Anda di halaman 1dari 98

Teknik Audit Berbasis Komputer

RPS 1: Konsep dasar audit, laporan keuangan dengan menggunakan TABK, perbandingan
pendekatan Audit Berbasis Komputer, dan Audit Tools yang digunakan dalam setiap tahapan audit . 2

RPS 2: Mahasiswa mampu melakukan pengolahan data elektronik menggunakan aplikasi Excel dan
mampu menggunakannya untuk keperluan pengauditan.................................................................... 18

RPS 3: Mahasiswa mampu melakukan pengolahan data elektronik menggunakan aplikasi Excel dan
mampu menggunakannya untuk keperluan pengauditan.................................................................... 27

RPS 4: Konsep data dan tabel dalam spreadsheet dan pemanfaatannya untuk pengauditan............. 42

RPS 5 : Impor dan Ekspor data serta Validasi data ............................................................................... 54

RPS 6: Pengguanan Queary (SQL) menggunakan Microsoft Access untuk Audit ................................. 69

RPS 7: Kertas kerja & Pengenalan Excel untuk Audit ............................................................................ 87


Teknik Audit Berbasis Komputer

RPS 1: Konsep dasar audit, laporan keuangan dengan menggunakan TABK,


perbandingan pendekatan Audit Berbasis Komputer, dan Audit Tools yang
digunakan dalam setiap tahapan audit

I. KONSEP DASAR PENGAUDITAN


Auditing (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia menjadi Pengauditan) dikenal dalam berbagai bidang,
seperti di akuntansi, teknik, hukum, medis, dan ISO.

1. Pengauditan dalam Dunia Hukum (Legal Audit)


adalah kegiatan pemeriksaan dari segi hukum yang dilakukan oleh konsultan hukum terhadap
suatu perusahaan atau obyek transaksi sesuai dengan tujuan transaksi, untuk memperoleh informasi
atau fakta material yang dapat menggambarkan kondisi suatu perusahaan atau obyek transaksi.
Tujuan Legal Audit:
a. Memperoleh status hukum atau penjelasan hukum terhadap dokumen yang diaudit atau
diperiksa (kontrak, perjanjian, bukti kepemilikan, akta)
b. Memeriksakan legalitas suatu badan hukum/usaha
c. Memeriksa tingkat ketaatan suatu badan hukum/badan usaha (terhadap suatu peraturan
atau perjanjian)
d. Memberikan pandangan hukum atau kepastian hukum dalam suatu kebijakan yang
dilakukan oleh perusahaan
2. Pengauditan dalam Dunia Teknik
a. Pengauditan energi
investigasi atas seluruh bagian organisasi dalam menggunakan energi. Tujuannya adalah
untuk menemukan dan menghitung pemborosan sehingga dapat dihasilkan rekomendasi
untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energy
b. Pengauditan lingkungan
penelaahan sistematis atas dampak kegiatan tertentu terhadap lingkungan, berdasarkan
standar/peraturan tertentu
3. Pengauditan dalam dunia medis
a. Clinical auditing
Pemeriksaan peningkatan kualitas layanan kesehatan sesuai dengan kriteria tertentu dalam
rangka memberikan rekomendasi perbaikan, serta monitoring atas program peningkatan
kualitas (tidak hanya fokus pada dokter tapi juga tenaga paramedis, apotek, serta lembaga
layanan kesehatan dan manajemennya)
b. Medical auditing
Kegiataan telaah oleh sejawab atas tindakan medis dalam rangka peningkatan kualitas
layanan kepada pasien (fokus pada tindakan dokter)
4. ISO Auditing
Kegiatan pemeriksaan secara seksama dalam rangka memberikan sertifikasi ISO pada organisasi
tertentu
Tujuan:
a. Memastikan organisasi memenuhi standar ISO tertentu
b. Mengidentifikasi kelemahan/masalah dalam penerapan standar ISO
c. Memberikan rekomendasi peningkatan kualitas penerapan ISO
d. Memastikan bahwa organisasi menindaklanjuti temuan audit ISO sebagaimana mestinya

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 2


Teknik Audit Berbasis Komputer

5. Pengauditan Teknologi Informasi


Pemeriksaan dan evaluasi atas infrastruktur teknologi informasi suatu organisasi, termasuk
kebijakan dan operasinya.
Tujuan: mengetahui apakah keseluruhan pengendalian teknologi informasi telah memadai dan
apakah pengelolaan teknologi informasi sejalan dengan pencapaian tujuan organisasi secara
keseluruhan
6. Pengauditan dalam profesi Akuntan
Pengauditan Laporan Keuangan:
a. Memberikan pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan
b. Menguji kehandalam sistem pengendalian intern dan mengidentifikasi kemungkinan
adanya fraud yang signifikan
Pengauditan Operasional:
a. Menguji kepatuhan kepada peraturan dan kebijakan, menemukan penyebab
ketidakpatuhan dan mengukur akibat yang ditimbulkannya
b. Menilai capaian kinerja
c. Memberikan rekomendasi untuk meningkatkan efisiensi
d. Memberikan rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas
Pengauditan investigasi:
a. Menemukan kecurangan/penyimpangan, mengidentifikasi pelaku/penanggungjawabnya
dan menghitung besarnya kerugian serta menemukan modus operandi/skenario
kecurangan yang bersangkutan.
 Sebagian besar kegiatan dalam pengauditan di atas dapat dilakukan secara manual maupun
dengan berbantuan komputer. Perbedaan TABK dengan ALK: TABK berbantuan komputer, ALK
pengujian secara manualTABK mempelajari uji pengendalian dan uji substantif. Kedua uji
tersebut dapat dilakukan secara manual maupun dengan berbantuan komputer.
a. Uji pengendalian aplikasi: memastikan bahwa aplikasi (akuntansi) memiliki alat-alat
kendali yang dapat menemukan/mencegah terjadinya kesalahan dalam input,
ketidaklengkapan, ketidakkonsistenan, ketidakvalidan dan duplikasi; memastikan bahwa
alat kendali dalam aplikasi bekerja efektif.
b. Uji substantif memastikan bahwa laporan keuangan tidak mengandung kesalahan yang
disebabkan oleh
1) Input yang tidak valid, tidak akurat, tidak lengkap, dan/atau duplikatif
2) Pemrosesan yang salah, kurang akurat, dan atau tidak lengkap hasilnya
3) Rumus yang tidak tepat dalam pengolahan data.
 Pendekatan dalam menguji

Data dan output harus dicetak semua


Kode program (logika pengolahan data) harus
dicetak semua
Secara manual Lama dan sulit
Pemeriksaan secara sampling
Uji Pengendalian Membutuhkan keahlian tinggi di bidang
aplikasi & Uji pemrogram komputer
Substantif Data, output dan program tidak perlu dicetak
MK Komputer Audit

Mudah dan cepat


Berbantuan komputer Tidak perlu sampling, seluruh populasi dapat
diperiksa
Akurasi tinggi
Tidak membutuhkan kemampuan
pemrograman yang tinggi

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 3


Teknik Audit Berbasis Komputer

 Teknik Audit Berbantuan Komputer = Pengauditan Berbantuan Komputer = Computer Auditing =


Computer Assisted Auditing

II. KONSEP DASAR PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN

menguji Sistem Pengendalian internal

Input Proses Output

• Saldo awal • Penjurnalan, • Neraca


• Data transaksi posting, adjustment, • Lap Laba Rugi
closing dan • Lap Arus Kas, dll
pengikhtisaran
menguji

menguji
menguji

Maksudnya, Audit Laporan Keuangan menguji SPI dan siklus akuntansi dari input, proses, sampai
output.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 4


Teknik Audit Berbasis Komputer

PROSES AUDIT

Fase 1: merencanakan dan menyusun pendekatan audit


Fase 2: melaksanakan pengujian atas kontrol dan pengujian substantif atas transaksi
Fase 3: melaksanakan prosedur analitis dan uji detail dari saldo
Fase 4: melengkapi proses audit dan menerbitkan laporan audit

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 5


Teknik Audit Berbasis Komputer

AUDIT DALAM SISTEM YANG MANUAL

• Uji Pengendalian:
1. menilai kualitas dari rancangan sistem (SOP, flowchart, petunjuk teknis, dlsb) untuk
mngidentifikasi area yang kuat dan area yang lemah pengendaliannya  proses ini
disebut reviu atas sistem pengendalian intern.
2. Menguji apakah sistem berjalan sebagaimana seharusnya (uji kepatuhan para
pegawai terhadap SOP, kebijakan, prosedur, juknis, dlsb)  proses ini disebut
dengan compliance test atau test of controls.
3. Hasil pengujian akan menentukan luas dan dalamnya pengujian substantif.
• Uji Substantif:
1. Uji substantif atas transaksi dilakukan untuk:
• memastikan bahwa transaksi dicatat secara akurat dan lengkap, dengan
didasarkan kepada bukti transaksi yang valid dan lengkap, serta dicatat
sesuai dengan periode (tahun buku) yang semestinya secara tepat.
• Transaksi yang dicatat memang transaksi yang benar-benar terjadi
(occurred), bukan transaksi fiktif.
2. Uji substantif atas saldo dilakukan untuk memastikan bahwa
• Saldo awal yang valid, akurat dan lengkap telah direkam secara benar ke
dalam tahun berjalan.
• Saldo akhir merupakan hasil perhitungan yang akurat dan handal
berdasarkan saldo awal plus transaksi yang telah direkam.
• Saldo akhir asset, dan utang memang benar-benar ada (exist), serta dinilai
dan diklasifikasikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
• Saldo akhir pendapatan dan beban memang berdasarkan transaksi yang
benar benar terjadi (occurred), serta dinilai dan diklasifikasikan sesuai
dengan standar akuntansi yeng berlaku.

AUDIT DALAM SISTEM YANG TERKOMPUTERISASI


• Uji Pengendalian:
1. menilai kehandalan dan efektivitas pengendalian umum
• Menguji apakah rancangan sistem pengendalian umum telah memadai.
• Menguji apakah sistem pengendalian umum telah diterapkan sebagaimana
mestinya.
2. menilai kehandalan dan efektivitas pengendalian aplikasi
• Menguji apakah input control, process control dan output control ada,
handal dan berfungsi efektif.
• Uji Substantif:
1. Uji substantif atas transaksi dilakukan untuk:
• memastikan bahwa transaksi direkam secara akurat dan lengkap, dengan
didasarkan kepada bukti transaksi yang valid dan lengkap, serta dicatat
sesuai dengan periode (tahun buku) yang semestinya secara tepat.
• Transaksi yang dicatat memang transaksi yang benar-benar terjadi
(occurred), bukan transaksi fiktif.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 6


Teknik Audit Berbasis Komputer

2. Uji substantif atas saldo dilakukan untuk memastikan bahwa


• Saldo awal yang valid, akurat dan lengkap telah direkam secara benar ke
dalam tahun berjalan.
• Saldo akhir merupakan hasil perhitungan yang akurat dan handal
berdasarkan saldo awal plus transaksi yang telah direkam.
• Saldo akhir asset, dan utang memang benar-benar ada (exist), serta dinilai
dan diklasifikasikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
• Saldo akhir pendapatan dan beban memang berdasarkan transaksi yang
benar benar terjadi (occurred), serta dinilai dan diklasifikasikan sesuai
dengan standar akuntansi yeng berlaku.

Jadi, apa bedanya audit dalam sistem yang manual dan sistem yang terkomputerisasi?
Tujuan pengujian: sama
Tehnik audit: berbeda

 Mengapa teknik audit dalam sistem yang manual dan sistem yang terkomputerisasi berbeda?
Penggunaan komputer telah membawa perubahan signifikan dalam cara bertransaksi, cara
pengolahan data, cara berkomunikasi, cara menyajikan informasi, penggunaan hardware dan
software, standar keahlian, dan teknik/pendekatan audit.
Dulu Sekarang
Perubahan dalam cara Antri secara manual, ada Pelayanan oleh mesin,
bertransaksi petugas yang melayani, transaksi online, otomatis,
banyak berkas (tidak paperless, lebih cepat dan
paperless) handal

Belanja secara langsung Belanja di marketplace, e-


bertemu antara penjual dan commerce, pembayaran
pembeli, membayar dengan cashless
uang cash
Perubahan dalam cara Diolah secara manual Diketik menggunakan
pengolahan data menggunakan buku dan ditulis komputer, banyak device yang
dengan pulpen, penghitungan dapat digunakan seperti
manual dengan kalkulator laptop, tablet, handphone
Perubahan dalam cara Menggunakan fax, surat, lewat Dengan e-mail, electronic data
berkomunikasi pos interchange, teleconference,
paperless
Perubahan dalam cara Presentasi manual dengan Multimedia, digital, online,
menyajikan informasi banyak kertas real-time, graphical user’s
interface (GUI), management
by exception
Penggunaan perangkat keras Buku dan kalkulator Laptop, tablet, dan handphone
yang terkoneksi dengan
internet

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 7


Teknik Audit Berbasis Komputer

• Keahlian dan pengetahuan yang diperlukan

Audit pada sistem terkomputerisasi Audit pada sistem yang manual


1. Konsep pengauditan 1. Konsep pengauditan
2. Sistem akuntansi 2. Sistem
3. Konsep database dan pengendalian intern
sistem akuntansi berbasis komputer
4. Teknik audit berbantuan komputer
• Perubahan teknik/Pendekatan Melakukan Audit

Audit Secara Manual Audit Berbasis Komputer


1. Menelaah risiko 1. Menelaah risiko
2. Riviu sistem pengendalian intern 2. Riviu sistem pengendalian intern
• Administrative control • General control
• Accounting control • Application control
3. Sifat Pengujian: 3. Sifat Pengujian:
• Compliance test • Compliance test
• Substantive test • Substantive test
4. Cara pengujian: 4. Cara pengujian
• Secara manual • Mengunakan TABK
• Sampling • Sensus dan sampling
• Menggunakan footing-cross • Menggunakan data test, validity
footing, tracing back,vouching, test, recalculation, reconciliation
reconciliation dan recalculation dan parallel simulation dalam
untuk menguji akurasi pencatatan menguji akurasi dan ketepatan
dan pengolahan data. input serta pengolahan data.

