SKRIPSI
OLEH
LAURENSIUS IRWAN JEMADU
NPM 170404020115
41
BAB I
PENDAHULUAN
persaingan yang sangat ketat dengan perusahaan dalam negeri. Persaingan ini
Tujuan utama perusahaan adalah untuk dapat meningkatkan nilai perusahaan serta
meningkat apabila harga saham juga meningkat yang ditandai dengan tingkat
pengembalian investasi yang tinggi kepada para pemegang saham. Kinerja yang
baik dapat meningkatkan nilai perusahaan serta harga saham perusahaan, hal ini
Perusahaan yang sering mengalami kekurangan modal maka akan berakibat pada
kinerja perusahaan barang atau jasa yang dihasilkan kurang maksimal dan
Pada Umumnya suatu perusahaan juga akan selalu berusaha untuk mencapai
42
untuk menarik perhatian investor. Secara normatif salah satu tujuan manajemen
Nilai perusahaan adalah harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk
antara pembeli dan penjual di saat terjadi transaksi, karena harga pasar saham
dianggap sebagai cerminan dari nilai aset perusahaan yang sesungguhnya. Nilai
perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti
mereka di pasar modal tidak hanya memiliki tujuan jangka pendek, tetapi juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti indeks harga saham, tingkat suku bunga,
yang terkaitan dengan kondisi internal dari perusahaan. Faktor fundamental erat
43
perusahaan yang berasal dari laporan keuangan perusahaan, seperti penjualan,
perusahaan. Wijaya dan Panji (2015) menerangkan yaitu harga saham yang
meningkat akan berbanding lurus dengan nilai perusahaan yang meningkat pula.
Nilai perusahaan yang meningkat membuat rasa percaya pada pemilik modal
terhadap perusahaan akan tinggi. Nilai perusahaan juga tidak hanya dapat
digambarkan pada harga saham suatu perusahaan saja, untuk mengukur tingginya
nilai perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, dan salah satu alat ukur
yang dapat digunakan yaitu Price To Book Value. Brigham dan Houston (2011)
harga saham dengan nilai buku per lembar saham. Apabila nilai PBV yang semakin
tinggi maka semakin besar pula tingkat kemakmuran dari pemegang saham,
Salah satu fenomena yang berkaitan dengan nilai perusahaan pada perusahaan
properti dan real estate yaitu yang tertera pada wacana di kompas.com (Prabowo,
2018), bahwa perusahaan sektor properti dan real estate turut andil dalam
menjadi tolok ukur perekonomian suatu negara di masa mendatang. Akan tetapi,
dalam beberapa tahun terakhir, terdapat beberapa perseroan yang di delisting, yang
44
baik atau tidak konsisten dalam mempublikasikan laporan keuangannya. Sementara
kinerja keuangan merupakan cerminan dari nilai perusahaan. Artinya, tidak semua
perusahaan properti dan real estate memiliki nilai perusahaan yang baik (Ningrum
et al., n.d.)
dan lain-lain. Beberapa faktor tersebut memiliki hubungan dan pengaruh terhadap
dipandang baik oleh para calon investor, demikian pula sebaliknya. Namun pada
penelitian ini peneliti hanya menggunakan 3 faktor yang dapat mempengaruhi nilai
melalui operasional usahanya dengan menggunakan dana aset yang dimiliki oleh
yang terdiri dari kreditur, supplier, dan juga investor akan melihat sejauh mana
45
perusahaan dapat menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan.
dilihat oleh para investor dalam hal prospek perusahaan di masa yang akan datang
menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi
dalam penelitian ini adalah pertumbuhan aset. Pertumbuhan aset diartikan sebagai
perubahan (penurunan atau peningkatan) total aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Pertumbuhan aset dihitung sebagai persentase perubahan aset pada saat tertentu
(Profitability) yang akan datang dan pertumbuhan yang datang. Growth adalah
perusahaan. Pertubuhan aset dihitung sebagai persentase perubahan aset pada saat
46
Dalam Indriana (2011) menyatakan pendekatan suatu pertumbuhan perusahaan
merupakan komponen untuk menilai prospek pertumbuhan pada masa yang akan
akan tetapi perusahaan yang memiliki pertumbuhan negatif dan yang mendapatkan
Karena setiap perusahaan dilatar belakangi oleh tujuan perusahaan yang berusaha
Perusahaan yang terus tumbuh umumnya akan memiliki prospek yang baik, hal
ini tentu akan direspon positif oleh para investor sehingga akan berpengaruh pada
peningkatan harga saham. Peningkatan harga saham berarti pula peningkatan nilai
terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti semakin cepat pertumbuhan perusahaan
Struktur modal merupakan hal yang memengaruhi nilai perusahaan, karena baik
terhadap modal sendiri. Struktur modal merupakan perbandingan dari dua modal
47
yaitu, modal asing atau total hutang dan modal sendiri atau ekuitas yang dapat
perusahaan.
Struktur modal yaitu dapat diukur dengan perbandingan rasio antara total
utang terhadap modal sendiri yang sering juga dikatakan Debt to Equity Ratio
(DER). DER yang bisa membuktikan tingkat rasio pada suatu perusahaan. Semakin
besar rasio DER maka semakin besar pula tingkat risiko pada perusahaan tersebut
karena pemilik modal perusahaan dari unsur utang lebih besar dari pada modalnya
tetapi hanya pada suatu titik tertentu, setelah itu memanfaatkan hutang malah
juga begitu besar. Hal ini dapat memengaruhi besarnya kepercayaan pemilik modal
untuk menjadi prospek yang baik di masa yang akan datang (Anggrahini, 2014).
Terdapat hasil penelitian terlebih dahulu yang juga tidak konsisten, peneliti
48
hubungan tidak langsung. Variabel ini merupakan variabel penyelah dengan
2017).
Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). karena melihat
perekonomian nasional. Bahkan sektor ini diyakini akan mampu menjadi tolak ukur
pertumbuhan ekonomi saat ini. Namun kenyataannya saat ini sektor properti
tampaknya mesti siap menghadapi satu tahun lagi pasar lesu setelah tiga tahun
lebih waspada dan cermat memilih emiten yang tepat bila tetap ingin berinvestasi
disektor ini. Terkait dengan anggapan sektor properti yang melemah adalah karena
terjadi banyak miss match antara ekspetasi pengembang dengan konsumen terkait
pertumbuhan ekonominya.
49
Berdasarkan uraian mengenai latar belakang yang sudah digambarkan, dan
tahun 2017-2019).
50
1. Menjelaskan serta menguji pengaruh Profitabilitas (Profitability) terhadap
nilai perusahaan.
perusahaan.
struktur modal.
modal.
51
untuk pengambilan keputusan dengan meningkatnya nilai perusahaan dengan
struktur modal.
2. Bagi akademisi, sebagai salah satu acuan dalam penelitian lebih lanjut
perusahaan, struktur modal, dan nilai perusahaan. Alasan penelitian ini dibatasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
52
Teori keagenan muncul karena perkembangan ilmu manajemen modern
yang menggeser teori klasik, yaitu aturan yang memisahkan pemilik perusahaan
memiliki informasi tentang operasi dan kinerja perusahaan secara lengkap dan
komprehensif (Hidayati:2013).
sebagai pihak yang memiliki rasio ekonomi dan motivasi oleh kepentingan pribadi,
sehingga walaupun ada kontrak, agen tidak akan melakukan yang terbaik untuk
bonus yang diterima lebih besar. Hubungan antara agen dan prinsipal akan timbul
masalah jika terdapat informasi yang asimetri Jemani, K. R., & Erawati, T. (2020).
