Anda di halaman 1dari 8

NAMA : SYARIFUL MAULANA

NIM : 1901103010005
MATKUL : AUDITING 2
PRODI : S1 AKUNTANSI

SUMMARY CH 21

Fungsi Bisnis Dalam Siklus Serta Dokumen Dan Catatan Terkait

Persediaan memiliki banyak bentuk yang berbeda tergantung pada sifat jenisnya untuk bisnis
ritel atau grosir terbesar dalam laporan keuangan seringkali berupa persediaan barang dagang
yang tersedia untuk dijual untuk mempelajari siklus persediaan dan pergudangan Kita akan
menggunakan contoh Perusahaan manufaktur yang persediaannya mungkin meliputi bahan
baku suku cadang undang perlengkapan yang dibeli untuk digunakan dalam memproduksi
barang dalam proses dan barang jadi yang tersedia untuk dijual. Siklus persediaan dan
pergudangan dapat dikatakan adalah paduan dari dua sisitem yang terpisah tapi erat
berhubungan.Yang pertama adalah arus barang secara fisik, dan yang kedua adalah biaya yang
terkait. Selama persediaan bergerak dalam perusahaan,harus ada pengendalian yang cukkup
baik atas pergerakan fisik maupun biaya-biaya yang terkait.Enam fungsi bisnis yang akan
membentuk siklus persediaan dan pergudangan.

1. Memproses Pesanan Pembelian

Siklus persediaan dan pergudangan dimulai dengan akuisisi Bahan baku untuk
produksi.Pengendalian yang memadai terhadap pembelian harus diselenggarakan Apakah
pembelian persediaan berupa bahan baku bagi perusahaan manufaktur atau barang jadi bagi
perusahaan ritel. Permintaan pembelian adalah formulir yang digunakan untuk menerima
Departemen pembelian agar memesan persediaan permintaan tersebut dapat dilakukan oleh
personil ruang penyimpanan bahan baku yang diperlukan, Dengan perangkat lunak komputer
yang optimal ketika bahan baku mencapai tingkat yang telah ditentukan terlebih dahulu
melalui pesanan yang dilakukan atas bahan baku yang diminta untuk memenuhi pesanan
pelanggan atau melalui pesanan yang dilakukan atas dasar perhitungan bahan baku secara
periodik

2. Menerima Bahan Baku

Penerimaan bahan yang dipesan yang juga merupakan bagian dari siklus akuisisi dan
pembayaran melibatkan infeksi atas bahan yang diterima menyangkut kuantitas dan
kualitasnya Departemen penerimaan akan membuat laporan penerimaan yang menjadi bagian
dari dokumentasi sebelum pembayaran dilakukan.Setelah diinspeksibahan itu dikirim ke
ruangan penyimpanan dan salinan dokumen penerimaan atau pemberitahuan atau notifikasi
elektronikmengenai penerimaan barang,biasanya diserahkan ke bagian pembelian ruang
penyimpanan dan utang usaha. pengendalian dan akuntabilitas merupakan hal yang penting
untuk semua transfer tersebut

3. Menyimpanan Bahan Baku

Setelah diterima bahan itu biasanya disimpan di ruang penyimpanan ketika dekat sama lainnya
memerlukan bahan untuk diproduksi personil ruang penyimpanan menyerahkan permintaan
bahan yang telah disetujui secara layak mengerjakan pesanan atau dokumen serupaatau
pemberitahuan elektronik yang Mengidentifikasi jenis dan kualitas bahan yang diperlukan
dokumen pernikahan Ini digunakan untuk memperbarui induk persediaan perpetual dan
mencatat transfer dari bahan-bahan akun ke akun barang dalam proses pembaruan tersebut
dilakukan secara otomatis dalam organisasi yang memiliki sistem perangkat lunak akuntansi
dan manajemen persediaan yang terintegrasi.

