Anda di halaman 1dari 2

Penentu Profitabilitas Sektor Farmasi dan Kesehatan Perusahaan di Bursa Efek Indonesia

Abstrak :

Manajemen perusahaan memegang peranan penting dalam menjaga kelangsungan hidup


perusahaan operasi dan juga dalam penilaian perusahaan secara keseluruhan. Memiliki manajemen
yang andal memang penting, tetapi a pimpinan perusahaan juga memerlukan analisis rasio
keuangan. Pasar modal kini semakin masuk permintaan oleh publik. Tidak hanya sebagai sumber
pendanaan bagi perusahaan, pasar modal kini menjadi sarana bagi investor untuk berinvestasi.
Profitabilitas rata-rata sebagai instrumen bagi investor untuk berinvestasi berfluktuasi perusahaan
farmasi cenderung menurun. Hal ini memungkinkan investor untuk mengalami risiko. Untuk itu
investor perlu diketahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi profitabilitas. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari rasio keuangan terhadap profitabilitas perusahaan
farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Rasio keuangan yang digunakan adalah rasio
profitabilitas perusahaan, return on assets, Debt to Equity Ratio.Data dikumpulkan dengan studi
dokumentasi melalui www.idx.co.id kemudian dianalisis secara linier berganda regresi dengan
bantuan software SPSS V.21, Hasil penelitian menunjukkan ada yang positif dan tidak signifikan
hubungan antara total asset turnover dan Return on Assets, terdapat hubungan yang positif dan
signifikan hubungan antara current ratio dengan Return on Asset pada perusahaan farmasi dan
kesehatan,dan terdapat hubungan negatif dan tidak signifikan antara debt to equity ratio.
Berdasarkan hasil Dari penelitian tersebut, saran yang dapat diberikan kepada perusahaan subsektor
farmasi adalah meningkatkan penggunaan aktiva lancar perusahaan seperti menjaga arus kas,
mengelola persediaan dan pengendalian piutang usaha. Serta dapat meningkatkan penggunaan
hutang perusahaan untuk menambah aset perusahaan yang mana diharapkan dapat meningkatkan
laba perusahaan.

