Anda di halaman 1dari 9

Nama : Risad nurdiansyah

Nim : 501200008
Prodi : akuntansi 4A
UTS Akuntansi

Jawaban teori no 1
A. Term bonds adalah obligasi yang jatuh tempo pada suatu waktu di masa depan
yang spesifik. Serial bonds adalah obligasi yang jatuh tempo dan dibayar secara
cicilan. Registered and Bearer Bonds. Registered bonds adalah obligasi yang
diterbitkan dengan menggunakan nama pemiliknya.
B. Serial bond atau obligasi serial adalah jenis yang pembayarannya berjangka.
Tanggal jatuh tempo obligasi ini terbagi menjadi beberapa kali. Bagi pihak
penerbit, ini bisa menguntungkan karena obligasi dengan jangka pendek
bunganya lebih rendah dibandingkan jangka panjang.
C. Convertible bond adalah sekuritas utang perusahaan pendapatan tetap yang
menghasilkan pembayaran bunga, tetapi dapat diubah menjadi saham biasa atau
saham ekuitas yang telah ditentukan sebelumnya.
D. Callable bond adalah salah satu jenis obligasi yang bisa ditebus oleh penerbit
(perusahaan, pemerintah, dsb) sebelum jatuh tempo dengan harga tertentu.
Dalam artian lain, callable bond memungkinkan penerbit untuk membeli kembali
obligasi dari pemegangnya lebih awal.

Jawaban teori no 2

Perusahaan (dan pemerintah) secara teratur meminjam uang dengan menjual


ataumenerbitkan surat hutang bernama obligasi. Obligasi biasanya merupakan
hutang yang “hanya berbunga”, artinya si peminjam akan membayar bunga pada
setiap periode tetapi tidak akan membayarkan hutang awal sebelum jatuh
tempo. Contoh: Bank Central Asia inginmeminjam uang sejumlah
Rp.10.000.000,- selama 30 tahun. Mereka mengeluarkan obligasidengan Bunga
12%, berpatokan dari organisasi organisasi lain yang menerbitkan
obligasidengan nilai hutang sama. BCA akan membayar 12% dari
Rp.10.000.000,- yaitu Rp.1.200.000,- per tahun sebagai pembayaran bunga. Di
tahun ke-30, BCA akan membayar si pemberi pinjaman uang sebesar
Rp.10.000.000,- yang dipinjam 30 tahun yang lalu. Bungasebesar Rp.1.200.000,-
tersebut disebut coupons dari obligasi tersebut.

Karena nilai kupon konstan dan dibayarkan setiap tahunnya, obligasi jenis ini
biasanya disebut level coupon bond atau obligasi bunga tetap. Jumlah yang
dibayarkan diakhir masa hutang disebut par value. Seperti dicontohkan tadi,
nilai Par Value misalkanRp.10.000.000,-. Nilai ini biasanya $1000 untuk obligasi
swasta dan obligasi yang dijualseharga par valuenya disebut par value bond.
Obligasi pemerintah biasanya memiliki nilai paryang lebih besar. Nilai kupon
yang dibagi dengan nilai par akan menghasilkan coupon rate

Jawaban teori no 3

A. Hutang dagang (AP) adalah jumlah hutang perusahaan yang jatuh tempo
kepada vendor atau pemasok untuk barang atau jasa yang diterima yang
belum dibayar.

o Jumlah dari semua jumlah terhutang kepada vendor ditampilkan


sebagai saldo hutang dagang di neraca perusahaan.
o Peningkatan atau penurunan total AP dari periode sebelumnya
muncul pada laporan arus kas.
o Manajemen dapat memilih untuk membayar tagihannya sedekat
mungkin dengan tanggal jatuh tempo untuk meningkatkan cash flow
(arus kas).

contoh hutang dagang (account payable) adalah kewajiban kepada


perusahaan lain, yakni jika sebuah perusahaan menggunakan jasa cuci
seragam pegawai, maka untuk jasa pembersihaan—yang bukan termasuk
inventaris—-termasuk dalam kategori hutang dagang (Account Payable).

B. Secara lebih sederhana, bisa dikatakan bahwa pengertian pajak masukan


dalam PPN adalah pajak yang telah dipungut oleh PKP pada saat pembelian
barang/jasa kena pajak dalam masa pajak tertentu. Pajak masukan dijadikan
kredit pajak oleh PKP untuk memperhitungkan sisa pajak yang terutang.

Berbeda dengan pajak masukan, pengertian pajak keluaran dalam PPN


adalah pajak terutang yang wajib dipungut oleh PKP saat makukan
penyerahan Barang Kena Pajak, penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Barang
Kena Pajak Berwujud, ekspor Barang Kena Pajak tidak berwujud / ekspor
Jasa Kena Pajak.