4. Memproses Barang

Pemprosesan persediaan sangat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan perusahaan


menentukan item dan kualitas barang jadi yang dibuat berdasarkan pesanan khusus dari
pelanggan peramalan penjualan tingkat persediaan barang jadi yang telah ditentukan
sebelumnya dan operasi produksi yang ekonomis Departemen pengendalian produksi yang
terpisah sering kali bertanggung jawab untuk menentukan jenis Dan kualitas yang akan
diproduksi.Dalam sistem biaya pekerjaan biaya diakumulasikan oleh setiap pekerjaan ketika
bahan dikeluarkan dan biaya tenaga kerja terjadi dalam sistem biaya proses biaya
diakumulasikan berdasarkan proses dengan biaya per unit untuk setiap proses dibebankan ke
produk yang melalui proses tersebut akuntansi biaya terdiri dari sel induk dan laporan yang
mengakumulasikan biaya bahan tenaga kerja serta overhead berdasarkan pekerjaan atau
proses ketika biaya tersebut dikeluarkan ketika pekerjaan atau produk setelah selesai biaya
yang berkaitan ditransfer dari barang dalam proses ke barang jadi pada laporan Departemen
produksi

5. Menyimpan Barang jadi

Ketika barang jadi telah selesai, barang itu ditempatkan diruang penyimpanan menunggu
dikirim. Dalam perusahaan yang memiliki pengendalian internal yang baik, barang jadi
disimpan dibawah pengendalian fisik yang terpisah,disuatu area dengan akses terbatas.
Pengendalian barang sering kali dianggap sebagaibagian dari siklus penjualan dan penagihan.

6. Mengirimkan Barang Jadi

Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan. Pengiriman
aktual barang kepada pelanggan dalam pertukaran dengan kasatau aktiva lainnya, seperti
piutang usaha, menciptakan pertukaran aktiva yang diperlukan untuk memenuhi kriteria
pengakuan pendapatan. Untuk sebagian besar transaksi penjualan, pengiriman actual
merupakan pemicu untuk mengakui piutangusaha terkait dan penjualan terkait dalam sistem
akuntansi.Jadi pengirima barang jadi harus diotorisasi oleh dokumen pengiriman yang disetujui
secara layak

7. File Induk Persediaan Perputual

Catatan perpetual yang terpisah biasanya disimpan untuk bahan baku dan barang jadi.Sebagian
besar perusahaan tidak menggunakan sistem perpetual untuk barang dalam proses.File induk
persediaan yang diakuisisi, dijual, dan ada ditangan.Dalam sistem terkomputerisasi yang
dirancang dengan baik, file itu juga berisi informasi mengenai biaya per unit. Untuk akuisisi
bahan baku, file induk persediaan perpetual diperbaharui secara otomatis ketika akuisisi
persediaan diproses sebagai bagian dari pencatatan akuisisi.
Aktivitas Audit Persedian

Tujuan dalam auditsiklus perssediaan dan pergudangan adalah menyediakankepastian bahwa


laporan keuangan menyajikan informasi bahan baku, barang setengahjadi, persediaan barang
jadi, dan harga pokok penjualan secara wajar. Audit atas siklus persediaan dan pergudangan
dapat dibagi menjadi 5 (lima)aktifitas yang berbeda,yaitu :

1. Mengakuisisi dan mencatatan bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead

Pada bagian ini, audit memiliki 3 (tiga) fungsi, yaitu pemrosesan atas pembelian pesanan,
penerimaan bahan baku, dan penyimpanan bahan baku. Auditor mendapatkan pemahaman
mengenai pengendalian internal atas ketiga fungsi tersebut dan kemudian melakukan
pengujian pengendalian dan pengujian substantifatas transaksi, baik transaksi siklus akuisisi
dan pembayaran serta siklus penggajiandan personalia.

2. Mentransfer aset dan biaya

mentransfer internal dalam persediaan meliputi fungsi ke 4 (empat), yaitu pemrosesan barang
dan penyimpanan barang jadi. Klien membukukan aktivitasnya dalam pencatatan akuntansi
biaya, yang independen dari siklus lain dan diuji sebagai bagian dari audit siklus persediaan dan
pergudangan

3. Mengirimkan barang dan mencatat pendapatan serta biaya

Pencatatan pengiriman dan biaya terkait merupakn fungsi terakhir. Proses ini merupakan
bagian dari siklus penjualan dan penagihan,maka auditor harus mendapatkan pemahaman dan
pengujian pengendalian internal atas pencatatan pengiriman sebagai bagian dari audit siklus
ini, termasuk prosedur dalam verifikasi akurasi kredit atas persediaan yang dicatat daalam
berkas utama persediaan perpetual.

4. Mengamati persediaan secara fisik

Auditor harus mengamati klien dalam menghitung persediaan fisik untuk menentukan apakah
persediaan yang tercatat memang ada pada tanggal neraca dan dihitung dengan benar oleh
klien. Pemeriksaan fisik merupakan jenis bukti penting yang dapat digunakan utuk melakukan
verifikasi terhadap keberadaan dan perhitungan persediaan.

