Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NI WAYAN SRI ADHININGSIH

NIM : 1907531231
NO ABSEN : 23
UTS AKUNTANSI PERBANKAN DAN LPD

1. Manfaat Rekening Giro


Jawab :
a. Rekening giro mampu menjaga uang kita lebih aman karena bank yang
menyimpan dan mengelola serta bertanggung jawab secara penuh dengan
ketentuan yang berlaku.
b. Rekening giro juga memberikan fasilitas dimana uang dapat ditarik dengan
menggunakan cek.
c. Rekening giro meminimalisir kebingungan saat kita membutuhkan uang dengan
jumlah (pecahan) kecil atau juga dalam jumlah besar dalam proses pembayaran
atau transaksi. Karena dengen rekening giro, bank yang akan mengatur proses
pembayaran atau penarikan yang dilakukan oleh seseorang yeng telah memegang
surat perintah.
d. Rekening giro membuat transaksi lebih mudah dan aman, baik untuk pemberi cek
maupun penerima cek.
e. Rekening giro tidak memiliki batas limit, sehingga meskipun transaksi
menggunakan jumlah nominal yang cukup banyak bank akan mengkoordinir
dengan baik.

2. Perbedaan tabungan dan deposito dalam resiko likuiditas perbankan


Jawab :
Deposito dan tabungan merupakan produk perbankan yang bisa digunakan untuk
menyimpan uang. Namun, kedua produk bank ini tidak sama. Dimana tabungan pada
prinsipnya adalah menitipkan sejumlah uang di bank, kemudian bank akan memberikan
bonus atau keuntungan berupa bunga, sedangkan deposito di bank memiliki arti pemilik
dana menaruh uang di bank untuk disalurkan oleh bank ke pembiayaan (kredit), lalu
keuntungan bank dari penyaluran itu akan dibagi dengan Anda berdasarkan proporsi
tertentu. Perbedaannya didalam resiko liquiditasnya adalah tabungan merupakan bentuk
simpanan yang lebih fleksibel ketimbang deposito. Dimana uang yang tersimpan pada
tabungan bisa diambil kapanpun dibutuhkan, baik lewat ATM maupun lewat mobile
banking, sedangkan pada deposito, pengambilan dana hanya bisa dilakukan pada waktu
jatuh tempo. Masa jatuh tempo deposito pun beragam, ada yang mulai 1 bulan, 3 bulan, 6
bulan, 12 bulan, hingga 24 ulan dan bisa diperpanjang otomatis. Bila deposito dicairkan
sebelum jatuh tempo, maka akan dikenai biaya.

3. Peranan modal dalam likuiditas perbankan dan regulasi yang terkait


Jawab :
Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Likuiditas
Sebuah bank, dalam menyalurkan kredit tentu membutuhkan modal yang cukup sehingga
mekanisme penyaluran kredit tersebut dapat berjalan dengan baik. Selain itu, modal bank
bisa dijadikan sebagai dana likuid untuk memenuhi kewajiban jangka pendek perbankan.
Kecukupan modal yang tinggi menunjukkan bahwa bank memiliki modal cukup yang
digunakan sebagai dana likuid. Semakin efisien modal bank yang digunakan untuk
aktivitas operasional mengakibatkan bank mampu meningkatkan pemberian kredit
sehingga akan mengurangi tingkat risiko bank. Kecukupan modal memiliki hubungan
yang positif terhadap likuiditas. Hal ini didasarkan pada perhitungan rasio capital
adequacy ratio.

4. Hubungan likuiditas dan profitabilitas dalam entitas perbankan


Jawab :
Trade-off Likuiditas dan Profitabilitas Terdapat pertentangan antara likuiditas dan
profitabilitas yang akan dihadapi oleh bank, yaitu dalam usaha mempertahankan
likuiditas pada posisi yang ideal, bank dituntut untuk selalu menjaga penarikan dana dari
sumber dana yang dititipkannya dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito, hal ini akan
mengakibatkan sebagian dana menganggur (idle fund) sehingga tingkat profitabilitas
menurun. Sebaliknya apabila bank bertujuan mencapai keuntungan yang besar, maka
bank harus mengorbankan likuiditas, karena cadangan kas digunakan untuk kepentingan
bisnis, sehingga menyebabkan likuiditas menurun. Selain itu, Investasi pada aset lancar
(liquid assets) walaupun akan meningkatkan likuiditas, namun tidak dapat menghasilkan
keuntungan (profit) sebanyak investasi pada aset tetap. Pendanaan yang berasal dari
kewajiban lancar walaupun lebih murah dan lebih menjanjikan dari segi laba, namun
lebih berisiko. Di sinilah urgensi manajemen likuiditas bertanggungjawab untuk menjaga
eksistensi perbankan. Keadaan seperti menunjukkan adanya hubungan yang saling
mempengaruhi antara likuiditas dan profitabilitas yang umumnya terjadi tarik
kepentingan (trade-off), yaitu jika likuiditas tinggi, maka profitabilitas bank akan rendah.
Berlaku sebaliknya, jika likuiditas rendah maka profitabilitas bank akan tinggi. Teori ini
mengatur tingkat likuiditas dengan cara yang bertentangan dengan profitabilitas. Di satu
sisi bank harus menjaga tingkat kestabilan alat likuiditasnya, namun di sisi lain bank
harus mencari keuntungan demi kelancaran usaha bank.

