Anda di halaman 1dari 9

RINGKASASAN MATERI KULIAH

“PENGAUDITAN SIKLUS PERSEDIAAN DAN PENGGUDANGAN”

Dosen Pengampu : Dr. I Ketut Budiartha, S.E., M.Si., Ak., CPA


Mata Kuliah : Pengauditan II EKA446 (D2)

Oleh :

KELOMPOK 6

Ni Wayan Sri Adhiningsih (1907531231)


Ni Luh Putu Rima Susanti (1907531250)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2021
PENGAUDITAN SIKLUS PERSEDIAAN DAN PENGGUDANGAN
Siklus persediaan dan penggudangan adalah siklus yang unik karena erat hubungannya dengan
siklus-siklus transaksi yang lain. Pada sebuah perusahaan manufaktur, bahan baku masuk ke siklus
persediaan dan penggudangan dari siklus pembelian dan pembayaran, sedangkan biaya tenaga kerja
langsung masuk melalui siklus penggajian dan personalia. Siklus persediaan dan penggudangan
berakhir dengan teradinya penjualan barang dalam siklus penjualan dan penerimaan piutang.

9.1 FUNGSI-FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS DAN DOKUMEN SERTA CATATAN YANG
BERSANGKUTAN
Persediaan bisa memiliki berbagai macam bentuk, tergantung sifat entitasnya. Untuk
perusahaan dagang pengecer dan pedagang besar, akun terbesar dalam nereca sering berupa
persediaan barang dagangan yang tersedia untuk dijual. Untuk mempelajari siklus persediaan dan
penggudangan, kita akan menggunakan perusahaan menufaktur. Siklus persediaan dan penggudangan
dapat dipandang sebagai dua system terpisah tetapi berkaitan erat, yang satu menyangkut aliran fisik
barang dan lainnya adalah aliran biaya bersangkutan. Ada enam fungsi yang membentuk siklus
persediaan dan penggudangan sebagai berikut.
Pembuatan Order Pembelian
Siklus pembelian dan penggudangan dimulai dengan adanya permintaan bahan baku untuk
produksi. Pengendalian yang memadai perlu diciptakan apakah pembelian untk bahan baku ataukah
untuk barang jadi. Permintaan pembelian adalah formulir yang digunakan untuk meminta agar bagian
pembelian memesan persediaan.
Penerimaan Bahan Baku
Penerimaan bahan baku meliputi inspeksi atas bang yang diterima untuk memeriksa kebenaran
jumllah maupun kualitasnya. Bagian penerimaan membuat laporan penerimaan barang yang akan
menjadi salah satu dokumen yang diperlukan sebelum pembayaran bias dilakukan.
Penggudangan Bahan Baku
Segera setelah diterima, bahan baku untuk produksi, pegawai dari bagian produksi
mengitimkan permintaan bahan baku yang telah mendapat otoritas dari kepala bagian produksi
mengirimkan permintaan, bahan bakuu yang telah mendapat otorisasi dari kepala bagian produksi,
perintah kerja, atau dokumen serupa itu, yang menyebutkan jenis dan jumlah material yang
diperlukan.
Pengelolan Barang
Perusahaan menentukan barang yang akan diproduksi berdasarkan pesanan tertentu dari
konsumen, ramalan penjualan, tingkat pesediaan yang ditetapkan dimuka, atau atas dasar lain.
Biasanya perusahaan memiliki bagian khusus yang bertanggungjawab untuk menentukan jenis dan
kuantitas barang yang akan diproduksi.
Penyimpanan Barang Jadi
Setelah barang jadi selesai, barang-barang tersebut disimpan di Gudang menunggu pengiriman
ke konsumen. Pengendalian atas barang jadi sering dipandang sebagai bagian dari siklus penjualan
dan penerimaan piutang.
Pengeriman Barang Jadi
Pengiriman barang ke konsumen dalam petukaran dengan kas atau asset lainnya, seperti
misalnya piutang usaha, menciptakan pertukaran asset yang diperlukan untuk memenuhi kriteria
pengakuan pendapatan. Pada kebanyakan transaksi penjualan, pengiriman sesungguhnya menjadi
penyebab terjadinya pengakuan piutang usaha dan penjualan dalam system akuntansi.
Master Files Persediaan Perpetual
Master files persediaan perpetual adalah suatu catatan yang biasanya secara khusus digunakan
untuk bahan baku dan barang jadi. Master files persediaan perpetual biasanya berisi informasi tentang
jumlah unit persediaan yang dibeli, dijual, dan sisa dalam persediaan. Dalam system berkomputer
yang dirancang dengan baik, catatan ini juga meliputi harga pokok per unit.

