Anda di halaman 1dari 13

KEPEMILIKAN SILANG SAHAM PT.

INDOSAT DAN
PT. TELKOMSEL OLEH TEMASEK HOLDING
COMPANY

L. Budi Kagramanto*

Abstract
On Nopember 19, 2007, Commission For The Supervision Of Business Competition
(KPPU) has been expelled a verdict No. 07/KPPU-L/2007 about infringement of Act No. 5,
1999 performed by Temasek Holdings. The form of infringement performed by Temasek
Holdings is a stock cross ownership on PT. Indosat Tbk and PT. Telkomsel through its two
subsidiaries company, namely STT and SingTel. Temasek Holdings is also accused on price
fixing, double occupation, and also performing the monopoly in telecommunication,
especially on cellular telephone. For the infringement, Temasek Holdings was sanctioned a
fine and for the verdict, Temasek Holdings may propose a rejection to District Court of
Jakarta. Other parties wish that the Court has objectivity and based on the business
competition law in Indonesia. For the KPPU and Temasek Holdings still have a chance to
propose an appeal to Supreme Court, if one are won by the District Court of Jakarta.

Kata kunci : kepemilikan silang, price fixing, monopoli, rangkap jabatan, Temasek Hold-
ings

A. Pendahuluan membuktikan, bahwa Temasek Holdings


Beberapa waktu lalu Komisi Pengawas telah melanggar larangan kepemilikan
Persaingan Usaha (KPPU) telah menjatuh- silang (crossownership) yang diatur dalam
kan sanksi kepada BUMN Singapura, yakni Pasal 27 huruf (a) Undang-Undang No. 5
Temasek Holding Company (Temasek Tahun 1999 tentang Larangan Praktek
Hold- ings) yang melakukan investasi di Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
bidang telekomunikasi (telepon seluler).1 Sehat, serta menyatakan PT. Telkomsel
Dalam putusannya KPPU menyatakan, telah melakukan monopoli pasar seperti
bahwa Temasek Holdings terbukti secara yang diatur dalam Pasal 17 ayat (1)
sah serta meyakinkan telah melakukan Undang-Undang No. 5 Tahun 1999.2
praktek mo- nopoli selama menguasai Temasek melalui 2 (dua) anak
saham PT. Indo- sat Tbk. dan PT. perusahaannya, yaitu Singapore Technolo-
Telkomsel. KPPU berhasil gies Telemedia (STT) dan Singapore Tele-

*
Doktor Ilmu Hukum dan Dosen Hukum Dagang Fakultas Hukum Universitas Airlangga .
1
Melalui Temasek Holdings, pemerintah Singapura menginvestasikan surplus kas negaranya dengan pengelolaan
dana sebesar US $ 108 miliar. “Temasek Holdings Kapok Beli Perusahaan Ikon : Pasca Keputusan KPPU,
Temasek Akan Hindari Perusahaan Yang Jadi Ikon Negara”, Harian Kontan, Sabtu, 24 Nopember 2007,
hlm.4.
2
Press release KPPU, 2007, “Kelompok Usaha Temasek Melanggar UU No. 5 Tahun 1999”, http//www.kppu.
go.id, diakses Selasa, 27 Nopember 2007.
2 MIMBAR HUKUM Volume 20, Nomor 1, Februari 2008, Halaman 1 - 191

com Mobile (SingTel) telah menanamkan nya hanya boleh dimiliki oleh satu pembeli
modalnya sebesar 41,94 % saham melalui baru.
special purpose vehicle (SPV) Indonesia Disamping itu terhadap PT.
Communications Ltd. (ICL) dan STT di In- Telkomsel, KPPU juga memerintahkan
dosat, sedangkan SingTel telah menguasai untuk segera menurunkan tarif/harga
35 % saham di PT. Telkomsel.3 menjadi minimal 15 % dari tarif yang
Apabila kepemilikan saham dari dua berlaku saat ini serta memerintahkan
anak perusahaan telekomunikasi Temasek kepada Temasek Holdings beserta dua anak
Holdings tersebut digabung menjadi satu, perusahaan dan beberapa perusahaan yang
maka terdapat penguasaan lebih 75 % dari berada di bawah kenda- linya serta PT.
pangsa pasar telepon seluler. Kondisi Telkomsel untuk masing-ma- sing
seperti ini jelas merupakan praktek membayar denda sebesar Rp. 25 miliar.4
monopoli yang dilakukan oleh Temasek Berdasarkan putusan KPPU atas pelanggar-
Holdings dan sangat mudah bagi kedua an terhadap Undang-Undang No. 5 Tahun
anak perusahaannya dalam menentukan 1999 yang dilakukan oleh Temasek Hold-
tarif/harga (price fixing) jasa layanan ings, maka muncul permasalahan. Pertama,
telepon seluler yang dilarang dalam apakah putusan yang diterbitkan oleh
Undang-Undang No. 5 Tahun 1999. Dalam KPPU yang menyatakan bahwa Temasek
putusannya KPPU memerintahkan kepada Holdings telah melanggar ketentuan
Temasek Holdings untuk segera Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tersebut
melepaskan seluruh sahamnya di PT. Indo- sudah benar dan adil ? Kedua, apakah
sat Tbk atau di PT. Telkomsel dalam jangka dimungkinkan adanya pengajuan keberatan
waktu 2 (dua) tahun. Dalam kurun waktu atas putusan KPPU oleh Temasek Holdings
yang telah ditentukan tersebut, maka paling ke Pengadilan Negeri dan pertimbangan apa
tidak pihak Temasek Holdings melalui 2 saja yang men- dasari pengajuan keberatan
(dua) anak perusahaannya diwajibkan untuk tersebut ?
segera menjual kepada perusahaan operator
telekomunikasi lain yang tidak saling B. Kepemilikan Silang Yang Berakibat
memi- liki keterkaitan satu sama lain, baik Terjadinya Praktek Monopoli
langsung maupun tidak langsung. Salah satu putusan KPPU adalah
Ketentuan yang di- minta KPPU tersebut Tema- sek Holdings telah terbukti
juga masih ditambah dengan pembatasan melakukan pe- langgaran terhadap
kepemilikan jumlah sa- ham yang dibeli ketentuan Pasal 27 hu- ruf (a) Undang-
tidak lebih 5 % dari saham PT. Indosat Tbk Undang No. 5 Tahun 1999. Dalam pasal
untuk setiap pembeli. Di- harapkan dengan tersebut ditentukan adanya larangan bagi
adanya ketentuan tersebut, maka saham pelaku usaha untuk memiliki saham
eks Temasek Holdings nanti- mayoritas pada beberapa perusahaan sejenis
yang melakukan kegiatan usaha da-

