Anda di halaman 1dari 36

AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN

DAN PERGUDANGAN

Dosen Pengampu: Ihrom Caesar Ananta Putra, S.E., M.Akun.


Disusun oleh :
1. Widi Eka S.A (21040010)
2. M. Henri Ramadhan (21040127)
3. Bariroh Indana Zulfa(21040074)
4. Yousaf Ramadhan P.K (21040140)
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN
PERGUDANGAN
Siklus persediaan dan pergudangan (inventory and warehousing cycle)
merupakan siklus yang unik karena hubungannya yang erat dengan siklus transaksi
lainnya. Bagi perusahaan manufaktur, bahan baku memasuki siklus persediaan dan
pergudangan dari siklus akuisisi dan pembayaran, sementara tenaga kerja
memasukinya dari siklus penggajian dan personalia. Siklus persediaan dan
perdagangan diakhiri dengan penjualan barang dlam siklus penjualan dan
penagihan.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KOMPLEKSITAS
AUDIT PERSEDIAAN
o • Persediaan sering kali merupakan akun terbesar pada neraca.

o • Persediaan sering kali berada pada lokasi yang berbeda, yang membuat
pengendalian dan perhitungan fisik menjadi sulit.

o • Sering kali sulit bagi auditor untuk mengamati dan menilai item persediaan yang
berbeda seperti perhiasan,bahan kimia, dan suku cadang elektronik• Penilaian
persediaan juga sulit apabila estimasi keusangan persediaan merupakan hal
yang penting dan apabila biaya manufaktur harus dialokasikan ke persediaan.

o • Terdapat beberapa metode penilaian persediaan yang dapat diterima dan


beberapa organisasi mungkin ingin menggunakan metode penilaian yang
berbeda untuk berbagai bagian persediaan, yang dapat diterima menurut
standar akuntansi.
FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS SERTA
DOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT.
Persediaan memiliki banyak bentuk yang berbeda,
tergantung pada sifat bisnisnya. Untuk bisnis ritel atau grosir, akun
terbesar dalam laporan keuangan sering kali berupa persediaan
barang dagang yang tersedia untuk dijual.

