Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Akuntansi dan Bisnis: Jurnal Program studi Akuntansi, 6(2) November2020.

ISSN2443-3071 (Print)ISSN2503-0337 (Online). DOI: 10.31289/jab.v6i2.3882

JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS


Jurnal Program Studi Akuntansi
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jurnalakundanbisnis

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN


LEVERAGETERHADAP NILAI PERUSAHAAN MELALUI
PRAKTEK MANAJEMEN LABA RILL

Rezki Zurriaha*, Masta Sembiringa


a Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


Diterima Juni 2020; Disetujui September2020; Dipublikasikan November 2020

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh ukuran perusahaan, leverage terhadap nilai
perusahaan melalui praktek manajemen laba pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index
tahun 2015 sampai tahun 2018. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling,
diperoleh sebanyak 18 perusahaan sampel dengan total observasi 54 unit analisis. Metode
pengumpulan data sekunder dengan tehnik studi dokumentasi berupa laporan keuangan tahunan yang
di publikasikan oleh BEI. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dan
path analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan leverage secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index. Secara
parsial leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan ukuran perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Menajemen laba rill berpengaruh negatif
dan siginifikan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil uji Sobel pada variabel ukuran perusahaan
menunjukkan bahwa manajemen laba rill tidak terbukti sebagai variable intervening. Sedangkan hasil
uji Sobel pada varibael leverage menunjukkan bahwa manajemen laba rill terbukti sebagai variabel
intervening.

Kata Kunci:Ukuran Perusahaan;Leverage; Manajemen Laba Rill; Nilai Perusahaan.

Abstract
The objective of the research was to analyze the influence of the firm size, and leverage on firm value
through the practice of rael earnings management in companies listed in the Jakarta Islamic Index in the
period of 2015-2018. The samples were 18 companies, taken by using purposive sampling technique with
the total observation of 54 analytical units. Secondary data were gathered by conducting documentary
study like annual financial statement publicized in Indonesian Stock Exchange. The gathered data were
analyzed by using multiple linear regression analysis and path analysis. The result of the research showed
that firm size and leverage simultaneously had significant influence on the value of companies listed in the
Jakarta Islamic Index. Partially, leverage did not have any significant influence on firm value, while firm
size had positive and significant influence on firm value. Based on the result of Sobel test on the variables
of firm size, it was found that real earnings management did not act as intervening variable, while the
result of Sobel test on the variable of leverage showed that real earnings management acted as
intervening variable.

Keyword: Firm Size; Leverage; Real Earnings Management; Firm Value.

How To Cite:Rezki Zurriah, Masta Sembiring (2020) Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Nilai
Perusahaan Melalui Praktek Manajemen Laba Rill. Jurnal Akuntansi dan Bisnis: Jurnal Program Studi Akuntansi, 6
(2): 174 - 183
* email: rezkizurriah@umsu.ac.id

174
Jurnal Akuntansi dan Bisnis: Jurnal Program Studi Akuntansi, 6 (2)November 2020

PENDAHULUAN
Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu
perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan
setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun yaitu sejak perusahaan
didirikan sampai dengan saat ini (Rudangga, I. G. N. G., & Sudiarta, G. M. 2016).
Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi yang sesuai dengan keinginan
para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan maka kesejahteraan
pemilik juga akan meningkat (Pradnyana, I. B. G. P., & Noviari, N. 2017). Laba merupakan
salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja operasional
perusahaan. dimana laba tersebut digunakan untuk tujuan perusahaan dalam
memaksimalkan nilai saham (Analisa, 2011). Nilai pemegang saham akan meningkat jika
nilai perusahaan juga meningkat dengan tingkat pengembalian investasi yang tinggi
kepada pemegang saham

