RPS 1: Konsep dasar audit, laporan keuangan dengan menggunakan TABK, perbandingan
pendekatan Audit Berbasis Komputer, dan Audit Tools yang digunakan dalam setiap tahapan audit . 2
RPS 2: Mahasiswa mampu melakukan pengolahan data elektronik menggunakan aplikasi Excel dan
mampu menggunakannya untuk keperluan pengauditan.................................................................... 18
RPS 3: Mahasiswa mampu melakukan pengolahan data elektronik menggunakan aplikasi Excel dan
mampu menggunakannya untuk keperluan pengauditan.................................................................... 27
RPS 4: Konsep data dan tabel dalam spreadsheet dan pemanfaatannya untuk pengauditan............. 42
RPS 6: Pengguanan Queary (SQL) menggunakan Microsoft Access untuk Audit ................................. 69
menguji
menguji
Maksudnya, Audit Laporan Keuangan menguji SPI dan siklus akuntansi dari input, proses, sampai
output.
PROSES AUDIT
• Uji Pengendalian:
1. menilai kualitas dari rancangan sistem (SOP, flowchart, petunjuk teknis, dlsb) untuk
mngidentifikasi area yang kuat dan area yang lemah pengendaliannya proses ini
disebut reviu atas sistem pengendalian intern.
2. Menguji apakah sistem berjalan sebagaimana seharusnya (uji kepatuhan para
pegawai terhadap SOP, kebijakan, prosedur, juknis, dlsb) proses ini disebut
dengan compliance test atau test of controls.
3. Hasil pengujian akan menentukan luas dan dalamnya pengujian substantif.
• Uji Substantif:
1. Uji substantif atas transaksi dilakukan untuk:
• memastikan bahwa transaksi dicatat secara akurat dan lengkap, dengan
didasarkan kepada bukti transaksi yang valid dan lengkap, serta dicatat
sesuai dengan periode (tahun buku) yang semestinya secara tepat.
• Transaksi yang dicatat memang transaksi yang benar-benar terjadi
(occurred), bukan transaksi fiktif.
2. Uji substantif atas saldo dilakukan untuk memastikan bahwa
• Saldo awal yang valid, akurat dan lengkap telah direkam secara benar ke
dalam tahun berjalan.
• Saldo akhir merupakan hasil perhitungan yang akurat dan handal
berdasarkan saldo awal plus transaksi yang telah direkam.
• Saldo akhir asset, dan utang memang benar-benar ada (exist), serta dinilai
dan diklasifikasikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
• Saldo akhir pendapatan dan beban memang berdasarkan transaksi yang
benar benar terjadi (occurred), serta dinilai dan diklasifikasikan sesuai
dengan standar akuntansi yeng berlaku.
Jadi, apa bedanya audit dalam sistem yang manual dan sistem yang terkomputerisasi?
Tujuan pengujian: sama
Tehnik audit: berbeda
Mengapa teknik audit dalam sistem yang manual dan sistem yang terkomputerisasi berbeda?
Penggunaan komputer telah membawa perubahan signifikan dalam cara bertransaksi, cara
pengolahan data, cara berkomunikasi, cara menyajikan informasi, penggunaan hardware dan
software, standar keahlian, dan teknik/pendekatan audit.
Dulu Sekarang
Perubahan dalam cara Antri secara manual, ada Pelayanan oleh mesin,
bertransaksi petugas yang melayani, transaksi online, otomatis,
banyak berkas (tidak paperless, lebih cepat dan
paperless) handal
Bukti transaksi
Bukti
transaksi
Mem-posting
Laporan
Keuangan
Menyusun neraca
lajur
Menyusun
Lap Keu
Laporan
Keuangan
Journal
Journal
Computer generated
input
computer
program
Ledger
report
writer Sub ledger
program
Reports
Reports
Reports
Jurnal
Transaksi
General Ledger
Dokumen
Laporan
Keuangan
Sub Ledger
Invoice
Jurnal
200
• Rutinitas yang telah diprogram untuk melakukan prosedur analitik seperti analisis rasio, analisis
regresi, dan analisis pola
5. Problem Solving
• Database online: sumber informasi yang diarsipkan yang dapat berguna dalam audit
• Sistem pakar (expert systems): sistem yang menggabungkan pengetahuan para ahli untuk
membantu kinerja langkah-langkah audit yang mengandalkan penilaian ahli
• Jaringan saraf (neural networks): sistem yang mempelajari pola yang tertanam dalam data yang
diarsipkan untuk mengidentifikasi aturan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola
tersebut dalam data baru
6. Office Automation
• Word processing (pengolah data): perangkat lunak yang mudah digunakan untuk menyimpan
catatan elektronik dari aktivitas audit
• Spreadsheet: Perangkat lunak yang mudah digunakan untuk bekerja dengan baris dan kolom
data
• Jaringan (network): Kemampuan untuk terhubung dengan anggota tim dan orang lain untuk
berbagi informasi
• Database (basis data): fasilitas yang mudah digunakan untuk menyimpan dan mengambil data
• Web browser (browser web): perangkat lunak untuk menjelajahi “World Wide Web” yang dapat
digunakan untuk mengumpulkan informasi dengan relevansi audit
• Waktu dan tagihan (time and billing)” perangkat lunak untuk mencatat waktu dan pengeluaran
dan menyiapkan tagihan
Operations Objectives – tercapainya tujuan kegiatan secara efektif dan efisien, baik dalam
pencapaian sasaran opersional maupun finansial serta dalam perlindungan kekayaan organisasi
terhadap kemungkinan kerugian/kehilangan.
Reporting Objectives – pelaporan finansial dan non finansial kepada pihak pemangku kepentingan
internal maupun eksternal, yang memenuhi syarat kehandalan (reliability), ketepatan waktu
(timeliness), transparansi, dsb, sesuai dengan peraturan, standar yang berlaku dan kebijakan
perusahaan.
Suatu proses yang dirancang untuk menghasikan jaminan yang memadai (realistis) bagi pencapaian
sasaran-sasaran operasi, pelaporan dan kepatuhan. Proses ini dilakukan oleh dewan komisaris,
manajemen dan para pegawai organisasi ybs.
Pengendalian Umum
• Berlaku untuk organisasi secara keseluruhan
• Dimaksudkan agar seluruh pengendalian berjalan efektif.
• Jenis:
o Pengendalian thd akses kpd program dan data
o Pengendalian pada perubahan program
o Pengendalian dalam pengembangan sistem
o Pengendalian dalam pengoperasion program
Pengendalian Aplikasi
• Berlaku untuk satu program aplikasi tertentu saja
• Ditujukan untuk menjamin akurasi, kelengkapan, validitas dan otorisasi yang tepat
terhadap input, proses dan output dari sistem
• Jenis: Input control, process control dan output control
PENGENDALIAN UMUM
• Pengendalian thd akses kpd program dan data
a. Harus ada kebijakan dan prosedur akses
b. Pemberian / pencabutan akses kepada pengguna User access provisioning and de-
provisioning
c. Telaah berkala atas pemberian & penggunaan hak akses
d. Ketentuan tentang password
e. Penetapan jenis-jenis hak akses (read, write, modified).
f. Pembatasan akses fisik
g. Pemisahan tugas yang tepat antar fungsi (pegawai)
h. Penggunaan enkripsi
i. Penggunaan System authentication
j. Penggunaan audit logs
k. Pengamanan jaringan (network)
PENGENDALIAN APLIKASI
1. Input control
a. Tujuan:
memastikan bahwa data diinput secara akurat, lengkap, valid dan oleh yang memiliki
kewenangan.
b. Contoh application control atas input:
Limit check: data tidak dapat diinput jika melampaui batas tertentu
Range check: data tidak dapat diinput jika nilainya berada di luar range yang telah
ditetapkan.
Completeness test: data tidak dapat direkam jika tidak lengkap
Resonableness test: data tidak dapat direkam jika tidak lolos uji kewajaran tertentu,
misalnya: data registrasi mahasiswa tidak dapat terekam jika tahun lulus SLTA mendahului
tahun lulus SD.
Balance test: jurnal tidak dapat terekam jika total debit tidak sama dengan total kredit
Sign check: data tertentu tidak dapat direkam jika nilainya minus.
Field test: data berupa text tidak dapat direkam ke dalam sel yang seharusnya berisi data
numerik.
Validity test: data yang tidak valid tidak dapat terekam
Redundancy (duplicate value) test: data yang sama tidak dapat direkam lebih dari satu kali.
Control total: penggunaan jumlah nilai transaksi pada data sumber sebagai alat untuk
menguji akurasi transfer data / rekaman data. Misalnya total nilai transaksi penjualan yang
terekam dalam sistem akuntansi dibandingkan dengan total dari data sumber dari sistem
penjualan.
Hash total: penggunaan kode-kode transaksi (seperti nomor faktur, nomor cek, dlsb) sebagai
alat menguji akurasi transfer / perekaman data. Misalnya, nomor bukti kuitansi dalam
transaksi penerimaan uang dibandingkan dengan total nomor kuitansi yang terekam pada
jurnal penerimaan kas. Total nomor tersebut disebut hash total.
Dual read-write: meerekanm data dua kali oleh petugas yang berbeda, kemudian hasilnya
saling diperbandingkan untuk menguji akurasi input.
Check digit: penggunaan kode tertentu pada data untuk menguji apakah input telah akurat.
Nomor NPWP dan kode isi ulang pulsa telepon memiliki check digit yang dihasikan dari
rumus matematis tertentu yang bersifat rahasia.
2. Process control
a. Tujuan:
memastikan bahwa data diproses secara akurat, lengkap, valid dan oleh yang memiliki
kewenangan.
b. Contoh application control atas proses:
Penggunaan record count untuk menguji bahwa data yang diproses lengkap.
Penggunaan audit trail untuk merekam proses yang dilakukan agar dapat ditelusuri
kemabali di kemudian hari.
Penggunaan duplate check untuk memastikan bahwa data yang akan diproses tidak ada
yang double.
Echo check: sebelum melakukan eksekusi, program aplikasi menampilkan kembali seluruh
instruksi yang diberikan oleh penggunna sehingga pengguna dapat memeriksa apakah
perintah yang diberikannya sesuai dengan yang diinginkan. Contoh: ” You are going to delete
5 records. Are you sure that you want to delete these record?”
Roll back: fasilitas untuk melakukan “undo” atau penghapusan data secara lengkap sehingga
tidak ada potongan data yang tersisa. Contoh: pada saat menghapus transaksi penjurnalan
tertentu, semua hasil posting ke buku besar, buku pembantu dan kartu terkait transaksi
tersebut juga ikut terhapus.
3. Output control
a. Tujuan:
memastikan bahwa hasil pemrosesan data akurat dan lengkap. Selain itu juga dipastikan
bahwa hanya mereka yang memiliki otorisasi saja yang mendapatkan hasil pengolahan data
output.
b. Contoh application control atas output:
Penggunaan control total untuk membandingkan antara output yang berisi nilai-nilai global
dengan yang berisi rincian.
Proses rekonsliasi otomatis antar laporan yang satu dengan laporan yang lain.
Memastikan bahwa output tertentu tidak dapat diemail ke-alamat selain yang dudah
ditetapkan
Memastikan bahwa output tertentu tidak dapat di-copy ke daam flash disk atau external
media lain.
Materi:
Kuantitas (kg)
b. Fungsi SUMIF
Fungsi SUMIF digunakan untuk melakukan penjumlahan bersyarat pada Microsoft
Excel. Fungsi SUMIF digunakan sebagai rumus penjumlahan dengan sebuah kriteria
atau untuk menjumlahkan nilai sebuah range yang memenuhi syarat tertentu.
Penjelasan sintaks dalam fungsi SUMIF:
1) Range.
Merupakan range data dimana pada range ini kriteria akan diterapkan. Sel di
setiap rentang ini harus berbentuk angka atau nama range, array, atau referensi
yang berisi angka.
2) Criteria.
Merupakan kriteria yang akan diterapkan pada argumen range. Kriteria ini akan
menentukan sel mana saja yang akan dijumlahkan. Kriteria dapat berupa angka,
ekspresi logika, referensi sel, teks, atau fungsi yang menentukan sel mana pada
argumen range yang akan ditambahkan.
3) Sum_range
Argumen ini bersifat opsional. Jika range data yang akan dijumlahkan berbeda
dengan range data dimana kriteria diterapkan maka range data yang akan
dijumhlakan tersebut ditulis pada bagian ini. Jika arugumen ini diisi maka range
data inilah yang akan dijumlahkan.
c. Pivot Table
Pivot Table adalah fasilitas excel yang digunakan untuk merangkum, menganalisa
dan membuat suatu laporan data yang disajikan dalam bentuk tabel. Dengan
menggunankan pivot table kita dapat membuat satu laporan yang dinamis dari sumber
data yang besar.
Adapun prosedur penggunaan pivot table untuk membuat laporan penjualan adalah
sebagai berikut:
Gambar 7: Laporan yang akan dihasilkan dengan pivot table (Laporan 3a)
Gambar 8: Laporan yang akan dihasilkan dengan pivot table (Laporan 3B)
Barang (kg)
Kacang Kedelai Kedelai Kedelai Kentang Kentang Ubi Ubi Grand
Singkong
Pelanggan hijau besar hitam kecil besar kecil Merah Putih Total
Bu Jenab 21 48 69
CV Laris 6 51 57
Kades Sido
Mukti 33 33
Pak Ahmad 33 42 75
Pak Dul 27 60 87
PT Maju 51 30 30 9 120
Toko "Bunda" 15 15
Toko "jenius" 51 36 87
Toko Jaya 105 9 3 117
Warung Suka
Mura 60 93 33 186
Grand Total 270 165 57 87 51 51 15 105 45 846
Gambar 9: Laporan yang akan dihasilkan dengan pivot table (Laporan 3C)
Laporan Penjualan
Per pelanggan per barang
Jumlah bruto
Bu Jenab 304.500
Kacang hijau 136.500
Kedelai kecil 168.000
CV Laris 403.500
Kedelai kecil 21.000
Kentang besar 382.500
Kades Sido Mukti 214.500
Kacang hijau 214.500
Pak Ahmad 237.000
Kedelai besar 132.000
Ubi Putih 105.000
Pak Dul 362.400
Gambar 10: Gambar 9: Laporan yang akan dihasilkan dengan pivot table (Laporan 3D)
Penjualan (Rp) Salesman
Produk Rahmat Roy Tono Yuni Grand Total
Parallel simulation: Merupakan tehnik menguji akurasi pengolahan data dengan jalan:
menggunakan data milik auditee, kemudian kita memroses sendiri dengan software kita,
selanjutnya membandingkan hasilnya dengan hasil pengolahan data dari auditee.
Jika hasilnya sama, maka kita menyimpulkan bahwa pengolahan data oleh auditee
memang akurat.
Sebagai contoh kita akan menguji akurasi Laporan Penjualan Per Produk yang dihasilkan
oleh software milik PT ABC.
Gambar 8: Laporan penjualan per produk PT ABC
https://drive.google.com/file/d/1baqHkBcaEAkhK0yAYLdipJH-
HiODkV3c/view?usp=sharing
A. VALIDASI DATA
1. Arti Penting data Valid
pengolahan data menggunakan komputer pada umumnya mencakup tiga kegiatan
utama:
- Menangkap data (input);
- Menyimpan data ke dalam database;
- Mengolah data untuk menghasilkan output.
Hasil Pengolahan data akan menjadi “sampah” jika data yang diolah berisi sampah
pula, garbage in garbage out. Bagaimanapun akuratnya proses pengolahan data,
apabila data sumber yang diolahnya adalah sampah, maka hasil pengolahan data pun
bersifat seperti sampah, tak berguna. Oleh karenanya diperlukan pengujian untuk
mengetahui apakah data yang terekam mengandung garbage atau tidak.
2. Pengendalian Input
Agar data yang masuk dan tersimpan di dalam database tidak berisi sampah
(garbage), maka diperlukan pengendalian input oleh aplikasi komputer untuk
memastikan bahwa data yang di-input:
- Akurat (tidak ada kesalahan);
- Lengkap (tidak ada data yang terlewat/tak terekam);
- Valid (tidak ada data yang tak sah);
- Authorized (di-input oleh petugas yang punya kewenangan saja).
2) Kesalahan penulisan
Dalam input data terkadang terjadi kesalahan penulisan. Untuk mendeteksi
kesalahan tersebut, data akan disandingkan dengan database, dengan
memanfaatkan fungsi VLOOKUP.
(=VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;[range_lookup]).
selanjutnya membandingkan input data dengan database. Jika terdapat data #N/A
maka data tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu.
5. TEMUAN:
5.1 Ada tahun yang tidak valid (2019)
5.2 Ada data tanggal yang formatnya teks (3-Jan-09)
6. Tindak lanjut temuan:
6.1 Kita harus mencari baris yang mengandung kesalahan dengan
jalan: Tahun 2009 dinonaktifkan
6.2 Tahun 2019 diexpand dengan mengklik symbol +
II. Uji Validitas 2: Menguji apakah ada akun yang tidak sah?
Gunakan file Latihan 03-4b.xlsx
Tujuan: mengetahui apakah ada akun yang tidak valid (tidak terdaftar di Bagan
Perkiraan). Prosedur: Pada sel H2, Tulis rumus =VLOOKUP( ) kemudian klik
symbol fx untuk menampilkan jendela bantu.
1. Lookup_value: klik sel C2
2. Table Array: klik sheet Bagan Perkiraan, kemudian klik Huruf A di
bagian paling atas kolom A, maka range yang terpilih adalah seluruh
kolom A (range A:A). Jika kita menggunakan cara ini, maka tidak perlu
menggunakan symbol $, karena seluruh sel pada kolom A menjadi
rujukan.
3. Col_index_num: tulis 1; Range_lookup: tulis 0
4. Klik OK
5. Lakukan pemfilteran atas kolom H. Menu Select All di non aktifkan .
Hanya yang bertanda #N/A. yang dicentang (diaktifkan)
6. TEMUAN:
Akun 11112 pada baris 53 tidak valid (No bukti JV 1112).
Tindak lanjut atas temuan:
Dapatkan dokumen sumber pembukuan untuk transaksi
Setelah diperiksa ternyata terjadi kesalahan pembukuan seharusnya
pengisian Kas kecil dijurnal sbb:
III. Uji Validitas 3: Menguji apakah ada jurnal yang tidak balance?
Gunakan file Latihan 03-4b.xlsx
Tujuan: mengetahui apakah ada jurnal yang tidak balance total Debit dan Total
Kreditnya. Untuk itu semua transaksi akan dikelompokkan menurut nomor
jurnalnya, kemudian nilai debit dan Kredit dikumulasikan per nomor jurnal
(bukan per akun).
Prosedur:
1. Sorot range C1:E4711
2. Klik menu Insert, pilih Pivot Table
3. Pada Pop up menu, klik OK
4. No Bukti di drag ke ROWS, Debet dan Kredit di drag ke Values.
5. Apabila hasilnya seperti gambar di kanan, maka Count diubah menjadi SUM
6. Count of Debet di klik dengan mouse kanan, kemudian pilih Summarize
Vaues By … kemudia pilih SUM. Lakukan hal serupa untuk kolom Sum of
Kredit.
7. Pada Sel D4 ketiklah rumus =B4-C4.
8. TEMUAN: Sel yang hasinya <> nol menunjukkan bahwa jurnal terkait tidak
balance.
IV. Uji Validitas 4: Apakah ada angka negative di Jurnal (debit ataupun kredit)?
Gunakan file Latihan 03-4b.xlsx
Tujuan: mengetahui apakah ada nilai pada kolom Debit dan Kredit yang tidak
valid. Kolom D dan E pada Sheet Jurnal 2009 disorot. Klik Menu Data, Klik Data
Validation,
1. Pada menu Pop up: Pilih Decimal; Greater than or equal to; dan nilai
minimum 0
2. Untuk menampilkan data yang tidak valid:
Klik Data -> Data Validation -> Circle Invalid Data. Maka serta merta akan
diberi tanda lingkaran merah oleh MsExcel. Judul Debet dan Kredit juga ikut
dilingkari karena sel tersebut berisi teks (bukan numerik). Setelah data
diperbaiki semua, barulah parallel simulation siap untuk dilaksanakan.
6. Klik sel L3 pada Sheet Consolidate. Bandingkan total debit akun 11102 pada
sel L3 dengan akun 11102 menurut Perusahaan (auditee). Tulis rumus:
=J3=VLOOKUP(I3;B:G;3;0). … ini untuk kompter yang regional settingnya
adalah Indonesia Jika komputer Anda memiliki setting Bahasa Inggris, maka
rumusnya menjadi: =J3=VLOOKUP(I3,B:G,3,0). Selanjutnya rumus tersebut
di-copy ke bawah
7. Klik sel M3 pada Sheet Consolidate. Tulis rumus:
=K3=VLOOKUP(I3;B:G;4;0) … ini untuk kompter yang regional settingnya
adalah Indonesia Jika komputer Anda memiliki setting Bahasa Inggris, maka
rumusnya menjadi: =K3=VLOOKUP(I3,B:G,4,0). Selanjutnya rumus tersebut
di-copy ke bawah
8. TRUE menunjukkan bahwa perhitungan auditor cocok dengan auditee,
sedangkan FALSE menunjukkan tidak cocok.
RPS 4: Konsep data dan tabel dalam spreadsheet dan pemanfaatannya untuk
pengauditan
Untuk melakukan audit, auditor membutuhkan data yang sudah siap diaudit. Yang dimaksud
fengan sudah diap diaudit yaitu berarti data tersebut tidak perlu melalui proses tambahan
oleh auditor. Namun, faktanya di lapangan, data-data yang disediakan oleh auditee bisa
dalam berbagai macam keadaan. Bisa jadi salah input oleh auditee, bisa jadi data yang
dibutuhkan terdapat dalam beberapa file, format data tidak sesuai, dan kondisi-kondisi
lainnya. Oleh karena itu, auditor perlu mengetahui bagaimana cara mengolah data-data
tersebut agar proses audit dapat dilaksanakan.
Pada materi sebelumnya, kita mempelajari bagaimana cara auditor untuk mengolah data
auditee serta bagaimana auditor memperbaiki data-data yang formatnya tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan. Pada materi ini, kita akan fokus pada bagaimana cara menyatukan
beberapa tabel menjadi satu tabel melalui Ms. Excel agar proses audit yang dilakukan oleh
auditor menjadi lebih mudah.
KONSEP DATA DAN TABEL
Sebelum mengolah data, kita perlu mengetahui terlebih dahulu konsep dari data dan tabel
itu sendiri.
(konsep-konsep ini sudah dipelajari sebelumnya di mata kuliah SIA teman-teman)
PT CONTOH 001
No DO 10248
Delivery Order
Tgl DO 3-Jan-02
Customer (CUST-012) PT Waroeng Modern
HEADER
Jl Malaka 37, Sidoarjo
Jenis Penjualan: Lokal
Kode Nilai
No Urut Produk Nama Produk Harga Satuan Quantity Discount Penjualan
1 Prd-011 Queso Cabrales 14,00 12 0% 168,00
2 Prd-042 Singaporean Hokkien Fried Mee 9,80 10 0% 98,00
3 Prd-072 Mozzarella di Giovanni 34,80 5 0% 174,00
440,00 DETAIL
PPN 44,00
TOTAL 484,00
Tgl Pengiriman
9-Jan-02
Bagaimana informasi terekam dalam suatu tabel? Informasi pada suatu dokumen akan
terekam ibarat sebuah kalimat untuk menjelaskan suatu peristiwa atau kejadian transaksi.
Untuk menyederhanakan kalimat tersebut, dibentuklah kolom-kolom yang berbeda sesuai
dengan yang kita butuhkan. Selanjutnya, data akan dikelompokkan berdasarkan jenisnya
untuk memudahkan perekaman.
Seperti contoh pada dokumen Delivery Order di atas. Terdapat header yang merupakan
informasi ringkas mengenai transaki Delivery Order. Selanjutnya pada detail terdapat
informasi rinci mengenai transaksi dari Delivery Order tersebut. Dapat kita lihat bahwa
formulir tersebut mencakup tabel yang berisi informasi suatu transaksi. Apabila tidak dibuat
dalam bentuk tabel, tentu bentuknya akan lebih panjang dan kompleks. Pertanyaan
selanjutnya, apakah tabel seperti itu saja cukup?
Tabel Delivery Order di atas hanya merupakan satu kejadian (transaksi) dari rangkaian
proses bisnis suatu usaha. Sedangkan dalam suatu usaha, pasti terdapat banyak transaksi
yang tejadi. Oleh karena itu, diperlukan tabel-tabel lainnya yang berisi transaksi-transaksi
lainya. Misalnya, tabel untuk merekam produk baru yang belum terjual atau dikirim ke
pelanggan. Oleh karena itu, dibentukah database. Database dibentuk untuk mempermudah
dalam penyederhanaan bentuk penyimpanan data yang telah direkam dan terstruktur.
Dalam menyusun database harus mempertibangkan sistem secara keseluruhan, bukan
hanya untuk kebutuhan 1 jenis transaksi atau kejadian saja.
Student Class
File File
Advisor
File
Contoh Database
Normalisasi database adalah proses menyusun struktur data dalam database menjadi tabel-
tabel. Normalisasi ini diperlukan agar ketika data digabung menjadi satu informasi tunggal,
tidak mengakibatkan rusak atau hilangnya informasi. Hal tersebut dilakukan karena seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya, auditor membutuhkan data yang siap diolah. Informasi
dalam bentuk sebaran tabel yang terpisah justru menyulitkan untuk pengolahan. Jadi, data
yang dibutuhkan auditor beda dengan model perekaman informasi. Lebih sedikit tabel akan
lebih memudahkan auditor dalam melakukan audit. Oleh karena itu auditor perlu paham
bagaimana menggabungkan tabel.
Sebelum menggabungkan tabel, perlu diketahui jenis-jenis data yang ada dalam Ms. Excel,
yaitu sebagai berikut:
Misalnya, tedapat suatu database yang di dalamnya terdiri atas 5 tabel seperti pada gambar
di atas. Tabel-tabel tersebut sudah terhubung satu sama lain. Namun, tabel tersebut
terpisah-pisah dan auditor membutuhkan data yang sidajikan dalam tabel yang lebih sedikit.
- Menggunakan fungsi vlookup untuk mengambil data standar harga jual satuan.
=VLOOKUP(B2;ProductMaster!$B:$D;3;0)
- Tampilan data yang berhasil diambil dari tabel ProductMaster setelah formula
dicopy ke seluruh baris data pada tabel SalesDetail.
- Gabungkan: Membuat model data dari beberapa sumber data, dan mendapatkan
tampilan unik ke dalam data.
- Bagikan: Begitu kueri Anda selesai, Anda bisa menyimpan, membagikan atau
menggunakannya untuk laporan.
Fitur di Power Query tersedia di Ms. Excel dan Power BI desktop. Power Query tersedia
untuk versi Windows dan Mac. Untuk versi Windows, sudah otomatis terinstall untuk
versi 2016 ke atas. Sedangkan versi Office 2010 dan 2013 dapat mengunduh power
query melalui website support office.
Letak Power Query di Navigation Pane pada Mc. Excel 2010 & 2013 setelah Melakukan
Instalasi.
Sama seperti kasus auditor sebelumnya, namun kali ini kita akan menggabungkan
tabelnya akan menggunakan fitur Power Query. Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut: (menggunakan Ms. Excel 2016)
- Pada sheet ProductMaster pilih menu Data kemudian pilih From Table (pastikan
data sudah dalam bentuk tabel).
- Pada sheet SalesDetail pilih menu Data kemudian pilih From Table (pastikan data
sudah dalam bentuk tabel).
- Selanjutnya, tunggu sampai proses load data selesai (bisa dilihat pada Workbook
Queries sebelah kanan lembar kerja).
- Jika proses load data sudah selesai, pada menu Query pilih Merge
- Sesuaikan tabel dengan tujuan awal (mengambil data nama produk dan standar
harga jual satuan dari table ProductMaster)
- Untuk masing-masing tabel, pilih kolom kode produk hingga berubah warna dan
muncul pesan pada bagian bawah sebelah kiri yang menandakan data yang telah
diseleksi cocok/matches. Kemudian pilih OK.
