ABSTRACT
One option that can be done is to invest through stock investments in the capital market.
Expectations of investors in investing is to obtain the rate of profit which is termed the stock
return. The nature of this research is a quantitative approach because the data used are in
the form of numbers in statistical analysis. The purpose of this study to determine the
significance of the effect of Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Price Earning Ratio and
Earning Per Share of the stock returns on the company’s General Bank sector in Indonesia
Stock Exchange from 2014 to 2018. Samples obtained by a number of 18 companies. Based
on the results of the partial test (t test) on the real level (α) = 5% can be seen that the Debt to
Equity Ratio variable, Price Earning Ratio and Earning Per Share has a positive significant
impact on stock returns, while Return On Assets variable have a negative significant effect
on stock returns.
Keywords : stock return, debt to equity ratio, return on equity, price earning ratio, earning
per share.
PENDAHULUAN
Isu utama return saham dimulai ketika investor yang menanamkan dananya
dalam bentuk saham mempertimbangkan informasi yang relevan dengan kondisi pasar
modal sehingga dapat terhindar dari kesalahan pengambilan keputusan untuk
berinvestasi (Sha, Ekonomi, & Tarumanagara, 2015). Seorang Investor yang akan
melakukan investasi dalam bentuk saham, selalu meperhitungkan hasil dari return
yang akan diperolehnya. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat
digunakan sebagai acuan untuk membuat suatu analisis yang dapat menilai besarnya
return yang akan diterima investor (Inasari, 2018).
Prestasi baik yang dicapai perusahan dapat dilihat di dalam laporan keuangan
yang dipublikasikan oleh perusahaan (emiten). Laporan keuangan ini sangat berguna
bagi investor untuk membantu dalam pengambilan keputusan investasi, seperti
menjual, membeli, atau menanam saham (Apriliani & Hartini, 2017). Hal tersebut
dapat dilihat dari tabel perkembangan return saham perusahaan perbankan berikut ini :
Tabel 1.1
Return Saham Pada Bank Periode 2014-2018
Kode Return Saham
No
Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018
1 BBCA 0,3671 0,0133 0,1654 0,4129 0,1872
2 BBNI 0,5443 -0,1819 0,1072 0,7918 -0,1111
3 BBTN 0,3850 0,0746 0,3436 1,0517 -0,2885
4 BBRI 0,6068 -0,0193 0,0218 -0,6882 0,0054
5 BMRI 0,3726 -0,1415 0,2513 -0,3088 -0,0781
Sumber : Data IDX.com 2014-2018
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat return saham lima perbankan besar
yang ada di Indonesia mengalami fluktuasi. Return Saham pada BBCA tercatat
tertinggi sebesar 0,4129 di tahun 2017. Kemudian BBNI mencatat return saham
tertinggi sebesar 0,7918 di tahun 2017. Saham BBTN, BBRI dan BMRI mencatat
returnya tertinggi di tahun 2014 masing-masing sebesar 0,3850 lalu 0,6068 dan
0,3726. Alhasil return saham tertinggi dicatat BBNI di tahun 2017 sebesar 0,7918
sedangkan return saham terendah tercatat sebesar -0,6882 oleh BBRI. Melihat fakta
bahwa terjadinya pergerakan naik turunnya return saham tersebut menunjukkan tidak
ada kepastian mengenai return yang akan didapatkan oleh investor ketika melakukan
investasi saham, Maka investor perlu pertimbangan rasional dengan mengumpulkan
berbagai jenis informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan investasi.
Penelitan terdahulu yang diperlihatkan Luh & Suantari (2016) yang berjudul
Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity Ratio
(ROE), Inflasi Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Return Saham Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015. Hasil
penelitian Debt to equity ratio (DER) berpengaruh positif terhadap return saham.
Semakin tinggi debt to equity ratio (DER) menunjukan kinerja keuangan perusahaan
tidak baik dalam artian memerlukan bantuan sumber dana.