Gambar 1. Nilai Perusahaan

Dari gambar 1.1 dapat dilihat bahwa nilai perusahaan yang dihitung dengan Tobin’s
Q dari tahun 2015 sampai 2018 menunjukkan perubahan dan menunjukkan fluktuasi
naik turun disetiap tahun yang berbeda. Hal ini menunjukkan fenomena yang sama
disetiap tahunnya. Jika di lihat di tahun 2015 nilai perusahaan menunjukkan fenomena
penurunan walaupun ada yang menunjukkan kenaikan nilai perusahaan dari tahun 2015
sampai 2018.Dari ketidakstabilan nilai perusahaan tersebut dapat dikatakan bahwa
kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari
saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan dan manajemen
aset (Muslih, M., Rahadi, D. R., & Rohma, R. 2019).
Ukuran perusahaan dinyatakan sebagai besaran perusahaan atau skala perusahan
yang ditentukan dari jumlah total aset yang dimiliki perusahaan (Saffudin, 2011). Ukuran
perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan karena semakin besar
ukuran perusahaan maka akan semakin besar peluang perusahaan dalam memperoleh
sumber pendanaannya. Analisa (2011) menyatakan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan menurut
(Siallagan & Machfoedz, 2006) menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Jika leverage dipergunakan secara efektif dan efisien maka dapat meningkatkan
nilai perusahaan (Saffudin, 2011). Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Analisa, 2011)
menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

175
Rezki Zurriah, Masta Sembiring (2020) Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan
Melalui Praktek Manajemen Laba Rill…

perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh (Sujoko & Ugy, 2009)
menemukan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
Salah satu yang dapat dilakukan manajemen dalam penyusunan laporan keuangan
dengan melakukan manajemen laba dimana manajemen dapat mengatur tingkat laba
yang diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan
akan menggambarkan semakin sejahtera para pemegang saham. Tujuan memaksimalkan
kesejahteraan pemegang saham adalah tujuan yang diarahkan pada peningkatan harga
saham di pasar modal(Gumanti, M., Utami, B. H., & Irviani, R. 2020). Sehingga perhatian
investor sering terpusat pada informasi laba tanpa memperhatikan prosedur yang
digunakan untuk menghasilkan informasi laba maka dengan itu akan mendorong
manajemen melakukan manajemen laba. Manajemen merupakan wakil dari pemegang
saham, akan tetapi pada kenyataannya manajemen mengendalikan perusahaan secara
keseluruhan. Maka bisa terjadi konflik kepentingan antara pemegang saham dengan
manajemen yang mempunyai kepentingan pribadi. Perusahaan yang melakukan
manajemen laba akan mengungkapkan lebih sedikit informasi dalam laporan keuangan
agar tidak mudah terdeteksi (Purnama, D., Pinasti, M., & Herwiyanti, E. 2016).
Untuk melihat nilai perusahaan dari suatu perusahaan yang go public apakah tinggi
atau rendah dapat dikaitkan dengan laba ataupun harga pasar dari saham yang
dihasilkan perusahaan dalam satu periode apakah mengalami kenaikan atau penurunan.
Harga pasar dari saham – saham tersebut diinformasikan melalui Bursa Efek Indonesia,
salah satunya Jakarta Islamic Index (JII).JII adalah salah satu indeks saham yang ada di
Indonesia yang menghitung index harga rata – rata saham untuk jenis saham – saham
yang memenuhi kriteria syariah.Saham – saham yang masuk dalam JII terus dievaluasi
dari sisi ketaatannya terhadap prinsip – prinsip syariah. Sehingga muncul pertanyaan,
apakah saham – saham yang terdaftar di JII mempunyai nilai perusahaan yang tinggi,
dimana dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran atau kesejahteraan
pemegang saham (Anita, A., & Yulianto, A. 2016).

Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan dapat dilihat dari kinerja perusahaan.Penilaian kinerja
perusahaan dapat dilihat dari analisis laporan keuangan berupa rasio keuangan dan
perubahan harga saham. Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai
perusahaan yang tinggi akan diikuti dengan tingginya kemakmuran pemegang saham,
semakin tinggi harga saham maka nilai perusahaan akan juga tinggi. Nilai perusahaan
pada dasarnya diukur dari beberapa aspek, salah satunya dengan harga saham
perusahaan karena mencerminkan penilaian investor atas keseluruhan ekuitas yang
dimiliki oleh perusahaan (Pamungkas, 2012).
Beberapa penelitian, nilai perusahaan juga dapat diartikan sebagai nilai
pasar.Karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran para pemegang saham
secara maksimum dengan harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga
saham semakin tinggi tingkat kemakmuran pemegang saham (Harahap & Wardhani,
2011). Penilaian dalam perusahaan mengandung unsur – unsur proyeksi, asuransi,
perkiraan dan judgement.Dengan beberapa konsep dasar penilaian yaitu; nilai
ditentukan untuk suatu periode tertentu; nilai harus ditentukan pada harga wajar;
penilian tidak dipengaruhi sekelompok pembeli tertentu.

Manajemen Laba Rill


Manajemen laba rill merupakan manipulasi yang dilakukan oleh manajemen
melalui aktivitas perusahaan sehari – hari selama periode akuntansi.Motivasi dari

176
Jurnal Akuntansi dan Bisnis: Jurnal Program Studi Akuntansi, 6 (2)November 2020

manajemen laba rill adalah waktu, dimana manajemen laba rill dapat dilakukan kapan
saja sepanjang periode akuntansi dengan tujuan spesifik yaitu memenuhi atau
meningkatkan target laba, menghindari kerugian dan mencapai target ramalan analis.
Menurut (Cohen, Dey, & Lys, 2008) dan (Ratmono, 2010) ada tiga metode yang
dilakukan dalam manajemen laba rill yaitu; Manipulasi penjualan, merupakan usaha
untuk meningkatkan penjualan secara temporer dalam periode tertentu dengan
menawarkan diskon harga produk secara berlebihan atau memberikan persyaratan
kredit yang lebih lunak. Jika manajemen melakukan aktivitas ini secara lebih ekstensif
daripada aktivitas normal berdasarkan situasi ekonominya, dengan tujuan
meningkatkan target laba, maka tindakan seperti ini masuk dalam kategori manajemen
laba.Penurunan beban – beban diskresionari (discretionary expenditures), perusahaan
dapat menurunkan discretionary expenditures seperti beban penelitian dan
pengembangan, iklan, penjualan, administrasi dan umum terutama dalam pengeluaran
tersebut tidak langsung menyebabkan pendapatan dan laba. Strategi ini dapat
meningkatkan laba dan arus kas periode saat ini namum dengan resiko menurunkan
arus kas periode mendatang. Serta, produksi yang berlebihan (overproduction), untuk
meningkatkan laba manajemen perusahaan dapat memproduksi lebih banyak daripada
yang diperlukan dengan asumsi bahwa tingkat produksi yang lebih tinggi akan
menyebabkan biaya tetap per unit produk lebih rendah. Strategi ini dapat menurunkan
cost of goods sold dan meningkatkan laba operasi(Sululing, S., & Asharudin, D. 2016).

Ukuran Perusahaan
Salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya suatu perusahaan adalah
ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap
nilai perusahaan. Besar (ukuran) perusahaan dapat dinyatakan dalam kapitalitasi pasar.
Semakin besar kapitalisasi pasar, maka semakain dikenal dalam masyarakat (Sudarmadji
& Sularto, 2007). Selain dari kapitalisasi pasar, ukuran perusahaan dapat dilihat dari
total asset yang dimiliki perusahaan, yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi
perusahaan. Jika perusahaan memiliki total asset yang besar maka pihak perusahaan
dalam hal ini manajemen akan leluasa dalam mempergunakan asset yang ada. Ukuran
perusahaan juga akan mempengaruhi struktur pendanaan perusahaan. Hai ini
menyebabkan kecenderungan perusahaan memerlukan dana yang lebih besar
dibandingkan perusahaan yang lebih kecil. Kebutuhan dana yang besar mengindikasikan
bahwa perusahaan menginginkan pertumbuhan laba dan juga pertumbuhan tingkat
pengendalian saham (Wairooy, M. A. 2019).

