Persediaan memiliki banyak bentuk yang berbeda, tergantung pada sifat bisnisnya.
Dalam hal ini, secara khusus akan dibahas persediaan perusahaan manufaktur yang secara
umum persediaannya terdiri atas bahan baku, suku cadang, dan perlengkapan yang dibeli
untuk digunakan dalam produksi, barang dalam proses manufaktur, dan barang jadi yang
tersedia untuk dijual.
Siklus persediaan dan pergudangan dapat terdiri dari dua sistem yang terpisah tetapi
berkaitan erat, dimana yang satu melibatkan arus fisik barang dan yang lainnya dengan biaya
terkait. Terdapat enam fungsi yang akan membentuk siklus persediaan dan pergudangan,
antara lain:
4. Memproses Barang
Porsi pemrosesan pada siklus persediaan dan pergudangan sangat bervariasi dari satu
perusahaan ke perusahaan lain. Penentuan jenis barang dan kuantitas yang diproduksi
biasanya berdasarkan pesanan tertentu dari pelanggan, peramalan penjualan, tingkat
persediaan barang jadi yang ditentukan lebih dulu, dan volume produksi yang paling
hemat. Didalam berbagai bagian produksi, ketentuan harus dibuat guna mengatur
kuantitas yang diproduksi, pengendalian barang rusak, pengendalian kualitas, dan
perlindungan pisik bahan baku dalam proses.
Tujuan menyeluruh audit atas siklus persediaan dan pergudangan adalah menentukan
apakah persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi telah disajikan secara
wajar dalam laporan keuangan. Siklus dasar persediaan dan pergudangan dapat dibagi
menjadi lima bagian tersendiri:
Dalam audit atas akuntansi biaya, auditor berkepentingan dengan empat aspek :
1. Pengendalian fisik atas persediaan
Pengujian auditor atas memadainya pengendalian fisik bahan baku, barang dalam proses,
dan barang jadi harus dibatasi pada pengamatan dan tanya jawab.
2. Dokumen dan pencatatan transfer atau pemindahan barang
Perhatian utama auditor dalam hal pemindahan atau transfer persediaan dari satu lokasi ke
lokasi lain adalah apakah pemindahan atau transfer yang dibukukan benar terjadi,
pemindahan atau transfer yang terjadi telah dibukukan, jumlah, deskripsi, dan tanggal
transaksi dibukukan dengan tepat.
3. Berkas induk persediaan perpetual
Berkas induk persediaan perpetual yang memadai memiliki efek yang besar pada
penetapan waktu pelaksanakan dan luasnya pemeriksaan fisik persediaan oleh auditor.
Pengujian atas berkas induk persediaan perpetual untuk mengurangi pengujian fisik
persediaan atau mengubah saat pelaksanaan dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan
dokumen.
4. Catatan biaya per unit
Mendapatkan data yang akurat mengenai biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan
overhead pabrik adalah bagian penting dari akuntansi biaya. Pencatatan akuntansi biaya
yang memadai harus diintegrasikan dengan catatan produksi dan catatan akuntansi lain
untuk mendapatakan biaya yang akurat untuk semua produk.
PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis merupakan hal yang penting dalam mengaudit siklus persediaan dan
pergudangan, seperti pada semua siklus lainnya. Adapun beberapa prosedur analitis untuk
siklus persediaan dan pergudangan yang umum dan kemungkinan salah saji yang mungkin
ditunjukkan ketika terjadi fluktuasi antara lain;
Prosedur Analitis untuk Siklus Persediaan dan Pergudangan
No Prosedur Analitis Kemungkinan Salah Saji
1 Membandingkan % marjin kotor Lebih saji atau kurang saji persediaan dan HPP
dengan tahun sebelumnya
2 Membandingkan perputaran Persediaan yang usang, yang mempengaruhi
persediaan (HPP/ persediaan rata- persediaan dan HPP.
