Jan-Jun--> Bedasar PP 46/2011 dari aplikasi
• Jul-Des-->Berdasar PP 30/2019 manual Excel. Aplikasi e-SKP hanya sebagai dasar perhitungan tukin.

2. Tahun 2022 rencana SKP menggunakan aturan PP 30/2019 setahun penuh, masih manual menggunakan format excel.
Dasar perhitungan tukin, bagi yang menggunakan aplikasi e-SKP, pegawai hanya mengisi log harian tanpa menyusun
rencana, dan nilai bulanan diberikan oleh atasan berdasarkan log harian.

3. Rekapitulasi nilai Penilaian yang akan di Kirim ke BKN


• Nilai Januari Juni (SKP+Perilaku), Bagi yang menggunakan aplikasi eskp nilai akan ditarik dari aplikasi e-SKP. Bagi yang
tidak menggunakan aplikasi e-SKP, admin satker mengunggah rekap nilai tsb ke aplikasi e-SKP
• Nilai Juli-Desember, semua admin mengunggah rekap nilai ke aplikasi e-SKP
• Nilai Integrasi, akan dihitung secara otomatis di aplikasi, dan akan d tarik langsung dari aplikasi

4. Batas akhir unggah rekap nilai ke e-SKP tanggal 31 Januari 2022

5. Nilai Perilaku Kerja pada aspek Kepemimpinan


• Periode Jan-Jun 2021 hanya untuk Pejabat Struktural sesuai dengan Perka BKN 1/2013.
• Periode Jul-Des 2021 dapat diberikan kepada Pejabat Struktural dan JF yang mendapat fungsi koordinasi sesuai
dengan PP 30/2019
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai