Anda di halaman 1dari 5

1.8.

Mampu Menjelaskan Pengujian Pengendalian

Pengujian Pengendalian Merupakan Pengujian Yang Dilaksanakan Terhadap Rancangan Pelaksanaan Suatu Kebijakan

Atau Prosedur Struktur Pengendalian Internal. Pengujian Pengendalian Ini, Dilakukan Auditor Untuk Menilai Efektifitas

Kebijakan Atau Pengendalian Untuk Mendeteksi Dan Mencegah Salah Saji Prosedur Material Dalam Suatu Asersi

Laporan Keuangan.

Pengujian Pengendalian Memfokuskan Diri Pada Tiga Hal Yaitu:

1. Bagaimana Pengendalian Diterapkan?


2. Sudahkah Diterapkan Secara Konsisten Sepanjang Tahun?
3. Siapa Yang Menerapkan Pengujian Pengendalian?

Ada Dua Tipe Pengujian Pengujian Yaitu:

1.Concurrent Test Of Control Yaitu Pengujian Perlawanan Yang Dilaksanakan Auditor Seiring Dengan Prosedur Untuk

Memperoleh Pemahaman Mengenai Klien SPI.

2.Pengujian Pengendalian Tambahan Atau Yang Direncanakan Yaitu Pengujian Yang Dilaksanakan Auditor Selama

Pekerjaan Lapangan.

Prosedur Untuk Merusak Pengendalian

Ada Empat Prosedur Untuk Melaksanakan Pengujian Yaitu:

1.Pengajuan Pertanyaan Kepada Para Karyawan Klien

2.Pengamatan Terhadap Karyawan Klien Dalam Melaksanakan Pelaksanaan

3.Melakukan Pemeriksaan Dokumen, Catatan, Dan Laporan

4.Mengulang Kembali Pelaksanaan Pengendalian Oleh Auditor.

Lingkup Pengendalian

Luas Pengujian Pengendalian Dipengaruhi Langsung Oleh Tingkat Pengendalian Risiko Yang Telah Ditetapkan Yang

Telah Direncanakan Oleh Auditor. Semakin Rendah Tingkat Risiko Pengendalian Yang Ditetapkan, Semakin Banyak

Bukti Yang Diperlukan Yang Harus Dihimpun.

Untuk Klien Lama, Luas Atau Lingkup Pengujian Pengujian Dipengaruhi Juga Oleh Penggunaan Bukti Yang Diperoleh

Pada Pelaksanaan Audit Tahun Sebelumnya. Sebelum Menggunakan Bukti Yang Diperoleh Pada Pelaksanaan Tahun
Audit Sebelumnya, Auditor Harus Memastikan Bahwa Tidak Ada Perubahan Yang Signifikan Atas Rancangan Dan

Operasi Berbagai Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Sejak Pengujian Pada Pelaksanaan Audit Tahun Sebelumnya

Pelaporan Saat Pelaksanaan Pengecekan Pengendalian

Pengujian Pengendalian Dapat Dilaksanakan Pada Dua Saat, Yaitu:

1.Selama Pekerjaan Interim

2. Pada Saat Mendekati Akhir Tahun

Auditor Seharusnya Lebih Mengutamakan Pengujian Pendekatan Akhir Tahun. Idealnya, Pengujian Pengendalian

Dilaksanakan Pada Seluruh Periode Tahun Pembukuan Yang Diaudit.

Risiko Pengendalian

Dalam Menentukan Risiko Pengendalian, Auditor Perlu:

1.Menyoroti Salah Saji Potensi Yang Dapat Terjadi Untuk Pernyataan Tersebut.

2.Menidentifikasi Pengendalian Yang Dapat Mencegah Atau Mendeteksi Salah Saji.

3.Menghimpun Bukti Dari Pengujian Apakah Rancangan Dan Operasi Pengendalian Yang Relevan Efektif.

4.Mengevaluasi Bukti Yang Diperoleh

5. Menetapkan Risiko Pengendalian.

1.9. Mampu Menjelaskan Pengujian Pengendalian Dengan Bantuan Komputer

Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) Atau Computer Assisted Audit Technique Tools (CAATT) Adalah Setiap

Penggunaan Teknologi Informasi Sebagai Alat Bantu Dalam Kegiatan Audit. TABK/CAATT Dapat Juga Didefinisikan

Sebagai Penggunaan Perangkat Dan Teknik Untuk Mengaudit Aplikasi Komputer Serta Mengambil Dan Menganalisa

Data. Dengan Kata Lain TABK/CAAT Merupakan Perangkat Dan Teknik Yang Digunakan Untuk Menguji (Baik Secara

Langsung Maupun Tidak Langsung) Logika Internal Dari Suatu Aplikasi Komputer Yang Digunakan Untuk Mengolah

Data.
Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) Juga Ditekankan Perlunya Pemahaman Auditor Dalam Pemeriksaan

Sebuah Sistem Akuntansi Berbasis Komputer. Teknik Ini Dikenal Dengan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK)

Atau Computer Assisted Audit Techniques (Caats). Penggunaan TABK Atau Caats Akan Meningkatkan Efisiensi Dan

Efektivitas Auditor Dalam Melaksanakan Audit Dengan Memanfaatkan Segala Kemampuan Yang Dimiliki Oleh

Komputer. Untuk Itu Mengkombinasikan Pemahaman Mengenai Pentingnya Keahlian Audit Dengan Pengetahuan

Sistem Informasi Berbasis Komputer Akan Menghasilkan Peningkatan Yang Sangat Signifikan Dalam Proses Audit

Sistem Informasi. Persiapan Auditor Sistem Informasi Untuk Memiliki Keahlian Tersebut Harus Dipersiapkan Terlebih

Dahulu Untuk Dapat Melakukan Tugas Sebuah Audit Sistem Informasi. Sebenarnya Selain Software ACL Ada Juga

Software Lainnya Seperti IDEA, CA Panaudit Plus, Monarch Software Dan Banyak Lagi Lainnya, Tetapi Kebanyakan

Fungsinya Sama, Yaitu Data Interogating Yaitu Pengolahan Database Untuk Tujuan Tertentu.

Adanya Juga Pertimbangan Dalam Penggunaan TABK Pada Setiap Perusahaan Di Indonesia. Jika Merujuk Pada Standar

Profesional Akuntan Publik (IAPI, 2011) Pada PSA No. 57 (SA Seksi 335) Tentang Auditing Dalam Lingkungan Sistem

Informasi Komputer, Pada Paragraf 04 Sampai Dengan Paragraf 06 Menjelaskan Tingkat Keterampilan Dan Kompetensi

Auditor Yang Harus Dimiliki Bila Melaksanakan Suatu Audit Dalam Lingkungan Sistem Informasi Komputer Dan

Memberikan Panduan Bila Mendelegasikan Pekerjaan Kepada Asisten Dengan Keterampilan Sistem Informasi Komputer

Atau Bila Menggunakan Pekerjaan Yang Dilaksanakan Oleh Auditor Independen Lain Atau Tenaga Ahli Yang Memiliki

Keahlian Di Bidang Sistem Informasi Komputer Secara Khusus, Auditor Harus Memiliki Pengetahuan Memadai Untuk

Merencanakan, Melaksanakan, Dan Menggunakan Hasil Penggunaan TABK. Tingkat Pengetahuan Yang Harus Dimiliki

Oleh Auditor Tergantung Atas Kompleksitas Dan Sifat TABK Dan Sistem Akuntansi Entitas.

Oleh Karena Itu, Auditor Harus Menyadari Bahwa Penggunaan TABK Dalam Keadaan Tertentu Dapat Mengharuskan

Dimilikinya Jauh Lebih Banyak Pekegiatan-Kegiatan Yang Dapat Dilakukan Dengan TABK, Antara Lainngetahuan

Komputer Dibandingkan Dengan Yang Dimilikinya Dalam Keadaan Lain. Auditor Juga Harus Mempertimbangkan

Kesesuaian Fasilitas Komputer Dan Sistem Proses Bisnis Berbasis Komputer Yang Diperlukan, Untuk Dijadikan

Pertimbangan Auditor Merencanakan Penggunaan TABK Atas Entitas Auditi, Sehingga Auditor Memiliki Harapan Yang

Masuk Akal Agar TABK Dapat Digunakan Saat Pelaksanaan Audit.

Banyak Sistem Terkomputerisasi Dalam Melaksanakan Tugas Tertentu Tidak Menghasilkan Bukti Yang Dapat Dilihat.

Sehingga Dalam Keadaan Ini, Tidaklah Praktis Bagi Auditor Untuk Melakukan Pengujian Secara Manual.

Kegiatan-Kegiatan Yang Dapat Dilakukan Dengan TABK, Antara Lain

1. Audit Sampling, Komputer Berperan Dalam Menghitung Parameter Sample, Memilih Sample Dan Menilai

Hasil Sample.
2. Simulasi, Komputer Digunakan Dalam Menilai Software Yang Dimiliki Oleh Klien.
3. Pengumpulan Data Yang Akan Diuji
4. Penelaahan Analisis
5. Penyusunan Kertas Kerja Pemeriksaan
6. Kalkulasi, Pembandingan, Dan Manipulasi Data.
7. Kalkulasi Telaah Analisis
8. Informasi Proyek Seperti Anggaran Dan Pemonitoran Waktu.
9. Korespondensi Audit Standar
10. Pemeriksaaan Kelengkapan Data, Konsistensi, Alokasi Dan Ketepatan.
11. Pemeriksaan Rumus Proses Bisnis
12. Membandingkan Integritas Data
13. Ikhtisar, Sort, Merge, Split, Ratio Untuk Analisis Data
14. Membandingkan Data Antar Berbagai Prosedur Audit Yang Dilakukan.

Alat Bantu (Software) Yang Penulis Ketahui, Yang Umum Digunakan Untuk TABK, Antara Lain:
 Generalized Audit Software (ACL, IDEA, SAS, SESAM, Arbutus Analyzer)
 Spreadsheet Application (MS.Excell, Lotus-123, Quatro-Pro, Openoffice)
 Database Management System (MS.Access, Visual Foxpro, Lotus Approach, SQL, Oracle)
 Query Beberapa Transaksi Dapat Diuji Lebih Efektif Untuk Tingkat Biaya Yang Sama Dengan Menggunakan

Komputer Untuk Memeriksa Semua Atau Lebih Banyak Transaksi Dibandingkan Dengan Jika Dilaksanakan

Secara Manual;
 Dalam Penerapan Prosedur Analitik, Transaksi Atau Saldo Akun Dapat Direview Dan Dicetak Laporannya

Untuk Pos-Pos Yang Tidak Biasa Dengan Cara Yang Lebih Efisien Dengan Menggunakan Komputer Bila

Dibandingkan Dengan Cara Manual;


 Penggunaan TABK Dapat Membuat Prosedur Pengujian Substantif Tambahan Lebih Efisien Daripada Jika

Auditor Meletakkan Kepercayaan Atas Pengendalian Dan Pengujian Pengendalian Yang Bersangkutan

Reporting Application (MS.Query, Crisytal Report)Ndingkanpustaka

Efektivitas Dan Efisiensi Prosedur Audit Dapat Ditingkatkan Melalui Penggunaan TABK Dalam Memperoleh Dan

Mengevaluasi Bukti Audit, Contohnya Antara Lain:

1.Beberapa Transaksi Dapat Diuji Lebih Efektif Untuk Tingkat Biaya Yang Sama Dengan Menggunakan Komputer

Untuk Memeriksa Semua Atau Lebih Banyak Transaksi Dibandingkan Dengan Jika Dilaksanakan Secara Manual;

2. Dalam Penerapan Prosedur Analitik, Transaksi Atau Saldo Akun Dapat Direview Dan Dicetak Laporannya Untuk Pos-

Pos Yang Tidak Biasa Dengan Cara Yang Lebih Efisien Dengan Menggunakan Komputer Bila Dibandingkan Dengan

Cara Manual;
3. Penggunaan TABK Dapat Membuat Prosedur Pengujian Substantif Tambahan Lebih Efisien Daripada Jika Auditor

Meletakkan Kepercayaan Atas Pengendalian Dan Pengujian Pengendalian Yang Bersangkutan

Https://Datakata.Wordpress.Com/2014/12/26/Pengujian-Pengendalian-Dan-Pengujian-Substantif/

Https://Accounting.Binus.Ac.Id/2020/04/30/Teknik-Audit-Berbantuan-Komputer-Tabk/

Anda mungkin juga menyukai