Anda di halaman 1dari 16

UTANG OBLIGASI

YAYASAN ABDI KARYA (YADIKA)


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK YADIKA 1
Jl.Kamar Raya No.42 Tegal Alur Kec. Kalideres Jakarta Barat 11820
 (021) 5550942 – (021) 5550795
1. Pengertian Utang Obligasi

Obligasi adalah surat janji tertulis untuk membayar bunga secara periodik
dan sejumlah nilai nominal pada tanggal jatuh tempo. Utang Obligasi
(Bond Payable) yaitu pinjaman untuk jangka waktu yang panjang dari
masyarakat, untuk pembayaran kembali dapat dilakukan secara sekaligus
(Shinking fund system) pada hari jatuh tempo atau diangsur (amortization
system) setiap tahunnya.
Pada Obligasi dapat terjadi adanya agio (premium) atau disagio (discount).
Agio terjadi apabila dijual dengan harga diatas nominal, sedangkan disagio
terjadi apabila surat obligasi dijual dengan harga dibawah nilai nominal.
Agio dan disagio merupakan penyesuaian terhadap tarif bunga nominal,
Agio mengurangi biaya bunga dan disagio menambah biaya bunga,
sehingga perlu dilakukan amortisasi tahunan atas jumlah agio atau disagio
tersebut.
2. Jenis Obligasi
Jenis Obligasi dapat ditinjau dari beberapa segi, antara lain :
a. Ditinjau dari waktu jatuh temponya, ada dua macam obligasi yaitu :
1. Obligasi biasa (term bonds), yaitu obligasi yang jatuh tempo
pembayarannya sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang tercantum dalam
surat obligasi.
2. Obligasi berseri (serial bonds), yaitu obligasi yang jatuh tempo
pembayarannya dapat diangsur dalam periode-periode tertentu.
b. Ditinjau dari jaminannya, ada dua macam obligasi yaitu :
1. Obligasi yang dijamin
Obligasi yang dijamin adalah obligasi diberi jaminan berupa aset
perusahaan dengan tujuan menjamin pengembalian uang pemegang
obligasi apabila perusahaan penerbit obligasi sewaktu-waktu mengalami
kebangkrutan, Jaminan ini biasanya berbentuk aset tetap yang dimiliki
perusahaan (hipotik).
2. Obligasi yang tidak dijamin
Obligasi yang tidak dijamin adalah obligasi yang tidak memiliki
jaminan sama sekali. Biasanya, obligasi tidak dijamin memberikan suku
bunga yang lebih tinggi.
c. Ditinjau dari bentuknya, obligasi dapat dibedakan dua macam yaitu :
1. Obligasi atas nama
Obligasi ini hanya dapat diambil bunganya oleh orang yang namanya
terdaftar sehingga kalau dijual harus dilaporkan ke perusahaan yang
mengeluarkan obligasi itu.
2. Obligasi kupon
Obligasi kupon merupakan obligasi yang bebas, tidak atas nama. Setiap
lembar obligasi disertai dengan kupon sebanyak tanggal pembayaran
bunga, kopon-kupon ini digunakan untuk mengambil bunga
d. Ditinjau dari pembayarannya, obligasi meliputi :
1. Obligasi biasa, yaitu obligasi yang bunganya tetap dibayar oleh
penerbit obligasi dalam waktu tertentu, biasanya menggunakan coupon
(bunga obligasi) dibayar dua kali setiap tahun.
2. Obligasi pendapatan (income bonds), yaitu jenis obligasi yang
pembayaran bungannya hanya dilakukan pada waktu perusahaan
menerbitkan obligasi mendapatkan keuntungan.
3. Obligasi yang dapat ditukar (convertible bonds), yaitu obligasi yang
memberikan kesempatan kepada pemegang surat obligasi untuk
menukarkan dengan saham perusahaan yang bersangkutan. Jenis
obligasi ini menungkinkan pemegang untuk mengubah statusnya dari
pemegang obligasi menjadi pemilik. Dalam praktiknya, kebanyakan
surat obligasi konvertible diganti atau dikonversi menjadi saham oleh
pemegang obligasi.
3. Keuntungan dan Kerugian Menarik Obligasi
a. Keuntungan menarik obligasi :
1. Pemegang obligasi tidak mempunyai hak suara dalam kebijakan perusahaan
sehingga tidak mempengaruhi menejemen.
2. Bunga obligasi mungkin lebih rendah dibanding deviden yang haruys
dibayar kepada pemegang saham.
3. Bunga merupakan biaya yang dibebankan pada perusahaan yang dapat
mengurangi kewajiban pajak sedangkan deviden adalah pembagian laba
yang tidak dapat dibebankan sebagai biaya.
b. Kerugian menarik obligasi :
1. Bunga obligasi adalah beban tetap dalam keadaan perusahaan baik dalam
keadaan perusahaan mendapat laba atau mengalami kerugian.
2. Jika perusahaan tidak mampu membayar obligasi yang jatuh tempo,
pemegang obligasi tetap mempunyai hak untuk menuntut pengembalian
obligasi.
4. Bunga Obligasi
Pada umumnya bunga obligasi dibayar tiap enam (6) bulan pada tanggal-
tanggal tertentu yang disebut kupon, misalnya 1/3-1/9, 1/4-1/10. Kejadian
yang mengakibatkan timbulnya pencatatan bunga meliputi :
a. Pada waktu pengeluaran obligasi yang tidak terjadi pada salah satu
tanggal kupon sehingga timbul bunga berjalan yang harus dibayar oleh
pembeli untuk masa mulai tanggal kupon terakhir sampai tanggal transaksi.
b. Setiap tanggal kupon, membayar bunga 6 bulan untuk utang obligasi
yang beredar.
c. Pada akhir periode akuntansi, membuat jurnal penyesuaian untuk
bunga berjalan yang dihitung dari tanggal kupon terakhir sampai tanggal
penyusunan neraca.
d. Pada awal periode akuntansi, membuat jurnal pembalik atas bunga
berjalan tersebut.
5. Penjualan Obligasi
Harga jual (beli) obligasi tidak selalu sebesar nilai nominalnya. Besarnya
harga ditentukan oleh tingkat bunga obligasi. Semakin besar bunga obligasi
semakin tinggi harganya.
Nilai nominal obligasi yaitu nilai yang tercantum dalam setiap lembar
obligasi. Nilai ini menunjukkan jumlah yang harus dilunasi perusahaan
pada saat obligasi ini jatuh tempo. nilai ini biasanya juga disebut dengan
nilai pari (face value).
a. Penjualan Obligasi Kurs Nilai Nominal
Penjualan obligasi oleh perusahaan dengan harga jual sama dengan
nilai nominalnya sering disebut penjualan obligasi kurs nilai nominal.
Contoh 8 :
PT Jarum Super tgl 1 Februari 2018 menjual obligasi dengan nilai
nominal Rp 100.000.000,- bunga 12% dengan harga yang sama
dengan nilai nominal. Kupon 1/1-1/7.
Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah :
Tanggal Keterangan Debit Kredit
2018 Kas 100.000.000
Feb. 1 Utang Obligasi 12% 100.000.000