• Proses penyusunan laporan keuangan

Sistem Akuntansi Berbasis Komputer Sistem Akuntansi Manual

Bukti transaksi
Bukti
transaksi

Merekam Proses Menjurnal


Transaksi Mengasilkan
Data output
base

Mem-posting

Laporan
Keuangan
Menyusun neraca
lajur

Menyusun
Lap Keu

Laporan
Keuangan

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 8


Teknik Audit Berbasis Komputer

• TABK atas Computer Based Accounting System

3. Uji substantf atas akurasi


1. Uji kehandalan dan kelengkapan output
pengendalian aplikasi

Journal
Journal
Computer generated
input
computer
program
Ledger

report
writer Sub ledger
program

User key-in input


Data base

Reports
Reports
Reports

2. Uji substantif atas validitas,


Database manipulation akurasi dan kelengkapan input

• Audit VS Akuntansi (Manual)


AUDIT VS AKUNTANSI (MANUAL) Alur proses akuntansi
Alur proses audit

Jurnal

Transaksi

General Ledger
Dokumen

Laporan
Keuangan
Sub Ledger

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 9


Teknik Audit Berbasis Komputer

MEKANISME AUDIT SECARA MANUAL


Neraca
Aktiva
Aktiva Lancar Buku Besar Piutang
Kas 1000

Piutang 2500 Tgl No Bkt Uraian Debet Kredit Saldo

Persediaan 3400 4800

Uang Mula 1250 1 1/1/01 001 200 5.000

Non Aktiva Lancar


Tanah

Bangunan 28/12/01 490 200 - 3.200

30/12/01 500 - 1000 2.200

31/12/01 501 300 - 2.500


2

Invoice
Jurnal
200

3 Tgl No Bkt Akun Debet Kredit Urian

1/1/01 001 Piutang 200

1/1/01 001 Penjln 200

Pengujian atas: 31/12/01 501 Piutang 300 -


* kecukupan bukti
* recognition 31/12/01 501 PPN 30
* valuation
31/12/01 501 Penjln 270
"walk throuh transaction"

• Hubungan antara SIA dengan sistem lain

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 10


Teknik Audit Berbasis Komputer

• Subsistem dalam SIA

III. JENIS-JENIS TABK

1. Audit Planning Aids


• Generator Program Audit (Audit Program Generator): menghasilkan daftar prosedur audit
dengan pernyataan item laporan keuangan dalam menanggapi penilaian risiko, rentang, waktu,
dan staf
• Pembuatan Kertas Kerja (Working Paper Generation): menghasilkan neraca saldo, penyesuaian,
lead sheets, draft laporan keuangan, daftar jurnal, jurnal penutup, analisis varian, analisis rasio,
analisis tren
2. System Analysis and Documentation
• Bagan Alur Otomatis (Automatic Flowcharting)
a. Menganalisis kode sumber untuk suatu program kemudaian mencetak diagram blok dari
langkah kunci, mungkin lebih mudah dibaca daripada kode sumber sesungguhnya
b. hanya dapat digunakan untuk bahasa pemrograman tertentu, diagram mungkin akan lebih
sulit untuk ditafsirkan
c. selalu mempertanyakan apakah kode sumber yang dipetakan adalah program yang
sesungguhnya
• Flowchart Packages
Pertama, harus ditarik oleh auditor, membuat perubahan, modifikasi lebih mudah.
• Sistem Pemodelan Pengendalian Internal (Internal Control Modelling Systems)
Kuesioner elektronik untuk mencatat info dan merangkum kekurangan
• Tinjauan Logika Program – Tidak Sepenuhnya TABK (Review of program Logic – Not Strictly a
CAAT)
a. Tinjauan rinci dan visual kode sumber biasanya dengan bantuan editor teks dan penyusun
referensi silang
b. Membantu auditor memperoleh pemahaman yang baik tentang pemrosesan sistem, tetapi
membutuhkan pemahaman yang baik tentang bahasa pemrograman

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 11


Teknik Audit Berbasis Komputer

3. System Testing (Uji Sistem)


• Test Data: Transaksi simulasi diproses melalui sistem untuk memeriksa apakah transaksi diproses
dengan benar
• Fasilitas Uji Terintegrasi (Integrated test facility)
a. Perpanjangan uji data untuk membuat “dummy branch” yang terintegrasi untuk pemrosesan
sistem pengujian (teller tambahan, register check out, dll)
b. Jalankan uji dan data langsung secara bersama-sama lalu balikkan
c. Menyiapkan “dummy master files” untuk cabang
d. Dapat sering diterapkan sebagai bagian dari operasi umum
e. Pastikan bahwa data file master langsung tidak terpengaruh
• Parallel Simulation (simulasi paralel)
a. Pembuatan program untuk mensimulasikan pemrosesan oleh program auditee untuk
memeriksa apakah ia memproses input dengan benar
b. Gunakan data real di lingkungan simulasi daripada data simulasi di lingkungan nyata (data
uji)
c. Pakai spreadsheet atau paket perangkat lunak audit umum seingkali digunakan untuk tujuan
ini
d. Kelayakan tergantung pada kompleksitas program yang disimulasikan dan kapastias untuk
memiliki simulasi logika
• Program Comparison Software (perangkat lunak perbandingan program)
a. Memeriksa program terhadap salinan yang diarsipkan untuk melihat apakah sudah diubah
b. Simpan duplikat yang tepat dari program tujuan khusus (misal: aging program)
c. Gunakan utilitas khusus untuk membandingkan dengan program objek, karakter demi
karakter, dan melaporkan perbedaan
4. Data Testing (Pengujian Data)
• General Audit Software – GAS (Perangkat Lunak Audit)
Audit rutin yang telah diprogram sebelumnya, mudah digunakan
• Perangkat lunak modifikasi
a. Rutinitas audit tujuan khusus yang dibuat oleh auditor
b. Dapat melakukan apa yang dibutuhkan
c. Harus dibuat khusus untuk perangkat keras tertentu
d. Kekurangan: biaya waktu dan keahlian untuk menggunakan program, penggunaan terbatas
dan risiko kesalahan yang lebih tinggi karena pengujian tidak memadai
• Utilitas (cetak, salin, dll)
a. Program fungsi khusus yang dapat dilakukan oleh library pembuat komputer
b. Termasuk: sortir, menggabungkan, salin, cetak, cadangkan (backup), edit, pulihkan,
kompresi, deteksi virus, transfer file
c. Keterbatasan utama: tidak dirancang untuk audit.
• Bahasa pertanyaan (query languages)
Built in, fasilitas yang mudah digunakan untuk mengekstraksi informasi dari database
• Modul audit tertanam (embedded audit modules)
• Modul perangkat lunak yang terintegrasi dalam pemrosesan reguler untuk memantau fungsi dan
data sistem dan mengidentifikasi tindakan atau data sistem yang memenuhi kriteria audit untuk
ditindaklanjuti – menjadi lebih relevan dengan pergerakan menuju pemantauan/audit
berkelanjutan
• Baik untuk sistem paperless, menandai transaksi untuk analisis
• Perlu dilibatkan dalam desain sistem asli
• Perangkat lunak analitis

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 12


Teknik Audit Berbasis Komputer

• Rutinitas yang telah diprogram untuk melakukan prosedur analitik seperti analisis rasio, analisis
regresi, dan analisis pola
5. Problem Solving
• Database online: sumber informasi yang diarsipkan yang dapat berguna dalam audit
• Sistem pakar (expert systems): sistem yang menggabungkan pengetahuan para ahli untuk
membantu kinerja langkah-langkah audit yang mengandalkan penilaian ahli
• Jaringan saraf (neural networks): sistem yang mempelajari pola yang tertanam dalam data yang
diarsipkan untuk mengidentifikasi aturan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola
tersebut dalam data baru
6. Office Automation
• Word processing (pengolah data): perangkat lunak yang mudah digunakan untuk menyimpan
catatan elektronik dari aktivitas audit
• Spreadsheet: Perangkat lunak yang mudah digunakan untuk bekerja dengan baris dan kolom
data
• Jaringan (network): Kemampuan untuk terhubung dengan anggota tim dan orang lain untuk
berbagi informasi
• Database (basis data): fasilitas yang mudah digunakan untuk menyimpan dan mengambil data
• Web browser (browser web): perangkat lunak untuk menjelajahi “World Wide Web” yang dapat
digunakan untuk mengumpulkan informasi dengan relevansi audit
• Waktu dan tagihan (time and billing)” perangkat lunak untuk mencatat waktu dan pengeluaran
dan menyiapkan tagihan

Contoh aplikasi yang dapat digunakan:

1. Tahapan Perencanaan (Teammate, Ms Project, mind map, program audit)


2. Overview Sistem Pengendalian Internal (Visio)
3. Prosedur Analitis (Excel)
4. Test of Control (Excel)
5. Substantive Test (Word, Excel, ACL, IDEA, Arbutus)
6. Penyusunan Laporan Audit (Word, Powerpoint)

IV. Pengantar Pengendalian Intern


Pengendalian intern menurut Mulyadi: sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi,
metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebijaksanaan manajemen.

Tujuan pengendalian intern:


1. Pengendalian akuntansi:
a. Menjaga kekayaan organisasi.
b. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
2. Pengendalian administrative:
a. Mendorong efisiensi dan efektivitas.
b. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

Pengendalian intern menurut COSO (versi 2013)


A process, effected by an entity’s board of directors, management, and other personnel, designed to
provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives relating to operations,
reporting and compliance.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 13


Teknik Audit Berbasis Komputer

Operations Objectives – tercapainya tujuan kegiatan secara efektif dan efisien, baik dalam
pencapaian sasaran opersional maupun finansial serta dalam perlindungan kekayaan organisasi
terhadap kemungkinan kerugian/kehilangan.

Reporting Objectives – pelaporan finansial dan non finansial kepada pihak pemangku kepentingan
internal maupun eksternal, yang memenuhi syarat kehandalan (reliability), ketepatan waktu
(timeliness), transparansi, dsb, sesuai dengan peraturan, standar yang berlaku dan kebijakan
perusahaan.

Compliance Objectives – kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku.

Suatu proses yang dirancang untuk menghasikan jaminan yang memadai (realistis) bagi pencapaian
sasaran-sasaran operasi, pelaporan dan kepatuhan. Proses ini dilakukan oleh dewan komisaris,
manajemen dan para pegawai organisasi ybs.

KERANGKA PENGENDALIAN INTERNAL TERPADU

Manajemen harus membangun sistem pengendalian internal yang meliputi 5 komponen/pilar

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 14


Teknik Audit Berbasis Komputer

CONTROL ACTIVITIES (bagian dari komponen pengendalian internal nomor 3)

Pengendalian Umum
• Berlaku untuk organisasi secara keseluruhan
• Dimaksudkan agar seluruh pengendalian berjalan efektif.
• Jenis:
o Pengendalian thd akses kpd program dan data
o Pengendalian pada perubahan program
o Pengendalian dalam pengembangan sistem
o Pengendalian dalam pengoperasion program
Pengendalian Aplikasi
• Berlaku untuk satu program aplikasi tertentu saja
• Ditujukan untuk menjamin akurasi, kelengkapan, validitas dan otorisasi yang tepat
terhadap input, proses dan output dari sistem
• Jenis: Input control, process control dan output control

PENGENDALIAN UMUM
• Pengendalian thd akses kpd program dan data
a. Harus ada kebijakan dan prosedur akses
b. Pemberian / pencabutan akses kepada pengguna User access provisioning and de-
provisioning
c. Telaah berkala atas pemberian & penggunaan hak akses
d. Ketentuan tentang password
e. Penetapan jenis-jenis hak akses (read, write, modified).
f. Pembatasan akses fisik
g. Pemisahan tugas yang tepat antar fungsi (pegawai)
h. Penggunaan enkripsi
i. Penggunaan System authentication
j. Penggunaan audit logs
k. Pengamanan jaringan (network)

• Pengendalian pada perubahan program


a. Perubahan program harus didasarkan pada permintaan perubahan yang telah mendapat
persetujuan pejabat yang berwenang
b. Program baru harus diuji terlebih dahulu dengan seksama
c. Perubahan program harus didokumentasikan secara lengkap dan memadai

• Pengendalian dalam pengembangan system


a. Pengembangan program harus harus didasarkan pada pertimbangan yang memadai dan
telah mendapat persetujuan pejabat yang berwenang
b. Rancangan program harus direviu oleh pengguna dan penanggungjawab pengembangan
c. Program baru harus diuji terlebih dahulu dengan seksama, baik secara teknis oleh ahli
pengembangan, maupun secara praktis oleh pengguna
d. Perubahan program harus didokumentasikan secara lengkap dan memadai
e. Master program harus disimpan secara aman.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 15


Teknik Audit Berbasis Komputer

• Pengendalian dalam pengoperasian program


a. Program hanya dapat dioperasikan / digunakan oleh mereka yang memiliki otoritas.
b. Penggunaan program harus dimonitor dan diawasi secara seksama.
c. Penggunaan program harus terekam dalam history log file
d. Program harus dilindungi dari perubahan yang tidak terotorisasi dan dari ancaman virus.

