PENGAUDITAN II
EKA 446 A1
BAB 17
Oleh:
KELOMPOK 7
I Gede Dhyana Putra
(1406305057)
(1406305074)
(1406305086)
(1406305116)
persediaan.
Terdapat beberapa metoda penelitian persediaan yang diakui oleh standar akuntansi
keuangan dan sejumlah entitas menerapkan metoda penilaian yang berbeda untuk
berbagai jenis persediaan.
untuk digunakan dalam produksi, barang dalam proses yang masih akan diolah lebih
lanjut, dan barang jadi yang siap untuk dijual.
Siklus persediaan dan penggudangan dapat dipandang sebagai dua sistem terpisah
tetapi berkaitan erat, yang satu menyangkut aliran fisik barang dan lainnya adalah aliran
biaya yang bersangkutan
PEMBUATAN ORDER PEMBELIAN
Siklus pembeliaan dan penggudangan dimulai dengan adanya permintaan bahan baku
untuk produksi. Pengendalian yang memadai perlu diciptakan apakah pembelian persediaan
untuk bahan baku (dalam perusahaan menufaktur) ataukah untuk barang jadi (dalam
perusahaan dagang pengecer. Permintaan pembelian adalah formulir yang digunakan untuk
meminta agar bagian pembelian memesan persediaan. Permintaan ini bisa diinisiasi oleh
pegawai gudang ketika bahan baku dibutuhkan, atau oleh perangkat lunak computer yang
secara otomatis akan memesan barang ketika persediaan mencapai tingkat tertentu, dipesan
ketika ada permintaan untuk kebutuhan produksi, atau dipesan secara rutin setelah dilakukan
perhitungan persediaan periodik.
PENERIMAAN BAHAN BAKU
Penerimaan bahan baku, yang juga merupakan bagian dari siklus pembelian dan
pembayaran, meliputi inspeksi atas barang yang diterima untuk memeriksa kebenaran jumlah
maupun kualitasnya. Bagian penerimaan membuat laporan penerimaan barang yang akan
menjadi salah satu dokumen yang diperlukan sebelum pembayaran bisa dilakukan. Setelah
diperiksa, bahan baku dikirim ke gudang dan copy dari laporan penerimaan barang, atau
electronic notifications berkenaan dengan penerimaan barang, biasanya dikirim juga ke
bagian pembelian, bagian gudang, dan bagian piutang usaha. Pengawasan dan
pertanggungjawaban diperlukan setiap pengiriman/perpindahan barang.
PENGGUDANGAN BAHAN BAKU
Segera setelah diterima, bahan baku biasanya disimpan dalam gudang. Apabila bagian
lain memerlukan bahan baku untuk produksi, pegawai dari bagian produksi mengirimakan
permintaan bahan baku telah mendapat otoritas dari kepala bagian produksi, perintah kerja,
atau dokumen serupa itu, yang menyebutkan jenis dan jumlah material yang diperlukan.
Dokumen permintaan ini digunakan untuk memutahirkan master file persediaan perpentual
2
dan mencatat pengiriman dari bahan baku kea kun persediaan barang dalam proses. Pada
entitas yang memiliki manajemen persediaan terintegrasi dan menggunakan sistem akuntansi
berkomputer, pemutahiran ini berlangsung secara otomatis.
PENGOLAHAN BARANG
Proses pengolahan barang sangat bervariasi antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan lainnya.perusahaan menentukan barang yang akan diproduksi berdasarkan
pesanan tertentu dari konsumen, ramalan penjualan, tingkat persediaan yang ditetapkan di
muka, atau atas dasar lain. Biasanya perusahaan memiliki bagian khusus yang
bertanggungjawab untuk menentukan jenis dan kuantitas barang yang akan diproduksi.
PENYIMPANAN BARANG JADI
Setelah barang jadi selesai, barang-barang tersebut disimpan di gudang, menunggu
pengiriman ke konsumen. Dalam perusahaan yang memiliki pengendalian internal yang
baik, persediaan barang jadi berada dalam pengawasan fisik di lokasi yang terpisah, di area
yang hanya bisa dimasuki oleh petugas tertentu. Pengendalian atas barang jadi sering
dipandang sebagai bagian dari siklus penjualan dan penerimaan piutang.
