Anda di halaman 1dari 3

Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, dan Rasio

Aktivitas Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan


Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI
Periode 2020-2022

Latar Belakang
Perubahan perekonomian di era globalisasi saat ini perkembangan perekonomian
merupakan suatu perkembangan yang cukup penting. Saat ini dunia telah memasuki era
Revolusi Industri 4.0, termasuk Indonesia. Revolusi Industri 4.0 diluncurkan oleh
perwakilan berpengalaman dari berbagai bidang di Jerman pada tahun 2011. Dunia usaha
menjadi salah satu cara yang tepat untuk bertahan dalam naik turunnya perekonomian di
era revolusi industri moderen.

Bagi investor, pertumbuhan perusahaan adalah tujuan investasi yang penting.


Pesatnya pertumbuhan perusahaan merupakan suatu peluang yang diharapkan oleh
investor di masa depan dan dengan demikian menjadi perhatian investor lainnya. Tentu
saja perusahaan mempunyai tujuan yang ingin dicapai, salah satunya adalah untuk
memaksimalkan keuntungan untuk mencapai tujuan ini, perusahaan membutuhkan
pengelolaan yang baik agar perusahaan dapat terus meningkat keuntungannya pada setiap
periodenya. Semakin baik keberhasilan suatu perusahaan maka semakin besar pula minat
investor untuk menanamkan modalnya. Laba sering digunakan sebagai dasar untuk pasar
investasi dan perkiraan memprediksi perubahan laba di masa depan, memprediksi laba
apa yang akan diperoleh mengalami kenaikan atau penurunan memerlukan suatu teknik
analisis dalam laporan keuangan diterbitkan.

Pada perusahaan dari berbagai industri yaitu kategori makanan dan minuman
yang merupakan salah satu jenis pasar saham di Indonesia yang mempunyai potensi
untuk terus berkembang. Perusahaan makanan dan minuman dipilih dalam penelitian ini
karena mempunyai peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan pokok dan
perkembangannya sangat pesat. Hal ini dikarenakan kebutuhan pokok merupakan
kebutuhan masyarakat sehari-hari dan juga sangat sistematis perusahaan.
Pertumbuhan laba merupakan informasi yang mungkin terkandung dalam
laporan keuangan, yang sangat penting bagi pihak internal dan eksternal perusahaan.
Pertumbuhan laba mempunyai beberapa kegunaan, seperti menilai tingkat efisiensi
manajemen, menilai tingkat profitabilitas jangka panjang perusahaan, dan menilai tingkat
risiko investasi. Pertumbuhan laba dapat dipahami sebagai pertumbuhan laba dalam
satuan persentase. Perhitungan pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan
laba periode saat ini dengan periode sebelumnya dibagi laba periode sebelumnya
(Harahap 2016).

Menurut Sutrisno (2012:215) Rasio Likuiditas adalah kemampuan perusahaan


untuk membayar kewajibannya yang segera harus dipenuhi. Kewajiban yang segera harus
dipenuhi adalah hutang jangka pendek, oleh karena itu rasio ini bisa digunakan untuk
mengukur tingkat keamanan kreditor jangka pendek, serta mengukur apakah perusahaan
tidak akan terganggu bila kewajiban jangka pendek ini segera ditagih.

Rasio leverage (Sudana, 2011) adalah rasio yang mengukur seberapa besar
penggunaan hutang dalam pembelanjaan perusahaan. Rasio ini menunjukkan seberapa
besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar hutang perusahaan
berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Menurut Sudana (2011) semakin besar rasio ini
maka semakin besar penggunaan hutang dalam membiayai investasi pada aktiva dan
risiko keuangan perusahaan semakin meningkat. Leverage menjadi indikasi efisiensi
kegiatan bisnis perusahaan serta pembagian resiko usaha antara pemilik perusahaan dan
para pemberi pinjaman atau kreditur, sebagian pos utang jangka pendek, menengah dan
panjang menanggung biaya bunga (Safitri, 2018)

Menurut Kasmir (2012:172), Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan


melakukan pengukuran tingkat efektifitas sebuah perusahaan dalam menggunakan atau
mengelola aktiva yang dimilikinya, atau dapat juga dikatakan sebagai sebuah rasio yang
digunakan untuk melihat tingkat efisiensi sebuah perusahaan dalam pemanfaatan sumber
daya yang dimiikinya. Tingkat efisiensi yang dimaksud merupakan efisiensi dalam
bidang penjualan, persediaan, penagihan piutang dan efisiensi dibidang lainnya. Rasio
aktifitas mengganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antar
penjualan dan berbagai unsur aktiva, yaitu persediaan, piutang, aktiva tetap, dan aktiva
lainnya (Anggraeni, 2017).
Perusahaan yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur
subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena industri
ini bergerak pada sektor kebutuhan pokok. Sektor industri ini berkembang karena
makanan dan minuman merupakan kebutuhan masyarakat sehari-hari. Tujuan penelitian
adalah menganalisis perkembangan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2020-2022 dengan menggunakan indikator
keuangan seperti Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas.

Anda mungkin juga menyukai