Anda di halaman 1dari 31

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi dalam era globalisasi menuntut setiap

perusahaan baik yang bergerak di bidang industri maupun jasa mampu bersaing

dengan perusahaan lainnya. Persaingan terjadi pada beberapa sektor baik

industri jasa dan non jasa. Salah satunya, adalah industri minuman. Persaingan

dalam bisnis yang satu ini cukup tinggi, karena minuman merupakan

kebutuhan sehari-hari, termasuk susu karena merupakan salah satu nutrisi yang

dibutuhkan oleh manusia adalah protein.

Protein itu sendiri terdiri dari protein nabati dan hewani. Protein hewani

yang mempunyai gizi sangat lengkap salah satu diantaranya yaitu susu, susu

disebut sebagai bagian dari menu seimbang karena dari setiap mikroliter susu

sapi segar selain terdapat kandungan air, air karbohidrat, protein dan lemak,

juga mengandung vitamin dan mineral yang lengkap, sehingga mengakibatkan

perusahaan atau industri susu dapat terus bersaing dalam era global sekarang.

Setiap kegiatan perusahaan baik perusahaan manufaktur maupun

perusahaan jasa tidak akan terlepas dari masalah modal kerja. “Modal kerja di

perlukan untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari, seperti untuk

membeli barang dagangan, membayar gaji atau upah karyawan lainnya.”

(Jumingan,2010:66). Modal kerja adalah dana yang diperlukan perusahaan

untuk kegiatan operasional perusahaan yang harus tersedia dari keseluruhan

aktiva lancar. Perusahaan mengeluarkan modal kerja di harapkan kembali

1
2

masuk ke perusahaan dengan waktu yang singkat dari penjualan produksinya

sehingga modal kerja terus berputar di perusahaan setiap periode.

Mengingat pentingnya modal kerja bagi perusahaan, manajer harus

dapat merencanakan dengan baik besarnya modal kerja yang tepat dan sesuai

dengan kebutuhan perusahaan karena jika terjadi kelebihan atau kekurangan

dana. Hal ini akan mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan. (Supriyadi

dan Fazriani:2011). Jika perusahaan kelebihan modal kerja akan menyebabkan

banyak dana yang mengganggur, sehingga dapat memperkecil profitabilitas,

sedangkan kekurangan modal kerja maka akan menghambat kegiatan

operasional perusahaan. Efisiensi modal kerja merupakan indikator dari

manajemen modal kerja yang baik dan dapat dilihat dari manajemen modal

kerja yang baik dan dapat dilihat dari working capital turnover. Semakin cepat

periode working capital turnoverberarti manajemen modal kerja perusahaan

berjalan efisien yang akan berdampak positif pada profitabilitas perusahaan.

Modal kerja juga merupakan investasi perusahaan jangka pendek seperti kas,

surat berharga, piutang dan inventori atau seluruh aktiva lancar. (Putra:2012).

Adapun rincian modal kerja yang di miliki oleh PT. Ultra Jaya Milk

Industri, Tbk sebagai berikut :

Tabel 1.1 Modal Kerja Bersih PT. Ultra Jaya Milk Industry &
Trading Tbk.

Jumlah Modal Kerja Bersih (Net Jumlah Profitabilitas


Tahun
Working Capital) (dalam Jutaan Rupiah) (Dalam Present %)
2014 Rp. 429.048 5,13
2015 Rp. 477.884 8,26
2016 Rp. 316.485 7,22
2017 Rp. 603.604 21,08
2018 Rp. 929.716 16,13
3

2019 Rp. 1.151.135 12,51


Sumber : www.idx.co.id

Berdasarkan pemaparan Modal Kerja Bersih, Profitabilitas, serta

statistik data perusahaan diatas bahwa PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk

mengalami penurunan modal kerja pada tahun 2016 yang diikuti pula dengan

penurunan Profitabilitas yang diperoleh oleh perusahaan. Menurutnya, aktiva

lancar perusahaan sebesar 3,3% dan meningkatnya utang lancar sebesar 27,2%

yang menyebabkan menurunnya jumlah Modal Kerja Bersih perusahaan dan

penurunan angka perolehan tingkat pengembalian modal sendiri dikarenakan

menurunnya tingkat laba yang diperoleh sebesar 0,9% serta meningkatnya

jumlah equitas sebesar 7,8%.

PT. Ultra Jaya Milk, Tbk mengalami kenaikan modal Kerja bersih

namun berbanding terbalik dengan tingkat pengembalian modal yang

diperoleh. Pada tahun tahun 2018 Aktiva lancar perusahaan mengalami

kenaikan sebesar 30,8% dan utang lancar sebesar 6,9%. Namun dari sisi tingkat

pengembalian Modal Laba perusahaan mengalami penurunan sebesar 3,2% dan

total ekuitas mengalami kenaikan sebesar 20,2%.