PENGIRIMAN BARANG JADI
Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan penerimaan
piutang. Pengiriman barang ke konsumen dalam pertukaran dengan kas atau asset lainnya.
Pada kebanyakan transaksi penjualan, pengiriman sesungguhnya menjadi penyebab
terjadinya pengakuan piutang dan penjualan dalam sistem akuntansi. Oleh kerena itu,
pengiriman barang jadi harus diotorisasi dengan menggunakan dokumen pengiriman barang
yang tepat.
MASTER FILE PERSEDIAAN PERPENTUAL
Master file persediaan perpentual adalah suatu catatan yang biasanya secara khusus
digunakan
untuk
bahan
baku
dan
barang
jadi.
Kebanyakan
perusahaan
tidak
Pembelian dan pencatatan bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead.
Transfer asset dan biaya internal.
Pengiriman barang dan pencatatan pendapatan dan biaya.
Observasi perhitungan fisik persediaan.
Penetapan harga dan kompilasi persediaan.
merupakan bagian yang signifikan dari persediaan barang yang diproduksi, auditor harus
memeriksa ketetapan akuntansi untuk biaya-biaya yang tercakup dalam siklus pengajian dan
personalia.
TRANSFER ASET DAN BIAYA INTERNAL
Klien mencatat aktivitas dalam catatan akuntansi biaya yang independen terhadap
siklus lain dan diuji sebgai bagian dari audit atas siklus persediaan dan penggudangan.
PENGIRIMAN BARANG DAN PENCATATAN PENDAPATAN DAN BIAYA
Pencatatan pengiriman barang dan biaya yang bersangkutan merupakan fungsi
terakhir. Karena ini merupakan bagian dari siklus penjualan dan pengumpulan piutang,auditor
memperoleh pemahaman dan menguji pengendalian internal atas pencatatan pengiriman
sebagai bagian dari pengauditan atas siklus tersebut, termasuk prosedur-prosedur untuk
memeriksa ketelitian pengkreditan atas catatan persediaan dalam master file persediaan.
OBSERVASI PERHITUNGAN FISIK PERSEDIAAN
Auditor harus mengobservasi (mengamati) perhitungan fisik persediaan yang
dilakukan klien untuk memastikan bahwa persediaan terbukukan sungguh-sungguh ada pada
tanggal neraca dan telah dihitung dengan benar oleh klien. Pemeriksaan fisik merupakan jenis
bukti penting yang digunakan untuk memeriksa keberadaan dan penghitungan persediaan,
lebih-lebih jika persediaan material terhadap laporan keuangan.
PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI PERSEDIAAN
Biaya perolehan yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji untuk
menentukan apakah klien telah menerapkan metoda persediaan yang sesuai dengan standar
akuntansi dan kinsistn dengan tahun sebelumnya. Prosedur audit yang digunakan untuk
memeriksa biaya perolehan ini disebut pengujian harga. Selain itu, auditor juga harus
melakukan, pengujian kompilasi persediaan yaitu pengujian yang dilakukan untuk memeriksa
apakah perhitungan fisik tekah diikhtisarkan dengan benar, jumlah dan harga telah dikalikan
dengan benar, dan hasil perkalian tersebut telah dijumlahkan vertical untuk kemudian
dicocokkan dengan saldo di buku besar.
D. PENGAUDITAN AKUNTANSI BIAYA
Pembahasan tentang pengauditan akuntansi biaya akan kita mulai dengan transfer
internal, mulai dari bahan baku ke barang dalam proses dan kemudian ke persediaan barang
jadi.
Sistem dan pengendalian akuntansi niaya berbeda-beda antar perusahaan yang satu
dengan perusahaan lainnya. Perbedaan ini sangat bervariasi dan lebih banyak disbanding
dengan bidang audit kainnya karena keanekaragaman unsur persediaan dan tingkat
kecanggihan yang diinginkan manajemen.
