KAS
Diah Wuriah Ningsih, SE., MM
Pengertian
Kas adalah seluruh uang tunai yang ada ditangan (cash on hand) dan dana
yang disimpan di bank (cash in bank) dalam berbagai bentuk seperti
deposito, rekening koran (Agus Sartono)
Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan
beserta pos-pos lain yang dalam waktu dekat dapat diuangkan sebagai
alat pembayaran kebutuhan finansial, yang mempunyai sifat paling tinggi
likuiditasnya.
KAS
Ada trade off dari memiliki kas, oleh sebab itu kas perlu dikelola
dengan baik.
- - - - - - - - - -
Ruang Lingkup Manajemen Kas
Penentuan kebutuhan kas dan saldo kas yang optimal
Anggaran Kas
Model Persediaan
Model Miller-Orr
Penentuan metode yang paling efisien dalam pengumpulan
dan pembayaran kas
Penentuan jenis investasi jangka pendek yang tepat bagi
perusahaan
Perencanaan Kas
Aspek utama perencanaan kas adalah penyusunan anggaran kas. Manajer harus menyiapkan
daftar kegiatan untuk menimbulkan kas (pembelanjaan) dan kegiatan menggunakan
kas (pengoperasian dan penginvestasian). Atau membuat proyeksi Cash in flow,
Cash out flow dan balance (saldo)
Berdasarkan 2 hal tadi maka manajemen dapat mengetahui seberapa besar kas yang
dibutuhkan atau seberapa besar kas yang menganggur, selanjutnya dapat ditentukan
langkah selanjutnya terhadap kas yang berlebihan/menganggur
Hasil Penjualan tunai &
Sumber Kas
penerimaan piutang
Penjualan aktiva tetap
Penjualan atau emisi saham atau
adanya penambahan modal oleh
pemilik.
Pengeluaran tanda bukti hutang
(wesel), hutang obligasi, hutang
bank dll
Penerimaan diluar usaha
perusahaan (ex: bunga)
Adanya penerimaan kas dari sewa,
bunga atau dividen, hadiah, atau
restitusi pajak dari periode
sebelumnya.
Penggunaan Kas
Pengeluaran untuk biaya produksi
(BBB, BTK, BOP)
Pembelian saham atau obligasi
sebagai investasi jangka pendek
atau jangka panjang.
Pembelian aktiva tetap
Pembelian kembali saham yang
beredar
Pengambilan kas dari perusahaan
oleh pemilik
Pembayaran hutang jangka pendek
atau panjang
Penggunaan Kas
Pembayaran sewa, bunga, pajak dll
Pembelian barang dagangan
dengan tunai
Pembayaran biaya operasi
perusahaan seperti pembayaran
gaji, pembelian supplies kantor,
biaya iklan, dll.
Pengeluaran kas untuk membayar
deviden.
Transaksi yang Tidak Mempengaruhi Kas
2. Dalam analisa kredit curent rasio dan acid test rasio merupakan
tolok ukur yang pokok,
Perusahaan akan lebih dipercaya oleh bank atau lembaga kredit lainnya.
Rumus :
● Safety level of Cash Balance:
Jumlah hari yang diinginkan X Rata-rata harian
pengeluaran kas
Kas Minimum
● Contoh 1:
Perusahan Gatotkaca menetapkan bahwa
safety level of cash harus cukup untuk menutup pengeluaran selama 7 hari.
Pengeluaran kas rata-rata sehari berjumlah Rp. 600.000,00.
Jadi, Safety level of cash Balance = 7 x Rp. 600.000,00 = Rp. 4.200.000,00
● Contoh 2:
Selama 3 hari puncak dalam bulan Agustus pengeluaran kas perusahaan Gatotkaca
berturut-turut Rp. 750.000,00, Rp. 800.000,00, Rp. 850.000,00.