- Setelah muncul Power Query Editor, kemudian sesuaikanlah data tabel yang
dibutuhkan pada kolom Expand (dalam hal ini dibutuhkan nama produk dan standar
harga jual satuan). Kemudian pilih OK.
b. Fixed Width
Lebar kolom tiap field ukurannya tetap. Bisa dipotong secara presisi sesuai lebar
masing-masing kolom dan extension file dapat berupa TXT. Adapun Langkahnya:
1. Klik Data Get External Data From text Pilih File yang Ingin Diimpor
2. Check Fixed Width Klik Next
4. Pilh format tiap kolom. Caranya sama persis seperti Delimited diatas. Kalau
sudah selesai klik finish
Terdapat header diatasnya yang berantakan. Bisa didelete aja gak apa dan
ambil data yang dibutuhkan thanks.
d. Common/Proprietary Format
1. Impor File Access versi 2003
Kendala yang dihadapi adalah ketika File Access menggunakan versi lama yang
dihasilkan dari Microsoft Access 2003, sehingga tidak dapat dibuka di versi
Access terbaru kecuali jika telah diinstall mesin database yang sama (Microsoft
Jet 4 OLE DB Provider). Solusinya yaitu dibuka dengan Access 2003 atau Excel
2003 atau Menggunakan aplikasi MDB Viewer Plus.
2. Import File Access versi 2007 ke Atas
a. Pada menu data, klik Get External Data dan pilih ‘From Access';
b. Setelah memilih file access, klik OK. Kemudian lakukan langkah berikut untuk
mendapatkan hasil berupa tabel.
a. Power Query
Untuk Excel 2010 dan 2013, harus mengunduh Power Query melalui web
Microsoft. Untuk Mac gak ada, silahkan beli laptop OS Windows.
Langkahnya:
1. Impor data melalui Menu Data New Query From File From
Text;
2. Pilih All files (*.*), lalu pilih file formar Json, kemudian klik import;
4. Klik ‘To Table’, ketika muncul pop-up window klik OK, sehingga muncul
ikon dengan panah kanan-kiri;
5. Ketika ikon panah kanan-kiri diklik, akan muncul pop-up window untuk
memilih data apa yang akan ditampilkan, klik OK;
6. Klik “Close&Load” untuk menutup jendela Power Query Editor. Apabila
ingin mengolah tabel layaknya file excel pada umumnya, klik ‘Convert to
Range’ pada menu Design.
7. Hasil Import Json
B. Validasi Data
Sebelum data diolah, maka data perlu dipastikan bersih dari kesalahan data atau
ketidaklengkapan yang akan mempengaruhi hasil proses pengolahan data berikutnya.
Validasi terhadap input b1ertujuan untuk memastikan tidak ada kesalahan data yang
mungkin akan menyebabkan kesalahan dalam pengolahan data atau analisis data, yang
secara singkat diuraikan sebagai berikut:
1. Field Interrogation
a. Check Digit
Adalah digit kontrol (atau digit) yang ditambahkan ke kode data ketika awalnya
ditetapkan. Sebagai contoh, pemberian nomor International Standard Book
Number (ISBN). ISBN ditetapkan dengan 10 digit atau 13 digit. Pada ISBN 13
digit, digit ke-13 merupakan Check Digit.
Cara menghitung:
ISBN-13: 978-0-306-40615-?
1. Penjumlahan perkalian tiap digit, dengan pola digit ganjil x 1, digit genap kali
3
2. Mencari nilai sisa dari hasil nomor 1 jika dibagi angka 10
3. Mencari nilai sisa dari pengurangan angka 10 dengan hasil Nomor 2
S = 9×1 + 7×3 + 8×1 + 0×3 + 3×1 + 0×3 + 6×1 + 4×3 + 0×1 + 6×3 + 1×1 + 5×3
= 9 + 21 + 8 + 0 + 3 + 0 + 6 + 12 + 0 + 18 + 1 + 15
= 93
93 / 10 = 9 sisa 3
Digit cek
10 –digunakan
3 = 7 untuk menghindari kesalahan transkripsi atau transposisi.
978-0-306-40615-7
1. Contoh kesalahan transkripsi:
a. nilai seharusnya 12345
b. Salah input menjadi 1234, atau 123455, atau 12344
2. Contoh kesalahan transposisi:
a. Nilai seharusnya 6789
b. Salah diinput: 6798, atau 7689, atau 6978
b. Missing Data Checks
Adalah pengujian untuk memastikan kelengkapan isi data. Umumnya, terdapat
beberapa field/kolom yang wajib diisi (mandatory field) sehingga perlu diperiksa
kelengkapannya. Fungsi Excel yang dapat digunakan:
1. COUNT Menghitung jumlah angka dalam field
2. COUNTA Menghitung jumlah maupun angka dalam field
3. COUNTBLANK Menghitung jumlah angka maupun text dalam field
c. Numeric-Alphabetic Check
Untuk menguji apakah field berisi data yang seharusnya, misalkan tanggal, maka
data berisi angka tanggal, bukan teks.
FUNGSI EXCEL:
1. ISNUMBER menguji isi sel berisi angka;
2. ISTEXT menguji isi sel berisi teks;
3. ISNONTEXT menguji isi sel berisi selain teks.
Untuk menguji isi sel berisi angka, bisa juga dengan mengalikan dengan angka
misalnya dikali angka 1.
d. Limit Check
Menguji data yang melampaui nilai batas tertentu, namun hanya salah satu saja,
bisa nilai minimal atau nilai maksimal. Misalnya menentukan persyaratan usia
3) Setelah itu kita pilih fields pada available fields yang akan kita tampilkan pada
query dengan cara memilih fields pada available field lalu klik tanda > untuk
memilih satu per satu atau bisa klik tanda >> apabila kita ingin memilih semua
fields ditampilkan.
