Anda di halaman 1dari 4

A.

Latar Belakang
Perkembangan ekonomi tidak lepas dari kondisi investasi di suatu negara yang berkaitan erat
dengan pasar modal. Pasar modal berperan sebagai perantara antara calon investor dengan
perusahaan pada saat melakukan transaksi. Dalam hal ini strategi yang tepat dibutuhkan untuk
menganalisa dan membaca pergerakan pasar agar perusahaan dapat mencapai keberlanjutan
dalam bisnisnya. Tujuan dari perumusan strategi tersebut yaitu memaksimalkan nilai perusahaan
agar semakin diterima oleh pemodal atau investor (Husnan, 2006). Tujuan utama manajemen
keuangan yaitu memaksimalkan kekayaan pemegang saham (Brigham dan Houston, 2010). Oleh
karena itu, kenaikan nilai perusahaan berarti akan menaikkan kekayaan pemodal atau investor.
Investor tentunya memiliki tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Jangka pendek dari
yang diharapkan investor adalah mendapatkan keuntungan dengan adanya perubahan nilai saham
atau capital gain sementara dalam tujuan jangka panjang diharapkan dapat memberikan
kesejahteraan bagi investor dalam bentuk kenaikan harga saham dan pendapatan hasil usaha atau
dividen.
Saham merupakan surat berharga berupa ekuitas atau modal yang dikeluarkan oleh
perusahaan. Saham mencerminkan aktivitas permodalan yang dilakukan oleh perusahaan dalam
mengelola dan mengoperasikan bisnis perusahaan. Pendanaan perusahaan dilakukan oleh
perusahaan salah satunya dengan emisi saham baru. Perubahan harga dalam perusahaan
ditentukan dengan aktivitas yang terdapat di pasar modal yang berasal dari permintaan dan
penawaran saham di pasar modal. Hal ini menjadikan investor akan membutuhkan berbagai
informasi untuk mengetahui kinerja perusahaan di pasar modal yang tentunya akan digunakan
sebagai pengambilan keputusan dalam berinvestasi. Nilai perusahaan akan terlihat dari harga
sahamnya. Dengan begitu, harga saham akan mendorong tingkat kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya di perusahaan (Sitepu & Effendi, 2014). Dalam hal ini tidak lepas dari
Tingkat profitabilitas Perusahaan itu sendiri. Itulah sebabnya profitabilitas Perusahaan
merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusaahan. Karena dari Tingkat profitabilitas
yang baik para investor akan tertarik pada Perusahaan.
Tingkat profitabilitas menggambarkan kinerja perusahaan yang dilihat dari kemampuan
perusahaan menghasilkan profit. Kemampuan perusahaan memperoleh profit ini menunjukan
apakah perusahaan mempunyai prospek yang baik atau tidak dimasa yang akan datang.
Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan return on assets (ROA) karena dapat
menunjukan bagaimana kinerja perusahaan dilihat dari penggunaan keseluruhan asset yang
dimiliki perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (A.A Wela Y.P dan Ida Bagus B,
2015:2053). Profitabilitas suatu perusahaan menunjukan perbandingan antara profit dengan
aktiva dan modal yang meghasilkan profit tersebut. Dengan kata lain profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan profit selama periode tertentu. Tingkat profitabilitas
menggambarkan kinerja perusahaan yang dilihat dari kemampuan menghasilkan profit.
Kemampuan perusahaan memperoleh profit ini menunjukan apakah perusahaan mempunyai
prospek yang baik atau tidak dimasa yang akan datang ( I Ketut Alit S dan Nyoman
Triaryati,2018:6240-6241).
Return On Assets (ROA) adalah rasio yang menunjukkan hasil (return) atas penggunaan aset
perusahaan dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk
mengukur seberapa besar jumlah laba yang dihasilkan dari setiap dana yang tertanam dalam total
aset. ROA juga merupakan salah satu dari rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur
efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total aktiva
yang dimilikinya. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena
return semakin besar.
Profitabilitas sendiri dipengaruhi oleh beberapa factor antaranya likuiditas dan leverage.
Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang
berjangka pendek tepat pada waktunya Sartono (2010). Adapun ukuran likuiditas perusahaan
yang diproksikan dengan current ratio (CR) yang merupakan perbandingan antara aktiva lancar
(current asset) dengan hutang lancar (current liabilities). Rasio CR yang tinggi menunjukkan