53
keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh
oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak luar perusahaan. Hal ini
oleh investor, khususnya apabila informasi tersebut ada berita baik. Informasi
sinyal bagi investor, dalam keputusan berinvestasi. Sinyal dapat berupa informasi
tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Tujuan dari teori Signaling adalah
yang berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, sehingga
pasar diharapkan dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan buruk.
para pemilik modal sehingga pemilik modal dapat mengetahui keadaan perusahaan
dan prospek yang akan datang, dan dalam pengambilan keputusan untuk
nilai perusahaan yang baik sehingga dimasa yang akan datang dapat memproleh
54
Asumsi utama dari teori sinyal ini memberikan ruang untuk para investor
untuk mengetahui bagaimana keputusan yang akan diambil berkaitan dengan nilai
Perusahaan (growth) dan Struktur Modal menunjukan nilai yang berbeda, hal ini
perusahaan plus nilai pasar dari utangnya. Dua hal tersebut akan menentukan harga
meningkat, maka nilai perusahaan pun juga ikut bertambah, sehingga berdampak
pada peningkatan nilai pemegang saham yang dibuktikan melalui tingginya return
bagi pemegang saham. Keadaan inilah yang akan mencerminkan kemakmuran para
merupakan sebuah nilai yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar
pihak seperti para investor yang mengaitkan nilai sebuah perusahaan dari harga
harga saham dan itu juga yang diinginkan pemilik perusahaan karena nilai
55
perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang saham yang
tinggi.
jual seandainya perusahaan tersebut akan dijual. Nilai perusahaan yang tinggi
menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi
memiliki nilai yang tinggi, yang dapat tercermin dari harga sahamnya. Penilaian
114) menyatakan indikator yang dapat digunakan untuk mewakili nilai perusahaan
yaitu price to earnings ratio, earnings per share ratio, price book value, return
untuk menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang di investasikan. PBV
dengan buku per lembar saham. Semakin meningkatnya harga saham maka
56
rasio ini mencapai di atas satu, yang memberikan bahwa nilai pasar saham lebih
Nilai Perusahaan yang diukur menggunakan Price book value ( PBV) yang
merupakan perbandingan nilai buku saham dengan harga pasarnya. Nilai buku per
lembar saham = ekuitas saham biasa dibagi dengan jumlah saham biasa yang
adalah harga atau nilai pasar yang dijual oleh perusahaan kepada investor. Dengan
pemegang saham yang diinginkan akan dapat di masa yang akan datang. Karena
dengan modal sendiri. Modal asing dalam hal ini adalah hutang jangka panjang
57
maupun jangka pendek. Sedangkan modal sendiri terbagi atas laba ditahan dan
perusahaan yang berasal dari modal sendiri tidak cukup maka perlu
1. Teori Tradisional
Teori Modigliani dan Miller (1958) atau yang dikenal dengan teori
MM merupakan dasar dari teori keuangan modern. Teori ini mengakui tidak
58
Menurut (Martono dan Harjito, 2015) pendekatan ini dapat dilihat
bahwa biaya modal rata-rata ketimbang yang bersifat konstan tidak melihat
memiliki tingkat laba yang lebih besar justru memiliki tingkat hutang yang
perusahaan memiliki target tingkat utang sangat kecil, tetapi karena mereka
tidak memanfaatkan dana dari luar. Tingkat memproleh laba yang besar
dengan aman mengambil lebih banyak hutang dan menanggung beban tetap
59
b. Struktur aktiva, perusahaan yang mempunyai jenis aktiva sesuai untuk
tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Dengan tingkat
f. Pajak, bunga hutang adalah beban yang dapat dikurangkan untuk tujuan
tarif pajak yang tinggi. Karena itu makin tinggi tarif pajak makin besar
60
2.2.3.2 Jenis-Jenis Modal
1. Modal asing atau hutang janka panjang, yaitu hutang yang masa jatuh lunasnya
dari 2 sumber, yaitu modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri terdiri dari
sumber intern diperoleh dari laba yang dihasilkan perusahaan. Sedangkan modal
asing yang berasal dari luar perusahaan yang berupa utang. Sedangkan sumber
Debt to Equiry Ratio adalah proksi yang bisa mengukur besarnya struktur
modal dalam penelitian ini. Struktur modal diukur dengan debt to equity ratio
(DER) adalah perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan total
ekuitas perusahaan. Menurut Kasmir, (2013) DER merupakan rasio yang mengukur
besarnya jumlah utang yang dapat bayar oleh modal sendiri, dengan rumus sebagai
berikut :
61
dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periode
yang relatif kecil karena laba ditahan yang tinggi sudah memadai untuk membiayai
atas modal yang telah ditanamkan oleh pemegang saham tersebut. Return on equity
arus kas yang tinggi, dimana semakin tinggi pertumbuhan perusahaan maka
62
perusahaan yang memiliki pertumbuhan negatif dan yang mendapatkan kerugian
perusahaan dilatar belakangi oleh tujuan perusahaan yang berusaha untuk terus
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛(𝑡)−𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛(𝑡−1)
Growth = 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 (𝑡−1)
sebagai perbandingan dan referensi dalam penelitian ini diringkas sebagai berikut:
melakukan penelitian dengan judul alat analisis yang digunakan regresi linier
berganda.