3
PT. Telkomsel dan PT. Indosat Tbk. merupakan dua perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesai saat ini. PT
Telkomsel sendiri merupakan anak perusahaan dari PT. Telkom Tbk.
4
“ Seluler Mahal, Temasek Disodok ”, Majalah Berita Mingguan Tempo, Jakarta, Edisi 26 Nopember – 2 Desem-
ber 2007, hlm. 113.
Kagramanto, Kepemilikan Silang Saham PT. Indosat dan PT. Telkomsel 3
lam bidang yang sama pada pasar yang ber- Dugaan adanya pelanggaran terhadap
sangkutan, ataupun mendirikan beberapa Pasal 27 huruf (a) Undang-Undang No. 5
perusahaan yang memiliki kegiatan usaha Tahun 1999 berawal pada 15 Desember
yang sama pada pasar yang bersangkutan 2002, ketika PT. Indosat Tbk. melakukan
yang sama, apabila : 5 (a) kepemilikan itu divestasi saham sebesar 41,94 % yang
mengakibatkan terjadinya dominasi pasar, akhir- nya dimenangkan oleh STT melalui
yaitu penguasaan lebih dari 50% (untuk tender offer. STT sendiri merupakan anak
satu pelaku usaha atau kelompok pelaku perusa- haan yang 100 % sahamnya
usaha) pangsa pasar satu jenis barang atau dikuasai oleh Temasek Holdings, yang
jasa, atau (b) penguasaan lebih dari 75% merupakan peme- gang saham ganda atas
pangsa pasar untuk dua atau tiga pelaku perusahaan teleko- munikasi di tanah air.
usaha atau kelompok pelaku usaha. Dengan kedudukannya sebagai pemegang
Istilah lain dari kepemilikan saham ganda, maka setidaknya menyebabkan
mayoritas ini disebut dengan crossowner- industri telekomunikasi se- luler di
ship dari perusahaan yang saling bersaing, Indonesia mengalami struktur kepe- milikan
karena penguasaan saham seperti ini dapat silang (cross shareholding owner- ship).
menimbulkan posisi dominan. Sebetulnya Disamping itu struktur kepemilikan
pemilik saham mayoritas dari suatu perusa- silang juga terjadi dikarenakan sebelum
haan tidak secara otomatis dilarang, tetapi divestasi saham PT. Indosat Tbk. dilaku-
yang dilarang apabila melanggar undang- kan (2001), saham PT. Telkomsel yang
undang, seperti yang diatur dalam Pasal 27 merupakan operator seluler terbesar di In-
huruf (a dan b) Undang-Undang No. 5 Ta- donesia telah dimiliki pula oleh Temasek
hun 1999. Terkait dengan kepemilikan si- Holdings melalui anak perusahaannya
lang (crossownership) dalam Pasal 27 huruf yaitu Singtel6 dan SingTel Mobile, yakni
(a) Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 sebesar 35 %. Dengan demikian boleh
yang dilakukan oleh Temasek Holdings, dikatakan, bahwa Temasek Holdings sen-
maka pa- ling tidak ada 8 pelaku usaha diri telah menguasai pasar seluler Indonesia
yang terlibat di dalamnya, yakni : STT, dengan menguasai Telkomsel dan Indosat
STT Communica- tion, Asia Mobile secara tidak langsung. Skema kepemilikan
Holdings Company, Asia Mobile Holdings, silang (cross-ownership) yang dilakukan
Indonesia Communica- tion Limited, oleh Temasek Holdings dapat dilihat pada
Indonesia Communication Pte. Ltd., Tabel 1.
Singtel, SingTel Mobile (kelompok usaha
Temasek).

5
Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja, 1999, Seri Hukum Bisnis : Anti Monopoli, Raja Grafindo Persada, Jakarta,
hlm. 38-39.
6
Temasek Holdings memiliki saham SingTel sebesar 100 %
4 MIMBAR HUKUM Volume 20, Nomor 1, Februari 2008, Halaman 1 - 191

Tabel 1
Peningkatan Pangsa Pasar PT. Telkomsel dan PT. Indosat
Tbk.
Sejak Terjadinya Struktur Kepemilikan Silang

Gabungan
Periode sebelum Pangsa Pasar Pendapatan
Pendapatan
terjadinya Kepe- Telkomsel & Usaha Pangsa
Tahun Usaha
milikan Silang Indosat XL Pasar XL
(dalam
(cross-ownership) (bersama-sama) (dalam milyar)
milyar)
2001 76,34 % 6.688 2.073,03 23,66 %

(2001 – 2002) 2002 83,58 % 10.845 2.130,41 16,42 %

Periode setelah 2003 88,10 % 16.164 2.198,06 11,90 %


Kepemilikan Silang 2004 89,74 % 22.107 2.528,48 10,26 %
(Cross-ownership) 2005 90,97 % 29.778 2.956,38 9,03 %
(2003 – 2006) 2006 89,64 % 38.373 4.437,17 10,36 %
Rata-rata
89,61 % 26.605 3.297,37 10,39 %
(2003 – 2006)
Sumber : “ Kelomok Usaha Temasek Melanggar UU No. 5 Tahun 1999”, www.kppu.go.id,
diakses : Selasa, 27 Nopember 2007

Dengan adanya tindakan kepemilikan Juli 2002 bersama Hutchinson Whampoa


silang saham PT. Indosat Tbk. dan PT. ke- dapatan telah membeli Global Crosing
Telkomsel yang dilakukan oleh Temasek (GS) senilai US$ 750 juta .7
Holding sebenarnya telah mengakibatkan Kedua, posisi dominan dalam bidang
adanya beberapa dampak negatif. Pertama, telekomunikasi.8 Dengan menguasai mayo-
penguasaan pasar di bidang telekomunikasi. ritas kepemilikan saham di bidang teleko-
Keberadaan STT, yang seluruh (100 %) sa- munikasi itu, Temasek Holdings dapat
hamnya dimiliki oleh Temasek Holdings mendominasi susunan anggota Direksi dan
(BUMN milik pemerintah Singapura), pada Komisaris. Akibatnya, Temasek Holdings