b. Penjualan Obligasi di Bawah Nilai Nominal


Penjualan obligasi oleh perusahaan dengan harga jual dibawah nilai
nominalnya sering disebut penjualan obligasi dibawah nilai nominal. Hal
ini karena perusahaan memberikan tingkat bunga obligasi dibawah tingkat
bunga pasar. Bila terjadi penjualan obligasi dengan diskonto, akan terjadi
selisih antara nilai jual dan nilai nominal obligasi, selisih ini disebut dengan
diskonto utang obligasi.
Contoh 9 :
PT Sinar Mas tgl 3 Februari 2018 menjual obligasi dengan nilai nominal
Rp 100.000.000,- bunga 12% dengan harga Rp 95.000.000,- yang berarti
terdapat diskonto obligasi sebesar Rp 5.000.000,- jangka waktu 5 tahun.
Tanggal Keterangan Debit Kredit
2018 Kas 95.000.000
Feb. 3 Disagio obligasi 5.000.000
Utang Obligasi 12% 100.000.000

Akun diskonto utang obligasi hanya merupakan akun untuk penilaian


kewajiban. Akun ini disebut dengan contra account sehingga keberadaannya
akan dilaporkan sebagai pengurang nilai nominal obligasi di neraca seperti
berikut ini :

Contoh 10 :
Pada tgl 1 Oktober 2017 PT Indomarco mengeluarkan 1.000 lembar obligasi
15% dengan kurs 98% nilai nominal obligasi Rp 1.000.000,- akan jatuh
tempo tanggal 1 Oktober 2021. Kupon 1/4-1/10.
Diminta : Buatlah Jurnal yang diperlukan untuk tahun 2017 dan 2018.
Tanggal Keterangan Debit Kredit
2017 Kas 980.000.000
Okt. 1 Disagio 20.000.000
Utang Obligasi 1.000.000.000
(Rp 1.000.000.000,- x 98% = Rp 980.000.000)

