Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH MENGATUR STRATEGI AUDIT AWAL

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI 1

DOSEN PENGAMPU IBU NURHIDAYATI S.E. M.Ak.

SILVIA FIRMA ASTITI TIMUR

18.01.0008

JURUSAN AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NASIONAL

2021

Kata Pengantar
Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada ibu Nurhidayati selaku dosen pengampu dan teman-
teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.

Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Mataram, Maret 2021

Silvia Firma A.T

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Secara umum, auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-ernyataan tentang kegiatan dan
kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara
pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian
hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Proses yang sistematik yang
dimaksud ini adalah berupa suatu rangkaian langkah atau prosedur yang logis,
berkerangka dan terorganisasi ntuk memperoleh bukti yang mndasari pertanyaan yang
dibuat oleh individu atau badan usaha, serta untuk mengevaluasi tanpa memihak atau
berprasangka terhadap bukti-bukti tersebut.
Agar auditor bisa mengeluarkan opininya, maka auditor akan melakukan
pemeriksaan terkait dengan informasi yang disajikan. Auditor akan menyusun strategi
untuk membantu mempermudah dalam prosedur perencanaan pemeriksaan.
Strategi audit adalah proses penyusunan arahan atau petunjuk audit dan penyelarasan
antara pemahaman auditan atas kegiatan audit dengan fokus audit yang akan dilakukan.
Auditor hars mempertimbangkan kegiatan utama auditor dan indikator kinerja untuk
industry atau perusahaan sejenis yang dapat berpengaruh terhadap proses audit. Auditor
[perlu juga mengidentifikasi fktor-faktor pnting bagi keberhasilan pelaksanaan audt, baik
dalam menyusun program audit untuk merumuskan oini audit maupun dalam
menyediakan jasa pelayanan professional bermutu lainnya yang diharapkan auditan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja unsur strategi audit awal?
2. Apa saja jenis strategi audit awal?

C. TUJUAN
1. Mengetahui unsur strategi audit awal.
2. Mengetahui jenis strategi audit awal.

BAB II
PEMBAHASAN
1. UNSUR STRATEGI AUDIT AWAL

Tujuan akhir auditor dalam perencanaan dalam pelaksanaan adalah mengurangi


risiko audit ke tingkat yang cukup rendah untuk mendukung pendapatnya, apakah
dalam semua hal yang material, laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan
prinsip akuntansi yang diterima umum. Tujuan ini dicapai dengan mengumpulkan bukti
audit tentang asersi yang terdapat dalam laporan keuangan yang disajikan oleh
manajemen.

Dalam mengembangkan strategi audit awal untuk suatu asersi, auditor


menetapkan empat unsur berikut ini :

1) Tingkat risiko pengendalian taksiran yang direncanakan.


2) Luasnya pemahaman atas pengendalian intern yang harus diperoleh.
3) Pengujian pengendalian yang harus dilaksanakan untuk menaksir risiko
pengendalian.
4) Tingkat pengujian substantif yang direncanakan untuk mengurangi risiko audit ke
tingkat yang cukup rendah.

2. JENIS – JENIS STRATEGI AUDIT AWAL


1) Pendekatan Terutama Substantif
Auditor mengumpulkan semua atau hampir semua bukti audit dengan
menggunakan pengujian substantif dan auditor sedikit meletakkan kepercayaan
atau tidak mempercayai pengendalian intern. Keuntungannya:
 Hanya terdapat sedikit (jika ada) kebijakan atau prosedur pengendalian intern
yang relevan dengan perikatan audit atas laporan keuangan.
 Kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang berkaitan dengan asersi
untuk akun dan golongan transaksi signifikan tidak efektif.
 Peletakkan kepercayaan besar terhadap pengujian substantif lebih efisien
untuk asersi tertentu.
Kebijakan dan perosedur pengendalian intern yang berkaitan dengan asersi
untuk akun dan golongan transaksi signifikan tidak efektif. Sebagai contoh,
pengendalian atas transaksi pembelian dan pengeluaran kas yang lemah sehingga
auditor merencanakaan jauh sebelumnya untuk melakukan pengujian substantive
secara luas terhadap asersi kelengkapan utang usaha.
Peletakan kepercayaan besar terhadap pengujian substantive lebih efisien
untuk asersi tertentu. Misalnya dalam audit atas aktiva tetap, auditor menggunakan
pengujian substantive terhadap penambahan, penghentian, penjagaan fisik aktiva
tetap untuk membuktikan asersi keberadaan aktiva tetap tersebut.
2) Pendekatan Risiko Pengendalian Rendah
Auditor meletakkan kepercayaan moderat atau pada tingkat kepercayaan
penuh terhadap pengendalian, dan sebagai akibatnya auditor hanya melaksanakan
sedikit pengujian substantif.
Dalam memilih alternatif strategi audit tersebut, auditor mempertimbangkan
faktor-faktor sebagai berikut
 Planned assessed level of control risk
 Luas pemahaman auditor terhadap struktur pengendalian interaln yang
dihimpun
 Test of control yang dilaksanakan dalam menentukan risiko pengendalian
 Planned assessed level of substantive test yang dilaksanakan auditor untuk
mengurangi risiko audit pada tingkat serendah mungkin

3) Pebandingan Dua Strategi Audit Tersebut


Pendekatan Risiko Pengendalian
Pendekatan Terutama Subtantif
Rendah

1. Auditor merencanakan taksiran risiko 1. Auditor merencanakan taksiran risiko


pengendalian pada tingkat maksimum pengendalian pada tingkat moderat
atau mendekati maksimum. atau rendah.

2. Auditor merencanakan prosedur yang 2. Auditor merencanakan prosedur yang


kurang eksensif untuk memperoleh lebih eksensif untuk memperoleh
pemahaman atas pengendalian intern pemahaman atas pengendalian intern

3. Auditor merencanakan sedikit, jika 3. Auditor merencanakan pengujian


ada, pengujian, pengendalian. pengendalian secara luas.

4. Auditor merencanakan akan


4. Auditor membatasi penggunaan
melakukan pengujian subtantif secara
pengujian subtantif.
luas.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Unsur strategi audit awal

1) Tingkat risiko pengendalian taksiran yang direncanakan.


2) Luasnya pemahaman atas pengendalian intern yang harus diperoleh.
3) Pengujian pengendalian yang harus dilaksanakan untuk menaksir risiko pengendalian.
4) Tingkat pengujian substantif yang direncanakan untuk mengurangi risiko audit ke tingkat
yang cukup rendah.

Jenis—jenis strategi audit awal

1) Pendekatan Terutama Substantif


2) Pendekatan Risiko Pengendalian Rendah
3) Pebandingan Dua Strategi Audit Tersebut
Daftar Pustaka

https://auditing1.wordpress.com/strategi-audit-awal/

https://www.academia.edu/9406657/Materialitas_Risiko_Dan_Strategi_Audit_Awal

Anda mungkin juga menyukai