Disusun oleh :
Amalya Hanifa ( 01011281419113 )
MANAJEMEN
Fakultas ekonomi
UNIVERSITAS SRIWIJAYa
Kas untuk spekulasi diperlukan agar perusahaan dapat memanfaat peluang bisnis
yang menguntungkan, seperti suki bunga yang menarik, perubahan nilai tukar
mata uang, dan sebagainya. Pada kebanyakan perusahaan, cadangan kemampuan
untuk meminjam dan surat-surat berharga dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan kas untuk motif spekulasi.
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu surat
berharga sebagai alternatif untuk menginvestasikan kelebihan kas yang bersifat
sementara, yaitu:
2xTxF
C* = ---------------------
k
Keterangan :
C* = Saldo kas optimal yang diperoleh dengan menjual surat berharga
F = Biaya transaksi yang jumlahnya tetap setiap kali transaksi dilakukan
T = Jumlah kas yang diperlukan selama satu periode tertentu (biasanya satu
tahun)
k = Biaya opportunity yang timbul karena menyimpan kas.
Commercial Paper
Commercial Paper (CP) pada dasarnya merupakan promes yang tidak
disertai dengan jaminan (unsequred promissory notes), diterbitkan oleh perusahaan
untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam pasar
uang. Penerbit berjanji akan membayar sejumlah tertentu uang pada saat jatuh
tempo. Penerbit CP adalah perusahaanyang mempunyai kredibilitas tinggi.
Sertifikat Deposito atau negotiable certificate of deposit (CD)
Deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat
diperdagangkan. Jadi mempunyai ciri pokok dapat
dipindahtangankan atau diperjualbelikan sebelum jangka waktu
jatuh temponya.Di Indonesia, CD diterbitkan oleh bank-bank umum
atas dasar diskonto. Perhitungan diskonto CD tersebut sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia.
Bill of Exchange
Bill of Exchange atau wesel adalah suatu perintah tertulis tak bersyarat
yang ditujukan oleh seseorang kepada pihak lainnya untuk membayar sejumlah
uang pada saat diperlihatkan atau pada tanggal tertentu kepada penarik atau
order atau pembawa.
a. Syarat penjualan
Syarat penjualan menentukan bagaiman perusahaan menjual barang atau
jasanya. Apakah dilakukan secara tunai atau kredit. Jika dilakukan secara
kredit, syarat penjualan harus menentukan secara spesifik jangka waktu
kredit, potongan tunai dan periode potongan, serta jenis kredit.
b. Analisis kredit
Dalam pemberian kredit, perusahaan menentukan berapa banyak upaya
yang dilakukan untuk dapat membedakan antara pelanggan yang akan
membayar dan pelanggan yang tidak membayar. Aspek yang dianalisis
biasanya berdasarkan pada five Cs of credit yaitu character, capacity,
capital, colleteral, dancondition.
c. Kebijakan penagihan piutang
Setelah kredit diberikan, perusahaan mempunyai masalah yang potensial
dalam pengumpulan kas. Untuk itu, perusahaan harus menentukan
kebijakan penagihan piutang.
2. Investasi dalam Piutang
Investasi dalam piutang bagi suatu perusahaan tergantung pada jumlah
penjualan kredit dan rata-rata periode pengumpulan piutang (average
collection period atau APC).
Account receivable = average daily sales x ACP
Dengan demikian investasi perusahaan dalam piutang tergantung pada faktor-
faktor yang memengaruhi penjualan secara kredit dan jangka waktu
pengumpulan piutang.
2. Potongan Tunai
Potongan tunai merupakan bagian dari syarat penjualan yang
diberikan kepada pelanggan yang membayar dalam periode potongan. Hal
ini untuk mendorong pelanggan membayar lebih cepat dari jangka waktu
kredit. Potongan tunai akan berdampak pada berkurangnya jumlah piutang
di satu sisi dan perusahaan harus membandingkannya dengan besarnya
biaya potongan disisi yang lain.