Tabel 2.1
63
yang Terdaftar di Bursa terhadap struktur modal.
Efek Indonesia Periode
2009-2012)
3. Pasaribu, et al Pengaruh struktur modal, Penelitian tersebut menunjukkan
(2016) struktur kepemilikan dan bahwa struktur modal,
profitabilitas terhadap nilai kepemilikan institusional,
perusahaan. kepemilikan manajerial dan
profitabilitas memiliki pengaruh
secara simultan (bersama) dan
signifikan terhadap nilai
perusahaan.
4. Suastini, et al Pengaruh kepemilikan Penelitian tersebut menunjukkan
(2016) manajerial dan bahwa
pertumbuhan perusahaan kepemilikan manajerial
terhadap nilai perusahaan berpengaruh negatif dan
struktur modal sebagai signifikan terhadap nilai
variabel moderasi. perusahaan. Pertumbuhan
perusahaan berpengaruh
signifikan dan positif terhadap
nilai perusahaan. Struktur modal
berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap nilai
peruahaan. Struktur modal tidak
mampu memoderasi pengaruh
kepemilikan
manajerial dan pertumbuhan
perusahaan terhadap nilai
perusahaan.
5. Luthfi, et al Judul pengaruh Penelitian tersebut menunjukkan
(2019) profitabilitas, kebijakan bahwa profitabilitas, kebijakan
dividen, dan intellectual dividen, value added capital
capital terhadap nilai employed, value added human
perusahaan. capital dan structural capital
value added berpengaruh secara
simultan terhadap nilai
perusahaan. Dan Profitabilitas
(profitability) dan structural
capital value added secara
parsial berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan.
Sedangkan Kebijakan dividen
value added capital employed
dan value added human capital
tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
6. Dwi Astarani Pengaruh Profitabilitas, Hasil penelitian dapat
Aslindar, Utami Likuiditas Dan Peluang disimpulkan sebagai berikut:
Puji Lestari Pertumbuhan Terhadap profitabilitas tidak berpengaruh
(2020) Nilai Perusahaan Dengan terhadap struktur modal,
Struktur Modal Sebagai likuiditas berpengaruh terhadap
Variabel Intervening. struktur modal, peluang
pertumbuhan berpengaruh
terhadap struktur modal,
profitabilitas berpengaruh
terhadap nilai perusahaan,
64
likuiditas tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan,
peluang pertumbuhan tidak
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan, struktur modal
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan, profitabilitas
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan tidak melalui
struktur modal sebagai variabel
intervening, likuiditas
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan melalui struktur
modal sebagai variabel
intervening, dan peluang
pertumbuhan berpengaruh
terhadap nilai perusahaan tidak
melalui struktur modal sebagai
variabel intervening.
7. Inasfatin Pengaruh Kesimpulan dari penelitian ini
Indriawati, Profitabilitas,Keputusan adalah sebagai berikut : 1.