Leverage
Salah satu faktor penting dalam sumber pendanaan adalah leverage(hutang).
Leverage adalah sumber dana yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai
asetnya diluar sumber dana modal (Firmansyah, T. A., Mardani, R. M., & Khalikussabir, K.
2020). Menurut (Sam’ani, 2008)Leverage dibagi menjadi dua yaitu; Leverage operasi
adalah suatu indikator perubahan laba bersih yang diakibatkan oleh besarnya volume
penjualan, dan Leverage keuangan adalah kemampuan perusahaan dalam membayar
hutang dengan equity yang dimilikinya.
Hutang merupakan perjanjian antara perusahaan sebagai debitur dengan
kreditur.Dalam perjanjian hutang ini, ada kepentingan perusahaan untuk dinilai positif
oleh kreditur dalam hal kemampuan membayar hutangnya.Brigham & Houston, (2010)
menjelaskan hutang bisa berpengaruh positif atau negatif terhadap nilai perusahaan.
Pada titik tertentu peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan karena

177
Rezki Zurriah, Masta Sembiring (2020) Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan
Melalui Praktek Manajemen Laba Rill…

manfaat yang diperoleh dari pengguna hutang lebih kecil daripada biaya yang
ditimbulkannya. Para pemilik perusahaan biasanya menciptakan hutang pada tingkat
tertentu untuk menaikkan nilai perusahaan (Pertiwi, S. T., & Hermanto, S. B. 2017).

METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain kausal (causal) yang berguna untuk
menganalisis pengaruh antar satu variabel dengan variabel lainnya. Data yang digunakan
dalam penelitian ini merupakan data gabungan antar perusahaan (cross section) dan data
antar waktu (time series) yang disebut pooled data. Penelitian ini dilaksanakan di Bursa
Efek Indonesia yaitu meneliti pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic
Index.Waktu yang dipakai dalam penelitian ini adalah selama empat tahun yaitu dari
tahun 2015 sampai dengan 2018.Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah
perusahaa – perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 4 (empat) tahun
berturut – turut. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan diatas, diperoleh 18
perusahaan sampel dengan 54 unit analisis observasi selama 3 tahun dari 2015 sampai
2018.

Definisi dan Operasional Variabel :


Nilai perusahaan
Merupakankondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai
gambaran dari kepercayaan masyarakat atau investor terhadap perusahaan. Dalam
penelitian ini nilai perusahaan diukur dengan skala rasio melaui Tobin’s Q dengan
rumus:

𝑬𝑴𝑽+𝑫
Q = 𝑬𝑩𝑽+𝑫 [1]

Ukuran perusahaan
Merupakan salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya suatu
perusahaan. Ukuran perusahaan dapat diukur dengan skala rasio melalui rumus :

Ukuran perusahaan = Log total aktiva [2]

Leverage
Merupakan hutang sumber dana yang digunakan oleh perusahaan yang membiayai
asetnya diluar sumber dana modal. Leverage diproksikan DAR melalui skala rasio dengan
rumus:

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐡𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠
DAR = x 100% [3]
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐚𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚

Manajemen laba
Merupakan campur tangan manajemen dalam proses penyusunan laporan
keuangan eksternal guna mencapai tingkat laba tertentu dengan tujuan untuk
menguntungkan dirinya atau perusahaan. Manajemen laba dalam penelitian ini diukur
dengan skala rasio menggunakan manajemen laba rill yang diproksi oleh :

Manajemen Laba Rill (MLR) = CFO + DISEXP + (PROD x -1) [4]

178
Jurnal Akuntansi dan Bisnis: Jurnal Program Studi Akuntansi, 6 (2)November 2020

Metode Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi linier
berganda dan path analysis.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran variabel – variabel penelitian yang
diamati. Statistik deskriptif pada penelitian ini menghasilkan perhitungan yang dapat
dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Nilai Perusahaan (Y) 54 ,0010 ,8600 2,09632 ,2122652
UP (X1) 54 79749 941787 301936,95 253076,309
Leverage (X2) 54 ,1315 ,8843 ,459125 ,1803749
MLR (Z) 54 ,0680 ,8547 ,445085 ,2075491
Valid N (listwise) 54

