Pengendalian Produksi
1
kerja rinci, urutan pengerjaan dan kebutuhan mesin yang berkaitan dengan pengerjaan
tersebut. Daftar material dan daftar operasi digunakan secara luas dalam fungsi
pengendalian produksi. Dalam sistem biaya standar, biaya material standar dan biaya
tenaga kerja dimasukkan dalam daftar material dan daftar operasi.
Arus Transaksi
Pesanan produksi dijalankan sesuai dengan otorisasi untuk departemen produksi
untuk membuat produk. Permintaan material diterbitkan untuk setiap pesanan
produksi untuk mengotorisasi departemen persediaan untuk mengeluarkan material
ke departemen produksi. Item dan jumlah item yang di tunjukan untuk permintaan
pembelian di tentukan dari spesifikasi produk yang ada pada bill of materials. Alur
permintaan material dan pesanan produksi dapat dilihat pada gambar flowchart arus
transaksi dalam aplikasi pengendalian produksi. Fungsi akuntansi biaya menerima
tembusan pesanan produksi langsung dari pengendalian produksi, juga dari
2
departemen produksi ketika pesanan produksi telah selesai. Akuntansi biaya juga
menerima tembusan penerimaan material dari fungsi pengendalian persediaan dan
departemen produksi. Distribusi dokumen seperti ini menunjukkan adanya pemisahan
tugas dan memberikan akuntabilitas untuk departemen produksi.
Operasi tenaga kerja dicatat pada kartu pencatat waktu kerja. Kartu ini
diposting ke pesanan produksi dan dilanjutkan ke departemen akuntansi biaya.
Rekonsiliasi periodik dari kartu pencatat waktu dengan laporan tenaga kerja produksi
merupakan hal penting dalam fungsi pengendalian internal.
Akuntansi Biaya
Departemen akutansi biaya bertanggung jawab untuk mengelola file pencatatan biaya
barang dalam proses. Catatan baru di tambahkan pada file ini ketika menerima
pemesanan produksi yang baru, yang di mulai oleh pengendalian produksi. Biaya
material diposting dari job time ticket. Biaya overhead sering diterapkan dengan dasar
jam tenaga kerja langsung atau biaya tenaga kerja langsung dan diposting pada waktu
yang bersamaan sebagai biaya tenaga kerja.
3
faktor yang lain, termasuk biaya yang dianggarkan dengan biaya sesungguhnya untuk
pesanan produksi individual dan atau departemen dan fasilitas yang digunakan
dibandingkan dengan ketersediaan fasilitas oleh departemen. Pengendalain terhadap
hilangnya persediaan dan pengolaan level persediaan yang optimal juga merupakan
faktor yang penting untuk pengendalain produksi secara keseluruhan.
Pengendalain Persediaan
Pengendalian persediaan diwujudkan melalui beberapa pencatatan persedian dan
laporan yang berisi informasi seperti penggunaan persediaan, saldo persediaan, dan
levl maksimum dan minimum dari persediaan. Titik pemesanan ulang (reorder
point) dan prosedur-prosedur dibuat. Titik pemesanan ulang merupakan level
persediaan yang digunakan sebagai pertimbangan untuk memesan atau memproduksi
item tambahan untuk menghindari kondisi tidak memiliki persediaan. Pengembangan
teknik pemesanan ulang memerlukan analisis permintaan produksi biaya setup
produksi atau pemesanan, waktu tunggu pemasok atau produksi, biaya penanganan
persediaan, dan biaya yang berkaitan dengan kondisi ketika tidak memiliki persediaan
seperti kehilangan kesempatan menjual atau tidak efisiennya penggunaan fasilitas
produksi.
Dimana:
4
S = biaya pembelian per pesanan
P = unit biaya
Jika EOQ telah dihitung, waktu pemesanan harus diputuskan, artinya reorder
point harus ditentukan. Jika waktu tunggu pesanan dan tingkat penggunaan
persediaan diketahui, penentuan reorder point dapat segera dilakukan. Waktu tunggu
(lead time) adalah waktu antara penempatan pesanan dan penerimaan barang. Tingkat
penggunaan persediaan (inventory usage rate) adalah kuantitas penggunaan barang
selama periode waktu tertentu. Reorder point menunjukkan level persediaan yang
mencapai jumlah unit yang akan dikonsumsi selama waktu tunggu. Dalam rumus
dinyatakan:
5
Persediaan merupakan investasi yang penting. Sistem pengendalian
persediaan menyediakan laporan status pada setiap produk yang aktif sehingga
perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan. Karena banyaknya item
persediaan dan variasi transaksi yang memengaruhi persediaan, maka menjadi sulit
untuk mendapatkan informasi secara cepat dengan menggunakan sistem manual.