7
Global Crosing merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di dunia yang menguasai jaringan serat optik
sepanjang 10 ribu mil yang menjangkau 27 negara di dunia termasuk Amerika, Eropa dan Asia Pasifik. Ita
Kurniasih, 22 Maret 2007, “ Menyoal Kepemilikan Saham Temasek Holdings pada Perusahaan
Telekomunikasi di Indonesia “, http : //www.hukumonline.com/detail.asp?.id=16390&cl=kolom, diakses :
Senin, 26 Nopember 2007
8
Hal ini dapat dilihat dalam Shareholder Agreement divestasi saham PT Indosat Tbk. yang menyebutkan bahwa
dalam pemilihan dewan komisaris dan direksi ditetapkan berdasarkan simple majority. Akibatnya, Kementrian
Negara BUMN sebagai kuasa pemegang saham seri A atau saham golden share namun memiliki jumlah kepe-
milikannya kecil hanya dapat mencalonkan komisaris dan direksi masing-masing hanya satu orang. Meskipun
sebagai pemegang saham seri A Kementrian BUMN memiliki hak veto, tetapi dengan komposisi kepemilikan
yang kecil tersebut dan pemilihan dewan komisaris dan dewan direksi ditentukan dengan simple majority, hak
veto itu sulit untuk dapat dilaksanakan. Memiliki saham golden share tanpa menjadi pemegang saham
mayoritas maka saham golden share tersebut menjadi tidak berarti karena haknya hanya untuk pencalonannya
satu orang direksi dan komisaris, pada akhirnya yang memutuskan adalah RUPS dengan simple majority.
Kagramanto, Kepemilikan Silang Saham PT. Indosat dan PT. Telkomsel 5
berada dalam posisi sentral untuk mendo- 100% oleh Temasek Holdings dan
rong dan mengarahkan rencana dan strategi sekaligus memiliki 100% saham atas
perusahaan-perusahaan terkait. Keadaan SingTel dimana SingTel sendiri sebagai
demikian sangat berpotensi menimbulkan salah satu pemegang saham dari PT.
praktek monopoli dan atau persaingan yang Telkomsel (anak perusahaan PT Telkom
tidak sehat. Tbk), maka dapat dikatakan Te- masek
Ketiga, potensi kerugian akibat Holdings sebagai pemegang saham ganda
tindakan divestasi saham PT. Indosat Tbk. di dua operator telekomunikasi dan telah
Divestasi sebesar 41,94% saham PT. mampu menguasai industri telekomu-
Indosat Tbk menimbulkan potensi kerugian nikasi di Indonesia. Dengan demikian dapat
bagi Indo- nesia karena harga penjualan dikatakan bhawa kepemilikan silang atas
saham terse- but jauh di bawah nilai saham PT. Indosat Tbk. dan PT. Telkom-
strategis PT Indosat Tbk. sel oleh Temasek Holdings mengakibatkan
Keempat, Indonesia adalah negara terjadinya praktek monopoli dan atau per-
yang dipotong oleh garis khatulistiwa se- saingan usaha tidak sehat pada industri te-
hingga berada di bawah geo stationary orbit lekomunikasi.
(GSO) berjarak kurang lebih 360.000 km
dari permukaan bumi merupakan tempat C. Jabatan Rangkap dan Bahaya yang
yang efisien, ekonomis dan strategis untuk Ditimbulkannya
meletakkan satelit telekomunikasi karena Salah satu temuan KPPU adalah ma-
bebas dari pengaruh negatif seperti gempa sih banyaknya eksekutif Temasek Holdings
bumi, badai listrik, tanah longsor. Satelit yang mempunyai jabatan rangkap di PT. In-
Indosat mempunyai kedudukan GSO di atas dosat Tbk. maupun di PT. Telkomsel. Ada
Indonesia dan mempunyai nilai ekonomis, beberapa eksekutif yang membawa kontrol/
budaya, strategi, pertahanan keamanan, dan kendali Temasek Holdings ke PT.
masa depan pembangunan bangsa Telkomsel. Misalnya Simon Israel 9, Chua
Indonesia. Dengan adanya satelit Indosat Sock Koong, Lim Chuan Poh, Leong Shin
memudahkan untuk mengakses informasi Loong meru- pakan orang-orang Temasek
mengenai ber- bagai macam ilmu Holdings yang bebas mengendalikan kinerja
pengetahuan sehingga dapat dikatakan: PT. Telkomsel. Pola rangkap jabatan
“siapa yang mampu me- demikian juga ditemui di PT. Indosat Tbk.
ngontrol/mengendalikan Indosat, tidak karena pengaruh dan ken- dali Temasek
hanya mampu mengendalikan Indonesia, Holdings dilakukan secara ber- jenjang.
tetapi juga mampu mengendalikan kawasan Eksekutif Temasek Holdings yang
Asia Tenggara”. membawa pengaruh dan kendali ke PT. In-
Kelima, mengingat saham STT dimiliki dosat Tbk. justru lebih banyak
dibandingkan di PT Telkomsel. Misalnya
CEO Temasek

9
Simon Israel menjadi Executive Director kedua di Temasek pada bulan Juli 2006. Israel, yang merupakan warga
negara Selandia Baru, dan penduduk tetap Singapura, saat ini menjadi Direktur Utama Singapore Tourism
Board dan Direktur SingTel. Tri Dirgantara Pamenan & Suwantin Oemar, 2007, “ Temasek Banding Atas
Putusan KPPU “, http://web.bisnis.com/umum/hukum/1id31538.html., diakses : Selasa, 27 Nopember 2007 .
6 MIMBAR HUKUM Volume 20, Nomor 1, Februari 2008, Halaman 1 - 191