C. Wesel bayar(notes payable) bisa juga disebut sebagai utang wesel. Wesel
bayar merupakan perjanjian tertulis yang dibuat perusahaan untuk
membayar kepada kreditur sejumlah tertentu termasuk bunga pada tingkat
yang disepakati.
Contoh
Pada tanggal 5 Januari 2020 PT.Cahaya Unggul Abadi membeli Komputer dari
PT. Surya Agung Electric seharga Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah),
pembayaran atas pembelian tersebut disepakati dilakukan secara kredit yang
akan dibayar pada tanggal 31 Maret 2020.
PT. Cahaya Unggul Abadi adalah Pengusaha Kena Pajak.
PT. Surya Agung Electric adalah Pengusaha Kena Pajak
Perhitungan Nilai Pembelian Komputer :
Harga Komputer |: 100.000.000
PPN : 10 % x 100.000.000 = 10.000.000
Jumlah Utang Usaha : 100.000.000 + 10.000.000 = 110.000.000
Jurnal Pembelian PT. Cahaya Unggul Abadi 

Pembelian 100.000.000  
Komputer

PPN 10.000.000  

     

Utang Usaha   110.000.000

D. bagian laba atau pendapatan perusahaan yang ditetapkan oleh direksi (dan
disahkan oleh rapat pemegang saham) untuk dibagikan kepada pemegang
saham.
Contoh
Sebuah perusahaan (PT ABCD) memiliki 10.000.000 lembar saham yang
mencetak keuntungan bersih sebesar Rp 2.400.000.000. Kebijakan
pembagian deviden perusahaam (DPR) adalah 40 persen dari laba bersih
dibagikan sebagai dividen. Total dividen yang dibagikan dihitung dengan
menghitung laba bersih dikali dengan DPR. Maka, totalnya sebesar Rp
960.000.000. Besaran dividen per lembar saham yang akan dibagikan ke
investor adalah:
Dividen/jumlah saham beredar = 960.000.000/10.000.000 = Rp 96 per
lembar saham.

E. utang yang kemungkinan datang di waktu dan peristiwa yang tidak menentu.
Utang bersyarat ini dicatat jika jumlahnya dapat diperkirakan dengan wajar.
Utang bersyarat ini dapat dicatat pada catatan kaki di laporan keuangan,
kecuali terdapat kondisi yang tidak terpenuhi.
Contoh
jika perusahaan memperkirakan 200 kursi sepeda diganti berdasarkan
garansi sebesar 50 dolar, perusahaan mencatat debit ke beban jaminan
sebesar 10.000 dolar dan kredit utang bersyarat yang harus dibayar sebesar
10.000 dolar. Pada akhir tahun, laporan tersebut disesuaikan dengan biaya
jaminan yang sebenarnya.
F. keamanan utama yang memungkinkan investor membeli sebagian
perusahaan dengan masing-masing saham. Saham biasa sering memiliki
fasilitas seperti memberi investor hak untuk memilih dewan direksi
perusahaan atau bahkan memberikan suara dalam keputusan untuk
mengubah kebijakan perusahaan.
Contoh
Saham yang paling umum diperdagangkan dikeluarkan oleh perusahaan
publik. Di Robinhood, beberapa saham paling populer adalah GE, Aurora
Cannabis, Apple, dan GoPro. Perusahaan swasta, termasuk perusahaan
rintisan, juga memiliki saham biasa, tetapi mereka cenderung dimiliki oleh
sejumlah kecil pendiri dan investor.

G. saham yang diperdagangkan berdasarkan hasil yang ditawarkan kepada


investor. Secara praktik, saham preferen dipandang sebagai surat berharga
pendapatan tetap dan karena itu bersaing dengan obligasi di pasar modal.

H. saham yang pelunasannya dilakukan dalam urutan yang paling akhir dalam
hal perusahaan dilikuidasi, sehingga risikonya adalah yang paling besar.
Karena risikonya besar, biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik
maka dividen saham biasa akan lebih besar daripada saham preferen.

I. Untuk memperhitungkan langganan saham, buat piutang untuk jumlah


penuh yang diharapkan akan dibayar, dengan kredit pengimbang ke akun
langganan saham. Ketika perusahaan kemudian menerima uang tunai dari
pihak yang berlangganan dan menerbitkan saham kepada mereka, piutang
tersebut dieliminasi

Jawaban soal kasus


Penyelesaian :
Perhitungan present value

PV Obligasi = PV Pokok + PVA bunga


= ( Rp. 65.000.000 x PVF 5,5%; 9 )+ ( 5% x Rp.65.000.000 x PVAF 5,5%;9)
= ( Rp. 65.000.000 x 0,6185) + ( Rp. 3.250.000 x 6,955)
= Rp. 40.202.500 + Rp. 22.603.750
= Rp. 62.806.250