PENGENDALIAN APLIKASI
1. Input control
a. Tujuan:
 memastikan bahwa data diinput secara akurat, lengkap, valid dan oleh yang memiliki
kewenangan.
b. Contoh application control atas input:
 Limit check: data tidak dapat diinput jika melampaui batas tertentu
 Range check: data tidak dapat diinput jika nilainya berada di luar range yang telah
ditetapkan.
 Completeness test: data tidak dapat direkam jika tidak lengkap
 Resonableness test: data tidak dapat direkam jika tidak lolos uji kewajaran tertentu,
misalnya: data registrasi mahasiswa tidak dapat terekam jika tahun lulus SLTA mendahului
tahun lulus SD.
 Balance test: jurnal tidak dapat terekam jika total debit tidak sama dengan total kredit
 Sign check: data tertentu tidak dapat direkam jika nilainya minus.
 Field test: data berupa text tidak dapat direkam ke dalam sel yang seharusnya berisi data
numerik.
 Validity test: data yang tidak valid tidak dapat terekam
 Redundancy (duplicate value) test: data yang sama tidak dapat direkam lebih dari satu kali.
 Control total: penggunaan jumlah nilai transaksi pada data sumber sebagai alat untuk
menguji akurasi transfer data / rekaman data. Misalnya total nilai transaksi penjualan yang
terekam dalam sistem akuntansi dibandingkan dengan total dari data sumber dari sistem
penjualan.
 Hash total: penggunaan kode-kode transaksi (seperti nomor faktur, nomor cek, dlsb) sebagai
alat menguji akurasi transfer / perekaman data. Misalnya, nomor bukti kuitansi dalam
transaksi penerimaan uang dibandingkan dengan total nomor kuitansi yang terekam pada
jurnal penerimaan kas. Total nomor tersebut disebut hash total.
 Dual read-write: meerekanm data dua kali oleh petugas yang berbeda, kemudian hasilnya
saling diperbandingkan untuk menguji akurasi input.
 Check digit: penggunaan kode tertentu pada data untuk menguji apakah input telah akurat.
Nomor NPWP dan kode isi ulang pulsa telepon memiliki check digit yang dihasikan dari
rumus matematis tertentu yang bersifat rahasia.

2. Process control
a. Tujuan:
 memastikan bahwa data diproses secara akurat, lengkap, valid dan oleh yang memiliki
kewenangan.
b. Contoh application control atas proses:
 Penggunaan record count untuk menguji bahwa data yang diproses lengkap.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 16


Teknik Audit Berbasis Komputer

 Penggunaan audit trail untuk merekam proses yang dilakukan agar dapat ditelusuri
kemabali di kemudian hari.
 Penggunaan duplate check untuk memastikan bahwa data yang akan diproses tidak ada
yang double.
 Echo check: sebelum melakukan eksekusi, program aplikasi menampilkan kembali seluruh
instruksi yang diberikan oleh penggunna sehingga pengguna dapat memeriksa apakah
perintah yang diberikannya sesuai dengan yang diinginkan. Contoh: ” You are going to delete
5 records. Are you sure that you want to delete these record?”
 Roll back: fasilitas untuk melakukan “undo” atau penghapusan data secara lengkap sehingga
tidak ada potongan data yang tersisa. Contoh: pada saat menghapus transaksi penjurnalan
tertentu, semua hasil posting ke buku besar, buku pembantu dan kartu terkait transaksi
tersebut juga ikut terhapus.

3. Output control
a. Tujuan:
 memastikan bahwa hasil pemrosesan data akurat dan lengkap. Selain itu juga dipastikan
bahwa hanya mereka yang memiliki otorisasi saja yang mendapatkan hasil pengolahan data
output.
b. Contoh application control atas output:
 Penggunaan control total untuk membandingkan antara output yang berisi nilai-nilai global
dengan yang berisi rincian.
 Proses rekonsliasi otomatis antar laporan yang satu dengan laporan yang lain.
 Memastikan bahwa output tertentu tidak dapat diemail ke-alamat selain yang dudah
ditetapkan
 Memastikan bahwa output tertentu tidak dapat di-copy ke daam flash disk atau external
media lain.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 17


Teknik Audit Berbasis Komputer

RPS 2: Mahasiswa mampu melakukan pengolahan data elektronik


menggunakan aplikasi Excel dan mampu menggunakannya untuk keperluan
pengauditan

Materi:

 Pengenalan teknik pengolahan data menggunakan Microsoft Excel, fokus utama:


pemanfaatan pivottable,
 Membuat Laporan penjualan menggunakan Excel
 Mengenal teknik simulasi sejajar
 Membuat chart Laporan Penjualan

1. Pengolahan Data Elektronik


Pengolahan data menggunakan komputer pada umumnya mencakup tiga kegiatan
utama:
• Menangkap data(input)
• Menyimpan data kedalam database
• Mengolah data untuk menghasilkan output (keluaran)

Sumber Menangkap Mengolah


data data Database
data

2. Pemanfaatan Fungsi Consolidate, SUMIF, dan Pivot Table


a. Fungsi Consolidate
Consolidate adalah fasilitas pada excel yang berfungsi untuk menggabungkan
beberapa data dan memprosesnya secara statistik. dengan fasilitas ini kita dapat
memperoleh hasil konsolidasi dari data berupa rata-rata, penjumlahan total, simpangan
baku, dan lainya. Dalam penggabungan data ini, sumber datanya dapat diperoleh dari
beberapa file atau dari beberapa worksheet yang berbeda. Pada kuliah TABK ini, fungsi
consolidate akan digunakan untuk membuat laporan penjualan per produk.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 18


Teknik Audit Berbasis Komputer

Gambar 1: Data mentah yang akan diolah menjadi laporan penjualan

Gambar 2: Laporan yang akan dihasilkan menggunakan fungsi consolidate

Kuantitas (kg)

Ubi Merah Kedelai kecil Ubi Putih Singkong


Kedelai besar Kacang hijau Kedelai hitam

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 19


Teknik Audit Berbasis Komputer

Gambar 3: Prosedur penggunaan fungsi consolidate

b. Fungsi SUMIF
Fungsi SUMIF digunakan untuk melakukan penjumlahan bersyarat pada Microsoft
Excel. Fungsi SUMIF digunakan sebagai rumus penjumlahan dengan sebuah kriteria
atau untuk menjumlahkan nilai sebuah range yang memenuhi syarat tertentu.
Penjelasan sintaks dalam fungsi SUMIF:
1) Range.
Merupakan range data dimana pada range ini kriteria akan diterapkan. Sel di
setiap rentang ini harus berbentuk angka atau nama range, array, atau referensi
yang berisi angka.
2) Criteria.
Merupakan kriteria yang akan diterapkan pada argumen range. Kriteria ini akan
menentukan sel mana saja yang akan dijumlahkan. Kriteria dapat berupa angka,
ekspresi logika, referensi sel, teks, atau fungsi yang menentukan sel mana pada
argumen range yang akan ditambahkan.
3) Sum_range
Argumen ini bersifat opsional. Jika range data yang akan dijumlahkan berbeda
dengan range data dimana kriteria diterapkan maka range data yang akan
dijumhlakan tersebut ditulis pada bagian ini. Jika arugumen ini diisi maka range
data inilah yang akan dijumlahkan.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 20


Teknik Audit Berbasis Komputer

Gambar 4: Laporan yang akan dihasilkan menggunakan fungsi SUMIF

Gambar 5: Prosedur penggunaan fungsi SUMIF

c. Pivot Table
Pivot Table adalah fasilitas excel yang digunakan untuk merangkum, menganalisa
dan membuat suatu laporan data yang disajikan dalam bentuk tabel. Dengan
menggunankan pivot table kita dapat membuat satu laporan yang dinamis dari sumber
data yang besar.
Adapun prosedur penggunaan pivot table untuk membuat laporan penjualan adalah
sebagai berikut:

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 21


Teknik Audit Berbasis Komputer

1) Blok seluruh tabel pada sheet data pejualan.


2) Pilih menu Insert, lalu klik menu Pivot Table.
3) Muncul jendela Create Pivot Table, pilih dimana pivot table akan dibuat, pada
sheet baru atau sheet yang telah ada, lalu klik OK.
4) Pada Pivot Table Fields, atur mana kolom yang akan dimasukan ke rows,
column, ataupun value sesuai dengan kebutuhan/laporan yang ingin dihasilkan.

Gambar 6: Data mentah untuk penggunaan pivot table

Gambar 7: Laporan yang akan dihasilkan dengan pivot table (Laporan 3a)

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 22


Teknik Audit Berbasis Komputer

Gambar 8: Laporan yang akan dihasilkan dengan pivot table (Laporan 3B)
Barang (kg)
Kacang Kedelai Kedelai Kedelai Kentang Kentang Ubi Ubi Grand
Singkong
Pelanggan hijau besar hitam kecil besar kecil Merah Putih Total
Bu Jenab 21 48 69
CV Laris 6 51 57
Kades Sido
Mukti 33 33
Pak Ahmad 33 42 75
Pak Dul 27 60 87
PT Maju 51 30 30 9 120
Toko "Bunda" 15 15
Toko "jenius" 51 36 87
Toko Jaya 105 9 3 117
Warung Suka
Mura 60 93 33 186
Grand Total 270 165 57 87 51 51 15 105 45 846

Gambar 9: Laporan yang akan dihasilkan dengan pivot table (Laporan 3C)
Laporan Penjualan
Per pelanggan per barang
Jumlah bruto
Bu Jenab 304.500
Kacang hijau 136.500
Kedelai kecil 168.000
CV Laris 403.500
Kedelai kecil 21.000
Kentang besar 382.500
Kades Sido Mukti 214.500
Kacang hijau 214.500
Pak Ahmad 237.000
Kedelai besar 132.000
Ubi Putih 105.000
Pak Dul 362.400

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 23


Teknik Audit Berbasis Komputer

Kedelai hitam 194.400


Ubi Merah 168.000
PT Maju 692.700
Kacang hijau 331.500
Kedelai besar 120.000
Kedelai hitam 216.000
Ubi Merah 25.200
Toko "Bunda" 31.500
Singkong 31.500

Gambar 10: Gambar 9: Laporan yang akan dihasilkan dengan pivot table (Laporan 3D)
Penjualan (Rp) Salesman
Produk Rahmat Roy Tono Yuni Grand Total

Kacang hijau 390.000 507.000 858.000 1.755.000

Kedelai besar 204.000 120.000 36.000 300.000 660.000

Kedelai hitam 410.400 410.400

Kedelai kecil 189.000 115.500 304.500

Kentang besar 382.500 382.500

Kentang kecil 255.000 255.000

Singkong 31.500 31.500

Ubi Merah 100.800 25.200 168.000 294.000

Ubi Putih 105.000 7.500 112.500

Grand Total 1.384.200 804.000 575.700 1.441.500 4.205.400

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 24


Teknik Audit Berbasis Komputer

d. Perbedaan Fungsi Consolidate, SUMIF dan Pivot Table


Terdapat perbedaan pada fungsi consolidate, SUMIF, dan Pivot Table yaitu:
1) Pada fungsi SUMIF, apabila data sumber berubah, maka data laporan yang
dihasilkan dengan fungsi SUMIF akan berubah. Hal ini berbeda pada fungsi
consolidate dan pivot table, yang harus diupdate secara manual.
2) Fungsi SUMIF spesifik untuk sum (penjumlahan), dan fungsi consolidate dan
pivot table memiliki banyak fitur, salah satunya adalah penjumlahan.
3) Pada fungsi consolidate dapat memproses data dari banyak sheet excel, yang
dapat digabungkan dengan consolidate. Sedangkan untuk fungsi SUMIF dan
pivot table, data yang digunakan harus berada pada sheet atau tabel yang sama.

3. Mengenal Teknik Simulasi Sejajar


Untuk menguji akurasi pengolahan data, dapat dilakukan prosedur yang dinamakan Parallel
Simulation atau Simulasi Sejajar.

Parallel simulation: Merupakan tehnik menguji akurasi pengolahan data dengan jalan:
menggunakan data milik auditee, kemudian kita memroses sendiri dengan software kita,
selanjutnya membandingkan hasilnya dengan hasil pengolahan data dari auditee.

Jika hasilnya sama, maka kita menyimpulkan bahwa pengolahan data oleh auditee
memang akurat.

Sebagai contoh kita akan menguji akurasi Laporan Penjualan Per Produk yang dihasilkan
oleh software milik PT ABC.
Gambar 8: Laporan penjualan per produk PT ABC

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 25


Teknik Audit Berbasis Komputer

Prosedur pegujian simulasi sejajar laporan PT ABC:


1) Menggunakan data penjualan yang dipakai oleh PT ABC untuk menghasilkan
Laporan Penjualan Per Produk
2) Menggunakan pivot table untuk menghasilkan Laporan Penjualan Per Produk
sedemikian rupa sehingga formatnya menyerupai format laporan yang dibuat oleh
PT ABC.
3) Membandingkan hasil pengolahan data dengan hasil pengolahan data oleh PT ABC.
4) Jika ada selisih, menelusuri apakah ada yang menyebabkan terjadinya selisih
tersebut.
Gambar 9: Hasil pengujian simulasi sejajar pada Laporan PT ABC

Kesimpulan dari hasil pengujian dari simulasi sejajar tersebut adalah:


1) Hasil pengolahan data akan menjadi tidak handal jika data mengandung kesalahan
(garbage). Pada pengujian di atas, terdapat kesalahan input pada produk kedelai
kecil, yang diinput menjadi kedelai kecil (dua spasi) dan kedelai kecil-kecil, juga ubi
mirah yang seharusnya adalah ubi merah.
2) Maka dari itu, sebelum melakukan simulasi sejajar, harus dipastikan bahwa data
tidak mengandung kesalahan yang dapat mengganggu hasil pengolahan data.
Selanjutnya untuk memastikan data input yang dimasukan tidak sampah kayak
buzzer di medsos yang suka ngata-ngatain Anies, dan warga yang ke MCD Sarinah
ketika pandemic ini  akan dipelajari Data Validation pada Pertemuan 3.
Kalau hanya baca pasti agak bingung. Untuk lebih jelasnya harus coba2 sendiri di
excel sambal nonton video di link berikut:

https://drive.google.com/file/d/1baqHkBcaEAkhK0yAYLdipJH-
HiODkV3c/view?usp=sharing

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 26


Teknik Audit Berbasis Komputer

RPS 3: Mahasiswa mampu melakukan pengolahan data elektronik


menggunakan aplikasi Excel dan mampu menggunakannya untuk keperluan
pengauditan

A. VALIDASI DATA
1. Arti Penting data Valid
pengolahan data menggunakan komputer pada umumnya mencakup tiga kegiatan
utama:
- Menangkap data (input);
- Menyimpan data ke dalam database;
- Mengolah data untuk menghasilkan output.
Hasil Pengolahan data akan menjadi “sampah” jika data yang diolah berisi sampah
pula, garbage in  garbage out. Bagaimanapun akuratnya proses pengolahan data,
apabila data sumber yang diolahnya adalah sampah, maka hasil pengolahan data pun
bersifat seperti sampah, tak berguna. Oleh karenanya diperlukan pengujian untuk
mengetahui apakah data yang terekam mengandung garbage atau tidak.

