Dosen Pengampu:
Dr. Gerianta Wirawan Yasa, S.E., M.Si.
Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Pengendalian Produksi
1
pencatatan dan dokumentasi, seperti pesanan produksi, formulir permintaan material, dan
kartu jam kerja karyawan. Pada pengendalian produksi, terdapat 3 proses pengendalian
yaitu:
• Arus Transaksi
Pesanan produksi dijalankan sesuai dengan otorisasi untuk departemen produksi untuk
membuat produk. Permintaan material diterbitkan untuk setiap pesanan produksi
untuk mengotorisasi departemen persediaan untuk mengeluarkan material ke
departemen produksi. Di dalam alur permintaan material dan pesanan produksi, fungsi
akuntansi biaya menerima tembusan pesanan produksi langsung dari pengendalian
produksi, juga dari departemen produksi ketika pesanan produksi telah selesai.
Akuntansi biaya juga menerima tembusan permintaan material dari fungsi
pengendalian persediaan dan departemen produksi. Di dalam arus transaksi ini, ada
operasi tenaga kerja yang dicatat pada kartu pencatat waktu kerja yakni rekonsiliasi
periodik dari kartu pencatat waktu dengan laporan tenaga kerja produksi. Laporan
status produksi merinci pekerjaan yang telah selesai pada pesanan produksi
individual yang telah dipindahkan melalui proses produksi. Laporan ini digunakan
untuk memonitor status pesanan produksi yang belum selesai dan jika diperlukan,
dapat dilakukan revisi pada jadwal departemen produksi.
2
• Akuntansi Biaya
2. Pengendalian Persediaan
Jika EOQ telah dihitung, maka keputusan dapat dilakukan. Bagian penting dari
pengendalian persediaan adalah evaluasi perputaran persediaan untuk menentukan umur,
kondisi dan status persediaan. Pengendalian khusus dibuat untuk menghapus yang telah
kadaluarsa dari item persediaan. Pengendalian khusus dibuat untuk menghapus yang telah
kadaluarsa dan persediaan yang perputarannya rendah dan membandingkan antar level
persediaan yang telah dibuat. Pengendalian persediaan meliputi metode untuk
penanganan dan penyimpanan. Penyimpanan dan penanganan item harus memberikan
keamanan terhadap penggelapan, perlindungan terhadap kerusakan, terhindar dari
kadaluarsa dan keyakinan adanya pengendalian yang tepat.
3
3. Produksi Just in Time (JIT)
Aplikasi akuntansi kekayaan menyangkut aktiva tetap organisasi dan investasi. Aset
tetap adalah properti berwujud seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan, dan perabotan
yang digunakan dalam menjalankan bisnis secara normal. Item ini relatif permanen dan
sering mewakili investasi terbesar perusahaan. Transaksi yang mengubah jumlah
investasi dalam aset tetap cenderung jarang terjadi dan biasanya melibatkan jumlah
uang yang relatif besar. Perusahaan mengakumulasi banyak aset selama umur bisnis,
mengurangi aset (dengan penjualan atau cara lain), memindahkan aset dari satu lokasi ke
lokasi lain, dan mencocokkan biaya (selain tanah) dengan pendapatan melalui penyusutan
berkala, beban selama taksiran masa manfaat aset. Elemen penting dari pengendalian
internal yang efektif adalah pemrosesan yang akurat dan tepat waktu dari informasi yang
berhubungan dengan aktiva tetap dan investasi. Untuk menyelesaikan tugas-tugas ini secara
efisien dan untuk memberikan pengendalian yang memadai, sistem otomatis sering
diperlukan. Ada empat tujuan dari aplikasi aktiva tetap dan investasi:
4
4) Menyediakan laporan bagi pihak manajemen untuk merencanakan dan
mengendalikan item aset individual
5
pada barang-barang konsumsi. Kode batang memungkinkan komputer atau robot
untuk mengidentifikasi bahan, memproses informasi, dan memulai prosedur apa pun
yang diperlukan.
● EDI (Electronic Data Interchange)
Menghubungkan vendor dan pelanggan secara elektronik yang berdampak pada
efisiensi manufaktur dan inventaris dengan menyederhanakan rantai peristiwa
logistik dalam menempatkan dan mengisi pesanan yang membuat sistem tersebut
lebih responsif terhadap kebutuhan saat ini.
