Pasar Modal adalah aktivitas yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Efek adalah surat berharga yang merupakan surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek. Pasar Modal merupakan sebuah sarana yang digunakan oleh emiten atau perusahaan yang membutuhkan dana untuk mengembangkan usahanya serta pihak investor yang memerlukan tempat atau wadah untuk berinvestasi sehingga memperoleh keuntungan dari investasi di Pasar Modal. Saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih oleh investor karena memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan yang menarik, harga saham merupakan wujud kepercayaan masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Dalam melakukan analisis dan seleksi saham terdapat dua metode dasar, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal adalah studi utama melakukan penelitian yang mengkombinasikan antara studi nilai (nilai harga pembukaan, nilai tinggi atau rendah dan nilai penutupan) dengan menggunakan grafik yang terancang sebagai peta utama untuk menentukan langkah selanjutnya. Sedangkan analisis fundamental merupakan metode analisis yang menggunakan penelitian terhadap situasi perekonomian, industri, dan kondisi perusahaan untuk menghitung nilai wajar saham suatu perusahaan. Analisis fundamental berfokus pada data penting dari laporan keuangan perusahaan untuk memperhitungkan apakah harga suatu saham dinilai secara tepat. Informasi mengenai kondisi dan kinerja keuangan perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu faktor kunci dalam penilaian performa perusahaan. Indikator dalam menilai kinerja perusahaan supaya dapat dikatakan efisien atau tidak yaitu melalui publikasi laporan keuangan, karena dari laporan keuangan tersebut diperoleh informasi sehingga dapat menjelaskan kondisi suatu perusahaan. Kinerja keuangan adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah melaksanakan aturan-aturan pengelolaan keuangan dengan baik dan benar, menurut (Esomar, 2021). Ukuran yang umum digunakan adalah rasio atau indeks yang mewakili hubungan antara dua atau lebih data keuangan. Tingkat return saham yang tinggi menjadi catatan penting investor untuk percaya terhadap suatu perusahaan. Return on assets (ROA) adalah salah satu indikator yang mengukur seberapa baik perusahaan dalam memanfaatkan asetnya guna menghasilkan laba atau profit. Return on Asset (ROA) merupakan rasio yang mengukur seberapa efisien suatu perusahaan dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan keuntungan selama suatu periode. Ditinjau dari nilai standar ROA yang baik yaitu harus diatas nilai 5%, jika nilai tersebut diatas 5% maka nilai ROA dapat dikatakan baik. Jika nilai ROA berada dibawah 5% maka nilai ROA tersebut dikatakan tidak baik. Semakin tinggi nilai ROA maka semakin tinggi keuntungan perusahaan sehingga semakin baik pengelolaan aktiva perusahaan tersebut dan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya (Rini, 2019). Keamanan dan risiko aset dapat dilihat pada rasio Debt to Assets Ratio (DAR). Debt to Assets Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan aset. DAR digunakan untuk melihat seberapa besar jumlah aktiva perusahaan dibiayai dengan total hutang (Andhani, 2019). Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk investasi pada aktiva guna menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah aset sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang (Kasmir, 2019). Tingkat keamanan dan risiko dapat mempengaruhi harga saham nantinya. Apabila DAR menunjukkan angka yang tinggi (> 1) maka akan membuat resiko semakin besar dan membuat investor takut menanamkan modalnya, sehingga harga saham menjadi turun. Rasio Earning Per Share (EPS) juga merupakan salah satu indikator yang diperhatikan oleh investor sebelum menanamkan modalnya. Earning Per Share (EPS) atau laba per lembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki. Menurut (Kasmir, 2019), EPS atau disebut juga rasio nilai buku, untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Jika nilai EPS rendah berarti manajemen belum berhasil meningkatkan kekayaan pemegang saham, sebaliknya jika nilai EPS tinggi, maka kesejahteraan pemegang saham meningkat. Kenaikan atau penurunan EPS dari tahun ke tahun adalah ukuran penting untuk mengetahui baik tidaknya pekerjaan yang dilakukan perusahaan pemegang sahamnya (Pande Widya, 2018). Secara teori semakin tinggi EPS, harga