Uji Asumsi Klasik


Sebelum melakukan pengujian model regresi linier berganda dan uji analisis jalur
terlebih dahulu dilakukan pengujian Classical Normal Linier Regression Model untuk
semua variabel yang terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji
multikolinearitas dan uji autokorelasi. Hasil uji normalitas dapat dilakukan dengan
menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test, diperoleh nilai signifikansi sebesar
0,200 lebih besar dari α = 0,05 dapat disimpulkan hasil pengujian berdistribusi normal.
Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa tidak ada pola yang jelas dan titik –
titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka data tidak mengalami
heteroskedastisitas.
Hasil uji multikolinearitas menggunakan variance inflation factor (VIF)
menunjukkan bahwa seluruh variabel independen memiliki nilai VIF ≥ 10 sehingga data
penelitian ini tidak mengalami multikolinearitas. Hasil uji autokorelasi menggunakan
tabel Durbin Watson (DW) menunjukkan nilai sebesar 1,892, nilai tabel menunjukkan du
sebesar 1,680 maka dapat disimpulkan bahwa nilai du < d < 4 – du (1,680 < 1,892 < 4 –
1,680), hal ini menunjukkan tidak terjadi autokorelasi positif atau negatif pada model
regresi yang digunakan.

Uji Hipotesis Penelitian


Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar variabel
independen dapat menjelaskan variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dapat
dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 Hasil Uji Koefisien Determinasi
R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
,386a ,149 ,053 ,2065830
a. Predictors: (Constant), Leverage(X2),UP(X1)
b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan (Y)

Dari tabel 2 dapat dilihat nilai koefisien (R) sebesar 0,386 tetapi nilai adjusted R
square sebesar 0,053 atau 5,3%. Artinya bahwa variabel independen yaitu ukuran

179
Rezki Zurriah, Masta Sembiring (2020) Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan
Melalui Praktek Manajemen Laba Rill…

perusahaan dan leverage dapat menjelaskan variabel dependen yaitu nilai perusahaan
sebesar 5,3% sedangkan sisanya 94,7% dijelaskan variabel lain diluar model estimasi ini.

Hasil Uji F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh signifikan secara simultan
terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3 Hasil Uji F. ANOVA


Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Regression ,396 2 ,066 2,548 ,021
Residual 2,262 53 ,043
Total 2,658 59
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan (Y)
b. Predictors: (Constant), UP(X1),Leverage(X2)

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa nilai signifikan 0,021 lebih kecil dari α = 0,05
sehingga dapat dikatakan bahwa secara simultan variabel ukuran perusahaan dan
leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel nilai perusahaan. Artinya
hipotesis 1 (H1) diterima.

Hasil Uji t Hipotesis Pertama


Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh satu variabel independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil uji t dapat dilihat
pada tabel 4.

Tabel 4 Hasil Uji t Hipotesis Pertama


Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) ,472 ,211 2,241 ,029
UP (X1) 2,313E-7 ,000 ,267 2,090 ,041
Leverage (X2) -,210 ,152 -,179 -1,388 ,171
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan (Y)

Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4 dapat diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut :

Y = 0,472 + 2,313X1 - 0,210X2 [5]

Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel
independen dapat menjelaskan variabel dependen. hasil uji koefisien determinasi dapat
dilihat pada tabel 5.
Tabel 5 Hasil Uji Koefisien Determinasi
R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
,308a ,095 ,079 ,2037023
a. Predictors: (Constant), MLR (Z)

180
Jurnal Akuntansi dan Bisnis: Jurnal Program Studi Akuntansi, 6 (2)November 2020

Berdasarkan tabel 5 nilai koefisien (R) sebesar 0,308 tetapi nilai adjusted R square
sebesar 0,079 atau 7,9%. Hal ini berarti variabel manajemen laba rilldapat menjelaskan
variabel nilai perusahaan sebesar 7,9%. Sedangkan sisanya 92,1% dijelaskan oleh
variabel lain diluar model estimasi ini.

