LJU Domestik
Oleh :
Annisa Haryanti 01022682327009
Gania Sarletta 01022682327020
Novika Sari 01022682327003
Dosen Pengampu :
Dr. Luk Luk Fuadah, MBA.Ak.C.A. (LF)
Perencanaan pajak berdasarkan LJU
domestik
1. jenis-jenis 2.Aspek 3.Aspek 4. Efesiensi
perencanaan kebijakan lingkungan dalam tax
pajak akuntansi dan perpajakan planning
administrasi
1. Perencanaan 2.Perencanaan
pajak nasional pajak
internasional
Hal yang sering dilakukan untuk
melakukan perencanaan pajak:
1. Penghindaran tarif pajak tertinggi
2. percepatan pengakuan pendapatan
3. alokasi pajak ke beberpa wajib pajak amaupun tahun pajak
4. Penangguhan pembayaran pajak
5. Tax exclusive maximization
6. Transformasi pendapatan yang terkena pajak ke pendapatan yang tidak
terkena pajak
7. Transformasi beban yang tidak boleh dikurangi pajak ke beban-beban
yang boleh dikurangi pajak
8. Penciptaan maupun percepatan beban-beban yang boleh dikurangi
pajak.
Aspek Kebijakan Akuntansi dan
Administrasi
Perbedaan antara kebijakan akuntansi komersial dengan
akuntansi pajak untuk perhitungan laba kena pajak
meliputi:
a. Sistem pengakuan penghasilan dan beban
b. Sistem penilaian persediaan
c. Metode penyusutan
d. Penilaian kembali aset tetap
e. Sewa guna usaha (leasing)
Administrasi pajak
Adalah metode untuk meyakinkan bahwa yang dilaksanakan telah
sesuai dengan yang direncanakan.
Pada intinya, administrasi perpajakan adalah bentuk dari suatu sistem untuk
mengendalikan masalah pajak perusahaan, yang minimal harus mencakup hal-hal
berikut:
1. Memeriksa transaksi-transaksi utama yang mempunyai dampak perpajakan
cukup signifikan, menjamin bahwa transaksi tersebut telah dicatat sesuai
dengan undang-undang dan kebijakan perusahaan
2. Meniptakan sistem pengawasan internal untuk menjamin bahwa setiap
kewajiban perpajakan telah diikuti dengan benar.
Aspek Lingkungan Perpajakan
• Target
Pemerintahmelalui dirjen pajak memiliki target untuk meningkatkan penarikan pajak setiap
tahunnya.
• Pemeriksaan pajak
Pemeriksaan pajak adalah aspek penting lainnya yang dapat memengaruhi strategi bagi
seorang manajer perusahaan.
Mengambil keuntungan dari berbagai pilihan bentuk badan hukum yang tepat sesuai dengan
01 kebutuhan dan jenis usaha
03 Mengambil keuntungan sebesar – besarnya atau semaksimal mungkin dari berbagai penge-
cualian, potongan, atau pengurangan atas Penghasilan Kena Pajak yang diperbolehkan oleh
undang - undang
04 Mendirikan Perusahaan dalam satu jalur usaha sehingga diatur mengenai penggunaan tarif pa-
jak yang paling menguntungkan antara masing – masing badan usaha.
05 Mendirikan Perusahaan ada yang sebagai pusat laba dan ada yang hanya berfungsi sebagai
pusat biaya
Memberikan tunjangan kepada karyawan dalam bentuk uang atau natura dan kenikmatan, se-
06 bagai salah satu pilihan untuk menghindari lapisan tarif pajak maksimum
Lanjutan :
08 Untuk pendanaan aset tetap dapat mempertimbangkan sewa guna usaha dengan hak opsi
09 Melalui pemilihan metode penyusutan yang diperbolehkan peraturan perpajakan yang berlaku
10 Menghindari dari pengenaan pajak dengan cara mengarahkan pada transaksi yang bukan objek
pajak
12 Penundaan pembayaran kewajiban pajak dapat dilakukan dengan cara melakukan pembayaran
pada saat mendekati tanggal jatuh tempo
14 Menghindari pelanggaran terhadap peraturan perpajakan dapat dilakukan dengan cara men-
guasai peraturan perpajakan yang berlaku
PERENCANAAN PAJAK UNTUK PAJAK PENGHASILAN
Sebelum melakukan strategi perencanaan pajak. Harus dipahami terlebih dahulu perbedaan antara :
Laba akuntansi atau disebut juga laba komersil adalah pengukuran laba yang lazim digu-
nakan dalam dunia bisnis. Laba akuntansi sering dihitung berdasarkan prinsip akuntansi
yang berlaku umum. Laba akuntansi perhitungannya bertumpu pada prinsip perbandingan
antara pendapatan dengan biaya – biaya yang terkait.
Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas Perusahaan yang biasa dikenal
dengan sebutan yang berbeda, seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga, dividen, royalty
LABA AKUN- dan sewa
TANSI
Pengeluaran Perusahaan yang tidak mempunyai manfaat untuk masa yang akan datang
bukanlah asset sehingga harus dibebankan sebagai biaya. Dengan kata lain, seluruh pen-
geluaran atau beban Perusahaan, sepanjang memang harus dikeluarkan oleh Perusahaan
maka diakui segai biaya atau beban.
Pendapatan yang timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi :
• Penjualan barang
• Penjualan jasa
• Penggunaan asset Perusahaan oleh pihak – pihak lain yang menghasilkan bunga, roy-
alty, dan dividen
Penghasilan kena pajak merupakan laba yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan
yang berlaku.