2. Pengendalian Input
Agar data yang masuk dan tersimpan di dalam database tidak berisi sampah
(garbage), maka diperlukan pengendalian input oleh aplikasi komputer untuk
memastikan bahwa data yang di-input:
- Akurat (tidak ada kesalahan);
- Lengkap (tidak ada data yang terlewat/tak terekam);
- Valid (tidak ada data yang tak sah);
- Authorized (di-input oleh petugas yang punya kewenangan saja).

Pengendalian input merupakan pengendalian program yang dirancang untuk


mendeteksi dan melaporkan kekeliruan dalam data yang dimasukkan untuk diproses.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 27


Teknik Audit Berbasis Komputer

Terdapat dua cara untuk menguji Efektivitas Pengendalian Input

1) Pengujian dengan teknik reperforming, yaitu memasukkan data secara salah


dengan sengaja untuk melihat apakah software menolak kesalahan tersebut
secara otomatis.
Contoh:
- Sengaja meng-input kode akun atau kode pelanggan secara salah;
- Sengaja meng-input jurnal secara tidak seimbang antara jumlah debit
dengan kredit;
- Sengaja meng-input penerimaan uang dengan nilai negatif;
- Sengaja tidak mengisi data pada kotak yang seharusnya diisi data;
- Sengaja tidak meng-input faktur penjualan tertentu;
- Sengaja masuk ke sistem tanpa password;
- Menginput transaksi yang sama dua kali (double);
- Dsb.
2) Pengujian validasi atas data yang sudah terlanjur masuk ke dalam database
Pengujian ini dilakukan dengan mengimpor data dari database lalu menguji
untuk menemukan hal-hal seperti contoh berikut:
- Apakah ada kesalahan memasukkan kode pelanggan, kode produk, atau
kode lain dalam transaksi penjualan;
- Apakah ada kolom yang kosong, tak terisi data;
- Apakah ada pembukuan transaksi secara double;
- Apakah ada pembayaran kepada supplier yang jumlahnya melebihi
tagihan;
- Apakah ada tanggal transaksi yang salah cut-off-nya;
- Apakah ada data yang seharusnya numerik, namun terekam sebagai teks;
- Dsb
Parallel simulation tidak akan memberikan manfaat apabila database banyak berisi
garbage. Oleh karena itu pengujian validitas data harus dilakukan oleh auditor
sebelum melakukan parallel simulation.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 28


Teknik Audit Berbasis Komputer

3. Menguji Validitas Data


Sangat penting untuk memastikan bahwa data yang akan dilakukan uji parallel
simulation telah terbebas dari kesalahan-kesalahan. Dalam memeriksa/menguji data
untuk mengetahui apakah data tersebut mengandung sesuatu yang tidak valid terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan.
1) Mengenali dan menemukan jenis kesalahan dari karakter spasi;
2) Mengenali dan menemukan jenis kesalahan dari penulisan;
3) Mengenali dan menemukan jenis kesalahan dari format penulisan angka.

B. BENTUK KESALAHAN PADA DATA YANG TIDAK VALID


Bentuk kesalahan yang mungkin ditemukan pada data yang tidak valid diantaranya
sebagai berikut:
1) Kesalahan isian data dari karakter spasi
Karakter spasi di awal maupun di akhir kata pada data yang dibuat, menyebabkan
laporan yang dihasilkan tidak valid, untuk menghilangkan karakter tersebut
digunakan fungsi TRIM (=TRIM(text))

2) Kesalahan penulisan
Dalam input data terkadang terjadi kesalahan penulisan. Untuk mendeteksi
kesalahan tersebut, data akan disandingkan dengan database, dengan
memanfaatkan fungsi VLOOKUP.
(=VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;[range_lookup]).

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 29


Teknik Audit Berbasis Komputer

selanjutnya membandingkan input data dengan database. Jika terdapat data #N/A
maka data tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu.

3) Kesalahan Penulisan Angka


Terkadang, angka yang di-input dalam data memiliki format text. Sehingga saat
dilakukan fungsi penjumlahan, isian dengan format tersebut tidak akan ikut
terjumlah. Kita dapat memanfaatkan fungsi ISNUMBER untuk mendeteksi
kesalahan penulisan tersebut. (=ISNUMBER(value)).

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 30


Teknik Audit Berbasis Komputer

C. SIMULASI SEJAJAR LANJUTAN


Untuk mempermudah memahami bagian yang ini, akan dijelaskan menggunakan file
latihan 03-4.xlsx (data asli) pada link berikut https://bit.ly/latihan03-4 . Dalam praktik ini,
kita akan menerapkan parallel simulation untuk menguji neraca percobaan. Sebelum
menerapkan parallel simulation, kita harus menguji apakah jurnal (sebagai data
mentahnya) mengandung kesalahan atau sesuatu yang tidak valid. Jika kita menemukan
hal yg tidak valid atau salah, maka kita harus menelusuri ke sumber dokumen yang
melandasi transaksi untuk mengetahui bagaimana seharusnya transaksi tersebut direkam.
Setelah selesai memperbaiki rekaman transaksi pada jurnal, barulah kita melakukan
parallel simulation.
Misalkan Auditor sudah mengimpor data dan Laporan Neraca Saldo Perusahaan. Data
tersebut dimpan dengan Nama Latihan 03-4.xlsx. Data ini tidak boeh diubah-ubah,
biarkan apa adanya seperti aslinya. Auditor membuat dua file baru: Latihan 03-4b.xlsx
untuk menguji validitas dan Latihan 03-4c.xlsx untuk menerapkan parallel simulation.
Jadi ada 3 file yang dipakai oleh auditor:
- Latihan 03-4.xlsx (data asli)
- Latihan 03-4b.xlsx (kertas kerja uji validitas)
- Latihan 03-4c.xlsx (kertas kerja uji akurasi Neraca Saldo)

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 31


Teknik Audit Berbasis Komputer

1) Tahap 1:Uji Validitas


I. Uji validitas 1: Menguji apakah ada jurnal yang tanggalnya di luar tahun
buku berjalan (2009)
Gunakan file Latihan 03-4b.xlsx
a) Menggunakan filter
1. Pada Sheet Jurnal 2009, sorotlah kolom A sd F (Range A:F).
2. Klik icon filter, maka di sisi kanan setiap sel pada baris 1 ksn muncul
panah kecil. Klik panah kecil di kolom Tanggal, maka muncullah jendela
pop up untuk filter.
3. Apabila yang tampak dalam fiter adalah tahun, maka itu berarti bahwa
jenis data yang tersimpan sudah benar yaitu jenis tanggal, atau numerik.
4. Apabila yang tampak dalam fiter adalah seperti tanggal (panag biru) maka
maka itu berarti bahwa jenis data yang tersimpan TIDAK VALID karena
jenisnya TEKS, bukan jenis tanggal, atau numerik.

5. TEMUAN:
5.1 Ada tahun yang tidak valid (2019)
5.2 Ada data tanggal yang formatnya teks (3-Jan-09)
6. Tindak lanjut temuan:
6.1 Kita harus mencari baris yang mengandung kesalahan dengan
jalan: Tahun 2009 dinonaktifkan
6.2 Tahun 2019 diexpand dengan mengklik symbol +

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 32


Teknik Audit Berbasis Komputer

6.3 Tgl 3-Jan-09 dibiarkan tercentang


6.4 Klik OK
6.5 Maka data akan terfilter sedemikian rupa sehingga yang tampak
hanya data yang mengandung kesalahan tanggal (No Bukti JV
0007 dan JV 0011)
7. Perbaikan data:
Auditor harus mencocokkan data yang salah tersebut dengan arsip
dokumen yang melandasi transaksi. Misalnya hasil penelusuran ini
(disebut mentrasir) diperoleh keyakinan bahwa JV 0007 salah input,
seharusnya 2009 namun tidak sengaja terekam sebagai 2019, dan JV 0011
juga salah imput (diinput sebagai teks), maka auditor dapat segera
memperbaiki data setelah mencatat temuannya tersebut.
Perlu diketahui bahwa Kesalahan input ini dapat mengacaukan pengolahan
data jika pengolahan data dilakukan berdasarkan bulan atau tahun
transaksi
b) Menggunakan rumus
1. Pada Sheet Jurnal 2009, tulis rumus di sel G2: =YEAR(A2)=2009 (arti
rumus ini adalah kita bertanya kepada komputer apakah YEAR(A2) sama
dengan 2009. Jika ya, jawabannya TRUe, jika tidak FALSE.
2. Hasilnya kita hanya menemuka sepasang tanggal yang FALSE, sedangkan
yang di baris 22 dan 23 tidak FALSE. Jadi, cara ini kurang akurat. Lebih
baik menggunakan cara pertama.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 33


Teknik Audit Berbasis Komputer

II. Uji Validitas 2: Menguji apakah ada akun yang tidak sah?
Gunakan file Latihan 03-4b.xlsx
Tujuan: mengetahui apakah ada akun yang tidak valid (tidak terdaftar di Bagan
Perkiraan). Prosedur: Pada sel H2, Tulis rumus =VLOOKUP( ) kemudian klik
symbol fx untuk menampilkan jendela bantu.
1. Lookup_value: klik sel C2
2. Table Array: klik sheet Bagan Perkiraan, kemudian klik Huruf A di
bagian paling atas kolom A, maka range yang terpilih adalah seluruh
kolom A (range A:A). Jika kita menggunakan cara ini, maka tidak perlu
menggunakan symbol $, karena seluruh sel pada kolom A menjadi
rujukan.
3. Col_index_num: tulis 1; Range_lookup: tulis 0
4. Klik OK
5. Lakukan pemfilteran atas kolom H. Menu Select All di non aktifkan .
Hanya yang bertanda #N/A. yang dicentang (diaktifkan)
6. TEMUAN:
Akun 11112 pada baris 53 tidak valid (No bukti JV 1112).
Tindak lanjut atas temuan:
Dapatkan dokumen sumber pembukuan untuk transaksi
Setelah diperiksa ternyata terjadi kesalahan pembukuan seharusnya
pengisian Kas kecil dijurnal sbb:

5-Jan-09 JV 0026 11101 50.000 Pembentukan kas kecil


5-Jan-09 JV 0026 11103 50.000 Pembentukan kas kecil
Lakukan perbaikan atas data di jurnal setelah mencatat temuan ini.

III. Uji Validitas 3: Menguji apakah ada jurnal yang tidak balance?
Gunakan file Latihan 03-4b.xlsx
Tujuan: mengetahui apakah ada jurnal yang tidak balance total Debit dan Total
Kreditnya. Untuk itu semua transaksi akan dikelompokkan menurut nomor
jurnalnya, kemudian nilai debit dan Kredit dikumulasikan per nomor jurnal
(bukan per akun).

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 34


Teknik Audit Berbasis Komputer

Prosedur:
1. Sorot range C1:E4711
2. Klik menu Insert, pilih Pivot Table
3. Pada Pop up menu, klik OK
4. No Bukti di drag ke ROWS, Debet dan Kredit di drag ke Values.
5. Apabila hasilnya seperti gambar di kanan, maka Count diubah menjadi SUM
6. Count of Debet di klik dengan mouse kanan, kemudian pilih Summarize
Vaues By … kemudia pilih SUM. Lakukan hal serupa untuk kolom Sum of
Kredit.
7. Pada Sel D4 ketiklah rumus =B4-C4.
8. TEMUAN: Sel yang hasinya <> nol menunjukkan bahwa jurnal terkait tidak
balance.

9. Tindak Lanjut Temuan: Telusuri (trasir) ke dokumen sumber untuk


mengetahui jurnal yang benar, Kemudian Perbaiki table Jurnal setelah
mencatat temuan.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 35


Teknik Audit Berbasis Komputer

IV. Uji Validitas 4: Apakah ada angka negative di Jurnal (debit ataupun kredit)?
Gunakan file Latihan 03-4b.xlsx
Tujuan: mengetahui apakah ada nilai pada kolom Debit dan Kredit yang tidak
valid. Kolom D dan E pada Sheet Jurnal 2009 disorot. Klik Menu Data, Klik Data
Validation,
1. Pada menu Pop up: Pilih Decimal; Greater than or equal to; dan nilai
minimum 0
2. Untuk menampilkan data yang tidak valid:
Klik Data -> Data Validation -> Circle Invalid Data. Maka serta merta akan
diberi tanda lingkaran merah oleh MsExcel. Judul Debet dan Kredit juga ikut
dilingkari karena sel tersebut berisi teks (bukan numerik). Setelah data
diperbaiki semua, barulah parallel simulation siap untuk dilaksanakan.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 36


Teknik Audit Berbasis Komputer

2) Tahap 2: Uji Akurasi pengolahan data melalui Parallel Simulation

Skema uji akurasi pengolahan data

o Tehnik 1: Menggunakan Consolidate


o Tehnik 2: Menggunakan SumIF
o Tehnik 3: Menggunakan PIVOT TABLE

Gunakan File Latihan 03-4c.


Data jurnal pada file tersebut diasumsikan sudah divalidasi dan semua kesalahan
sudah diperbaiki.
1) Parallel Simulation 1: Menggunakan Consolidate
Gunakan File Latihan 03-4c
1. Klik sel I2 pada Sheet Consolidate.