Holdings (Ho Ching)10 sebagai salah satu pemilikan bersama secara silang atas
eksekutif yang berpengaruh langsung terha- saham. Kedua, dapat mempengaruhi
dap kinerja PT. Indosat Tbk., namun sekali- persaingan usaha dalam berbagai cara
gus sebagai executive vice president di STT seperti peng- awasan administratif terhadap
Communication. 11 investasi yang dapat melahirkan strategi
Temuan lain KPPU yang dianggap bersama di antara perusahaan berkait
janggal, yaitu sejak Temasek Holdings ma- dengan masalah harga/tarif, alokasi pasar,
suk dan menguasai PT Indosat Tbk. praktek monopoli serta kegiatan bersama
(melalui STT), maka pihak Indosat telah lainnya. Ketiga, me- nimbulkan perjanjian
menyedia- kan jabatan baru pada Temasek integrasi vertikal pada kegiatan yang
Holdings, yaitu Wakil Presiden Direktur dilakukan oleh pemasok dan pelanggan,
(Wapresdir), yang justru secara langsung dapat menghilangkan semangat untuk
lebih banyak membawahi direksi dari pada melakukan kegiatan usaha di daerah
Presiden Direkturnya. Jabatan Wapresdir pesaing serta menimbulkan persetujuan tim-
selalu di- nominasikan serta dijabat oleh bal-balik diantara mereka. Keempat, jabatan
Indonesia Communication Limited (ICL), rangkap direksi apabila tidak diawasi secara
padahal ja- batan ini sangat strategis karena efektif, dapat digunakan sebagai alat untuk
langsung membawahi direktorat mengontrol/mengendalikan anak
operasional. Sedang- kan jabatan Presiden perusahaan oleh induk perusahaan secara
Direktur hanya mem- bawahi direktur berlebih.
keuangan (dijabat oleh ICL) dan corporate Dalam Pasal 26 Undang-Undang No.
service. Formasi jabatan demikian jelas 5 Tahun 1999 dinyatakan bahwa seseorang
menunjukkan, bahwa PT. In- dosat Tbk. yang menduduki jabatan sebagai direksi
hampir 100 % berada di bawah kendali atau komisaris dari suatu perusahaan, pada
Temasek Holdings. waktu yang bersamaan dilarang merangkap
Menurut UNCTAD ada beberapa ba- menjadi direksi atau komisaris pada peru-
haya yang bisa ditimbulkan sehubungan sahaan lain, apabila perusahaan-perusahaan
dengan jabatan rangkap tersebut. 12 tersebut :
Pertama, menimbulkan akibat keterkaitan 1) berada dalam pasar bersangkutan 13
langsung maupun tidak langsung dengan yang sama; atau
jumlah dana (keuangan) yang sangat 2) memiliki keterkaitan yang erat dalam
signifikan serta ke- bidang dan atau jenis usaha 14; atau

10
Ho Ching, 52, diangkat sebagai Executive Director Temasek pada bulan Juni 2002. Ia kemudian juga menjadi
CEO pada tahun 2004. Tri Dirgantara Pamenan & Suwantin Oemar, 2007, “ Temasek Banding Atas Putusan
KPPU “, http://web.bisnis.com/umum/hukum/1id31538.html., diakses : Selasa, 27 Nopember 2007.
11
Rangkap jabatan ini dapat diketahui dalam AD/ART, kewenangan RUPS, Komisaris, dan Direksi serta prosedur
pengambilan putusan pada PT Indosat Tbk. dan PT Telkomsel.
12
Peter W. Heermann, 2001, Law Concerning Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Compe-
tition, Katalis Publishing – Media Service, Jakarta, hlm. 365-368.
13
Pasar bersangkutan adalah pasar yang berkaitan dengan jangkauan atau daerah pemasaran tertentu oleh pelaku
usaha atas barang dan atau jasa yang sama atau sejenis atau substitusi dari batang dan atau jasa tersebut.
14
Perusahaan-perusahaan memiliki keterkaitan yang erat apabila beberapa perusahaan tersebut saling mendu-
kung atau berhubungan langsung dengan proses produksi, pemasaran ataupun gabungan antara produksi dan
pemasaran.
Kagramanto, Kepemilikan Silang Saham PT. Indosat dan PT. Telkomsel 7
3) secara bersama dapat menguasai pang- D. Monopoli
sa pasar barang dan atau jasa tertentu, Struktur kepemilikan silang Temasek
yang dapat mengakibatkan terjadinya Holdings telah menyebabkan price-leader-
praktek monopoli dan atau persaingan ship dalam industri telekomunikasi di Indo-
usaha tidak sehat 15. nesia. Telkomsel sebagai pemimpin pasar
Dalam menentukan ada tidaknya ja- telah menetapkan harga jasa telekomuni-
bat-an rangkap direksi, maka berdasarkan kasi seluler secara eksesif. Predikat sebagai
kalimat “dapat mengakibatkan” tidak ha- price-leadership menyebabkan PT Telkom-
nya memperhatikan adanya hambatan sel menguasai pasar dan penentu
aktual terhadap persaingan usaha yang telah harga/tarif, terutama semenjak PT. Indosat
ter- jadi, melainkan juga hambatan Tbk dikenda- likan STT tahun 2002.
potensial ter- hadap persaingan usaha. Dominasi pasar jaring- an telepon seluler
Dengan demikian. jabatan rangkap direksi PT. Telkomsel mengaki- batkan pelaku
ataupun komisaris dari suatu perusahaan usaha baru sulit masuk pangsa pasar yang
dalam Pasal 26 Un- dang-Undang No. 5 telah dikuasai PT. Telkomsel dan sulit
Tahun 1999 memiliki keterkaitan erat, baik malakukan persaingan secara sehat,18
langsung maupun ti- dak langsung dengan karena mereka sulit bersaing dengan tarif
kepemilikan silang atas saham mayoritas yang ditentukan PT. Telomsel, sehingga
pada beberapa perusa- haan sejenis yang ter- paksa mengikuti tarif PT. Telkomsel.
melakukan aktifitas bisnis dalam bidang Konsekuensi dari eksesif profit adalah
yang sama pada pasar yang bersangkutan operator menikmati eksesif profit dan kon-
seperti diatur dalam Pasal 27 Undang- sumen mengalami kerugian (consumer
Undang No. 5 Tahun 1999.16 Oleh karena loss). Perhitungan KPPU menunjukkan
itu, aktifitas bisnis yang menempat- kan keru- gian yang dialami oleh konsumen
seorang pelaku usaha memiliki posisi layanan telekomunikasi seluler di Indonesia
dominan memang sebaiknya dilarang, ka- sejak ta- hun 2003 sampai dengan 2006
rena dapat menimbulkan praktek monopoli berkisar dari Rp 14,76498 triliun
dan persaingan usaha tidak sehat.17 sampai dengan Rp 30,80872 triliun.19
Kondisi demikian jelas