Menurut Rasejh et al. (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Impact

of Working Capital Management on Firm’s Profitability dengan hasil

penelitiannya menyatakan bahwa hubungan antara profitabilitas dan rasio

modal kerja menghasilkan komponen rasio aktiva lancar, rasio perputaran

modal kerja, rasio perputaran persediaan, rasio turnover debitur memiliki

hubungan yang positif signifikan terhadap profitabilitas yaitu ROI. Penelitian

tersebut di perkuat Estiasih (2005), Raheman dan Nasr (2007) dan Wijaya
4

(2012) menunjukkan bahwa perputaran modal kerja (Working Capital

Turnover) berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROI). Berbanding

terbalik dengan Nazir et al. (2009) dan Gamze (2012) modal kerja berpengaruh

negatif terhadap profitabilitas perusahaan.

Penjualan adalah kegiatan untuk menukarkan barang dan jasa

khususnya dengan uang. Bagi setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa,

dagang maupun perusahaan manufaktur, penjualan merupakan suatu aktivitas

yang utama. Penjualan berarti menentukan perkiraan besarnya tingkat

penjualan pada waktu yang akan datang. Hal ini dikarenakan dari penjualan,

perusahaan memperoleh uang masuk yang akan digunakan untuk menunjang

kegiatan operasi perusahaan dan kelangsungan hidup perusahaan.

Penjualan juga merupakan komponen utama bagi penghasilan

perusahaan. Perusahaan akan selalu berupaya meningkatkan penjualan

produknya untuk mendapatkan tingkat pertumbuhan penjualan yang stabil.

Pertumbuhan penjualan yang stabil nantinya akan dapat berpengaruh positif

terhadap profitabilitas. Dari penjualan pula sebagian besar pendapatan

perusahaan diperoleh. Penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan

karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik

maka secara langsung dapat merugikan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan

karena sasaran penjualan yang diharapkan tidak tercapai dan pendapatan pun

akan berkurang. Dengan tingkat penjualan yang tinggi, perusahaan dapat

meraih keuntungan yang optimal. Dimana keuntungan dan kepuasan pelanggan


5

merupakan ukuran penilaian dari keberhasilan suatu perusahaan dan

berkelangsungan hidup perusahaan.

Menurut Badjra (2013), dalam penelitiannya tentang Pengaruh

Leverage, Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran Perusahaan terhadap

Profitabilitas pada perusahaan industri makanan dan minuman di BEI. Hasil

penelitiannya tersebut menunjukkan bahwa Leverage berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap profitabilitas, pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif

dan tidak signifikan terhadap profitabilitas, dan ukuran perusahaan

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas.

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan

keuntungan dalam hakikatnya dengan total aktiva, modal sendiri, maupun

penjualan. (Sartono, 2012:122). Profitabilitas juga mempunyai arti penting

dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang,

karena profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai

prospek yang baik di masa yang akan datang. Profitabilitas yang tinggi

menunjukkan semakin efektif perusahaan dalam menjalankan operasinya

sehingga mampu meningkatkan laba yang optimal. Sebaliknya profitabilitas

yang rendah menggambarkan bahwa perusahaan kurang efisien dalam

menjalankan operasinya sehingga kurang mampu menghasilkan laba yang

optimal. Dari fenomena yang telah di kemukakan pada latar belakang, maka

penulis menarik judul “Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan

Pertumbuhan Penjualan terhadap Profitabilitas pada perusahaan PT.

Ulra Jaya Milk Industri, Tbk”.


6

B. Rumusan Masalah

Berdasartkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah Perputaran Modal Kerja berpengaruh terhadap Profitabilitas pada

PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk?

2. Apakah Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap Profitabilitas pada

PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini disusun dengan

tujuan:

1. Untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas

pada PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk.

2. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas

pada PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis (Keilmuan)

Secara teknis manfaat yang di harapkan dari penelitian ini bisa

menjadi referensi bagi para pembaca untuk memahami tentang perputaran

modal kerja dan pertumbuhan penjualan terhadap prfitabilitas yang terjadi

pada PT. Ultra Jaya Milk Industri, selain itu juga dapat mengetahui

bagian-bagian dari manajemen khususnya pada bagian keuangan untuk


7

mengetahui cara melakukan pengelolaan pendanaan yang sedang

dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan.