5. Menetapkan harga dan menkompilasi persediaan

Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji untuk menentuanapakah klien
mengikuti metode prsediaan yang sesuai dengaan SAK dan konsisten dengan tahun-tahun
sebelumnya. Prosedur yang digunakan auditor untuk melakukan verifikasi biaya ini disebut
pengujia harga.Sebaagai taambahaan,auditor harus melakukan pengujian kompilasi
persediaan.Yaitu suatu pengujian untuk melakukan verifikassi apakah perhitungan fisik
dilakukan dengan benar,kuantitas dan harga persediaan dijabarkan dengan benar untuk
menghitung saldo buku besar.
Audit Akuntansi Biaya

1. Pengendalian Akuntansi Biaya

Pengendalian yang berhubungan dengan pemrosesan yang mempengaruhi persediaan fisik dan
penelusuran biaya terkait dari saat bahan baku diminta hingga produk selesai dibuat dan
ditransfer ke penyimpanan. Jadi pengendalian tersebut dapat dibagi ke dalam dua kategori luas

• Pengendalian fisik terhadap bahan baku, barang dalam proses, dan persediaanbarang jadi.

• Pengendalian terhadap biaya terkait.

Selain itu,pengendalian internal yang memadai yang mengintegrasikan catatan produksi dan
akuntansi guna menyajikan biaya yang akurat bagi semua produk juga merupakan hal yang
penting untuk membantu manajemen dalam menetapkan harga barang jadi, mengendalikan
biaya, serta menghitung biaya persediaan.

2. Pengujian Akuntansi biaya

Auditor sangat memperhatikan empat aspek akuntansi biaya berikut :

a. Pengendalian fisik

Auditor menguji pengendalian fisik terhadap bahan baku, barang dalam proses,dan barang jadi
yang umumnya terbatas pada observasi serta pengajuan pertanyaan.

b. Dokumen dan Catatan untuk Mentransfer Persediaan

Perhatian auditor tertuju pada verifikasi transfer persediaan dari satu lokasi kelokasi lainnya
yang di catat memang ada, semua transfer actual sudah dicatat,dan kuantitas, deskripsi, serta
tanggal semua transfer yang dicatat sudah akurat.

c. File Induk Persediaan Perpetual

Reliabilitas file induk persediaan perpetual mempengaruhi penetapan waktu dan luas
pemeriksaan fisik persediaan oleh auditor.jika file induk persediaan perpetual sudah
akurat,auditor dapat menguji persediaan fisik sebelum tanggal neraca.

d. Catatan Biaya per Unit Keakuratan

data biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead manufaktur sangatlah penting
untuk menyatakan secara wajar persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi
Prosedur Analitis Audit Siklus

Prosedur analitis merupakan hal yang penting dalam mengaudit silus persediaan dan
perdagangan. Prosedur analitis yang umum dan kemungkinan salah saji yangdapat ditunjukkan
ketika terjadi fluktuasi.Selain melaksanakan prosedur analitis yang memeriksa hubungan saldo
akun persediaan dengan akun laporan keuangan lainnya, auditor sering kali juga menggunakan
informasi non keuangan untuk menilai kelayakan saldo yang berkaitan dengan persediaan.
Setelah melaksanakan pengujian yang tepat atas catatan akuntansi biaya dan prosedur analitis,
auditor memiliki dasar untuk merancang serta melaksanakan pengujian atas rincian saldo
persediaan akhir.

Observasi Fisik Persediaan

a. Pernyataan Observasi Persediaan

Standar auditing mengharuskan auditor untuk menerima efektivitas metode perhitungan


persediaan klien dan ketergantungan yang dapat mereka tempatkan pada representasi klien
mengenai kuantitas serta kondisi fisik persediaan. Untuk memenuhi persyaratan
tersebut,auditor harus :

1. Hadir pada saat klien menghitung persediaannya untuk menentukan saldo akhir tahun.

2. Mengamati prosedur perhitungan klien.

3. Mengajukan pertanyaan kepada personil klien mengenai prosedur perhitungannya.

4. Melakukan pengujian atas perhitungan fisik independen mereka sendiri.

b. Pengendalian terhadap perhitungan fisik

Perhitungan fisik dapat dilakukan pada atau mendekati tanggal neraca, padatanggal interim,
atau atas dasar siklus sepanjang tahun. Dua pendekatan
terakhirhanya akan efektif jika pengendalian terhadap file induk persediaan perpetual sudah
memadai.

c. Keputusan Audit

Tiga keputusan terakhir akan dibahas berikutnya, diikuti dengan pembahasan tentang prosedur
audit yang sesuai

1. Penetapan waktu

Auditor harus memutuskan apakah perhitungan fisik dapat dilakukan sebelum akhir tahun
terutama atas dasar keakuratan file induk persediaan perpetual.
2. Ukuran Sampel

Jumlah item persediaan yang harus dihitung auditor sulit dirinci karena auditor berfokus pada
mengamati prosedur klien dan bukan pada memilihitem yang akan diuji.