Jika dianggap 50% pelanggan membayar dalam waktu 10 hari, dan sisanya
membayar dalam waktu 30 hari, maka ACP yang baru adalah :
4. Jenis Kredit
Kebanyakan kredit dagang yang ditawarkan merupakan open
account. Hal ini berarti bukti formal kredit adalah berupa invoice yang
dikirim bersamaan dengan pengiriman barang dan ditandatangani oleh
pembeli sebagai bukti barang telah diterima. Setelah itu penjual dan
pembeli mencatat di masing-masing rekeningnya.
P : Rp 50
v : Rp 20
Q : 100
Q: 110
Jika perusahaan CITRA mengubah kebijakan kreditnya, menjadi net 30 hari, maka
kuantitas barang yang dijual meningkat menjadi Q = 110. Penjualan tiap bulan
menjadi P x Q dan biaya variabel menjadi v x Q. Arus kas kebijakan baru akan
menjadi :
PV : {(P - v) (Q Q)}/R
: Rp 300/0,02 = Rp 15.000
Informasi Kredit
Pemantauan Piutang
Standar kredit
Standar kredit adalah persyaratan minimum untuk memberikan kredit
kepada pelanggan. Halhal lain seperti nama baik langganan sehubungan dengan
kredit atau pembayaran utangutang dagangnya baik kepada perusahaan sendiri
maupun kepada perusahaan lain, referensi kredit, ratarata jangka waktu
pembayaran utang dagang dan beberapa ratio financial tertentu dari perusahaan
langganan akan dapat memberikan suatu dasar penilaian bagi perusahaan
sebelum memberikan atau melakuakn penjualan kredit.
Persyaratan kredit
Persyaratan kredit adalah syarat pembayaran yang dibutuhkan bagi
pelanggan. Misalnya, syarat kredit dinyatakan seperti 2/10 net 30 artinya pembeli
menerima potongan sebesar 2% bila pembayaran paling lambat dilakukan dalam
waktu 30 hari setelah awal periode kredit. Tetapi jika pelanggan tidak mengambil
diskon tunai maka keseluruhan pembayaran harus dilakukan dalam waktu 30 hari
setelah awal periode kredit.
2. Melalui telepon
4. Tindakan yuridis.
5. Perputaran Piutang
Rasio perputaran yang tinggi mencerminkan kualitas piutang yang
semakin baik. Tinggi rendahnya perputaran piutang tergantung pada besar
kecilnya modal yang diinvestasikan dalam piutang. Makin cepat perputaran
piutang berarti semakin cepat modal kembali. Tingkat perputaran piutang suatu
perusahaan dapat menggambarkan tingkat efisiensi modal perusahaan yang
ditanamkan dalam piutang, sehingga makin tinggi perputaran piutang berarti
makin efisien modal yang digunakan.
Selain perputaran piutang yang digunakan sebagai indikator terhadap
efisien atau tidaknya piutang, ada indikator lain yang cukup penting yaitu jika
waktu ratarata pengumpulan piutang (average collection periode). Jangka waktu
pengumpulan piutang adalah angka yang menunjukkan waktu ratarata yang
diperlukan untuk menagih piutang.
Jumlah hari penjualan dalam piutang memberi tolak ukur mengenai lamanya
waktu piutang dagang yang beredar. Semakin besar rasio umur piutang, semakin
besar kemungkinan rasio tidak tertagihnya piutang.
Perubahan rasio antara penjualan kredit dan ratarata piutang disebabkan oleh
banyak hal. Munawir mengemukakan bahwa faktorfaktor penyebabnya adalah
sebagai berikut:
2. Turunnya piutang dan diikuti turunnya penjualan dalam jumlah yang lebih
besar
3. Naiknya penjualan diikuti naiknya piutang dalam jumlah yang lebih besar
Terlepas dari halhal tersebut diatas, dalam piutang, resiko kerugian akibat
piutang yang tidak dapat diterima pembayarannya selalu ada. Ada dua metode
penyisihan piutang yaitu :
Dalam metode ini kerugian piutang yang tidak bisa ditagih, dicatat langsung pada
periode saat terjadinya penghapusanpiutang dengan perkiraan debet beban
penghapusan piutang dan kredit perkiraan piutang dagang.
b) Metode Penyisihan/cadangan.
