Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap terdiri dari dua sistem yang
terpisah tapi erat terkait, yang satu melibatkan arus pisik barang yang
sebenarnya, yang lain biaya terkait. Karena persediaan berpindah melalui
perusahaan, harus ada pengendalian yang memadai atas pergerakan pisik
maupun biaya yang terkait. Enam fungsi yang membentuk siklus persediaan dan
pergudangan adalah sebagai berikut :
Proses pembelian¬
¬ Menerima bahan baku
Menyimpan bahan baku¬
Memroses barang¬
¬ Menyimpan barang jadi
Mengirim barang jadi¬
Fungsi di dalam Siklus Persediaan dan Pergudangan
Memproses Menerima menyimpan Memproses Menyimpan Mengirim
pesanan bahan bahan baku barang barang jadi barang jadi
Pembelian baku
Arus Menerima Meletakkan Menempatkan Meletakkan Mengirim
Persediaan bahan bahan baku bahan baku
barang jadi
barang jadi
baku di gudang dalam di gudang
produksi
Dokumentasi Permintaan Laporan Berkas Permintaan Berkas Dokumen
Terkait pembelian penerimaan induk bahan baku induk pengiriman
barang persediaan persediaan Berkas
Pesanan bahan baku Catatan barang jadi induk
pembelian Faktur perpetual akuntansi perpetual persediaan
pemasok biaya barang jadi
perpetual
Proses Pembelian
Siklus persediaan dan pergudangan bermula dengan permintaan bahan baku
untuk produksi. Permintaan pembelian digunakan untuk memesan barang
persediaan oleh bagian pembelian. Permintaan diawali oleh pegawai gudang atau
komputer jika persediaan mencapai tingkat yang ditentukan sebelumnya,
pemesanan harus dilakukan atas bahan baku yang dibutuhkan untukmemproduksi
pesanan pelanggan, atau pemesanan diawali atas dasar perhitungan periodik oleh
orang yang berwenang.
Dalam audit atas akuntansi biaya, auditor berkepentingan dengan empat aspek :
♣ Pengendalian fisik atas persediaan
Dokumen dan pencatatan transfer♣ atau pemindahan barang
Berkas induk persediaan perpetual♣
♣ Catatan Biaya per unit
Pengendalian
Aspek penting dari pemahaman auditor mengenai pengendalian fisik persediaan
klien adalah pengenalan menyeluruh terhadapnya sejak persediaan itu ada. Hal itu
perlu untuk mengevaluasi efektifitas prosedur klien, tetapi itu juga memungkinkan
auditor untuk memberikan saran – saran yang membangun kepada klien. Jika
petunjuk di bidang persediaan tersebut tidak memberikan pengendalian yang
memadai, auditor harus mencurahkan waktu lebih banyak guna menyakinkan
perhitungan fisiknya akurat.
Keputusan Audit
Keputusan audit dalam hal pengamatan persediaan secara fisik umumnya sama
dengan bidang audit lainnya :
Memilih prosedur audit
Menetapkan saat pelaksanaan
Menetapkan besarnya sampel, dan
memilih unsur yang akan diuji
Tujuan Audit Terkait-Saldo dan Pengujian Terinci atas Saldo untuk Pengamatan
Fisik Persediaan.
Tujuan Audit Terkait-Saldo Prosedur Pengamatan Fisik Persediaan Umum
Komentar
Persediaan yang dibukukan dalam kartu secara fisik ada (keberadaan) Pilih sampel
secara acak dari nomor kartu dan bandingkan dengan nomor yang ada pada fisik
persediaan.
Amati apakah pergerakan persediaan terjadi selama penghitungan Tujuannya
adalah menemukan diikutkannya barang fiktif dalam persediaan
Persediaan yang ada telah dihitung dan diberikan kartu untuk memastikan tidak
ada yang hilang (kelengkapan) Periksa persediaan untuk menyakinkan bahwa
telah diberi kartu.
Amati apakah pergerakan persediaan terjadi selama perhitungan.
Tanyakan apakah ada persediaan di lokasi lain.
Hitung semua kartu yang dipakai dan tidak dipakai untuk memastikan tidak ada
yang hilang atau sengaja dihilangkan.
Bukukan nomor kartu untuk yang terpakai dan belum terpakai guna tindaklanjut
berikutnya. Perhatian khusus harus diberikan ke kelalaian mencantumkan
persediaan dalam jumlah besar.
