Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH LEVERAGE DAN KOMITE AUDIT TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG


TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2014 – 2018

Aminar Sutra Dewi1), Selvia Warni2)


1,2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KBP
¹Aminarsutradewi@akbpstie.ac.id
²selviawarni@gmail.com

ABSTRACT
The government estimates that the manufacturing industry sector which slowed in 2017
will experience another depress in 2018, if the company's ability is low then the
company's value will also be lowered. This study aims to analyze the effect of leverage
and audit committees on firm value in manufacturing companies listed on the Indonesia
Stock Exchange in the 2014-2018 period. Sampling was determined using a purposive
sampling method to obtain 9 companies and 45 observations. This study uses data from
the company's annual financial statements and summary annual reports that have been
obtained from the IDX website. This type of research is quantitative research. The data
analysis method used in this study is panel data regression analysis. The results showed
that leverage has a positive and significant effect on firm value (PBV). The audit
committee has no significant effect on company value (PBV).

Keywords: leverage, audit committee, company value (PBV).

PENDAHULUAN
Nilai perusahaan bisa tercermin lewat harga saham. Semakin harga saham
mengalami peningkatan secara signifikan maka hal ini berdampak terhadap
peningkatan nilai perusahaan. Jika harga saham mengalami peningkatan maka
dengan begitu nilai perusahaan bisa mensejahterakan investor secara maksimum.
Semakin tinggi kesejahteraan para pemegang saham maka akan tinggi pula harga
saham pada sebuah perusahaan.
Pemerintah memperkirakan sektor industri di bidang manufaktur yang
melambat pada tahun 2017 akan mengalami kembali tertekan pada tahun 2018
dari sebelumnya industri manufaktur tumbuh 4,74 % menjadi 4,07 % ditahun
2018. Penekanan ini terjadi dikarenakan adanya ketidakpastian ekonomi global
yang merujuk pada belum pulihnya harga komoditas dipasar internasional hingga
belum ada penyelesaian perang dagang dari Amerika dan China. Hal ini akan
berakibat pada tidak masuknya investasi di Indonesia. Selain itu, tahun politik
yang berlangsung di Indonesia juga akan memberikan efek pada penahanan
realisasi investasi di Indonesia sebab kecenderungan investor dan dunia usaha
biasanya ingin menunggu hingga hasil pemilihan umum di umumkan. Apabila
investasi masuk ke Indonesia berkurang maka akan berakibat pada nilai
perusahaan. Dampaknya tersebut berupa penurunan pada kemampuan perusahaan
dikarenakan kurangnya dana dari investor. Jika kemampuan perusahaan merendah

1
sehingga nilai perusahaan pun akan ikut merendah (Sumber CNN Indonesia,
tahun 2018).
Adanya fenomena yang terjadi pada sektor manufaktur menunjukan,
bahwa parusahaan manufaktur berperan dalam mendorong pertumbuhan investasi
sehingga bakal berdampak terhadap nilai perusahaan. Pada penelitian ini,
perusahaan yang diteliti adalah perusahaan bergerak dalam sektor manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Alasan peneliti memilih perusahaan yang
bergerak pada sektor manufaktur sebagai objek penelitian dikarenakan perusahaan
manufaktur mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap nilai investasi
sehingga bisa membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Nilai perusahaan ialah pandangan investor yang kerap kali dihubungkan
dengan harga saham. Harga saham yang tinggi akan mengakibatkan nilai
perusahaan juga ikut tinggi, dan meningkatnya kepercayaan pasar tidak hanya
bagi kinerja perusahaan masa sekarang namun juga bagi prospek perusahaan di
masa yang akan datang (Septianto, Andini, & Santosa, 2018). Salah satu indikator
digunakan untuk mengukur nilai perusahaan ialah dengan menggunakan rasio
pengukuran PBV (Price Book Value), PER (Price Earning Ratio), TOBIN’S Q.
Menurut Wandri & Dewi, (2016) Leverage adalah penggunaan assets dan
sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan
maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Leverage
ialah rasio yang menerangkan bagaimana perusahaan mampu untuk mengelola
hutangnya dalam rangka memperoleh keuntungan dan juga mampu untuk
melunasi kembali hutangnya (Septianto et al., 2018). Leverage menggambarkan
bagaimana kesanggupan perusahaan memenuhi segala kewajiban perusahaan.
Kewajiban perusahaan ada yang berupa jangka pendek dan juga jangka panjang.
Risiko yang di timbulkan oleh tingginya tingkat leverage dapat menimbulkan
kencenderungan tinggi tingkat risiko suatu perusahaan. Oleh karena itu,
perusahaan agar dapat sebisa mungkin meminimumkan tingkat leverage dalam
perusahaan.
Komite audit ialah komite yang melaksanakan pengendalian internal
perusahaan, membatasi antara investor dan dewan komisaris sebagai aktivitas
pengawasan yang dilakukan oleh manajer serta auditor internal dan eksternal.
Pedomannya ialah memaksimalkan kewajiban pengendalian supaya
ketidaerktepatan informasi tidak dapat terjadi (asimetri informasi) yang berakibat
pada tidak diperolehnya keuntungan oleh perusahaan, sehingga dapat menurunkan
nilai dari suatu perusahaan (Widyaningsih, 2018).
Menurut I Gusti & Gede, (2016) leverage berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan. Ini berarti bahwa semakin tinggi leverage
maka semakin tinggi pula nilai perusahaan yang diperoleh. Penggunaan leverage
mampu meningkatkan nilai perusahaan karena dalam perhitungan pajak, bunga
yang dikenakan akibat penggunaan hutang dikurangkan dahulu, sehingga
mengakibatkan perusahaan memperoleh keringanan pajak.
Ini juga senada dengan penelitian Dewi, Yuniarta, & Atmadja, (2014) yang
mengungkapkan bahwa struktur modal/leverage berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan yang berarti bahwa perusahaan tidak terlalu
banyak menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan sehingaa
berpengaruh pada peningkatan nilai perusahaan.

2
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Harjadi & Fajarwati, (2018)
menyatakan bahwa Leverage adalah kapasitas perusahaan untuk membayar
kewajiban finansial perusahaan baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Penyelenggaraan leverage berperan sangatlah penting, karena keputusan didalam
pemakaian hutang yang besar dapat meningkatkan nilai perusahaan dikarenakan
adanya penurunan terhadap pajak penghasilan. Leverage mempunyai pengaruh
signifikan dan memiliki arah yang positif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan
penelitian tersebut bahwa semakin tinggi leverage maka nilai perusahaan juga
akan semakin meningkat. Maka dibangun hipotesis pertama, yaitu:
(H1: Leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan)
Komite audit juga bisa menaikkan kemampuan suatu perusahaan agar
dapat melindungi seluruh kebutuhan para investor dari perbuatan manajemen laba
dilaksanakan oleh pihak manajer dan bisa memberikan partisipasi dalam
memantau prosedur pemberitahuan laporan keuangan perusahaan supaya bisa
menciptakan laporan keuangan bermutu melalui prosedur pengecekan dengan
integritas dan objektifitas dari auditor hingga akan memiliki dampak mengenai
kenaikan nilai perusahaan.
Berdasarkan penelitian terdahulu dilakukan oleh Mangatas, Efni, &
Rokhmawati, (2018) menunjukkan bahwa variabel komite audit berdampak
positif dan signifikan mengenai nilai perusahaan, hal tersebut bisa diartikan bahwa
semakin kuat pengawasan yang dilakukan oleh komite audit melalui indikator-
indikatornya maka dampak penguatan nilai perusahaan akan semakin nyata,
dimana indikator pengalaman menjadi faktor yang memberikan pengaruh paling
besar terhadap nilai perusahaan, dimana semakin baiknya pengalaman yang
dimiliki oleh komite audit merupakan sinyalmen baik bagi stakeholder yang
menunjukkan nilai perusahaan yang akan cenderung mengalami peningkatan.
Ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Widyaningsih, (2018)
yang juga menyatakan bahwa komite audit mempunyai pengaruh positif
signifikan mengenai nilai perusahaan. Jadi semakin besar jumlah komite audit
hingga dapat menambah nilai perusahaan. Dalam hal ini presensi komite audit
dapat menambah efektifitas kemampuan perusahaan agar dapat melindungi
kebutuhan investor dari perilaku manajemen laba yang dilaksanakan oleh pihak
manajemen. Maka dibangun hipotesis kedua, yaitu:
(H2: Komite audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan)