Sistem pengendalian terkomputerisasi dapat menyebabkan berkurangnya investasi
persediaan : penghematan ini mencakup pengurangan persediaan tanpa mengurangi
layanan, penentuan EOQ dan titik pesanan, membangun tingkat persediaan yang
aman, dan prediksi permintaan dimasa depan berdasarkan informasi sekarang dan
masa lalu. Penggunaan pencatatan, analisis perputaran dan keusangan, titik
pemesanan ulang, dan statistik lainnya yang relevan dengan pengendalian persediaan,
sulit untuk dihasilkan dengan sistem manual.
Persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi ditunjukkan
dalam bentuk garis putus-putus untuk mengindikasi terjadinya pengurangan dalam
produksi JIT. Istilah minimum inventory production system (MIPS), material as
needed (MAN), dan zero inventory production system (ZIPS) juga menjelaskan
konsep minimalisasi persediaan.
6
persediaan diminimumkan, produksi yang rusak akan dibetulkan dengan segera jika
arus konstan produksi berlangsung terus-menerus.
Aktiva Tetap
Ada empat tujuan dari aplikasi aktiva tetap dan investasi :
7
semua informasi yang relevan, seperti nomor sertifikat dan nilai buku sekuritas untuk
memudahkan identifikasi dan pengendalian. Semua transaksi investasi seyogyanya
diotorisasi dan didokumentasikan. Pengendalian umum yang biasanya dilakukan
untuk penanganan fisik sekuritas investasi dilakukan oleh dua orang : satu orang
mengamankan kotak deposit dan lainnya memasukkan deposit.
8
Sistem CADD memberikan beberapa tipe fungsi dukungan yang berbeda.
Solid modeling adalah gambaran matematika dari bagian objek solid dalam memori
komputer. Model ini menunjukkan volume yang disertakan dalam bidang permukaan.
Berbagai model komponen dapat digunakan untuk memprediksi produk akhir, seperti
berat, stabilitas, atau momen kelembanan. Analisis elemen hingga adalah metode
matematika yang digunakan untuk menentukan karakteristik mekanik, seperti
tegangan dari struktur di bawah beban.
Drafting terotomatisasi menghasilkan gambar rancang bangun dan dokumen
hardcopy lainnya. Gambar dihasilkan dengan menggambar berbagai sudut pandang
dari model geometrik yang telah dibuat sebelumnya dan disimpan dalam memori
komputer.
9
mesin produksi, ukuran kualitas, dan sistem penanganan barang dalam proses.
Informasi yang dikumpulkan dari sistem ini meliputi status mesin, alarm kegagalan,
penghitungan bahan, efesiensi mesin, penghitungan foat,siklus waktu, level kualitas,
dan karakteristik bahan. Informasi tersebut dimasukkan ke sistem pemantauan
produksi, analisis kualitas, dan pemantauan pemeliharaan.
10
karena ia secara efektif mengintegrasikan sistem perusahaan dengan sistem pemasok
dan pelanggan. Pemrosesan terdistribusi meningkatkan integritas karena ia secara
logika dan fifsik mengkombinasikan sumber daya informasi yang tersebar secara
geografis menjadi satu sistem yang berkaitan.
EDI. Merupakan integrasi aplikasi terkomputerisasi yang melekat dalam CIM. EDI
memberikan dampak pada efisiensi pemanufakturan dan persediaan dengan
menyederhanakan rantai logistik pada penempatan dan penyimpanan pesanan dengan
membuat sistem yang lebih responsif untuk kebutuhan saat ini. Level persediaan
dapat dikurangi hanya dengan menggunakan EDI karena ia memperpendek waktu
pengurutan penyimpanan pesanan dan penempatan. Kesalahan juga dapat dikurangi.
EDI berguna pada banyak tipe lingkungan pemanufakturan, ia juga menjadi
komponen kritis dari lingkungan pemanufakturan JIT.
Perencanaan Produksi
Perencanan produksi meliputi penentuan produk mana yang di produksi dan
penjadwalan produksi agar penggunaan sumber daya produksi menjadi optimal.