Persediaan dihitung akurat (keakuratan) Hitung kembali penghitungan klien untuk
menyakinkan pembukuan yang akurat pada kartu (juga periksa deskripsi dan unit
penghitungan seperti lusin atau grosir). Bandingkan penghitungan fisik dengan
berkas induk persediaan perpetual. Catat penghitungan klien untuk pengujian
berikutnya. Membukukan penghitungan persediaan yang dilakukan klien dalam
kertas kerja pemeriksaan pada lembar penghitungan pada lembar penghitungan
persediaan yang dilakukan karena dua alasan : untuk mendokumentasikan bahwa
pemeriksaan fisik yang memadai telah dilakukan dan untuk menguji kemungkinan
bahwa klien mengubah hasil penghitungan setelah auditor meninggalkan lokasi.
Persediaan diklasifikasikan dengan benar dalam kartu (klasifikasi) Periksa deskripsi
pada kartu dan bandingkan dengan persediaan fisiknya untuk bahan baku, barang
dalam proses, dan barang jadi.
Evaluasi apakah persentase penyelesaian yang tercatat pada kartu untuk barang
dalam proses itu memadai. Pengujian tersebut akan dilakukan sebagai bagian dari
prosedur pertama dalam tujuan keakurasian.
Informasi diperoleh untuk memastikan penjualan dan pembelian persediaan
dibukukan dalam periode yang layak (pisah batas) Catat dalam kertas kerja
pemeriksaan untuk tindak lanjut bagi nomor terakhir dokumen pengiriman yang
digunakan pada akhir tahun.
Yakinkan bahwa persediaan barang tersebut-tidak diikutkan dalam penghitungan
fisik.
Telaah area pengiriman barang untuk persediaan yang disisihkan untuk dikirim,
tapi tidak dihitung.
Catat dalam kertas kerja pemeriksaan untuk tindak lanjut berikutnya atas nomor
laporan penerimaan barang yang terpakai pada akhir tahun.
Yakinkan bahwa persediaan tersebut telah disertakan dalam penghitungan fisik.
Telaah area penerimaan barang untuk persediaan yang harus disertakan dalam
penghitungan. Mendapatkan informasi pisah batas yang memadai bagi penjualan
dan perolehan merupakan bagian yang penting dari pengamatan persediaan.
Unsur persediaan yang usang dan tidak terpakai dikeluarkan atau dicatat (nilai
yang dapat direalisir) Pengujian atas keusangan persediaan dengan menanyai
pegawai pabrik dan manajemen, dan waspada terhadap barang rusak, berkarat,
atau berdebu, atau terletak di tempat yang tidak sesuai.
Klien berhak membukukan persediaan pada kartu (hak) Tanyakan tentang
konsinyasi atau persediaan pelanggan dimasukkan ke perusahaan klien.
Waspadai persediaan yang dipisahkan atau ditandai khusus sebagai indikasi bukan
milik klien.
Penilaian Persediaan
Dalam melakukan pengujian harga, tiga hal penting mengenai metode penetapan
harga klien :
• Metode tersebut harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
• Penerapannya konsisten dari tahun ke tahun
• Harus mempertimbangkan antara nilai pasar dan nilai pengganti (replacement
cost).
Tujuan Audit Terkait-Saldo dan Pengujian Terinci atas Saldo untuk Penetapan
Harga dan Kompilasi Persediaan
Tujuan Audit Terkait-Saldo Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi Persediaan
Komentar
Persediaan dalam skedul persediaan sesuai dengan perhitungan fisik, perkalian,
dan Penjumlahan adalah benar dan sesuai dengan buku besar (kecocokan rincian)
Lakukan pengujian kompilasi (lihat tujuan keberadaan, kelengkapan, dan
keakurasian). Jumlahkan skedul daftar persediaan untuk bahan baku, barang
dalam proses, dan barang jadi.
Telusuri total ke buku besar. Perluas kuantitas kali harga pada unsur yang terpilih.
Kecuali jika pengendalian lemah, pengujian atas perkalian dan penjumlahan
seharusnya dibatasi.
Persediaan dalam skedul daftar persediaan adalah ada (keberadaan) Telusuri
persediaan yang terdaftar dalam skedul ke kartu persediaan dan catatan
penghitungan auditor untuk mengetahui keberadaan dan deskripsinya. Enam
tujuan berikutnya akan dipengaruhi oleh hasil pengamatan persediaan secara
fisik.
Nomor kartu dan penghitungan diverifikasi sebagai bagian dari pengamatan
persediaan fisik ditelusuri ke skedul daftar persediaan sebagai bagian dari
pengujian ini.
Persediaan yang ada termasuk di dalam skedul daftar persediaan (kelengkapan)
Catat dan hitung nomor kartu yang tidak terpakai dalam kertas kerja untuk
menyakinkan bahwa tidak ada kartu yang ditambahkan.
Telusuri data kartu persediaan ke skedul daftar persediaan untuk menyakinkan
bahwa kartu tersebut telah masuk.
Hitung nomor yang tidak terpakai untuk menyakinkan bahwa tidak ada kartu yang
dihilangkan.
Persediaan di dalam skedul daftar persediaan adalah akurat (keakurasian) Telusuri
daftar persediaan dalam skedul ke kartu persediaan dan catatan penghitungan
jumlah dan deskripsi auditor.
Lakukan pengujian penetapan harga persediaan.
Persediaan di dalam skedul daftar persediaan diklasifikasikan dengan layak
(klasifikasi) Verifikasi klasifikasi bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi
dengan membandingkan deskripsi pada kartu persediaan beserta pengujian
pencatatan pengitungan auditor dengan skedul daftar persediaan.
Persediaan di dalam skedul daftar persediaan dinyatakan pada nilai yang dapat
direalisir (nilai yang dapat direalisir) Lakukan pengujian biaya perolehan atau
harga pasar manakah yang paling rendah, demikian pula harga jual dan
keusangan.
Klien berhak atas persediaan didalam skedul daftar persediaan (hak)
Telusuri kartu persediaan yang diidentifikasi sebagai barang yang tidak dimiliki
selama pengamatan fisik ke skedul daftar persediaan untuk menyakinkan barang
ini tidak dimasukkan.
Telaah kontrak dengan pemasok dan pelanggan dan lakukan tanya jawab ke
manajemen mengenai kemungkinan masuknya konsinyasi atau persediaan yang
bukan dimiliki lainnya atau tidak dimasukkannya barang yang dimiliki.
Persediaan dan akun terkait dalam siklus persediaan dan pergudangan disajikan
dan diungkapkan dengan benar (penyajian dan pengungkapan)
Periksa penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang mencakup :
pemisahan pengungkapan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
Deskripsi yang memadai atas metode penghitungan harga perolehan persediaan.
Deskripsi persediaan yang digadaikan
Memasukkan penjualan dan komitmen pembelian yang signifikan Penggadaian
persediaan dan komitmen penjualan biasanya tidak diungkapkan sebagai bagian
dari pengujian audit lainnya.
INTEGRASI PENGUJIAN
Bagian tersulit untuk memahami audit atas siklus persediaan dan pergudangan
adalah menebak – nebak saling terkaitnya antar berbagai pengujian yang berbeda
yang dilakukan auditor untuk menentukan apakah persediaan dan harga pokok
penjualan disajikan secara wajar, pengujian – pengujian tersebut terdiri dari :
Pengujian Siklus Perolehan dan Pembayaran
Pengujian Siklus Penggajian dan Kepegawaian
Pengujian Siklus Penjualan dan Penerimaan Kas
Pengujian Akuntansi Biaya
Persediaan fisik, Penetapan Harga, dan Kompilasi
KESIMPULAN
Karena kesulitan♥ yang berhubungan dengan penetapan keberadaan dan
penilaian persediaan, maka siklus tersebut seringkali merupakan bagian audit
yang paling makan banyak waktu dan kompleks.
Siklus ini jug unik karena banyak♥ pengujian masukan kepada siklus diuji sebagai
bagian dari audit siklus lainnya.
Pengujian yang dilaksanakan sebagai bagian dari siklus♥ persediaan dan
pergudangan fokusnya pada catatan akuntansi biaya, pengamatan persediaan
secara fisik, dan pengujian penetapan harga poko dan kompilasi saldo akhir
persediaan.
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
tinggalkan komentar »
5 Votes
Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang unik karena hubungannya yang
erat dengan siklus transaksi lainnya. Bagi perusahaan manufaktur, bahan baku memasuki siklus
persediaan dan penggudangan dari siklus akuisisi dan pembayaran, sementara tenaga kerja
langsung memasukinya dari siklus penggajian dan personalia. Siklus penggudangan dan
persediaan diakhiri dengan penjualan barang dalam siklus penjualan dan penagihan.
Audit terhadap persediaan, terutama pengujian saldo persediaan akhir tahun, sering kali
merupakan bagian yang paling kompleks dan paling menghabiskan waktu.
Tujuan utama keseluruhan dari audit siklus persediaan dan penggudangan adalah untuk
menyediakan kepastian bahwa laporan keuaangan memperhitungkan secara wajar bahan baku,
barang dalam proses, persediaan barang jadi dan harga pokok penjualan.
Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap terdiri dari dua sistem yang terpisah tetapi
saling berkaitan erat. Dimana siklus persediaan melibatkan arus fisik barang dan siklus
penggudangan berhubungan dengan biaya terkait
Salah satu fungsi utama internet bagi manajemen persediaan adalah memberikan perusahaan
deskripsi yang lebih lengkap tentang persediaannya atas dasar real time untuk para rekan bisnis
kunci, termasuk pemaasok persediaan dan pelanggan. Selain itu internet serta jaringan LAN,
juga membantu manajemen dengan menyediakan akses ke laporan status persediaan.
Selain kemudahan-kemudahan yang ada, akses informasi oleh pelanggan dan vendor dapat juga
meningkatkan risiko bisnis. Misalnya adalah menimbuklan risiko pelaporan keuangan jika
akses ke database persediaan tidak dilakukan pembatasan akses keamanan dan pengendalian
manajemen IT lainnya.
Audit siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi lima aktivitas yang berbeda
dalam siklus:
Bagian audit ini meliputi fungsi pemrosesan pesanan pembelian, penerimaan bahan baku dan
penyimpanan bahan baku. Auditor akan memahami pegendalian internal terhadap ketiga fungsi
tersebut kemudian melaksanakan pengujian substantif atas transaksi baik dalam siklus akuisisi
dan bembayaran maupun siklus penggajian dan personalia.
Klien memperhitungkan aktifitas memproses barang dan menyimpan barang jadi dalam catatan
akuntansi biaya, yang independen dengan siklus lainnya dan diuji sebagai bagian dari audit
siklus persediaan dan pengudangan.
Karena fungsi pencatatan pengiriman merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan,
auditor harus memahami dan menguji pengendalian internal terhadap pencatatan pengiriman
sebagai bagian dari audit siklus tersebut , termasuk prosedur untuk memverifikasi keakuratan
pengkreditan ke persediaan yang dicatat dalam file induk persediaan perpetual.
Auditor harus mengamati klien yang melakukan perhitungan fisik persediaan untuk
menentukan apakah persediaan yang tercatat benar-benar ada pada tanggal neraca dan dihitung
secara benar-benar oleh klien.
Keterkaitan antara siklus persediaan dan pergudangan dengan siklus lainnya , mengharuskan
beberapa bagian audit akan lebih efisien jika diuji dengan pengujian audit antar siklus lainnya.
Pengendalian akuntansi biaya adalah pengendalian yang berhubungan dengan pemrosesan yang
mempengaruhi persediaan fisik dan penelusuran biaya terkait dari suatu bahan baku diminta
hingga produk selesai dibuat dan ditransfer ke penyimpanan. Pengendalian tersebut dapat
dibagi ke dalam dua kategori luas:
1. Pengendalian fisik terhadap bahan baku, barang dalam proses, dan persediaan barang
jadi.
2. Pengendalian terhadap biaya terkait.
1. E. PROSEDUR ANALITIS
Auditor melaksanaan prosedur analitis untuk memeriksa hubungan saldo akun persediaan
dengan akun lainnya. Selain itu, auditor seringkali juga menggunakan informasi nonkeuangan
untuk menilai kelayakan saldo yang berkaitan dengan persediaan. Setelah melaksanakan
pengujian yang tepat atas catatan akuntansi biaya dan prosedur analitis, auditor akan memiliki
dasar untuk merancang serta melaksanakan pengujian tas rincian saldo persediaan akhir.
Auditor diharuskan untuk melakukan pengujian observasi fisik atas persediaan karena auditor
tidak mengamati secara fisik persediaan, yang pada saat itu tidak diharuskan.
SAS 1 (AU 331) mengharuskan auditor untuk menerima efektivitas metode penghitungan
persediaan klien dan ketergantungan yang dapat mereka tempatkan pada reperesentasi klien
mengenai mengenai kuantitas serta kondisi fisik persediaan. Klien adalah pihak yang
bertanggung jawab menetapkan prosedur untuk menghitung persediaan fisik secara akurat dan
benar-benar melakukan serta mencatat perhitungan tersebut. Auditor bertanggung jawab
mengevaluasi dan mengamati prosedur klien, termasuk menguji perhitungan persediaan dan
menarik kesimpulan mengenai kememadaian persediaan fisik.
Pemeriksaan fisik persediaan oleh auditor dilaksanakan bila persediaan yang disimpan oleh
custodian pihak luar itu merupakan bagian dari aktiva lancar atau total aktiva yang signifikan,
sehinga auditor harus menerapkan prosedur tambahan.
Pengendalian internal yang memadai seputar penelusuran biaya per unit yang diintegrasikan
dengan produksi dan catatatn akuntansi lainnya yang menyediakan kepastian bahwa klien
menggunakan biaya yang masuk akal untuk menilai persediaan akhir.
Klien memerlukan pengendalian internal atas kompilasi persediaan untuk memastikan bahwa
perhitungan fisik telah diikhtisarkan dengan benar, diberi harga pada jumlah yang sama seperti
catatan per unit, dikalikan dan ditotalkan dengan benar, serta dicantumkan pada file induk
perediaan perpetual dan akun persediaan di buku besar umum terkait pada jumlah yang tepat.
Pengendalian internal penting untuk diverifikasi oleh orang yang independen dan kompeten,
yang mengandalkan dokumen serta catatan yang memadai yang akan digunakan untuk
melakukan perhitungan fisik.
