PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kemampuan manajer keuangan mengelola arus kas dan surat berharga. Dewasa ini
makin banyak pilihan yang merasakan makin pentingnya manajemen kas terutama
dalam hal tingginya suku bunga untuk kepentingan investasi jangka pendek. Jika
untuk pembayaran biaya-biaya tertentu, dipihak lain menahan uang tunai yang
besar dikas perusahaan sering dipandang sebagai tindakan yang tidak tepat.
Berarti kiatnya adalah bagi manajer keuangan untuk memiliki jumlah uang tunai
yang memadai. Kiat memadai perlu dikuasai dan didasarkan pada empat motif
seorang manajer keuangan karena berbagi bentuk surat berharga itu dapat
berperan sebagai pengganti uang tunai di kas dan sebagai investasi sementara.
Oleh karena itu, seorang manajer keuangan harus memahami betul kriteria yang
tepat untuk digunakan dalam pemilikan berbagai jenis surat berharga, terutama
dilihat dari segi risiko pemilikannya, seperti risiko keuangan, risiko suku bunga,
risiko daya beli, risiko mudah tidaknya dicairkan, beban pajak yang harus
dipikul dan hasil bunga relative. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
1
manajemen arus kas merupakan salah satu kegiatan manajer keuangan yang tidak
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan pembahasan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kas
Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang paling likuid
kantor habis pakai, dll) dan tidak kontinyu. (untuk pembayaran deviden,
Keynes):
3
b. Kebutuhan kas untuk berjaga-jaga (untuk mengantisipasi aliran kas
masuk dan
oleh pemilik.
B. Aliran Kas
(cash inflow) dan aliran kas keluar (cash out flow). Aliran kas ada yang
4
Aliran kas keluar kontinyu (misalnya kas untuk pembelian bahan
kembali saham).
5
C. Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Sediaan Kas
Kas adalah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat
likuid (sebaliknya). Jumlah kas yang paling ideal sampai saat ini belum
Hal ini dikemukaan oleh H.G Guthmann bahwa jumlah kas yang
ada di perusahaan yang ‘well finance’ hendaknya tidak kurang dari 5%-
10% dari jumlah aktiva lancar. Jumlah kas dapat pula dihubungkan dengan
sewaktu-waktu.
6
D. Motif Penahanan Kas
a. Motif Transaksi
b. Motif Berjaga-jaga
c. Motif Spekulasi
Penggunaan Kas
7
i. Pembayaran biaya operasi perusahaan seperti pembayaran
yang dimiliki.
saham).
8
paling ekonomis (EOQ/Economic Order Quantity) bertujuan untuk
Keterangan :
(per tahun)
Kas)
memegang kas
9
Q. Permasalahannya adalah berapa jumlah sekuritas yang
• Secara diagram
10
Asumsi Miller dan Orr
5) Struktur termin tingkat bunga flat dan tingkat bunga tidak berubah.
3 Model Stone
Model Stone mirip dengan Miller dan Orr akan tetapi lebih
11
a. Diagram diatas menjelaskan terdapatnya batas pengendalian atas (h) dan
batas pengendalian bawah (o) dalam model stone disebut sebagai batas
pengendalian dalam.
c. Begitu pula bila saldo kas menuju titik f perusahaan perlu melihat aliran
kas pada beberapa hari yang akan datang untuk memperkirakan apakah
saldo kas akan kembali bergerak ke dalam batas pengendalian atas dalam.
Apabila saldo kas menuju titik d maka perusahaan tidak perlu melakukan
12
F. Anggaran Kas (Budget Kas)
Anggaran kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode
tertentu yang akan datang. Hal ini penting karena berkaitan dengan
defisit dan kapan surplus. Budget kas dapat dibedakan dalam dua bagian:
mengetahui :
perusahaan
operasi perusahaan
13
Tahap penyusunan budget kas:
operasional).
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
suatu periode tertentu yang akan datang. Hal ini penting karena
mengetahui.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://syntha_n.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/34964/manajemen-kas.pdf
http://wihandaru.staff.umy.ac.id/files/2013/08/C19-Manajemen-Kas-Surat-
Berharga-
Manajemen-Keuangan-I.pdf
http://www.seputarforex.com
http://merdeka.com
16