kekuatan perusahaan dari segi kemampuan untuk memenuhi hutang lancar dari harta lancar yang
dimiliki sehingga hal ini meningkatkan kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan tersebut.
Selain dengan perhitungan current ratio (CR) ada lagi perhitungan dengan menggunakan
quick ratio (QR) dan cash ratio. QR merupakan perbandingan antara aset lancar (current asset)
yang dikurangi dengan persediaan (inventory) dengan hutang lancar (current liabilities).
Sedangkan cash ratio merupakan perbandingan antara kas (cash) dengan hutang lancar (current
liabilities). Perusahaan yang mempunyai cukup kemampuan untuk membayar hutang jangka
pendek disebut perusahaan yang likuid, sedangkan apabila perusahaan berada dalam keadaan
tidak mempunyai kemampuan membayar hutang jangka pendek yang cukup, disebut tidak likuid.
Masalah likuiditas ini menjadi salah satu sorotan utama bagi Perusahaan karena
memempengaruhi profitabilitas Perusahaan. Eksistensi perusahaan akan diragukan, apabila
perusahaan tidak lagi berkemampuan cukup untuk membayar kewajiban-kewajiban jangka
pendek pada tanggal jatuh temponya. Apabila hal ini terjadi pada perusahaan, berarti penilaian
terhadap aspek-aspek yang lain dalam perusahaan itu tidak bermanfaat lagi bagi pihak-pihak
berkepentingan. Antara likuiditas dengan kinerja pasar melalui profitabilitas memiliki keterkaitan
yaitu likuiditas yang tinggi dapat mendukung investasi dalam peluang yang menguntungkan,
sehingga berpotensi meningkatkan profitabilitas dan kinerja pasar.
Menurut R Nenny K (2022:245-246) leverage mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai
dengan hutang. Leverage dalam hal ini dapat diukur dengan Debt to Ratio (DER) untuk
membandingkan sumber modal yang berasal dari utang (utang jangka Panjang dan utang jangka
pendek) dengan modal sendiri.
Sedangakan leverage adalah salah satu dari rasio keuangan yang menunjukkan sejauh mana
aset perusahaan telah dibiayai oleh hutang. Leverage merupakan suatu alat penting dalam
pengukuran efektivitas penggunaan hutang perusahaan. Dengan menggunakan leverage,
perusahaan tidak hanya dapat memperoleh keuntungan namun juga dapat mengakibatkan
perusahaan mengalami kerugian (Weston dan Copeland, 1999). Adapun pengukuran yang
digunakan untuk menghitung analisis leverage adalah Debt to Asset Ratio (DAR). Debt to Asset
Ratio (DAR) merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah
aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Semakin tinggi Debt to Asset Ratio (DAR) maka
semakin besar modal pinjaman dan semakin besar kewajiban perusahaan dalam membayar
hutang jangka panjang pada perusahaan tersebut.
Salah satu Perusahaan yang saat ini sangat popular dan banyak di minati oleh para penanam
saham dan investor adalah PT Indofood Makmur Sukses Tbk. Perusahaan ini merupakan
Perusahaan yang bergerak di dalam bidang manufaktur yang menyiapkan produknya dari bahan
mentah menjadi bahan jadi yang dapat digunakan langsung oleh para konsumen. Namun, pada
setiap perusahan tentunya memiliki profitabilitas yang berbeda-beda.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka,maka rumusana masalah dalam hal ini meliputi :
1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap kinerja pasar pada PT IIndofood Sukses
Makmur ?
2. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap kinerja pasar pada PT Indofood Sukses
Makmur Tbk ?
3. Apakah Leverage berpengaruh terhadap kinerja pasar pada PT Indofood Sekses
Makmur Tbk ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas kinerja pasar pada PT Indofood Sukses
Makmur Tbk
2. Untuk mengetahui, pengaruh likuiditas terhadap kinerja pasar melalui profitabilitas
pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk
3. Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap kinerja pasar melalui profitabilitas
pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk
D. Manfaat
1. Manfaat bagi penulis, dapat menambah wawasan tentang likuiditas, leverage dan
profitabilitas suatu Perusahaan khusunya pada PT Indofood Sukses Makmur
2. Manfaat bagi perguruan tinggi,
3. Manfaat bagi Perusahaa
Bagi pemilik Perusahaan dapat bermanfaat untuk menjadi bahan pertimbangan
selanjutnya untuk mengamati perilaku manajemen dalam ktivitas keuangan.

Anda mungkin juga menyukai