Anda di halaman 1dari 14

Yeni Oftavia (0115101399)

Febrian (0115101397)
Welly (0115101400)
Manajemen Kas adalah suatu sistem
pengelolaan perusahaan yang mengatur arus
kas (cash flow) untuk mempertahankan
likuiditas perusahaan serta memanfaatkan idle
cash dan perencanaan kas.
Motif Memiliki Kas
 Transaction Motive (Motif Transaksi)
Artinya uang kas digunakan untuk melakukan
pembelian dan pembayaran
 Speculative Motive (Motif Spekulasi)
Artinya uang kas digunakan untuk mengambil
keuntungan dari kesempatan yang mungkin timbul
diwaktu yang akan datang
 Precautionary Motive (Motif Berjaga-jaga)
Artinya uang kas digunakan untuk berjaga-jaga
sewaktu dibutuhkan untuk keperluan yang tidak
terduga
Manfaat Memiliki Kas
 Agar mendapat rabat/potongan pada
pembelian tunai
 Dapat mempertahankan kedudukan kreditnya
(credit standing) yang kuat
 Untuk meraih keuntungan dari kesempatan
bisnis yang dapat timbul sewaktu-waktu
 Agar memiliki posisi likuiditas yang cukup
untuk memenuhi keadaan darurat
Aliran Kas dalam
Perusahaan
Cash Inflow (aliran kas masuk) :
 Cash Inflow yang bersifat kontinyu
 Cash Inflow yang bersifat intermittent
(tidak kontinyu)
Cash Outflow (aliran kas keluar) :
 Cash Outflow yang bersifat kontinyu
 Cash Outflow yang bersifat
intermittent (tidak kontinyu)
Faktor yang Mempengaruhi
Persediaan Besi Kas
 Perimbangan antara aliran kas masuk
dengan kas keluar
 Penyimpangan terhadap Aliran Kas yang
diperkirakan
 Adanya hubungan yang baik dengan
pihak bank

Anggaran Kas
Merupakan estimasi terhadap posisi kas
untuk suatu periode tertentu di masa
yang akan datang
Manajemen Kas yang Efisien
• Faktor yang mempengaruhi
saldo kas dan kas minimal : • Strategi siklus konversi kas:
 Produksi perusahaan  Persediaan yang efisien
 Teknik penjualan  Mempercepat penagihan
 Prosedur penagihan piutang piutang dagang
 Pembayaran utang  Bank konsentrasi
• Siklus operasi (SO)  Sistem kotak pos
 Rata-rata umur persediaan  Pengiriman langsung
(RUP)  Memperlambat
 Rata-rata periode tagih pembayaran/pengeluaran
(RPT)  Mengontrol pengeluaran
 SO=RUP+RPT  Memainkan ambang
• Siklus Konversi Kas (SKK)
 SKK=RUP+RPT-RPB
 RPB=Rata-rata periode
bayar untuk input produksi
Model Manajemen Kas
Merupakan model yang mengaitkan antara
kas dan surat berharga yaitu dalam
menentukan jumlah optimal surat berharga
yang diubah kedalam bentuk kas jika diperlukan
tambahan kas dan sebaliknya menentukan
jumlah optimal dari kas yang diubah menjadi
surat berharga jika terjadi surplus kas

Ada 2 biaya yang timbul dalam mengelola


persediaan kas :
 Biaya Konversi/Biaya Transaksi
 Biaya Kesempatan
Model Baumol
(William J. Baumol)
Merupakan model yang menetapkan biaya
saldo transaksi kas yang efisien dengan
menentukan jumlah surat berharga yang harus
dijadikan uang tunai pada setiap saldokas yang
mendekati nol. Kuantitas surat berharga yang
dikonversi menjadi kas yang paling optimal
(Economic Conversion Quantity/ECQ)

K = Biaya Transaksi/Konversi 𝑬𝑪𝑸 =


𝟐×𝑲×𝑫
𝒊
D = Kebutuhan Kas Setahun
I = Bunga Sekuritas/Biaya Kesempatan
Model Miller & Orr
(Merton H. Miller & Daniel Orr)
Model ini pada dasarnya menentukan batas atas dan
batas bawah saldo kas, serta menentukan saldo kas
yang optimal yang perlu dimiliki oleh perusahaan
Z = Saldo Kas yang Optimal
K = Biaya Konversi/Transaksi
𝟏ൗ
𝟐 𝟑
𝟑×𝑲×𝜶
𝒁=
I = Biaya Kesempatan 𝒊
𝟒 × 𝟑𝟔𝟎
 Saldo kas mencapai batas atas
Kas dikonversi kedalam surat berharga = Batas atas –Z
 Saldo kas mencapai batas bawah (saldo kas = 0)
Surat berharga dikonversi menjadi kas = Z - saldo nol
Merupakan intrumen pasar uang
jangka pendek penghasil bunga yang
dapat dengan mudah ditukar
kedalam bentuk kas
Karakteristik Surat Berharga
 Kesiapan Pasar (Marketability)
 Jaminan Pokok (Safety of Principal)

Jenis Surat Berharga Pasar Uang


 Surat Sanggup
 Surat Wesel
 Sertifikat Bank Indonesia
 Sertifikat deposito

Anda mungkin juga menyukai