Anda di halaman 1dari 38

AUDIT & PRAKTIK AUDIT BERBASIS KOMPUTER

SESSI 3
PERSIAPAN PELAKSANAAN AUDIT

Oleh:
Fiantonius Sihotang
SE.Ak, M.Ak, CA, CPA, CPMA, ACPA

Program Studi PPAk


Unika Atmajaya - Jakarta
MATERI SESSI III – Senin 19 September 2022

(1) (2) (3)


Sessi ke (kemampuan akhir yang diharapkan) Bahan kajian

1. Client acceptance and continuance


Menerapkan langkah- 2. Audit engagement
Week langkah persiapan audit 3. Communication with Previous Auditor
3
sesuai standar yang 4. Audit Planning Memorandum
ditetapkan 5. Audit Strategy
4. Doing the Audit (test of control, Substantive Analytical Procedu
test of details, audit evidence, materiality, sampling, etc)
5. Audit documentation (Working papers, Quality Assurance, Filin
BASIC CONCEPT
CLIENT ACCEPTANCE
30

PENERIMAAN SUATU PERIKATAN


Penerimaan perikatan audit hanya ketika basis yang melandasi pelaksanaan audit
telah disepakati, melalui:

a. Penetapan apakah terdapat pra-kondisi untuk suatu audit,


b. dan;
Penegasan bahwa ada pemahaman yang sama tentang ketentuan perikatan audit
antara auditor, manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas
tata kelola entitas.
CLIENT ACCEPTANCE

PERENCANAAN AUDIT
SCOPING

ENGAGEMENT
ACCEPTANCE
AND
NEW CONTINUANCE
CLIENT RE-ACCEPTANCE
ACCEPTANCE CLIENT

1. General Information;
2. Independency
CLIENT REVIEW
PERTIMBANGAN KLIEN BARU

PERTIMBANGAN TAMBAHAN DALAM


PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA
Auditor harus melakukan aktivitas berikut ini sebelum memulai audit tahun pertama:
a. Melaksanakan prosedur yang disyaratkan oleh SA 220 tentang penerimaan
hubungan dengan klien dan perikatan tertentu (SA 220, Par 12-13);
b. Melakukan komunikasi dengan auditor pendahulu, jika terjadi pergantian auditor,
untuk mematuhi ketentuan etika yang relevan (SA 300, Par A20).
DOKUMEN
DOKUMENTASI
PENERIMAAN PERIKATAN
TAHUN PERTAMA
• 1. PROSPECTIVE CLIENT QUESTIONARE;
• 2. NEW CLIENT ACCEPTANCE FORM.

DISCLAIMER:
1. Format-format yang disajikan pada slide terlampir merupakan contoh format dokumentasi
penerimaan perikatan tahun pertama KAP XYZ dan semata-mata hanya digunakan
sebagai bahan pembelajaran;

2. Format dokumentasi setiap KAP bisa saja berbeda bergantung kebijakan dan audit guide
KAP terkait;
3. Seluruh format yang disajikan merupakan sebuah kompilasi (summary), saduran, dan
pengikhtisaran dari Standar Audit yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
NEW CLIENT DOCS 34

CONTOH DOKUMENTASI
ENGAGEMENT (PERIKATAN) AUDIT

PERSIAPAN TIM AUDIT PRA


PENUGASAN
Setelah kontrak perikatan audit ditandatangani,
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyiapan
1. Membuattimpernyataan
audit diantaranya:
independensi atas klien yang akan ditangani sesuai dengan
Seksi 290 Kode Etik Akuntan Publik Profesional (“Code of Ethics”) yang
ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”) mengenai independensi,
pada saat tahap perencanaan audit dan penyelesaian audit;
2. Menyiapkan surat tugas resmi dari Kantor Akuntan Publik yang ditandatangani
oleh Rekan Perikatan (Engagement Partner).
DOKUMEN PERSIAPAN PERIKATAN

CONTOH DOKUMENTASI PERSIAPAN


TIM AUDIT PRA PENUGASAN
• 1. INDEPENDENT STATEMENT;
• 2. ASSIGNMENT LETTER.

