Jangka Pendek
Pengertian kas
perkiraan, pengumpulan, pengeluaran dan investasi kas dari suatu perusahaan agar dapat
beroperasi dengan lancar. Tanpa manajemen kas yang baik sebuah perusahaan bisa
Sedangkan Kas ( Cash) adalah aktiva lancar yang meliputi uang kertas/logam dan benda-
benda lain yang dapat digunakan sebagai media tukar/alat pembayaran yang sah dan dapat
4. Cek perjalanan(travell check) adalah yang diterbitkan oleh suatu bank untuk
melayani nasabah yang melakukan perjalanan jarak jauh.
5. Kasir cek adalah cek yang dibuat dan ditanda tangani oleh suatu bank,ditarik oleh
bank itu sendiri untuk melakukan pembayaran ke pihak lain
3. Cek mundur/Post date check : tidak dapat digolongkan ke dalam kas sebelum jangka
waktunya
4. Perangko
Surat-surat berharga jangka pendek
Kelebihan uang kas dalam suatu perusahaan tidak akan menimbulkan pendapatan karena
itu kelebihan kas sebaiknya diinvestasikan selama masa tidak terpakainya kas tersebut.
Karena jangka watu tidak dipakainya kas relatif pendek, maka investasinya juga dilakukan
Investasi jangka pendek bisa dilakukan dalam bentuk deposito, sertifikiat bank atau surat-
Pengaturan akutansi dan pelaporan investasi obligasi ( efek Utang) dan saham (efek Ekuitas)
diatur dalam PSAK No. 50. Menurut PSAK tersebut perusahaan harus mengklasifikasikan
investasi saham ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut ini :
Efek ekuitas yang dibeli dan dimiliki sampai jatuh tempo harus diklasifikasikan dalam
2. Diperdagangkan ( Trading)
Efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat harus diklasifikasikan
Efek yang tidak diklasifikasikan ke dalam dua kelompok tersebut harus dilasifikasikan ke
Aliran Kas
Aliran kas dalam perusahaan : Aliran kas masuk (cash inflow) dan aliran kas keluar
(cash out flow). Aliran kas ada yang kontinyu dan tidak kontinyu (intermittent).
• Aliran kas masuk kontinyu (misalnya hasil penjualan produk secara tunai, penerimaan
piutang). Aliran kas masuk intermittent (misalnya pendapatan dari peyertaan pemilik
perusahaan, penjualan saham, penerimaan kredit dari bank, penjulan AT yang tdk terpakai).
• Aliran kas keluar kontinyu (misalnya kas utk pembelian bahan mentah, gaji karyawan)
Aliran kas keluar intermittent (misalnya pengeluaran untuk pembayaran dividen, bunga,
pembayaran angsuran hutang pembelian kembali saham, pembelian AT).
C. Manajemen Float
Manajemen Float mencakup pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas. Tujuan
penerimaan kas adalah mempercepat pemasukan kas dan mengurangi periode antara saat
pelanggan melakukan pembayaran dan saat kas tersedia di perusahaan. Tujuan pengeluaran
kas adalah untuk mengendalikan pembayaran dan meminimalkan biaya yang terkait dengan
proses pembayaran.
Total waktu penerimaan atau pengeluaran kas dapat dibagi menjadi tiga komponen,
yaitu: mailing time, processing delay, dan availability delay.
a. mailing time, adalah bagian dari proses penerimaan dan pembayaran, saat cek masuk
dalam sistem pengiriman
b. processing delay adalah waktu yang diperlukan oleh penerima cek untuk memproses
pembayaran dan menyimpannya di bank
c. Availability delay adalah waktu yang dibutuhkan untuk kliring cek dalam sistem
perbankan.
Mempercepat penerimaan kas meliputi pengurangan satu atau lebih komponen waktu
tersebut.
Mengukur float
Mengukur Float Besar kecilnya float tergantung pada jumlah dollar atau rupiah dan
waktu penundaan. Sebagai contoh, misalkan perusahaan Anda mengirim check senilai
Rp500 ribu setiap bulan. Dibutuhkan waktu lima hari waktu pengiriman untuk sampai
ditempat tujuan (mailing time), dan satu hari bagi penerima untuk menyampaikan check
tersebut kepada bank penerima (processing delay). Bank penerima memproses check
selama tiga hari (availability delay). Dengan demikian total waktu adalah 9 hari.
Dalam kasus ini Berapa rata-rata disbursement float per hari ? Pertama, perusahaan
Anda punya Rp 500 ribu float selama sembilan hari, dengan demikian total float adalah 9 x
Rp 500 ribu = Rp 4.500.000,- . Kedua, jika diasumsikan satu bulan adalah 30 hari, maka rata-
rata float per hari adalah :
Berdasarkan informasi tersebut jika satu bulan sama dengan 30 hari, maka dapat
dihitung:
Average daily float = Total float / Total days = Rp 60.000.000 / 30 = Rp 2.000.000
Dengan demikian rata-rata per hari sebanyak Rp 2.000.000 kas yang tidak diterima dan tidak
tersedia.
