Dosen Pengampu:
Dr. Gerianta Wirawan Yasa, S.E., M.Si.
Disusun Oleh:
Kelompok 5
Pengembangan Sistem Informasi sering hanya disebut dengan istilah Pengembangan Sistem
(system development). Terdapat beberapa definisi mengenai pengembangan sistem, di
antaranya adalah:
2. Kumpulan kegiatan para analis sistem, perancang, dan pengguna yang mengembangkan
dan mengimplementasikan sistem informasi;
Pengembangan sistem (system development) dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menyusun
suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada (Jogiyanto, 2008). Sistem lama dapat berupa sistem-sistem
informasi yang masih manual, berupa sistem pencatatan transaksi pada lembaran-lembaran
arsip. Sistem lama juga dapat berarti sistem-sistem informasi yang telah menggunakan
teknologi komputer (aplikasi sistem database terkomputerisasi), baik yang berupa sistem
berbasis desktop maupun sistem basis data terdistribusi.
Perencanaan sistem meliputi proses identifikasi subsistem yang ada pada sistem informasi yang
pengembangannya membutuhkan perhatian khusus. Tujuan perencanaan sistem ialah untuk
mengidentifikasi berbagai bidang permasalahan yang perlu segera dipecahkan maupun yang
nantinya akan diselesaikan.
Analisis sistem dimulai setelah perencanaan sistem telah mengidentifikasi subsistem yang
dikembangkan. Tujuan utama analisis sistem adalah untuk memahami sistem dan
1
permasalahan yang ada, memberikan gambaran informasi yang dibutuhkan dan untuk
menetapkan prioritas untuk kerja sistem berikutnya
a. Tujuan Survey
Ada empat tujuan survei sistem ; Memperoleh pemahaman mendasar mengenai aspek
operasional dari sistem, Menetapkan sebuah hubungan kerja dengan pengguna sistem,
Mengumpulkan data-data penting yang berguna untuk pengembangan desain sistem,
Mengidentifikasikan permasalahan- permasalahan khusus yang membutuhkan lebih banyak
perhatian dalam upaya desain subsekuen.
b. Pertimbangan Perilaku
Pengembangan sistem meliputi perubahan sistem yang ada saat ini beserta permasalahan yang
ada didalamnya, dan kebanyakan orang tidak menyukai perubahan. Tugas utama seorang analis
sistem adalah mengarahkan sebuah survei sistem yang mampu membangun hubungan kerja
yang baik antara tim proyek dan pihak manajemen.
2
c. Sumber-Sumber untuk Mendapatkan Beragam Fakta
Teknik yang digunakan untuk mendapatkan data tentang subsistem informasi yang akan
diteliti, dapat berupa wawancara, kuesioner, observasi, dan kajian berbagai jenis dokumen
seperti catatan rapat, catatan rekening perusahaan, struktur organisasi,laporan keuangan,
prosedur manual, kebijakan perusahaan, deskripsi pekerjaan, dan sebagainya
Berikut ini pertanyaan-pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi sistem yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi sistem yang ada saat ini :
Proses ini disebut analisis kebutuhan informasi dan hal ini merupakan dasar dilakukannya
analisis terhadap pengambilan keputusan
Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat ditentukan dalam dua hal yaitu, input dan output.
Kebutuhan input bagi sebuah subsistem tertentu menentukan kebutuhan khusus apa saja yang
harus dipenuhi agar subsistem tersebut mampu mencapai tujuannya. Hal yang dapat
dipertimbangkan sebagai kebutuhan output yaitu : laporan kemajuan harian,laporan keuangan
harian, laporan unit yang rusak, dan laporan permasalahan bahan baku
Hasil akhir dari proyek analisis sistem adalah sebuah laporan. Beberapa elemen kunci dalam
laporan analisis sistem adalah:
3
4. Ringkasan keputusan-keputusan yang dibuat dan informasi tertentu yang dibutuhkan
untuk mendukung keputusan tersebut.
5. Spesifikasi kinerja sistem yang dibutuhkan
6. Keseluruhan anggaran biaya dan rencana waktu pelaksanaan proyek.
7. Rekomendasi bagi peningkatan sistem yang ada saat ini atau bagi perancangan sistem
baru.
8. Rekomendasi yang terkait dengan perubahan tujuan bagi subsistem yang sedang
dipelajari.
Adapun beberapa metode yang dapat digunakan seorang analis untuk mengumpulkan fakta
ialah:
informasi yang diperoleh dari kuesioner dan wawancara. Teknik observasi yang bermanfaat
adalah melihat transaksi yang akan diproses melalui keseluruhan sistem
4
tahap desain seorang arsitek akan menyiapkan sebuah cetak biru dari rumah tersebut yang akan
oleh ahli listrik, tukang ledeng, dan tukang kayu. Kesalahan kecil yang dibuat dalam tahap ini
akan berakibat besar terhadap sejumlah uang dan pengeluaran di tahap berikutnya. Desain
sistem dapat didefinisikan sebagai perumusan cetak biru untuk sebuah sistem yang lengkap.
5
g. Cetak biru proses bisnis
Saat ini menjadi populer untuk menggunakan seperangkat prapaket cetak biru untuk seluruh
proses bisnis perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan yang menggunakan SAP
Enterprise Resource Planning System memulai upaya desain mereka dengan menggunakan
seperangkat lengkap cetak biru yang disediakan SAP untuk seluruh proses bisnis perusahaan
yang ada.
6
TEKNIK-TEKNIK DESAIN SISTEM
Desain Formulir
Bagian ini harus mendapat perhatian penuh oleh tim desain sistem karena merupakan perantara
antara pengguna dan sistem itu sendiri. Oleh karena itu desain formulir harus berfokus pada
proses produksi dokumen-dokumen yang menyediakan perantara yang efektif antara manajer
dan sistem informasi.
Desain Database
Sejumlah teknik yang berguna dapat dimanfaatkan untuk mendesain database: diagram struktur
data, layout record, lembar analisis file, dan matriks yang terkait dengan file.
Paket Desain Sistem
Sejumlah metodologi prapaket desain tersedia untuk membantu siklus pengembangan sistem.
Paket-paket ini membantu perancang untuk menyusun struktur permasalahan desain dan
menghasilkannya dalam waktu singkat.
Memilih Perangkat Lunak dan Perangkat Keras
Membeli perangkat lunak mempunyai beberapa keunggulan:
1. Paket perangkat lunak tersebut lebih murah.
2. Paket-paket perangkat lunak telah siap digunakan.
3. Perusahaan dapat mencoba produk tersebut sebelum menginvestasikan sejumlah uang.
Kebijakan Umum dan Pengembangan Sistem
Mengembangkan sebuah sistem informasi adalah tugas yang kreatif dan menuntut upaya keras
yang dapat dan seharusnya memberikan manfaat ekonomis bagi sebuah organisasi. Di lain sisi,
proses pengembangan sistem dapat memunculkan bencana, yaitu ketika sumber daya manusia
dan keuangan yang dibelanjakan tanpa pengembalian yang dapat dikendalikan dan bahkan
mungkin sebuah sistem tidak dapat diselesaikan sesuai keinginan.
7
DAFTAR PUSTAKA