5. Manfaat Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)


Jawab :
Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) berfungsi sebagai cadangan biaya
antisipasi terhadap kerugian, yang ditempatkan pada pos aktiva pada suatu neraca pada
laporan keuangan. Biasanya PPAP diperhitungkan sebagai faktor yang berpengaruh
terhadap penambahan dan pengurang dari suatu laporan laba rugi bisnis bank.
PPAP merupakan Cadangan yang dibentuk dengan cara membebani laba rugi tahun
berjalan, untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dan tidak
diterimanya kembal isebagian atau seluruh aktiva produktif; penyisihan penghapusan
aktiva produktif yang dapat diperhitungkan sebagai komponen modal pelengkap dalah
maksimum persentase tertentu (provision for loan losses). Cadangan yang harus dibentuk
sebesar persentase tertentu dari debet berdasarkan penggolongan Kualitas Aktiva
Produktif sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia.

6. Pada tanggal 1 November 2021, BPD Bali mencairkan pinjaman yang dimohonkan oleh PT.
RBP senilai Rp.1,000,000,000.- dengan jangka waktu 10 tahun dan tingkat suku bunga
(menurun) sebesar 9 persen per annum. Pinjaman tersebut dicairkan ke rekening giro PT.
RBP dengan biaya provisi sebesar Rp. 7,500,000.-, biaya administrasi sebesar Rp. 500,000
dan biaya asuransi pinjaman sebesar 1 persen dari jumlah pinjaman. Catatlah jurnal pencairan
pinjaman tersebut (1 November) dan pembayaran angsuran pokok dan bunga di bulan
pertama (1 Desember).
Jawab :
Jurnal Pencairan (1 November)
Tanggal Keterangan Debet (Rp) Kredit (Rp)
1 Nov. 2021 Kredit yang diberikan 1.018.000.000
Pendapatan provisi 7.500.000
Pendapatan administrasi 500.000
Premi asuransi pinjaman 10.000.000
Giro PT RBP 1.000.000.000
Pembayarn angsuran pokok dan bunga bulan pertama (1 Desember)
Tanggal Keterangan Debet (Rp) Kredit (Rp)
1 Des. 2021 Dr. Giro PT RBP 109.000.000
Cr. Kredit yang diberikan 100.000.000
Cr. Pendapatan bunga kredit 9.000.000
Perhitungan

- Besarnya angsuran pokok

- Angsuran bunga

b1 = 1.000.000.000 × 0,009 = 9.000.000


b2 = (1.000.000.000 – 100.000.000) × 0,009 = 8.100.000
b3 = (1.000.000.000 – ((100.000.000 × 2) × 0,009) = 7.200.000
7. Bagaimana bank dapat mengendalikan risiko likuiditasnya
Jawab :
Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas secara efektif mencakup: (i)
pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; (ii) kecukupan kebijakan, prosedur,
dan penetapan limit Manajemen Risiko; (iii) kecukupan proses identifikasi, pengukuran,
pemantauan, dan pengendalian Risiko serta sistem informasi Manajemen Risiko; (iv)
sistem pengendalian intern yang menyeluruh. Bank harus melakukan analisis terhadap
seluruh sumber Risiko Likuiditas. Bank wajib memiliki alat pengukuran Risiko
Likuiditas paling kurang meliputi: (i) proyeksi arus kas; (ii) rasio likuiditas; (iii) profil
maturitas; (iv) stress testing. Stress testing adalah pengujian yang dilakukan dengan
menggunakan skenario tertentu terhadap posisi likuditas Bank dalam kondisi krisis.
Stress test harus dilakukan dengan menggunakan skenario stress secara spesifik pada
Bank dan skenario stress pada pasar. Pengendalian Risiko Likuiditas dilakukan melalui
strategi pendanaan, pengelolaan posisi likuiditas dan Risiko Likuditas harian,
pengelolaan posisi likuiditas dan Risiko Likuditas intragroup, pengelolaan aset likuid
berkualitas tinggi, dan rencana pendanaan darurat. Bank mengelola risiko likuiditasnya
agar dapat memenuhi setiap kewajiban yang jatuh tempo dan menjaga tingkat likuiditas
yang optimal. Tujuan tersebut dicapai oleh Bank dengan menetapkan dan
mengimplementasikan kebijakan cadangan likuiditas yang optimal, mengukur dan
menetapkan limit untuk risiko likuiditas serta penyusunan contingency plan.

Anda mungkin juga menyukai