DISCLAIMER:
1. Format-format yang disajikan pada slide terlampir merupakan contoh format dokumentasi
2. Format dokumentasi setiap KAP bisa saja berbeda bergantung kebijakan dan audit guide
KAP terkait;
3. Seluruh format yang disajikan merupakan sebuah kompilasi (summary), saduran, dan
pengikhtisaran dari Standar Audit yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
DOKUMEN

CONTOH DOKUMENTASI PERSIAPAN


TIM AUDIT PRA PENUGASAN
AUDIT ENGAGEMENT

PERENCANAAN AUDIT
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN AUDIT

AUDIT
PLANNING
SA 300: Perencanaan suatu audit
SCOPING atas laporan keuangan

SA 315: Pengidentifikasian dan penilaian


IDENTIFY risiko kesalahan penyajian material melalui
AND pemahaman entitas dan lingkungannya
SA 320: Materialitas dalam tahap
ASSESS RISK
perencanaan dan pelaksanaan audit
DESIGN SA 330: Respon auditor terhadap
AUDIT risiko yang telah dinilai
RESPONSE
ASSIGNMENT AUDIT
PERENCANAAN AUDIT
IDENTIFY
AND
ASSESS RISK
Risiko audit adalah risiko
dimana auditor menyatakan AUDI
opini yang tidak tepat T
ketika laporan keuangan RIS
mengandung kesalahan K
penyajian material. (AR)

Tujuan auditor: mengurangi terletak pada auditor


risiko audit pada suatu tingkat RMM (terletak pada entitas)
rendah yang dapat diterima
(acceptably low level). INHERENT CONTROL DETECTIO
RISK (IR) RISK (CR) N RISK
Kode Etik Profesi Akuntan Publik (DR)14
RISK ASSESMENT
STANDAR AUDIT 315
Ruang Lingkup:
Mengatur tanggung jawab auditor untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material
dalam laporan keuangan, melalui pemahaman atas entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian entitas.
Tujuan:
Untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material, apakah karena kecurangan atau
kesalahan, pada tingkat laporan keuangan dan asersi, melalui pemahaman atas entitas dan lingkungannya,
termasuk pengendalian internal entitas, oleh karena itu menyediakan suatu dasar untuk merancang dan
mengimplementasikan respons terhadap risiko yang ditetapkan atas kesalahan penyajian material tersebut.
Pokok-pokok utama:
1. Prosedur penilaian risiko dan aktivitas terkait;
2. Pemahaman atas entitas dan lingkungannya yang diharuskan, termasuk pengendalian internal entitas;
3. Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material;
4. Dokumentasi;

15
AUDIT RISK
PERENCANAAN AUDIT
AUDIT RISK

INHEREN CONTROL DETECTIO


T RISK (CR) N
RISK (IR) RISK (DR)

UNDERTANDING
UNDERSTANDING AUDITOR RESPONSE
THE ENTITY
INTERNAL THROUGH AUDIT
(UTE) CONTROL (UIC)
UNDERTANDING THE PROCEDURES
BUSINESS (UTB)

PRELIMINARY
ANALYTICAL
REVIEW (PAR)
Kode Etik Profesi Akuntan Publik 16
RISIKO AUDIT

• Inherent Risk merupakan risiko adanya kemungkinan salah saji sebelum


memperhitungkan efektivitas pengendalian intern.
• Control Risk merupakan risiko adanya kemungkinan salah saji yang tidak terdeteksi
atau tercegah oleh struktur pengendalian intern klien.
• Detection Risk merupakan risiko bahwa bukti audit yang dikumpulkan gagal
menemukan salah saji yang melampaui batas yang dapat ditolerir.

17
UNDERSTANDING CLIENT BUSINESS
57

SYSTEM NOTES, WALKTHROUGH,


TEST OF CONTROL
• System Notes adalah pendokumentasian secara narasi proses/sistem bisnis
Perusahaan atas suatu siklus transaksi tertentu;
• Walkthrough adalah penelusuran sistem/proses Perusahaan untuk memastikan
bahwa pengendalian yang tercatata benar-benar dilakukan;
• Test of Control (Pengujian Pengendalian) adalah sebuah pengujian audit untuk
memastikan bahwa seluruh control / pengendalian yang relevan dengan audit telah
diimplementasikan dengan baik dan dapat diandalkan.

