Anda di halaman 1dari 30

INSTRUKSI

UMUM DAN
PERSIAPAN
AUDIT
Asmah Savitri, SE, M.Si,
MENETAPKA Risiko audit (audit risk) adalah risiko yang terjadi dalam hal
auditor tanpa disadari tidak memodifikasikan pendapatnya
N RISIKO sebagaimana mestinya atas suatu laporan keuangan yang
AUDIT mengandung salah saji material.

Risiko dalam auditing berarti bahwa auditor suatu tigkat


ketidakpastian tertentu dalam pelaksanaan audit.

Auditor harus merencanakan auditnya sedemikian rupa


sehingga risiko audit dapat dibatasi pada tingkat yang
rendah, yang menurut pertimbangan profesionalnya,
memadai untuk menyatakan pendapat terhadap laporan
keuangan.

2
Risiko dibagi dalam 3 komponen yaitu :
1. Risiko bawaan (inherent risk-IR) yaitu kerentanan suatu saldo
MENETAPKA akun/golongan transaksi terhadap suatu salah saji yang material,
dengan asumsi bahwa tidak terdapat kebijakan dan prosedur Sistem
N RISIKO Pengendalian Internal (SPI) yang terkait. Risiko salah saji demikian
AUDIT adalah lebih besar pada saldo akun/golongan transaksi tertentu
dibandingkan yang lain.
2. Risiko pengendalian (control risk-CR) yaitu risiko bahwa suatu salah
saji material yang dapat terjadi dalam suatu asersi tidak dapat
dicegah/dideteksi secara tepat waktu oleh struktur pengendalian
internal perusahaan. Risiko ini akan selalu adda karena keterbasan
bawaan dalam setiap struktur pengendalian internal.
3. Risiko deteksi (detection riski-DR) yaitu risiko karena bahan bukti yang
dikumpulkan dalam segmen gagal menemukan salah saji yang
melewati jumlah yang dapat ditoleransi, kalau salah saji semacam itu
timbul. Atau risiko karena auditor tidak dapat mendeteksi salah saji
material yang terdapat dalam suatu asersi dan berhubungan dengan
fungsi efektifitas prosedur audit serta penerapanya oleh auditor.
3
MENETAPKA Komponen ini dapat dikombinasikan dalam bentuk formula model
risiko audit (audit risk –AR):
N RISIKO
AUDIT AR = IR x CR x DR

DR mempunyai hubungan terbalik dengan IR dan CR.


▪ Semakin kecil IR dan CR yang diyakini oleh auditor, semakin
besar adanya DR yang dapat diterima.
▪ Semakin besar adanya IR dan CR yang diyakini auditor, semakin
kecil tingkat DR yang dapat diterima.

4
KERTAS
KERJA Kertas kerja pemeriksaan tahun lalu merupakan sumber
yang penting dalam menyelesaikan audit tahun berjalan.
PEMERIKSAA Kertas kerja pemeriksaan tahun lalu merupakan
N TAHUN panduan awal memulai audit.
LALU
Kertas kerja pemeriksaan tahun lalu seharusnya
digunakan sebagai titik awal untuk mempersiapkan
program audit. Kertas kerja pemeriksaan tahun lalu juga
digunakan sebagai pedoman dalam mempersiapkan
kertas kerja tahun berjalan.

5
KERTAS
KERJA Secara umum, setiap kertas kerja pemeriksaan harus
didukung oleh tickmark standar yang memperlihatkan
PEMERIKSAA hubungan dengan bukti pemeriksaan.
N TAHUN Program audit merupakan bagian terpenting dalam
BERJALAN pemeriksaan, karena itu harus berhati-hati dalam
mempersiapkan program audit.

6
PETUNJUK PROSES
PEMERIKSAAN
PEMBUATAN
Proses audit merupakan urutan dari pekerjaan awal penerimaan penugasan
KERTAS sampai dengan penyerahan laporan audit kepada klien yang mencakup

KERJA beberapa hal sebagai berikut:


1. Perencanaan dan Perancangan Pendekatan Audit (Plan and Design on
PEMERIKSAA Approach):
N ▪ Mengidentifikasi alasan klien untuk diperiksa, dengan mengetahui maksud
penggunaan laporan audit dan pihak-pihak pengguna laporan keuangan.
▪ Melakukan kunjungan ke tempat kien untuk:
- Mengetahui latar belakang bidang usaha klien;
- Memahami struktur pengendalian internal klien;
- Memahami sistem administrasi pembukuan;
- Mengukur volume bukti transaksi/dokumen untuk menentukan
biaya, waktu, dan luas pemeriksaan.

7
PETUNJUK PROSES PEMERIKSAAN
(Lanjutan...)
PEMBUATAN
▪ Mengajukan proposal audit kepada klien
KERTAS Untuk klien lama, dilakukan penelaahan apakah ada perubahan-perubahan yang
KERJA signifikan. Sedangkan untuk klien baru, jika tahun sebelumnya diaudit oleh
akuntan lain, maka diberitahu-kan apakah ada keberatan profesional dari
PEMERIKSAA akuntan terdahulu.
N
▪ Mendapatkan informasi tentang kewajiban hukum klien
▪ Menentukan materialitas dan risiko audit yang dapat diterima dan risiko
bawaan
▪ Mengembangkan rencana dan program audit menyeluruh yang mencakup:
- Menyiapkan staf yang bergabung dalam tim audit;
- Membuat program audit termasuk tujuan audit (audit objective)
dan prosedur (audit procedure) audit; dan
- Menentukan rencana dan jadwal kerja.

8
PETUNJUK PROSES PEMERIKSAAN
(Lanjutan...)
PEMBUATAN
2. Pengujian atas Pengendalian dan Pengujian Transaksi (Test of Controls
KERTAS and Transaction)

KERJA ▪ Pengujian substantif atas transaksi (subtantive test) adalah prosedur yang
dirancang untuk menguji kekeliruan atau ketidakberesan dalam bentuk
PEMERIKSAA uang/rupiah yang memengaruhi penyajian saldo-saldo laporan keuangan
N yang wajar.
▪ Pengujian pengendalian (test of control) adalah prosedur yang dirancang
untuk memverifikasi apakah sistem pengendalian dilaksanakan
sebagaimana yang telah ditetapkan.

9
PETUNJUK PROSES PEMERIKSAAN
(Lanjutan...)
PEMBUATAN
3. Pelaksanaan Prosedur Analitis dan Pengujian Terinci atas Saldo (Perform
KERTAS Analytical Procedures and Test Details of Balances)

KERJA Prosedur analitis mencakup perhitungan rasio oleh auditor untuk dibandingkan
dengan rasio periode sebelumnya dan data lain yang berhubungan. Sebagai
PEMERIKSAA contoh, membandingkan penjualan, penagihan, dan piutang usaha dalam tahun
N berjalan dengan jumlah tahun lalu serta menghitung persentase laba kotor untuk
dibandingkan dengan tahun lalu.
Pengujian terinci atas saldo berfokus pada saldo akhir buku besar (baik untuk
pos neraca maupun laba rugi), tetapi penekanan utama dilakukan pada
pengujian terinci atas saldo pada neraca. Sebagai contoh, konfirmasi piutang
dan utang, pemeriksaan fisik persediaan, penelaahan rekonsiliasi bank, dan lain-
lain.

10
PETUNJUK PROSES PEMERIKSAAN
(Lanjutan...)
PEMBUATAN
4. Penyelesaian Audit (Complete the Audit)
KERTAS  Menelaah kewajiban bersyarat (contingent liabilities).
KERJA  Menelaah peristiwa kemudian (subsequent events).
PEMERIKSAA  Mendapatkan bahan bukti akhir, misalnya surat pernyataan klien.

N  Mengisi daftar periksa audit (audit check list).


 Menyiapkan surat manajemen (management letter).
 Menerbitkan laporan audit.
 Mengkomunikasikan hasil audit dengan komite audit dan manajemen.

11
PETUNJUK KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
PEMBUATAN
1.Kertas Kerja Pemeriksaan
KERTAS  Dokumentasi audit yang relevan untuk periode berjalan dan beberapa
KERJA periode.

PEMERIKSAA  Catatan yang dibuat auditor dan dokumen yang disiapkan oleh klien.
 Pelaksanaan prosedur yang tertera pada program audit.
N  Informasi yang relevan untuk menarik kesimpulan yang tepat.

2.Dokumentasi yang Disiapkan oleh Klien (Baik secara Manual atau


Menggunakan Komputer)
 Harus diuji akurasi dan kelengkapanya.
 Harus diberi tanda “Prepared by Client “ (PBC) atau “Disiapkan Oleh Klien”
(DOK).
 Diparaf inisial dan dituliskan tanggal terima dokumen.

12
PETUNJUK KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
(Lanjutan...)
PEMBUATAN
1. Kertas Kerja Pemeriksaan
KERTAS  Dokumentasi audit yang relevan untuk periode berjalan dan beberapa
KERJA periode.

PEMERIKSAA  Catatan yang dibuat auditor dan dokumen yang disiapkan oleh klien.
 Pelaksanaan prosedur yang tertera pada program audit.
N  Informasi yang relevan untuk menarik kesimpulan yang tepat.

2. Dokumentasi yang Disiapkan oleh Klien (Baik secara Manual atau


Menggunakan Komputer)
 Harus diuji akurasi dan kelengkapanya.
 Harus diberi tanda “Prepared by Client “ (PBC) atau “Disiapkan Oleh Klien”
(DOK).
 Diparaf inisial dan dituliskan tanggal terima dokumen.

13
PETUNJUK KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
(Lanjutan...)
PEMBUATAN 3.Tujuan/Fungsi Kertas Kerja Pemeriksaan

KERTAS  Sebagai dasar untuk perencanaan audit.


 Sebagai catatan atas bukti yang dikumpulkan dan hasil pengujian.
KERJA  Sebagai catatan atas pemeriksaan/pekerjaan yang telah dilakukan, apakah
PEMERIKSAA sesuai dengan program pemeriksaan.

N  Sebagai penjelasan mengenai masalah/situasi yang dihadapi atas pelaksanaan


kebijakan, prosedur, ketepatan, efisiensi dan bagaimana evaluasinya.
 Sebagai data untuk menentukan jenis opini dari laporan audit.
 Sebagai dasar pemeriksaan oleh supervisor dan patner.
 Sebagai sumber informasi di kemudian hari untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang di-ajukan oleh manajemen dan pihak lainnya, seperti dalam
pertemuan dengan pihak manajemen.
 Sebagai penilaian prestasi staf auditor dan pengembanganya.

14
PETUNJUK KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
(Lanjutan...)
PEMBUATAN 4. Kertas Kerja Pemeriksaan yang Baik

KERTAS  Tiap kertas kerja pemeriksaan harus diisi dengan lengkap, meliputi:
 Nama perusahaan yang diperiksa;
KERJA  Nama akun/perkiraan yang diperiksa;
PEMERIKSAA  Tahun buku yang diperiksa;
N  Tanggal pembuatan kertas kerja pemeriksaan;
 Nama atau paraf yang membuat kertas kerja pemeriksaan;
 Nama atau paraf yang memeriksa kembali kertas kerja pemeriksaan;
 Kode indeks;
 Komentar-komentar yang perlu dibuat atas temuan-temuan audit yang
melemahkan pengendalian internal.
 Tersusun dengan baik, bersih dan rapi
 Jelas dan dapat dimengerti tanpa penjelasan lebih lanjut
 Lengkap dan dapat mendukung kesimpulan dan rekomendasi atas temuan-
temuan audit. 15
PETUNJUK KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
(Lanjutan...)
PEMBUATAN 5. Isi dan Pengoperasian Kertas Kerja Pemeriksaan

KERTAS  Berkas permanen (permanen file) adalah bukti atau dokumen yang
dikumpulkan pada saat pertama kali penugasan audit dimulai serta akan
KERJA ditelaah dan disimpan untuk dipakai tahun-tahun berikutnya. Berkas permanen

PEMERIKSAA meliputi:
 Informasi penting mengenai klien, meliputi sejarah perusahaan, lokasi
N pabrik, dan daftar cabang beserta nama pimpinan perusahaan;
 Akta pendirian beserta perubahan-perubahanya;
 Manual accounting system, meliputi struktur organisasi, uraian tugas dan
tanggung jawab, kebijakan dan prosedur akuntansi, serta sistem
produksi;
 Hasil pelaksanaan Kuesioner Pengendalian Internal (ICQ);
 Surat-surat keputusan mengenai fasilitas perpajakan;
 Kode akun;
 Kontrak-kontrak perjanjian, meliputi pinjaman kredit bank, sewa guna
usaha (leasing), kontrak dengan pihak ketiga lainnya, dan kontrak
penjualan/pembelian.
16
PETUNJUK KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
(Lanjutan...)
PEMBUATAN 5. Isi dan Pengoperasian Kertas Kerja Pemeriksaan

KERTAS  Berkas tahun berjalan (current file), adalah berkas kertas kerja yang berisi data
yang diperoleh auditor hanya berkaitan untuk tahun berjalan yang terdiri atas:
KERJA  Program audit;
PEMERIKSAA  Informasi umum;
 Kertas kerja neraca saldo yang mencakup kertas kerja neraca dan kertas
N kerja laba rugi;
 Jurnal penyesuaian dan reklasifikasi (summary of adjusting and
reclassifying journal entries); Skedul utama (top scedules/lead scedules);
 Skedul pendukung (supporting scedules);
 Skedul yang disiapkan oleh klien (scedules prepared by clients);
 Catatan pemeriksaan (audit notes).
 Berkas korespodensi (corespondence file), adalah berkas kertas kerja yang
berisi data surat-menyurat dengan pihak ketiga selama pemeriksaan audit.