4) Kemudian klik next lalu pilih detail (shows every field of every record) untuk
menampilkan secara detail.
5) Selanjutnya klik next lalu pilih open the query to view information lalu klik
finish.
2) Kemudian pilih table yang akan kita cari duplicate field values, lalu pilih view
tables lalu klik Next.
3) Setelah itu kita pilih fields pada available fields yang akan kita cari duplicate
field values dengan cara memilih fields pada available field lalu klik tanda > untuk
memilih satu per satu atau bisa klik tanda >> apabila kita ingin memilih semua
fields lalu klik Next.
4) Apabila sebelumnya kita hanya memilih beberapa fields maka akan muncul kotak
dialog apakah kita ingin menampilkan fields lain yang mungkin mengandung
duplicate, jika iya maka kita pilih fields yang ingin dicari duplicate nya kemudian
klik Next.
2) Pilih table utama, lalu klik tables pada view kemudian klik Next.
3) Pilih table kedua yang terkait lalu klik tables pada view kemudian klik Next.
4) Tandingkan kolom atau fields yang terkait dari 2 tabel berbeda dengan cara klik
field yang sama dari kedua tabel. Dalam contoh, masing-masing dipilih
KODE_AKUN.
5) Jika sudah dipilih, klik tombol < = >, kemudian klik Next.
6) Lalu pilih field yang ingin kita tampilkan hasilnya dengan cara memilih fields pada
available field lalu klik tanda > untuk memilih satu per satu atau bisa klik tanda >>
apabila kita ingin memilih semua fields lalu klik Next.
8) Hasil query
Keterangan:
1. Dari setiap query, otomatis akan tersimpan dalam file access olahan.
2. Untuk melihat kembali, bisa dicari pada sebelah kiri (navigation pane bagian QUERY)
3. Untuk mempermudah melihat, objek dapat difilter berdasarkan jenisnya dengan
mengklik gambar panah ke bawah (yang dilingkari merah).
B. Query Design
1. Design view.
Langkah-langkah yang dilakukan:
1) Pada tab Create pilih Query Design.
2) Pilih tabel yang diinginkan (double click pada nama tabel atau klik ADD).
6) Untuk kembali ke Design View, klik icon VIEW dan pilih Design View.
2. Sql view.
SQL tingkat lanjut 1
1) Memfilter hasil query dengan kriteria tertentu.
Memfilter hasil query dengan kriteria tertentu-1.
Contoh: Memfilter transaksi jurnal yang terdapat kata “gaji” dalam keterangan.
Langkah-langkah yang dilakukan:
a) Buat query baru dengan teknik QUERY DESIGN.
b) Pada kolom pertama, tampilkan semua FIELD (pilih asterisk).
c) Tambahkan kolom keterangan disamping kolom pertama.
Keterangan:
1. Mengapa menggunakan kata LIKE? Pada dasarnya, ini seperti teks filter
di Excel dengan pilihan CONTAINS, artinya yang mengandung kata-kata
tertentu sesuai yang kita inginkan untuk dicari dalam kolom tersebut.
2. Penggunaan tanda petik “ adalah karena isinya berupa teks.
3. Penggunaan asterisk maksudnya bahwa letak kata gaji berada di dalam
suatu keterangan.
Contoh: dengan filter di atas, maka hasil yang diperoleh dapat mengambil
baris yang mengandung kata “gaji”, seperti Pembayaran Gaji dan Upah,
Pembayaran Gaji Staf Marketing. Dalam produk microsoft, umumnya tidak
CASE SENSITIVE, artinya tidak dibedakan apakah yang dicari menggunakan
huruf kecil atau huruf kapital.
e. Simulasikan bila mencari nilai rata-rata, nilai maksimal, atau nilai minimal. Hal
ini bisa dengan cara menambahkan pada kolom disampingnya.
Keterangan:
Dengan menggunakan GROUP BY pada baris TOTAL, kita dapat memperoleh
ikhtisar nilai total dari kolom Debet dan kredit.
Filter 1 Filter 2
Filter 1 Filter 2
Aggregate Function
SUM
SELECT SUM(column_name)
FROM table_name;
COUNT
SELECT COUNT(column_name)
FROM table_name;
4) Menggunakan ALIASES.
Penggunaan nama alias untuk memudahkan penyebutan FIELD baru hasil
pengolahan dengan menggunakan kata AS.
Contoh:
Pada latihan fungsi agregat 2, kita telah memperoleh nilai total per kategori
nomor bukti. Jika hasilnya dilihat dengan SQL VIEW, maka kita akan mendapat
hal sbb:
SELECT Jurnal2005.NO_BUKTI, Sum(Jurnal2005.DEBET) AS SumOfDEBET,
Sum(Jurnal2005.KREDIT) AS SumOfKREDIT
FROM Jurnal2005
GROUP BY Jurnal2005.NO_BUKTI;
Pada SQL di atas, SumOfDEBET menjadi nama lain/alias dari hasil penjumlahan
dari formula agregat Sum(Jurnal2005.DEBET)
SQL Joins:
• (INNER) JOIN: Returns records that have matching values in both tables.
• LEFT (OUTER) JOIN: Return all records from the left table, and the matched
records from the right table.
• RIGHT (OUTER) JOIN: Return all records from the right table, and the matched
records from the left table.
• FULL (OUTER) JOIN: Return all records when there is a match in either left or
right table.