METODE PENELITIAN
Data dan Sampel
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Alasan pemilihan obyek ini ialah agar dalam pemilihan
sampel tidak terdapat kendala kekurangan data sesuai variabel yang akan di uji,
dan titik informasi yang pasti mengenai industri yang telah go publik.
Dalam penelitian ini Annual Report dan Summary digunakan sebagai
sumber data utama. Jenis data yang diperoleh dari Annual Report dan Summary
berupa data kuantitatif. Data kuantitatif yang digunakan seperti laporan laba rugi,
laporan ekuitas dan laporan neraca. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah dokumentasi.
Populasi pada penelitian ini yaitu perusahaan yang terdaftar pada Bursa
Efek Indonesia di akhir periode observasi, yaitu tahun 2018 sebanyak 163

3
Perusahaan. Metode pemilihan sampel pada pengamatan ini dilakukan dengan
metode purposive sampling yaitu metode penarikan sampel dengan penilaian yang
berdasarkan kriteria sesuai dengan objek maupun subjek yang untuk diamati
(Sugiyono, 2017). Kriteria untuk pemilihan sampel dalam penelitian ini yaitu: (a)
(b) Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diakhir periode
observasi, yaitu Tahun 2018. (c) Perusahaan Manufaktur yang terdaftar secara
berturut-turut pada Bursa Efek Indonesia selama periode Observasi (2014-
2018).Perusahaan Manufaktur terdaftar yang mempublikasikan laporan keuangan
semasa periode Observasi (2014-2018). (d) Perusahaan Manufaktur yang
memiliki data keuangan yang sesuai dengan variabel yang akan diuji yaitu
leverage, komite audit, nilai perusahaan.
Tabel 1
Daftar Perusahaan Sampel

No Kiteria Jumlah
Perusahaan Manufaktur terdaftar di BEI akhir periode
1 166
Observasi, yaitu Tahun 2018.
Perusahaan Manufaktur yang tidak terdaftar di BEI
2 berturut-turut selama periode Observasi (2014-2018). (37)

Perusahaan Manufaktur terdaftar di BEI yang Tidak


3 mempublikasikan laporan keuangan semasa periode
observasi (2014-2018). (35)
Perusahaan Manufaktur yang tidak memiliki data keuangan
4 sesuai Variable yang diuji yaitu leverage, komite audit, (85)
nilai perusahaan.
Jumlah Sampel Akhir 9
Jumlah Observasi 45

Definisi Operasional Variabel


Dalam penelitian ini terdiri dari dua macam variabel yaitu variabel
independent(variabel bebas) dan dependent (variabel terikat). Variabel
independent yaitu Leverage (X1), Komite Audit (X2). Variabel dependent yaitu
Nilai Perusahaan (Y). Selanjutnya dapat diuraikan definisi operasionalnya dari
pengamatan ini sebagai berikut:

Tabel 2

4
Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Pengukuran Sumber

Nilai perusahaan Market price per share (Septiant


merupakan PBV= o et al.,
Nilai persepsi investor Book Value per Share 2018)
Perusaha yang sering
an dikaitkan dengan Market price per share
harga saham PER =
(Y) Earning per share

(EMV+D)
Q=
(EBV+D)