2017 Beban Bunga 37.500.000


Des. 31 Utang bunga 37.500.000
(Rp 1.000.000.000,- x 15% x 3/12) bunga oblgasi 3 bulan
2018 Utang bunga 37.500.000
Jan 1 Beban bunga 37.500.000
(membalik jurnal penyesuaian)
2018 Beban bunga 75.000.000
April 1 Kas 75.000.000
(Rp 1.000.000.000 x 15% x 6/12 = Rp
75.000.000)
Tanggal Keterangan Debit Kredit
2018 Beban bunga 2.500.000
April. 1 Disagio obligasi 2.500.000
(Rp 20.000.000 : 8 kali angsuran) Amortisasi disagio olbigasi
2018 Beban Bunga 75.000.000
Okto. 1 Kas 75.000.000
(Pembayaran bunga 6 bulan)
2018 Beban bunga 2.500.000
Okto. 1 Disagio obligasi 2.500.000
(Amortisasi disagio olbigasi)
2018 Beban Bunga 37.500.000
Des 31 Utang bunga 37.500.000
(bunga obligasi 3 bulan)
c. Penjualan Obligasi di Atas Nilai Nominal
Penjualan obligasi oleh perusahaan dengan harga jual diatas nilai
nominalnya disebut penjualan obligasi diatas nilai nominal. Hal ini
karena perusahaan memberikan tingkat bunga obligasi diatas tingkat
bunga pasar. selisih antara nilai jual dan nilai nominal obligasi disebut
dengan agio obligasi.
Contoh 9 :
PT Garuda Food tgl 3 November 2017 mengeluarkan 1.000 lembar
obligasi 18% dengan kurs 102%, nilai nomonal Rp 1.000.000,-
perlembar yang akan jatuh tempo tanggal 1 November 2022. Kupon
1/5-1/11
Diminta : Buatlah Jurnal untuk mencatat transaksi yang berhubungan
dengan utang obligasi tersebut untuk tahun 2017 dan 2018.
Jawab :
Tanggal Keterangan Debit Kredit
2017 Kas 1.020.000.000
Nov. 3 Agio Obligasi 20.000.000
Utang Obligasi 1.000.000.000
(Rp 1.000.000.000,- x 102% = RP
1.020.000.000)
2017 Beban Bunga 30.000.000
Des. 31 Utang bunga 30.000.000
(Rp 1.000.000.000,- x 18% x 2/12 = Rp 30.000.000) bunga oblgasi 2 bulan
2018 Utang bunga 30.000.000
Jan 1 Beban bunga 30.000.000
(membalik jurnal pembalik)
2018 Beban bunga 90.000.000
Mei 1 Kas 90.000.000
(Rp 1.000.000.000 x 18% x 6/12 Rp
90.000.000,-)
Tanggal Keterangan Debit Kredit
2018 Agio obligasi 2.000.000
Mei. 1 Beban bunga 2.000.000
(Rp 20.000.000 : 10 kali angsuran) Amortisasi Agio olbigasi
2018 Beban Bunga 90.000.000
Nov. 1 Kas 90.000.000
(Pembayaran bunga : Rp 1.000.000.000 x 18%x6/12 = Rp 90.000.000,-)
2018 Agio obligasi 2.000.000
Nov. 1 Beban bunga 2.000.000
(Amortisasi Agio olbigasi)

2018 Beban Bunga 30.000.000


Des. 31 Utang bunga 30.000.000
(bunga obligasi Rp 1.000.000.000 x 18%x2/12
= Rp 30.000.000,- )
Soal Latihan
1. Pada tgl 1 September 2019 PT Indomega mengeluarkan 500 lembar obligasi
12% dengan kurs 96% nilai nominal obligasi Rp 1.000.000,- akan jatuh tempo
tanggal 1 September 2023. Kupon 1/5-1/11.

Diminta : Buatlah Jurnal yang diperlukan untuk tahun 2019 dan 2020.

2. PT Sepadan Food tgl 1 Oktober 2019 mengeluarkan 500 lembar obligasi 15%
dengan kurs 104%, nilai nomonal Rp 1.000.000,- perlembar yang akan jatuh
tempo tanggal 1 November 2024. Kupon 1/4-1/10

Diminta : Buatlah Jurnal untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan utang
obligasi tersebut untuk tahun 2019 dan 2020.

Anda mungkin juga menyukai