4. Jenis KKA
i. Kertas kerja audit tradisional (paper based)
ii. Kertas Kerja Audit Digital/Elektronik (Electronic Working Paper)
Format Deskripsi
Menampilkan nomor seri tanggal dan waktu sebagai nilai tanggal, sesuai dengan tipe
dan lokal (lokasi) yang Anda tentukan. Format tanggal yang diawali dengan tanda
Tanggal bintang (*) akan merespons perubahan dalam pengaturan tanggal dan waktu wilayah
yang ditentukan dalam Panel Kontrol. Format tanpa tanda bintang tidak akan
dipengaruhi oleh pengaturan Panel Kontrol.
Menampilkan nomor seri tanggal dan waktu sebagai nilai waktu, sesuai dengan tipe
dan lokal (lokasi) yang Anda tentukan. Format tanggal yang diawali dengan tanda
Waktu bintang (*) akan merespons perubahan dalam pengaturan tanggal dan waktu
kawasan yang ditentukan dalam Panel Kontrol. Format tanpa tanda bintang tidak akan
dipengaruhi oleh pengaturan Panel Kontrol.
Mengalikan nilai sel dengan 100 dan menampilkan hasilnya dengan simbol persen (%).
Persentase
Anda dapat menentukan jumlah tempat desimal yang ingin Anda gunakan.
Menampilkan angka sebagai pecahan, sesuai dengan tipe pecahan yang Anda
Pecahan
tentukan.
Menampilkan angka dengan notasi eksponensial, menggantikan bagian angka dengan
E+n, di mana E (kependekan dari Eksponen) mengalikan angka sebelumnya dengan 10
Ilmiah pangkat n. Misalnya, format 2-desimal Ilmiah menampilkan 12345678901 sebagai
1,23E+10, yang berarti 1,23 kali 10 pangkat 10. Anda dapat menentukan jumlah
tempat desimal yang ingin Anda gunakan.
Memperlakukan isi sel sebagai teks dan menampilkan konten persis sama dengan
Teks
yang Anda ketikkan, bahkan bila Anda mengetikkan angka.
Menampilkan angka sebagai kode pos (Kode ZIP), nomor telepon, atau nomor
Spesial
Jaminan Sosial.
Memungkinkan Anda mengubah salinan dari kode format angka yang sudah ada.
Gunakan format ini untuk membuat format angka kustom yang ditambahkan ke
daftar kode format angka. Anda dapat menambahkan antara 200 dan 250 format
Kustom
angka kustom, tergantung pada versi bahasa Excel yang diinstal di komputer. Untuk
informasi selengkapnya tentang format kustom, lihat Membuat atau menghapus
format angka kustom.
Sumber: https://support.office.com/id-id/article/format-angka-yang-tersedia-di-excel-
0afe8f52-97db-41f1-b972-4b46e9f1e8d2, diakses 31 Mei 2020
Sumber: https://blog.belajarexcel.org/excel-pemula/perbedaan-alamat-sel-
relatif-absolut-dan-semi-absolut/, diakses 31 Mei 2020
Sumber: https://www.kelasexcel.id/2017/02/cara-memberi-nama-range-
pada-excel.html, diakses 31 Mei 2020
(1) Seleksi sebuah sel atau range data pada sheet excel.
(2) Klik atau pilih Name Box yang ada di sebelah kiri Formula Bar.
(3) Tuliskan nama range yang dikehendaki asal memenuhi syarat-syarat
penamaan range.
(4) Tekan ENTER.
ii. Langkah-langkah membuat nama range dengan "New Name Dialog Box"
Sumber: https://www.kelasexcel.id/2017/02/cara-memberi-nama-range-
pada-excel.html, diakses 31 Mei 2020
Sumber: https://www.kelasexcel.id/2017/02/cara-memberi-nama-range-
pada-excel.html, diakses 31 Mei 2020
(1) Seleksi range data termasuk kolom atau baris yang akan kita jadian
acuan pemberian nama range.
(2) Kemudian pilih Tab Formulas--Group Defined Name silahkan pilih
menu Create from Selection.
(3) Selanjutnya akan muncul dialog box Create Names from Selection.
Pada bagian ini tentukan bagian mana saja yang akan kita jadikan
acuan penamaan range. Pilih salah satu atau semua sesuai
kebutuhan.
5. Shortcut
Untuk mengetahui shortcut yang tersedia pada excel, dapat dilakukan dengan
cara mengarahkan kursor tombol atau menu yang ada di excel tanpa
melakukan klik.
Cara lainnya adalah dengan menekan tombol Alt, maka akan muncul seperti
di bawah ini.
atau angka yang digunakan dalam formula telah terhapus atau tidak
tersimpan sebelumnya. Untuk pengguna yang telah mahir, error ini biasa
muncul ketika sel yang menggunakan formula VLOOKUP tidak dapat
ditemukan.
Atasi error ini dengan melakukan cek ulang pada semua formula yang
digunakan. Pastikan untuk menyisir dengan teliti bagian mana yang telah
terhapus atau salah referensi. Kalau Anda memiliki beberapa formula
yang terhubung, cek lagi untuk memastikan semua formula telah memiliki
nilai. Untuk referensi lebih lanjut mengenai VLOOKUP error dapat dilihat
disini.
vii. #NUM!
Bila formula Anda mengandung nilai angka yang tidak valid, maka error ini
akan muncul di Excel. Seringnya hal ini terjadi ketika Anda memasukkan
nilai angka yang beda dari yang lain pada formula Anda.
Untuk mengatasi error ini, cek kembali apakah masih menggunakan
format mata uang, tanggal, atau simbol spesial lainnya. Lalu pastikan juga
untuk menghapus karakter tersebut dari formula, biarkan hanya angka
saja.
ii. Grafik/Chart
Untuk mengaktifkan fitur ini dapat dilakukan dengan cara klik tab File
OptionsAdd-ins
v. Import Data
Excel Add in
Dapat diakses dengan klik tab InsertGet Add-ins