2. Manfaat Praktis (Operasional/Guna laksana)

a. Manfaat bagi Penulis

Dengan melakukan penelitian ini penulis dapat lebih menambah wawasan

dan pengetahuan tentang manajemen keuangan dan juga beberapa rasio –

rasio yang diterapkan pada manajemen keuangan, seperti bagaimana cara

seorang manajer dalam mengelolah setiap dana dari perputaran modal

kerja dan juga pertumbuhan penjualan yang terjadi dalam perusahaan

bersangkutan sehingga akan menghasilkan laba/profit yang diinginkan.

b. Manfaat bagi Perusahaan

Diharapkan dengan penelitian ini akan dapat membantu perusahaan,

khususnya bagi para manajer keuangan perusahaan dalam hal

memaksimalkan nilai perusahaan sehingga dengan kata lain akan

memaksimalkan nilai saham perusahaan juga, yang akan

mensejahterahkan dan meningkatkan kualitas hidup stakeholder, ataupun

para investor pada perusahaan PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan suatu proses dalam kegiatan keuangan

perusahaan yang berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan dana

perusahaan serta meminimalkan biaya perusahaan dan juga upaya

pengelolaan keuangan suatu badan usaha atau organisasi untuk dapat

mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan.

Pengertian manajemen keuangan menurut Home dan Wachowicz jr.

(2012:2) dalam bukunya yang berjudul Fundamentals of Financial

Management yang telah di alih bahasa menajdi Prinsip – Prinsip

Manajemen Keuangan mengemukakan bahwa :

“Manajemen keuangan berkaitan dengan perolehan aset, pendanaan ,

dan manajemen aset dengan didadasari beberapa tujuan umum.” Sedangkan

menurut Irham Fahmi (2013:2), mengemukakan bahwa :

“Manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni

yang membahas, mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana seseorang

manajer keuangan dengan mempergunakan selurug sumber daya perusahaan

untuk mencari dana, mengelola dana membagi dana dengan tujuan

memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang saham dan

suistainability (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan.”

8
9

2. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha

suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka tertentu. Bagi para analis,

laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai

prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Laporan keuangan menjadi

bahan sarana informasi (screen) bagi analis dalam proses pengambilan

keputusan. Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan

perusahaan, hasil usaha perusahaan dalam suatu periode, dan arus dana (kas)

perusahaan dalam periode tertentu.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2008:1) pengertian laporan keuangan

adalah sebagai berikut: “Laporan Keuangan adalah media informasi yang

merangkum semua aktivitas perusahaan. Jika informasi ini disajikan dengan

benar, informasi tersebut sangat berguna bagi siapa saja untuk mengambil

keputusan tentang perusahaan yang dilaporkan tersebut.”

Sedangkan laporan keuangan merupakan suatu cara menunjukkan

kondisi perusahaan terkini dengan menggambarkan pos-pos keuangan

perusahaan yang diperoleh dalam periode ini atau pada periode tertentu.

Seperti yang di ketahui bahwa laporan keuangan adalah kewajiban setiap

perusahaan untuk melaporkannya pada suatu periode tertentu. Yang

pelaporannya kemudian dianalisis, sehingga dapat diketahui kondisi dan

posisi perusahaan terkini. (Kasmir, 2010 : 66)


10

3. Pengertian Modal Kerja

Suatu analisa terhadap sumber dan penggunaan modal kerja sangat

penting bagi penganalisa sistem internal maupun eksternal, disamping

masalah modal kerja ini erat hubungannya dengan operasi perusahaan

sehari-hari juga menunjukkan tingkat keamanan atau margin safety para

kreditur terutama kreditur jangka pendek. Adanya modal kerja yang cukup

sangat penting bagi perusahaan karena dengan modal kerja yang cukup

sangat penting bagi suatu perusahaan karena dengan modal kerja yang

cukup itu memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi dengan

seekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan atau

menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau

kekacauan keuangan. (Munawir 2012:113).

Manajemen Modal Kerja berkenaan dengan manajemen aktiva lancar

dan utang lancar, terutama tentang bagaimana menggunakannya dan

bagaimana kompisisi keduanya akan mempengaruhi risiko, terdapat dua

konsep modal kerja, yaitu modal kerja bersih (net working capital) dan

modal kerja kotor (gross working capital). Bagi seorang akuntan, istilah

modal kerja mengacu pada net working capital, yaitu selisih antara aktiva

lancar dengan utang lancar konsep ini menunjukkan sampai sejauh mana

perusahaan dilindungi dari masalah likuiditas. Sedangkan bagi manajer

keuangan, istilah modal kerja mengacu pada gross working capital, yaitu

keseluruhan aktiva lancar. Hal ini rasional, karena agak sulit untuk

mengelola secara aktif selisih bersih aktiva lancar dan utang lancar tersebut,
11

terutama jika selisih tersebut mengalami perubahan terus menerus. (Abdul,

2009 : 105)

4. Pengertian Perputaran Modal Kerja

Perputaran Modal Kerja atau Working Capital Turnover merupakan

salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja

perusahaan selama periode tertentu. Artinya, seberapa banyak modal kerja

berputar selama suatu periode atau dalam suatu periode. Untuk mengukur

rasio ini kita membandingkan antara penjualan dengan modal kerja atau

dengan modal kerja rata-rata. (Kasmir, 2010 : 314).