Lima komponen yang perlu diperhatikan dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak :
• Penghasilan yang menjadi objek
• Penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak
Penghasilan Kena
LABA AKUN- • Penghasilan yang pajaknya dikenakan secara final
Pajak
TANSI • Biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto
• Biaya yang tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto
PENGHASILAN YANG MENJADI OBJEK PAJAK
Berdasarkan pasal 4 ayat 1 Undang – undang pajak penghasilan, objek pajak penghasilan yaitu, setiap tambahan
kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun luar
Indonesia, yang dapat digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, den-
gan nama dalam bentuk apapun.
Penghasilan dari
Penghasilan berupa Penghasilan berupa Penghasilan dari
transaksi saham dan
bunga deposito , hadiah undian transaksi pengalihan
sekuritas lainnya
bunga obligasi, dan harta berupa tanah /
surat utang negara, bangunan, usaha
dan bunga sim- jasa konstruksi, us-
panan yang diba- aha real esteat, dan
yarkan oleh kop- persewaan tanah /
erasi kepada bangunan
anggota koperasi
pribadi
BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI
PENGHASILAN BRUTO
Berdasarkan pasal 6 Undang – undang pajak penghasilan sebagai berikut :
Tax Planning PPN merupakan perencanaan pajak guna meminimalkan PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
yang terutang dengan catatan tetap menggunakan strategi yang sesuai dengan Undang-Undang Perpa-
jakan yang berlaku.
Pada UU PPN di No. 42 pada tahun 2009 dijelaskan bahwa tax planning PPN merupakan salah satu up-
aya pengaturan terhadap objek pajak PPN. Tujuan pengaturan ini adalah supaya tidak ada pembayaran
PPN, yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kewajiban dan beban pajaknya.
Barang dan Jasa yang Kena PPN Tarif
• Kripto
• Layanan Fintech atau Teknologi Finansial
• Pembelian Mobil Bekas
• LPG Non-Subsidi
• Akomodasi Perjalanan Keagamaan
• Paket Internet
Tarif PPN : • Perbankan
- Villos, 2011
Dalam pelaksanaannya pihak yang melakukan penelaahan pajak akan
melakukan identifikasi sebuah aspek perpajakan yang ada dalam perusa-
haan tersebut termasuk hak dan kewajiban yang ada didalamnya
menyebabkan pe-
rusahaan dan penang-
gung jawabnya akan merugikan perushaan
dikenakan sanksi karena telah terjadi
berupa bunga, denda, alokasi sumber daya
maupun sanksi pidana perushaan pada hal-
hal yang tidak perlu
ASPEK PERPAJAKAN YANG UMUM DALAM PERUSA-
HAAN
PPh PPh
Pasal 21 Pasal 24
PROSEDUR – PROSEDUR PENELAAHAN PAJAK
• Menelaah dasar pengakuan pendapatan dan biaya • Menelaah biaya-biaya yang menjadi objek pemo-
serta perhitungan penghasilan kena pajak tongan pajak
• Menelaah ketepatan perhitungan, keabsahan dari • Menelaah ketepatan objek pemotongan, tariff pemo-
dokumen yang berkaitan , dan ketepatan waktu tongan, serta perhitungan pajak yang dilakukan pe-
penyetoran serta pelaporan angsuran bulanan PPH rusahaan
Pasal 25 • Meneliti bukti potong dan SPT masa untuk
• Menelaah kredit pajak yang telah dipotong oleh pi- meyakinkan keabsahan dokumen yang berkaitan
hak ketiga dan ketepatan perhitungan serta ketepatan waktunya
• Menelaah pencatatan dalam pembukuan perusahaan • Rekonsiliasi antara biaya yang dilaporkan dengan
• Melakukan rekonsiliasi antara peredaran usaha dasae pemotongan pajaknya
menurut Lapkeu dengan menurut SPT masa PPN
PROSEDUR – PROSEDUR PENELAAHAN PAJAK
• Menelaah biaya-biaya yang menjadi objek pemo- • Menelaah ketepatan pemungutan PPN atas penyera-
tongan pajak han barang/jasa yang dilakukan
• Menelaah ketepatan objek pemotongan, tariff pemo- • Meneliti kelengkapan dan ketepatan waktu pembu-
tongan, dan perhitungan pajak yang dilakukan pe- atan faktur pajak
rusahaan • Meneliti ketepatan pengkreditan pajak masa-nya
• Meneliti bukti pemotongan dan SPT masa untuk • Meneliti kelengkapan dan keabsahan faktur pajak
meyakinkan keabsahan dokumen yang berkaitan masukan
serta ketepatan perhitungan dan waktunya • Menelaah SPT Masa untuk mengetahui keabsahan
• Rekonsiliasi antara biaya yang dilaporkan dengan dokumen yang berkaitan, ketepatan perhitungan,
dasar pemotongan pajaknya pelaporan, dan penyetoran
• Rekonsiliasi dengan peredaran usaha menurut pem-
bukuan
Penelaahan pajak bisa dilakukan oleh pihak internal, misalnya auditor internal
maupun auditor eksternal seperti KAP dan KKP.
Dalam setiap temuan data yang tidak sesuai dengan ketentuan peratu-
ran perpajakan yang berlaku, baik under maupun over comply, dicatat
dan dilaporkan dalam laporan akhir berikut konsekuensi dan rekomen-
dasi yang diperlukan. Format laporan bisa berbentuk narasi ataupun
komparasi data dengan berbagai pertemuan.
Thanks !