rata) dengan tahun sebelumnya Lebih saji atau kurang saji persediaan
3 Membandingkan biaya per unit Lebih saji atau kurang saji biaya per unit, yang
persediaan dengan tahun sebelumnya mempengaruhi persediaan dan HPP
4 Membandingkan nilai persediaan Salah saji dalam kompilasi, biaya per unit, atau
yang ditambahkan dengan tahun perkalian, yang mempengaruhi persediaan dan
sebelumnya HPP
5 Membandingkan biaya manufaktur Salah saji biaya per unit persediaan, terutama
tahun berjalan dengan tahun tenaga kerja langsung dan overhead
sebelumnya (biaya variable harus manufaktur, yang mempengaruhi persediaan
disesuaikan dengan perubahan dan HPP
volume)
Metodologi Perancangan Pengujian Terinci atas Saldo untuk Persediaan antara lain;
Tahap I
1. Identifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi siklus persediaan dan pergudangan
2. Tentukan salah saji yang dapat ditolerir dan nilailah risiko bawaan untuk siklus
persediaan dan pergudangan
3. Nilailah risiko pengendalian untuk beberapa siklus
Tahap II
1. Rancang dan laksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
untuk siklus persediaan dan pergudangan
Tahap III
1. Rancang dan laksanakan prosedur analitik untuk siklus persediaan dan pergudangan
2. Rancang pengujian terinci atas persediaan untuk memenuhi tujuan audit terkait - saldo
Prosedur audit
3. Besar sampel
4. Unsur yang dipilih
5. Waktu
1. Keputusan Audit
Keputusan audit atas pengamatan fisik persediaan sama dengan yang dilakukan pada
area audit lainnya. Keputusan ini mencangkup dengan prosedur audit, penetapan
waktu dilaksanakannya prosedur, penentuan jumlah sampel, dan pemilihan sampel
untuk diuji. Tiga keputusan terakhir akan dibahas berikut ini, dengan membahas
prosedur audit yang memadai untuk itu.
2. Penetapan Waktu
Auditor menutuskan apakah perhitungan fisik dapat dilakukan sebelum akhir tahun,
terutama dengan dasar akurasi berkas utama persediaan perpetual. Saat klien
melakukan perhitungan interim, yang disetujui auditor bila pengendalian internal
efektif, auditor pada saat itu melakukan pengamatan atas prhitungan persediaan dan
menguji transaksi yang tercatat dalam pencatatan persediaan dari tanggal perhitungan
hingga akhir tahun.
3. Jumlah Sampel
Jumlah jenis persediaan yang harus dihitung auditor sering kali sulit ditentukan
karena auditor harus berkonsentrasi untuk mengamati prosedur klien agar
memudahkan jumlah sampel dalam pengamatan fisik dapat diambil dari jumlah total
jam yang dihabiskan, bukan jumlah jenis persediaan yang dihitung.
4. Pemilihan Sampel
Saat auditor melakukan pengamatan atas perhitungan persediaan, mereka harus
berhati-hati dalam:
Mengamati perhitungan atas jenis persediaan yang signifikan dan sampel dari
jenis persediaan tertentu.
Melakukan tanya jawab atas jenis yang mungkin usang atau rusak.
Mendiskusikan dengan manajemen alasan tidak dimasukkannya persediaan
tertentu.
Keberadan struktur pengendalian intern yang memadai untuk biaya per unit yang
terintegrasi dengan produksi dan catatan akuntansi lain, penting untuk menyakinkan bahwa
tingkat biaya yang memadai telah digunakan untuk menilai persediaan akhir.
Satu pengendalian intern yang penting adalah penggunaan catatan biaya standar
(standard cost record), yang menunjukkan penyimpangan dalam biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, dan biaya overhead serta dapat digunakan untuk mengevaluasi produksi.
Pengujian kompilasi persediaan (inventory compilation test) mencakup semua
pengujian ikhtisar kuantitas fisik, perkalian harga dengan kuantitas, penjumlahan ikhtisar
persediaan, dan penelusuran total ke buku besar.
Audit atas penetapan harga dan kompilasi terdiri dari :
Pengendalian Penetapan Harga dan Kompilasi
Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi
Penilaian Persediaan
Penilaian Persediaan
Auditor harus memperhatikan tiga hal, Pertama, metodenya harus sesuai dengan
SAK. Kedua, penerapan metode harus konsisten dari tahun ke tahun. Ketiga, biaya
persediaan versus harga pasar harus dioertimbangkan. Dalam verifikasi penetapan harga
persediaan bergantung pada barang yang dibeli atau diproduksi. Dalam melakukan pengujian
harga, tiga hal penting mengenai metode penetapan harga klien:
Metode tersebut harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
Penerapannya konsisten dari tahun ke tahun
Harus mempertimbangkan antara nilai pasar dan nilai pengganti (replacement cost)
INTEGRASI PENGUJIAN
Bagian tersulit untuk memahami audit atas siklus persediaan dan pergudangan adalah
menebak – nebak saling terkaitnya antar berbagai pengujian yang berbeda yang dilakukan
auditor untuk menentukan apakah persediaan dan harga pokok penjualan disajikan secara
wajar, pengujian – pengujian tersebut terdiri dari :
Pengujian Siklus Perolehan Akuisisi dan Pembayaran
Pengujian Siklus Penggajian dan Kepegawaian
Pengujian Siklus Penjualan dan Penerimaan Kas
Pengujian Akuntansi Biaya
Persediaan fisik, Penetapan Harga, dan Kompilasi