2. Kemudian klik menu Data, dan Consolidate.


3. Pada menu pop up: klik reference, kemudian klik sheet Jurnal 2009 dan
sorotlah range C1:E4711.
4. Kemudian Klik Add.
5. Selanjutnya tanda Top row dan Left column dicentang (diaktifkan). Klik OK.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 37


Teknik Audit Berbasis Komputer

6. Klik sel L3 pada Sheet Consolidate. Bandingkan total debit akun 11102 pada
sel L3 dengan akun 11102 menurut Perusahaan (auditee). Tulis rumus:
=J3=VLOOKUP(I3;B:G;3;0). … ini untuk kompter yang regional settingnya
adalah Indonesia Jika komputer Anda memiliki setting Bahasa Inggris, maka
rumusnya menjadi: =J3=VLOOKUP(I3,B:G,3,0). Selanjutnya rumus tersebut
di-copy ke bawah
7. Klik sel M3 pada Sheet Consolidate. Tulis rumus:
=K3=VLOOKUP(I3;B:G;4;0) … ini untuk kompter yang regional settingnya
adalah Indonesia Jika komputer Anda memiliki setting Bahasa Inggris, maka
rumusnya menjadi: =K3=VLOOKUP(I3,B:G,4,0). Selanjutnya rumus tersebut
di-copy ke bawah
8. TRUE menunjukkan bahwa perhitungan auditor cocok dengan auditee,
sedangkan FALSE menunjukkan tidak cocok.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 38


Teknik Audit Berbasis Komputer

2) Parallel Simulation: menggunakan SumIF


Gunakan File Latihan 03-4c
Prosedur
1. Klik sel J3 pada Sheet SUMIF.
2. Kemudian ketik rumus =SUMIF( ) kemudian klik symbol fx pada formula
box, kemudian masukkanparameter di pop up menu seperti gambar sebelah.
3. Klik OK
4. Karena urutan akun pada kolom B identic dengan urutan akun pada kolom I,
maka rumus yang dapt dibuat di Kolom L dan M menjadi sederhana sekali.
Klik sel L3 pada Sheet SUMIF. Bandingkan total debit akun 11102 pada sel
L3 dengan akun 11102 sel D3 menurut Perusahaan (auditee). Tulis rumus:
=J3=D3 ).
Selanjutnya rumus tersebut di-copy ke bawah
Klik sel M3 pada Sheet Consolidate. Tulis rumus:
=K3=E3
Selanjutnya rumus tersebut di-copy ke bawah
5. TRUE menunjukkan bahwa perhitungan auditor cocok dengan auditee,
sedangkan FALSE menunjukkan tidak cocok.

3) Parallel Simulation 3: Menggunakan PivotTable


Gunakan File Latihan 03-4c
Prosedur
1. Klik sel I2 pada Sheet Pivot Table.
2. Kemudian klik menu Insert, Pivot Table.
3. Pada menu pop up: klik reference, kemudian klik sheet Jurnal 2009 dan
sorotlah range C1:E4711 a(atau kolom C:E)
4. Aktifkan Existing worksheet, pilih locatiotion sel I2 pada SheetPivot Table.
5. Klik OK.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 39


Teknik Audit Berbasis Komputer

6. Drag Kode akun ke kotak Rows.

7. Drag Debet dan Kredit ke kotak Values.


8. Jika pada Kolom J2 dan H2 tertulis Count of DEBET danCount of KREDIT,
maka ubahlah menjadi SUM dengan jalan meng-klik judul kolom (sel J2 dan
H2) dengan mouse kanan, kemudian pilih Summarize Values By. Selanjutnya
pilih Sum

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 40


Teknik Audit Berbasis Komputer

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 41


Teknik Audit Berbasis Komputer

RPS 4: Konsep data dan tabel dalam spreadsheet dan pemanfaatannya untuk
pengauditan

Untuk melakukan audit, auditor membutuhkan data yang sudah siap diaudit. Yang dimaksud
fengan sudah diap diaudit yaitu berarti data tersebut tidak perlu melalui proses tambahan
oleh auditor. Namun, faktanya di lapangan, data-data yang disediakan oleh auditee bisa
dalam berbagai macam keadaan. Bisa jadi salah input oleh auditee, bisa jadi data yang
dibutuhkan terdapat dalam beberapa file, format data tidak sesuai, dan kondisi-kondisi
lainnya. Oleh karena itu, auditor perlu mengetahui bagaimana cara mengolah data-data
tersebut agar proses audit dapat dilaksanakan.
Pada materi sebelumnya, kita mempelajari bagaimana cara auditor untuk mengolah data
auditee serta bagaimana auditor memperbaiki data-data yang formatnya tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan. Pada materi ini, kita akan fokus pada bagaimana cara menyatukan
beberapa tabel menjadi satu tabel melalui Ms. Excel agar proses audit yang dilakukan oleh
auditor menjadi lebih mudah.
KONSEP DATA DAN TABEL
Sebelum mengolah data, kita perlu mengetahui terlebih dahulu konsep dari data dan tabel
itu sendiri.
(konsep-konsep ini sudah dipelajari sebelumnya di mata kuliah SIA teman-teman)

PT CONTOH 001
No DO 10248

Delivery Order
Tgl DO 3-Jan-02
Customer (CUST-012) PT Waroeng Modern
HEADER
Jl Malaka 37, Sidoarjo
Jenis Penjualan: Lokal

Kode Nilai
No Urut Produk Nama Produk Harga Satuan Quantity Discount Penjualan
1 Prd-011 Queso Cabrales 14,00 12 0% 168,00
2 Prd-042 Singaporean Hokkien Fried Mee 9,80 10 0% 98,00
3 Prd-072 Mozzarella di Giovanni 34,80 5 0% 174,00
440,00 DETAIL
PPN 44,00

TOTAL 484,00

Tgl Pengiriman

9-Jan-02

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 42


Teknik Audit Berbasis Komputer

Bagaimana informasi terekam dalam suatu tabel? Informasi pada suatu dokumen akan
terekam ibarat sebuah kalimat untuk menjelaskan suatu peristiwa atau kejadian transaksi.
Untuk menyederhanakan kalimat tersebut, dibentuklah kolom-kolom yang berbeda sesuai
dengan yang kita butuhkan. Selanjutnya, data akan dikelompokkan berdasarkan jenisnya
untuk memudahkan perekaman.
Seperti contoh pada dokumen Delivery Order di atas. Terdapat header yang merupakan
informasi ringkas mengenai transaki Delivery Order. Selanjutnya pada detail terdapat
informasi rinci mengenai transaksi dari Delivery Order tersebut. Dapat kita lihat bahwa
formulir tersebut mencakup tabel yang berisi informasi suatu transaksi. Apabila tidak dibuat
dalam bentuk tabel, tentu bentuknya akan lebih panjang dan kompleks. Pertanyaan
selanjutnya, apakah tabel seperti itu saja cukup?
Tabel Delivery Order di atas hanya merupakan satu kejadian (transaksi) dari rangkaian
proses bisnis suatu usaha. Sedangkan dalam suatu usaha, pasti terdapat banyak transaksi
yang tejadi. Oleh karena itu, diperlukan tabel-tabel lainnya yang berisi transaksi-transaksi
lainya. Misalnya, tabel untuk merekam produk baru yang belum terjual atau dikirim ke
pelanggan. Oleh karena itu, dibentukah database. Database dibentuk untuk mempermudah
dalam penyederhanaan bentuk penyimpanan data yang telah direkam dan terstruktur.
Dalam menyusun database harus mempertibangkan sistem secara keseluruhan, bukan
hanya untuk kebutuhan 1 jenis transaksi atau kejadian saja.

Student Class
File File

Advisor
File

Contoh Database
Normalisasi database adalah proses menyusun struktur data dalam database menjadi tabel-
tabel. Normalisasi ini diperlukan agar ketika data digabung menjadi satu informasi tunggal,
tidak mengakibatkan rusak atau hilangnya informasi. Hal tersebut dilakukan karena seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya, auditor membutuhkan data yang siap diolah. Informasi
dalam bentuk sebaran tabel yang terpisah justru menyulitkan untuk pengolahan. Jadi, data
yang dibutuhkan auditor beda dengan model perekaman informasi. Lebih sedikit tabel akan
lebih memudahkan auditor dalam melakukan audit. Oleh karena itu auditor perlu paham
bagaimana menggabungkan tabel.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 43


Teknik Audit Berbasis Komputer

Sebelum menggabungkan tabel, perlu diketahui jenis-jenis data yang ada dalam Ms. Excel,
yaitu sebagai berikut:

PENGGABUNGAN BEBERAPA TABEL


Pada subbab ini, kita akan mempelajari mengenai cara menggabungkan beberapa tabel
dengan dua cara, yaitu menggunakan fungsi VLOOKUP dan menggunakan fitur Power Query
yang keduanya terdapat dalam Ms. Excel.

Misalnya, tedapat suatu database yang di dalamnya terdiri atas 5 tabel seperti pada gambar
di atas. Tabel-tabel tersebut sudah terhubung satu sama lain. Namun, tabel tersebut
terpisah-pisah dan auditor membutuhkan data yang sidajikan dalam tabel yang lebih sedikit.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 44


Teknik Audit Berbasis Komputer

 Menggunakan Fungsi VLOOKUP


Istilah yang perlu diketahui dalam penggunaan rumus VLOOKUP:

- Lookup_value: Kolom pertama dari tabel yang kita gunakan


- Table_array: Tabel kedua (semacam tabel sumber) yang akan dihubungkan
- Col_index_num: Kolom ke-N dari tabel kedua yang akan ditampilkan
- Range_lookup: False (akan menampilkan #N/A jika pasangan data tabel pertama
tidak ditemukan di tabel kedua) atau True (akan selalu menampilan hasil meskipun
tidak ditemukan pasangan di tabel kedua)
Misalnya auditor membutuhkan tabel berisi data SalesDetail yang dilengkapi dengan
nama produk dan data harga jual satuan yang ada pada tabel ProductMaster. Kita bisa
menggabungkannya dengan VLOOKUP dengan langkah-langkah sebagai berikut.
- Menggunakan fungsi VLOOKUP untuk mengambil data nama produk.
 =VLOOKUP(B2;ProductMaster!$B:$D;2;0)

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 45


Teknik Audit Berbasis Komputer

- Menggunakan fungsi vlookup untuk mengambil data standar harga jual satuan.
 =VLOOKUP(B2;ProductMaster!$B:$D;3;0)

- Tampilan data yang berhasil diambil dari tabel ProductMaster setelah formula
dicopy ke seluruh baris data pada tabel SalesDetail.

 Menggunakan Power Query


Power Query merupakan teknologi koneksi data yang memungkinkan untuk
menemukan, menyambungkan, menggabungkan, dan memperbaiki sumber data untuk
memenuhi kebutuhan analisis. Langkah-langkahnya yaitu:
- Sambungkan: Membuat koneksi ke data yang berada di awan, di layanan, atau
secara lokal.
- Transformasi: Membentuk data untuk memenuhi kebutuhan Anda, sumber aslinya
tetap tidak berubah.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 46


Teknik Audit Berbasis Komputer

- Gabungkan: Membuat model data dari beberapa sumber data, dan mendapatkan
tampilan unik ke dalam data.
- Bagikan: Begitu kueri Anda selesai, Anda bisa menyimpan, membagikan atau
menggunakannya untuk laporan.

Fitur di Power Query tersedia di Ms. Excel dan Power BI desktop. Power Query tersedia
untuk versi Windows dan Mac. Untuk versi Windows, sudah otomatis terinstall untuk
versi 2016 ke atas. Sedangkan versi Office 2010 dan 2013 dapat mengunduh power
query melalui website support office.

Letak Power Query pada Ms. Excel 2016.

Letak Power Query di Navigation Pane pada Mc. Excel 2010 & 2013 setelah Melakukan
Instalasi.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 47


Teknik Audit Berbasis Komputer

Sama seperti kasus auditor sebelumnya, namun kali ini kita akan menggabungkan
tabelnya akan menggunakan fitur Power Query. Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut: (menggunakan Ms. Excel 2016)
- Pada sheet ProductMaster pilih menu Data kemudian pilih From Table (pastikan
data sudah dalam bentuk tabel).

- Kemudian pilih Close & Load

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 48


Teknik Audit Berbasis Komputer

- Pada sheet SalesDetail pilih menu Data kemudian pilih From Table (pastikan data
sudah dalam bentuk tabel).

- Kemudian Close & Load

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 49


Teknik Audit Berbasis Komputer

- Selanjutnya, tunggu sampai proses load data selesai (bisa dilihat pada Workbook
Queries sebelah kanan lembar kerja).

- Jika proses load data sudah selesai, pada menu Query pilih Merge

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 50


Teknik Audit Berbasis Komputer

- Sesuaikan tabel dengan tujuan awal (mengambil data nama produk dan standar
harga jual satuan dari table ProductMaster)

- Tabel bagian atas pilih tabel SalesDetail

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 51


Teknik Audit Berbasis Komputer

- Tabel bagian bawah pilih tabel ProductMaster

- Untuk masing-masing tabel, pilih kolom kode produk hingga berubah warna dan
muncul pesan pada bagian bawah sebelah kiri yang menandakan data yang telah
diseleksi cocok/matches. Kemudian pilih OK.
- Setelah muncul Power Query Editor, kemudian sesuaikanlah data tabel yang
dibutuhkan pada kolom Expand (dalam hal ini dibutuhkan nama produk dan standar
harga jual satuan). Kemudian pilih OK.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 52


Teknik Audit Berbasis Komputer

- Pilih Close & Load, tunggu proses merge data selesai.