PENGENDALIAN AKUNTANSI BIAYA
Pengaendalian akuntansi biaya adalah pengendalian yang berkaitan dengan proses yang
memengaruhi persediaan fisik dan jejak biaya sejak biaya bahan baku diminta hingga
selesainya hasil produksi dan memindahkannya ke gudang. Pengendalian ini dapat dibagi
menjadi dua ketegori utama sebagai berikut:
1. Pengendalian fisik atas persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
2. Pengendalian atas biaya yang bersangkutan.
Hampir semua perusahaan memerlukan pengawasan fisik atas asset-asetnya untuk
mencegah terjadinya kerugian akibat penyalahgunaan dan pencurian. Untuk melindungi
asset, kebanyakan perusahaan memisahkan secara fisik dan membatasi akses ke area
penyimpanan barang (gudang) bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi untuk
mengawasi pergerakan persediaan.
Master file persediaan perpentual diselenggarakan oleh orang yang tidak bertugas
menyimpan asset atau tidak memiliki akses ke asset adalah pengendalian akuntansi biaya
untuk mencapai tujuan-tujuan berikut:
lambat laku.
Menyediakan catatan yang dapat menunjukkan penanggungjawabannya apabila
terjadi selisih antara hasil perhitungan fisik dengan jumlah yang tercantum dalam
catatan perpentual.
6
Pengendalian Fisik
Pengujian atas pengendalian fisik bahan baku,barang dalam proses, dan barang jadi
yang dilakukan auditor biasanya dibatasi pada observasi dan meminta keterangan. Auditor
dapat memeriksa area gudang bahan baku untuk menentukan apakah persediaan dilindungi
dari kemungkinan pencurian dan penyalahgunaan dengan menggunakan gudang berkunci
atau alat pengaman lainnya, termasuk ada tidaknya penanggungjawab penyimpangan dalam
gudang. Apabila auditor berkesimpulan bahwa pengendalian fisik sangat tidak memadai
sehingga persediaan akan menjadi sulit untuk dihitung dengan tepat, maka auditor harus
memperluas observasi atas pengujian perhitungan fisik persediaan untuk memastikan bahwa
penghitungan yang memadai telah dilakukan.
Dokumentasi dan Catatan untuk Perpindahan Persediaan
Pada waktu mengaudit perpindahan persediaan, auditor pertama harus memahami
pengendalian internal klien dalam pencatatan perpindahan sebelum auditor melakukan
pengujian yang relevan. Setelah pengendalian internal dipahami,auditor akan mudah
melakukan pengujian pengendalian atau pengujian subtantif golongan transaksi, dengan
memeriksa dokumen dan catatan untuk menguji keterjadian dan ketelitian perpindahan
barang dari gudang bahan baku ke pabrik.
Master File Persediaan Perpentual
Auditor menguji master file persediaan perpentual dengan memeriksa dokumentasi
yang mendukung penambahan dan pengurangan jumlah persediaan dalam master file.
Pengujian ketelitian master file persediaan perpentual relative mudah setelah auditor
menentukan kecukupan rancangan dan implementasi pengendalian internal persediaan dan
menilai tingkat risiko pengendalian. Auditor menguji catatan perpentual untuk pembelian
bahan baku dalam siklus pembelia n dan pembayaran, sedangkan pengurangan dalam barang
jadi karena adanya penjualan diuji dalam siklus penjualan dan penerimaan piutang.
Pada kebanyakan perusahaan, dokumen tradisional yang ada hanya dalam bentuk
elektronik dan sistem pengendalian perpentual diintegrasikan dengan siklus akuntansi lain.
Sebagai akibatnya,auditor bisa menguji pengendalian computer untuk mendukung
pengurangan dalam risiko pengendalian, yang selanjutnya akan mengurangi pengujian
subtansifdan berdampak pada efisiensi audit.
Catatan Harga Pokok Per Unit
Pada waktu melakukan pengujian atas catatan persediaan, auditor pertama-tama harus
mendapatkan pemahaman tentang pengendalian internal dengan sistem akuntansi biaya.