3. Pemilihan Item

Ketika mengamati klien yang menghitung persediaan, auditor harus berhati-hati , untuk
Mengamati perhitungan item-item yang paling signifikan dan sampel representative dari item
persediaan yang umum Menyelidiki item yang mungkin telah usang atau rusak. Membahas
dengan manajemen menyangkut alasan mengeluarkan setiap item yang material.

4. Pengujian Observasi

Fisik Bagian yang paling penting dari observasi persediaan adalah menentukan apakah
perhitungan fisik telah dilakukan sesuai dengan instruksi klien.Untuk melakukan hal ini secara
efektif, auditor harus hadir ketika perhitungan fisik dilakukan. Jika karyawan klien tidak
mengikuti instruksi persediaan,auditor harus mengubungi penyedia untuk memecahkan
masalah atau memodifikasi prosedur observasi fisik.

Audit Penetapan Harga Dan Kompilasi

Auditor harus memverifikasi bahwa perhitungan fisik atau kuantitas catatan perpetual sudah
diberi harga dan kompilasi dengan benar. Pengujian harga persediaan (inventory price test)
mencakup semua pengujian atas harga per unitklien untuk menentukan apakah hal itu sudah
benar. Pengujian kompilasi persediaan termasuk menguji ikhtisar perhitungan persediaan klien,
menghitung kembali harga dikalikan dengan kuantitas, memfooting ikhtisar persediaan, dan
menelusuri total kebuku besar umum.

1. Prosedur Penetapan Harga Dan Kompilasi

Pengendalian internal yang memadai menyangkut penelusuran biaya per unit yang
diintegrasikan dengan produksi dan catatan akuntansi lainnya yang menyediakan assurance
bahwa klien menggunakan biaya yang masuk akal untuk menilai persediaan akhir.Catatan biaya
standar (standard cost records) yang mengidikasikan varians biaya bahan, tenaga kerja, dan
overhead,sangat membantu dalam mengevaluasi kelayakan catatan produksi jika manajemen
memiliki prosedur untuk mempertahankan standar tersebut tetap mutakhir terhadap
perubahan prosess produksi biaya. Manajemen juga harus memiliki seseorang yang
independen dari departemen yang bertanggung jawab menentukan biaya mereview
kelayakannya.Untuk mencegah mencantumkan atau menyatakan terlalu tinggi nilai persediaan
Yang usang klien harus ,meriview secara formal dan melaporkan item persediaan yang usang,
bergerak lambat, rusak dan dinyatakan terlalu tinggi. Klien memerlukan pengendalian internal
atas kompilasi persediaan untuk memastikanbahwa perhitungan fisik telah di ikhtisarkan
dengan benar, diberi harga pada jumlah yang sama seperti catatan per unit dikalikan dan
ditotalkan dengan benar,serta dicantumkan dalam file induk persediaan perpetual dan akun
persediaan dibuku besar umum terkait pada jumlah yang tepat. Pengendalian internal yang
penting bagi biaya per unit yang akurat, perkalian, dan Vooting adalah verifikasi internal oleh
orang yang independen dan kompeten, yang mengandalkan dokumen serta catatan yang
memadaiyang akan digunakan untuk melakukan perhitungan fisik. Jika perhitungan fisik
persediaan dicatat oleh klien pada tag yang telah dipranomori dan direview secara hati-hati
sebelum personil yang menghitung persediaan dibebaskan dari pemeriksaan fisik persediaan,
risiko salah sajidalam mengikhtisarkan perhitungan persediaan akan rendah.