9.2 BAGIAN-BAGIAN DALAM PENGAUDITAN PERSEDIAAN


Tujuan utama pengauditan siklus persediaan dan penggudangan adalah untuk memberikan
asurans bahwa laporan keuangan menyajikan bahan baku, barang dalam proses, dan persediaan
barang jadi secara wajar. Audit atas siklus persediaan dan penggudangan dapat dibagi menjadi lima
aktivitas sebagai berikut :
Pembelian dan Pencatatan Bahan Baku, Tenaga Kerja Langsung, dan Overhead.
Bagian audit ini mencakup tiga fungsi utama yaitu pembuatan order pembelian, penerimaan
bahan baku, dan penyimpanan bahan baku. Pengujian harus memuaskan auditor bahwa pengendalian
yang berkaitan dengan pembelian bahan baku dan biaya manufaktur beroperasi secara efektif dan
bahwa transaksipembelian telah ditetapkan dengan benar.
Transfer Asset Dan Biaya Internal.
Klien mencatat aktivitas ini dalam catatan akuntansi biaya yang independent terhadap siklus
lain dan diuji sebagai bagian dari audit atas siklus persediaan dan penggudangan.
Pegiriman Barang dan Pencatatan Pendapatan dan Biaya.
Auditor memperoleh pemahaman dan menguji pengendalian internal atas pencatatan
pengiriman sebagai bagian dari pengauditan atas siklus tersebut, termasuk prosedur-prosedur untuk
memeriksa ketelitian pengkreditan atas catatan persediaan dalam master file persediaan perpetual.
Observasi Penghitungan Fisik Persediaan.
Auditor harus mengobservasi penghitungan fisik persediaan yang dilakukan klien untuk memastikan
bahwa persediaan terbukukan sungguh-sungguh ada pada tanggal neraca dan telah dihitung dengan
benar oleh klien.
Penetapan Harga dan Kompilasi Persediaan.
Biaya perolehan yang digunakan untuk menilai persediaan harus duji untuk menentukan apakah klien
telah menerapkan metoda persediaan yang sesuai dengan standar akuntansi dan sesuai dengan standar
akuntansi dan konsisten dengan tahun sebelumnya. Proedur audit yang digunakan untuk memeriksa
biaya perolehan ini disebut sebagai pengujian harga.

9.3 PENGAUDITAN AKUNTANSI BIAYA


Sistem dan pengendalian akuntansi biaya berbeda-beda antar perusahaan yang satu dengan
perusahaan lainnya. Perbedaan ini sangat bervariasi dan lebih banyak disbanding dengan bidang audit
kainnya karena keanekaragaman unsur persediaan dan tingkat kecanggihan yang diinginkan
manajemen.
Pengendalian Akuntansi Biaya
Pengaendalian akuntansi biaya adalah pengendalian yang berkaitan dengan proses yang
memengaruhi persediaan fisik dan jejak biaya sejak biaya bahan baku diminta. Pengendalian ini dapat
dibagi menjadi dua ketegori utama sebagai berikut:
1. Pengendalian fisik atas persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
2. Pengendalian atas biaya yang bersangkutan.
Hampir semua perusahaan memerlukan pengawasan fisik atas asset-asetnya untuk mencegah
terjadinya kerugian akibat penyalahgunaan dan pencurian. Untuk melindungi asset, kebanyakan
perusahaan memisahkan secara fisik dan membatasi akses ke area penyimpanan barang (gudang)
bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi untuk mengawasi pergerakan persediaan.
Pengujian Akuntansi Biaya
Konsep pengauditan akuntansi biaya persediaan tidak berbeda dengan apa yang telah kita
bahas untuk siklus-siklus transaksi lainnya, yaitu: memahami pengendalian internal dalam sistem
akuntansi biaya, menilai risiko pengendalian direncanakan, menentukan luasnya pengujian
pengendalian, dan merancang pengujian pengendalian dan pengujian subtantif golongan transaksi
untuk memenuhi tujuan audit transaksi.. Auditor biasanya menekankan pada empat aspek akuntansi
biaya sebagai berikut:
1. Pengendalian fisik atas persediaan.
2. Dokumentasi dan catatan untuk perpindahan persediaan.
3. Master file persediaan perpetual.
4. Catatan harga pokok perunit

9.4 PROSEDUR ANALITIS


Tabel Prosedur Analitis Siklus Persediaan dan Penggudangan
Prosedur Analitis Kemungkinan Kesalahan Penyajian
Membandingkan persentase laba Lebih saji atau kurang saji persediaan dan harga pokok
kotor dengan tahun lalu. penjualan.
Membandingkankecepatan Keusangan persediaan yang mempengaruhi persediaan dan harga
perputaran persediaan dengan tahun pokok penjualan. Lebih saji atau kurang saji persediaan.
lalu.
Membandingkan harga pokok per Lebih saji atau kurang saji harga pokok per unit yang
unit dengan tahun lalu. mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan.

Membandingkan biaya produksi Kesalahan penyajian harga pokok per unit persediaan, terutama
tahun ini dengan tahun lalu. biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik,yang
mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan.

9.5 OBSERVASI FISIK PERSEDIAAN


Dengan memahami pengaruh bisnis klien terhadap persediaan, auditor menilai risiko bisnis
klien untuk menentukan apakah risiko tersebut meningkatkan kemungkinan terjadinya kesalahan
penyajian internal material dalam persediaan. Setelah menilai risiko bisnis klien, auditor menentukan
materialitas pelaksanaan dan menilai risiko inheren untuk persediaan, yang pada umunya tinggi pada
bidang-bidang usaha seperti manufaktur dan perusahaan dagang. Auditor sering menilai tinggi risiko
inheren untuk perusahaan-perusahaan dengan persediaan yang signifikan, tergantung pada situasi
yang dihadapi. Pada waktu menilai risiko pengendalian, auditor terutama memusatkan perhatian pada
pengendalian internal atas catatan perpentual, pengawasan fisik, penghitungan pengendalian,
kompilasi persediaan serta penetapan harganya.
9.6 PERSYARATAN OBSERVASI PERSEDIAAN
Di Amerika Serikat, auditor diwajibkan untuk melakukan observasi atas perhitungan fisik
persediaan sejak terjadinya kecurangan menggemparkan berupa pencatatan persediaan yang
senyatanya tidak ada oleh McKensson & Robbins company pada tahun 1938. Kecurangan tersebut
tidak terdeteksi karena auditor tidak mengobservasi perhitungan fisik persediaan yang pada waktu itu
memang merupakan persyaratan yang harus dilakukan
auditor.
Standar audit (SA 501.4) berisi ketentuan sebagai berikut: Jika persediaan berjumlah material
dalam laporan keuangan, auditor harus memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang eksistensi
dan kondisi persediaan dengan:
Mengevaluasi Intruksi dan Prosedur Yang Dibuat Manajemen
Pengendalian yang memadai atas penghitungan persediaan, antara lain meliputi adanya
intruksi dan prosedur yang dibuat manajemen tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan penghitungan fisik tersebut. Hal-hal yang relevan bagi auditor dalam mengevaluasi
instruksi dan prosedur tersebut antara lain:
1. Penerapan aktivitas pengendalian yang tepat dalam penghitungan fisik.
2. Identifikasi yang tepat atas persediaan yang ada.
3. Prosedur yang digunakan untuk mengeestimasi kuantitas fisik.
4. Pengendalian terhadap pergerakan persediaan di antara area serta pengiriman dan penerimaan
persediaan sebelum dan sesudah tanggal penghitungan fisik.
Auditor perlu memahami penghitungan fisik yang akan dilakukan klien sebelum perhitungan
fisik berlangsung. Apabila pengendalian penghitungan fisik persediaan klien tidak memadai, auditor
harus menggunakan waktu lebih banyak untuk memastikan bahwa penghitungan fisik akurat.
Mengobservasi Pelaksanaan Prosedur Penghitungan
Hal terpenting dalam mengobservasi persediaan adalah menentukan apakah penghitungan fisik
dilakukan sesuai intruksi yang telah ditetapkan klien. Untuk mencapai hal tersebut auditor wajib hadir
pada saat penghitungan fisik berlangsung. Apabila klien tidak mengikuti intruksi, auditor harus
memberitahu pengawas (supervisor) untuk memecahkan masalah atau memodifikasi prosedur
observasi fisik.
Pengujian Observasi Fisik
Tujuan memeriksa kecocokan saldo tidak dimasukkan dalam tujuan audit saldo ini. Disini kita
berasumsi bahwa klien melakukan penghitungan fisik persediaan pada tanggal neraca dan mencatat
hasil penghitungan dalam label bernomor urut tercetak. Apabila mereka mencatat hasil penghitungan
persediaan dengan cra lain, audit prosedurnya perlu diubah.