Penentuan produk mana yang di produksi memerlukan integrasi antara permintaan
produk dan kenutuhan produksi dan sumber daya produksi yang tersedia di
perusahaan. Gambar dibawah menggambarkan arus data yang ada dalam perencanaan
produksi.
11
Implementasi Perencanaan Produksi Menggambarkan proses yang diperlukan
untuk implementasi perencanaan produk master. Perencanaan produk master di
proses untuk status produksi, daftar material, dan file operasi master. Proses ini
menghasilkan file pesanan produksi, permintaan material, dan routing dan juga
memperbaharui file status produks. File status produksi berisi data akuntansi dan data
operasional yang ada dalam status pesanan produksi. File daftar material, berisi
record untuk setiap produk yang diproduksi. File operasi master berisi data yang
sama yang berhubungan dengan setiap rincian kebutuhan tenaga kerja dan operasi
mesin produk dan urut-urutannya melalui proses produksi.
Penjadwalan Produksi
Berisi tentang status produksi yang di kumpulkan pada departemen pabrik sebagai
proses kerja. Data pesanan produksi, formulir permintaan material dan routing bisa di
kumpul dengan berbagai cara. RTG bisa sebagai output dokumen turnaround bagi
aplikasi perencanaan produksi. RTG di masukan oleh departemen pabrik sebagai
proses kerja pada pesanan produksi khusus.
Akutansi biaya
Output dari program akutansi biaya meliputi item sebagai berikut. Satu file status
produksi yang telah di perbaharui. Dua file pesanan produksi yang telah selesai. Tiga
file penggunaan sumber daya. Empat laporan ringkas.
Pelaporan
File pesanan produksi yang telah selesai berisi semua biaya produksi yang telah
selasai. File ini digunakan untuk memperbaharui file persediaan barang jadi. Output
proses ini meliputi file persediaan barang jadi yang telah di perbaharui, laporan status
persediaan barang jadi, ringkasan biasa pesanan produksi yang telah selesai. Dan
laporan ringkas yang meliputi bach dan informasi pengendalian informasi.
File penggunaan sumber daya yang merupakan output dari aplikasi akuntansi
biaya berisi biaya aktual dan biaya standar untuk material dan tenaga kerja, dan biaya
operasi untuk pekerjaan yang telah selesai, seperti yang ditunjukkan oleh data
12
permintaan material dan data RTG. Kuantitas standar, waktu, dan biaya disalin pada
file ini dari file status produksi. File ini adalah input untuk program aplikasi komputer
yang mengakumulasi biaya material dan operasi oleh departemen atau pusat kerja dan
mencetak laporan penggunaan sumber daya. Laporan ini berisi perbedaan antara data
biaya standar dan biaya sesungguhnya. Laporan penggunaan sumber daya
didistribusikan ke departemen supervisor untuk membantu fungsi pengendalian
produksi secara keseluruhan.
Pemicu Biaya (cost driver) adalah elemen yang mempengaruhi biaya total dari suatu
aktivitas. Sebagai contoh, biaya penanganan material dipengaruhi oleh jumlah item
yang ditangani, tipe penanganan item, tipe alat yang digunakan, dan efisiensi pekerja.
Pemicu biaya diukur dengan volume produksi, jumlah karyawan, jumlah formulir
yang dapat diselesaikan atau jumlah bahan yang ada dalam suatu produk. Ukuran
waktu dalam proses, seperti jam tenaga kerja langsung, jam mesin atau waktu jam,
sering digunakan sebagai pemicu biaya.
14
batch diproduksi, dan biaya ini biasanya sama tanpa memerhatikan ukuran produksi
batch yang akan dilakukan. Kata terencana mengindikasikan bahwa lingkungan batch
membantu konsep push pemanufakturan yang efisien. MRP II diatur dengan
sinkronisasi dan menjadwalkan tipe-tipe kejadian yang terjadi dalam lingkungan
batch.
Lingkungan pemanufakturan JIT adalah lingkungan dengan arus kontinu atau
terus-menerus. Lingkungan JIT memerlukan produksi ekonomis dari lot kecil-penting
untuk operasi produksi pada basis terus-menerus untuk meminimalkan atau secara
total mengurangi persediaan.
DAFTAR PUSTAKA
15
Bodnar, George H. dan Hopwood, William S. 2001. Sistem Informasi Akuntansi Edisi
ke-9. Jakarta: Salemba Empat
16