- Data akan ditampilkan pada sheet baru, proses selesai.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 53


Teknik Audit Berbasis Komputer

RPS 5 : Impor dan Ekspor data serta Validasi data

A. Transfer dan Impor Data


1. Transfer Data
a. Pertimbangan Download Data
Terdapat beberapa pertimbangan saat mendownload data, yaitu:
1. Ketersediaan Data  Data elektronik dan periode akuntansi yang disimpan
2. Format Data
3. Waktu yang Tepat untuk Pengambilan Data
4. Data yang Relevan
5. Hardware, Software, dan Operating System
6. Kamus Data  Database/tabel yang diperlukan
7. Cara Akses atau Unduh
8. Ukuran Data dan Media Transfer Data
9. Cara Transfer Data
b. Elemen yang Harus Ada dalam Data yang di Download
1. Referensi/nomor referensi Source document
2. Tanggal transaksi
3. Jumlah atau nilai uang suatu transaksi
4. Nomor dan nama Account
5. Penjelasan/deskripsi transaksi
c. Hal yang Perlu Didiskusikan dengan IT Auditan
1. Apakah data elektronik tsb tersedia/dapat diakses oleh auditor?
2. Periode pelaporan Akuntansi data terebut?
3. Program akuntansi apa yang digunakan?
4. Apakah software tsb tersedia menu untuk mendownload data?
5. Apa format data dari program akuntansi auditan tsb?
6. Apakah data/informasi akuntansi tsb telah dicetak oleh Auditan atau bisa
dicetak oleh Auditan?
7. Jika bisa/telah dicetak minta hasil cetakannua. Ini bisa digunakan sebagai cross
check nanti saat melakukan konversi data.
d. Strategi Download
Strategi download adalah bagaimana caranya untuk mendapatkan data dari sistem.
Strategi download terdiri dari:
1. Mengambil file dari bentuk aslinya melalui mekanisme backup dan restore
2. Mencetak file hasil report yang dihasilkan sistem melalui PDF Printer atau
Printer Emulator
3. Meminta data kepada Staf IT dengan format sesuai kebutuhan
4. Meminta akses data secara langsung ke server, atau melalui ODBC/.net
e. Cara Transfer Data
1. Menggunakan external storage  Via Magnetic Tape / External HDD
2. Transfer Peer to Peer (PC to PC)  via USB, Pararel, Kabel UTP/WIFI/Bluetooth)
3. Melalui Jaringan WIFI atau Telekomunikasi (seluler)
4. Transfer melalui Cloud Storage

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 54


Teknik Audit Berbasis Komputer

f. Gambaran Umum Tahapan Transfer Data

2. Teknik Impor Data


Ketika data yang diimpor memiliki perbedaan baik berupa operating sistem, database
yang digunakan, dan terbatasnya aplikasi komputer yang dikuasai oleh Auditor. Harus
dilakukan konversi agar menjadi format data yang bisa dibaca computer/aplikasi
Auditor. Adapun teknik impor data yang dapat digunakan:

a. Delimted (Dengan Pembatas)


Menggunakan pembatas (delimiter) sebagai pemisah antar kolom/field, contoh:
tanda titik koma (;), koma (,) dan extension file dapat berupa TXT atau CSV.
Langkahnya:

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 55


Teknik Audit Berbasis Komputer

1. Klik Data  Get External Data  From Text

2. Pilih File TXT/CSV Yang Ingin Diimpor

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 56


Teknik Audit Berbasis Komputer

3. Klik Delimited  Next

4. Check Pilihan Delimiters/Pembatas Sesuai Kebutuhan


Untuk Contoh ini, pembatas yg ingin digunakan adalah berdasarkan koma, maka
dicheck COMMA  Next

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 57


Teknik Audit Berbasis Komputer

5. Pilih Format Disetiap Kolom


Terdapat 4 jenis format kolom, General untuk tanpa format khusus, Text untuk
format hurif, Date untuk Format Tanggal, dan Do Not Import Collumn (Skip)
apabila kolom tsb tidak ingin diimport.
a. No Bukti  Format Text

b. Tanggal  Format Date  Sesuaikan Format Tanggalnya Berdasarkan


Format Sumber Data  Apakah MDY/DMY/etc

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 58


Teknik Audit Berbasis Komputer

c. Klik Advance  Ubah Decimal Separator Menjadi ‘Titik/.” dan Thousands


Separator Menajdi “Koma/,”
Kalau Sudah Selesai  Klik Finish

6. Pilih dimana file ingin di tampilkan  Klik OK

7. Tampilan File Import

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 59


Teknik Audit Berbasis Komputer

b. Fixed Width
Lebar kolom tiap field ukurannya tetap. Bisa dipotong secara presisi sesuai lebar
masing-masing kolom dan extension file dapat berupa TXT. Adapun Langkahnya:
1. Klik Data  Get External Data  From text  Pilih File yang Ingin Diimpor
2. Check Fixed Width  Klik Next

3. Pagari Field Sesuai Kebutuhan:


a. Untuk membuat pagar  klik sekali di posisi yang diinginkan
b. Untuk mengapus pagar  klik dua kali
c. Untuk memindahkan pagar  klik dan drag pagarnya
d. Kalau udah selesai, klik next.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 60


Teknik Audit Berbasis Komputer

4. Pilh format tiap kolom. Caranya sama persis seperti Delimited diatas. Kalau
sudah selesai  klik finish

5. Pilih dimana mau diimport, klik OK dan selesai.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 61


Teknik Audit Berbasis Komputer

c. Fixed Width with Header


1. File cetak dari sistem dengan menggunakan printer emulator/PDF printer
(mencetak report ke file, umumnya berextension PRN). Karena sebenarnya hasil
cetak laporan, maka data berada di antara header dan footer. Perlu untuk
merapikan data setelah impor data.
2. Sebenarnya ini sama persis kayak Fixed Width, Cuma ada header di file
mentahnya, sehingga perlu dirapiin lagi hasil impornya  hapus headernya.
3. Perbedaan dengan Fixed Width:
a. Ada Header di bagian atas

b. Pagari Bagian yang Dibutuhkan

c. Langkah\ selanjutnya normal  pilih format tiap kolom sesuai kebutuhan 


klik finish  Pilih dimana file mau diimpor  Done
d. Contoh Hasil Akhir

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 62


Teknik Audit Berbasis Komputer

Terdapat header diatasnya yang berantakan. Bisa didelete aja gak apa dan
ambil data yang dibutuhkan thanks.

d. Common/Proprietary Format
1. Impor File Access versi 2003
Kendala yang dihadapi adalah ketika File Access menggunakan versi lama yang
dihasilkan dari Microsoft Access 2003, sehingga tidak dapat dibuka di versi
Access terbaru kecuali jika telah diinstall mesin database yang sama (Microsoft
Jet 4 OLE DB Provider). Solusinya yaitu dibuka dengan Access 2003 atau Excel
2003 atau Menggunakan aplikasi MDB Viewer Plus.
2. Import File Access versi 2007 ke Atas
a. Pada menu data, klik Get External Data dan pilih ‘From Access';
b. Setelah memilih file access, klik OK. Kemudian lakukan langkah berikut untuk
mendapatkan hasil berupa tabel.

3. Impor File DBF


Untuk membuka file DBF pada MS Excel, caranya cukup mudah, yaitu:
a. Drag and Drop file DBF pada Excel
b. Menggunakan DBF Viever Plus
c. Mengconvert File DBF ke CSV (cari aja di internet, banyak convert online)
lalu buka di excel

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 63


Teknik Audit Berbasis Komputer

4. Impor File XBRL


XBRL (eXtensible Business Reporting Language) merupakan format pertukaran
data keuangan yang sebenarnya berbentuk XML, Format ini mudah dibuka
dalam Excel, cukup dengan cara drag & drop.
5. Impor Format Json
JSON (JavaScript Object Notation) merupakan format pertukaran data yang
ditulis dalam notasi objek javascript. Dapat dibuka dengan mudah pada
Microsoft Excel Versi 2016 ke atas. Untuk mengimpornya ada banyak cara, yaitu:

a. Power Query
Untuk Excel 2010 dan 2013, harus mengunduh Power Query melalui web
Microsoft. Untuk Mac gak ada, silahkan beli laptop OS Windows.
Langkahnya:
1. Impor data melalui Menu  Data  New Query  From File  From
Text;

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 64


Teknik Audit Berbasis Komputer

2. Pilih All files (*.*), lalu pilih file formar Json, kemudian klik import;

3. Pada menu convert, klik list untuk menghasilkan tampilan sebagai


berikut

4. Klik ‘To Table’, ketika muncul pop-up window klik OK, sehingga muncul
ikon dengan panah kanan-kiri;

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 65


Teknik Audit Berbasis Komputer

5. Ketika ikon panah kanan-kiri diklik, akan muncul pop-up window untuk
memilih data apa yang akan ditampilkan, klik OK;
6. Klik “Close&Load” untuk menutup jendela Power Query Editor. Apabila
ingin mengolah tabel layaknya file excel pada umumnya, klik ‘Convert to
Range’ pada menu Design.
7. Hasil Import Json

b. Convert Json ke CSV


Dapat juga menggunakan program bernama SaveJson2CSV untuk
mengkonversi file JSON ke CSV, dan apabila datanya kecil, bisa juga
menggunakan konverter online. Lalu buka file CSV di excel, soo easy, pake
cara ini aja.

B. Validasi Data
Sebelum data diolah, maka data perlu dipastikan bersih dari kesalahan data atau
ketidaklengkapan yang akan mempengaruhi hasil proses pengolahan data berikutnya.
Validasi terhadap input b1ertujuan untuk memastikan tidak ada kesalahan data yang
mungkin akan menyebabkan kesalahan dalam pengolahan data atau analisis data, yang
secara singkat diuraikan sebagai berikut:

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 66


Teknik Audit Berbasis Komputer

1. Field Interrogation
a. Check Digit
Adalah digit kontrol (atau digit) yang ditambahkan ke kode data ketika awalnya
ditetapkan. Sebagai contoh, pemberian nomor International Standard Book
Number (ISBN). ISBN ditetapkan dengan 10 digit atau 13 digit. Pada ISBN 13
digit, digit ke-13 merupakan Check Digit.
Cara menghitung:
ISBN-13: 978-0-306-40615-?
1. Penjumlahan perkalian tiap digit, dengan pola digit ganjil x 1, digit genap kali
3
2. Mencari nilai sisa dari hasil nomor 1 jika dibagi angka 10
3. Mencari nilai sisa dari pengurangan angka 10 dengan hasil Nomor 2
S = 9×1 + 7×3 + 8×1 + 0×3 + 3×1 + 0×3 + 6×1 + 4×3 + 0×1 + 6×3 + 1×1 + 5×3

= 9 + 21 + 8 + 0 + 3 + 0 + 6 + 12 + 0 + 18 + 1 + 15

= 93

93 / 10 = 9 sisa 3
Digit cek
10 –digunakan
3 = 7  untuk menghindari kesalahan transkripsi atau transposisi.
978-0-306-40615-7
1. Contoh kesalahan transkripsi:
a. nilai seharusnya 12345
b. Salah input menjadi 1234, atau 123455, atau 12344
2. Contoh kesalahan transposisi:
a. Nilai seharusnya 6789
b. Salah diinput: 6798, atau 7689, atau 6978
b. Missing Data Checks
Adalah pengujian untuk memastikan kelengkapan isi data. Umumnya, terdapat
beberapa field/kolom yang wajib diisi (mandatory field) sehingga perlu diperiksa
kelengkapannya. Fungsi Excel yang dapat digunakan:
1. COUNT  Menghitung jumlah angka dalam field
2. COUNTA  Menghitung jumlah maupun angka dalam field
3. COUNTBLANK  Menghitung jumlah angka maupun text dalam field
c. Numeric-Alphabetic Check
Untuk menguji apakah field berisi data yang seharusnya, misalkan tanggal, maka
data berisi angka tanggal, bukan teks.
FUNGSI EXCEL:
1. ISNUMBER  menguji isi sel berisi angka;
2. ISTEXT  menguji isi sel berisi teks;
3. ISNONTEXT menguji isi sel berisi selain teks.
Untuk menguji isi sel berisi angka, bisa juga dengan mengalikan dengan angka
misalnya dikali angka 1.

d. Limit Check
Menguji data yang melampaui nilai batas tertentu, namun hanya salah satu saja,
bisa nilai minimal atau nilai maksimal. Misalnya menentukan persyaratan usia

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 67


Teknik Audit Berbasis Komputer

masuk SD minimal 7 tahun (batas bawah 7 tahun). Formula cukup menggunakan


IF dan tanda < ,>,<=, >= dan Filter atau advanced filter.
e. Range Check
Untuk memvalidasi apakah data berisi nilai berada pada range tertentu terdapat
nilai minimal dan nilai maksimal (batas bawah dan batas atas). Formula cukup
menggunakan IF dan tanda < ,>,<=, >=;Filter atau advanced filter dan; VLOOKUP.
f. Validity Check
Untuk menguji apakah data sesuai yang terekam sesuai dengan nilai referensi
yang sudah ditetapkan. Untuk melakukan validity check, digunakan cara berupa:
1. penamaan sel untuk list atau daftar referensi/master (alamat absolut)
2. VLOOOKUP dan HLOOKUP;
3. Data Validation.
2. Record Interrogation
a. Reasonableness Check
Untuk memastikan tidak ada data yang mengandung nilai yang tidak wajar.
Contoh: data registrasi mahasiswa tidak dapat terekam jika tahun lulus SLTA
mendahului tahun lulus SD.
b. Sign Check
Untuk memastikan tidak ada data yang mengandung nilai dengan tanda yang
tidak wajar.
Contoh: data transaksi tidak dapat direkam jika nominal bertanda minus.
c. Sequence Check
Untuk menguji kesesuaian urutan data yang terekam berdasarkan aturan
tertentu. Dilakukan dengan cara membuat nomor urut dengan Fill Series dan
diuji dengan COUNTIF.
Contoh: data transaksi tidak dapat direkam jika input tanggal 20 mendahului
tanggal 10.
3. File Interrogation
a. Internal and External Label Check
Untuk menguji apakah file yang sedang diproses adalah yang sebenarnya
diminta oleh program.
b. Version Checks
Untuk menguji apakah versi file yang sedang diproses adalah yang benar.
4. Duplikasi Data
Duplikasi data adalah hasil dari perekaman informasi yang sama lebih dari satu kali
sehingga berpotensi menimbulkan kesalahan pada output laporan. Duplikasi dapat
berasal dari kesalahan tidak disengaja maupun yang disengaja (kecurangan).
Duplikasi dapat berbentuk record yang sama persis (EXACT MATCH) atau yang isinya
mirip (SIMILAR). Cara deteksi duplikasi di excel:

a. Contional Formatting and Filter


b. Data  Remove Duplicates
c. COUNTIF
d. COUNTIFS (COUNTIF dan &)
e. Fuzzy Lookup Com Add Ins

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 68


Teknik Audit Berbasis Komputer

RPS 6: Pengguanan Queary (SQL) menggunakan Microsoft Access untuk Audit

Rename Nama Field:


Untuk memudahkan pengolahan, sebaiknya hindari penamaan FIELD dengan
menggunakan spasi, lalu gunakan tanda UNDERSCORE (_) kemudian lakukan save as
menjadi file baru sebelum melakukan perubahan.