Dalam melakukan pengujian penetapan harga, auditor menghadapi permasalahan antara lain:
metode yang digunakan harus sesuai dengan PABU, penerapan metodenya harus konsisten dari
tahun ke tahun, serta biaya persediaan lawan nilai pasar harus dipertimbangkan.
INTEGRASI PENGUJIAN
LAMPIRAN
Catatan
akuntansi
biaya
Rangkuman
1. Siklus produksi merupakan rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan
data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk untuk
mengubah bahan mentah menjadi barang jadi yang siap untuk dijual.
2. Siklus produksi mempengaruhi beberapa siklus lainnya, yaitu:
• Siklus pengeluaran dalam pembelian bahan baku dan biaya overhead lainnya.
• Siklus personalia dalam biaya tenaga kerja.
• Siklus pendapatan dalam penjualan barang jadi.
Rangkuman
Siklus personalia meliputi kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan kompensasi kepada pimpinan dan pegawai organisasi/perusahaan. Fungsi-
fungsi yang terlibat dalam siklus personalia adalah fungsi personalia, fungsi
keuangan, dan fungsi akuntansi yang terdiri dari:
1. Fungsi penerimaan pegawai.
2. Fungsi pencatat waktu.
3. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah.
4. Fungsi pembuat bukti kas keluar.
5. Fungsi pembayar gaji dan upah.
6. Fungsi akuntansi biaya.
7. Fungsi akuntansi umum.
KASUS PERSEDIAAN
• Seorang direktur penjualan dari sebuah perusahaan produk elektronik tiba-tiba
mengundurkan diri dari jabatannya ketika ditanyakan mengenai adanya keanehan
dalam data-data penjualan. Setelah dilakukan investigasi, ternyata mantan
direktur tersebut terlibat dalam proses penjualan yang ternyata palsu. Modus pola
fraud dilakukan dengan: Kuitansi penjualan atas nama pembeli tertentu dibuat
Tagihan palsu dikeluarkan. Barang persediaan dikeluarkan dari gudang
penyimpanan seolah-olah akan dikirimkan ke pembeli (barang tersebut kemudian
dijual sendiri oleh direktur keuangan dan uangnya masuk ke kantong pribadi).
Penjualan dicatat dalam sistem akuntansi dan beberapa waktu kemudian
dihapuskan sebagai ‘non-inventory return credits’ atau retur penjualan non-
persediaan.
Latar Belakang Masalah
Dua sahabat; Suzette Washington (SW) dan Paula Kaye (PK) bekerja pada sebuah
toko pakaian bernama Bertolini’s, yang melayani pakaian remaja pria dan wanita.
Keduanya masih berstatus sebagai mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di
Amerika Tenggara, yang letaknya tidak jauh dari Bertolini’s. Suzette Washington
(SW) adalah seorang mahasiwa jurusan akuntansi, sedangkan Paula Kaye (PK)
kuliah di jurusan pemasaran. Di Bertolini’s, Suzette Washington (SW) bekerja
sebagai karyawan di bagian persediaan, sedangkan Paula Kaye (PK) sebagai
karyawan di bagian pemasaran. Dalam perusahaan tersebut, selain bagian
personalia, hampir seluruh karyawannya masih berstatus sebagai mahasiwa.
Suatu ketika, perusahaan mulai mengalami penyusutan jumlah persediaan
pakaian pria pada tiga departemen. Supervisor SW, yang merupakan asisten
manajer toko, yakin bahwa ada karyawan bagian penjualan yang telah melakukan
pencurian. Dari rumor yang beredar di perusahaan, terdapat dua orang karyawan,
yaitu Alex (Al) dan Matt (M), sebagai pelaku pencurian tersebut. Alex dan Matt
mencuri beberapa barang setiap minggunya, yaitu berupa polo shirt, dasi sutera,
jean, dan terkadang juga beberapa barang mahal seperti sweater rajut dan jaket
sport.
Modus pencurian diketahui bahwa Alex menyembunyikan satu atau dua barang di
dasar tong sampah di bawah cash register nomor 2. Selanjutnya, Matt, yang setiap
malam bertugas membuang sampah ke luar, mengambil barang-barang yang
disembunyikan tersebut dan menyimpan di mobilnya. Atas rumor tersebut,
Suzette Washington (SW) akan melaporkan ke manajemen perusahaan, namun
Paula Kaye (PK) tidak sependapat, dengan alasan hal itu hanya berupa rumor,
tidak tahu apakah hal itu benar atau tidak. Apabila dilaporkan ke manajer, akan
menimbulkan banyak pertanyaan, dan akan melibatkan polisi. Bahkan pada
akhirnya orang akan menemukan siapa yang mengatakan.