Discount on BP = Rp. 65.000.000 Rp. 62.806.250= Rp. 2.193.750


Dengan menggunakan metode bunga efektif, berikut adalah besarnya amortisasi yang
terjadi :
Tanggal Bunga
Bunga efektif ( 5,5 % x nilai buku awal )
Bunga Nominal (5% x 65 Jt)
Amortisasi Diskonto
Diskonto yang belum Diamortisasi
Nilai Buku Obligasi

Tanggal Bunga Nilai Amortisasi Diskonto Nilai buku


bunga efektif nominal diskonti yang belum obligasi
(5,5% x (5% x65 di
nilai buku JT ) amortissai
awal )
1sep 2010 2.193.750 62.806.250
1mar 2011 3.454.344 3.250.000 204.344 1.989.406 63.010.594
1sept 2011 3.465.582 3.250.000 215.582 1.773.824 63.226.176
1mar 2012 3.477.430 3.250.000 227.430 1.546.394 63.453.606
1sept 2012 3.489.948 3.250.000 239.948 1.306.446 63.693.554
1mar 2013 3.503.145 3.250.000 253.145 1.053.303 63.946.699
1 sept 2013 3.517.068 3.250.000 267.068 786.233 64.213.767
1mar 2014 3.537.757 3.250.000 281.757 504.476 64.495.524
1se 2014 3.547.254 3.250.000 297.254 207.222 64.792.778
1 mar 2015 3.563.603 3.250.000 313.603 0 65.000.000

- Ayat jurnal yang diperlukan :

Tanggal Jurnal Debet Kredit

1 Sept 2010 Cash 62.806.250

Discount on Bond Payable 2.193.750

Bond Payable 65..000.000

31 Des 2010 Interest Expense 2.166.667

Interest Payable 2.166.667

(4/12 x 10% x Rp. 65jt )


Interest Expense 136.229

Discount on Bond Payable 136.229

(4/6 x 204.344)

1 Jan 2011 Bond Payable 2.166.667

Interest Expense 2.166.667

1 Mar 2011 Interest Expense 3.250.000

Cash 3.250.000

(6/12 x 10% x Rp.65Juta )

Interest Expense 68.115

Discount on Bond Payable 68.115

(2/6 x 204.344)

1 Sept 2011 Interest Expense 3.250.000

Cash 3.250.000

Interest Expense 215.582

Discount on Bond Payable 215.582

31 Des 2011 Interest Expense 2.166.667

Interest Payable 2.166.667

(4/12 x 10% x Rp. 65jt )

Interest Expense 151.620

Discount on Bond Payable 151.620

(4/6 x 227.430)

1 Jan 2012 Bond Payable 2.166.667


Interest Expense 2.166.667

1 Mar 2012 Interest Expense 3.250.000

Cash 3.2500.000

(6/12 x 10% x Rp.65 Juta )

Interest Expense 75.810


Discount on Bond Payable 75.810
(2/6 x 227.430)

1 Sept 2012 Interest Expense 3.250.000 3.250.000


Cash

Interest Expense 239.948


Discount on Bond Payable 239.948

31 Des 2012 Interest Expense 2.166.667


Interest Payable 2.166.667
(4/12 x 10% x Rp. 65jt )

Interest Expense 168.763


Discount on Bond Payable 168.763
(4/6 x253.145)

1 jan 2013 Bond Payable


2.166.667
Interest Expense
2.166.667

1 Mart 2013 Interest Expense


3.250.000
Cash 3.250.000
(6/12 x 10% x Rp.65 Juta )

Interest Expense 84.382


Discount on Bond Payable 84.382

(2/6 x 253.145)
Interest Expense
1 sept 2013 3.250.000
Cash
3.250.000
Interest Expense

Discount on Bond Payable 267.068


267.068
Interest Expense
31 des 2013
Interest Payable 2.166.667
(4/12 x 10% x Rp. 65jt ) 2.166.667

Interest Expense

Discount on Bond Payable 187.838


187.838
(4/6 x 281.757)

- Sedangkan ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi tanggal 1 Mei 2013 dan 1
mar 2015.

Tanggal Jurnal Debet Kredit

1 Mei Bond Payable 26.000.000


2013
Cash 25.480.000

Discount on Bond payable 403.516

Gain on take over Bond 116.484


Payable

Cash ( 0,98 x Rp. 26.000.000)

Dicount on Bond Payable

( Rp. 1.053.301– [1/6 x Rp


267.068] )x40%
216.667

216.667
Interest Expense

Cash

( 1/12 x 10 % x Rp. 26.000.000 )

17.804
Interest Expense
17.804
Discount on Bond Payable

([1/6 x Rp. 267.068 ] x 40 % )

1 Mar
1.950.000
2015 Interest Expense
Cash 1.950.000

(6/12 x 10% x Rp. 39.000.000)

94.081

Interest Expense 94.081

Discount on Bond Payable

(3/6 x Rp. 313.603x 60% ) 39.000.000

Bond Payable 39.000.000

Cash

Anda mungkin juga menyukai