Ada metode ini, setiap akhir periode dilakukan penaksiran terhadap piutang yang
dimiliki perusahaan, sehingga diperoleh taksiran dari piutang yang disangsikan
dapat diterima pembayarannya. Taksiran ini dicatat pada perkiraan debet beban
piutang dan kredit pada perkiraan penyisihan piutang.
Piutang terjadi karana akibat dari penjualan kredit maka taksiran menhunakan
jumlah penjualan selama periode bersangkutan. Yaitu dengan membandingkan
kerugian piutang yang sebenarnya terjadi dengan total pejualan kemudian
dilakukan perubahanperubahan atas kemungkinan yang akan datang. Biasanya
dalam bentuk persentase.
Jumlah ini dihitung dengan cara mengalikan suatu persentase tertentu dengan
saldo piutang pada akhir periode. Dengan demikian yang dijadikan dasar adalah
jumlah piutang dagang yang dimiliki perusahaan pada akhir periode.
Penerapan metode ini pada dasarnya sama dengan penentuan taksiran kerugian
piutang atas dasar saldo piutang, metode ini dikelompokan menjadi kelompok
piutang yang belum jatuh tempo, dan kelompok yang telah jatuh tempo.
Sedangkan kelompok yang telah jatuh tempo dikelompokkan atas dasar lamanya
jatuh tempo. Lamanya tunggakan, dihitung dari tanggal jatuh tempo piutang
sampai tanggal 31 Desember.
Resiko ini terjadi karena adanya tingkat perputaran piutang yang rendah
sehingga akan mengakibatkan jumlah modal kerja yang tertanam dalam
piutang semkin besar dan hal ini bisa mengakibatkan adanya modal kerja
yang tidak produktif.
Jenis Piutang
1. Piutang Dagang
Adalah jumlah yang terutang oleh pelanggan untuk barang dan jasa yang
telah diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis normal. Piutang dagang
biasanya yang paling signifikan yang dimiliki perusahaan. Piutang dagang
dapat digolongkan sebagai berikut :
2. Piutang Usaha
Merupakan jumlah yang dibayarkan oleh pelanggan atas penjualan barang
dan jasa dalam kegiatan usaha normal. Waktu pembayaran piutang usaha
pada umumnya antara 3060 hari.
3. Piutang Non Dagang
Adalah semua piutang yang timbul dari transaksitransaksi yang secara
tidak langsung berhubungan dengan penjualan barang atau penyerahan
jasa yang dilakukan oleh perusahaan, termasuk diantaranya :
Piutang yang timbul dari pesanan atas penjualan atau penerbitan surat-
surat berharga atau sekuritas seperti piutang saham, piutang pemesa surat
utang obligasi.
Piutang yang timbul dan merupakan fungsi waktu dan piutang pendapatan
seperti piutang bunga, sewa, dividen, royalitas.
Manajemen Persediaan
Biaya Persediaan
Tujuan manajemen persediaan adalah untuk menyediakan persediaan adalah
untuk menyediakan persediaan yang diperlukan guna menjamin kelangsungan
operasi perusahaan pada tingkat biaya yang minimal. Untuk itu langkah pertama
yang perlu dilakukan oleh manajemen adalah mengidentifikasi semua biaya yang
berkaitan dengan pembelian dan penyimpanan persediaan. Biaya yang berkaitan
dengan persediaan dikelompokkan menjadi :
1. Biaya penyimpanan (carrying costs) yang terdiri atas biaya modal atas
dana yang terkait pada persediaan , biaya penyimpanan dan penanganan
persediaan, biaya asuransi, pajak atas persediaan, penyusutan. Pada
umumnya biaya ini berubah sejalan dengan perubahan jumlah persediaan
rata-rata yang disimpan. Biaya penyimpanan biasanya dinyatakan dalam
persentase tertentu dari nilai persediaan. Total biaya penyimpanan
persediaan dalam satu tahun merupakan presentase biaya penyimpanan
persediaan dikali rata-rata jumlah persediaan. Dengan demikian semakin
banyak jumlah persediaan, semakin besar biaya penyimpanan dan
sebaliknya.