Ms Access menyediakan dua cara untuk membuat query:


A. Query Wizard
1. Simple query.
langkah-langkah yang dilakukan:
1) Pada tab Create pilih Query Wizard klik Simple Query Wizard lalu klik OK.

2) Pada kota tables/queries pilih table yang akan dibuat query.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 69


Teknik Audit Berbasis Komputer

3) Setelah itu kita pilih fields pada available fields yang akan kita tampilkan pada
query dengan cara memilih fields pada available field lalu klik tanda > untuk
memilih satu per satu atau bisa klik tanda >> apabila kita ingin memilih semua
fields ditampilkan.

4) Kemudian klik next lalu pilih detail (shows every field of every record) untuk
menampilkan secara detail.
5) Selanjutnya klik next lalu pilih open the query to view information lalu klik
finish.

2. Crosstab query (tidak perlu dibahas).

3. Find duplicates query.


Tujuan: mencari duplikasi dalam suatu kolom tertentu
Langkah-langkah yang dilakukan:
1) Pada tab Create pilih Query Wizard klik Find Duplicates Query Wizard lalu klik
OK.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 70


Teknik Audit Berbasis Komputer

2) Kemudian pilih table yang akan kita cari duplicate field values, lalu pilih view
tables lalu klik Next.

3) Setelah itu kita pilih fields pada available fields yang akan kita cari duplicate
field values dengan cara memilih fields pada available field lalu klik tanda > untuk
memilih satu per satu atau bisa klik tanda >> apabila kita ingin memilih semua
fields lalu klik Next.

4) Apabila sebelumnya kita hanya memilih beberapa fields maka akan muncul kotak
dialog apakah kita ingin menampilkan fields lain yang mungkin mengandung
duplicate, jika iya maka kita pilih fields yang ingin dicari duplicate nya kemudian
klik Next.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 71


Teknik Audit Berbasis Komputer

5) Pilih view the results lalu klik finish.


6) Maka akan muncul data yang mengandung duplikasi dalam suatu kolom tertentu.

4. Find unmatched query.


Menggunakan 2 tabel yang berbeda dengan tujuan mencari sesuatu yang tidak
terdapat pada tabel lainnya.
Langkah-langkah yang dilakukan:
1) Pada tab Create pilih Query Wizard klik Find Unmatched Query Wizard lalu
klik OK.

2) Pilih table utama, lalu klik tables pada view kemudian klik Next.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 72


Teknik Audit Berbasis Komputer

3) Pilih table kedua yang terkait lalu klik tables pada view kemudian klik Next.

4) Tandingkan kolom atau fields yang terkait dari 2 tabel berbeda dengan cara klik
field yang sama dari kedua tabel. Dalam contoh, masing-masing dipilih
KODE_AKUN.

5) Jika sudah dipilih, klik tombol < = >, kemudian klik Next.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 73


Teknik Audit Berbasis Komputer

6) Lalu pilih field yang ingin kita tampilkan hasilnya dengan cara memilih fields pada
available field lalu klik tanda > untuk memilih satu per satu atau bisa klik tanda >>
apabila kita ingin memilih semua fields lalu klik Next.

7) Setelah itu klik view the results lalu klik finish.

8) Hasil query

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 74


Teknik Audit Berbasis Komputer

Keterangan:
1. Dari setiap query, otomatis akan tersimpan dalam file access olahan.
2. Untuk melihat kembali, bisa dicari pada sebelah kiri (navigation pane bagian QUERY)
3. Untuk mempermudah melihat, objek dapat difilter berdasarkan jenisnya dengan
mengklik gambar panah ke bawah (yang dilingkari merah).

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 75


Teknik Audit Berbasis Komputer

B. Query Design
1. Design view.
Langkah-langkah yang dilakukan:
1) Pada tab Create pilih Query Design.
2) Pilih tabel yang diinginkan (double click pada nama tabel atau klik ADD).

3) Klik tombol close jika sudah selesai memilih.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 76


Teknik Audit Berbasis Komputer

4) Perhatikan langkah selanjutnya dalam gambar di bawah ini.

1. Klik tanda panah untuk memilih kolom yang


diinginkan
2. Tanda asterisk (*) dipilih jika ingin menampilkan
SEMUA kolom
3. Pilih satu field yang diinginkan pada setiap kolom jika
hanya ingin menampilkan beberapa FIELD saja

Missal, kita akan memilih semua kolom

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 77


Teknik Audit Berbasis Komputer

5) Klik RUN untuk menjalankan query.

6) Untuk kembali ke Design View, klik icon VIEW dan pilih Design View.

Melihat hasil query wizard dengan query design

1. Pilih Query yang akan dilihat


2. Klik kanan, sampai muncul jendela tambahan seperti gambar
3. Pilih Design View

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 78


Teknik Audit Berbasis Komputer

2. Sql view.
SQL tingkat lanjut 1
1) Memfilter hasil query dengan kriteria tertentu.
Memfilter hasil query dengan kriteria tertentu-1.
Contoh: Memfilter transaksi jurnal yang terdapat kata “gaji” dalam keterangan.
Langkah-langkah yang dilakukan:
a) Buat query baru dengan teknik QUERY DESIGN.
b) Pada kolom pertama, tampilkan semua FIELD (pilih asterisk).
c) Tambahkan kolom keterangan disamping kolom pertama.

d) Ketik tulisan berikut pada baris CRITERIA = LIKE “*gaji*”

e) Setelah itu klik RUN.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 79


Teknik Audit Berbasis Komputer

Keterangan:
1. Mengapa menggunakan kata LIKE? Pada dasarnya, ini seperti teks filter
di Excel dengan pilihan CONTAINS, artinya yang mengandung kata-kata
tertentu sesuai yang kita inginkan untuk dicari dalam kolom tersebut.
2. Penggunaan tanda petik “ adalah karena isinya berupa teks.
3. Penggunaan asterisk maksudnya bahwa letak kata gaji berada di dalam
suatu keterangan.

Contoh: dengan filter di atas, maka hasil yang diperoleh dapat mengambil
baris yang mengandung kata “gaji”, seperti Pembayaran Gaji dan Upah,
Pembayaran Gaji Staf Marketing. Dalam produk microsoft, umumnya tidak
CASE SENSITIVE, artinya tidak dibedakan apakah yang dicari menggunakan
huruf kecil atau huruf kapital.

Memfilter hasil query dengan kriteria tertentu-2.


Contoh: Memfilter transaksi jurnal yang terjadi pada tanggal 02/01/2005.
Langkah-langkah yang dilakukan:
a) Buat query baru dengan teknik QUERY DESIGN.
b) Pada kolom pertama, tampilkan semua FIELD (pilih asterisk).
c) Tambahkan kolom TGL disamping kolom pertama.

d) Ketik tulisan berikut pada baris CRITERIA = #02/01/2005#

e) Setelah itu klik RUN.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 80


Teknik Audit Berbasis Komputer

2) Mengenal fungsi agregat dan calculated field.


Mengenal fungsi agregat.
a. Digunakan pada kolom dengan tipe numerik/angka.
b. Contoh fungsi agregat: SUM, MIN, MAX, AVERAGE, COUNT.
c. Akan menghasilkan 1 angka tunggal.
d. Bisa juga menghasilkan beberapa angka dari suatu kolom apabila
dikelompokkan berdasarkan kategori pada suatu FIELD tertentu.
Langkah-langkah yang dilakukan:
a. Pilih kolom Debet dan Kredit.

b. Letakkan kursor dibaris mana saja, kemudian klik kanan.


c. Pilih tanda SIGMA (Totals).

d. Otomatis akan muncul SUM (default).

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 81


Teknik Audit Berbasis Komputer

e. Simulasikan bila mencari nilai rata-rata, nilai maksimal, atau nilai minimal. Hal
ini bisa dengan cara menambahkan pada kolom disampingnya.

f. Setelah itu klik RUN.

Latihan fungsi agregat-2. Langkah-langkahnya:


a. Gunakan tabel JURNAL2005.
b. Buat query sederhana untuk menampilkan hanya kolom nomor bukti, debet
dan kredit.
c. Cari berapa nilai total debet dan kredit apabila dijumlahkan dengan
dikelompokkan berdasarkan nomor buktinya.
d. Pilih kolom No._bukti, Debet dan Kredit.
e. Letakkan kursor dibaris mana saja, kemudian klik kanan.
f. Pada baris TOTAL, lakukan hal sbb:
 Pada kolom No._BUKTI, pilih GROUP BY.
 Pada kolom Debet dan Kredit, pilih SUM.

Keterangan:
Dengan menggunakan GROUP BY pada baris TOTAL, kita dapat memperoleh
ikhtisar nilai total dari kolom Debet dan kredit.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 82


Teknik Audit Berbasis Komputer

Mengenal fungsi calculated field.


a. Melanjutkan latihan fungsi agregat 2 sebelumnya.
b. Pada latihan ini, kita akan mencari selisih nilai total debet dengan kredit.
Selisihnya akan kita masukkan ke kolom baru, yaitu kolom selisih.
c. Dari langkah-langkah pada fungsi agregat, pada tab design klik View lalu pilih
SQL VIEW.

d. Tambahkan = , (SumOfDEBET–SumOfKREDIT) AS SELISIH seperti contoh


di bawah.
SELECT Jurnal2005.NO_BUKTI, Sum(Jurnal2005.DEBET) AS
SumOfDEBET, Sum(Jurnal2005.KREDIT) AS SumOfKREDIT,
(SumOfDEBET–SumOfKREDIT) AS SELISIH
FROM Jurnal2005
GROUP BY Jurnal2005.NO_BUKTI;

e. Setelah itu klik RUN.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 83


Teknik Audit Berbasis Komputer

3) Mengenal SQL VIEW.


Dengan mengubah VIEW, kita dapat melihat tampilan bahasa SQL dalam
Microsoft Access.
Latihan: Buka SQL VIEW dari hasil latihan 1 QUERY DESIGN, yaitu
menampilkan semua kolom.
SQL Select Statement:
SELECT column1, column2....columnN
FROM table_name;
Select No._bukti, Debet, kredit from JURNAL2005;
Select * from JURNAL2005;

SQL Where Clause


SELECT column1, column2....columnN
FROM table_name
WHERE CONDITION;
Contoh:
lihat kembali hasil filter di dengan menggunakan SQL VIEW:

Filter 1 Filter 2

SQL Like Clause


SELECT column1, column2....columnN
FROM table_name
WHERE column_name LIKE { PATTERN };
Contoh:
lihat kembali hasil filter di dengan menggunakan SQL VIEW:

Filter 1 Filter 2

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 84


Teknik Audit Berbasis Komputer

Aggregate Function
SUM
SELECT SUM(column_name)
FROM table_name;
COUNT
SELECT COUNT(column_name)
FROM table_name;

SQL Group by Clause


SELECT SUM(column_name)
FROM table_name
WHERE CONDITION
GROUP BY column_name;

4) Menggunakan ALIASES.
Penggunaan nama alias untuk memudahkan penyebutan FIELD baru hasil
pengolahan dengan menggunakan kata AS.
Contoh:
Pada latihan fungsi agregat 2, kita telah memperoleh nilai total per kategori
nomor bukti. Jika hasilnya dilihat dengan SQL VIEW, maka kita akan mendapat
hal sbb:
SELECT Jurnal2005.NO_BUKTI, Sum(Jurnal2005.DEBET) AS SumOfDEBET,
Sum(Jurnal2005.KREDIT) AS SumOfKREDIT
FROM Jurnal2005
GROUP BY Jurnal2005.NO_BUKTI;
Pada SQL di atas, SumOfDEBET menjadi nama lain/alias dari hasil penjumlahan
dari formula agregat Sum(Jurnal2005.DEBET)

5) Query dengan melibatkan dua tabel.


Pada saat membahas QUERY WIZARD ketiga, yaitu find unmatched query,
sebenarnya sudah diperkenalkan bagaimana melakukan query dengan lebih dari
1 tabel.

find unmatched query

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 85


Teknik Audit Berbasis Komputer

Intinya, kita menggunakan QUERY JOIN.

SQL Joins:
• (INNER) JOIN: Returns records that have matching values in both tables.
• LEFT (OUTER) JOIN: Return all records from the left table, and the matched
records from the right table.
• RIGHT (OUTER) JOIN: Return all records from the right table, and the matched
records from the left table.
• FULL (OUTER) JOIN: Return all records when there is a match in either left or
right table.