15
Dalam menentukan terdapat atau tidak terdapat jabatan rangkap direksi yang dilarang, maka atas dasar perkataan
“dapat mengakibatkan” tidak hanya memperhatikan hambatan persaingan yang telah terjadi, melainkan juga
hambatan persaingan yang kemungkinan akan terjadi.
16
Dengan demikian ketentuan Pasal 26 dan Pasal 27 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 dapat diterapkan secara
bersama-sama.
17
Kemungkinan dapat saja terjadi, bahwa pelaku usaha tersebut melakukan penyalahgunaan posisi dominan yang
dimilikinya. Penyalahgunaan posisi dominan itu jelas dilarang dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1999.
18
Tarif telepon seluler di tanah air termahal di Asia. Penelitian Morgan Stanley menunjukkan tarif rata-rata per
menit jasa telepon seluler Indonesia hanya lebih murah dibanding Australia.
19
Apabila 3 (tiga) operator besar telepon seluler di tanah air bersedia menurunkan tarif 15 % saja dari tarif semula,
maka konsumen banyak yang merasa diuntungkan dengan penurunan tarif tersebut.
8 MIMBAR HUKUM Volume 20, Nomor 1, Februari 2008, Halaman 1 - 191

merupakan ironi bagi konsumen jaringan rang dan jasa tertentu yang dihasilkannya.
telepon seluler di tanah air yang pendapatan Ketiga, terjadi eksploitasi terhadap daya
per kapitanya jauh lebih rendah dibanding- beli konsumen dan tidak memberikan hak
kan Singapura, Brunai, maupun Malaysia.20 pilih pada konsumen untuk mengkonsumsi
Struktur kepemilikan silang Temasek produk lainnya, sehingga konsumen tidak
Holding merupakan bentuk kegiatan mo- peduli lagi pada masalah kualitas serta
nopoli, yaitu “suatu penguasaan atas produk- harga produk. Eksploitasi ini juga akan
si dan atau pemasaran barang dan atau jasa berpenga- ruh pada karyawan serta buruh
tertentu oleh pelaku usaha atau suatu ke- yang bekerja di perusahaan tersebut dengan
lompok pelaku usaha”.21 Sedangkan prak- gaji dan upah yang ditetapkan sewenang-
tek monopoli adalah “pemusatan kekuatan wenang, tanpa memperhatikan aturan main
ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang berlaku. Keempat, terjadi inefisiensi
yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan tidak efek- tif dalam menjalankan
dan atau pemasaran atas barang dan jasa kegiatan usahanya yang akhirnya
tertentu sehingga menimbulkan persaingan dibebankan pada konsumen berkaitan
usaha tidak sehat dapat merugikan kepen- dengan produk yang dihasilkan- nya, karena
tingan umum”.22 monopolist tidak lagi mampu menekan
Praktek monopoli dapat membawa average cost secara minimal. Ke- lima,
dampak negatif bagi konsumen maupun terjadi barrier to entry, dimana tidak ada
pelaku usaha lainnya. Pertama, adanya pe- perusahaan lain yang mampu menembus
ningkatan harga/tarif produk barang pasar monopoli untuk suatu produk yang
maupun jasa tertentu sebagai akibat tidak sejenis, sehingga mengalami kesulitan ber-
adanya persaingan sehat, sehingga harga kembang secara wajar dan akhirnya akan
yang ting- gi dapat memicu terjadinya bangkrut. Keenam, menciptakan
inflasi yang merugikan masyarakat luas. pendapatan yang tidak merata, dimana
Kedua, pelaku usaha mendapatkan sumber dana ser- ta modal akan tersedot ke
keuntungan secara ti- dak wajar, dan perusahaan mo- nopoli, sehingga konsumen
berpotensi menetapkan harga guna terpaksa harus berbagi pendapatan yang
mendapatkan keuntungan secara op- timal jumlahnya relatif kecil dengan masyarakat
tanpa memperhatikan pilihan-pilihan lainnya, sementara segelintir monopolis
konsumen, sehingga konsumen mau tidak akan menikmati keun- tungan yang lebih
mau tetap akan mengkonsumsi produk ba- besar dari yang diterima oleh masyarakat. 23

