Anda di halaman 1dari 7

Piutang

Piutang adalah klaim uang, barang,atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya.
Untuk tujuan pelaporan keuangan, piutang diklarisifikasikan sebagai lancar ( jangka pendek )
atau tidak lancar ( jangka panjang ). Piutang lancar diharapkan akan tertagih dalam satu tahun
atau selama satu siklus operasi berjalan, mana yang lebih panjang. Semua pitang lain
diklarifikasikan sebagai piutang tidak lancar.

Piutang dagang adalah jumlh yang terutang oleh pelanggan untuk barang dan jasa yang
telah diberikan sebagai bagaian dari operasi bisnis normal. Piutang dagang yang paling
signifikan yang dimiliki perusahaan, bisa disubklasifikasikan menjadi menjadi piutang usaha dan
wesel tagih. Piutang usaha adalah janji lisan dari pembeli untuk membayar barang atau jasa yang
dijual. Wesel tagih adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal
tertentu di masa depan.

1. PENGAKUAN PIUTANG USAHA


Dalam sebagaian besar transaksi piutang, jumlah yang harus diakui adalah harga
pertukaran di kedua belah pihak. Harga pertukaran adalah jumlah yang terutang dari
debitor. Ada dua faktoryang bisa memperumit pengukuran harga pertukaran :
Diskon dagang
Harga barang biasanya dikenakan diskon dagang dan kuantitas. Diskon dagang
semacam itu digunakan untuk menghindari perubahan yang sering terjadi di
katalog, untuk mengutip harga yang berbeda bagi pembeliaan dalam kuantitas
yang berbeda atau untuk menyembunyikan harga faktur yang sebenarnya dari
pesaing.
Diskon tunai ( diskon pembelian )
Diskon tunai diberikan sebagai perangsan agar pembeli melakukan pembayaran
secepatnya.
Tidak ada pengakuan atas unsur bunga
Idealnya, piutang harus diukur dalam istilah nilai sekarang yaitu nilai diskonto
dari kas yang akan diterima di masa depan. Jika ekspetasi dari penerimaan kas
memerlukan periode tunggu, maka jumlah nominal piutang tidak sama nilainya
dengan jumlah yang akan dierima kemudian.

2. PENILAIAN PIUTANG USAHA

Pelaporan piutang melibatkan yaitu klasifikasi dan penilaian dalam neraca.


Penilaian piutang sedikit lebih kompleks. Piutang jangka pendek dinilai dan dilaporkan
pada nilai realisasi bersih jumlah bersih yang diperkirakan akan diterima dalam bentuk
kas. Penentuan nilai realisasi bersih memerlukan estimasi baik atas piutang yang tak
tertagih maupun retur penjualan dan pengurangan harga yang diberikan.