● Rata-rata pengeluaran kas = Rp. 800.000,00
● Bilamana jumlah hari yang diinginkan pada periode puncak adalah 5 hari. Maka
safety level of cash Balance pada periode puncak perusahaan Gatotkaca adalah 5 x
Rp. 800.000,00 = Rp. 4.000.000,00.
Penentuan Jumlah Kas Optimal:
Model Persediaan/ Baumol
Model ini dikemukakan Baumol (1952) untuk penentuan jumlah
kas yang optimal pada kondisi kepastian (berdasarkan model
persediaan)
Kebutuhan kas perusahaan yang relatif konstan setiap periode
akan dipenuhi dengan jalan menjual surat berharga.
Oleh sebab itu akan timbul biaya berupa biaya transaksi (trading
cost) untuk merubah surat berharga menjadi kas, dan biaya
kesempatan (opportunity cost) berupa bunga yang hilang atas
investasi pada surat berharga
- - - - - - - - - -
Model Persediaan
i
Biaya Pengelolaan Kas = Biaya transaksi + Biaya Kesempatan
= o (D/C) + i (C/2)
Keterangan:
C = Jumlah kas optimal/ Nilai surat berharga yang ditukar menjadi kas
o = biaya tetap transaksi
i = tingkat bunga atas surat berharga
D = Kebutuhan kas selama satu periode
D/C =frekuensi transaksi
C/2 = Rata-rata kas
Contoh: Model Persediaan
Anna mengamati bahwa pengeluaran kas setiap hari
dari perusahaan tempat ia bekerja relatif konstan. Setiap
bulan pengeluaran yang dilakukan perusahaan rata-rata
mencapai Rp.20 juta. Kalau kas tersebut dibelikan
obligasi milik BUMN, perusahaan mendapatkan
keuntungan sekitar 12% pertahun. Biaya transaksi untuk
membeli atau menjual obligasi sebesar
Rp.12.250/transaksi. Berapakah jumlah kas yang
optimal untuk perusahaan ini?
JAWAB
D= Rp. 20 juta/bulan
o= Rp. 12.250/transaksi
I = 12%/tahun = 1%/bulan
2 x 12.250 x 20.000.000
C* 7 juta
0,01
Total biaya pengelolaan kas
= biaya transaksi + biaya kesempatan
= Rp12.250 (Rp20 juta/Rp7 juta) + 0,01(Rp7juta/2)
= Rp35.000 +Rp35.000
= Rp70.000
LATIHAN
1. Perusahaan memperkirakan kebutuhan kas adalah Rp100 juta per minggu, dan
arus kas masuk dari operasi perusahaan adalah Rp90 juta per minggu. Biaya
transaksi (biaya tetap) untuk menjual sekuritas atau meminjam uang adalah
Rp0,5 juta per transaksi. Opportunity cost adalah 15% per tahun. Tentukan
saldo kas optimal perusahaan tersebut, dan Tentukan biaya memegang kas
2. Anna mengamati bahwa pengeluaran kas setiap hari dari perusahaan tempat ia
bekerja relatif konstan. Setiap bulan pengeluaran yang dilakukan perusahaan
rata-rata mencapai Rp600 juta. Kalau kas tersebut dibelikan obligasi milik
BUMN, setiap bulan akan memperoleh keuntungan sekitar 1%. Biaya
transaksi untuk membeli obligasi diperkirakan sebesar Rp40.000 setiap kali
transaksi. Berapa banyak nilai obligasi yang seharusnya dijual kalau
dipergunakan model persediaan?
MODEL
KAS PERSEDIAAN
C= 7 jt
C/2=3,5 jt
WAKTU
Biaya Pengelolaan KAS
jika tidak menggunakan saldo kas optimal, dibawah atau
diatas C* misal saldo kas ditetapkan Rp 10 juta dan Rp 5
juta maka total biaya pengelolaan kas akan sbb:
C 10 juta = 12.250 (20 jt/10 jt) + 0,01 (10 jt/2)
= 24.500+ 50.000
= 74.500
C 5 juta = 12.250 (20 jt/5 jt) + 0,01 (5 jt/2)
= 49.000 + 25.000
= 74.000
Biaya Pengelolaan KAS
Biaya
Total biaya
Biaya kesempatan
Biaya transaksi
C* Saldo Kas
Keterbatasan Model Persediaan
Asumsi penggunaan kas yang konstan setiap periode, karena dalam
kondisi riil, pengeluaran kas tidak seluruhnya bisa diprediksi
perusahaan
Asumsi tidak terdapatnya aliran kas masuk selama periode
kebutuhan.
Tidak mempertimbangkan kemungkinan disediakannya persediaan
keamanan (safety stock)
Sulit menentukan besarnya biaya tetap transaksi karena mencakup
biaya eksplisit dan implisit
Model Miller dan Orr
(Stochastic Model)
Model ini tepat digunakan pada kondisi ketidakpastian
pengeluaran dan penerimaan kas.
Model ini pada dasarnya menentukan batas atas dan batas
bawah fluktuasi aliran kas.
Jika saldo kas perusahaan mencapai batas atas, maka
perusahaan membeli sejumlah surat berharga sehingga saldo
kas perusahaan turun mencapai saldo yang diinginkan.
Sebaliknya apabila saldo kas menurun dan mencapai batas
bawah, maka perusahaan menjual sejumlah surat berharga
sehingga saldo kas perusahaan naik mencapai saldo kas yang
diinginkan
Model Stokhastik
Besarnya batas atas, batas bawah, dan saldo kas yang diinginkan
dipengaruhi oleh biaya tetap setiap transaksi membeli atau menjual surat
berharga, dan biaya kesempatan berupa tingkat bunga surat berharga
1/ 3
3o 3o
2 2
Jumlah kas Optimal z L
3 L
4i 4i
Batas atas kas h= 3z – 2L
4Z - L
Rata - rata Saldo kas
3
- - - - - - - - - -
Model Stokhastik
Keterangan:
Z = saldo kas optimal/ saldo kas yang ditargetkan
o = biaya tetap transaksi
i = bunga harian surat berharga
σ = standar deviasi (penyimpangan aliran kas masuk)
σ2= Varians kas masulk bersih harian
L = Batas bawah saldo kas
h = Batas atas saldo kas
- - - - - - - - - -
Contoh: Model Stokhastik
Manajer keuangan PT.Tahan Banting mengamati bahwa
pengeluaran kas harian perusahaan bersifat acak. Standar
deviasi arus kas harian ditaksir sebesar Rp.4 juta. Kas yang
menganggur bisa diinvestasikan pada surat berharga yang
memberikan tingkat keuntungan 14,4% per tahun. Biaya
transaksi untuk menjual atau membeli surat berharga ditaksir
sebesar Rp. 60.000 per transaksi. Perusahaan menetapkan
batas bawah saldo kas perusahaan sebesar Rp. 1,5 juta.
Tentukanlah jumlah kas optimal, batas atas saldo kas dan
rata-rata saldo kas perusahaan
JAWAB
σ= Rp. 4 juta
b= Rp. 60.000/transaksi
i = 14,4%/tahun = 0,04%/hari
3 x 60.000 x 4.000.0002
z3 1.500.000 12.164.404 1.500.000 13.664.404
4 x 0,0004
h = (3X 13.664.404) – 2 (1.500.000) = Rp 37.993.212
(4x13.664.404) - 1.500.000
Rata - rata Saldo kas Rp17.719.205
3
Model stokhastik
KAS
H =37,993 jt
Z=13,664 jt
L=1,5jt
WAKTU
KAS KECIL
(PETTY CASH)
KAS KECIL adalah…
2. Digunakan untuk menandai transaksi kecil yang sifatnya rutin setiap hari