20
Padahal biaya telepon seluler menyedot hampir 10 -20 % pendapatan masyarakat/konsumen di Indonesia. Bah-
kan jumlah pelanggan/konsumen setiap tahun naik/meningkat hampir 40 % per tahun, tetapi tarif telepon
seluler tidak turun juga.
21
Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang No. 5 Tahun 1999.
22
Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang No. 5 Tahun 1999. Lihat A.M. Tri Anggraini, 2006, Larangan Praktek Mo-
nopoli dan Persaingan Tidak Sehat : Per se Illegal ataukah Rule of Reason, Disertasi, Program Pasca Sarjana
Universitas Indonesia, Jakarta, hlm. 349.
23
Ahmad Yani dan Gunawan Wijaya, 1998, Anti Monopoli, Raja Grafindo Perkasa, Jakarta, hlm. 30.
Kagramanto, Kepemilikan Silang Saham PT. Indosat dan PT. Telkomsel 9
E. Putusan KPPU Atas Kepemilikan kepemilikan sahamnya di salah satu perusa-
Si- lang Oleh Temasek Holdings. haan yaitu PT. Telekomunikasi Selular atau
KPPU memberikan beberapa kepu- PT.Indosat, Tbk. dalam waktu paling lama
tusan terhadap kepemilikan silang Tema- 2 (dua) tahun terhitung sejak putusan ini
sek Holdings dalam Putusan KPPU No. me- miliki kekuatan hukum tetap.
07/KPPU-L/2007. Pertama, menyatakan Kelima, memerintahkan kepada
Temasek Holdings bersama-sama dengan Temas- ek Holdings bersama-sama
Singapore Technologies Telemedia Pte. Singapore Tech- nologies Telemedia Pte.
Ltd., STT Communications Ltd., Asia Mo- Ltd., STT Com- munications Ltd., Asia
bile Holding Company Pte. Ltd, Asia Mobile Holding Company Pte. Ltd, Asia
Mobile Holdings Pte. Ltd., Indonesia Mobile Holdings Pte. Ltd., Indonesia
Communica- tion Limited, Indonesia Communication Lim- ited, Indonesia
Communication Pte. Ltd., Singapore Communication Pte. Ltd., Singapore
Telecommunications Ltd., dan Singapore Telecommunications Ltd., dan Singapore
Telecom Mobile Pte. Ltd terbukti secara Telecom Mobile Pte. Ltd untuk
sah dan meyakinkan me- langgar Pasal 27 memutuskan perusahaan yang akan dilepas
huruf a Undang-Undang No. 5 Tahun 1999. kepemilikan sahamnya serta melepaskan
Kedua, menyatakan PT. Telekomunikasi hak suara dan hak untuk mengangkat
Selular terbukti secara sah dan meyakinkan direksi dan komisaris pada salah satu
melanggar Pasal 17 ayat perusahaan yang akan dilepas yaitu PT.
(1) Undang-Undang No. 5 Tahun 1999. 24 Telekomunikasi Selular atau PT.Indosat,
Ketiga, menyatakan bahwa PT. Tbk. sampai dengan dilepasnya saham
Telekomuni- kasi Selular tidak terbukti secara keseluruhan se- bagaimana
melanggar Pasal 25 ayat (1) huruf b diperintahkan pada diktum ke- empat.
Undang-Undang No. 5 Tahun 1999. Keenam, pelepasan kepemilikan saham
Keempat, memerintahkan kepada dilakukan dengan syarat : (a) untuk masing-
Temasek Holdings bersama-sama Singa- masing pembeli dibatasi maksimal 5% dari
pore Technologies Telemedia Pte. Ltd., total saham yang dilepas; dan (b) pembeli
STT Communications Ltd., Asia Mobile tidak boleh terasosiasi dengan Temasek
Holding Company Pte. Ltd, Asia Mobile Hol- dings maupun pembeli lain dalam
Holdings Pte. Ltd., Indonesia bentuk apa pun.
Communication Lim- ited, Indonesia Ketujuh, menghukum Temasek Hold-
Communication Pte. Ltd., Singapore ings, Singapore Technologies Telemedia
Telecommunications Ltd., dan Singapore Pte. Ltd., STT Communications Ltd., Asia
Telecom Mobile Pte. Ltd untuk Mo- bile Holding Company Pte. Ltd, Asia
menghentikan tindakan kepemilikan saham Mobile Holdings Pte. Ltd., Indonesia
di PT. Telekomunikasi Selular dan PT. In- Communica- tion Limited, Indonesia
dosat Tbk. dengan cara melepas seluruh Communication Pte.

24
PT. Indosat Tbk. Tidak dikanai sanksi, karena perkaranya lebih mengarah pada dugaan kartel harga
dengan PT. Telkomsel dengan pelapor dari Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Perkaranya akan
dibuka kembali setelah Putusan KPPU mengenai Kepemilikan silang oleh Temasek Holdings dikeluarkan
oleh KPPU.
10 MIMBAR HUKUM Volume 20, Nomor 1, Februari 2008, Halaman 1 - 191

Ltd., Singapore Telecommunications Ltd., Eropa. Kedua, Temasek Holdings akan


dan Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd terus berupaya mencari mitra lokal yang
masing-masing membayar denda sebesar kredibel untuk bersama-sama melakukan
Rp. 25 miliar rupiah yang harus disetor ke investasi yang menguntungkan kedua belah
Kas Negara. pihak. Ketiga, Temasek Holdings lebih
Kedelapan, memerintahkan PT. memilih menjadi pemegang saham
Teleko- munikasi Selular untuk minoritas ketika berinvestasi di sebuah
menghentikan prak- tek pengenaan tarif perusahaan atau in- dustri yang peka
tinggi dan menurunkan tarif layanan selular terhadap perubahan yang sifat destruktif.
sekurang-kurangnya sebesar 15% (lima Keempat, Temasek Holdings akan lebih
belas persen) dari tarif yang berlaku pada berhati-hati dalam memutuskan struktur
tanggal dibacakannya putusan ini. investasinya, karena investasi menuntut
Kesembilan, menghukum PT. penggunaan dana yang signifikan
Telekomunikasi Selular membayar denda besarnya. 26

sebesar Rp. 25 miliar rupiah yang harus di-


setor ke Kas Negara. F. Pengajuan Keberatan Atas Putusan
Pasca keluarnya Putusan KPPU No. KPPU Oleh Temasek Holdings
07/KPPU-L/2007, pihak Temasek Holdings Menurut Undang-Undang No. 5 Ta-
akan merubah rencana investasinya dengan hun 1999, Temasek Holdings memiliki hak
mengadopsi strategi baru guna menghadapi untuk mengajukan keberatan atas putusan
semakin meningkatnya rasa nasionalisme KPPU di atas ke Pengadilan Negeri Jakarta
yang menentang masuknya dana asing. dalam waktu 14 hari sejak penerimaan pem-
Ren- cana perubahan strategi yang beritahuan petikan putusan. Apabila Tema-
dilakukan oleh Temasek Holdings disambut sek Holdings ternyata tidak mengajukan
positif oleh kalangan pengamat industri keberatan dalam tenggang waktu 14 (empat
telekomunikasi dan konsumen/pengguna belas) hari setelah menerima pemberitahuan
jasa layanan te- lepon seluler di tanah air. petikan putusan KPPU, maka pihak
Adapun strategi yang akan diterapkan oleh Temasek Holdings dianggap menerima
Temasek Hol- dings terdiri dari 4 (empat) putusan terse- but, sehingga putusan KPPU
hal.25 mempunyai kekuatan hukum yang tetap
Pertama, Temasek Holdings berusaha (inkracht van rechtgewijksde).27
untuk menghindari pembelian mayoritas Pemeriksaan keberatan harus
kepemilikan saham perusahaan-perusahaan dilakukan Pengadilan Negeri dalam
yang dinilai sebagai ikon suatu negara se- tenggang waktu
jalan dengan terjadinya gelombang pasang 14 (empat belas) hari setelah keberatan
rasa nasionalisme di kawasan Asia maupun didaftarkan, dan Pengadilan Negeri harus

