Anda di halaman 1dari 14

AUDIT

Materialitas
dan Risiko
Syifa Vidya Sofwan, S.E., M.Ak.,
Ak., CA.
01 02 KELOMPOK 2
Ani Sri Mulyani Dena Siti Apriliyanti
501200025 501200038

03
Ghina Farida Ramadhani
501200004
04 05
Nabil Pasa
Galih Abdul Aziz
501200039 501200045
01
MATERIALITA
S
Materialitas adalah
pertimbangan utama
dalam menentukan
ketepatan laporan
audit yang harus
dikeluarkan.

Materialitas
Langkah-Langkah Menetapkan
Materialitas
Menetapkan Materialitas untuk
Langkah 1 Laporan Keuangan Secara Merencanakan Luas
Keseluruhan Pengujian
Langkah 2 Menentukan Materialitas Kinerja
Mengestimasi Total Salah Saji dalam
Langkah 3
Segmen
Mengevaluasi Hasil -
Langkah 4
Mengestimasi Salah Saji Gabungan Hasil
Membandingkan Estimasi Salah Saji
Gabungan dengan Pertimbangan
Langkah 5
Pendahuluan atau yang Direvisi
tentang Materialitas
02
RISIKO
Risiko audit yaitu
risiko bahwa auditor
secara tidak sadar
gagal untuk
menyesuaikan
pendapatnya atas
laporan keuangan
salah saji secara
material.
Risiko Audit
Hal-hal yang mendasari terjadinya Risiko Audit

01 02 03

Ketidakpastian Efektivitas Ketidakpastian Apakah


Mengenai Pengendalian Laporan Keuangan Memang
Kompetensi Bukti Internal Klien Telah Disajikan Secara Wajar
Setelah Audit Selesai
Untuk memudahkan pelaksanaan
audit dan aplikasi model risiko RISIKO
audit, auditor biasanya
menggunakan pendekatan siklus
yaitu laporan keuangan
dikelompokkan dalam kelompok-
kelompok transaksi dan saldo-saldo Siklus Penjualan Siklus pembelian
akun yang saling berhubungan dan
dalam suatu segmen. Lima siklus dan pembayaran
penagihan
tersebut yaitu:

Siklus penggajian Siklus persediaan Siklus perolehan


dan personalia dan pergudangan. dan pembayaran
kembali modal.
Model Risiko Audit dan
Perencanaan
Auditor menangani risiko dalam merencanakan pengumpulan bukti audit
terutama dengan menerapkan model risiko audit. Model ini bersumber dari literatur
profesional dalam SAS 110 tentang sampling audit serta dalam SAS 107 tentang
materialitas dalam risiko.
Model risiko audit membantu auditor memutuskan seberapa banyak jenis bukti
apa yang harus dikumpulkan dalam setiap siklusnya. Model ini biasanya dinyatakan
sebagai berikut:
PDR = AAR
IR X CR

Dimana: PDR = Risiko deteksi yang direncanakan


AAR = Risiko audit yang dapat diterima
Jenis – Jenis Risiko

Risiko Risiko Risiko


deteksi inheren pengendalian

Risiko Risiko
Akseptibilitas Kecurangan
Evaluasi Risiko
Setelah auditor merencanakan penugasan dan mengumpulkan bukti audit, hasil-
hasilnya dapat juga dinyatakan dalam versi evaluasi model risiko audit. Model risiko audit
untuk mengevaluasi hasil-hasil audit dinyatakan dalam SAS 107 sebagai berikut:

AcAR = IR x CR x AcDR

Dimana: AcAR = Achieved audit risk (risiko audit yang dicapai)


IR = Inherent risk (risiko inheren)
CR = Control risk (risiko pengendalian)
AcDR = Achieved detection risk (risiko deteksi yang dicapai)
Rumus tersebut menunjukkan tiga cara untuk mengurangi risiko audit yang dicapai ke
tingkat yang dapat diterima:
1. Mengurangi risiko inheren.
2. Mengurangi risiko pengendalian.
3. Mengurangi risiko deteksi yang dicapai dengan meningkatkan pengujian audit
substantif.
Hubungan antara Materialitas,
Risiko Audit dan Bukti Audit
1. Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat materialitas
dikurangi, auditor harus menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan.
2. Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan dan mengurangi
jumlah bukti audit yang dikumpulkan, risiko audit menjadi meningkat.
3. Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit, auditor dapat
menempuh salah satu dari 3 cara berikut :
a) Menambah tingkat materialitas, sementara mempertahankan jumlah
bukti audit yang dikumpulkan.
b) Menambah jumlag bukti audit yang dikumpulkan, sementara tingkat
materialitas tetap dipertahankan.
c) Menambah sedikit jumlah bukti audit yang dikumpulkan dan tingkat
materialitas secara Bersama-sama.
Thanks
Do you have any
questions?

Anda mungkin juga menyukai