Piutang usaha yang tak tertagih


Piutang usaha yang tak tertagih adalah kerugian pendapatan yang memerlukan,
melalui ayat jurnal pencatatan yang tepat dalam akun penurunan aktiva piutang
usaha serta penurunan yang berkaitan dengan laba dan ekuitas pemegang saham.
Ada dua metode pencatatan piutang tak tertagih :
1. Metode penghapusan langsung. Tidak ada ayat jurnal yang dibuat sampai
suatu akun khusus telah ditetapkan secara pasti sebagai tidak tertagih .
kemudian kerugian tersebut dicatat dengan mengkredit piutang usaha dan
mendebet beban piutang tak tertagih.
2. Metode penyisihan. Suatu estimasi dibuat menyangkut perkiraan piutang tak
tertagih dari semua penjualan kredit atau dari total piutang yang beredar.
Estimasi ini dicatat sebagai beban dan pengurang tidak langsung terhadap
piutang usaha dalam periode di mana penjualan itu dicatat.
Pendekatan persentase-penjualan ( laporan laba-rugi )
Pendekatan presentase-penjualan menandingkan biaya dengan pendapatan karena
hal itu mengaitkan beban pada periode dimana penjualan dicatat. Penyisihan
untuk piutang tak tertagih adalah penilaian dan dikurangkan dari piutang dagang
pada neraca. Karena estimasi beban piutang tak tertagih berhubungan dengan
akun nominal dan setiap saldo dalam akun penyisihan diabaikan, maka metode ini
sering kali disebut sebagai pendekatan laporan laba-rugi.
Pendekatan persentase-piutang ( neraca )
Prosedur ini menyediakan estimasi yang cukup akurat menyangkut nilai piutang
yang dapat direalisasi, tetapi tidak sesuai dengan prinsip penandingan biaya dan
pendapatan. Tujuan dari metode ini adalah melaporkan nilai realisasi bersih
piutang dalam neraca oleh karena itu pendekatan ini disebut dengan pendekatan
persentase-piutang atau neraca. Pendekatan persentase piutang dapat di
aplikasikan dengan menggunakan satu tariff gabungan yang mencerminkan
estimasi piutang tak tertagih.
Penagihan piutang usaha yang telah dihapus
Penagihan atas piutang usaha yang telah dihapus sebelumnya dilakukan, maka
perusahaan terlebih dahulu harus memunculkan kembali piutang usaha itu dengan
mendebet piutang usaha dan mengkredit penyisihan untuk piutang tak tertagih.
Kemudian, perusahaan juga harus membuat ayat jurnal untuk mendebet kas dan
mengkredit akun pelanggan sebesar jumlah yang diterima. Metode penghapusan
langsung, maka jumlah yang ditagih didebet ke kas dan dikredit kea kun
pendapatan yang berjudul jumlah tak tertagih yang dipulihkan, dengan penjelasan
atau catatan yang sesuai pada akaun pelanggan bersangkutan.

3.PENGAKUAN WESEL TAGIH

Suatu wesel tagih didukung oleh promes formal, yaitu janji tertulis untuk membayar
sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal di masa depan. Wesel semacam itu merupakan
instrumen yang dapat dinegosiasikan yang ditandatangani oleh pembuat untuk kepentingan yang
dibayar atau penerima yang mungkin secara legal dan secara cepat bisa menjual ke pihak lain.

Wesel yang diterbitkan pada nilai nominal


Untuk mengilustrasikan pendiskontoan wesel yang diterbitkan pada nilai nominal
asumsikan bahwa Bigelow Corp.
Wesel yang diterbitkan bukan pada nilai nominal
1. Wesel berbunga nol , jika yang diterima adalah wesel berbunga-nol, maka
nilai sekarangnya adalah kas yang dibayarkan kepada penerbit wesel. Karena
baik jumlah masa depan maupun nilai sekarang wesel telah diketahui, maka
suku bunga dapat dihitung.
2. Wesel berbunga, seringkali suku bungan ditetapkan dan suku bungan efektif
berbeda.
3. Wesel yang diterima untuk property, barang, atau jasa. Jika wesel diterima
sebagai pertukaran property, barang atau jasa dalam suatu transaksi yang
wajar yang suku bunga diasumsikan cukup wajar kecuali :
Tidak ada suku bunga yang ditetapkan, atau
Suku bunga yang ditetapkan tidak masuk akal. Atau
Jumlah nominal dari wesel berbeda secara material dari harga jual
tunai saat ini untuk pos-pos yang serupa atau dari nilai pasar sekarang
instrument utang.
4. Pilihan suku bunga, untuk mengestimasi nilai sekarang wesel dalam situasi
semacam itu, suku bunga yang berlaku yang mungkin berbeda dari suu bunga
ditetapkan harus diperkirakan. Proses perkiraan suku bunga ini dinamakan
perhitungan suku bunga yang layak dan hasilnya namanya suku bunga terkait.
Pilihan suku bunga ini dipengaruhi oleh suku bunga yang berlaku bagi
penerbit instrument serupa dengan peringkat kredit yang sama.

4.PENILAIAN WESEL TAGIH

Wesel tagih di pandang berkurang nilainya jika terdapat kemungkinan bahwa kreditor
tidak akan mampu menagih seluruh jumlah yang terutang sesuai dengan ketentuan kontraktual
pinjaman.

5.DISPOSISI PIUTANG USAHA DAN WESEL TAGIH

Dalam rangka mempercepat penerimaan kas dari piutang, pemilik dapat mentrasnsfer
piutang usaha atau wesel tagih kepada perusahaan lainnya lainnya secara tunai. Ada banyak
alasan untuk mentransfer semacam ini sebelumnya. Pertama, untuk alasan kompetitif,
penyediaan pembiayaan penjualan kepada pelanggan bisa dikatakan wajib dalam banyak
industry. Kedua, pemilik piutang mungkin menjual piutang karena memerlukan kas dan akses ke
kredit normal tidak tersedia atau sangat mahal. Terakhir, penagihan piutang sering kali
memerlukan banyak waktu dan mahal.
6.PEMINJAMAN YANG DIJAMIN

Piutang seringkali digunakan sebagai jaminan dalam suatu transaksi peminjaman.


Kreditor seringkali meminta menunjuk atau menggadaikan piutang sebagai jaminan pinjaman.
Jika pinjaman tidak dibayar pada saat jatuh tempo, maka kreditor memiliki hak untuk
mengkonversi jaminan itu menjadi kas, yaitu untuk menagih piutang.

7.PENJUALAN PIUTANG

Jenis penjualan yang umum dilakukan adalah penjualan piutang kepada faktor. Faktor
adalah perusahaan pembiayaan atau bank yang membeli piutang dari perusahaan untuk
mendapatkan imbalan dan kemudian menagih piutang secara langsung dari pelanggan. Anjak
piutang secara tradisional berhubungan dengan industry tekstil, pakaian, sepatu, furniture dan
peralatan rumah tangga..

8.PENJUALAN TANPA TANGGUNG-RENTENG

Jika piutang dijual tanpa tanggung-renteng, maka pembelian menanggung resiko


ketertagihan piutang dan setiap kerugian kredit. Transfer piutang usaha dalam transaksi tanpa
tanggung-renteng serupa dengan penjualan piutang usaha secara langsung baik dlam bentuk
maupun dalam substansinya. Dalam transaksi tanpa tanggung-renteng seperti dalam setiap
penjualan aktiva, penjual mendebet kas untuk hasil yang diterima dan mengkredit piutang usaha
sebesar nilai normal piutang.

9.PENJUALAN DENGAN TANGGUNG-RENTENG

Jika piutang dijual dengan tanggung-renteng, maka penjualan menjamin pembayaran


kepada pembelian seandainya debitor tidak mampu membayar. Untuk mencatat transaksi jenis
ini, digunakan pendekatan komponen keuangan karena penjual akan terlibat dengan piutang.

10. PEMINJAMAN YANG DIJAMIN VS PENJUALAN

Tiga kondisi berikut harus terpenuhi sebelum suatu penjualan bisa dicatat :

1. Aktiva yang ditransfer telah dipisahkan dari pelaku transfer.


2. Penerima transfer telah mendapatkan hak untuk menggadaikan atau menukar aktiva
yang ditransfer ataupun manfaat dalam aktifa yang ditransfer tersebut.
3. Pelaku transfer tidak lagi memiliki kendali yang efektif atas aktiva di transfer baik
melalui kesepakatan pembelian-kembali maupun menebusnya sebelum jatuh tempo.

11. PENYAJIAN DAN ANALISIS

Penyajian piutang
Aturan umum dalam pengklasifikasian piutang adalah :
1. Memisahkan berbagai jenis piutang yang dimiliki perusahaan.
2. Menjamin bahwa akun penilaian secara tepat mengoffset akun piutang yang
terkait.
3. Menentukan bahwa piutang yang diklasifikasi dalam kelompok aktiva lancar
akan dikonversikan menjadi kas dalam satu tahun atau satu siklus operasi
tergantung mana yang lebih panjang.
4. Mengungkapkan setiap kontijensi kerugian yang ada pada piutang.
5. Mengungkapkan setiap piutang yang digadaikan sebagai jaminan
6. Mengungkapkan semua konsentrasi yang signifikan dari risiko kredit yang
berasal dari piutang.
Analisis piutang
Rasio keuangan sering kali digunakan untuk mengevaluasi likuiditas piutang
usaha perusahaan. Rasio yang digunakan untuk menilai likuiditas piutang adalah
rasio perputaran piutang. Rasio ini mengukur berapa kali, secara rata-rata, piutang
berhasil ditagih selama suatu periode.

Anda mungkin juga menyukai