17
PETUNJUK KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
(Lanjutan...)
PEMBUATAN
6. Kepemilikan Kertas Kerja Pemeriksaan
KERTAS Kertas pemeriksaan merupakan milik auditor, tidak seorang pun termasuk klien
KERJA mempunyai hak untuk memriksa kertas kerja pemeriksaan, kecuali digunakan oleh
pengadilan sebagai bahan bukti yuridis formal.
PEMERIKSAA
N

18
MENGANALISIS (ANALIZE)
ISTILAH memeriksa dengan cara memecah-mecah/membagi menjadi bagian yang lebih kecil
AUDIT untuk menentukan hubungan antara bagian-bagian tersebut. Sebagai contoh:
beban lain-lain dianalisis sesuai dengan sifat beban masing-masing.

MENGECEK (CHECK)
memeriksa suatu perkalian/penjumlahan untuk menjamin ketepatan
dengan memberi tanda (tickmark), misalnya:

Nama Pegawai Gaji Tunjangan Total Penghasilan  


Budi Rp. 1.000.000 Rp. 100.000 Rp. 1.100.000 < 
Roger Rp. 2.000.000 Rp. 200.000 Rp. 2.200.000 < 
Herman Rp. 2.000.000 Rp. 200.000 Rp. 2.200.000 < 
  Rp. 5.000.000 Rp. 500.000 Rp. 5.500.000 < 
  ^ ^ ^  

< = footing verified (memeriksa kebenaran penjumlahan ke bawah)


^ = cross footing verified (memeriksa kebenaran penjumlahan ke samping)

19
MEMBANDINGKAN
ISTILAH (COMPARE)dua data atau lebih dari suatu informasi dengan
membandingkan
AUDIT memperhatikan persamaan dan perbedaan.

MENGINSPEKSI (SCAN)
menelaah secara kritis tanpa melakukan verifikasi lengkap untuk melihat
apakah ada hal-hal yang tidak biasa.

MEREKONSILIASI
(RECONSILE)
mencocokan dua sumber yang terpisah mengenai suatu hal yang sama,
jika ada perbedaan harus dijelaskan. Sebagai contoh, rekonsiliasi bank.

MENGKONFIRMASI (CONFIRM)
usaha pencarian bukti dimana pihak ketiga meneguhkan kebe-naran atau
kesalahan informasi yang diperiksa. Sebagai contoh: konfirmasi saldo
utang, piutang, modal, dan persediaan yang dititipkan oleh bank.
20
MENELUSURI
ISTILAH (TRACE)
memeriksa dengan cara mengurut kembali ke bukti asal.
AUDIT
MEMERIKSA DOKUMEN DASAR
(VOUCHING)
membuktikan sah tidaknya suatu transaksi, maksud-nya apakah didukung
oleh bukti yang lengkap dan disetujui pejabat yang berwenang

MENGUJI
(TESTING)
mengadakan pemeriksaaan sebagian dari suatu populasi yang hasilnya
digunakan untuk menarik mengenai populasi tersebut.

MELAKUKAN PISAH BATAS (CUT


OFF)
menguji transaksi apakah dicatat dengan tepat waktu pada akhir periode.

21
1. Indeks ditempatkan di sudut kanan atas atau kanan bawah dari kertas
Pemberian kerja pemeriksaan.
Indeks 2. Penulisan kode indeks dan tanda tickmark sebaiknya menggunakan
Kertas Kerja tinta berwarna, misalnya warna merah untuk indeks dan centang (√).
3. Ditandai nomor halaman “1 of n halaman” untuk setiap kertas kerja
Pemeriksaan sejenis.
4. Perhatikan prosedur indeks silang (cross indexing) atau referensi silang
(cross referencing).
5. Kertas kerja pendukung diberi indeks sesuai dengan kertas kerja induk
(lead schedule) dengan nomor setelah indeks induk.

