Anda di halaman 1dari 2

3.

AUDIT ATAS KAS UMUM


Hak atas kas umum, klasifikasinya dalam neraca, dan nilai realisasi kas tidak dapat
diaplikasikan. Metodologi untuk kas pada akhir tahun sama dengan saldo akun neraca lainya.
 Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien Yang mempengaruhi Kas (Tahap I)
Risiko bisnis klien dapat muncul dari kebijakan menajemen kas yang tidak memadai atau
penanganan dana yang dilakukan pihak luar.Risiko bisnis klien lebih banyak muncul dari
setara kas dan jenis investasi lainya. 
 Menetapkan Salah Saji yang Dapat Diterima dan Menilai Risiko Bawaan
(Tahap I)
Saldo kas tidak material dalam kebanyakan audit, tetapi transaksi kas yang memengaruhi
saldo ini sifatnya hampir selalu sangat material. Terdapat risiko bawaan cukup tinggi untuk
tujuan keberadaan, kelengkapan dan akurasi.
 Menilai Risiko Pengendalian (Tahap I)
Pengendalian internal atas saldo kas akhir tahun dalam akun umum dapat dibagi menjadi dua
kategori, yaitu:
1. Pengendalian atau siklus transaksi yang memengaruhi pencatatan penerimaan kas
dan pengeluaran kas.
2. Rekonsiliasi bank independen
Rekonsiliasi bank dilakukan dengan hati-hati oleh pihak klien dengan melakukan tindakan
berikut ini:
1. Membandingkan cek yang dibatalkan dengan catatan pengeluaran kas atas tanggal,
dibayarkan kepada siapa, dan berapa jumlahnya.
2. Memeriksa tanda tangan, personel otorisasi, dan pembatalan atas cek dibatalkan.
3. Membandingkan setoran ke bank dengan tanggal, pembeli, dan jumlah pada
pencatatan setoran kas.
4. Memeriksa urutan nomer pada cek dan memeriksa jika ada yang hilang.
5. Merekonsiliasi seluruh bagian yang menyebabkan perbedaan antara saldo buku
dengan saldo bank dan memeriksa kewajaranya dalam bisnis klien.
6. Merekonsiliasi total debet pada laporan bank dengan total catatan pengeluaran kas.
7. Merekonsiliasi total kredit pada laporan bank dengan total catatan penerimaan kas.
8. Menindaklanjuti cek beredar dan peringatan penghentian pembayaran.
 Mendesain dan Melakukan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substansif
Atas Transaksi (Tahap II)
Karena saldo kas dipengaruhi oleh seluruh siklus, kecuali persediaan dan pergudangan, maka
sejumlah besar transaksi akun memengaruhi kas.
 Mendesain dan Melakukan Prosedur Analitis (Tahap II)
Dengan menggunakan prosedur analitis, pengujian atas kewajaran saldo kas tidak terlalu
penting dibandingkan area audit lainya.
Auditor biasanya membandingkan saldo akhir pada rekonsiliasi bank, setoran dalam
perjalanan, cek beredar, dan jenis rekonsiliasi lainnya dengan rekonsiliasi yang dilakukan
pada tahun-tahun sebelumnya. Auditor juga membandingkan saldo akhir kas dengan saldo
bulan-bulan sebelumnya. Prosedur analitis ini dapat menemulan salah saji pada kas.

 Mendesaian Pengujian Perincian Saldo Kas (Tahap III)


Titik awal verifikasi saldo dalam akun bank umum adalah dengan mendapatkan rekonsiliasi
bank dari klien dengan memasukkan dokumentasi auditor. Ketiga prosedur ini harus
ditambahkan dalam pembahasan permintaan konfirmasi bank sangat penting dan kompleks:
laporan bank atas pisah batas dan pengujian rekonsiliasi bank.
1. Permintaan atas Konfirmasi Bank
2. Permintaan atas Laporan Bank Pisah Batas
3. Pengujian Rekonsiliasi Bank

Anda mungkin juga menyukai