Biaya Float
Biaya yang timbul dengan adanya collection foat bagi suatu perusahaan adalah
berupa opportunity cost karena perusahaan tidak dapat segera menggunakan kas. Paling
tidak perusahaan dapat memperoleh bunga, jika kas untuk investasi telah tersedia.
Sebagai Contoh, Perusahaan Lambo, mempunyai ratarata penerimaan check per hari
Rp1.000.000,dan rata-rata tertimbang penundaan selama tiga hari. Dengan demikian
average daily float = 3 x Rp1.000.000 = Rp3.000.000. Hal ini berarti ada Rp 3.000.000 dana
yang tidak menghasilkan bunga dalam satu hari.
Pengumpulan Kas
Bagaimana perusahaan mengumpulkan kas dari pelanggannya, sebagian besar
tergantung pada sifat bisnis yang dilakukan perusahaan. Pada bisnis restoran, umumnya
para pelanggan membayar secara tunai, cek atau kredit pada saat terjadi transaksi, dengan
demikian tidak ada masalah dalam penundaan pengiriman. Biasanya dana disimpan di bank
lokal dan perusahaan mempunyai beberapa cara untuk menggunakan dana tersebut.
Jika sebagian besar atau semua pembayaran penerimaan perusahaan dilakukan
dengan cek yang disampaikan melalui pengiriman, semua komponen waktu pengumpulan
menjadi relevan dipertimbangkan. Perusahaan dapat memilih untuk mengirim cek ke satu
lokasi,atau perusahaan dapat menggunakan beberapa lokasi yang berbeda untuk
mengurangi waktu pengiriman. Perusahaan juga dapat melakukan pengumpulan sendiri
atau menunjuk perusahaan lain yang mempunyai spesialisasi dalam pengumpulan kas.
Pendekatan yang lain dalam mempercepat pengumpulan kas adalah dengan
melakukan kesepakatan dengan pelanggan untuk melakukan preauthorized payment.
Dengan kesepakatan tersebut, jumlah pembayaran dan waktu pembayaran ditetapkan di
awal. Setelah disepakati, pembayaran secara otomatis ditransfer dari rekening bank
pelanggan ke rekning bank perusahaan, dan cara ini dapat mengurangi waktu pengumpulan
kas.
Lockboxes
Ketika perusahaan menerima pembayaran melalui pengiriman cek, perusahaan harus
memutuskan ke mana cek dikirim dan bagaimana penanganan cek akan ditangani serta
disimpan. Pemilihan yang dilakukan secara hati-hati terhadap jumlah dan lokasi
pengumpulan dapat mengurangi waktu pengumpulan kas secara berarti. Banyak
perusahaan menggunakan kantor pos yang dikenal dengan lockbooxes untuk menerima
pembayaran dan mempercepat pengumpulan kas
Konsentrasi Kas
Perusahaan dapat memiliki sejumlah titik pengumpulan kas, yang ditangani oleh
banyak bank yang berbeda dan banyak rekening bank. Perusahaan memerlukan beberapa
prosedur untuk memindahkan kas dari banyak bank ke rekening utama perusahaan, yang
disebut dengan cash concentration. Dalam membangun sistem konsentrasi, perusahaan
dapat menggunakan satu atau lebih concentration banks. Satu concentration bank
mengumpulkan dana yang diperoleh dari bank-bank lokal yang tersebar di beberapa lokasi
yang berbeda.
Pengendalian Pengeluaran
memaksimumkan waktu penundaan pembayaran mungkin merupakan praktek bisnis
yang kurang baik, namun demikian perusahaan berusaha untuk tetap menahan kas sekecil
mungkin dengan menunda waktu pembeyaran. Oleh karena itu, perusahaan perlu
mengembangkan sistem yang dapat mengelola proses pembayaran secara efisien. Dasar
pemikiran sistem yang demikian adalah perusahaan tidak boleh memiliki kas yang disimpan
di bank melebihi jumlah minimum yang diperlukan untuk membayar tagihan.
Zero-Balance Accounts
Dalam sistem zero-balance accounts, perusahaan bekerja sama dengan bank
membuat satu master account dan sejumlah subaccount. Ketika cek yang ditulis di salah
satu subaccount harus dibayar, jumlah dana yang diperlukan ditransfer dari master account.
Dengan cara demikian, saldo kas pada subaccount tidak perlu ada atau nol.
DAFTAR PUSTAKA