Inasari (2018) mengenai Pengaruh ROA, ROE, EPS dan DER Terhadap Return
Saham Pada Perusahaan Indeks LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Periode 2014-2016. DER berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap
return saham. Artinya Utang yang tinggi menunjukan resiko yang tinggi, namun
demikian resiko yang tinggi berbanding lurus dengan return yang tinggi. Berdasarkan
uraian diatas maka hipotesis dalam penelitian ini yang dapat diajukan adalah:
Penelitian Luh & Suantari (2016) yang berjudul Pengaruh Current Ratio (CR),
Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity Ratio (ROE), Inflasi Dan Tingkat
Suku Bunga Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015. Hasil penelitian menunjukan bahwa return
on equity ratio (ROE) berpengaruh positif terhadap return saham. Jadi Tingkat return
on equity (ROE) yang menunjukan ke mampuan perusahaan dalam meng- hasilkan
laba, jika perusahaan dapat menghasilkan laba yang tinggi maka permintaan akan
saham akan meningkat dan selanjutnya akan berdampak pada meningkatnya harga
saham perusahaan. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis dalam penelitian ini yang
dapat diajukan adalah:
Earning per share (EPS) merupakan rasio yang mengukur perbandingan antara
laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku dengan jumlah saham yang diterbitkan.
Nilai EPS yang lebih besar menandakan kemampuan perusahaan yang lebih besar
dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham. Semakin tinggi nilai
EPS akan semakin menarik minat investor dalam menanamkan modalnya, karena EPS
menunjukkan laba yang berhak didapatkan oleh pemegang saham atas satu lembar
saham yang dimilikinya. (Raharjo, 2013).
Penelitian Arief, Wahono, & Salim (2016) Pengaruh EPS, DER, Dan PER
Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2014-2016. Hasil ini menyatakan earning per
share secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hal ini
dapat dijelaskan bahwa jika perusahaan mampu untuk meningkatkan keuntungan
dalam menjalankan kegiatan operasionalnya dengan baik maka keuntungan tersebut
akan diperoleh semakin besar.
Penelitian Sari (2012) yang berjudul Pengaruh Earning Per Share (EPS) Dan
Price Earning Ratio (PER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2009. Artinya Earning Per
Share (EPS) berpengaruh signifikan positif dengan return saham. Hal ini dikarenakan
para investor dalam melakukan investasi dilandasi motif untuk mendapatkan
pendapatan (earning) yang sebesar-besarnya.
METODE PENELITIAN
Jenis data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah data panel. Jenis
penelitian yang diambil dalam penelitian ini berupa jenis kuantitatif (Sugiyono, 2015).
Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI
dengan total populasi perusahaan perbankan sebanyak 45 perusahaan. Pemilihan
sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sampling
purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,
2015). Kriteria tersebut adalah : (1) Perusahaan Perbankan yang telah terdaftar di
Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2014-2018 (2) Sampel tergolong dalam
kelompok perusahaan Perbankan berdasarkan pengklasifikasian oleh Bursa Efek
Indonesia. (3) Perusahaan memiliki laporan keuangan yang lengkap dan jelas untuk
periode terpilih. Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah disebutkan di atas, maka
perusahaan perbankan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel penelitian
berjumlah 18 perusahaan perbankan dengan jumlah sampel sebanyak 90 data.
Tabel 2
Pengukuran Variabel
Variabel Definisi Pengukuran Sumber
Statistik Deskriptif
Tabel 3
Uji Statistik Deskriptif
Price
Debt Equity Return On Earning Per Return
Earning
Ratio Equity Share Saham
Ratio
Mean 3.598889 2.348444 15.85033 1034.344 0.489889
Median 3.485000 2.320000 16.94000 738.5000 0.650000
Maximum 7.820000 8.540000 27.27000 2900.000 2.870000
Minimum 0.290000 -4.200000 2.050000 109.0000 -4.210000
Std. Dev. 1.376008 2.854134 4.937466 883.2169 1.187801
Observation
s 90 90 90 90 90
Sumber : Data Sekunder yang diolah Eviews 8
Pada tabel 3 variabel Debt Equity Ratio (DER) memiliki nilai maksimum
pada 18 bank umum di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian adalah
sebesar 7.82 yaitu di PT. Bank Central Asia Tbk. Nilai minimum diketahui sebesar
0.29 berada pada PT. Bank Mega Tbk. Nilai mean dari variabel DER dalam
pengujian adalah 3.59 sedangkan nilai standar deviasi adalah 1.37. Hasil ini
menunjukkan bahwa nilai standar deviasi lebih kecil dari pada nilai mean-nya yang
berarti dapat disimpulkan variasi data Debt Equity Ratio (DER) pada penelitian ini
mempunyai data yang tidak variatif atau homogen.