Kode Etik Profesi Akuntan Publik 18


AUDIT PLANNING

Sebelum membuat system notes , walkthrough dan test of control, auditor perlu terlebih
• dahulu menentukan siklus transaksi signifikan yang terdapat pada klien yang di audit.
Siklus-siklus transaksi penting dan umum yang dimiliki oleh setiap Perusahaan diantaranya:

• Siklus Penerimaan Uang / Siklus Penjualan / Siklus Pendapatan;


• Siklus Pengeluaran uang / Siklus Pembelian / Siklus COGS;
• Siklus Penggajian;
• Siklus Penutupan Pelaporan Laporan Keuangan (Financial Report Closing Process).

Siklus-siklus penting lainnya dapat berbeda berdasarkan jenis industry perusahaan, contoh:
• Siklus Treasury (khusus bagi Perusahaan yang mempunyai divisi Treasury, untuk
perusahaan kecil, biasanya siklus ini telah tergabung kedalam siklus penerimaan
uang/pengeluaran uang;
• Siklus Pembiayaan
19
AUDIT PLAN - DISKUSI
ENGAGEMENT TEAM DISCUSSION

POTENTIAL RMM

RMM NO RMM (0)

NORMAL (2) SIGNIFICANT (3)

20
DISKUSI TEAM AUDIT
DOKUMENTASI SA 315
Auditor harus memasukan ke dalam dokumentasi audit yaitu:
• Diskusi diantara tim perikatan (SA 315, Par 10) dan keputusan signifikan yang
dicapai;
• Unsur kunci atas pemahaman yang diperoleh tentang setiap aspek entitas dan
lingkungannya (SA 315, Par 11) dan setiap komponen pengendalian internal (SA
315, Par 14-24), sumber informasi yang digunakan dalam memperoleh pemahaman
tersebut, dan prosedur penilaian risiko yang dilaksanakan;
• Risiko kesalahan penyajian material yang diidentifikasi dan dinilai pada tingkat
laporan keuangan dan pada tingkat asersi (SA 315, Par 25);
• Risiko yang teridentifikasi, dan pengendalian yang berkaitan yang atasnya auditor
memperoleh suatu pemahaman (SA 315, Par 27-30).

21
RISIKO AUDIT 70

PERTIMBANGAN DALAM PENENTUAN


TINGKAT RISIKO KLIEN

• Dalam menentukan tingkat risiko klien, beberapa hal yang perlu diperhatikan
diantaranya:
• Memahami nature bisnis dan entitas klien (dengan UTE, UTB, PAR);
• Melakukan penilaian terhadap history fraud yang pernah terjadi;
• Menilai kelangsungan usaha klien (Going Concern Consideration);

Untuk melakukan penilaian dan penentuan tingkat risiko klien dapat menggunakan form-
form berikut ini:
1. Client Risk Management Rating Form;
2. Fraud Questionare (dengan inquiry ke klien);
3. Going Concern Questionare (dengan inquiry ke klien dan hasil
mempertimbangan
PAR).
PERENCANAAN AUDIT
PERENCANAAN AUDIT (lanjutan)

Tujuan auditor adalah untuk merencanakan audit agar audit


tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif (SA 300.4).

• Rencana audit harus mencakup hal-hal sbb:


a) Sifat, saat, dan luas prosedur penilaian risiko yang direncanakan,
b) Sifat, saat, dan luas prosedur audit lanjutan yang direncanakan
pada
c) tingkat
Prosedurasersi,
audit lainnya yang direncanakan yang harus dilaksanakan agar
perikatan tersebut memenuhi ketentuan yang disyaratkan oleh SA.
(SA 300.9)
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
PERENCANAAN AUDIT (lanjutan)

PENILAIAN RISIKO

PROSEDUR PENILAIAN RISIKO


Pemahaman entitas
Pengidentifikasian dan
Respons thd risiko
Perencanaan audit lingkungannya
dan penilaian risiko
yg dinilai
salah saji material
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA

PENERAPAN STANDAR AUDIT


• Tidak terdapat perbedaan tanggung jawab auditor untuk
menerapkan standar audit (SPAP) ketika mengaudit entitas kecil atau
• entitas besar. Namun dalam Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
terdapat
pertimbangan
a. Ketika tidaktambahan
terdapat dalam
prosesaudit atas entitas
penilaian kecil, misalnya:
risiko formal, karena
manajemen-pemilik terlibat langsung dalam bisnis, auditor dapat
mengidentifikasi risiko melalui tanya jawab (SA 315 par A88)
b. Penggunaan prosedur substantive yang lebih utama dari pada
kombinasi pengujian pengendalian dan prosedur substantive;
c. Pendokumentasian beberapa aspek audit secara bersama-sama
dalam
satu dokumen dengan referensi silang ke kertas kerja pendukung (SA
d. 320 par A17)
Penggunaan audit planning memorandum yang ringkas untuk
mendokumentasikan strategi audit, audit program standar atau
completion checklist (SA 300 par A17 dan A20)
10
Page 26
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA

HUBUNGAN UNSUR RISIKO AUDIT


TUJUAN AUDITOR

Page 27
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
STRATEGI AUDIT

Auditor harus memasukkan ke dalam dokumentasi auditnya sebagai berikut:


■ Respon keseluruhan untuk menanggapi resiko kesalahan penyajian material yang
telah dinilai pada tingkat laporan keuangan, dan sifat, saat dan luas prosedur audit
lebih lanjut yang dilaksanakan;
■ Hubungan antara prosedur audit dengan resiko yang telah dinilai pada tingkat
asersi; dan
■ Hasil prosedur audit, termasuk kesimpulan ketika prosedur audit belum
memberikan hasil yang jelas (Par. A63)
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
KOMUNIKASI AUDITOR PENDAHULU

• Komunikasi dengan auditor dilakukan sebelum menerima suatu penugasan,


dan sangat direkomendasikan setelah penerimaan penugasan.
• Hal-hal yang harus diingat:
• Inisiatif komunikasi merupakan tanggung jawab pengganti.
• Kalau calon klien menolak mengijinkan pendahulu untuk menjawab, atau
membatasi jawaban pendahulu, auditor pengganti harus menanyakan
alasannya dan mempertimbangkan implikasinya dalam memutuskan
apakah menerima penugasan atau tidak.
• Permintaan keterangan pengganti harus mencakup
• Informasi mengenai integritas manajemen;
• Ketidaksepakatan dengan manajemen mengenai prinsip akuntansi,
prosedur auditing atau hal-hal signifikan lainnya;
• Komunikasi dengan komite audit mengenai hal-hal berkaitan dengan
fraud, unsur tindakan melanggar hukum, dan pengendalian intern;
• Pemahaman pendahulu mengenai alasan perubahan auditor.
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
PEMAHAMAN INDUSTRI

• Untuk beberapa industri yang penting sudah tersedia pedoman


akuntansi dan audit industri, juga publikasi teknis.
• Berkenaan dengan perusahaan, auditor biasanya akan
mengunjungi fasilitas klien, dan mendapatkan pemahaman
menyeluruh atas organisasi klien.
• Selain komunikasi dengan auditor pendahulu, pengganti
biasanya juga melakukan komunikasi dengan komite audit,
pengacara, dan mungkin dengan praktisi dan bankir.
• Proses perolehan pemahaman biasanya diakhiri dengan
proposal kepada klien.
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
KESEPAHAMAN DENGAN KLIEN

• Kesepahaman dengan klien dapat dilakukan secara lisan atau


tertulis.
• Harus didokumentasikan dalam kertas kerja dan biasanya diperoleh
melalui surat perikatan (engagement letter).
• Kesepahaman harus meliputi hal-hal sbb:
• Tujuan penugasan
• Pernyataan pendapat atas laporan keuangan.
• Tanggung jawab manajemen
• Membuat dan memelihara pengendalian intern yang efektif atas
pelaporan keuangan;
• Mengidentifikasi dan meyakinkan bahwa entitas tsb mematuhi hukum
dan peraturan;
• Menyiapkan catatan akuntansi dan informasi terkait lainnya tersedia bagi
auditor;
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
KESEPAHAMAN DENGAN KLIEN

