AKUNTANSI
Pertemuan ke 1 dan 2 :
Pendahuluan
Bagian 1 : Instruksi Umum dan Persiapan
Bagian 2 : Berkas Permanen
Pendahuluan
Bagian 1 : Instruksi
Umum dan
Persiapan 3. Menelaah
Bagian 2 : Berkas kertas Kerja
4. Mempersiapkan
Permanen Tahun lalu
Kertas Kerja Tahun
Berjalan
PERENCANAAN PEMERIKSAAN DAN PERPADUAN PROSES AUDIT
2. Kuesioner
pengendalian
1. Sejarah dan internal
Latar beakang 3. Kertas
Kerja Neraca
perusahaan
PERENCANAAN
PEMERIKSAAN
DAN PERPADUAN
PROSES AUDIT
4. Kertas
6. Rencana Kerja Laba
Pemeriksaan
5. Surat Rugi
Perikatan
I. Menetapkan Risiko Audit
Risiko
Bawaan
Risiko Risiko
Deteksi Pengendali
an
1. Risiko Inherent – Atau ‘Inherent Risk’ (IR) adalah risiko yang
mungkin timbul akibat karakter bawaan dari suatu transaksi,
misalnya diakibatkaan karena:
a) kompleksitas transaksi
b) kompleksitas perhitungan
c) aset yg mudah tercuri/digelapkan
d) ketiadaan informasi yang sifatnya
obyektif.
c) Salah Memilih Metod Uji – Setiap saldo akun yang disajikan pada Laporan Keuangan
seharusnya diuji dengan menggunakan metode yang paling sesuai dengan nature
nya masing-masing. Anda ingin memastikan apakah suatu penjualan memang
seharusnya diakui (atau tidak diakui), maka anda mengujinya dengan melihat tanggal
transaksi yang kemudian disandingkan dengan periodisasi pelaporan (bukan dengan
menguji hitungan matematisnya)
AR = IR x CR x DR
• Dimana:
• AR = Audit Risk
IR = Inherent Risk
CR = Control Risk
DR = Detection Risk
• Model Risiko Audit ini bisa diterapkan dengan 3 langkah berikut
ini:
a) Ini adalah sesi audit eksternal pertama kalinya untuk PT ABC Tbk
b) PT. ABC adalah perusahaan kontraktor yang memiliki banyak cabang
di
c) Singapura, Malaysia, India, Dubai, Jepang dan Australia.
d) Tim internal Audit PT ABC baru dibentuk 2 bulan lalu;
Komite Audit PT ABC terdiri dari Board of Director member yang tidak
satupun memiliki latar belakang bidang akuntansi dan keuangan.
• Sementara itu KAP JAK dan Rekan mematok angka 10% sebagai “accepted
audit risk level.”
• Dari informasi
tersebut, tim
audit KAP “JAK
& Rekan”
• Inherent Risk (IR) diperkirakan mencapai 60%, mengingat:
(a) klien adalah usaha kontraktor yang besar kemungkinannya menerapkan metode
pengakuan
(b) pendapatan bertahap melalui beberapa periode akuntansi (kompleksitas pengakuan transaksi);
(c) ini adalah audit eksternal pertamakalinya (minim informasi obyektif); dan
klien memiliki tingkat kompleksitas pelaporan yang tergolong tinggi dengan adanya
banyak
perusahaan cabang di luar negeri dengan mata uang asing yang berbeda-beda pula.
• Control Risk (CR) juga diperkirakan mencapai 60%, mengingat:
(a) tim internal auditnya PT ABC Tbk tergolong baru;
(b) anggota audit komite nya terdiri dari orang-orang yang tidak berlatarbelakang akuntansi
dan
• Dari simpulan itu, maka sudah bisa ditentukan berapa besarnya angka DR yang harus diantisipasi
oleh auditor, dengan menggunakan persamaan di atas:
• AR = IR x CR x DR
• 10% = 60% x 60% x DR
0.10 = 0.60 x 0.60 x DR
0.10 = 0.36 x DR
• DR = 0.10/0.36
• DR = 0.278 (dibulatkan)
• DR = 0.28 (pembulatan ke atas)
• DR = 28%
• DR = 28% inilah yang harus diantisipasi dengan prosedur pemeriksaan yang dirancang sedemikian
rupa oleh auditor, sehingga bisa ditekan ke tingkatan yang paling minimal.
Menurut Petunjuk Teknis Penilaian Risiko
Pemeriksaan BPK, dalam Tensilatif (2012)
2-1-2019 Konfirmasi
Fungsi
• Dasar untuk perencanaan audit
• Catatan atas bukti yang dikumpulkan/diperoleh pada saat pemeriksaan dan hasil
pengujian yang dilakukan
• Catatan atas pelaksanaan pemeriksaan/pekerjaan pemeriksaan yang telah
dilakukan, apakah pelaksanaan tersebut telah sesuai dengan program audit yang
telah ditetapkan
• Memberikan penjelasan atas masalah yang dijumpai dan saat pemeriksaan terkait
dengan pelaksanaan kebijakan, prosedur, efisiensi maupun cara melakukan
evaluasi/penilaian.
• Merupakan sumber data untuk menentukan jenis opini ( pendapat ) auditor dari
laporan audit
• Merupakan dasar pemeriksaan yang dapat digunakan oleh supervisor maupun
partner
Berkas Permanen
Definisi
Catatan-catatan yang dikumpulkan auditor selama berlangsungnya
pemeriksaan
Meliputi :
a) Informasi penting tentang klien, misal sejarah perusahaan klien,
cabang & pimpinan perusahaan klien
b) Akta pendirian & perubahannya
c) Struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, dan kebijakan-
kebijakan,
d) Dokumen akuntansi
e) Kontrak2 perjanjian
f) dll
Berkas Tahun Berjalan
Definisi
Berisi kertas kerja yang mempunyai kegunaan untuk tahun
berjalan.
Meliputi :
a) Neraca saldo
b) Rincian piutang
c) Rincian persediaan
d) Rincian utang
e) Rincian biaya
f) dll
Berkas Korespondensi
Berisi korespondensi dengan klien, berupa surat menyurat,
faksimile, email, dan lain-lain
MATERIALITAS
• Sesuatu dianggap material apabila dapat mempengaruhi keputusan para
pemakai
laporan keuangan.
• Materialitas merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan, dalam
menentukan secara tepat jenis laporan audit yang akan diterbitkan pada situasi –
situasi tertentu.
• Jika salah saji relatif tidak material terhadap laporan keuangan, maka lebih tepat
lagi bagi auditor untuk menerbitkan laporan audit wajar tanpa pengecualian.
• Namun, jika salah saji relative material, auditor perlu menerbitkan laporan audit
wajar dengan pengecualian.
• Dan, pada saat salah saji relatif sangat material (begitu signifikan) sehingga
kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan diragukan, maka auditor perlu
menolak memberikan pendapat atau memberikan pendapat tidak wajar,
tergantung pada kondisi yang ada.
JUMLAHNYA TIDAK MATERIAL
• Tidak dibuatnya penyesuaian ini menyebabkan salah saji dalam saldo akun
perlengkapan dan saldo akun beban perlengkapan.
• Ini berarti bahwa manajemen klien telah gagal dalam mematuhi prinsip –
prinsip akuntansi yang berlaku.
• Tetapi karena jumlahnya sedikit maka salah saji ini dianggap tidak material
dan laporan audit standar wajar tanpa pengecualian tepat untuk
diterbitkan.
JUMLAHNYA MATERIAL