25
“Temasek Kapok Beli Perusahaan Ikon : Pasca Keputusan KPPU”, Harian Kontan, Sabtu, 24 Nopember 2007,
hlm. 4.
26
Di Thailand, akuisisi yang dilakukan oleh Temasek Holdings atas Shin Corp juga dipermasalahkan, karena Te-
masek telah membeli industri telekomunikasi terbesar di negara tersebut dengan harga sebesar US $ 3,8 miliar,
suatu jumlah yang besar.
27
Pasal 44 ayat (3) dan Pasal 46 ayat (1) Undang-Undang No.5 tahun 1999.
Kagramanto, Kepemilikan Silang Saham PT. Indosat dan PT. Telkomsel

membacakan putusannya dalam tenggang lepon seluler di Indonesia masih jauh lebih
waktu 30 (tiga puluh) hari sejak dimulai- rendah dari negara-negara di kawasan Asia
nya pemeriksaan. Pemeriksaan yang serba Tenggara. Keempat, pasar industri telepon
cepat ini untuk menciptakan kepastian seluler di Indonesia masih sangat kompetitif
hukum bagi pelaku usaha. Perkara yang dan tidak terdapat permainan tarif dan ke-
berlarut-larut akan sangat merugikan nyataannya konsumen/pelanggan tidak me-
nama baik pelaku usaha itu sendiri dan rasa dirugikan. Pemerintah Indonesia dalam
menghambat pelaku usaha dalam melaku- penentuan tarif telepon seluler juga berpe-
kan aktivitas bisnis yang memerlukan ran, karena memiliki saham di PT. Telkom-
waktu serba cepat dan berkepastian, yang sel dan PT. Indosat Tbk. Kelima, tidak ada
pada akhirnya akan mengganggu dalil yang menunjukkan adanya pelambatan
perekonomian secara nasional. 28
dalam pembangunan jaringan BTS, sehing-
Ada beberapa alasan atau ga Temasek Holdings tetap akan memperta-
pertimbangan yang diprediksi akan hankan PT. Indosat dan tidak akan menjual-
digunakan oleh Tema- sek Holdings dalam nya. Keenam, pada saat divestasi PT.
pengajuan keberatan ke Pengadilan Negeri Indosat Tbk. tahun 2002, pemerintah
(Jakarta). Pertama, Temasek Holdings tidak Indonesia su- dah mengkonsultasikan
pernah melakukan praktek monopoli berupa masalah ini dengan KPPU, dan KPPU
kepemilikan silang yang terjadi selama ini. sendiri tidak keberatan atas divestasi PT
Anak perusahaan Te- masek Holdings, Indosat Tbk. Ketujuh, putusan KPPU dinilai
yaitu STT dan SingTel se- cara langsung Temasek Holdings sebagai putusan yang
bukan merupakan pemegang saham tidak adil dan bah- kan dapat merusak
mayoritas, baik itu di PT Indosat Tbk kepastian hukum yang diberikan melalui
maupun PT Telkomsel. Disamping itu STT transaksi divestasi secara terbuka.
dan SingTel juga tidak berperan da- lam Kedelapan, putusan KPPU kurang berdasar,
pengambilan keputusan serta kegiatan karena PT. Telkomsel dan PT. In- dosat
oprasionalnya. Kedua, Temasek Holdings Tbk. telah menguasai pasar secara
tidak terbukti melakukan/terlibat dalam ke- signifikan sebelum terjadinya kepemilikan
pemimpinan ataupun penentuan tarif silang Temasek Holdings melalui dua anak
telepon seluler dan Temasek Holdings tidak perusahaannya (STT dan SingTel).
pernah mengontrol PT. Telkomsel dalam KPPU sendiri dalam memutus suatu
penen- tuan tarif, karena pemegang saham perkara sudah beberapa kali menghadapi
mayo- ritas masih berada pada PT. Telkom berbagai upaya keberatan yang diajukan
Tbk., yakni sebesar 65 %. Ketiga, oleh pelaku usaha ke Pengadilan Negeri
Berdasarkan perhitungan dari Michael bahkan sampai pada tingkat kasasi di Mah-
Kende (Analis Consulting Limited di kamah Agung (MA).29 Misalnya dalam
Washington), tarif te-

28
L. Budi Kagramanto, 2007, “ Persekongkolan Tender Dalam Perspektif Hukum Persaingan Usaha “, Disertasi
Pada Program Doktor Ilmu Hukum – Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga, Surabaya, hlm.. 314-317.
29
Kasasi diajukan dalam waktu 14 ( empat belas ) hari dan putusan dijatuhkan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
sejak permohonan kasasi diterima. Lihat Destivano Wibowo dan Harjon Sinaga, 2005, Hukum Acara
Persaingan Usaha, Raja Grafindo Persada, Cetakan I, Jakarta, hlm. 44.
12 MIMBAR HUKUM Volume 20, Nomor 1, Februari 2008, Halaman 1 - 191