• Tanggung jawab manajemen…


• Menyesuaikan laporan keuangan untuk memperbaiki salah saji
material;
• Menyatakan dalam surat representasi bahwa jumlah salah saji
yang tidak dikoreksi oleh auditor tidak material.
• Tanggung jawab auditor
• Melakukan audit sesuai SPAP;
• Meyakinkan bhw komite audit menyadari adanya kondisi yang
dapat dilaporkan.
• Keterbatasan audit
• Hanya mendapatkan keyakinan memadai, bukan absolut;
• Salah saji material mungkin tetap tdk terdeteksi.
• Rupa-rupa
• Jadwal
• Fee
• dlsb
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
AUDIT PLANNING MEMORANDUM

Tahapan terakhir dalam proses perencanaan adalah untuk menyusun memorandum


perencanaan audit dan rencana audit. Memorandum perencanaan audit mengikhtisarkan
seluruh strategi audit dan memuat sejumlah keputusan tekait dengan seluruh ruang
lingkup dan pelaksanaan audit.

Audit Planning Memorandum berkontribusi pada efektivitas audit dan berkontribusi pada
efisiensi audit.

Memorandum ini harus dilengkapi dan disetujui sebagai bagian dari perencanaan audit
awal.

Memorandum perencanaan dibagi menjadi tiga bagian:

1. Administrasi dan penentuan tugas


2. Penilaian risiko
3. Pendekatan dan strategi audit
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
AUDIT PLANNING MEMORANDUM
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
PROGRAM AUDIT

• Pendekatan dalam perencanaan program audit…


• Program audit tertulis harus dibuat
• Memerintahkan asisten atas apa yg akan dilakukan;
• Dibutuhkan prosedur audit rinci;
• Mencerminkan hasil dari pertimbangan dan prosedur dalam perencanaan;
• Mungkin dapat dimodifikasi krn perubahan kondisi.
• Pemahaman atas bisnis klien akan membantu auditor dalam
• Mengidentifikasi bidang bermasalah;
• Menaksir kondisi dimana data akuntansi dikembangkan;
• Mengevaluasi kelayakan estimasi;
• Mengevaluasi kelayakan representasi manajemen;
• Mengevaluasi kelayakan kebijakan akuntansi (SAK).
• Auditor harus mempertimbangkan kemungkinan penggunaan komputer dalam
pemrosesan data.
• Auditor harus memahami scr memadai dan mengaudit operasi komputer.
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
PROGRAM AUDIT

• Supervisi
• Asisten harus disupervisi dengan memadai.
• Kalau terdapat perbedaan pendapat mengenai isu
akuntansi atau auditing antar personel, perbedaan tsb
harus didokumentasikan dalam kertas kerja dan, jika
diperlukan, bawahan yang pendapatnya tidak diikuti dapat
menyatakan ketidakterlibatannya dalam penyelesaian isu
tsb.
• Misalnya, anggaplah seorang asisten tidak yakin bahwa jumlah
konfirmasi yg dikirim telah memadai. Asisten atau pihak lain yg
berpendapat sama harus mendokumentasikan pandangannya
dalam kertas kerja.
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
PROGRAM AUDIT

• Pendekatan dalam perencanaan program audit…


• Program audit tertulis harus dibuat
• Memerintahkan asisten atas apa yg akan dilakukan;
• Dibutuhkan prosedur audit rinci;
• Mencerminkan hasil dari pertimbangan dan prosedur dalam perencanaan;
• Mungkin dapat dimodifikasi krn perubahan kondisi.
• Pemahaman atas bisnis klien akan membantu auditor dalam
• Mengidentifikasi bidang bermasalah;
• Menaksir kondisi dimana data akuntansi dikembangkan;
• Mengevaluasi kelayakan estimasi;
• Mengevaluasi kelayakan representasi manajemen;
• Mengevaluasi kelayakan kebijakan akuntansi (SAK).
• Auditor harus mempertimbangkan kemungkinan penggunaan komputer dalam
pemrosesan data.
• Auditor harus memahami scr memadai dan mengaudit operasi komputer.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai