Latar Belakang
Perubahan perekonomian di era globalisasi saat ini perkembangan perekonomian
merupakan suatu perkembangan yang cukup penting. Saat ini dunia telah memasuki era
Revolusi Industri 4.0, termasuk Indonesia. Revolusi Industri 4.0 diluncurkan oleh
perwakilan berpengalaman dari berbagai bidang di Jerman pada tahun 2011. Dunia usaha
menjadi salah satu cara yang tepat untuk bertahan dalam naik turunnya perekonomian di
era revolusi industri moderen.
Pada perusahaan dari berbagai industri yaitu kategori makanan dan minuman
yang merupakan salah satu jenis pasar saham di Indonesia yang mempunyai potensi
untuk terus berkembang. Perusahaan makanan dan minuman dipilih dalam penelitian ini
karena mempunyai peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan pokok dan
perkembangannya sangat pesat. Hal ini dikarenakan kebutuhan pokok merupakan
kebutuhan masyarakat sehari-hari dan juga sangat sistematis perusahaan.
Pertumbuhan laba merupakan informasi yang mungkin terkandung dalam
laporan keuangan, yang sangat penting bagi pihak internal dan eksternal perusahaan.
Pertumbuhan laba mempunyai beberapa kegunaan, seperti menilai tingkat efisiensi
manajemen, menilai tingkat profitabilitas jangka panjang perusahaan, dan menilai tingkat
risiko investasi. Pertumbuhan laba dapat dipahami sebagai pertumbuhan laba dalam
satuan persentase. Perhitungan pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan
laba periode saat ini dengan periode sebelumnya dibagi laba periode sebelumnya
(Harahap 2016).
Rasio leverage (Sudana, 2011) adalah rasio yang mengukur seberapa besar
penggunaan hutang dalam pembelanjaan perusahaan. Rasio ini menunjukkan seberapa
besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar hutang perusahaan
berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Menurut Sudana (2011) semakin besar rasio ini
maka semakin besar penggunaan hutang dalam membiayai investasi pada aktiva dan
risiko keuangan perusahaan semakin meningkat. Leverage menjadi indikasi efisiensi
kegiatan bisnis perusahaan serta pembagian resiko usaha antara pemilik perusahaan dan
para pemberi pinjaman atau kreditur, sebagian pos utang jangka pendek, menengah dan
panjang menanggung biaya bunga (Safitri, 2018)