PENDAHULUAN
perindustrian di suatu negara atau daerah, maka semakin banyak jumlah dan
telah mendorong dunia industri baik kelas kecil, menengah ataupun besar. Untuk
ekonomi global saat ini menimbulkan ketatnya persaingan usaha yang memiliki
umumnya tidak hanya berorientasi pada pencapaian laba maksimal, tetapi juga
sahamnya (Debi dan Tri, 2016). Nilai perusahaan dijadikan fokus utama dalam
atau tidak. Nilai perusahaan tidak hanya mencerminkan bagaimana nilai intrinsik
pada saat ini tetapi juga mencerminkan prospek dan harapan akan kemampuan
perusahaan tersebut dalam meningkatkan nilai kekayaan dimasa depan (Aniela,
para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan yang mana dapat
para calon investor. Nilai perusahaan yang meningkat akan mempengaruhi nilai
investasi yang tinggi kepada pemegang saham. Nilai perusahaan pada dasarnya
dapat diukur melalui beberapa aspek, salah satunya adalah dengan harga pasar
penilaian investor secara keseluruhan atas setiap ekuitas yang dimiliki. Dalam
perusahaan dari apa yang telah ditanamkan oleh pemilik perusahaan. Terdapat
suatu periode tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang mempunyai
perusahaan tersebut baik dan berprospek untuk jangka panjang, sehingga dapat
saham yang tinggi, berakibat pada naiknya harga saham. Harga saham yang
terdiri atas profit margin, basic earning power, return on assets, dan return on
equity. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diukur dengan return on equity
pemegang saham.
perusahaan jika ditinjau dari aktiva, total penjualan, rata-rata total penjualan dan
total aktiva rata-rata (Sri, 2013). Total aktiva perusahaan yang semakin besar
perusahaan telah memiliki arus kas yang positif serta diperkirakan akan
penjualan bersih. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki ukuran
perusahaan yang besar, akses untuk mendapatkan pendanaan dari luar menjadi
lebih mudah, karena dilihat dari penjualan yang tinggi memiliki prospek usaha
satu indikator di dalam menilai suatu perusahaan serta menjadi alasan para
meningkat. Besar atau kecilnya ukuran sebuah perusahaan bisa diukur melalui
jumlah penjualan, total modal, ataupun total aset milik perusahaan tersebut
(Yanti & Oktari, 2018). Perusahaan yang berukuran besar cenderung lebih
agar nilai perusahaannya terlihat baik di mata para stakeholdernya. Namun pada
tersebut dari para stakeholdernya salah satunya dengan cara manajemen laba
dengan bermacam tujuan, tetapi tujuan utama dari manajemen laba adalah
tertentu.
kerja. Pada dasarnya, rasio ini sangat penting untuk mengetahui kondisi
perusahaan. Model yang didasarkan pada kajian (McNichols) serta (Dechow &
spesifik akrual. Rasio akrual modal kerja mampu memberi gambaran posisi
di Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satu dari indikator pertumbuhan ekonomi
konstruksi bangunan adalah hal yang menjanjikan untuk masa depan dan
menjadi pilihan yang aman untuk berinvestasi sebagai investor. Prospek cerah ini
tentunya tidak lepas dari kebutuhan masyarakat yang mereka anggap barang
yang dimiliki sebagai bagian dari kebutuhan pokok yang harus dipenuhi,
keberadaannya harus dipenuhi (Rizal dan Sahar, 2015). Tujuan dari perusahaan
bangunan jika dilihat dari laporan keuangan, kas operasional WIKA pada akhir
September 2018 tercatat minus 3,71 triliun. Pada periode yang sama, arus kas
operasi PTPP juga kurang dari Rp 1,82 triliun. Jika dilihat dari laporan keuangan
pada tahun 2018, kinerja keuangan pada perusahaan kontruksi bangunan masih
melemah dengan anggaran yang masih minus belum sesuai target. Pada tahun
sektor perumahan, yaitu sebesar Rp 56,75 miliar atau setara dengan 33,74%.
Peningkatan dari 2020 menuju pada tahun 2021, diperkirakan sektor konstruksi
Covid-19, serta dorongan penggunaan produk rumah tangga yang tinggi, serta
2021).
pesat memunculkan pengaruh pada persaingan antar industri. Serta tiap industri
mempunyai tujuan yang akan dicapai dalam usahanya tersebut. Dalam upaya
yang dilakukan oleh Selfiyan (2021) manajemen laba tidak dapat memediasi
Periode 2017-2021?
Periode 2017-2021?
Periode 2017-2021?
Periode 2017-2021?
Periode 2017-2021?
Periode 2017-2021?
2017-2021?
2017-2021?
2. Bagi Perusahaan
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan
3. Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
Teori sinyal atau signalling theory dikembangkan oleh Ros pada tahun
di luar perusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku
gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang
lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar
tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu akan menganalisis sebagai signal baik
(good news) atau signal buruk (bad news). Jika informasi tersebut bernilai positif
maka investor akan menilai secara positif dan mampu membedakan antara
perusahaan yang berkualitas atau tidak, sehingga harga saham akan semakin
tinggi dan nilai perusahaan meningkat. Namun, jika investor memberikan signal
perusahaan yang baik dapat menjadi signal positif dan sebaliknya nilai
perusahaan yang buruk dapat menjadi signal negatif. Hal ini disebabkan karena
sehingga perusahaan yang bernilai tidak baik cenderung akan dihindari investor.
perusahaan merupakan nilai pasar suatu perusahaan dimana jika harga saham
naik maka tingkat kesejahteraan para pemegang saham juga naik karena
pemegang saham telah memilih orang-orang yang kompeten di bidangnya untuk
dapat tercapai.