9.7 AUDIT PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI


Pengujian harga persediaan mencakup semua pengujian atas harga perunit yang digunakan
klien untuk memastikan bahwa harga-harg tersebut benar. Kmpilasi persediaan meliputi pengujian
atas pengikhtisaran penghitungan fisik persediaan yang dibuat klien, penghitungan ulang harga
dikalikan kuantitas, penjumlahan vertical ikjtisar persediaanmdan menelusur totalnya ke buku besar.
Pengendalian Penetapan Harga Kompilasi
Pengendalian internal sekitar penetapan harga pokok per unit yang terintegrasi dengan catatan
produksi dan akuntansi lainnya memberikan asurans bahwa klien menggunakan biaya perolehan
(harga pokok) yang benar untuk persediaan. Apabila penghitungan fisik persediaan dicatat klien
dengan menggunakan label bernomor urut tercetak dan direview dengan cermat sebelum personel
yang bertugas melakukan penghitungan persediaan meninggalkan pemeriksaan persediaan, maka
kemungkinan terjadi kesalahan penyajian dalam pengikhtisaran label penghitungan persediaan.
Prosedur Penetepan Harga dan Kompilasi
Auditor bisa menerapkan tujuan dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari klien
sebagai kerangka acuan, termasuk deskripsi untuk setiap jenis persediaan, kuantitas, harga pokok per
unit, dan nilai persediaan (kuantitas dikalikan harga).
Penilaian Pesediaan
Dalam melakukan pengujian persediaan, auditor berhadapan dengan tiga persoalan. Pertama,
metoda harus sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Kedua, penerapan metoda harus konsisten
dari tahun ke tahun. Ketiga, harus mempertimbangkan antara biaya perolehan dengan nilai pasar.
Penetapan Harga Persediaan yang Dibeli
Dalam memeriksa penilaian persediaan yang dibeli, auditor harus memastikan apakah klien
metoda MPKP (masuk pertama keluar pertama), rata-rata tertimbang, atau metoda lainnya. Auditor
juga harus menentukan biaya mana yang harus dimasukkan dalam penilaian suatu unsur dari
persediaan.
Penetapan Harga Persediaan Yang Diproduksi
Dalam menetapkan harga bahan baku dalam barang yang diproduksi, auditor harus
mempertimbangkan biaya perolehan per unit bahan baku maupun jumlah unit yang diminta untuk
menghasilkan satu unit output. Biaya perolehan per unit dapat diperiksa dengan cara memeriksa faktur
dari penjual atau master file persediaan perpentual.
Biaya Perolehan atau Harga Pasar
Biaya produksi harus dipertimbangkan dalam menetapkan milai yang bisa direalisasi untuk
barang dalam proses dan barang jadi untuk persediaan yang diproduksi. Auditor harus
mempertimbangkan harga jual persediaan dan kemungkinan dampak dari fluktuasi harga yang cepat
untuk menetapkan nilai bersih bisa direalisasi.

9.8 PENGINTEGRASIAN PENGUJIAN


Pengujian Siklus Pembelian dan Pembayaran
Dalam pengauditan di mana klien memiliki master file persediaan perpentual, auditor biasanya
menguji hal ini sbagai bagian dari prosedur pengujian pengendalian dan pengujian subtantif golongan
transaksi siklus pembelian dan pembayaran. Demikian pula, apabila biaya produksi dibebankan ke
pesanan atau proses individual, hal tersebut biasanya diuji sebagai bagian dra siklus yang sama.
Pengujian Siklus Penggajian dan Personalia
Ketika auditor memeriksa biaya tenaga kerja, kondisi yang sama diterapkan seperti halnya
pada pembelian. Catatan akuntansi biaya untuk tenaga kerja langsung dn tidak langsung dapat diuji
sebagai bagian dari siklus penggajian dan personalia.
Pengujian Siklus Penjualan dan Pengumpulan Piutang
Kebanyakan pengujian audit dalam penggudangan barang jadi, dan pengiriman serta pencatatan
penjulan dilakukan ketika siklus penjulan dan pengumpulan piutang terjadi.
Pengujian Akuntansi Biaya
Pengujian atas catatan akuntansi biaya berarti memeriksa pengendalian yang mempengaruhi
persediaan yang tidak diperiksa auditor sebagai bagian dari pengujian atas ketiga siklus yang lalu.
Persediaan Fisik, Penetapan Harga, dan Kompilasi
Penghitungan fisik persediaan, penetapan harga, dan kompilasi ketiganya sama pentingnya
dalam pengauditan persediaan karena kesalahan penyajian dalam salah satu aktivitas tersebut akan
menyebabkan kesalahan penyajian dan darga pokok penjualan.
DAFTAR PUSTAKA

Jusup, Al Haryono. 2014. Auditing. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tingi Ilmu
Ekonomi YKPN

Anda mungkin juga menyukai