22
POS NERACA
CONTOH C - Kas dan setara kas (kertas kerja induk)
C1 - Kas besar
C2 - Kas kecil
C3 - Bank CAB
C4 - Bank Liki

POS LABA RUGI


PLI - Penjualan (kertas kerja induk)
PLI.1 - Penjualan Barang X
PLI.2 - Penjualan Barang Y

23
LAPORAN KEUANGAN
CONTOH ▪ A1 - Laporan Audit (audit report)
▪ A2 - Kertas kerja neraca (WBS)
▪ A3 - Kertas kerja laba rugi (WPL)
▪ A4 - Jurnal penyesuaian (adjusting journal entries) dan reklasifikasi
(reclassification entries)
▪ A5 - Hasil-hasil dari peristiwa setelah tanggal neraca (subsequent event
review)
▪ Data yang penting untuk catatan atas laporan keuangan
▪ Informasi penting lainya
▪ A6 - Catatan review dari senior (auditor in-charge)
▪ Catatan pemeriksaan dari in-charge untuk manajer dan rekan (berisi ringkasan
dari persoalan-persoalan penting yang perlu diketahui manajer dan rekan)
▪ Catatan review dari manajer dan rekan
▪ A7 - Laporan Keuangan dan Neraca Saldo yang disiapkan oleh klien
▪ Rekonsiliasi antara Laporan Keuangan dan Neraca Saldo
24
PENYELESAIAN
CONTOH ▪B1 - Surat pernyataan klien (cleint’s representation letter)
▪B2 - Surat kepada manajemen (management letter) berisi saran perbaikan untuk
manajemen
▪B3 - Surat penugasan dari klien (engagemen letter)
▪B4 - Perencanaan audit (audit planning)
- Program audit (audit program)
- Jangka waktu yang direncanakan dan yang sebenarnya (time budget dan
actual)
▪C - Kas dan setara kas (cash and cash equivalent)
▪CC - Daftar konfirmasi bank (list of bank confirmation)
▪D - Investasi jangka pendek (short-term investment)
▪E - Piutang usaha (trade receivable)
▪EE - Daftar konfirmasi piutang (list of confirmation from accounts receivable)

25
CONTOH PENYELESAIAN
▪F - Persediaan (inventories)
▪FF - Hasil observasi dari persediaan
▪G - Beban dibayar dimuka (prepayments)
▪H - Investasi (investments)
▪I - Rekening antar perusahaan (intercompany account)
▪J - Aset tetap (property, plant, and equipment)
▪JJ - Hasil inventarisasi aset tetap
▪K - Aset tak berwujud (intangible assets)
▪L - Aset lainnya (other assets)
▪M - Kewajiban lancar atau jangka pendek (current or short-term liabilities)
▪MM - Hasil konfirmasi kewajiban jangka pendek
▪N - Kewajiban jangka panjang (long-term liabilities)
▪NN - Hasil konfirmasi kewajiban jangka panjang
▪O - Kewajiban jangka panjang lainnya (other non-current liabilities)
▪P - Perpajakan (tax status) 26
CONTOH PENYELESAIAN
▪ Q - Komitmen dan kewajiban bersyarat (commitments and contingent
liabilities)
▪ R - Ekuitas (stockholders equity)
▪ RR - Hasil konfirmasi ekuitas
▪ PL1 - Penjualan (sales)
▪ PL2 - Beban pokok penjualan (cost of goods sold)
▪ PL3 - Beban operasional (operating expenses)
▪ PL4 - Penghasilan dan beban lainnya (other income and charges)
▪ PL5 - Pajak penghasilan (income tax)

27
TICKMARK STANDAR
CONTOH
▪ ^ Footing verified (penambahan/pengurangan secara vertikal yang
diletakkan di bawah angka dari total angka)
▪ < Cross footing verified (penambahan/pengurangan secara
horizontal yang diletakkan di samping kanan dari total angka)
▪ Co Calculation verified (perhitungan perkalian/pembagian yang
diletakkan di samping kanan hasil perhitungan)
▪ L Check against general ledger and subledger (dicocokan dengan
buku besar dan buku besar pembantu diletakkan di samping kanan
angka)
▪ Vo Vouching (pemeriksaan ke bukti transaksi diletakkan di samping
kanan angka)

28
HASIL JAWABAN KONFIRMASI
CONTOH
▪ CB Confirming balances (jawaban konfirmasi yang cocok)
▪ RD Reporting differences (jawaban konfirmasi yang tidak cocok)
▪ RPO Returned by post office (jawaban konfirmasi yang dikembalikan
oleh kantor pos)
▪ NR No replies (tidak ada jawaban)
▪ PBC Prepared by client (laporan dibuat oleh klien, diletakkan di sudut
kanan dan diberi tanggal terimanya).

29
BIG CONCEPT
Bring the attention of your audience over a key concept using icons or illustrations

30

Anda mungkin juga menyukai