Dosen Pengampu:
Dr. Gerianta Wirawan Yasa, S.E., M.Si.
Disusun Oleh:
Kelompok 5
Dalam gambar tersebut, komponen pertama biasa disebut audit interim. yang bertujuan
untuk menentukan seberapa besar sistem pengendalian internal dapat diandalkan. hal ini
biasanya membutuhkan beberapa jenis pengujian kelayakan. pada gambar juga menjelaskan
mengenai pengujian substantif terhadap kas akan melibatkan konfirmasi langsung neraca bank.
pengujian substantif terhadap piutang akan melibatkan konfirmasi terhadap neraca pelanggan.
1
Auditing Melalui Komputer
2
TEKNOLOGI AUDITING SISTEM INFORMASI
Teknologi Auditing Sistem Informasi telah berkembang seiring perkembangan sistem
komputer, walaupun tidak seluruhnya teknologi yang digunakan untuk mengaudit. Hal ini
merupakan masukan yang disajikan auditor yang memuat data yang absah dan tidak absah.
Secara historis, data uji merupakan raihan pertama dalam audit melalui komputer. Meskipun
tidak praktis memberikan kemampuan untuk memahami logika rinci program komputer bagi
auditor, tetapi auditor akan dapat memahami spesifikasi umum dari sistem dan dapat
memanfaatkan hal tersebut untuk menentukan apakah sistem bekerja atau tidak.
A. Data Pengujian
Data pengujian adalah input yang disiapkan oleh auditor yang berisi baik data yang valid
maupun yang tidak valid.sebelum memproses data pengujian, input tersebut diproses secara
manual untuk menentukan output seperti apa yang diinginkan. Auditor kemudian
membandingkan output data pengujian dengan hasil yang diproses secara manual. Jika hasil
yang diperoleh tidak sesuai yang diharapkan, auditor akan mencoba untuk menentukan
penyebab perbedaan.
B. Pendekatan Fasilitan Uji Terintergrasi
Fasilitas Uji Terintegrasi (ITF) adalah penggunaan data pengujian dan juga penciptaan
entitas fiktif (misalnya; pemasok, karyawan, produk, atau rekening ) pada file utama sebuah
komputer. Sehingga pemeriksaan audit dibuat sebagai bagian dari siklus pemrosesan normal,
yang memastikan bahwa program yang sedang diperiksa adalah identik dengan program yang
memproses data rill.
C. Simulasi Parallel
Simulasi parallel memproses data uji melalui program-program uji atau program-
program audit. Keluaran simulasi dan keluaran nyata dibandingkan untuk tujuan pengendalian.
Sebagai contoh, simulasi paralel program akuntansi biaya akan dibatasi oleh fungsi-fungsi
yang memutakhirkan catatan-catatan barang dalam proses. Fungsi-fungsi lain, seperti
penjadwalan atau pelaporan kinerja, tidak akan termasuk dalam program simulasi karena tidak
menjadi perhatian langsung dalam audit.
D. Perangkat Lunak Audit
Perangkat lunak audit mencakup program-program komputer yang memungkinkan
komputer digunakan sebagai alat audit. Komputer diprogram untuk dapat membaca, memilih,
mengekstrak (menarik), dan memproses data uji petik dari file-file komputer. Terdapat
berbagai tingkatan baik dalam lingkungan mainframe maupun mikrokomputer. Perangkat
3
lunak konvensional seperti program-program utilitas sistem, program pemanggilan informasi,
atau bahasa-bahasa tingkat tingkat tinggi ( seperti COBOL ) dapat pula digunakan. Perangkat
lunak audit umum ( Generalized Audit Software- GAS). Perangkat lunak audit umum ( GAS )
adalah perangkat lunak yang di rancang secara khusus untuk mendukung penggunaan teknologi
informasi dalam auditing. GAS dirancang secara khusus agar memungkinkan auditor yang
memiliki keahlian komputer sedkit, mampu melakukan fungsi-fungsi pemrosesan data yang
berkaitan dengan audit.
E. Kegiatan audit terprogram ( Embedded Audit Rountine )
Merupakan teknologi audit yang mencakup modifikasi program computer untuk tujuan-
tujuan audit. Ini dicapai dengan membentuk suatu kegiatan audit khusus di dalam program
produksi regular sehingga data transaksi atau lainnya dapat dianalisis.
Kriteria audit untuk menyeleksi dan mencatat transaksi dengan modul-modul embedded
(dilekatkan) harus disediakan oleh auditor. Hal ini dapat dilakukan dengan banyak cara,
diantaranya ada dua pendekatan diantaranya; System control audit review file (SCARF) dan
Sample audit review file (SARF)
4
3. Pengujian
Tahap pengujian dalam audit menghasilkan bukti ketaatan terhadap prosedur-prosedur.
Pengujian dilakukan untuk memberikan jaminan memadai bahwa pengendalian intern
ada dan bekerja sesuai dengan yang dinyatakan dalam dokumentasi sistem.
5
membutuhkan penyejuk ruangan. Area lain adalah keamanan secara fisik atas pusat-pusat yang
bersangkutan.
Rencana pemulihan bencana di pusat-pusat tanggung jawab harus ditelaah. Rencana
pemulihan bencana harus mencakup hal-hal yang berkaitan dengan misalnya pernyataan
tanggung jawab manajemen yang menyatakan siapa yang bertanggung jawab atas kejadian
bencana, rencana-rencana tindakan darurat, penyediaan fasilitas dan pendukung data,
pengendalian-pengendalian proses pemulihan.
Pengendalian-pengendalian manajemen atas operasi pusat layanan komputer juga
merupakan area yang diperhatikan. Area ini juga mencakup teknik-teknik yang digunakan
untuk menganggarkan faktor-faktor beban peralatan, statistik pemanfaatan protek, dan
persyaratan-persyaratan anggaran dan rencana penetapan staf, dan rencana perolehan peralatan.
Pengujian ketaatan yang akan digunakan dalam seluruh area audit tersebut adalah telaahan atas
bukti-bukti yang didokumentasikan; wawancara dengan pemakai, manajemen, dan karyawan
departemen sistem; observasi langsung; dan tanya-jawab.
6
DAFTAR PUSTAKA
S.Hopwood, G. H. (2006). Sistem Informasi Akuntansi Edisi 9. Yogyakarta: ANDI.