Jurnal2005 Without Matching Bagan Perkiraan:


SELECT Jurnal2005.TGL, Jurnal2005.NO_BUKTI, Jurnal2005.KODE_AKUN,
Jurnal2005.DEBET, Jurnal2005.KREDIT, Jurnal2005.KETERANGAN
FROM Jurnal2005 LEFT JOIN [Bagan Perkiraan] ON Jurnal2005.[KODE_AKUN] =
[Bagan Perkiraan].[KODE_AKUN]
WHERE ((([Bagan Perkiraan].KODE_AKUN) Is Null));

SQL Tingkat Lanjut 2


Catatan:
Jika masih ada waktu yang memadai, maka:
1. memperbanyak latihan dari materi sebelumnya
2. melanjutkan ke SQL tahap 2 dengan materi seperti di bawah ini:
• select distinct, top
• Like, Wildcards
• Order by, Group by
• Having
• In
Contoh referensi tutorial SQL:
https://www.w3schools.com/sql/ ; http://www.sql-tutorial.net/ ;

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 86


Teknik Audit Berbasis Komputer

RPS 7: Kertas kerja & Pengenalan Excel untuk Audit

A. Kertas Kerja Audit


1. Definisi: KKA adalah Catatan (dokumentasi) yang dibuat oleh auditor terkait:
i. bukti-bukti yang dikumpulkan
ii. teknik dan prosedur audit yang diterapkan
iii. simpulan audit
2. Tujuan dokumentasi audit:
i. Dasar perencanaan audit
ii. Catatan atas bukti yang terakumulasi dan hasil pengujian
iii. Data untuk penyusunan laporan audit
iv. Dasar untuk review supervisor atau partner
3. Syarat KKA yang baik adalah
i. Lengkap,
ii. Teliti,
iii. Jelas,
iv. Ringkas,
v. Rapi, dan
vi. berdasarkan fakta serta
argumentasi logis.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 87


Teknik Audit Berbasis Komputer

4. Jenis KKA
i. Kertas kerja audit tradisional (paper based)
ii. Kertas Kerja Audit Digital/Elektronik (Electronic Working Paper)

Akuntan Publik dituntut untuk senantiasa mengikuti perkembangan bisnis dan


perkembangan standar yang ada. Salah satu konsekuensi penerapan Standar Audit
berbasis International Standard of Auditing (ISA) adalah Akuntan Publik harus
memahami standar internasional tersebut serta bagaimana
mengimplementasikannya dalam praktik di lapangan. Hal tersebut menuntut adanya
suatu alat atau tools yang dapat membantu Akuntan Publik dalam memahami dan
menerapkan standar auditing tersebut dalam pemberian jasa profesionalnya.
Dilatarbelakangi oleh masih banyaknya kelemahan terkait pemahaman atas
pelaksanaan audit berbasis risiko serta perlunya sarana audit yang efektif sesuai
dengan standar audit, kami telah menginisiasi pembuatan aplikasi/panduan untuk
pelaksanaan audit umum. Aplikasi ini kami beri nama "ATLAS" singkatan dari Audit
Tool and Linked Archive System. Aplikasi ini dimaksudkan sebagai sarana untuk
menjalankan prosedur audit dan mendokumentasikan hasilnya sebagai dasar dalam
pemberian opini.
Upaya ini merupakan salah satu bentuk inisiasi untuk meningkatkan kualitas audit.
Di samping itu diharapkan pula dapat menambah sarana dan pengetahuan bagi
para praktisi di bidang audit maupun non praktisi agar lebih memudahkan
pemahaman atas audit berbasis risiko yang berdasar pada standar internasional
yang telah diadopsi.
Tahap pertama pengembangan ATLAS telah dimulai sejak tahun 2017 untuk tahap
perencanaan audit. Pada tahun 2018 ini kami telah menyelesaikan sampai dengan
tahap pelaporan, sehingga seluruh tahapan audit telah terintegrasi.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 88


Teknik Audit Berbasis Komputer

B. Formula Excel untuk Audit


1. Pengenalan lembar kerja excel

Sumber: https://www.excelhow.net/excel-window.html, diakses 31 Mei 2020

2. Mengenal Tipe data di Excel dari


Format Deskripsi
Format angka default yang diterapkan oleh Excel bila Anda mengetikkan angka.
Sebagian besar, angka yang diformat menggunakan format Umum akan ditampilkan
persis sama dengan angka yang Anda ketikkan. Namun, jika sel kurang lebar untuk
Umum
memperlihatkan seluruh angkanya, format Umum akan membulatkan angka tersebut
dengan desimal. Format angka Umum juga menggunakan notasi ilmiah (eksponensial)
untuk angka besar (12digit atau lebih).
Digunakan untuk tampilan angka umum. Anda dapat menentukan jumlah tempat
Angka desimal di belakang koma yang ingin Anda gunakan, apakah Anda ingin menggunakan
pemisah ribuan, dan bagaimana Anda ingin menampilkan bilangan negatif.
Digunakan untuk nilai mata uang umum dan menampilkan simbol mata uang default
dengan angka. Anda dapat menentukan jumlah tempat desimal di belakang koma
Mata Uang
yang ingin Anda gunakan, apakah Anda ingin menggunakan pemisah ribuan, dan
bagaimana Anda ingin menampilkan bilangan negatif.
Juga digunakan untuk nilai mata uang, tetapi format ini meluruskan simbol mata uang
Akuntansi
dan koma desimal angka dalam kolom.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 89


Teknik Audit Berbasis Komputer

Format Deskripsi
Menampilkan nomor seri tanggal dan waktu sebagai nilai tanggal, sesuai dengan tipe
dan lokal (lokasi) yang Anda tentukan. Format tanggal yang diawali dengan tanda
Tanggal bintang (*) akan merespons perubahan dalam pengaturan tanggal dan waktu wilayah
yang ditentukan dalam Panel Kontrol. Format tanpa tanda bintang tidak akan
dipengaruhi oleh pengaturan Panel Kontrol.
Menampilkan nomor seri tanggal dan waktu sebagai nilai waktu, sesuai dengan tipe
dan lokal (lokasi) yang Anda tentukan. Format tanggal yang diawali dengan tanda
Waktu bintang (*) akan merespons perubahan dalam pengaturan tanggal dan waktu
kawasan yang ditentukan dalam Panel Kontrol. Format tanpa tanda bintang tidak akan
dipengaruhi oleh pengaturan Panel Kontrol.
Mengalikan nilai sel dengan 100 dan menampilkan hasilnya dengan simbol persen (%).
Persentase
Anda dapat menentukan jumlah tempat desimal yang ingin Anda gunakan.
Menampilkan angka sebagai pecahan, sesuai dengan tipe pecahan yang Anda
Pecahan
tentukan.
Menampilkan angka dengan notasi eksponensial, menggantikan bagian angka dengan
E+n, di mana E (kependekan dari Eksponen) mengalikan angka sebelumnya dengan 10
Ilmiah pangkat n. Misalnya, format 2-desimal Ilmiah menampilkan 12345678901 sebagai
1,23E+10, yang berarti 1,23 kali 10 pangkat 10. Anda dapat menentukan jumlah
tempat desimal yang ingin Anda gunakan.
Memperlakukan isi sel sebagai teks dan menampilkan konten persis sama dengan
Teks
yang Anda ketikkan, bahkan bila Anda mengetikkan angka.
Menampilkan angka sebagai kode pos (Kode ZIP), nomor telepon, atau nomor
Spesial
Jaminan Sosial.
Memungkinkan Anda mengubah salinan dari kode format angka yang sudah ada.
Gunakan format ini untuk membuat format angka kustom yang ditambahkan ke
daftar kode format angka. Anda dapat menambahkan antara 200 dan 250 format
Kustom
angka kustom, tergantung pada versi bahasa Excel yang diinstal di komputer. Untuk
informasi selengkapnya tentang format kustom, lihat Membuat atau menghapus
format angka kustom.
Sumber: https://support.office.com/id-id/article/format-angka-yang-tersedia-di-excel-
0afe8f52-97db-41f1-b972-4b46e9f1e8d2, diakses 31 Mei 2020

3. Absolute versus relative Cell dan penggunaannya

Sumber: https://blog.belajarexcel.org/excel-pemula/perbedaan-alamat-sel-
relatif-absolut-dan-semi-absolut/, diakses 31 Mei 2020

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 90


Teknik Audit Berbasis Komputer

4. Pemberian nama pada sekelompok sel


i. Langkah-langkah memberi nama range dengan "Name Box"

Sumber: https://www.kelasexcel.id/2017/02/cara-memberi-nama-range-
pada-excel.html, diakses 31 Mei 2020
(1) Seleksi sebuah sel atau range data pada sheet excel.
(2) Klik atau pilih Name Box yang ada di sebelah kiri Formula Bar.
(3) Tuliskan nama range yang dikehendaki asal memenuhi syarat-syarat
penamaan range.
(4) Tekan ENTER.

ii. Langkah-langkah membuat nama range dengan "New Name Dialog Box"

Sumber: https://www.kelasexcel.id/2017/02/cara-memberi-nama-range-
pada-excel.html, diakses 31 Mei 2020

(1) Seleksi range data yang akan kita namai


(2) Pada Tab FormulasGroup Defined Name silahkan pilih Define Name.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 91


Teknik Audit Berbasis Komputer

iii. Langkah-langkah membuat nama range dengan "Create Name Form

Sumber: https://www.kelasexcel.id/2017/02/cara-memberi-nama-range-
pada-excel.html, diakses 31 Mei 2020

(1) Seleksi range data termasuk kolom atau baris yang akan kita jadian
acuan pemberian nama range.
(2) Kemudian pilih Tab Formulas--Group Defined Name silahkan pilih
menu Create from Selection.
(3) Selanjutnya akan muncul dialog box Create Names from Selection.
Pada bagian ini tentukan bagian mana saja yang akan kita jadikan
acuan penamaan range. Pilih salah satu atau semua sesuai
kebutuhan.

5. Shortcut
Untuk mengetahui shortcut yang tersedia pada excel, dapat dilakukan dengan
cara mengarahkan kursor tombol atau menu yang ada di excel tanpa
melakukan klik.

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 92


Teknik Audit Berbasis Komputer

Cara lainnya adalah dengan menekan tombol Alt, maka akan muncul seperti
di bawah ini.

Selengkapnya dapat dilihat di https://support.office.com/id-id/article/pintasan-


keyboard-di-excel

6. Error Yang Paling Sering Anda Temui di microsoft Office Excel


i. #VALUE!
Error ini muncul ketika Excel menemukan adanya spasi, karakter, atau
text dalam formula yang seharusnya merupakan angka. Excel hanya
dapat memproses formula dari sel yang berisi angka, sehingga tidak akan
merespon ketika Anda menginput hal lain.
Cara mengatasinya: Cek kembali formula Anda, pastikan hanya
menggunakan angka. Jika error tetap berlanjut, coba cek apakah ada sel
yang kosong. formula yang gagal bisa disebabkan oleh sel atau
penggunaan karakter spesial yang Anda gunakan.
ii. ####
Jangan kaget ketika error ini muncul, karena ternyata masalahnya ada
pada kolom yang kurang lebar! Hehe, jadi solusinya cukup geser atau
lebarkan kolom Anda agar hasil formula bisa tampil penuh pada kolom.
iii. #DIV/0!
Excel akan menampilkan error ini ketika sebuah formula menunjuk pada
sel yang berisi angka nol atau kosong. Cara mengatasinya relatif mudah,
pastikan pembagi pada formula bukan angka nol atau sel kosong.
iv. #REF!
Error yang satu ini cukup tricky karena mereferensikan sebuah sell yang
tidak valid. Maksudnya adalah Anda mungkin secara tidak sengaja telah
menghapus atau mem-paste sebuah sel yang digunakan dalam formula.
Jelasnya, mari lihat contoh berikut:
Lalu bila kita tak sengaja menghapus kolom “Number 2”, kita akan
mendapati error ini:
Sebelum Anda mem-paste kumpulan sel, pastikan tidak ada formula
terpengaruh. Begitu pula ketika hendak menghapus sebuah sel, penting
untuk melakukan cek ulang apakah ada formula yang sedang digunakan
untuk sel tersebut.
v. #NULL!
Error ini terjadi ketika Anda menentukan dua area sel yang
tidak intersect (bersimpangan), atau ketika Anda
menggunakan range operator yang salah.
vi. #N/A
Ketika Excel menunjukan error ini, maka artinya adalah angka yang
dimaksud dalam formula Anda tidak dapat ditemukan. Mungkin saja row

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 93


Teknik Audit Berbasis Komputer

atau angka yang digunakan dalam formula telah terhapus atau tidak
tersimpan sebelumnya. Untuk pengguna yang telah mahir, error ini biasa
muncul ketika sel yang menggunakan formula VLOOKUP tidak dapat
ditemukan.
Atasi error ini dengan melakukan cek ulang pada semua formula yang
digunakan. Pastikan untuk menyisir dengan teliti bagian mana yang telah
terhapus atau salah referensi. Kalau Anda memiliki beberapa formula
yang terhubung, cek lagi untuk memastikan semua formula telah memiliki
nilai. Untuk referensi lebih lanjut mengenai VLOOKUP error dapat dilihat
disini.
vii. #NUM!
Bila formula Anda mengandung nilai angka yang tidak valid, maka error ini
akan muncul di Excel. Seringnya hal ini terjadi ketika Anda memasukkan
nilai angka yang beda dari yang lain pada formula Anda.
Untuk mengatasi error ini, cek kembali apakah masih menggunakan
format mata uang, tanggal, atau simbol spesial lainnya. Lalu pastikan juga
untuk menghapus karakter tersebut dari formula, biarkan hanya angka
saja.

7. Fitur Microsoft Excel


i. Formula/function

Kategori formula yang tersedia di excel antara lain:


(1) Formula Logika
IF, AND, OR, NOT, COUNTIF, SUMIF, AVERAGEIF
(2) Formula Teks
LEFT, RIGHT, MID, TRIM, PROPER, UPPER, LOWER,
FIND/SEARCH, REPLACE/SUBSTITUTE, TEXT, VALUE

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 94


Teknik Audit Berbasis Komputer

(3) Formula Date-Time


NOW, TODAY, SECOND, MINUTE, HOUR, DAY, WEEKDAY,
WEEKNUM, MONTH, YEAR, DATE, DATEVALUE, NETWORKDAY,
WORKDAY
(4) Formula Reference
ROW, COLUMN, LOOKUP, VLOOKUP, HLOOKUP, INDEX, MATCH,
HYPERLINK
(5) Formula Statistik
AVERAGE, MIN, MAX, STDEV, MEDIAN, COUNT, COUNTA,
COUNTBLANK, COUNTIF
(6) Formula Finansial
FV, PV, IRR, PMT, PPMT
(7) Formula Informasi
ISERR, ISSERROR, ISNA, ISBLANK, ISTEXT, ISNUMBER, ISODD,
ISEVEN

ii. Grafik/Chart

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 95


Teknik Audit Berbasis Komputer

iii. Pivot Table/Pivot Chart

iv. Data Analysis

Untuk mengaktifkan fitur ini dapat dilakukan dengan cara klik tab File 
OptionsAdd-ins 

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 96


Teknik Audit Berbasis Komputer

v. Import Data

Excel Add in
Dapat diakses dengan klik tab InsertGet Add-ins

Tim Akademik D3 Akuntansi AP 2018 Page 97

Anda mungkin juga menyukai