Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN MATA KULIAH

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN

DAN PERENCANAAN AUDIT PRA PERIKATAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Auditing

Dosen Pengampu : Dr. Payatma, S.E.,M.Si.,Ak.,CA.,CPA.,CPI.

Disusun Oleh :

Noptaningrum Rohmah Tiara

S43220202

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2022
A. Standar Pekerjaan Lapangan
Menurut SA Seksi 300 standar pekerjaan lapangan yaitu penunjukan auditor
independen; perencanaan dan supervisi; risiko audit dan materialitas dalam pelaksanaan
audit; pengujian substantive sebelum tanggal neraca; penent uan risiko dan pengendalian
intern-pertimbangan dan karakteristik sistem informasi komputer; komunikasi antara auditor
pendahulu dengan auditor pengganti; pertimbangan atas kecurangan dalam audit laporan
keuangan; unsur tindakan pelanggaran hukum oleh klien; pemahaman bisnis klien;
pertimbangan atas pengendalian intern dalam audit laporan keuangan; laporan atas
pengolahan transaksi oleh organisasi jasa; surat perikatan audit; pertimbangan fungsi audit
intern; perikatan audit tahun pertama; komunikasi masalah yang berhubungan dengan
pengendalian intern yang ditemukan dalam audit; bukti audit; teknik audit berbantuan
komputer; prosedur analitik; proses konfirmasi; sediaan; auditing investasi; representasi
manajemen; pihak yang memiliki hubungan istimewa; audit ing dalam lingkungan sist em
informasi komput er; penggunaan pekerjaan spesialis; kertas kerja; pertimbangan auditor atas
kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya; audit atas estimasi
akuntansi; lingkungan sistem informasi komputer-komputer mikro berdiri sendiri; lingkungan
sistem informasi komputersistem komputer on-line; lingkungan sistem informasi computer
data base system; sampling audit; komunikasi dengan komite audit; dan pertimbangan atas
prosedur yang tidak dilaksanakan setelah tanggal laporan auditor.

Standar pekerjaan lapangan berkaitan dengan pelaksanaan pemeriksaan akuntan di


lapangan (audit field work ), mulai dari perencanaan audit dan supervisi, pemahaman dan
evaluasi pengendalian intern, pengumpulan bukti–bukti audit melalui compliance test,
substantive test, analytical review, sampai selesainya audit field work.

a. Standar Pekerjaan Lapangan Pertama Berbunyi “pekerjaan harus direncanakan dengan


sebaik baiknya dan jika digunakan asisten harus di supervisi dengan semestinya”.
Standar ini berisikan pedoman bagi akuntan publik untuk membuat perencanan dan
melakukan supervisi.
b. Standar Pekerjaan Lapangan Kedua Berbunyi “Pemahaman memadai atas pengendalian
intern harus diperoleh untuk merancanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup
pengujian yang dilakukan”.Standar ini menjelaskan tentang unsur-unsur dari
pengendalian internal dan bagimana cara auditor mempertimbangkan pengendalian
internal dalam merencanakan dan melaksanakan suatu audit.
c. Standar Pekerjaan Lapangan Ketiga Berbunyi “Bukti Audit kompeten yang cukup harus
diperoleh melalui inspeksi , pengamatan, pengajuan, pertanyaan, dan konfirmasi sebagai
dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang di audit”.
Standar ini menjelaskan mengenai cara-cara ysng harus dilakukan oleh auditor dalam
mengumpulka bahan bukti agar seorang auditor dapat memberikan pendapat atas
kewajaran suatu laporan keuangan.
B. Perencanaan Audit Pra Perikatan
Pada tahap pra perencanaan, AP/KAP setelah menerima permintaan dari pihak ketiga
(calon kilennya) untuk memberikan jasa audit laporan keuangan, maka perlu dilakukan telaah
mendalam terlebih dahulu, untuk menentukan apakah permintaan jasa audit lapoaran
keuangan tersebut dapat diterima dan dilanjutkan dengan kegiatan audit, atau ditolak. Pada
tahapan ini, auditor perlu melakukan beberapa kegiatan yang sifatnya survey pendahuluan.
Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain, berikut ini.
a. Pemahaman bisnis klien.
b. Menilai potensi risiko audit dan menentukan respon auditor atas risiko audit awal.
c. Pemahaman terhadap sistem akuntansi calon klien.
d. Memahami sistem pengendalian intern dan menentukan respon auditor, dan strategi audit
yang akan dilakukan.
e. Melakukan komunikasi dengan auditor pendahulu (jika ada) dan pihak-pihak lain yang
bertanggung jawab atas perusahaan.
f. Prosedur analitis pendahuluan (awal),
g. Memutuskan apakah menerima penugasan audit atau menolaknya.
h. Mendokumentasikan Kerta Kerja Pra Perikatan/Pra Penugasan.

Tahapan ini sangat penting untuk dilakukan, sebelum AP/KAP memutuskan untuk
menerima atau menolak penugasan. Pemahaman atas sistem akuntansi, dan sistem
pemahaman atas sistem pengendalian intern sangat penting, untuk dapat menjawab beberapa
bertanyaan berikut ini.

1. Apakah perusahaan calon klien sudah menyelenggarakan pencatatan akuntansi secara


memadahi?
2. Apakah sudah ada seperangkat laporan keuangan perusahaan, yang disusun dengan basis
standar akuntansi yang tepat?
3. Apakah laporan keuangan tersebut terandalkan, dan kredibel,
4. Apakah risiko audit yang dihadapi oleh auditor rendah atau sedang atau sangat berisiko?
5. Apakah auditor mempunyai kapasitas dan kapabilitas untuk menerimanya?
6. Apakah sudah ada kesepakatan para pihak tentang rumusan tujuan audit, jadwal
auditnya, anggran biaya audit (fee auditor), dan lain sebagainya?.

Jika semua pertanyaan tersebut di atas, sudah terjawab, maka keputusan untuk
menerima atau menolak adanya permintaan jasa audit dapat ditentukan. Jika auditor merasa
semua hal yang ditanyakan dan sudah terajwab dengan baik, serta ada kesepakatan di antara
para pihak, maka keputusannya audit diterima, dan AP/KAP akan menindaklanjuti dengan
proses pembuatan surat perikatan atau kontrak kerja sama di antara para pihak; Namun jika
auditor merasakan berkeberatan, maka auditor dapat menolak permintaan audit tersebut.
Selanjutnya, calon klien akan mencari solusi lainnya.
Dalam bentuk bagan sederhana, tahapan proses pra perikatan, sampai dengan
pelaksanaan penugasan digambarkan dengan bagan berikut ini :

Calon klien Hubungi PERENCANAAN :


AP/KAP
 Bentuk tim pemeriksa
 Perencanaan audit …
Studi pendahuluan dan  Assesmen risiko audit
membicarakan hal-hal
terkait, sampai dengan
ada kesepakatan
PELAKSANAAN AUDIT :

 Pemahaman bisnis klien


DITOLAK
 Prosedur analitis
 Assessment risiko audit
Sepakat?  Pemahaman SPI dan uji
keputusan
Mempertim  Uji kepatuhan
bangkan  Uji subtantif / uji rinci saldo
risiko audit  Draf LHP dan draf
management letter

Diterima/sepakat, lalu
dibuat kontrak / MOU PELAPORAN
DITERIMA
LHP &Management Letter

Anda mungkin juga menyukai