Marsiska Ariesta, Investasi, Pertumbuhan Profitabilitas terbukti
Edy Budi Perusahaan Terhadap Nilai berpengaruh positif terhadap
Santoso (2018) Perusahaan Dengan nilai perusahaan. Adanya
Kebijakan Deviden Sebagai pengaruh positif dari
Variabel Intervening Pada profitabilitas ini berarti bahwa
Perusahaan Manufaktur semakin meningkat
Food And Beverageyang profitabilitas maka semakin
Terdaftar Di Bursa Efek meningkat pula nilai
Indonesia Tahun 2012 - perusahaan, demikian juga
2016. sebaliknya, jika profitabilitas
menurun maka nilai perusahaan
juga ikut menurun. 2. Keputusan
investasi terbukti berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan. Adanya
pengaruh positif dari keputusan
investasi ini berarti bahwa
semakin meningkat keputusan
investasi maka semakin
meningkat pula nilai
perusahaan, demikian juga
sebaliknya, jika keputusan
investasi menurun maka nilai
perusahaan juga ikut menurun.
3. Pertumbuhan perusahaan
terbukti tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai
perusahaan. 4. Profitabilitas
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kebijakan
deviden. Adanya pengaruh
positif dari profitabilitas ini
berarti bahwa semakin
meningkat profitabilitas maka
65
semakin meningkat pula
kebijakan deviden, demikian
juga sebaliknya, jika
profitabilitas menurun maka
kebijakan deviden juga ikut
menurun. 5. Keputusan investasi
tidak berpengaruh signifikan
terhadap kebijakan deviden. 6.
Pertumbuhan perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap
kebijakan deviden. 7. Kebijakan
deviden tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai
perusahaan. Implikasi Teoritis
Hasil dari penelitian ini
mendukung beberapa hasil
penelitian terdahulu bahwa
profitabilitas dan keputusan
investasi berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan, dan
profitabilitas berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan
deviden. Adanya pembuktian
dalam penelitian ini dapat
dijadikan sebagai referensi
kajian dasar untuk dapat
dikembangkan dalam ranah
penelitian mendatang, terutama
yang terkait dengan nilai
perusahaan.
perpaduan utang, saham preferen, dan ekuitas biasa yang menjadi landasan untuk
66
keuntungan tersebut ada yang dibagikan kepada pihak pemegang saham dalam
bentuk dividen, dan bisa juga keuntungan tersebut disimpan dan digunakan untuk
H1
Profitabilitas (X1) H3
H6
H H5 Nilai Perusahaan
Struktur Modal
(Y) (Z)
H7 H4
Pertumbuhan H2
Perusahaan (X2)
67
Keterangan
kurang memiliki prospek maka harga saham menjadi rendah. Nilai profitabilitas
perusahaan mempunyai prospek masa depan yang baik. Kinerja perusahaan yang
baik akan berdampak pada deviden yang akan diterima pemegang saham. Tingkat
laba yang tinggi berarti kemungkinan deviden yang dibagi juga tinggi. Investor
akan tertarik dengan deviden yang tinggi, sehingga permintaan akan saham
adalah untuk mengetahui seberapa jauh perusahaan dalam menempatkan diri pada
sistem ekonomi industri atau ekonomi yang secara menyeluruh. Perusahaan yang
68
mempunyai pertumbuhan total aktiva yang besar, maka akan mudah untuk
mendapat perhatian dari kreditor maupun para investor. Karena perusahaan tersebut
dilihat mampu dalam menghasilkan laba dan kemudian nilai perusahaan akan
meningkat.
perusahaan.
memperoleh laba bersih dari penjualan bersihnya dan juga dapat mengukur
Dan hal ini lah yang dapat meningkatkan struktur modal sehingga kreditor juga
lebih tertarik untuk memberikan kredit pada perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil
ekspansi dengan cara menggunakan dana eksternal berupa hutang. Menurut Sumani
dan Dimitri (2013) apabila kepercayaan dari luar (kreditur) terhadap perusahaan
69
meningkat berarti proporsi hutang akan lebih besar dari modal sendiri. Dengan
modal.
bahwa kebijakan penambahan hutang menunjukkan sinyal positif bagi para investor
asumsi yaitu tidak adanya biaya pajak, tidak ada kebangkrutan, dan semua investor
mempunyai informasi yang sama karena EBIT tidak dipengaruhi oleh biaya hutang.