Namun demikian, sebulan kemudian, manajemen memperoleh surat kaleng yang
menyebutkan adanya dua orang pencuri dalam toko tersebut. Atas hal tersebut,
Bertolini’s menyewa detektif untuk menyelidiki masalah tersebut. Setelah
dilakukan penyidikan diketahui bahwa memang pencurian dilakukan oleh Alex dan
Matt, dengan total nilai pakaian yang dicuri selama lebih dari empat minggu
adalah sebesar $500.
b. Sistem pengendalian pada perusahaan masih sangat lemah. Hal ini diketahui
dari adanya penyusutan jumlah persediaan barang yang tidak wajar, yang tidak
segera diketahui oleh manajemen. Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian
persediaan barang pada perusahaan serta pengendalian pendapatan masih sangat
lemah. Dimana persediaan barang yang berkurang tidak seimbang dengan jumlah
barang yang terjual.
Landasan Teori
Komponen-komponen SPI
a) Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian mempengaruhi suasana suatu organisasi,
mempengaruhi kesadaran tentang pengendalian kepada orang-orangnya. Ia
merupakan landasan bagi komponen-komponen pengendalian lainnya dengan
menciptakan disiplin dan struktur. Lingkungan pengendalian dalam sebuah
perusahaan terdiri dari beberapa faktor diantaranya integritas dan nilai etika,
komitmen terhadap kompetensi, dewan komisaris dan komite audit, falsafah
manajemen dan gaya operasi, struktur organisasi, penetapan kewenangan dan
tanggungjawab,kebijakan dan praktik di bidang sumberdaya manusia.
b) Perhitungan resiko.
untuk tujuan pelaporan keuangan adalah identifikasi, analisis dan pengelolaan
resiko suatu perusahaan berkenaan dengan penyusunan laporan keuangan yang
disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum
c) Informasi dan komunikasi
Sistem informasi yang berhubungan dengan tujuan pelaporan keuangan yang
mencakup sistem akuntansi terdiri dari metoda dan catatan yang digunakan untuk
mengidentifikasi, menggabungkan, menganalisis, menggolongkan, mencatat dan
melaporkan transaksi perusahaan dan menyelenggarakan petanggungjawaban
atas aktiva dan kewajiban yang bersangkutan. Komunikasi menyangkut
pemberian pemahaman yang jelas tentang peran dan tanggungjawab masing-
masing individu berkenaan dengan SPI atas pelaporan keuangan.
d) Aktivitas pengendalian
Adalah kebijakan dan prosedur yang membantu meyakinkan bahwa perintah
manajemen telah dijalankan. Kebijakan dan prosedur tersebut membantu
meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan telah dijalankan untuk mencatat
tujuan perusahaan. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai tujuan dan
diterapkan pada berbagai jenjang organisasi dan fungsi.
e) Pemonitoran
Adalah suatu proses penilaian kualitas kinerja SPI sepanjang masa. Hal ini
menyangkut penilaian tentang rancangan rancangan dan pelaksanaan operasi
pengendalian oleh orang yang tepat untuk setiap periode waktu tertentu, untuk
menentukan bahwa SPI telah berjalan sesuai dengan yang dikehendaki dan bahwa
modifikasi yang diperlukan karena adanya perubahan kondisi telah dilakukan.
Pengendalian Persediaan
Komponen aktivitas pengendalian dalam pengendalian internal terdiri atas empat
kategori aktivitas yaitu :
a) Pemisahan tugas, pengendalian tugas, pengendalian umum dan pengendalian
aplikasi
b) Pengendalian pemrosesan informasi yang mencakup otorisasi yang tepat
c) Pengendalian fisik
d) Penelaahan kinerja dan akuntabilitas
Etika umum
Etika umum (general ethics) berusaha menangani pertanyaan semacam itu
dengan mencoba mendefinisikan apa yang dimaksud dengan baik bagi seseorang
atau masyarakat dan mencoba menetapkan sifat dari kewajiban atau tugas yang
harus dilakukan oleh seseorang bagi dirinya sendiri dan sesamanya. Ada dua
kelompok aliran yaitu aliran etika absolute (ethical absolute) yang mengatakan
bahwa terdapat suatu standar universal yang tidak berubah selama lamanya dan
berlaku bagi semua orang. Kelompok aliran yang lain disebut aliran ethical
elativist atau kelompok aliran etika relatif yang mengatakan bahwa pertimbangan
etika manusia ditentukan oleh perubahan kebiasaan dan tradisi dalam masyarakat
dimana mereka hidup. Ada enam langkah dalam kerangka kerja :