Dengan diketahuinya perputaran modal kerja dalam suatu periode,

maka akan diketahui seberapa efektif modal kerja suatu perusahaan. Jadi,

dapat dikatakan bahwa perputaran modal kerja atau Working Capital

Turnover, merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai

keefektifannya modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya,

seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu periode atau dalam

beberapa periode.

5. Pengertian Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan penjualan merupakan suatu faktor yang mempengaruhi

profitabilitas perusahaan. Pertumbuhan penjualan sebagai alat untuk

mengukur penjualan sebelumnya dengan penjualan pada periode

selanjutnya. Pertumbuhan pendapatan dari penjualan dapat menjelaskan

pertumbuhan pangsa pasar, yang terkait dengan peningkatan kemungkinan


12

menaikkan harga dengan biaya tidak berubah dan kemungkinan lebih besar

negosiasi biaya dengan pemasok (Bolek dan Wilinski:2012)

6. Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas merupakan alat yang di pakai sebagai penilai kinerja

perusahaan, kinerja perusahaan dapat dikatakan baik apabila tingkat

profitabilitasnya tinggi. Profitabilitas menjadi penilai kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban bagi para stakeholder, selain itu juga

merupakan unsur dalam menciptakan nilai perusahaan yang akan

menunjukkan prospek.

Menurut para ahli lain tentang profitabilitas merupakan rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga

memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini

ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan

investasi. Intinya penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.

(Kasmir, 2010 :115).

Dalam penelitian rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return

On Asset yang dimana menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Return on asset (ROA)

merupakan rasio yang terpenting dimana rasio profitabilitas yang ada atau

sering disebut juga Return on investment (ROI) diperoleh dengan cara

membandingkan laba bersih setelah pajak terhadap total aktiva.


13

B. Penelitian Terdahulu

Untuk membangun hipotesis dalam penelitian ini yakni berdasarkan

teori dan hasil penelitian terdahulu.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama
No Judul Penelitian Tahun Hasil Penelitian
Peneliti
1. Hamidi Pengaruh Perputaran 2013 Perputaran modal kerja
Modal Kerja terhadap berpengaruh positif dan
Profitabilitas Perusa- tidak signifikan terha-
haan : Studi kasus dap Profitabilitas peru-
pada PT. PRAYASA sahaan
INDOMITRA SARA-
NA tahun 2012-2014
2. Julkarnain Pengaruh Modal kerja, 2013 Modal kerja berpengaruh
perputaran Modal ker- terhadap profitabilitas
ja, perputaran kas, dan perusahaan sedangkan
perputaran piutang ter- Perputaran modal kerja ,
hadap Profitabilitas Perputaran kas, dan
Perputaran Piutang tidak
berpengaruh
3. Apit Pengaruh modal kerja, 2015 Perputaran modal kerja,
Susanti pertumbuhan penjualan dan Pertumbuhan Penj-
dan Likuiditas terhadap ualan mempengaruhi Pr-
Profitabilitas ofitabilitas perusahaan &
perusahaan. likuiditas tidak mem-
pengaruhi Profitabilitas
4. A.A Pengaruh Leverage, 2015 pertumbuhan Penjualan
Wela Pertumbuhan Penjua- berpengaruh negatif dan
Yulia lan dan Ukuran Peru- tidak signifikan terhadap
Putra sahaan Terhadap Pro- Profitabilitas pada peru-
fitabilitas sahaan Industri Maka-
nan dan Minuman di
BEI. Ini berarti, jika
pertumbuhan penjualan
semakin meningkat ma-
ka profitabilitas perusa-
haan akan menurun dan
14

hasil ini menunjukkan


bahwa pertumbuhan pen-
jualan bukan faktor uta-
ma yang dapat mem-
pengaruhi profitabilitas,
karena pertumbuhan pe-
njualan disertai dengan
peningkatan biaya dan
penambahan aktiva yang
lebih besar sehingga pe-
ningkatan profitabilitas
yang diharapkan

C. Kerangka Pikir

Menurut Sekaran dalam Sugiyono (2011), kerangka berpikir merupakan

model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor

yang telah diidentifikasi sebagai hal yang penting. Kerangka pikir akan

menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Dalam

penelitian ini menggunakan variabel Perputaran Modal Kerja, Pertumbuhan

Penjualan dan Profitabilitas.

1. Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas

Perusahaan yang mengelolah modal kerjanya dengan efisien dapat

dilihat dari perputaran modal kerjanya. Proses perputaran modal kerja

terjadi mulai saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja dan

kembali lagi menjadi kas. Umumnya untuk mengukur efisien atau tidaknya

pengelolaan modal kerja perusahaan dapat dilihat dari rasio perputaran

modal kerja. Jika perputaran modal kerja semakin tinggi maka semakin

cepat dana atau kas yang diinvestasikan dalam modal kerja yang kembali
15

menjadi kas. Hal itu berarti keuntungan perusahaan perusahaan akan lebih

cepat diterima.

Perusahaan yang tidak dapat memperhitungkan tingkat modal kerja

yang memuaskan, maka perusahaan kemungkinan mengalami insolvency

(tak mampu memenuhi kewajiban jatuh tempo) dan mungkinterpaksa

mengalami dilikuidasi. Modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang

cukup agar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis

dan tidak mengalami kesulitan keuangan dengan menutupi kerugian-

kerugian dan dapat mengatasi keadaan kritis atau darurat tanpa

membahayakan keadaan keuangan perusahaan. Dengan demikian,

perputaran modal kerja berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

2. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Profitabilitas

Perusahaan manufaktur tidak akan berjalan tanpa adanya sistem

penjualan yang baik. Penjualan merupakan ujung tombak dari sebuah

perusahaan. Perusahaan yang meningkatkan pertumbuhan penjualan dengan

menggunakan aset mereka secara efisien serta mengarah pada penggunaan

sumber daya yang optimal dapat diartikan bahwa perusahaan tersebut dapat

mempertahankan posisi ekonomi dan kelangsungan hidupnya memberikan

dampak pada profitabilitas. Pertumbuhan penjualan memiliki pengaruh

terhadap profitabilitas perusahaan. Perusahaan yang memiliki pertumbuhan

penjualan yang tinggi akan meningkatkan profitabilitas perusahaan tersebut

karena adanya pertumbuhan penjualan akan meningkatkan laba perusahaan.


16

Menurut penelitian yang di lakukan oleh Pagano dan Schlvardi

(dikutip oleh Hansen dan Juniarti, 2014), pertumbuhan penjualan

berpengaruh positif terhadap profitabilitas. pertumbuhan penjualan ditandai

dengan peningkatan market share yang akan berdampak pada

peningkatakan penjualan dan profitabilitas perusahaan akan meningkat.

Dengan demikian pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap

profitabilitas.

Berdasarkan uraian teoritis dan hasil – hasil penelitian terdahulu yang

dijabarkan sebelumnya maka kerangka pikir penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Indikator :
Penjualan
WCT :
Aktiva Lancar−Utang Lancar
Sumber :Kasmir (2010)

Perputaran Modal Kerja


(X1)

H1
Profitabilitas

(Y)
H2
Pertumbuhan Penjualan
(X2)

Indikator: Indikator :
Growth Sales Rate : ROA : Laba bersih setelah pajak
Salest – salest −1 Total Aktiva
x 100 % Sumber : Kasmir (2010)
salest−1
Sumber : Kasmir (2010)
17

D. Hipotesis

Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian maka hipotesis

penelitian ini sebagai berikut :

1. Perputaran Modal Kerja berpengaruh positif signifikan terhadap

Profitabilitas pada PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk.

2. Pertumbuhan Penjualan berpengaruh Positif signifikan terhadap

Profitabilitas pada PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam mengumpulkan data, objek studi ini dilakukan di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Waktu yang diperlukan dalam mengumpulkan data kurang

lebih selama 3 bulan. Atau setelah proposal ini diterima, yaitu mulai Bulan

Maret sampai dengan bulan Mei 2021.

B. Jenis dan Sumber Data

Studi ini mengumpulkan data berdasarkan data menurut sifat data, jenis

data menurut cara perolehannya, dan jenis data menurut waktu

pengumpulannya, antara lain :

1. Sifat Data

Jenis data dibagi berdasarkan sifat dan cara memperolehnya antara lain :

a. Data Kuantitatif

Data informasi yang berupa simbol angka atau bilangan.

Berdasarkan simbol–simbol angka tersebut, perhitungan secara

kuantitatif dapat dilakukan untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang

berlaku umum di dalam suatu parameter. Nilai data bisa berubah-ubah

atau bersifat variatif. Proses pengumpulan data kuantitatif tidak

membutuhkan banyak waktu dan sangat mudah dilakukan.

18
19

b. Data Kualitatif

Informasi yang berbentuk kalimat verbal dan berbentuk informasi.

Data kualitatif didapat melalui suatu proses menggunakan teknik analisis

mendalam dan tidak bisa diperoleh secara langsung. Dengan kata lain

untuk mendapatkan data kualitatif lebih banyak membutuhkan waktu dan

sulit dikerjakan karena harus melakukan wawancara, obeservasi, diskusi

atau pengamatan.

2. Jenis Data menurut Cara Perolehan

a. Data Sekunder

Sering disebut metode penggunaan bahan dokumen, karena dalam

hal ini peneliti tidak secara langsung mengambil data sendiri tetapi

meneliti dan memanfaatkan data atau dokumen yang dihasilkan pihak –

pihak. Data sekunder sering disebut metode penggunaan bahan dokumen,

karena dalam hal ini peneliti tidak secara langsung mengambil data

sendiri tetapi meneliti dan memanfaatkan data atau dokumen yang

dihasilkan.

b. Data Primer

Data yang didapat dari sumber pertama, baik individu atau

perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner

yang biasa dilakukan oleh peneliti.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data

Sekunder, yaitu laporan keuangan yang terbitkan secara berkala oleh


20

perusahaan PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk yang terdaftar di Indonesian

Stock Exchange (IDX) selama periode penelitian dengan teknik dokumentasi.

Data penelitian ini diambil dari laporan tahunan perusahaan dan

dipublikasikan, data di peroleh dari Bursa Efek Indonesia, atau dapat diakses

melalui www.idx.co.id.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Triwulan dan

tahunan PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk yang terpublikasi.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah 32 laporan keuangan yang di

ambil pada laporan perbulan PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk bulan

Maret, Juni, September dan juga Desember dengan pengamatan 8 tahun

yakni 2014 – 2019.

E. Metode Analisis

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual terdistribusi normal. Untuk menguji

normalitas, penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.

Adapun kriteria dalam penilian uji ini adalah :


21

1) Jika sig hasil perhitungan data > 0,05 maka data berdistribusi

normal.

2) Jika sig hasil perhitungan data < 0,05 maka data tidak berdistribusi

normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel bebas

(tidak terjadi multikolinearitas). Jika variabel bebas saling berkorelasi,

maka variabel-variabel ini tidak orthogonal adalah variabel bebas yang

nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol.

Dasar pengambilan keputusan pada Uji Multikolinearitas dapat dilakukan

dengan dua cara yakni :

1) Melihat nilai tolerance : Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10

maka artinya tidak terjadi multikolinearitas terhadap data yang di uji.

Jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 maka artinya terjadi

multikolinearitas terhadap data yang di uji.

2) Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) jika nilai VIF lebih

kecil dari 10,00 maka artinya tidak terjadi multikolinearitas terhadap

data yang di uji. Jika nilai VIF lebih besar dari 10,00 maka artinya

terjadi multikolinearitas terhadap data yang di uji.


22

c. Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika Jika variance dan residual

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas

yakni :

1) Jika nilai signifikansi > dari 0,05 kesimpulannya adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas.

2) Jika nilai signifikansi < dari 0,05 kesimpulannya adalah terjadi

heteroskedastisitas.

2. Analisis Statistik Deskriptif

Bagian dari statistika yang berfungsi untuk memberikan gambaran

(deskripsi) mengenai suatu data agar data yang tersaji menjadi mudah

dipahami dan informatif bagi orang yang membacanya. Statistika deskriptif

menjelaskan berbagai karakteristik data seperti rata-rata (mean), jumlah

(sum), simpangan baku (standard devisiasi), varians (variance), rentang

(range), nilai minimun, dan maximum dan sebagainya.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis Linear Berganda. Regresi linear berganda berguna untuk

meramalkan pengaruh dua variabel prediktor atau lebih terhadap satu


23

variabel kriteria atau untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan

fungsional antara dua buah variabel bebas (X) atau lebih dengan sebuah

variabel terikat. Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini

digunakan untuk mengetahui pengaruh Working Capital Turnover, Growth,

terhadap Return of Asset pada PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk. Formulasi

persamaan regresi linear berganda sendiri adalah sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e

Berdasarkan mekanisme hubungan antar variabel maka formulasi

matematis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

ROA = a + b 1 WCT + b 2 DTA + e

Dimana :

Y : Profitabilitas (ROA)

a : Bilangan Konstanta

b 1−¿ b ¿
2
: Koefisien Regresi

X1 : Perputaran Modal Kerja (WCT)

X2 : Pertumbuhan Penjualan

e : Error atau Variabel Pengganggu

F. Uji Hipotesis

1. Uji Koefisien Determinasi ( R2)

Koefisien determinasi ( R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan modal dapat menjelaskan variabel dependen. Dalam

pengujian hipotesis koefffisen determinasi dilihat dari besarnya nilai R

Square ( R2),untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas Perputaran


24

modal kerja dan Pertumbuhan penjualan terhadap Profitabilitas. Nilai R

mempunyai interval 0 sampe 1 (0 ≤ ( R2) ≤ 1). Jika ( R2) bernilai besar

(mendekati 1) berarti variabel bebas dapat memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memproduksi variabel dependen.

Sedangkan jika ( R2) bernilai kecil berarti kemampuan variabel bebas

dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas.

2. Uji t / Parsial

Pengujian hipotesis yang dilakukan secara parsial bertujuan untuk

mengetahui pengaruh dan signifikansi dari masing – masing variabel

independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan

membandingkan t h itungdengan t tabel.

H o : Apabila p-value > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak

H a : Apabila p-value < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima

Berdasarkan hasil pengujian uji t sebagai berikut :

a. Jika H a diterima dan H o ditolak , artinya perputaran modal kerja ¿ ¿)

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ¿ ¿).

b. Jika H o diterima dan H a ditolak, artinya pertumbuhan penjualan ¿ ¿)

tidak memiliki pengaruh signifikan secara parsial terhadap

profitabilitas ¿ ¿).

G. Defenisi Operasional

Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi

objek pengamatan penelitian. Ada dua variabel yang digunakan dalam


25

penelitian ini, yaitu variabel dependen atau variabel terikat yang selanjutnya

dinyatakan dengan simbol Y dan variabel independen atau variabel bebas yang

dinyatakan dengan simbol X.

1. Variabel Bebas (X)

a. Perputaran Modal Kerja ( X 1 )

Perputaran modal kerja merupakan salah satu rasio untuk mengukur

atau menilai keefektifannya modal kerja perusahaan selama periode

tertentu. Artinya, seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu

periode atau dalam beberapa periode.

b. Pertumbuhan Penjualan ( X ¿ ¿2)¿

Pertumbuhan Penjualan menggambarkan kenaikan jumlah penjualan

dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu. Keberhasilan tersebut

menjadi tolak ukur investasi untuk pertumbuhan pada masa yang akan

datang. Semakin besar aset diharapkan semakin besar hasil operasional

yang dihasilkan perusahaan.

2. Variabel Terikat (Profitabilitas) (Y)

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periode

akuntansi. Dalam penelitian ini, digunakan return on asset yang dimana

akan memberikan penjelasan perihal kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba dengan menggunakan aset yang dimiliki.


26

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel


Sumber Skala
Variabel Proksi
Acuan Data
Perputaran Penjualan Kasmir,
Modal Kerja WCT = Rasio
Aktiva Lancar−Utang Lancar 2010
Pertumbuhan Growth Sales Rate =
Salest – salest −1 Kasmir,
Penjualan Rasio
x 100 % 2010
salest−1
Kasmir,
Laba Bersi h setela h Pajak
Profitabilitas ROA = 2010 Rasio
Total Aktiva

H. Sistematika penulisan

Sistematika penulisan ini diuraikan sebagai berikut :

 Halaman sampul

 Halaman judul

 Lampiran persetujuan

a. Lembaran persetujuan pembimbing

b. Lembaran persetujuan dan pengesahaan kelulusan

 Abstrak

 Kata pengantar

 Daftar isi

 Daftar tabel

 Daftar lampiran

 BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini berisikan latar belakang dan perumusan masalah,

tujuan penulisan dan manfaat penulisan.


27

 BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

Pada bagian ini berisikan uraian mengenai toeri-teori yang

mendukung dasar permasalahan penelitian, rincian penelitian sebelumnya

dan kerangka konsep.

 BAB III METODE PENELITIAN

Pada bagian ini berisikan uraian mengenai metode yang

digunakan, sistematika penelitian seperti bagaimana penelitian akan

dilakukan, Teknik pengumpulan data, dan analisi data yang digunakan.

 BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

Pada bagian ini berisikan uraian menengenai gambaran umum

lokasi PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk, sejarah singkat berdirinya PT.

Ultra Jaya Milk Industri, Tbk, visi dan misi PT. Ultra Jaya Milk Industri,

Tbk, struktur organisasi PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk sel, tugas dan

fungsi masing-masing bagian pada PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk.

 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini secara berturut-turut akan disajikan gambaran

deskripsi tentang Perputaran Modal Kerja dan Pertumbuhan Penjualan

pada PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk

Setelah deskripsi data selanjutnya disajikan pada pengujian hipotesis

yang dilakukan dengan motode statistic deskripsi dan uji instrument. Dan

dilanjutkan dengan tafsiran hasil uji hipotesis.


28

 BAB VI PENUTUP

Pada bagian ini berisikan kesimpulan dari penelitian ini dan juga

saran atau masukan yang mungkin akan brguna bagi Lembaga pajak, wajib

pajak umkm dan juga buat pembaca yang akan melakukan penelitian

dengan teman yang sama.