Total Hutang (Hasibua


DER= n,
Leverage adalah Modal Sendiri
Dzulkiro
Leverage suatu kemampuan
Total Hutang m AR, &
(X1) perusahaan dalam DR =
Total Aktiva Wi
melunasi
Endang
kewajiban
NP,
financial
2016)
perusahaan baik
jangka panjang
dan jangka
pendek

Komite audit (Apri


KMA
adalah suatu Jumlah komiteaudit dari luar Dwi
komite yang ¿ X 100 %
Jumlah seluruh anggota komite audit Astuti,
Komite melaksanakan 2019)
Audit pemantauan
(X2) internal
perusahaan,
membatasi antara
pemegang saham
dan dewan
komisaris dengan
aktivitas kontrol
yang
dilaksanakan oleh
manajemen serta
auditor internal
dan eksternal.

5
Teknik Analisis Data
Statistik Deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran umum obyek
penelitian. Perhitungan statistik deskriptif didalam penelitian ini meliputi nilai
minimum, maksimum, rata-rata, maupun standar deviasi dari masing-masing
variabel (Yusra, Hadya, & Egawati, 2017). Persamaan regresi data panel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :

PBVit=α+β1LEVit+β2KAit+e....

Pendekatan yang dilakukan dalam analisis regresi data panel yaitu common
effect model (CEM), Fixed effect Model (FEM), random effect model (REM)
(Wulandari, 2017). Dalam penelitian ini asumsi klasik akan dilakukan dengan uji
normalitas yakni dipergunakan untuk mengetahui data dan dikumpulkan dari
setiap variable Y dan independen ataupun kedua variabel tersebut memiliki data
berdistribusi normal. Ada dua tahapan yang dilakukan untuk menentukan model
yang terbaik digunakan antara model tersebut yaitu uji Chow dan uji hausman.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Statistik Deskriptif
Uji statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran umum obyek
penelitian. Perhitungan statistik deskriptif dalam penelitian ini meliputi nilai
minimum, maksimum, rata-rata, maupun standar deviasi dari masing-masing
variabel. Variabel dependen pada penelitian ini adalah nilai perusahaan sedangkan
variabel independen penelitian ini adalah leverage dan komite audit. Distribusi
statistik untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini terdapat pada tabel 3
dibawah ini:
Tabel 3
Deskripsi Statistik
Variabel Minimum Maksimum Mean Standar Deviasi
Nilai Perusahaan
Price Book Value 0.010000 1.600000 0.823111 0.408883
(PBV)
Leverage (LEV)
Debt to Assets 0.070000 0.660000 0.328889 0.154570
Ratio (DAR)
Debt to Equity 1.070000 1.910000 1.088667 0.125220
Ratio (DER)
Komite Audit (KA) 67.00000 75.00000 67.71111 2.302392

Nilai Perusahaan merupakan variabel terikat dengan mengunakan Price


Book Value (PBV) sebagai alat ukur. Nilai terendah (minimum) yaitu sebesar 0.01.
Sedangkan Nilai tertinggi (maximum) yaitu sebesar 1.60. Nilai rata-rata (mean)
Price Book Value adalah 0.82, dengan tingkat rata-rata penyimpangan (standar
deviation) sebesar 0.40.
Leverage merupakan variabel bebas dengan mengunakan Debt to Assets
Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) sebagai alat ukur. Nilai terendah
(minimum) dengan indikator Debt to Assets Ratio (DAR) sebesar 0.07 Sementara