Pemahaman ini bisa memakan banyak waktu karena aliran biaya diintegrasikan dalam catatan
akuntansi dalam tiga siklus lainnya, yaitu: pembelian dan pembayaran, penggajian dan
personalia, dan penjualan dan pengumpulan piutang.
Setelah
auditor
memahami
pengendalian
internal
uang
memengaruhi
catatan,akuntansi biaya ,pendekatan terhadap verifikasi internal atas catatan akuntasi biya
menyangkut konsep yang sama seperti yang telah kita bahas dalam verifikasi terhadap
transaksi pembelian,penggajian,dan penjualan. Auditor biasanya menguji catatan akuntansi
biaya sebagai bagian dari pengujian atas pembelian, penggajian, dan penjualan untuk
menghindari pengujia catatan lebih dari sekali dan untuk meningkatkan efisiensi audit. Ketika
menguji trnsaksi pembelian, auditor harus menelusur jumlah unit dan biaya perolehan bahan
baku per unit ke catatan penambahan dalam master file persediaan perpentual dan total biaya
ke akuntansi biaya. Demikian pula, ketika klien menyelenggarakan data biaya tenaga kerja
untuk pesanan yang berbeda,auditor harus menelusur dari ikhtisar biaya tenaga kerja
langsung ke catatan biaya per pesanan pada saat auditor mengaudit penggajian.
Manajemen biasanya mengalokasikan overhead dengan menggunakan total biaya
tenaga kerja langsung sebagai basisi pengalokasian. Dalam situasi demikian, tariff overhead
merupakan rata-rata dari total biaya overhead pabrik dibagi dengan total biaya tenaga kerja
langsung. Karen auditor menguji total biaya overhead pabrik sebagai bagian dari pengujian
siklus pembelian dan pembayaran dan pengujian biaya tenaga kerja langsung sebagai bagian
dari siklus penggajian dan personalia, seandainya biaya overhead pabrik dibebankan atas
dasar jam kerja mesin, auditor harus memeriksa kewajaran jam kerja mesin dalam perusahaan
klien.
Karena pengendalian internal atas catatan akuntansi biaya bervariasi sangat signifikan
pada berbagai perusahaan, maka pengujian uang spesifik tidak dibahas disini. Auditor harus
merancang pengujian sesuai berdasarkan pemahamannya tentang catatan akuntansi biaya dan
seberapa jauh bisa dipercaya untuk mengurangi pengujian subtnantif.
E. PROSEDUR ANALITIS
Tabel Prosedur Analitis Siklus Persediaan dan Penggudangan
Prosedur Analitis
Kemungkinan Kesalahan Penyajian
Membandingkan persentase laba kotor dengan Lebih saji atau kurang saji persediaan dan
tahun lalu.
Membandingkan
kecepatan
pokok penjualan.
Membandingkan biaya produksi tahun ini Kesalahan penyajian harga pokok per unit
dengan tahun lalu.
persediaan,
langsung
terutama
dan
biaya
overhead
tenaga
kerja
pabrik,
yang
Karena persediaan sangat berbeda antara perusahaan yang satu dengan yang
perusahaan lainnya, maka pemahaman tentang bisnis usaha klien menjadi lebih penting baik
untuk observasi fisik persediaan maupun untuk penetapan harga serta kompilasi daripada
untuk area-area audit yang lain.contoh pertimbangan kunci yang harus dilakukan auditor
meliputi metoda penilaian persediaan yang harus dipilih oleh manajeman,potensi terjadinya
keusangan persediaan, risiko bahwa persediaan barang konsinyasi bercampur baur dengan
persediaan milik perusahaan sendiri.
Auditor seringkali baru mengenal persediaan yang terdapat pada perusahaan klien,
setelah melakukan inspeksi langsung dengan meninjau (tour) ke fasilitas-fasilitas persediaan
klien,seperti misalnya tepat penerimaan bahan baku yang diibeli, penyimpanan di gudang,
area produksi perencanaan ,dan pencatatan pembukuan. Peninjau sebaiknya dipandu oleh
mandor (supervisor) yang dapat menjawab pertanyaan tentang produksi, terutama tentang
setiap perubahan dalam pengendalian internal dan proses lainnya sejak tahun lalu.
