1. Pendanaan Perusahaan
Bagaimana menentukan alternative pendanaan? Menghitung pengaruh dari pinjaman
jangka panjang atas laba per saham dalam berbagai alternative rencana pendanaan.
Ada dua sumber untuk pendanaan perusahaan, yaitu pemilik dan kreditor. Sumber dana
pembiayaan ini dapat digunakan untuk tujuan jangka pendek seperti keperluan modal
kerja dan tujuan jangka panjang seperti pembiayaan investasi.
Untuk investasi yang biasanya bersifat jangka panjang dapat dibiayai dengan setoran
mdal dan utang jangka panjang. Pembiayaan perusahaan dengan utang jangka panjang
dapat dilakukan dengan mengeluarkan obligasi atau wesel bayar jangka panjang dan
melalui pinjaman bank seperti kredit investasi.
Salah satu faktor yang penting dalam menentukan pilihan apakah suatu investasi akan
dibiayai dengan menggunakan utang/pinjaman jangka panjang atau setoran modal
(mengeluarkan saham) adalah adanya efek pengungkit (leverage) yang menguntungkan
dari utang jangka panjang tersebut, yang dapat dilihat dari laba per saham (earning per
share) yang semakin tinggi.
1
Contoh:
Anggaplah pada tanggal 1 Januari 2016 PT Kresna mengeluarkan obligasi dengan nilai
nominal Rp100.000.000, berjangka waktu 5 tahun dengan tingkat bunga 12% per
tahun.Obligasi dijual pada nilai nominalnya atau dengan kurs 100 (100%). Bunga dibayar
setahun sekali tiap tanggal 1 Januari. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pengeluaran obligasi
pada nilai nominal tersebut serta beban bunga dan pembayarannya. Dasar perhitungan harga
jual obligasi pada nilai nominal ?
Penyelesaian: (coba dikerjakan dengan membaca buku)
b. Obligasi Dikeluarkan dengan disagio
Pengeluaran obligasi dengan disagio (discount) berarti bahwa suku bunga yang dinyatakan
dalam obligasi lebih kecil daripada suku bunga pasar atau bunga efektif.
Contoh: Menggunakan kembali contoh PT Kresna, anggaplah bahwa pada tanggal 1 Januari
2016 PT Kresna mengeluarkan obligasi tadi dengan harga jual Rp96.486.000, suku bunga
pasar atau bunga efektif adalah 13%.
Penyelesaian: (coba dikerjakan dengan membaca buku)
Amortisasi dari Disagio Obligasi
Diagio obligasi harus diamortisasikan sebagai tambahan beban bunga selama jangka waktu
obligasi.
Ada dua metode amortisasi:
1. Metode garis lurus
2. Metode suku bunga efektif (metode bunga)
Amortisasi dengan metode bunga akan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku pada
tanggal obligasi dikeluarkan. Dengan metode ini beban bunga yang dilaporkan pada laba
rugi dihitung dengan mengalikan suku bunga pasar dengan nilai buku dari obligasi (nilai
nominal obligasi - saldo disagio + agio).
Selisih antara beban bunga yang dihitung dengan cara tersebut dan pembayaran bunga
periodik merupakan jumlah amortisasi dari disagio atau agio.
Contoh: Masih Menggunakan contoh PT Kresna buatlah ayat jurnal untuk mencatat beban
bunga, amortisasi disagio dengan menggunakan metode garis lurus dan metode bunga
serta pembayarannya.
Penyelesaian: (coba dikerjakan dengan membaca buku)
c. Obligasi dikeluarkan dengan agio
Pengeluaran obligasi dengan agio (premium) berarti bahwa suku bunga yang dinyatakan
dalam obligasi lebih tinggi daripada suku bunga pasar atau bunga efektif.
Contoh: Dari contoh PT Kresna anggaplah bahwa sekarang suku bunga pasar 10% bukan
13%. Berdasarkan cara perhitungan bunga yang sama dengan contoh dimuka, maka obligasi
bias dijual dengan agio, yaitu sebesar Rp107.580.000. Buatlah ayat jurnalnya dan dasar
perhitungan harga jual obligasi dengan agio, serta amortisasi dari agio obligasi.
Penyelesaian: (coba dikerjakan dengan membaca buku)
2
Dana Pelunasan Obligasi-Investasi Rp100.000.000
Dana Pelunasan Obligasi- Kas Rp100.000.000
Apabila pendapatan bunga yang diperoleh dari investasi sebesar Rp5.000.000 maka
dicatat sebagai berikut:
3
Untuk menggambarkan secara lengkap pencatatan mengenai pembelian investasi
dalam obligasi, penerimaan bunga dan amortisasi dari disagio atas investassi obligasi,
anggaplah bahwa tanggal 1 Juli 2017 PT Istika membeli obligasi dengan nilai nominal
Rp50.000.000 berbunga 8% per tahun dan jatuh tempo dalam 8 ¾ tahun. Suku bunga
efektif adalah 11%, harga beli Rp41.706.000 ditambah bunga Rp1.000.000
(Rp50.000.000 x 8% x 3/12) yang diperhitungkan sejak 1 April, yang merupakan tanggal
pembayaran bunga terakhir yang dilakukan setiap semester. Pembayaran bunga adalah
setiap 1 April dan 1 Oktober.
Ayat jurnal untuk mencatat pembelian investasi dalam obligasi:
1 Juni 2017 Investasi dalam obligasi Rp41.706.000
Pendapatan Bunga Rp 1.000.000
Kas Rp42.706.000
Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat bunga yang masih akan diterima:
31 Des 2017 Piutang Bunga Rp 1.000.000
Pendapatan Bunga Rp 1.000.000
(Rp50.000.000 x 8% x 3/12)
4
Nilai buku untuk investasi obligasi 1 Januari 2017
= Rp41.706.000 + Rp 474.000 + (72 x Rp 79.000)
= Rp 47.868.000
Disagio 1 Jan – 30 jan 2017 = Rp 474.000
Nilai buku obligasi
30 Juni 2015 = Rp 48.342.000
Penjualan Rp 47.350.000
Rugi Rp 992.000