6
Nilai tertinggi (maximum) senilai 0.66 Nilai rata-rata (mean) senilai 0.32, dengan
tingkat penyimpangan (standard deviation)senilai 0.15.
Nilai terendah (minimum) dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER)
sebesar 1.07 Sedangkan Nilai tertinggi (maximum) yaitu sebesar 1.91. Nilai rata-
rata (mean) Debt to Equity Ratio adalah 1.08, dan tingkat rata-rata penyimpangan
(Standar deviation) sebesar 0.12.
Data Rasio Komite Audit terendah (minimum) sebesar 67.00. tertinggi
(maximum) yaitu sebesar 75.00 sementara rata-rata (mean) variabel ini adalah
sebesar 67.71, dan tingkat rata-rata penyimpangan (Standar deviation) sebesar
2.30.
Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik yang akan dilakukan ialah uji normalitas. Uji
normalitas dipakai untuk menguji apakah didalam sebuah bentuk regresi, variabel
Nilai Perusahaan dan variabel Leverage serta Komite audit mempunyai distribusi
normal atau tidak. Perolehan uji normalitas data sebagai berikut:
Tabel 4
Uji Normalitas (diproksikan dengan DAR)

Jarque-Bera Probability
3.082718 0.214090

Nilai Prob. JB hitung sebanyak 0.214090 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa residual telah terdistribusi secara normal yang artinya asumsi klasik
tentang kenormalan data telah terpenuhi.
Tabel 5
Uji Normalitas (diproksikan dengan DER)

Jarque-Bera Probability
4.411696 0.110157
Nilai Prob. JB hitung sebanyak 0.110157 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa residual telah terdistribusi secara normal yang artinya asumsi klasik
tentang kenormalan data telah terpenuhi.
Uji Lanjut
Pengujian ini dilakukan untuk menentukan model yang terbaik dalam tahap
analisis dengan cara melakukan estimasi model Common Effect (CEM), Fixed
Effect (FEM), dan Random Effect (REM).
Tabel 6
Uji Chow (diproksikan dengan DAR)
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 4.320354 (8,34) 0.0011
Cross-section Chi-square 31.562554 8 0.0001
Uji chow bertujuan untuk menentukan model yang lebih baik digunakan
antara model Common Effect dan Fixed Effect. Berdasarkan tabel 6 diatas
diperoleh nilai prob pada Cros-section Chi-square lebih kecil dari alpha (α)
(0<0.05), Artinya model Fixed Effect lebih baik digunakan dari model Common
Effect.

7
Tabel 7
Uji Chow (diproksikan dengan DER)
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 4.632980 (8,34) 0.0007
Cross-section Chi-square 33.174817 8 0.0001
Berdasarkan tabel 7 diatas diperoleh nilai prob pada Cros-section Chi-square
lebih kecil dari alpha (α) (0<0.05), Artinya model Fixed Effect lebih baik
digunakan dari model Common Effect.
Analisis Regresi Data Panel
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Analisis regresi data panel digunakan untuk melihat
apakah hipotesis yang telah dibuat akan diterima atau ditolak. Tingkat signifikansi
yang digunakan adalah 5%. Model statistik yang diestimasi merupakan model
yang terbaik dan terbebas dari penyimpangan asumsi klasik (Yusra et al., 2017).
hasil pengujian di penelitian ini bisa diketahui pada tabel berikut:

Tabel 8
Hasil Estimasi Regresi Data Panel Dengan Metode
Fixed Effect Model
Variabel Koefisien
Konstanta 0.242087
Leverage (LEV) 0.678281
Debt to Assets Ratio (DAR)
Komite Audit (KA) 0.021050

Dari model persamaan regresi diatas, dapat diinterpretasikan konstanta


bernilai 0.242087. Ini menjelaskan bahwa jika diasumsikan variabel leverage dan
komite audit bernilai 0 (tidak ada) maka nilai perusahaan bernilai konstan sebesar
nilai 0.242087.
Koefisien regresi leverage bernilai 0.678281. Artinya setiap peningkatan
variabel leverage (diproksikan dengan DAR) sebanyak 1 satuan, berarti akan
meningkatkan variabel nilai perusahaan sebanyak 0.678281 serta variabel lain
dianggap konstan.
Koefisien regresi komite audit (diproksikan dengan KA) bernilai 0.021050.
Artinya setiap peningkatan variabel Komite Audit sebanyak 1 satuan berarti akan
meningkatkan variabel Komite Audit sebanyak 0.021050 serta beranggapan
variabel lain dalam bentuk konstan.

8
Tabel 9
Hasil Estimasi Regresi Data Panel Dengan Metode
Fixed Effect Model

Variabel Koefisien
Konstanta -0.332595
Leverage (LEV)
Debt to Equity Ratio (DER) 0.510756
Komite Audit (KA) 0.023246

Dari model persamaan regresi diatas, dapat diinterpretasikan konstanta


bernilai -0.332595. Ini menjelaskan bahwa jika diasumsikan variabel leverage dan
komite audit bernilai 0 (tidak ada) maka nilai perusahaan bernilai konstan sebesar
nilai -0.332595.
Koefisien regresi leverage bernilai 0.510756. Artinya setiap peningkatan
variabel leverage (diproksikan dengan DER) sebanyak 1 satuan, berarti akan
meningkatkan variabel nilai perusahaan sebanyak 0.510756 serta variabel lain
dianggap konstan.
Koefisien regresi komite audit (diproksikan dengan KA) bernilai 0.023246.
Artinya setiap peningkatan variabel Komite Audit sebanyak 1 satuan berarti akan
meningkatkan variabel Komite Audit sebanyak 0.023246 serta beranggapan
variabel lain dalam bentuk konstan.

Hasil Pengujian Hipotesis


Pada penelitian ini menggunakan uji t. Uji t statistik menunjukkan seberapa
besar pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel dependen,
dilaksanakan untuk memeriksa lebih lanjut apakah variabel leverage (yang
diproksi dengan DAR, DER) dan komite audit tersebut singnifikan atau tidak
terhadap nilai perusahaan.
Tabel 10
Pengujian Hipotesis (Uji T) Dengan Model Fixed Effect Model
Variabel t-statistik t-tabel Prob Alpha Kesimpulan
Leverage (DAR) 3.244736 2.01808 0.0026 0.05 H1 Diterima
Komite Audit 2.01808 0.05 H2 Ditolak
(KA) 0.546240 0.5885

Nilai t hitung untuk variabel Leverage dengan indikator Debt to Assets


Ratio (DAR) senilai 3.244736 > t-tabel 2.01808 serta prob 0.0026. Nilai prob.
Leverage senilai 0.0026 < 0.05 berarti H1 diterima artinya ada pengaruh yang
signifikan antara variabel Leverage terhadap Nilai Perusahaan.
Nilai t hitung untuk variabel Komite Audit senilai 0.546240 < t-tabel
2.01808 serta prob 0.5885. Nilai prob Komite Audit senilai 0.5885 > 0.05 berarti
H2 ditolak artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Komite
Audit terhadap Nilai Perusahaan.

9
Tabel 11
Pengujian Hipotesis (Uji T) Dengan Model Fixed Effect Model
Variabel t-statistik t-tabel Prob Alpha Kesimpulan

Leverage (DER) 3.403195 2.01808 0.0017 0.05 H1 Diterima


Komite Audit 2.01808 0.05 H2 Ditolak
(KA) 0.610029 0.5459

Nilai t hitung untuk variabel Leverage dengan indikator Debt to Assets


Ratio (DAR) senilai 3.403195 > t tabel 2.01808 serta prob 0.0017. Nilai prob
Leverage senilai 0.0017 < 0.05 berarti H1 diterima artinya ada pengaruh yang
signifikan antara variabel Leverage terhadap Nilai Perusahaan.
Nilai t hitung untuk variabel Komite Audit senilai 0.610029 < t-tabel
2.01808 serta prob 0.5459. Nilai prob Komite Audit senilai 0.5459> 0.05 berarti
H2 ditolak artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Komite
Audit terhadap Nilai Perusahaan.

Pembahasan
Pengaruh Leverage Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh setelah dilaksanakan
pengujian terhadap 45 data observasi yang merupakan data yang diambil dari situs
Bursa Efek Indonesia bisa disimpulkan bahwa Hipotesis 1 yang dikemukakan
dalam penelitian ini yaitu bahwa diduga Leverage berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan. Berdasarkan hasil uji nilai t hitung untuk variabel Leverage
membuktikan bahwa H1 diterima artinya ada pengaruh secara positif dan
signifikan antara Leverage terhadap Nilai Perusahaan.
Hal ini menunjukkan bahwa nilai perusahaan dipengaruhi antara lain oleh
komposisi leverage (DER). Arah positif ini diartikan bahwa semakin baik
komposisi modal (DER) suatu perusahaan maka semakin tinggi nilai perusahaan
tersebut.
Hasil penelitian ini mengkonfirmasi hasil penelitian yang dilakukan oleh
Harjadi & Fajarwati, (2018) yang mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara leverage dengan nilai perusahaan, yaitu
penyelenggaraan leverage berperan sangatlah penting, karena keputusan didalam
pemakaian hutang yang besar dapat menaikkan nilai perusahaan dikarenakan
adanya penurunan terhadap pajak penghasilan.

Pengaruh Komite Audit Terhadap Nilai Perusahaan


Berdasarkan Hipotesis 2 dalam penelitian ini yaitu bahwa diduga komite
audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil uji nilai
t-hitung untuk variabel komite audit membuktikan bahwa H2 ditolak artinya tidak
ada pengaruh yang signifikan antara komite audit terhadap nilai perusahaan.
Hasil ini selaras dengan penelitian terdahulu yang mana diteliti oleh
Wirawardhana & Sitardja (2019) yang menyatakan bahwa komite audit tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Komite audit merupakan external
monitoring perusahaan dalam hal proses pengauditan kinerja keuangan

10
perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya ketidakpercayaan calon
investor atas laporan evaluasi komite audit yang tertera di laporan keuangan.
Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan penelitian terdahulu yang diteliti
oleh Purbopangestu (2014) yang dinyatakan oleh Guna & Herawaty (2010) bahwa
keberadaan komite audit dalam perusahaan tidak dapat menjalankan tugasnya
dalam memonitor pelaporan keuangan sehingga keberadaan komite audit gagal
dalam mendeteksi manajemen laba. Kegagalan komite audit dalam mendeteksi
manajemen laba merupakan cerminan gagalnya komite audit dalam mengawasi
proses penyusunan laporan keuangan oleh manajemen sehingga berakibat
buruknya kualitas laporan keuangan tersebut. Buruknya kualitas laporan keuangan
yang mengandung manajemen laba berakibat pada menurunnya nilai perusahaan,
dengan demikian komite audit tidak dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
SIMPULAN
Penelitian dilakukan terhadap 166 sampel perusahaan manufaktur yang
listed di Bursa Efek Indonesia dari periode 2014-2018 dengan jumlah observasi
sebanyak 45 observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa leverage mampu
mempengaruhi secara signifikan nilai perusahaan. Namun hasil yang berbeda
ditunjukkan oleh komite audit ternyata belum mampu memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap nilai perusahaan. Banyak sedikitnya jumlah komite audit,
tidak mempengaruhi nilai perusahaan.

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Aminar Sutra Dewi, SE,
M.sc. selaku ketua STIE”KBP” Padang, Ibu Febsri Susanti, SEI, MM. selaku
ketua Program Studi Manajemen, Ibu Aminar Sutra Dewi, SE, M.sc. sebagai
dosen pembimbing dalam pembuatan skripsi ini dan penulis banyak berterima
kasih atas, kesabaran, kepedulian dan bimbingan yang telah diberikan, penulis
berharap kebaikan ibu bisa dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa dan kepada
sahabat-sahabat penulis yang sudah ikut serta menolong penulis menyelesaikan
skripsi ini dan juga kepada seluruh bagian yang sudah banyak menolong penulis
yang tidak dapat penulis sampaikan satu persatu.

DAFTAR PUSTAKA
Apri Dwi Astuti, A. M. (2019). Pengaruh Kepemilikan Keluarga dan Efektivitas
Dewan Komisaris terhadap nilai perusahaan yang tergabung dalam LQ 45
tahun 2012-2013. Jurnal Riset Keuangan Dan Akuntansi, 3(1), 17–28.
https://doi.org/10.25134/jrka.v3i1.460
Dewi, P. Y. S. D., Yuniarta, G. A., & Atmadja, A. W. T. (2014). Pengaruh
Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan Lq 45 Di Bei Periode 2008-2012. E- Journal S1
Ak Universitas Pendidikan Ganesha, 2(1), 1–10.
Guna, I. welvin, & Herawaty, A. (2010). Pengaruh mekanisme good corporate
governance, independensi auditor, kualitas audit dan faktor lainnya terhadap
manajemen laba. STIE Trisakti, 12(1), 53–68. https://doi.org/Vol. 12, No. 1,
April 2010, Hlm. 53 - 68
Harjadi, D., & Fajarwati, N. (2018). Pengaruh Kepemilikan Institusional dan
Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmiah Esai, 12(1), 45.

11
https://doi.org/10.24235/amwal.v10i2.3603
Hasibuan, V., Dzulkirom AR, M., & Wi Endang NP, N. (2016). Pengaruh
leverage dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan (Studi pada Perusahaan
Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
Tahun 2012-2015). Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya,
39(1), 139–147.
I, R. G. N. G., & Gede, S. M. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Akuntabilitas, 5(2), 4394–4422.
https://doi.org/10.15408/akt.v10i2.4649
Mangatas, M. M., Efni, Y., & Rokhmawati, A. (2018). Pengaruh ukuran dewan ,
proporsi wanita dalam dewan, komite audit terhadap nilai perusahaan dengan
kinerja keuangan sebagai variabel mediasi (studi subsektor perbankan di
bursa efek indonesia tahun 2012-2016). Jurnal Tepak Manajemen Bisnis,
X(2), 364–384.
Purbopangestu, wisnu hary. (2014). Pengaruh Good Corporate Governance
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Corporate Social Responsibility Sebagai
Variabel Intervening. Accounting Analysis Journal, 3(3), 321–333.
https://doi.org/10.15294/aaj.v3i3.4202
Septianto, T., Andini, R., & Santosa, E. B. (2018). Pengaruh Komite Audit,
Likuiditas, Solvabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan
Dividen Sebagai Variabel Intervening pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food
Tbk dan PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk. yang
Terdaftar di Bursa Efek In. Journal of Accounting, 1–20.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta.
Wandri, A., & Dewi, A. S. (2016). Penjualan dan ukuran perusahaan terhadap
profitabilitas perusahaan ( studi pada perusahaan plastik dan kemasan yang
terdaftar pada bursa efek indonesia pada tahun 2012-2016 ). 1–14.
Widyaningsih, D. (2018). Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional,
Komisaris Independen, serta Komite Audit pada Nilai Perusahaan dengan
Pengungkapan CSR sebagai Variabel Moderating dan Firm Size sebagai
Variabel Kontrol. Jurnal Akuntansi Dan Pajak, 19(1), 38.
https://doi.org/10.29040/jap.v19i1.196
Wirawardhana, I., & Sitardja, M. (2019). Analisis Pengaruh Kepemilikan
Blockholder, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan
Komite Audit terhadap Nilai Perusahaan. Indonesian Journal of Accounting
and Governance, 2(1), 96–121. https://doi.org/10.36766/ijag.v2i1.15
Wulandari, N. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Inflasi pada
Kota Metropolitan di Indonesia dengan Menggunakan Analisis Data Panel.
Jurnal Sains Matematika Dan Statistika, 3(2), 34–42.
Yusra, I., Hadya, R., & Egawati, N. (2017). Analisis efektifitas pengendalian
biaya, perputaran modal kerja, dan rentabilitas ekonomi menggunakan
regresi data panel. Jurnal Pundi, Vol. 01, No. 03, November 2017, 1(3), 153–
166.

12

Anda mungkin juga menyukai