Dengan memahami pengaruh bisnis klien terhadap persediaan, auditor menilai risiko
bisnis klien untuk menentukan apakah risiko tersebut meningkatkan kemungkinan terjadinya
kesalahan penyajian internal material dalam persediaan. Setelah menilai risiko bisnis klien,
auditor menentukan materialitas pelaksanaan dan menilai risiko inheren untuk persediaan,
yang pada umunya tinggi pada bidang-bidang usaha seperti manufaktur dan perusahaan
dagang. Auditor sering menilai tinggi risiko inheren untuk perusahaan-perusahaan dengan
persediaan yang signifikan, tergantung pada situasi yang dihadapi. Auditor juga sering
mengkhawatirkan terjadinya kesalahan penyajian apabila persediaan disimpan di berbagai
lokasi, metoda perhitungan harga pokoknya rumit,dan kemungkinan.
Pada waktu menilai risiko pengendalian, auditor terutama memusatkan perhatian pada
pengendalian internal atas catatan perpentual, pengawasan fisik, penghitungan pengendalian,
kompilasi persediaan serta penetapan harganya. Sifat dan luasnya ini bervariasi antara
perusahaan satu dengan perusahaan lainnya.
G. PERSYARATAN OBSERVSI PERSEDIAAN
Di Amerika Serikat, auditor diwajibkan untuk melakukan observasi atas perhitungan
fisik persediaan sejak terjadinya kecurangan menggemparkan berupa pencatatan persediaan
yang senyatanya tidak ada oleh McKensson & Robbins company pada tahun 1938.
Kecurangan tersebut tidak terdeteksi karena auditor tidak mengobservasi perhitungan fisik
10
persediaan yang pada waktu itu memang merupakan persyaratan yang harus dilakukan
auditor.
Hal penting dalam standar audit adalah pemisah antara siapa yang bertanggungjawab
untuk melakukan perhitungan fisik dan siapa yang siapa yang melakukan observasi atas
perhitungan fisik. Klien bertanggungjawab untuk menetapkan prosedur perhitungan fisik
yang akurat dan melaksanakan serta mencatat hasil perhitungan tersebut. Auditor
bertanggungjawab untuk mengevaluasi dan mengobservasi prosedur klien, termasuk
melakukan pengujian perhitungan (test count),persediaan, dan menarik kesimpulan tentang
kecukupan dan penghitungan fisik persediaan.
MENGEVALUASI INTRUKSI DAN PROSEDUR YANG DIBUAT MANAJEMEN
Metoda apapun yang digunakan dalam pembukuan persediaan, klien harus melakukan
penghitungan fisik persediaan, tetapi tidak selalu harus dilakukan pada akhir tahun.
Penghitungan fisik bisa dilakukan pada tanggal neraca atau mendekati tanggal neraca, pada
tanggal interim, atau berdsarkan siklus yang terjadi sepanjang tahun.
Pengendalian yang memadai atas penghitungan persediaan, antara lain meliputi
adanya intruksi dan prosedur yang dibuat manajemen tentang berbagai hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan penghitungan fisik tersebut. Hal-hal yang relevan bagi auditor dalam
mengevaluasi instruksi dan prosedur tersebut antara lain:
12
signifikan, sifat dan luasnya kesalahan penyajian yang ditemukan pada tahun lalu, dan
data inheren lainnya.
Dalam situasi tertentu, persediaan adalah sedemikian material sehingga membutuhkan
belasan orang auditor untuk mengonservasi penghitungan fisiknya. Dalam situasi lain,
satu orang auditor dapat menyelesaikan observasi dalam waktu singkat. Perencanaan
audit untuk pengujian fisik dan koordinasi dengan personil klien adalah hal yang kritikal.
Perencanaan lemah bisa menimbulkan kesulitan audit.