Variabel Price Earning Ratio (PER) memiliki nilai maksimum pada 18 bank
umum di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian adalah sebesar 27.27 yakni
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Nilai minimum diketahui dimiliki oleh PT. Bank
OCBC NISP Tbk sebesar 2.05. Nilai mean dari variabel DER dalam pengujian adalah
15.85 sedangkan nilai standar deviasi adalah 4.93. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai
standar deviasi lebih kecil dari pada nilai mean-nya yang berarti dapat disimpulkan
variasi data Price Earning Ratio (PER) pada penelitian ini mempunyai data yang
tidak variatif atau homogen.
Variabel Earning Per Share (EPS) memiliki nilai maksimum pada 18 bank
umum di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian adalah sebesar 2.900 adalah
PT. Bank Victoria Internasional Tbk. Nilai minimum yaitu PT. Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk sebesar 109. Nilai mean dari variabel DER dalam pengujian
adalah 1034.34 sedangkan nilai standar deviasi adalah 883.21.
Hasil uji Chow pada Tabel 5 nilai Probabilitas = 0.000 untuk Cross-section
Chi-square < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, yang
berarti metode yang digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM).
Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Sample: 2014 2018
Periods included: 5
Cross-sections included: 18
Total panel (balanced) observations: 90
Nilai koefisien regresi variabel DER adalah 0.236836 yang artinya bahwa
setiap kenaikan DER sebesar 1 satuan maka akan berpengaruh positif atau naiknya
tingkat return saham perusahaan Bank Umum sebesar 0.236836 dengan asumsi
variabel independen lain nilainya tetap.
Nilai koefisien regresi variabel ROE adalah -0.057648 yang artinya bahwa
setiap kenaikan ROE sebesar 1 satuan maka akan berpengaruh negatif atau
menurunkan tingkat return saham perusahaan Bank Umum yaitu nilai sebesar -
0.057648 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.
Nilai koefisien regresi variabel PER adalah 0.065517 yang artinya bahwa
setiap kenaikan PER sebesar 1 satuan maka akan berpengaruh positif atau naiknya
tingkat return saham perusahaan Bank Umum sebesar 0.065517 dengan asumsi
variabel independen lain nilainya tetap.
Nilai koefisien regresi variabel EPS adalah 0.000597 yang artinya bahwa
setiap kenaikan EPS sebesar 1 satuan maka akan berpengaruh positif atau naiknya
tingkat return saham perusahaan bank umum sebesar 0.000597 dengan asumsi
variabel independen lain nilainya tetap.
Uji Hipotesis
Tabel 8
Hasil Uji Parsial
Probability Level
Variabel Kesimpulan
Value Signifikansi
DER 0.0191 0.05 H1 Diterima
ROE 0.2413 0.05 H2 Ditolak
PER 0.0251 0.05 H3 Diterima
EPS 0.0233 0.05 H4 Diterima
Sumber : Data Sekunder Yang di Olah Eviews 8
Hasil estimasi variabel Earning Per Share (EPS) dengan probabilitas sebesar
0.0233 dan nilai koefisien regresi dengan arah positif sebesar 0.000597 (tabel 4.7).
Nilai signifikansi kurang dari tingkat signifikansi yang digunakan (0.0233 <0,05), hal
ini berarti bahwa variabel Earning Per Share berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Return Saham pada bank umum yang terdaftar di BEI periode 2014-2018.
Jadi dapat disimpulkan dalam penelitian ini hipotesis keempat diterima.
Pembahasan
Pengaruh Debt Equity Ratio Terhadap Return Saham Pada Bank Umum Yang
Terdaftar Di BEI Periode 2014-2018
Hasil Penelitian ini sesuai dengan hipotesis awal yang diajukan yaitu dari
Luh & Suantari (2016), Anisa (2015) dan Inasari (2018). sejumlah investor lebih
menyukai perusahaan yang menggunakan utang dalam struktur pendanaannya dan
secara langsung mengakibatkan harga saham perusahaan dan return saham akan naik;
sebab mereka akan lebih memilih saham perusahaan yang menggunakan hutang
sebagai salah satu sumber pendanaannya.