 Daftar pustaka

 Pernyataan keahlian tulisan

Lampiran
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Dewi. (2011). Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Persediaan


terhadap Profitabilitas (ROA) pada perusahaan Farmasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 - 2013, Jurnal
Akuntansi
Arif, Syaiful, dkk. (2015). Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Leverage, dan
Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas (Studi pada
Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada Tahun 2011 – 2013), Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)
Vol. 27 No. 1
Dewi, Lisnawati dan Rahayu, Yuliastuti. (2016). Pengaruh Perputaran Modal
Kerja terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Indonesia, Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 5 No. 1 ISSN :
2460 – 0585
Halim, Abdul, (2009). Manajemen Keuangan Bisnis. Ciawi – Bogor : Penerbit
Ghalia Indonesia.Edisi kedua
Hamidi (2015). Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas
Perusahaan : Studi Kasus pada PT. Prayasa Indomitra Sarana tahun
2012 – 2014, Jurnal Measurement Volume 9 No. 2 ISSN : 2252 – 5394
Hansen, Verawati dan Juniarti. (2014). Pengaruh Family Control, Size, Sales
Growth dan Leverage terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan
pada Sektor Perdagangan, jasa, dan Investasi. Business Accounting
Review, Vol. 2, No. 1, h. 121-130
Home, James C. Van dan John M. Wachowicz, Jr. (2012). Fundamental of
Finanvial Managemen. Edisi 13. Jakarta : Salemba Empat
Julkarnain. (2013). Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Perputaran
Kas,dan Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas pada Perusahaan
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2008-2011. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjung Pinang.
Diakses tanggal 12 februari 2018. Hal. 1
Jumingan, (2011). Analisa Laporan Keuangan. Cetakan Keempat. Bandung :
Bumi Aksara.
Kasmir, (2010). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta : Penerbit Kencana
Lestianti, Nia. (2016). Pengaruh Efisiensi Modal kerja, Pertumbuhan Penjualan,
dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas Perusahaan : Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.

29
30

Lutfi Putra Jaya, (2012). Pemgaruh Perputaran Modal Kerja terhadap


Profitabilitas. Jurnal Ranggagading, Vol. 7, No. 2
Munawir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty
Nurul Saeful, Asti, (2012). Pengaruh Variasi Produk dan Kemasan Terhadap
Proses Keputusan Pembelian
Putra Yulia, Welia, dkk. (2015). Pengaruh Leverage, Pertumbuhan Penjualan
dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas, Jurnal E- Jurnal
Manajemen Unud, Vol. 4, No. 7. ISSN : 2302-8912
Rasejh, M dan N. R.V. Ramana Reddy. (2011). Impact of Working Capital
Management on Firm’s Profitability. Global Journal of Finance and
Management. 3 (1). PP.151-158
Rinny Meidiyustiani (2016). Pengaruh Modal Kerja, Ukuran Perusahaan,
Pertumbuhan Penjualan dan Likuiditas terhadap Profitabilitas pada
Perusahaan Manufaktur sektor Industri Barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2010 – 2014,
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 5 No. 2 ISSN : 2252 7141 BPFE
Sartono, Agus. (2012). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi keempat.
Yogyakarta :
Sofyan, Sayfri Harahap. (2008). Prinsip dan Konsep Laporan Keuangan. Penerbit
: Bumi Aksara
Supriyadi, Yoyon dan Fani Fazriani. (2011). Pengaruh Modal Kerja Terhadap
Tingkat Likuiditas dan Profitabilitas (studi kasus pada PT. Timah, Tbk
dan PT. Antam, Tbk). Jurnal ilmiah Ranggagading. 11 (I) pp - I - 11
Susanti, Apit (2015). Pengaruh Modal Kerja, Pertumbuhan Penjualan dan
Likuiditas terhadap Profitabilitas Perusahaan, Jurnal Bisnis dan
Akuntansi Volume 17, No. 1a ISSN
Susanto, Iriani, dkk. (2014). Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas
Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di BEI, Jurnal EMBA volume. 2
No. 4, Hal 482 – 490 ISSN
Taufik Ibrahim, Faizal dan Tri Widyarti, Endang. (2015). Analisis Pengaruh
Leverage, Likuiditas, Perputaran Modal Kerja, dan Pertumbuhan
Penjualan terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi pada Perusahaan
Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI
pada tahun 2009 – 2013), Jurnal Manajemen volume 4, Nomor 3, tahun
2015, halaman 1-9 ISSN (online)
31

Timbul, Yunandik. (2013). Perputaran Modal Kerja dalam Mengukur tingkat


Profitabilitas pada PT. Jasa Angkasa Semesta, Tbk. Jakarta universitas
Sam Ratulangi. Manado. Diakses tgl 12 februari 2018. Hal 1
Yulia Putra, dkk. (2015). Pengaruh Leverage Pertumbuhan Penjualan dan
Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas, Jurnal E- Jurnal
Website : www.idx.co.id
SPSS yang di gunakan SPSS versi 22

Anda mungkin juga menyukai