Hasil Uji tHipotesis Kedua


Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh satu variabel independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil uji t dapat dilihat pada
tabel 6.
Tabel 6 Hasil Uji t Hipotesis Kedua
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) ,350 ,063 5,581 ,000
MLR (Z) -,315 ,128 -,308 -2,463 ,017
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan ( Y)

Berdasarkan hasil uji t pada tabel 6 dapat diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut :

Y = 0,350 - 0,315Z [6]

Hasil Uji Hipotesis ketiga dengan Path Analysis


Uji Path Analysis Untuk Persamaan Sub Struktural 1 :

Tabel 7 Hasil Uji Path Analysis Untuk Persamaan Sub Struktural 1


Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) ,285 ,130 2,187 ,033
UP (X1) -1,348E-8 ,000 -,016 -,197 ,845
Leverage (X2) ,893 ,094 ,776 9,541 ,000
a. Dependent Variable: MLR (Z)

Berdasarkan hasil perhitungan seperti pada tabel 6, maka diperoleh persamaan sub
struktural 1 berikut ini :

Z = –1,348X1 + 0,893X2 [7]

Uji Path Analysis Untuk Persamaan Sub Struktural 2

Tabel 8 Hasil Uji Path Analysis Untuk Persamaan Sub Struktural 2


Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) ,628 ,209 3,005 ,004
UP (X1) 2,239E-7 ,000 ,267 2,129 ,038
Leverage (X2) ,279 ,237 -,237 1,175 ,245
MLR (Z) -,547 ,211 -,535 -2,593 ,012
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan (Y)

Berdasarkan hasil perhitungan seperti pada tabel 8, maka diperoleh persamaan sub
struktural 2 berikut ini :

181
Rezki Zurriah, Masta Sembiring (2020) Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan
Melalui Praktek Manajemen Laba Rill…

Y = 2,239X1 + 0,279X2 - 0,547Z [8]

Pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total dapat dilihat pada
tabel 9.

Tabel 9 Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total


Pengaruh Variabel Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak Pengaruh Total
dalam Path Analysis Langsung

X1 → Z (p3) -1,348 - -
X2 → Z (p4) 0,893 - -
Z → Y (p5) -0,547 - -
X1 → Y (p1) 2,239 0,737356 2,976356
X2 → Y (p2) 0,279 0,488471 0,767471

Untuk mendeteksi pengaruh mediasi, maka dalam penelitian ini dapat menghitung
𝑎𝑏
kekuatan pengaruh tidak langsung menggunakan sobel test dengan rumus : t = 𝑆𝑎𝑏, yang
ringkasannya dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 10 Ringkasan Kekuatan Pengaruh Tidak Langsung Menggunakan Sobel Tes

Variabel Standar Error Nilai t Keterangan


Mediasi manajemen ab = 0,737356 t hitung = - t hitung < t tabel maka
laba rill atas ukuran Sab = -0,284427999 2,5924 manajemen laba rill
perusahaan terhadap t tabel = 1,96 bukan sebagai variabel
nilai perusahaan intervening

Mediasi manajemen ab = 0,488417 t hitung = t hitung > t tabel maka


laba rill atas leverage Sab = 0,18235351 2,6784 manajemen laba rill
terhadap nilai t tabel = 1,96 sebagai variabel
perusahaan intervening

SIMPULAN
Ukuran perusahaan dan leverage secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan. Secara parsial leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan. Manajemen laba rill berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan. Berdasarkan hasil uji sobel yang menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
mediasi manajemen laba rill antara ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan maka
manajemen laba rill tidak terbukti sebagai variabel intervening. Sedangkan hasil uji sobel
untuk leverage menunjukkan ada pengaruh mediasi manajemen laba rill antara leverage
terhadap nilai perusahaan maka manajemen laba rill terbukti sebagai variabel
intervening.