Pemilihan Unsur
Ketika auditor mengobservasi penghitungan persediaan yang dilakukan klien, auditor
harus cermat untuk:
Mengobservasi penghitungan atas unsur yang paling signifikan dan sampel yang
Tabel Tujuan Audit Saldo dan Pengujian Rinci Saldo untuk Observasi Fisik Persediaan
Tujuan audit saldo
Persediaan
tercantum
Prosedur
Observasi Komentar
Persediaan
sebagaimana Pilih suatu sampel secara acak Tujuannya
dalam
sungguh-sungguh ada.
label dari
nomor
identifikasi
label
label
13
dan menemukan
adalah
untuk
percantuman
nomor
tersebut
selama
perhitungan berlamgsung
Persediaan yang ada di hitung Memeriksa persediaan untuk Perhatian
utama
haru
dan dicantumkan dalam label, memastikan bahwa prsediaan ditujukan pada penghilangan
dan
dipertanggungjawabkan untuk
memastikan tidak ada yang Mengamati apakah persediaan
hilang.
selama
penghitungan
berlangsung.
Periksa semua lebel yang Pengujian ini harus dilakukan
telah digunakan
pada
tahap
penghitungan
fisik.
Cata nomor-nomor label yang
telah digunakan dan tidak Pengujian ini harus dilakukan
digunakan untuk tindak lanjut pada
Persediaan
akurat.
dihitung
berikutnya.
dengan Hitung
ulang
penghitungan
akhir
penghitungan fisik.
hasil Pencatatan hasil perhitungan
klien
memastikan
tahap
daftar
perhitungan
duan
alasan:
mendapatkan
untuk
dokumentasi
dengan
master
persediaan perpentual.
14
penyelesaian
yang
diperoleh
akal.
untuk Catatan dalam file audit untuk Mendapatkan informasi pisah
lanjut
berikutnya batas
yang
penting
persediaan.
area
pengiriman
lanjut
berikutnya
nomot
laporan
penerimaan
barang
yang
terakhir
di
dimasukkan
15
atas
ke
telah
dalam
tepat
dan
pembelian
bagian
dalam
untuk
yang
observasi
persediaan.
Review
area
penerimaan
barang
untuk
persedeiaan
bisa
digunakan
diberi tanda.
atau usang
dengan
keterangan
dari
meminta
pegawai
atu
penuh
tertutup
memiliki
hak
dihitung
sebagi
persediaan.
16
Untuk mencegah dicantumkannya (yang membuat menjadi lebih saji) nilai persediaan
yang sudah usang (daluarsa), klien harus memiliki review formal dan pelaporan tentang
barang usang, lambat perputarannya, rusak, dan barang dinilai terlalu tinggi. Review harus
dilakukan oleh pegawai yang memiliki pengetahuan yang bertugas mereview master file
persediaan perpentual untuk menilai kecepatan perputaran (turnover) dan mendiskusikannya
dengan personel engineering dan produksi.
Apabila penghitungan fisik persediaan dicatat klien dengan menggunakan label
bernomor urut tercetak dan direview dengan cermat sebelum personel yang bertugas
melakukan
penghitungan
persediaan
meninggalkan
pemeriksaan
persediaan,
maka
Prosedur
Persediaan
sebagaimana Lakukan pengujian kompilasi.
dalam
totalnya
ke
dan harga
buku kecuali
fisik, besar.
Observasi Komentar
bila
internal lemah.
kuantitas
atas
dengan
unsur-unsur
pengendalian
bukuk
besar
saldo).
Unsur-unsur
(kecocokan
persediaan Telusur
persediaan
yang Lima
tujuan
persediaan
berikutnya
oleh
hasil
sungguh ada
keberadaan
deskripsi.
digunakan
untuk
tidak
ad
memastikan
label
yang
ditambahkan.
Unsur-unsur persediaan yang Tlusur dari label persediaan ke
ada telah tercantum dalam daftar
daftar persediaan.
persediaan
untuk
yang dibataljan.
Unsur-unsur persediaan yang Telusur
persediaan
tercantum
dalam
yang
persediaan
auditor
memeriksa
untuk
kebenaran
kuantitas
dan
deskripsinya.
Lakukan
pengujian
persediaan.
Unsur-unsur persediaan yang Periksa
tercantum
dalam
harga
kebenaran
dan
barang
18
jadi
dengan
deskripsi
dalam
persediaan
dan
pengujian
label
catatan
penghitungan
auditor
dengan
daftar
persediaan.