Siklus persediaan dan pergudangan dapat terdiri dari dua


sistem yang terpisah tetapi berkaitan erat, di mana yang satu
melibatkan arus fisik barang dan yang lainnya dengan biaya terkait.
FUNGSI_-FUNGSI DALAM SIKLUS
PERSEDIAAN & PERGUDANGAN
PENJELASAN FUNGSI-FUNGSI DALAM
SIKLUS PERSEDIAAN & PERGUDANGAN
Memroses Pesanan Pembelian.
Siklus persediaan dan pergudangan dimulai dengan akuisisi bahan baku
untuk produksi. Pengendalian yang memadai terhadap pembelian harus
diselenggarakan apakah pembelian persediaan berupa bahan baku bagi
perusahaan manufaktur atau barang jadi bagi perusahaan ritel. Permintaan
pembelian adalah formulir yang digunakan untuk meminta departemen pembelian
agar memesan persediaan.
Menerima Bahan Baku.
Penerimaan bahan yang dipesan, yang juga merupakan bagian dari
siklus akuisisi dan pembayaran, melibatkan inspeksi atas bahan yang diterima
menyangkut kuantitas dan kualitasnya.
1.Menyimpan Bahan Baku.
2. Setelah diterima, bahan itu biasanya disimpan di ruang penyimpanan.
Ketika departemen lainnya memerlukan bahan untuk produksi, personil ruang
penyimpanan menyerahkan permintaan bahan yang telah disetujui secara layak,
mengerjakan pesanan, atau dokumen serupa atau pemberitahuan elektronik yang
mengindikasikan jenis dan kuantitas bahan yang diperlukan.
3.Memroses Barang.
4. Pemrosesan persediaan sangat bervariasi dari perusahaan ke
perusahaan. Perusahaan menentukan item dan kuantitas barang jadi yang akan
dibuat berdasarkan pesanan khusus dari pelanggan, peramalan penjualan, tingkat
persediaan barang jadi yang telah ditentukan sebelumnya, dan operasi produksi
yang ekonomis.
Menyimpan Barang Jadi.
Ketika barang jadi telah selesai, barang itu ditempatkan di ruang
penyimpanan menunggu dikirim. Dalam perusahaan yang memiliki pengendalian
internal yang baik, barang jadi disimpan dengan pengendalian fisik yang terpisah di
suatu area dengan akses terbatas. Pengendalian barang jadi sering kali dianggap
sebagai bagian dari siklus penjualan dan penagihan.
Mengirimkan Barang Jadi.
Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan.
Pengiriman aktual barang kepada pelanggan dalam pertukaran dengan kas atau
aset lainnya, seperti piutang usaha, menciptakan pertukaran aset yang diperlukan
untuk memenuhi kriteria pengakuan pendapatan.
File Induk Persediaan Perpetual
File induk persediaan perpetual (perpetual inventory master file). Catatan
perpetual yang terpisah biasanya disimpan untuk bahan baku dan barang jadi.
Sebagian besar perusahaan tidak menggunakan sistem perpetual untuk barang dalam
proses.
File induk persediaan perpetual barang jadi mencantumkan jenis informasi
yang sama seperti persediaan perpetual bahan baku, tetapi dianggap lebih kompleks
jika biaya dimasukkan bersama dengan unit barang. Biaya barang jadi meliputi bahan
baku, tenaga kerja langsung, dan overhead manufaktur, yang sering kali mengharuskan
alokasi dan pencatatan terperinci. Jika persediaan barang jadi meliputi biaya per unit,
catatan akuntansi biaya harus diintegrasikan ke dalam sistem komputer.
BAGIAN AUDIT PERSEDIAAN
Tujuan keseluruhan dari audit siklus persediaan dan pergudangan adalah menyediakan
assurance bahwa laporan keuangan memperhitungkan secara wajar bahan baku,
barang dalam proses, persediaan barang jadi, dan harga pokok penjualan. Audit siklus
persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi lima aktivitas yang berbeda dalam
siklus:
1. Mengakuisisi dan mencatat bahan baku, tenaga kerja, dan overhead.
2. Mentransfer secara internal aset dan biaya.
3. Mengirimkan barang dan mencatat pendapatan serta biaya.
4. Mengamati persediaan secara fisik.
5. Menetapkan harga dan mengkompilasi persediaan.
BAGIAN AUDIT PERSEDIAAN
AUDIT AKUNTANSI BIAYA
Audit akuntansi biaya dimulai dengan transfer internal aset dari bahan
baku ke barang dalam proses ke persediaan barang jadi. Audit akuntansi biaya
juga berfokus pada sistem dan pengendalian yang berhubungan dengan transfer
biaya persediaan, yang diperhitungkan dalam catatan akuntansi biaya. System
dan pengendalian akuntansi biaya milik perusahaan yang berbeda lebih bervariasi
dari pada banyak bidang audit lainnya karena sangat beragamnya item persediaan
dan tingkat kecanggihan yang diinginkan manajemen.
PENGENDALIAN AKUNTANSI BIAYA
Pengendalian yang berhubungan dengan pemrosesan yang
mempengaruhi persediaan fisik dan penelusuran biaya terkait saat bahan baku
diminta sampai produk selesai dibuat dan ditransfer ke gudang. Persediaan dapat
dibagi ke dalam dua kategori luas:
1. Persediaan fisik terhadap bahan baku, baranng dalam proses dan persediaan
barang jadi.
2. Pemgendalian terhadap biaya terkait.
Perusahaan memerlukan pengendalian fisik terhadap asetnya untuk
mencegah kerugian akibat penyalahgunaan dan pencurian. Dalam melindungi
asetnya perusahaan memisahkan secara fisik dan membatasi akses ke area
penyimpanan bahan baku, barang dalam proses dan persediaan. barang jadi agar
dapat mengendalikan pergerakan persediaan.
PENGUJIAN AKUNTANSI BIAYA
Mengaudit akuntansi biaya persediaan dengan memahami pengendalian
internal dalam system akuntansi biaya, menilai risiko pengendalian yang
direncanakan, menentukan luas pengujian pengendalian, serta merancang
pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi untuk memenuhi
tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi. Empat aspek akuntansi biaya yang
sangat diperhatikan auditor adalah sebagai berikut:
1.Pengendalian fisik terhadap persediaan. Auditor menguji pengendalian fisik
terhadap bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi yang umumnya
terbatas pada observasi serta pengajuan pertanyaan.
2. Dokumen dan catatan untuk menstransfer persediaan. Memverifikasi transfer
persediaan dari satu lokasi ke lokasi lainnya dan dicatat memang ada, semua
transfer actual sudah dicatat, dan kuantitas, deskripsi serta tanggal semua
transfer yang dicatat sudah akurat menjadi perhatian utama auditor.
PENGUJIAN AKUNTANSI BIAYA
3. File induk persediaan perpetual. Reliabilitas file induk persediaan perpetual
mempengaruhi penetapan waktu dan luas pemeriksaan fisik persediaan oleh
auditor. Apabila file induk persediaan perpetual sudalh akurat, auditor dapat
menguji persediaan fisik sebelum tanggal neraca.. Auditor menguji file induk
persediaan dengan memeriksa dokumentasi yang mendukung penambahan dan
pengurangan jumlah persediaan dalam file induk
4. Catatan biaya per unit. Keakuratan data biaya bahan baku, tenaga kerja
langsung dan overhead manufaktur sangat penting untuk menyatakan secara
wajar persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Agar data
biayanya akurat, klien harus meningkatkan catatan akuntansi biayanya dengan
catatan produksi dan akuntansi lainnya.
PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis merupakan hal yang penting dalam mengaudit
siklus persediaan dan pergudangan, seperti pada semua siklus lainnya.
Selain melaksanakan prosedur analitis yang memeriksa
hubungan saldo akun persediaan dengan akun laporan keuangan lainnya.
auditor sering kali juga menggunakan informasi nonkeuangan untuk
menilai kelayakan saldo yang berkaitan dengan persediaan. Sebagai
contoh, auditor mungkin perlu mengetahui ukuran dan bobot produk
persediaan, metode penyimpanannya (tumpukan, tangki, dan lainnya),
dan kapasitas fasilitas penyimpanan yang tersedia untuk menentukan
apakah persediaan yang tercatat konsisten dengan tempat
penyimpanan persediaan yang tersedia.
OBSERVASI FISIK PERSEDIAAN
Karena persediaan sangat bervariasi untuk perusahaan yang berbeda, maka memahami industri dan bisnis klien
merupakan hal yang lebih penting bagi observasi fisik persediaan maupun penetapan harga dan kompilasi
persediaan ketimbang sebagian besar bidang audit lainnya. Contoh pertimbangan kunci yang harus
dipertimbangkan auditor termasuk metode penilaian persediaan yang dipilih oleh manajemen, potensi keusangan
persediaan, dan risiko bahwa persediaan konsinyasi akan tercampur dengan persediaan sendiri.
Pertama auditor sering kali mengakrabkan diri dengan persediaan klien dengan melaksanakan kunjungan ke fasilitas
persediaan klien.
Meskipun memahami pengaruh industri dan bisnis klien terhadap persediaan, auditor tetap menilai risiko bisnis klien
untuk menentukan apakah risiko tersebut meningkatkan kemungkinan salah saji yang material dalam persediaan.
Setelah menilai risiko bisnis klien, auditor menentukan materialitas kinerja dan menilai risiko inheren untuk
persediaan, yang biasanya sangat material bagi perusahaan manufaktur, grosir, dan ritel.
Ketika menilai risiko pengendalian, auditor terutama memperhatikan pengendalian internal terhadap catatan
perpetual, pengendalian fisik, perhitungan persediaan, serta penetapan harga dan kompilasi persediaan. Sifat dan
luas pengendalian tersebut sangat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan.
PERSYARATAN OBSERVASI
PERSEDIAAN
Standar auditing mengharuskan auditor untuk menerima efektivitas metode penghitungan
persediaan klien dan ketergantungan yang dapat mereka tempatkan pada representasi klien