perkara tender penjualan saham PT larangan kepemilikan silang saham PT. In-
Indomo- bil pada tahun 2002 dimana dosat Tbk. dan PT. Telkomsel sangat
putusan KPPU menyatakan, bahwa pelaku menya- kitkan pihak Temasek Holdings
usaha bersalah dan dihukum serta yang sudah bersusah payah menanamkan
diharuskan membayar denda. Setelah si modalnya (investasi) secara besar-besaran
pelaku usaha mengaju- kan keberatan ke di bidang telekomunikasi, khususnya
Pengadilan Negeri (PN) Jakarta, pihak PN jaringan telepon seluler. Namun demikian,
Jakarta justru mengalah- kan/menolak Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 masih
putusan KPPU dan me- nyatakan si pelaku memberikan ke- sempatan kepada
usaha tidak bersalah. Demikian juga ketika Temasek Holdings untuk mengajukan
KPPU mengajukan kasasi ke MA atas keberatan atas putusan KPPU ke
putusan PN Jakarta, justru pihak MA Pengadilan Negeri, jika menurut Temasek
menyatakan memperkuat putusan PN Holdings putusan KPPU dirasa tidak benar.
Jakarta dan putusan KPPU tetap ditolak/ Pengadilan Negeri (PN) diharapkan
kalah, sedangkan si pelaku usaha dinyata- dalam menjatuhkan putusannya lebih ber-
kan benar. putusan KPPU dibatalkan oleh sikap obyektif, professional serta tetap ber-
MA. landaskan pada koridor hukum persaingan
Sebaliknya, ada pula putusan KPPU usaha di Indonesia. Apapun isi putusan PN
yang dikuatkan oleh MA, meskipun pu- tus- dalam kasus ini tetap harus dihormati dan
an KPPU tersebut dikalahkan oleh PN. dijunjung tinggi dan bagi pihak yang ber-
Misalnya dalam perkara Garuda Indonesia/ perkara (KPPU dan Temasek Holdings)
PT. Abacus Indonesia (2003), perkara PT. masih diberikan kesempatan sekali lagi un-
Telkom (2004), perkara tender penjualan 2 tuk mengajukan keberatan berupa kasasi ke
(dua) unit kapal tanker raksasa oleh PT. Mahkamah Agung, apabila salah satu pihak
Per- tamina (2004), Perkara PT. Carrefour dinyatakan kalah oleh PN Jakarta. Disam-
(2005) dan perkara pengadaan logo baru ping itu dengan dikeluarkannya putusan
PT. Perta- mina (2006). 30 KPPU dalam kasus kepemilikan silang sa-
ham oleh Temasek Holdings, tidak
G. Penutup membuat pihak investor merasa takut dan
KPPU telah memutuskan, bahwa Te- khawatir dalam menanamkan modalnya di
masek Holdings melalui dua anak perusa- Indone- sia, karena justru dengan putusan
haannya (STT dan SingTel), terbukti se- tersebut akan lebih memperjelas arah dan
cara sah telah melakukan praktek monopoli kebijakan persaingan usaha di tanah air
berupa kepemilikan silang/cross-ownership sesuai tujuan Undang-Undang No. 5 Tahun
saham PT Indosat Tbk dan saham PT. Tel- 1999 yang ti- dak merugikan kepentingan
komsel. Jika dicermati lebih lanjut, putusan masyarakat dan tidak melanggar larangan
yang dikeluarkan oleh KPPU terkait dengan praktek monopoli
dan persaingan usaha tidak sehat.

30
L. Budi Kagramanto, op.cit., , hlm. 18-19 dan 349-361.
Kagramanto, Kepemilikan Silang Saham PT. Indosat dan PT. Telkomsel

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku KPPU “, http://web.bisnis.com/umum/


Heermann, Peter W., 2001, Law Concern- hukum/1id31538.html., diakses : Se-
ing Prohibition of Monopolistic Prac- lasa, 27 Nopember 2007 .
tices and Unfair Business Competition, Yandhrie Arvian, “ Laporan Utama Kasus
Katalis Publishing – Media Sercice, Temasek : Jurang Kian Menganga “,
Jakarta. Majalah Berita Mingguan Tempo, Ja-
Kagramanto, L. Budi, 2007, Persekongkol- karta, Edisi 26 Nopember – 2 Desem-
an Tender Dalam Perspektif Hukum ber 2007.
Persaingan Usaha, Disertasi Pada Pro- Press release KPPU, 2007, “Kelompok
gram Doktor Ilmu Hukum – Program Usaha Temasek Melanggar UU No. 5
Pasca Sarjana Universitas Airlangga, Tahun 1999”, http//www.kppu.go.id,
Surabaya. diakses : Selasa, 27 Nopember 2007.
Tri Anggraini, A.M., 2006, Larangan Prak- “ Temasek Holdings Kapok Beli
tek Monopoli dan Persaingan Tidak Perusahaan Ikon : Pasca Keputusan
Sehat : Per se Illegal ataukah Rule KPPU, Temas-
of Reason, Disertasi, Program Pas- ek Akan Hindari Perusahaan Yang
ca Sarjana Universitas Indonesia, Jadi Ikon Negara”, Harian Kontan,
Jakarta. Sabtu, 24 Nopember 2007.
Wibowo, Destivano dan Harjon Sinaga, “ Seluler Mahal, Temasek Disodok ”, Ma-
2005, Hukum Acara Persaingan jalah Berita Mingguan Tempo, Jakar-
Usaha, Raja Grafindo Persada, ta, Edisi 26 Nopember – 2 Desember
Cetakan I, Ja- karta. 2007.
Yani, Ahmad dan Gunawan Widjaja, 1999, “ Temasek Kapok Beli Perusahaan Ikon :
Seri Hukum Bisnis : Anti Monopoli, Pasca Keputusan KPPU”, Harian
Raja Grafindo Persada, Jakarta. Kon- tan, Sabtu, 24 Nopember 2007.

B. Majalah, Surat Kabar dan Internet C. Peraturan Perundang-undangan


Ita Kurniasih, 2007, “ Menyoal Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang
Kepemilikan Saham Temasek Larangan Praktek Monopoli dan Per-
Holdings pada Perusa- haan saingan Usaha Tidak Sehat.
Telekomunikasi di Indonesia “, http : Peraturan Mahkamah Agung RI No. 1 Ta-
//www.hukumonline.com/detail. hun 2003 tentang Tata Cara Pengajuan
asp?.id=16390&cl=kolom, diakses : Upaya Hukum Keberatan Terhadap
Senin, 26 Nopember 2007 . Pu- tusan KPPU (telah diperbaharui
Tri Dirgantara Pamenan & Suwantin dalam PERMA RI No. 3 Tahun 2005
Oemar, 2007, “ Temasek Banding Atas tentang hal yang sama).
Putusan

Anda mungkin juga menyukai