Mendapatkan fakta yang relevan untuk pengambilan keputusan •
Mendefisikan masalah etika dari fakta tersebut •
Menentukan siapa saja yang dapat dipengaruhi oleh keputusan •
tersebut dan bagaimana masing-masing dipengaruhi
Mengidentifikasi alternatif pengambil keputusan •
Mengidentifikasi konsekuensi setiap alternatif •
Membuat pilihan yang beretika •
Etika profesional
Etika profesional harus lebih dari sekedar prinsip-pinsip moral. Etika ini meliputi
standar perilaku bagi seorang profesional yang dirancang untuk tujun praktis dan
idelistik. Proyek visi CPA telah mengidentifikasi lima nilai inti yang dikaitkan
dengan profesi CPA :
• Pendidikan berkelanjutan dan pembelajaran seumur hidup
• Kompetensi
• Integritas
• Selaras dengan isu isu bisnis yang luas
• Objektivitas
Prinsip – Prinsip :
Tanggung jawab
Dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai profesional, para anggota harus
mewujudkan kepekaan profesional dan pertimbangan moral dalam semua
aktivitas mereka
Kepentingan publik
Para CPA harus menerima kewajiban untuk melakukan tindakan yang
mendahulukan kepentingan publik, menghargai kepercayaan publik dan
menunjukkan komitmen pada profesionalisme
Integritas
Untuk mempertahankan dan memperluas kepercayaan masyarakat, para CPA
harus melaksanakan semua tanggungjawab profesional dengan integritas tertentu
Objektivitas dan independensi
Seorang CPA harus mempertahankan objektivitas dan bebas dari pertentangan
kepentingan dalam melakukan tanggungjawab profesional. Seorang CPA yang
berpraktik sebagai akuntan publik harus bersikap independen dalam kenyataan
dan penampilan pada waktu melaksanakan audit atau jasa atestasi lainnya
Peraturan Perilaku
Peraturan 101 – Independensi ¬
Seorang CPA yang berpraktik publik harus bersikap independen dalam
melaksanakan jasa profesional sebagaimana disyaratkan oleh standar resmi yang
di umumkan oleh badan yang ditunjuk oleh dewan
Peraturan 102 – Integritas dan Objektivitas ¬
Dalam pelaksanaan setiap jasa profesional, seorang CPA harus menjaga
objektivitas, integritas dan harus bebas dari pertentangan kepentingan dan tidak
diperbolehkan menyajikan fakta atau mensubordinasi pertimbangannya kepada
pihak lain.
Peraturan 201 – Standar Umum ¬
Setiap anggota harus memenuhi standar berikut dan setiap interpetasi dari badan-
badan yang ditunjuk oleh dewan.
a) Kompetensi profesional.
Hanya melaksanakan jasa profesional yang diyakininya dapat diselesaikan oleh
anggota atau KAP dengan kompetensi profesional
b) Penggunaan kemahiran profesional
Mempergunakan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama dalam
melaksanakan setiap jasa profesional
c) Perencanaan dan supervisi
Merencanakan dengan cermat dan mengawasi jalannya pelaksanaan jasa
profesional
Pembahasan
(Jawaban atas pertanyaan dalam kasus tersebut)
a. Bila berada dalam situasi seperti yang dialami oleh Suzette Washington (SW) ,
maka hal yang akan dilakukan adalah segera melaporkan kepada manajemen dan
supervisor yang bertindak sebagai asisten manajer toko. Karena pencurian
terhadap persediaan yang terjadi adalah material jumlahnya. Semakin cepat
pencurian tersebut diketahui, akan semakin cepat pula pengendalian internal
diperbaiki dan aktiva perusahaan diamankan. Jika hal tersebut dibiarkan dan tidak
dilaporkan maka lama kelamaan akan dapat menyebabkan kerugian.
PERSEDIAAN
Posted on Januari 2, 2008 by Achun
Persediaan adalah barang yang dimiliki untuk dijual atau untuk diproses
selanjutnya dijual. Berdasarkan pengertian di atas maka perusahaan jasa tidak
memiliki persediaan, perusahaan dagang hanya memiliki persediaan barang
dagang sedang perusahaan industri memiliki 3 jenis persediaan yaitu persediaan
bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi (siap
untuk dijual).
Dalam laporan keuangan, persediaan merupakan hal yang sangat penting karena
baik laporan Rugi/Laba maupun Neraca tidak akan dapat disusun tanpa
mengetahui nilai persediaan. Kesalahan dalam penilaian persediaan akan
langsung berakibat kesalahan dalam laporan Rugi/Laba maupun neraca.
Dalam perhitungan Rugi/Laba nilai persediaan (awal & akhir) mempengaruhi
besarnya Harga Pokok Penjualan (HPP).