Perkenalan

Pada saat ini, industri berkembang pesat begitu juga dengan persaingan antar perusahaan
khususnya perusahaan yang menghasilkan produk sejenis, akan semakin berjuang untuk
memenangkan persaingan tersebut. Ini adalah sebuah tantangan bagi perusahaan, karena tujuan
akhir yang ingin dicapai perusahaan adalah mendapatkan hasil yang maksimal untung atau untung.
Dengan demikian manajemen perusahaan harus mampu mengelola semua sumber daya yang
dimiliki perusahaan secara maksimal dan juga diharapkan pihak manajemen dapat mengambil
keputusan yang mendukung tercapainya tujuan perusahaan nantinya sehingga perusahaan mampu
menunjukkan kinerja keuangan yang baik mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Manajemen perusahaan memegang peranan penting dalam menjaga kelangsungan hidup
perusahaan operasi dan juga dalam penilaian perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu,
manajemen perusahaan harus mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Termasuk dalam bidang
keuangan sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien,
sehingga perusahaan dapat berkembang dan meningkatkan nilai perusahaan.Memiliki manajemen
yang andal memang penting, namun sebuah perusahaan juga membutuhkan analisa terhadap
perusahaan tersebut rasio keuangan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keadaan dan
kemampuan perusahaan dalam mengatasi permasalahan dan membuat keputusan yang tepat untuk
mengatasi masalah tersebut. Dengan menganalisis rasio keuangan, perusahaan manajemen akan
mengetahui bagaimana posisi keuangan perusahaan. Selain manajemen dan perusahaan, analisis
rasio keuangan juga diperlukan oleh pihak yang berkepentingan seperti investor untuk menilai
kondisi keuangan perusahaan dan bagaimana perkembangan perusahaan (Munawir, 2017)
Analisis rasio keuangan terdiri dari analisis likuiditas, analisis solvabilitas, analisis profitabilitas,
leverage analisis, analisis aktivitas, analisis pertumbuhan, analisis penilaian pasar, dan analisis
produktivitas (Harahap,2010). Dalam penelitian ini, penulis hanya menggunakan rasio profitabilitas,
rasio aktivitas, rasio likuiditas, dan solvabilitas rasio karena rasio ini lebih umum digunakan. Salah
satu cara untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan adalah dengan melihat kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba atau laba melalui rasio rentabilitas. Jika profitabilitas
menunjukkan hasil yang baik, hal ini menggambarkan kemampuan perusahaan yang tinggi dalam
memperoleh laba. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas perusahaan diukur dengan menggunakan
Return on Assets (ROA). Berdasarkan Sartono (2008), return on assets merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset yang digunakan.
ROA menggambarkan besarnya laba bersih yang dapat diperoleh perusahaan dari totalnya aktiva.
Tingkat profitabilitas yang menunjukkan hasil yang positif akan berdampak baik bagi perusahaan
kegiatan operasional.Total Asset Turnover adalah salah satu jenis rasio aktivitas yang digunakan
untuk mengetahui berapa kali perputaran asset periode tertentu melalui penjualan. Dengan
menghitung tingkat perputaran total aset, akan diketahui seberapa jauh levelnya efisiensi yang
dapat dicapai oleh perusahaan dalam mengelola asetnya (Artini, 2018). Semakin tinggi totalnya
tingkat perputaran aset semakin baik karena mengindikasikan semakin tinggi efisiensi perusahaan
dalam menggunakan asetnya menghasilkan pendapatan. Salah satu indikator rasio likuiditas adalah
Current Ratio. Current ratio merupakan alat ukur yang dapat digunakanuntuk melihat kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya (Sartono, 2010). Rasio ini
menjelaskan seberapa jauh aktiva lancar yang dimiliki perusahaan mampu memenuhi kewajiban
lancar perusahaan. Itu semakin besar perbandingan antara aset lancar dan kewajiban lancar, maka
semakin tinggi kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Debt to Equity
Ratio merupakan salah satu indikator rasio solvabilitas atau rasio leverage. Debt Equity Ratio adalah
rasio digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan hutang terhadap total ekuitas yang dimiliki
oleh perusahaan. DER menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban
keuangannya yang ditunjukkan oleh sebagian dari modal sendiri perusahaan digunakan untuk
membayar hutang (Sartono, 2012). Semakin besar nilai DER suatu perusahaan menandakan
perusahaan tersebut menggunakan lebih banyak hutang dalam modalnya yang pada akhirnya akan
meningkatkan resiko perusahaan dalam memperoleh laba. Dalam penelitian ini ruang lingkup yang
dipilih adalah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi dan kesehatan. Dalam Buku Analisis
Industri Farmasi yang diterbitkan Kementerian Perindustrian RI, di masa Covid-19 pandemi, justru
menciptakan peluang produksi bagi industri farmasi dan kesehatan di Indonesia negara. Namun,
karena masih bergantung pada bahan baku impor, pandemi ini justru berkurang produksi industri
farmasi di Indonesia. Namun, relaksasi peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah di masa
pandemi ini sangat membantu industri farmasi di Indonesia. Selama pandemi COVID-19 yang terjadi
di awal tahun 2020, kebutuhan akan vitamin, suplemen, dan obat-obatan di secara umum
meningkat sehingga secara umum industri farmasi mengalami pertumbuhan yang cukup besar,
ditandai oleh PDB industri farmasi yang tumbuh tertinggi di antara 15 industri pengolahan nonmigas
kelompok industri pada tahun 2020 sebesar 10,75%. Hal ini tidak terlepas dari permintaan yang
terus meningkat komoditas farmasi dan alat kesehatan dari masyarakat dan pemerintah untuk
mengantisipasi dan menekan wabah COVID-19. Tapi kembali lagi ke situasi ekonomi di Indonesia,
seiring berjalannya waktu situasi ekonomi selalu berubah yang dapat mengakibatkan tingkat
profitabilitas perusahaan juga menjadi tidak stabil. Berikut adalah daftar perusahaan sektor farmasi
dan kesehatan yang tercatat di Bursa Indonesia Pertukaran tahun 2018-2020 beserta data Return on
Assets:

Anda mungkin juga menyukai