Dengan demikian keterkaitan antara struktur modal dengan nilai perusahaan dapat
Hal ini sejalan dengan penelitian Wijaya (2014) yang menjelaskan bahwa
dengan profitabilitas yang tinggi dapat menggunakan dana internal terlebih dahulu
Dijelaskan oleh Trade-off Theory dimana manfaat dari peningkatan utang masih
lebih besar dari pengorbanan yang dikeluarkan sehingga secara langsung manfaat
70
penggunaan utang tersebut meningkatkan nilai perusahaan. Berdasarkan pengujian
peningkatan struktur modal. Perusahaan dengan dana eksternal yang diperoleh akan
71
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian besar, tetapi dengan mudah dapat dianalisis, baik melalui rumus-rumus
statistic (Masyhuri,2011:19)
72
(Struktur Modal) sebagai variabel intervening. Analisis pengaruh masing-masing
teknik analisis jalur. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder merupakan data yang sudah disiapkan dan dikumpulkan oleh pihak lain
(Sanusi, 2013). Data sekunder dalam penelitian ini berupa angka terkait dengan
variabel penelitian, data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari laporan
keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI periode tahun 2017-2019 yang
Kanjuruhan Malang.
73
42
Penelitian ini terdapat tiga variabel yakni variabel bebas (independen) Profitabilitas
atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu
elemen populasi, (Sugiyono 2017) sampel merupakan bagian dari jumlah dan
65 perusahaan.
2017-2019.
43
Sampel Final 31
24 FORZ √ √ √ √ √ √ √
25 GAMA √ √ √ √ √ √ √
26 GMTD √ √ √ R R R -
27 GPRA √ √ √ √ √ √ √
28 GWSA √ √ √ √ √ √ √
29 INDO
30 JRPT √ √ √ √ √ √ √
31 KIJA √ √ √ √ √ √ √
32 KOTA
33 LAND √ √ √ √ √ √ √
34 LCGP
35 LPCK √ √ √ √ √ √ √
36 LPKR √ √ √ R R R -
37 MDLN √ √ √ √ √ √ √
38 MKPI
39 MMLP √ √ √ √ √ √ √
40 MPRO √ √ √ R R R -
41 MTLA √ √ √ R R R -
42 MYRX
43 NIRO √ √ √ R R R -
44 NZIA
45 MORE
46 PAMG
47 PLIN √ √ √ √ √ √ √
48 POLI
49 POLL
50 POSA
51 PPRO √ √ √ √ √ √ √
52 PUDP √ √ √ √ √ √ √
53 PWON √ √ √ √ √ √ √
54 REAL
55 RISE √ √ √ √ √ √ √
56 RBMS √ √ √ R R R -
57 RDTX √ √ √ √ √ √ √
58 RODA √ √ √ R R R -
59 SATU √ √ √ R R R -
60 SCBD
61 SMDM
62 SMRA √ √ √ √ √ √ √
63 TARA
64 TRIN
65 URBN √ √ √ √ √ √ √
Keterangan :
45
penelitian ini sebanyak 93 pengamatan (31 x 3 = 93), hal tersebut sudah memenuhi
syarat jumlah sampel untuk diolah dengan analisis regresi, dimana syarat minimum
Terdapat tiga variabel yang diuji dalam penelitian ini, yaitu variabel dependen,
cerminan nilai perusahaan adalah Price to Book Value (PBV). Price to Book
Value merupakan salah satu indikator utama untuk melihat apakah suatu saham
mahal atau tidak. PBV merupakan perbandingan nilai buku saham dengan harga
pasarnya. Rasio PBV ini menunjukan berapa banyak pemegang saham yang
laba bagi para pemegang saham atas modal yang telah ditanamkan oleh pemegang
saham tersebut.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑂𝐸 =
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
perusahaan, maka semakin besar tingkat kebutuhan dana untuk membiayai ekspansi
begitupun sebaliknya semakin besar tingkat kebutuhan dana di masa yang akan
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛(𝑡)−𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛(𝑡−1)
Growth = 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 (𝑡−1)
c. Variabel Intervening
antara variabel independen dan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak
dengan debt to equity ratio (DER) adalah perbandingan total hutang yang dimiliki
merupakan rasio yang mengukur besarnya jumlah utang yang dapat bayar oleh
dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan
perusahaan properti yang terdaftar di BEI periode tahun 2017-2019 yang diperoleh
Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder, jadi pengumpulan data
yang terjadi pada regresi linear berganda jika variabel bebasnya memengaruhi
variabel tergantung (terikat) tidak hanya secara langsung tetapi juga dengan secara
tidak langsung.