Unsur-unsur persediaan yang Lakukan pengujian harga bisa
tercantum
dalam
yang
tercantum bertuliskan
bukan
milik
ke
daftar
perusahaan
kontrak-kontrak
dengan
konsumen
pemasok
dari
dan
manajemen
untuk
memeriksa
kemungkinan dimasukkannya
barang
bukan
perusahaan,
tau
milik
tidak
PENILAIAN PESEDIAAN
Dalam melakukan pengujian persediaan, auditor berhadapan dengan tiga persoalan.
Pertama, metoda harus sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Kedua, penerapan metoda
harus konsisten dari tahun ke tahun. Ketiga, harus mempertimbangkan antara biaya perolehan
dengan nilai pasar. Karena metoda untuk memeriksa penentuan harga persediaan tergantung
pada apakah paersediaan tersebut dibeli atu diproduksi.
Penetapan Harga Persediaan yang Dibeli
19
Tahap pertama dalam memeriksa penilaian persediaan yang dibeli, auditor harus
memastikan apakah klien metoda MPKP (masuk pertama keluar pertama), rata-rata
tertimbang, atau metoda lainnya. Auditor juga harus menentukan biaya mana yang harus
dimasukkan dalam penilaian suatu unsur dari persediaan.
Dalam memilih unsur persediaan yang akan ditetapkan harganya , auditor harus focus
pada persediaan dengan saldo rupiah yang besar dan produk yang diketahui memiliki
fluktuasi harga yang tinggi. Auditor juga harus menguji suatu sampel yang representative dari
semua jenis persediaan dan bagian. Sampling variabel terstrata atau sampling unit moneter
biasa digunakan dalam pengujian ini.
Apabila klien mempunyai master file persediaan perpentual yang mencatat biaya
perolehan per unit dari setiap pembelian, maka pemeriksaan akan bisa dilakukan dengan
cepat dengan cara menelusur biaya perolehan per unit ke catatan perpentual, tidak perlu ke
faktur penjual. Biasanya apabila digunakan catatan persediaan perpentual untuk memeriksa
biaya perolehan per unit, auditor harus menguji biaya perolekah yang tercantum dalam
catatan perpentual dengan mencocokkannya ke faktur penjual sebagai bagian dari pengujian
transaksi-transaksi siklus pembelian dan pembayaran.
PENETAPAN HARGA PERSEDIAAN YANG DIPRODUKSI
Dalam menetapkan harga barang dalam proses dan barang jadi, auditor harus
mempertimbangkan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung,dan overhead pabrik.
Kebutuhan untuk memeriksa biaya-biaya tersebut menyebabkan audit atas barang dalam
proses dan barang jadi menjadi lebih kompleks dibandingkan dengan mengaudit barang yang
dibeli.
Dalam menetapkan harga bahan baku dalam barang yang diproduksi, auditor harus
mempertimbangkan biaya perolehan per unit bahan baku maupun jumlah unit yang diminta
untuk menghasilkan satu unit output. Biaya perolehan per unit dapat diperiksa dengan cara
memeriksa faktur dari penjual atau master file persediaan perpentual.
Demikian pula, ketika memeriksa biaya tenaga kerja langsung, auditor harus
memeriksa biaya tenaga kerja per jam dan jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk
mengasilkan sebuah produk. Biaya tenaga kerja langsung per jam dapat diverifikasi dengan
memeriksa daftar gaji atau upah dan kontrak kerja.
20
Overhead pabrik barang dalam proses dan barang jadi tergantung pendekatan yang
digunakan untuk mengalokasikan overhead pabrik.
Biaya Perolehan atau Harga Pasar
Dalam menetapkan harga persediaan, auditor harus mempertimbangkan apakah biaya
pokok pengganti atau nilai bersih bisa direalisasi lebih rendah daripada biaya perolehan
historis.semua biaya produksi harus dipertimbangkan dalam menetapkan milai yang bisa
direalisasi untuk barang dalam proses dan barang jadi untuk persediaan yang diproduksi.