mengenai kuantitas serta kondisi fisik persediaan. Untuk memenuhi persyaratan tersebut,
auditor harus:
• Hadir pada saat klien menghitung persediaannya untuk menentukan saldo akhir tahun.
• Mengamati prosedur perhitungan klien.
• Mengajukan pertanyaan kepada personil klien mengenai prosedur perhitungannya.
• Melakukan pengujian atas perhitungan fisik independen mereka sendiri
Titik yang penting dalam standar auditing adalah perbedaan antara siapa. yang mengamati
perhitungan persediaan fisik dan siapa yang bertanggung jawab melakukan perhitungan.
PENGENDALIAN TERHADAP
PERHITUNGAN FISIK
Pengendalian yang memadai terhadap perhitungan fisik persediaan klien meliputi instruksi
klien yang benar untuk melakukan perhitungan fisik, supervisi oleh personil perusahaan yang
bertanggung jawab, verifikasi internal yang independen atas perhitungan yang dilakukan
oleh personel klien lainnya, rekonsiliasi independen antara perhitungan fisik dengan file induk
persediaan perpetual, dan pengendalian klien yang memadai terhadap lembar perhitungan
atau tag yang digunakan untuk mencatat perhitungan persediaan.
Auditor harus memahami pengendalian atas perhitungan persediaan fisik klien sebelum
perhitungan persediaan dimulai. Meskipun pemahaman ini memang diperlukan untuk
mengevaluasi keefektifan prosedur klien, hal tersebut juga memungkinkan auditor untuk
memberikan saran konstruktif sebelumnya. Jadi, jika pengendalian atas perhitungan
persediaan fisik klien tidak memadai, auditor akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk
memastikan bahwa perhitungan fisik tersebut sudah akurat.
KEPUTUSAN AUDIT
Keputusan auditor dalam observasi fisik persediaan serupa dengan yang dibuat
untuk bidang audit lainnya. Keputusan itu meliputi memilih prosedur audit,
memutuskan waktu prosedur, menentukan ukuran sampel, dan memilih item-item
yang akan diuji. Tiga keputusan terakhir akan dibahas berikutnya, diikuti dengan
pembahasan tentang prosedur audit yang sesuai.
PENETAPAN WAKTU
Auditor memutuskan apakah perhitungan fisik dapat dilakukan sebelum akhir tahun terutama
atas dasar keakuratan file induk persediaan perpetual. Jika klien melakukan perhitungan fisik
interim, yang hanya akan disetujui auditor apabila pengendalian internalnya efektif, auditor
akan mengamati perhitungan persediaan pada saat itu, dan juga menguji transaksi yang
dicatat dalam catatan persediaan perpetual dari tanggal perhitungan hingga akhir tahun.
Jika catatan perpetual sudah akurat dan pengendalian terkait beroperasi secara efektif,
mungkin klien tidak perlu menghitung semua persediaan pada akhir tahun. Sebaliknya,
auditor dapat membandingkan persediaan perpetual dengan persediaan aktual atas dasar
sampel pada waktu yang tepat sepanjang tahun, selama pengendalian terhadap
penambahan dan pengurangan pada catatan perpetual diuji serta dianggap beroperasi
secara efektif. Jika tidak terdapat catatan perpetual dan persediaan berjumlah material,
klien harus menghitung persediaan fisik secara menyeluruh mendekati akhir periode
akuntansi.
UKURAN SAMPEL
Jumlah item persediaan yang harus dihitung auditor sulit dirinci karena auditor
berfokus pada mengamati prosedur klien dan bukan pada memilih item yang akan
diuji. Demi kemudahan, ukuran sampel pada observasi fisik dapat
dipertimbangkan dalam istilah total jam yang dihabiskan dan bukan jumlah item
persediaan yang dihitung. Determinan kunci atas jumlah waktu yang diperlukan
untuk menguji persediaan adalah kememadaian pengendalian internal terhadap
perhitungan fisik, keakuratan file induk persediaan perpetual, total nilai uang dan
jenis persediaan, jumlah lokasi persediaan yang sangat berbeda, sifat dan luas
salah saji yang ditemukan pada tahun sebelumnya, serta risiko inheren lainnya.
PEMILIHAN ITEM
Ketika mengamati klien yang menghitung persediaan, auditor harus berhati-hati
untuk:
• Mengamati perhitungan item-item yang paling signifikan dan sampel
representatif dari item persediaan yang umum.
• Menyelidiki item yang mungkin telah usang atau rusak.
• Membahas dengan manajemen menyangkut alasan mengeluarkan setiap item
yang material.
PENGUJIAN OBSERVASI FISIK
1. Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang sama seperti yang dibahas pada bagian sebelumnya
untuk pengujian atas rincian saldo menyediakan kerangka referensi bagi pembahasan tentang
pengujian observasi fisik. Akan tetapi, sebelum membahas tujuan tersebut, beberapa komentar
mengenai proses persediaan klien merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan.