2. Prosuder Penetapan harga dan kompilasi

Dalam melakukan pengujian penilaian persediaan (yang sering kali disebut pengujian
penetapan harga), auditor menghadapi tiga permasalahan. Pertama,metodenya harus sesuai
dengan standar akuntansi. Kedua, penerapan metodenyaharus konsisten dari tahun ke
tahun.Ketiga, biaya persediaan versus nilai pasar(biaya penggantian atau nilai realisasi bersih)
harus dipertimbangkan. Karena metode untuk memverifikasi penetapan harga persediaan
tergantung pada apakah item persediaan diakuisisi atau dibuat, kedua kategori tersebut akan
dibahas secara terpisah

a. penetapan harga persediaan yang dibeli

jenis utama persediaan yang termasuk dalam kategori ini adalah bahan baku, suku cadang yang
dibeli, dan perlengkapan.Sebagai langkah pertama dalam memverifikasi penilaian persediaan
yang dibeli, auditor harus menentukan apakah klien menggunakan metode LIFO, FIFO, rata rata
tertimbang, atau beberapa metode penilaian lainnya. Auditor juga harus menemukan biaya
mana yang akan dilibatkan dalam penilaian item persediaan. Sebagai contoh, auditor harus
menemukan apakah ongkos angkut, penyimpanan, diskon, serta biaya lainnya akan dilibatkan,
dan auditor juga harus membandingkan temuan itu dengan tahun sebelumnya untuk
memastikan bahwa biaya ditentukan secara konsisten.

b. Penetapan harga persediaan yang dibuat,

Pada penetapan harga barang dalam proses dan barang jadi, auditor harus mempertimbangkan
biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead manufaktur. Keharusan untuk
memverifikasi setiap hal tersebut membuat audit atas persediaan barang dalam proses dan
barang jadi menjadi lebih kompleks ketimbang audit atas persediaanyang dibeli. Akan tetapi
beberapa pertimbangan yang diterapkan pada audit atas persediaan yang dibeli masih dapat
digunakan, seperti pemilihan item yang diuji, pengujian apakah biaya atau nilai pasar yang lebih
rendah dan pengevaluasian kemungkinan keusangan.

c. Harga pokok atau harga pasar,

dalam menetapkan harga persediaan auditor harus mempertimbangkan apakah biaya


penggantian atau nilai realisasi bersihyang lebih rendah dari biaya historis. Untuk barang jadi
dan bahan baku yang dibeli, auditor dapat menguji biaya penggantian dengan memeriksa
faktur vandor periode selanjutnya atau faktur saat ini jika tidak ada pembelian yang dilakukan
atas item persediaan setelah akhir tahun. Semua biaya manufaktur harus dipertimbangkan
ketika mengevaluasi nilai realisasi barang dalam proses dan barang jadi untuk persediaan yang
akan dibuat. Auditor harus mempertimbangkan nilai penjualan item persediaan dan dampak
yang mungkindari fluktuasi harga yang cepat untuk menentukan nilai realisasi bersih
Integrasi Pengujian

a. Pengujian siklus akuisisi dan pembayaran

ketika memverifikasi akuisisi persediaan sebagai bagian dari pengujian siklus akuisisi dan
pembayaran, auditor juga memperoleh bukti mengenai keakuratan bahan baku yang diperoleh
dan semua biaya overhead manufaktur yang dikeluarkan kecuali tenaga kerja. Biaya akuisisi
tersebut mengalir secara langsung ke harga pokok penjualan atau menjadibagian terbesar dari
persediaan akhir bahan baku, barang dalam proses, barangjadi

b. Pengujian siklus penggajian dan personalia

ketika auditor memverifikasibiaya tenaga kerja kondisi yang sama juga berlaku seperti untuk
akuisisi. Dalam sebagian besar kasus, catatan akuntansi biaya untuk biaya tenaga kerja
langsung dan tidak langsung dapat diuji sebagai bagian dari audit siklus penggajian dan
personalia.

c. Pengujian siklus penjualan dan penagihan,

hubungan antara siklus penjualandan penagihan serta siklus persediaan dan pergudangan tidak
seerat seperti dua siklus yang baru saja kita bahas. Akan tetapi sebagian besar pengujian audit
atas penyimpanan barang jadi serta pengiriman dan pencatatan penjualan dapat dilakukan
ketika siklus penjualan dan penagihan diuji.

d. Pengujian akuntansi biaya,

pengujian atas catatan akuntansi biaya merupakan sarana untuk memverifikasi pengendalian
yang memperngaruhi persediaan karena auditor tidak memverifikasi sebagai bagian dari
pengujian atas ketiga siklus sebelumnya.

e. Persediaan fisik

penetapan harga dan kompilasi, sama pentingnya bagi audit persediaan karena salah saji dalam
salah satu aktivitas dapat menyebabkan persediaan dan harga pokok penjualan disalah sajikan.

Anda mungkin juga menyukai