Auditor harus mempertimbangkan harga jual persediaan dan kemungkinan dampak dari
fluktuasi harga yang cepat untuk menetapkan nilai bersih bisa direalisasi.
I. PENGINTEGRASIAN PENGUJIAN
Pengujian Siklus Pembelian dan Pembayaran
Apabila auditor memerikisa pembelian persediaan sebagai bagian dari pengujian
siklus pembelian dan pembayaran, auditor juga mendapat bukti tentang ketelitian bahan baku
yang dibeli dan semua biaya overhead pabrik, kecuali biaya tenaga kerja. Dalam pengauditan
di mana klien memiliki master file persediaan perpentual, auditor biasanya menguji hal ini
sbagai bagian dari prosedur pengujian pengendalian dan pengujian subtantif golongan
transaksi siklus pembelian dan pembayaran. Demikian pula, apabila biaya produksi
dibebankan ke pesanan atau proses individual, hal tersebut biasanya diuji sebagai bagian dra
siklus yang sama.
Pengujian Siklus Penggajian dan Personalia
Ketika auditor memeriksa biaya tenaga kerja, kondisi yang sama diterapkan seperti
halnya pada pembelian. Dalam banyak hal, catatan akuntansi biaya untuk tenaga kerja
langsung dn tidak langsung dapat diuji sebagai bagian dari siklus penggajian dan personalia.
Pengujian Siklus Penjualan dan Pengumpulan Piutang
Hubungan antar siklus penjual an dan pengumpulan piutang dan siklus persediaan dan
penggudangan tidak seerat dua siklus yang baru saja kita bicarakan. Namun demikian,
kebanyakan pengujian audit dalam penggudangan barang jadi, dan pengiriman serta
pencatatan penjulan dilakukan ketika siklus penjulan dan pengumpulan piutang terjadi.
21
Apabila klien menggunakan catatan akuntansi biaya, auditor bisa menguji standar harga
pokok penjualan pada waktu yang bersamaan dengan pelaksanaan pengujian penjualan.
Pengujian Akuntansi Biaya
Pengujian atas catatan akuntansi biaya berarti memeriksa pengendalian yang
mempengaruhi persediaan yang tidak diperiksa auditor sebagai bagian dari pengujian atas
ketiga siklus yang lalu. Auditor menguji persediaan fisik, pemindahan barang yang sudah
selesai ke barang jadi, master file persediaan perpentual, dan catatan biaya per unit.
Persediaan Fisik, Penetapan Harga, dan Kompilasi
Penghitungan fisik persediaan, penetapan harga, dan kompilasi ketiganya sama
pentingnya dalam pengauditan persediaan karena kesalahan penyajian dalam salah satu
aktivitas tersebut akan menyebabkan kesalahan penyajian dan darga pokok penjualan.
Dalam menguji persediaan fisik, auditor bisa menitikberatkan pada master file
persediaan perpentual jika master file tersebut sudah diuji sebagai bagian dari satu atau lebih
siklus. Jika demikian auditor dapat mengobservasi dan menguji penghitungan fisik
persediaan pada suatu waktu tertentu selain dari saat akhir tahun dan mengandalkan pada
catatan perpentual yang telah mencatat secara memadai kuantitas persediaan. Ketika menguji
harga pokok per unit, sampai pad suatu batas tertentu, auditor juga bisa mengandalkan pada
pengujian catatan biaya yang dilakukan selama pengujian subtantif golongan transaksi.
Dan yang terakhir, ketika auditor melakukan pengujian pengendalian dan pengujian
subtantif
yang
berkaitan
dengan
transaksi
dan
saldo
persediaan,
mereka
juga
mengintegrasikan pengujian yang berkaitan dengan tujuan audit saldo dengan pengujian yang
dilakikan untuk memenuhi keempat tujuan penyajian dan pengungkapan. Uditor harus
memperoleh pemahaman tentang pengendalian klien mengenai pengungkapan persediaan
tersebut dan pengujian subtantif lain untuk mendapatkan bukti yang cukup dan tepat untuk
keempat tujuan penyajian dan pengungkapan.
22
REFERENSI
Jusup, Haryono. 2014. Auditing. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN.
23