6
proses kerja pada pesanan produksi khusus. Setiap RTG berisi nomor pesanan produksi dan
format untuk melakukan spesifikasi pekerjaan yang telah selesai pada suatu pesanan.
c. Akuntansi biaya
Fitur utama dari aplikasi akuntansi biaya adalah memperbarui file status produksi
(barang dalam proses). Data permintaan material mendokumentasikan pengeluaran material
untuk pesanan produksi khusus. Data waktu kerja dan data waktu mesin yang telah
dimasukkan dalam RTG dilanjutkan dari departemen produksi. Data RTG menunjukkan
distribusi waktu tenaga kerja dan mesin ke pesanan produksi khusus dalam departemen
produksi atau pusat saja
d. Pelaporan
File pesanan produksi yang telah selesai berisi semua biaya pesanan produksi yang
telah selesai. File ini digunakan untuk memperbarui file persediaan barang jadi. Output
proses ini meliputi file persediaan barang jadi yang diperbarui, laporan status persediaan
barang jadi, ringkasan biaya pesanan produksi yang telah selesai, dan laporan ringkas yang
meliputi batch dan informasi pengendalian aplikasi, juga data entri-jurnal ringkas dengan
debit barang jadi dan kredit barang dalam proses untuk biaya standar untuk barang yang
telah selesai.
e. Biaya berbasis-aktivitas (ABC)
Teknik akuntansi biaya tradisional tidak mencukupi lagi dalam lingkungan manufaktur
terintegrasi komputer (CIM). Sistem akuntansi biaya tradisional mengalokasikan overhead
pada satu basis yang sama-sama dimiliki oleh semua produk. Selain biaya peralatan, banyak
item overhead lainnya dapat meningkat secara signifikan dengan CIM. Total biaya
pengawasan, misalnya, dapat meningkat meskipun tenaga kerja langsung yang harus
diawasi lebih sedikit.
f. MRP II Vs MRP
Sistem MRP II meliputi berbagai modul MRP. Modul daftar material (bill-of-material)
digunakan untuk mengkomunikasikan struktur suatu produk, seperti dalam MRP. Perluasan
pemrosesan daftar-daftar material dalam MRP II dapat mencakup pemeliharaan gambaran
rancang bangun/produk dari sistem CADD. Seperti pada MRP, modul pengendalian
persediaan berisi informasi yang akurat dan status ketetapan dari saldo yang dimiliki. Untuk
tetap akurat, teknik seperti analisis keusangan dan siklus perhitungan sebaiknya
diimplementasikan untuk memastikan akurasi dengan dasar berkelanjutan.
g. Implementasi JIT dalam lingkungan MRP II / CIM
7
Dalam lingkungan produksi JIT, pembuatan produksi khusus jarang terjadi. Batch dari
produk yang serupa dirakit secara periodik untuk pemenuhan kebutuhan saat itu dan
perencanaan kebutuhan masa depan. Biaya setup biasanya terjadi ketika suatu batch
diproduksi, dan biaya ini biasanya sama tanpa memperhatikan ukuran produksi batch yang
akan dilakukan. Lingkungan pemanfaatan JIT adalah lingkungan dengan arus kontinyu atau
terus-menerus. Lingkungan JIT memerlukan produksi ekonomis dari lot kecil penting untuk
operasi produksi pada basis terus-menerus untuk meminimalkan atau secara total
mengurangi persediaan. MRP II diarahkan pada sinkronisasi dan penjadwalan jenis
peristiwa yang terjadi di lingkungan batch. Ukuran batch ditentukan dari modul perencanaan
produksi. Modul penjadwalan mengatur dan/atau mengoptimalkan waktu kejadian yang
diperlukan untuk produksi. Modul bill-of-materials digunakan untuk meramalkan
kebutuhan material dan seterusnya sampai pesanan produksi aktual dikeluarkan.
h. Pertimbangan pengendalian internal khusus
Sistem informasi respons-cepat, sama seperti sistem komputer lain, meningkatkan
masalah pengendalian internal tertentu. Transaksi dapat dilakukan tanpa persetujuan atau
intervensi manusia, yang berarti mengurangi pengendalian konvensional berkaitan dengan
pemisahan tugas dalam transaksi. Oleh karena itu, pertimbangan utama adalah memastikan
bahwa pengendalian atau yang sejenisnya merupakan bagian integral dari sistem
pemanufakturan respons-cepat.
8
DAFTAR PUSTAKA