yang telah dicapai oleh suatu perusahaan dan nilai perusahaan sebagai
nilai perusahaan sangat penting artinya bagi keberlangsungan bisnis sebab hal
perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang
tinggi membuat nilai perusahaan tinggi juga. Tingginya nilai saham dapat
ini namun juga pada prospek perusahaan di masa mendatang. Bagi perusahaan
dalam wujud semakin tingginya harga saham, yang merupakan pencerminan dari
diartikan bahwa keputusan investasi itu penting, karena untuk mencapai tujuan
pada saat ini tetapi juga mencerminkan prospek dan harapan akan
2.1.3 Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk
yang memiliki laba besar sangat diminati oleh investor, karena diharapkan
mampu memberikan pengembalian laba (return) yang lebih besar bagi investor
ini berkaitan erat dengan perusahaan yang ingin menampilkan performa terbaik
berikut :
untuk mencapai tujuan. Perusahaan besar memiliki kontrol yang lebih baik
lebih banyak sumber daya untuk dapat meningkatkan nilai dari perusahaan,
karena perusahaan besar memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber-
dapat ditunjukkan dengan menggunakan total aset, total penjualan bersih, rata-
rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva. Semakin besar total aset
penjualan maka semakin banyak juga perputaran uang dalam perusahaan. Dan
semakin besar total aktiva maka semakin besar modal yang akan ditanam
Ukuran ¿
……………………(2.4)
angka laporan keuangan atau memanipulasi informasi laba yang diperoleh suatu
perusahaan (Ponto dan Rasyid, 2017). Manajer dapat menaikkan, menurunkan,
atau meratakan laba. Informasi laporan laba sangat penting bagi investor
kinerja dan kondisi perusahaan. Istilah intervensi dan mengelabui ini membuat
yang masih menggunakan prosedur dan metode akuntansi yang dapat diterima
keuangan, khususnya pada angka yang berada di paling bawah yaitu laba
memaksimalkan utilitas manajer atau nilai pasar dari perusahaan (Putri, 2012).
Manajemen laba menjadi salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas
dapat mengakui laba periode berjalan menjadi lebih kecil atau besar dari
biaya.
Manajemen laba melalui aktivitas riil merujuk pada rekayasa angka laba
ditujukan untuk menunjukkan laba pada angka tertentu sesuai dengan keinginan
1) Taking a Bath
Taking a bath adalah pola yang paling ekstrim yang digunakan dalam
praktik manajemen laba. Pola ini dilakukan dengan cara menjadikan laba
Minimisasi laba adalah pola manajemen laba yang dilakukan dengan cara
3) Maksimasi Laba
cara menjadikan laba pada laporan keuangan periode berjalan lebih tinggi
Peraatan laba merupakn pola manajemen yang paling popular dan sering
yang
beberapa teknik yang mungkin di lakukan. Teknik- teknik ini di dasarkan atas
menghasilkan angka laba sesuai dengan yang di inginkan. Menurut Aryes (1994)
accounting changes)
keuntungan perusahaaan.
discretionary accrual :
Keterangan :
periode ke t
periode
ke t
periode ke t
𝑒 = error
manajemen laba, karena perusahaan yang besar selalu memiliki lebih banyak
yang besar dapat menjaga reputasi mereka dengan melakukan manajemen laba
melakukan perataan laba. Hal itu dilakukan mereka mempunyai biaya politik
yang lebih besar, biaya politik timbul karena ukuran perusahaan yang besar dan
dan meningkatkan laba dilihat sebagai sinyal positif oleh investor berkaitan
dengan kinerja perusahaan. Hal tersebut terjadi disebabkan perusahaan yang
kinerja yang baik, sehingga menimbulkan sentimen positif dari investor dan dapat
masa yang akan datang sehingga semakin baik nilai perusahaan di mata
investor.
perusahaan. Dalam hal ini skala perusahaan dilihat dari total aset yang dimiliki
perusahaan memiliki total aset yang besar, pihak manajemen lebih leluasa dalam
pemilik atas aset. Jumlah aset yang besar akan menurunkan nilai perusahaan
jika dilihat dari pemilik perusahaan, akan tetapi jika dilihat dari sisi manajemen,
sinyal positif kepada investor atau kreditur dalam pengambilan keputusan untuk
perusahaan, karena kelompok itu berada dalam kondisi yang paling tidak tingkat-
tingkat kepastiannya. (Ali, 2002; dalam Lestari dan Pamudji, 2013). Manajemen
laba dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan, tapi terbatas pada periode
tertentu dan tidak akan meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang.
Hal ini terjadi karena manajemen laba merupakan tindakan memodifikasi laporan
cara memilih kebijakan akuntansi oleh manajemen yang bersifat subjektif, yang
mempengaruhi tingkat laba yang dihasilkan. Salah satu cara yang dilakukan
demikian, ketika terjadi perilaku manajemen laba maka kualitas laba yang
disajikan dalam laporan keuangan menjadi rendah dan tidak akurat, hal ini
buruknya nilai perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aset, yang
manajemen laba yang bertujuan untuk mengelabuhi pihak lain yang ingin
mengetahui dan menilai kinerja dan kondisi perusahaan. Upaya manajerial itu
2017).
2.3 Penelitian Terdahulu
tidak bisa memediasi leverage terhadap nilai perusahaan dan manejemen laba
analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu analisis
deskriptif, kemudian analisis regresi yang diawali dengan uji asumsi klasik. Hasil
manajemen
laba pada perusahaan perbankan dan Net Profit Margin (NPM) terbukti
Penelitia
Perusahaan an an struktur an
pada ukuran
Perusahaan perusahaa
Pertambangan n (size)
2012-2016 h terhadap
struktur
modal, dan
struktur
modal tidak
berpengaru
h signifikan
terhadap
nilai
perusahaa
n.