Oleh Kelompok 12 :
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan. Makalah dengan judul Penaksiran
Risiko dan Desain Pengujian ini dengan baik meskipun masih terdapat
kekurangan didalamnya. Kami berterima kasih pula kepada pihak-pihak yang
membantu penyusunan makalah ini. Makalah ini salah satu tugas pada mata
kuliah Pengauditan I.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan auditing. Kami menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi pembaca, sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Mohon maaf bila ada kesalahan kata atau kalimat yang tidak
berkenan dalam makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
2
Kata Pengantar...2
Daftar Isi 3
Bab I Pendahuluan............ 4
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Bab II Tinjauan Literatur........6
Bab IV Penutup .... 19
A.Kesimpulan
Daftar Pustaka.. 20
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penakiran risiko pengendalian merupakan suatu proses evaluasi
efektivitas desain dan operasi kebijakan dan prosedur sturtur pengendalian
intern entitas. Pentingnya konsep penaksiran risiko pengendalian yakni
dalam rangka pencegahan atau pendeteksian salah saji material di dalam
laporan keuangan.
Definisi Penakiran risiko pengendalian mengharuskan seorang
auditor agar mengetahu dengan jelas tahap-tahap yang ditempuh oleh
auditor dalam menaksir risiko dan desain pengujian yang bersangkutan.
Oleh karena itu pentingnya Penakiran risiko dan Desain Pengujian,
guna memeperlancar tugas seorang auditor
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Strategi Audit Pendahuluan ?
2. Bagaimana Pengujian Pengendalian ?
3. Bagaimana Penentuan Risiko Pengendalian ?
4. Bagaimana Penentuan Risiko Deteksi ?
BAB II
4
PEMBAHASAN
5
internal. Pengujian pengendalian ini, dilaksanakan auditor untuk menilai
efektifitas kebijakan atau prosedur pengendalian untuk mendeteksi dan mencegah
salah saji materil dalam suatu asersi laporan keuangan.
6
2. Pengamatan atau Melakukan Observasi terhadap Karyawan Klien dalam
Melaksanakan Tugasnya
Auditor dapat melakukan observasi terutama terhadap pengendalian yang
tidak menghasilkan jejak bukti. Beberapa jenis kegiatan pengendaliantidak
meninggalkan jejak bukti. Prosedur selain observasi tidak akan efektif
digunakan untuk menilai kegiatan pengendalian tersebut. Contoh kegiatan
pengendalian yang tidak meninggalkan jejak bukti adalah pemisahan tugas
yang mengandalkan beberapa orang tertentu untuk melaksanakan tugas
khusus.
7
Untuk klien lama, luas atau lingkup pengujian pengendalian dipengaruhi juga oleh
penggunaan bukti yang diperoleh pada pelaksanaan audit tahun sebelumnya.
Sebelum menggunakan bukti yang diperoleh pada pelaksanaan audit tahun
sebelumnya, auditor harus memastikan bahwa tidak ada perubahan yang
signifikan atas rancangan dan operasi berbagai kebijakan dan prosedur
pengendalian sejak pengujian pada pelaksanaan audit tahun sebelumnya.
8
2. Lakukan identifikasi salah saji potensial yang dapat terjadi dalam
asersi entitas.
3. Lakukan identifikasi pengendalian yang diperlukan untuk
mencegah atau mendeteksi salah saji.
4. Lakukan pengujian pengendalian terhedap pengendalian yang
diperlukan untuk menentukan efektivitas desain dan operasi
struktur pengenalian intern.
5. Lakukan evaluasi terhadap bukti dan buat taksiran risiko
pengendalian.
Pemahaman dan
Perencanaan Pengujian Struktur Pelaksanaan Penerbitan
Audit Pengendalian Pengujian Sustantif Laporan Audit
Intern
9
mendesain pengujian substantif khusus untuk menampung tingkat risiko
deteksi yang dapat diterima.
Hubungan antara strategi audit awal, risiko deteksi yang direncanakan dan
tingakat pengujian substantif yang direncanakan secara ringkas digambarkan
sebagai berikut:
Tingkat Pengujian
Risiko Deteksi yang
Strategi Audit Awal Substantif yang
Direncanakan
direncanakan
Pendekatan Terutama
Rendah atau sangat rendah Tingkat tinggi
substantif
10
Auditor independen dapat meminta auditor intern untuk
memberikan bantuan langsung yang berkaitan dengan pekerjaan
yang secara spesifik diminta oleh auditor independen dari auditor
intern untuk menyelesaikan beberapa aspek pekerjaan auditor
independen. Dan apabila bentuan langsung disediakan maka
auditor harus:
Menentukan independensi dan objektivitas auditor intern.
Memberitahu auditor intern mengenai tanggung jawab
auditor intern tersebut tujuan prosedur yang dilaksanakan
oleh auditor intern.
Memberitahu auditor intern bahwa semua masalah akuntansi
dan auditing yang signifikan yang ditemukan selama audit
harus diberitahukan kepada auditor independen.
Saat Pengujian
11
adalah rendah, pengujian substantif biasanya dilaksanakan oleh auditor
pada atau mendekati tanggal neraca
Lingkup Pengujian
Bukti audit diperlukan lebih banyak untuk mencapai tingkat risiko deteksi
rendah bila dibandingkan dengan tingkat risiko deteksi tinggi. Auditor
dapat mengubah jumlah bukti audit yang dikumpulkan dengan
mangubah lingkup pengujian substantif yang dilaksanakan. Lingkup
pengujian substantif menunjukkan jumlah pos atau besarnya sampel
yang diuji. Auditor dapat menggunakan pendekatan statistik untuk
meng- kuantifikasikan pertimbangan profesionalnya dalam menentukan
besarnya sampel untk mencapai tingkat risiko deteksi tertentu.
1. Tentukan Prosedur Audit Awal yang terdiri dari lima langkah berikut:
o Usut saldo pos yang tercantum di dalam neraca ke saldo akun yang
bersangkutan di dalam buku besar.
12
2. Tentukan prosedur analitik yang perlu dilaksanakan. Dalam Prosedur
analitik, auditor menghitung berbagai ratio, yang untuk selanjutnya
dibandingkan dengan harapan auditor. Misalnya ratio tahun yang lalu,
rerata ratio industri, atau ratio yang dianggarkan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
Penaksiran risiko pengendalian adalah proses evaluasi efektivitas desain dan
operasi kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern. Berbagai pengujian
pengendalian yang dapat dipilih oleh auditor dalam pelaksanaan auditnya antara
lain:
DAFTAR PUSTAKA
15
Sunarto, SE, MM.2003.Auditing.Yogyakarta;STIE YKPN.
16