2. Bagian yang paling penting dari observasi persediaan adalah menentukan apakah
perhitungan fisik telah dilakukan sesuai dengan instruksi klien. Untuk melakukan hal ini secara efektif,
auditor harus hadir ketika perhitungan fisik dilakukan.
AUDIT PENETAPAN HARGA DAN
KOMPILASI
Auditor harus memverifikasi bahwa perhitungan fisik atau kuantitas catatan perpetual
sudah diberi harga dan dikompilasi dengan benar. Pengujian harga persediaan (inventory
price test) mencakup semua pengujian atas harga per unit klien untuk menentukan apakah
hal itu sudah benar. Pengujian kompilasi persediaan termasuk menguji ikhtisar perhitungan
persediaan klien, menghitung kembali harga dikalikan dengan kuantitas, memfooting ikhtisar
persediaan, dan menelusuri total ke buku besar umum.
PENGENDALIAN PENETAPAN HARGA
DAN KOMPILASI
Pengendalian internal yang memadai menyangkut penelusuran biaya per unit
yang diintegrasikan dengan produksi dan catatan akuntansi lainnya yang
menyediakan assurance bahwa klien menggunakan biaya yang masuk akal untuk
menilai persediaan akhir. Catatan biaya standar (standard cost records) yang
mengindikasikan varians biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead, sangat
membantu dalam meng- evaluasi kelayakan catatan produksi jika manajemen
memiliki prosedur untuk mempertahankan standar tersebut tetap mutakhir
terhadap perubahan proses produksi dan biaya. Manajemen juga harus memiliki
seseorang yang independen dari departemen yang bertanggung jawab
menentukan biaya mereview kelayakannya.
PROSEDUR PENETAPAN HARGA DAN
KOMPILASI
Auditor dapat menerapkan tujuan dengan menggunakan informasi yang diperoleh
dari klien sebagai kerangka referensi, termasuk deskripsi setiap item persediaan,
kuantitas, harga per unit, dan nilai total. Kita mengasumsikan bahwa informasi
yang direfleksikan dalam listing persediaan perpetual dicatat sesuai urutan
deskripsi item persediaan, dengan bahan baku, barang dalam proses, dan
barang jadi disajikan terpisah. Totalnya harus sama dengan saldo buku besar
umum.
PENILAIAN PERSEDIAAN
Dalam melakukan pengujian penilaian persediaan (yang sering kali disebut
pengujian Penilaian Persediaan penetapan harga), auditor menghadapi tiga permasalahan.
Pertama, metodenya harus sesuai dengan standar akuntansi. Kedua, penerapan
metodenya harus konsisten dari tahun ke tahun. Ketiga, biaya persediaan versus nilai pasar
(biaya penggantian atau nilai realisasi bersih) harus dipertimbangkan. Karena metode untuk
memverifikasi penetapan harga persediaan tergantung pada apakah item persediaan
diakuisisi atau dibuat, kedua kategori tersebut akan dibahas secara terpisah.
Dalam memilih item persediaan spesifik demi penetapan harga, auditor harus
berfokus pada nilai uang yang lebih besar dan pada produk yang harganya sangat
berfluktuasi. Auditor juga harus menguji sampel representatif dari semua jenis persediaan
dan departemen. Sampling variabel berstratifikasi atau unit moneter merupakan sampling
yang umum digunakan bagi pengujian tersebut. Auditor harus menyajikan daftar item
persediaan yang akan diverifikasi untuk tujuan penetapan harga dan meminta klien untuk
mencari faktur vendor yang sesuai. Auditor harus memeriksa faktur yang mencukupi untuk
memperhitungkan seluruh kuantitas item persediaan yang sedang diuji, terutama menurut
metode penilaian FIFO.
INTEGRASI PENGUJIAN
Pengujian Siklus Akuisisi dan Pembayaran Ketika memverifikasi akuisisi persediaan sebagai
bagian dari pengujian siklus akuisisi dan pembayaran, auditor juga memperoleh bukti
mengenai keakuratan bahan baku yang diperoleh dan semua biaya overhead manufaktur
yang dikeluarkan kecuali tenaga kerja. Biaya akuisisi tersebut mengalir secara langsung ke
harga pokok penjualan atau menjadi bagian terbesar dari persediaan akhir bahan baku,
barang dalam proses, dan barang jadi. Dalam audit di mana klien memiliki file induk
persediaan perpetual, auditor sering kali menguji hal tersebut sebagai bagian dari prosedur
pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi yang dilakukan dalam
siklus akuisisi dan pembayaran. Demikian juga, jika biaya manufaktur dibebankan ke setiap
pekerjaan atau proses, hal itu biasanya diuji sebagai bagian dari siklus yang sama.
PENGUJIAN SIKLUS PENGGAJIAN DAN
PERSONALIA
Ketika auditor memverifikasi biaya tenaga kerja, kondisi yang sama juga berlaku seperti untuk akuisisi.
Dalam sebagian besar kasus, catatan akuntansi biaya untuk biaya tenaga kerja langsung dan tidak
langsung dapat diuji sebagai bagian dari audit siklus penggajian dan personalia.