HPP = PERSEDIAAN AWAL+PEMBELIAN BERSIH– PERSEDIAAN AKHIR
Untuk mencatat taransaksi-transaksi yang mempengaruhi nilai persediaan,
terdapat 2 metode sebagai berikut :
1. Metode Pisik/Periodik (Periodik/Phisical Inventory System)
Dalam metode ini pencatatan persediaan hanya dilakukan pada akhir periode
akuntansi melalui ayat jurnal penyesuaian. Transaksi yang mempengaruhi
persediaan, dicatat masing-masing dalam perkiraan tersendiri sebagai berikut:
Pembelian , Retur pembelian , Penjualan dan Retur penjualan.
PERIODE AWAL
Perobahan persediaan (Harga Pokok) 999,999.99
Persediaan 999,999.99
PEMBELIAN
Pembelian (Harga Pokok) 999,999.99
Ppn 999,999.99
Utang / Kas 999,999.99
PENJUALAN
Piutang/ Kas /Bank 999,999.99
Penjualan 999,999.99
Ppn 999,999.99
AKHIR PERIODE
Persediaan 999,999.99
Perubahan Persediaan (Harga Pokok) 999,999.99
2. Harga Pokok
Harga Pokok Penjualan 999,999.99
Persediaan Barang yang dijual 999,999.99
PENYESSUAIAN AKHIR
1. JIKA SALDO SEMENTARA < STOCK OPNAME Koreksi persediaan/Barang dalam
proses 999,999.99 Koreksi pemakaian bahan 999,999.99 2. JIKA SALDO
SEMENTARA > STOCK OPNAME
Koreksi pemakaian Bahan 999,999.99
Persediaan/Barang dalam prosess 999,999.99
Tujuan atas siklus ini adalah untuk menentukan apakah persediaan bahan
baku, barang dalam proses dan barang jadi telah disajikan secara wajar
dalam laporan keuangan.
1. Memperoleh dan mencatat bahan baku, beban tenaga kerja dan overhead.
2. Transfer aktiva dan biaya.
3. Pengiriman barang dan pencatatan pendapatan dan biaya.
4. Pengamatan fisik persediaan; untuk menentukan apakah persediaan yang
tercatat benar-benar ada pada tanggal neraca dan dihitung dengan benar
oleh klien.
5. Menilai harga dan mengkompilasi persediaan.
Prosedur
Komentar
pengamatan
Tujuan spesifik
audit
persediaan yang
lazim
Pilih sampel acak
dari nomor kartu dan
bandingkan dengan
nomor yang ada
Persediaan yang pada persediaan
Tujuannya adalah untuk mene-
tercatat dalam kartu fisik.
mukan diikutkannya barang fiktif
adalah ada
dalam persediaan.
(existence) Amati apakah
pergerakan
persediaan terjadi
selama
penghitungan
Periksa persediaan
untuk meyakinkan
bahwa telah
diberikan kartu.
Amati apakah
perputaran
Perhatian khusus harus diberikan
persediaan terjadi
pada kelalaian mencantumkan
selama
persediaan dalam jumlah besar.
penghitungan.
Persediaan yang ada
telah dihitung dan
Tanyakan apakah
diberikan kartu dan
ada persediaan di
kartu tersebut
lokasi lain.
diperiksa untuk Tes ini harus dilakukan pada
memastikan tidak saat penghitungan fisik.
Hitung kartu yang
ada persediaan
digunakan dan yang
yang hilang
tidak digunakan
(completeness)
untuk memastikan
tidak adanya
Tes ini harus dilakukan pada
persediaan yang
saat penghitungan fisik.
hilang.
Yakinkan bahwa
persediaan untuk
barang tersebut
tidak diikutkan
Mengumpulkan dalam penghitungan
informasi untuk fisik.
meyakinkan bahwa Memperoleh informasi pisah
penjualan dan Telaah areal batas yang pantas untuk
pembelian pengiriman barang penjualan dan pembelian adalah
persediaan telah untuk persediaan bagian esensial dari pngamatan
dicatat dalam yang disisihkan persediaan.
periode yang sesuai untuk dikirim, tapi
(cutoff) tidak dihitung.
Yakinkan bahwa
persediaan tersebut
telah disertakan
dalam penghitungan
fisik.
Tes untuk persediaan
yang usang dengan
Persediaan yang bertanya pada
usang dan tidak pegawai pabrik dan
dipakai dikeluarkan manajemen, dan
atau dicatat (nilai waspada terhadap
yang dapat persediaan yang
dicapai/realizable rusak, atau
value). ditempatkan di
tempat yang tidak
biasa.
Periksa persediaan
Klien mempunyai dari konsinyasi atau
hak atas persediaan persediaan
yang dicatat dalam pelanggan apakah
kartu termasuk dalam
gudang klien.
Tujuan dan pengujian terinci atas saldo untuk penilaian persediaan dan
kompilasi.
Memadukan pengujian.