Total biaya penyimpanan persediaan = C x P x Q/2
2. Biaya pemesanan (ordering cost), yang terdiri atas : biaya pengiriman order,
biaya pengiriman barang, dan penanganannya. Biaya pemesanan jumlahnya
tetap pada setiap kali pemesanan dilakukan. Dengan kata lain total biaya
pemesanan persediaan dalam satu tahun adalah sama dengan biaya pemesanan
setiap pesan dikali frekuensi pemesanan dalam setu tahun. Dengan demikian
semakin besar jumlah persediaan yang di pesan setiap kali pemesanan,
frekuensi pemesanan yang harus dilakukan semakin berkurang, sehingga
biaya pemesanan akan semakin kecil dan sebaliknay, jika semakin kecil
jumlah persediaan yang dipesan setiap kali pemesanan, frekuensi pemesanan
yang harus dilakukan semakin bertambah, sehingga biaya pemesanan
semakin besar.
Total biaya pemesanan dalam satu tahun = F x S/Q
3. Biaya kehabisan persediaan (cost of running short), yang terdiri dari kerugian
penjua, kehilangangoodwill pelanggan, biaya akibat kemacetan jadwal
produksi. Semakin kecil jumlah persediaan semakin besar biaya
kehabisan persediaan, dan sebaliknya dengan asumsi faktor lainnya tetap.
EOQ adalah jumlah persediaan yang harus dipesan dengan biaya yang
minimal. Dalam model EOQ biaya persediaan yang dipertimbangkan adalah biaya
penyimpanan persediaan dan biaya penyimpanan persediaan. Bagaimana
hubungan antara biaya penyimpanan dan biaya pemesanan persediaan dengan
jumlah persediaan yang dipesan.
Berdasarkan gambar di atas, pada saat jumlah pesanan sebesar EOQ, biaya
penyimpanan persediaan sama dengan biaya pemesanan persediaan. Total biaya
persediaan sama dengan total biaya penyimpanan persediaan ditambah total biaya
pemesanan persediaan.
TC = C x P(Q/2) + FSQ-1
CP/2 = FS/Q2
Q2CP = 2FS
Q2 = 2FS/CP
Keterangan :
ROP = Lt x Q
Keterangan :
Total biaya persediaan pada jumlah pemesan yang ekonomi (EOQ) adalah :
TC = (0,25)(USD40)(300/2) + (USD125)(3.600/3000)
= USD1.500 + USD1.500
= USD3.000
ROP = Q X Lt
= 300/30 x 8
= 80 unit
Contoh, dalam kondisi yang bersifat pasti, ketika pesanan datang, jumlah
persediaan di perusahaan adalah sama dengan jumlah pesanan yang ekonomis
(EOQ), yaitu sebanyak 300. Unit. Persediaan tersebut digunakan setiap hari
sehingga jumlahnya akan semakin berkurang, dan ketika persediaan mencapai
ROP, yaitu sebanyak 80 unit, perusahaan harus melakukan pemesanan kembali
sebanyak EOQ. Pemesanan harus dilakukan sebelum persediaan, habis karena
perusahaan harus memiliki persediaan untuk memperkecil resiko kehabisan
persediaan, dan dibutuhkan waktu untuk melakukan pemesanan sampai barang
yang dipesan tiba di perusahaan. Dengan asumsi jangka waktu pemesanan (lead
time) dan pemakaian persediaan adalah pasti, maka pesanan persediaan akan
datang tepat ketika jumlah persediaan di perusahaan sudah habis atau nol. Hal
yang sama akan terulang kembali setiap 30 hari. Karena dalam satu tahun
perusahaan melakukan pemesanan untuk memenuhi kebutuhan persediaan
sebanyak 12 kali.