DAFTAR PUSTAKA
Analisa, Y. (2011). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap
Nilai Perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Anita, A., & Yulianto, A. (2016). Pengaruh kepemilikan manajerial dan kebijakan dividen terhadap nilai
perusahaan. Management Analysis Journal, 5(1).

182
Jurnal Akuntansi dan Bisnis: Jurnal Program Studi Akuntansi, 6 (2)November 2020

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2010). Manajemen Keuangan Edisi Kedelapan. In Erlangga Jakarta.
https://doi.org/10.1016/0377-841X(78)90069-4
Cohen, D. A., Dey, A., & Lys, T. Z. (2008). Real and accrual-based earnings management in the pre- and post-
sarbanes-oxley periods. Accounting Review. https://doi.org/10.2308/accr.2008.83.3.757
Firmansyah, T. A., Mardani, R. M., & Khalikussabir, K. (2020). Pengaruh Pelaksanaan Good Corporate
Governance dan Leverage Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus Perusahaan Perbankan Yang
Terdaftar Di Bei Tahun 2016-2018). Jurnal Ilmiah Riset Manajemen, 9(12).
Gumanti, M., Utami, B. H., & Irviani, R. (2020). Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Ukuran
Perusahaan pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi. Management Studies and
Entrepreneurship Journal (MSEJ), 2(1), 1-6.
Harahap, L., & Wardhani, R. (2011). Analisis Komprehensif Pengaruh Family Ownership, Masalah
Keagenan, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Corporate Governance Dan Opportunity Growth
Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XV.
Muslih, M., Rahadi, D. R., & Rohma, R. (2019). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan
Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
BEI). Jurnal Kewirausahaan, Akuntansi dan Manajemen TRI BISNIS, 1(1), 1-12.
Pertiwi, S. T., & Hermanto, S. B. (2017). Pengaruh struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen, Hutang dan
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi (JIRA), 6(7).
Pradnyana, I. B. G. P., & Noviari, N. (2017). Pengaruh perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan dengan
transparansi perusahaan sebagai variabel moderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 18(2),
1398-1425.
Purnama, D., Pinasti, M., & Herwiyanti, E. (2016). Pengaruh Manajemen Laba, Likuiditas, Dan Leverage
Terhadap Pengungkapan. Jurnal Organisasi dan Manajemen, 12(1), 1-12.
Ratmono, D. (Universitas D. (2010). Manajemen Laba Riil dan Berbasis Akrual: Dapatkah Auditor Yang
Berkualitas Mendeteksinya? SNA XIII Purwokerto.
Rudangga, I. G. N. G., & Sudiarta, G. M. (2016). Pengaruh ukuran perusahaan, leverage, dan profitabilitas
terhadap nilai perusahaan. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 5(7).
Sam’ani. (2008). Pengaruh Good Corporate Governance Dan Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Pada
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2004 - 2007. Tesis.
Siallagan, H., & Machfoedz, M. (2006). Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba dan Nilai
Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang.
Sudarmadji, A. M., & Sularto, L. (2007). Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan tipe
kepemilikan perusahaan terhadap luas voluntary disclosure. Jurnal Gunadarma.
Sujoko, & Ugy, S. (2009). Pengaruh struktur kepemilikan saham, struktur modal, faktor intern dan faktor
ekstern terhadap nilai perusahaan. Manajemen Dan Kewirausahaan.
Sululing, S., & Asharudin, D. (2016). Analisis harga pokok penjualan pada laba di Apotik Kimia Farma No.
66 Luwuk. Jurnal Ekonomi, 21(1), 23-42.
Wairooy, M. A. (2019). Pengaruh kinerja keuangan terhadap pertumbuhan laba pada PT. Semen Tonasa
(persero) di Kabupaten Pangkep. Jurnal Ekonomi Balance Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, 15(2).

183

Anda mungkin juga menyukai