Pengaruh Return On Equity Terhadap Return Saham Pada Bank Umum Yang
Terdaftar Di BEI Periode 2014-2018
Hasil Penelitian ini sejalan dengan Widjanarko (2011), Andini (2016) dan
Luh & Suantari (2016) Pada penelitian ini masih banyak perusahaan yang memiliki
ROE negatif dan terus mengalami penurunan didukung oleh minimnya laba yang
dihasilkan oleh perusahaan. Sehingga harga saham pun dinilai rendah dan return
saham yang didapat para inevestor pun juga akan mengalami penurunan.
Pengaruh Price Earning Ratio Terhadap Return Saham Pada Bank Umum Yang
Terdaftar Di BEI Periode 2014-2018
Pengaruh Earning Per Share Terhadap Return Saham Pada Bank Umum Yang
Terdaftar Di BEI Periode 2014-2018
Penelitian ini sejalan dengan hipotesis yang diajukan yaitu Arief, Wahono, &
Salim (2016) dan Sari (2012). EPS yang semakin besar akan menunjukkan bahwa
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih setelah pajak semakin
meningkat, dengan meningkatnya laba bersih setelah pajak yang dihasilkan oleh
perusahaan maka total return yang diterima oleh para pemegang saham juga semakin
meningkat.
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Andini, R. (2016). Pengaruh Return On Equity (Roe), Price Earning Ratio (PER),
Total Asset Turn Over (TATO) DAN Price To Book Value (PBV) Terhadap
Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan Dan
Minuman Yang Terdaftar Di BEI Periode 2008-2014). Of Accounting, 2(2), 82–
97.
Apriliani, F., & Hartini, E. F. (2017). Pengaruh Return On asset Dan Return On
Equity Terhadap Return Saham Emiten LQ45. Jurnal Manajemen, 199–208.
Arief, M. Z., Wahono, B., & Salim, M. A. (2016). Pengaruh Eps, Der, Dan Per
Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2014-2016. Jurnal Bisnis,
123–141.
Dewi, Aminar Sutra. (2016). Pengaruh Rasio Camel Terhadap Return Saham Pada
PT Bank Mandiri Tbk. Pekbis Jurnal, Vol.8, No.2, Juli 2016 : 120-129.
Desy Arista. (2012). Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham
(Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI periode tahun 2005
- 2009). Manajemen dan Akuntansi, 3(1), 1–15.
Dwialesi, J. B., Putu, N., & Darmayanti, A. (2016). Pengaruh Faktor-Faktor
Fundamental Terhadap Return Saham Indeks Kompas 100. Jurnal Manajemen,
5(4), 2544–2572.
Hakim, L. (2013). ANalisis Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap
Return Saham Perusahaan Sektor Properti. Jurnal Ilmu Manajemen, 1, 815–826.
Hardianto, B. (2013). Pengaruh EPS dan PER Terhadap Return Saham Pada Sektor
Perdagangan Besar dan Ritel Periode 2008-2012 di BEI. Jurnal Manajemen.
Kennedy, Harjito. (2015). Manajemen Keuangan Edisi 6. Yogyakarta : Penerbit
Ekonisia
Kurnaeni, Rusman. (2011). Analisis Fundamental Terhadap Return Saham Pada
Periode Bullish dan Bearish IHSG. Jurnal Akuntansi dan keuangan, Vol. 9 No.2
Ludyah, Nur & Bambang Saputra. (2017). Analisis Pengaruh Price Earning Ratio
dan Return On equity Terhadap Return Saham Pada Industri Real Estate dan
Properti di BEI 2012-2016. Jurnal Manajemen.
Puspita, Wirawati & Rahayuda Putra. (2016). Analisa Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Return Saham Pada Perusahaan LQ45 Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Akuntansi, Vol. 6 No.3
Sari, L. W. (2012). Pengaruh Earning Per Share (Eps) Dan Price Earning Ratio (Per)
Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di Bursa
Efek Indonesia (Bei) Periode 2006-2009. 2(31).
Sudarma. (2011). Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan Dan Risiko
Sistematis Terhadap Return Saham. 1–29.
Sugiyono. (2015). Statistik nonparametris untuk penelitian (Bayu Rahma).
Supadi, Dwi Budi Prasetyo. (2012). Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko
Sistematis Terhadap Return Saham Syariah. 12(2), 23–45.
Widjanarko, H. (2011). Determinan Faktor Fundamental Terhadap Return Saham
( Studi pada Perusahaan yang Masuk ILQ 45 di Bursa.
Winarno, Wing Wahyu. (2017). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan
EViews. UPP STIM YKPN.