PENGUJIAN SIKLUS PENJUALAN DAN


PENAGIHAN
Hubungan antara siklus penjualan dan penagihan serta siklus persediaan dan pergudangan tidak seerat
seperti dua siklus yang baru saja kita bahas. Akan tetapi, sebagian besar pengujian audit atas
penyimpanan barang jadi, serta pengiriman dan pencatatan penjualan, dapat dilakukan ketika siklus
penjualan dan penagihan diuji. Jika klien menggunakan catatan biaya standar, auditor mungkin bisa menguji
harga pokok penjualan standar bersamaan dengan dilaksanakannya pengujian penjualan
PERSEDIAAN FISIK, PENETAPAN
HARGA, DAN KOMPILASI
Persediaan fisik, penetapan harga, dan kompilasi sama pentingnya bagi
audit persediaan karena salah saji dalam salah satu aktivitas dapat menyebabkan
persediaan dan harga pokok penjualan disalahsajikan. Dalam sebagian besar audit,
harga pokok penjualan adalah nilai residu dari persediaan awal ditambah akuisisi bahan
baku, tenaga kerja langsung. dan biaya manufaktur lainnya dikurangi persediaan akhir.
Karena harga pokok penjualan merupakan nilai residu dan sering kali menjadi akun
terbesar pada laporan laba rugi, maka arti penting mengaudit persediaan akhir menjadi
semakin nyata.
Dalam menguji persediaan fisik, auditor mungkin sangat tergantung pada file
induk persediaan perpetual jika file itu telah diuji sebagai bagian dari salah satu atau
lebih siklus yang telah kita bahas dan dianggap dapat diandalkan.
Ketika menguji biaya per unit, auditor juga mungkin bergantung, hingga
beberapa tingkat, pada pengujian atas catatan biaya yang dibuat selama pengujian
substantif atas transaksi. Catatan biaya standar juga berguna untuk melakukan
perbandingan dengan biaya per unit aktual. Jika biaya standar digunakan untuk
menyajikan biaya historis, biaya itu harus diuji reliabilitasnya.
ISTILAH-ISTILAH PENTING
1. Pengendalian akuntansi biaya (cost accounting controls)-pengendalian terhadap
persediaan fisik dan biaya terkait dari titik di mana bahan baku diminta hingga titik di
mana produk yang dibuat telah selesai dan ditransfer ke penyimpanan.
2. Catatan akuntansi biaya (cost accounting records)-catatan akuntansi yang berkenaan
dengan pembuatan dan pemrosesan barang serta penyimpanan barang jadi.
3. Siklus persediaan dan pergudangan (inventory and warehousing cycle)-siklus transaksi
yang melibatkan arus fisik barang melalui organisasi, serta biaya terkait.
4. Pengujian kompilasi persediaan (inventory compilation tests)-prosedur audit yang
digunakan untuk memverifikasi apakah per hitungan fisik persediaan telah diikhtisarkan
secara benar, kuantitas dan harga persediaan telah dikalikan dengan benar, dan
persediaan yang dikalikan telah difooting dengan benar.
5. Pengujian harga persediaan (inventory pricetests)-prosedur audit yang digunakan
untukmemverifikasi biaya yang digunakan untukmenilai persediaan fisik.
6. Sistem biaya pekerjaan (job cost system)- sistem akuntansi biaya di mana biaya
diakumulasikan berdasarkan pekerjaan individual ketika bahan digunakan dan biaya
tenaga kerja terjadi.
7. File induk persediaan perpetual (perpetual inventory master file)-catatan ter-
komputerisasi yang diperbaharui secara kontinu atas item persediaan yang dibeli,
digunakan, dijual, dan ada di tangan untuk barang dagang, bahan baku, serta barang
jadi.
WER RASTET, DER
ROSTET
PERTANYAAN

Anda mungkin juga menyukai