Keterangan
a = Konstan
X1 = Profitabilitas (Profitabiliity)
X2 = Pertumbuhan Perusahaan (Growth)
Z = Nilai Perusahaan
Y = Struktur Modal
E = Eror/Residu
kelayakan atas model regresi yang digunakan pada penelitian ini. Tujuan lainnya
51
untuk memastikan bahwa di dalam model regresi yang digunakan mempunyai data
heterokedistisitas.
1) Uji Normalitas
Normal atau tidaknya distribusi dapat dilihat atau dinilai Asymp Sig (2-
tailed), jika nilai Asymp Sig (2-tailed) > dari alpa 0,05 atau 5% maka
2) Uji Multikolinearitas
yang kuat atau mendekati sempurna atau nilai Variance Inflation Factor
(VIF) lebih kecil dari 10 (VIF > 10) atau nilai tolerance <0,10 maka dapat
3) Uji Autokorelasi
adanya autokorelasi.
4) Uji Heteroskedastisitas
pengamatan yang lain (Widodo, 2017). Model regresi yang baik tidak
dengan metode spearman rank. Kriteria uji spearman rank merupakan jika
nilai sig (>) 0,05, maka tidak terjadi heterokedastisitas, bila nilai sig
Untuk menjawab hipotesis yang telah dibuat dapat digunakan metode analisis
sebagai berikut:
merupakan antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel
(Sugiyono, 2012).
regresi secara simultan yang memilki tujuan dapat mengetahui apakah seluruh
menggunakan cara membandingkan nilai signifikan uji-F dengan alpha 5%. Jika
signifikan uji-F menunjukan lebih kecil dari alpha 5%, maka hipotesis diterima.
Maka sebaliknya, jika nilai signifikan uji-F menunjukan lebih besar dari alpha 5%,
Menurut (Sugiyono, 2012) tujuan dari uji parsial yaitu untuk bisa
mengetahui sejauh mana pengaruh dari variabel independen (X) terhadap variabel
dependen (Y) secara parsial. Untuk menguji hipotesis yang diajukan digunakan
uji-T, dengan cara membandingkan nilai sig. Uji-t menunjukan lebih besar dari
alpha 5% , maka hipotesis yang diajukan tolak. Analisis- analisis tersebut dan uji
hipotesis digunakan bantuan dari komputer dengan program SPSS For Windows
Versi 2.
54
DAFTAR PUSTAKA
Andrian, J., CHABACHIB, M., & PRASETIONO, P. (2013). Pengaruh Struktur Modal,
Diponegoro University).
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Terapan Akuntansi,
1(1), 53–59.
Dewi, N., Andini, R., & Santoso, E. B. (2018). Pengaruh Likuiditas Dan Pertumbuhan
Variabel Intervening (Strudi Kasus Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang
Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 Semarang: BPFE
Universitas Diponegoro.
Jemani, K. R., & Erawati, T. (2020). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Yang Terdaftar Di Bei. Kajian Bisnis Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya
Nadillah, D., Efni, Y., & Rokhmawati, A. (2017). Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan
Dan Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud,
5(7), 4545–4547.
Ningrum, A. M., Mardani, R. M., & Wahono, B. (n.d.). Pengaruh Kebijakan Dividen, Struktur
Modal, Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada
Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bei Periode 2013-2017). Jurnal
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2016-2018. Riset Mahasiswa Akuntansi,
7(2), 1–6.
Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Ekobis Dewantara, 1(12),
78–97.
Thaib, I., & Dewantoro, A. (2017). Pengaruh Profitabilitas dan likuiditas terhadap nilai
perusahaan dengan struktur modal sebagai variabel intervening. Jurnal Riset Perbankan
Widodo. 2017. Metedologi Penelitian Populer dan Praktis, Jakarta: Rajawali Pers.
56