saham cenderung naik. EPS menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa dan prospek earnings perusahaan di masa depan. Secara teori semakin tinggi EPS, harga saham cenderung naik. EPS yang meningkat akan mendorong investor untuk menambah jumlah modal yang ditanamkan pada perusahaan tersebut, sehingga permintaan terhadap saham tersebut meningkat yang berakibat harga saham juga meningkat. PT Mayora Indah Tbk atau Mayora Indah (kode saham MYOR) adalah salah satu kelompok bisnis produk konsumen atau consumer goods di Indonesia yang didirikan pada tanggal 17 Februari 1977 dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Mei 1978. Sektor bisnis consumer goods ini menjadi salah satu yang akan terus bertahan dalam setiap kondisi, apabila jika produk-produknya telah menjadi pilihan utama masyarakat umum di Indonesia seperti Mayora. Produk-produk Mayora yang senantiasa dibutuhkan oleh masyarakat umum membuat laba Mayora terus meningkat setiap periodenya. Meski tidak selalu meningkat, namun data menunjukkan nilai perusahaan Mayora cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Sehingga, untuk para investor yang ingin membeli sahamnya, Mayora jelas menjadi saham yang baik dan sehat untuk di investasikan. Dengan kata lain Mayora akan menjadi perusahaan yang stabil meski perekonomian sedang menurun. Sehingga, saham Mayora tetap stabil meski perekonomian sedang melemah sekalipun.
Tabel 1.1 Data Harga Saham PT. Mayora Indah TBK Periode 2015-2022 (Dalam Rupih)
Berdasarkan tabel harga saham PT Mayora Indah TBK selama 8
tahun belakang, pada data tersebut menunjukkan kenaikan harga saham yang terus berfluktuasi dan stabil, membuktikan bahwa perusahaan tersebut sangat layak untuk di investasikan dalam jangka panjang. Penelitian ini memfokuskan pada perubahan kinerja keuangan (Return On Assets, Debt to Assets Ratio, dan Earning Per Share) serta perubahan saham karena melihat pada pertumbuhan yang fluktuatif dari tahun ke tahun yang akan dimulai pada periode 2015 sampai dengan 2022. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian terhadap harga saham dengan judul "PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), DEBT TO ASSETS RATIO (DAR), DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PT MAYORA INDAH TBK PERIODE 2015-2022”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah dalam penulisan ilmiah ini adalah: 1. Apakah Return On Assets (ROA), Debt to Assets Ratio (DAR), dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada PT Mayora Indah Tbk periode 2015-2022? 2. Apakah Return On Assets (ROA), Debt to Assets Ratio (DAR), dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara simultan terhadap harga saham pada PT Mayora Indah Tbk periode 2015-2022?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Peniliti membatasi laporan tahunan keuangan PT Mayora Indah Tbk periode 2015-2022. 2. Penelitian menggunakan data sekunder yang terdapat dalam laporan tahunan keuangan di Bursa Efek Indonesia dengan variabel Return On Assets (ROA), Debt to Assets Ratio (DAR), dan Earning Per Share (EPS). 3. Dengan metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, tujuan penelitian dalam penulisan ilmiah ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh Return On Assets (ROA), Debt to Assets Ratio (DAR), dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada PT Mayora Indah Tbk periode 2015-2022. 2. Untuk mengetahui pengaruh Return On Assets (ROA), Debt to Assets Ratio (DAR), dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara simultan terhadap harga saham pada PT Unilever Indonesia Tbk periode 2015-2022.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis maupun pembaca dalam memahami pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham. 2. Manfaat Praktis a) Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan menetapkan strategi bisnis yang baik. b) Perorangan atau Lembaga Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi investor, badan otoritas pasar modal, dan para analisis keuangan lainnya mengenai perubahan harga saham yang dipengaruhi oleh analisis fundamental. Daftar Pustaka Jurnal : - Andhani, Destiani. “Pengaruh Debt To Total Asset Ratio (DAR) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Net Profit Margin (NPM) Serta dampaknya terhadap Harga Saham pada Perusahaan Elektronik di Bursa Efek Tokyo tahun 2007-2016.” Jurnal Sekuritas (2019): 3-1. - Handayani, Rini. “Pengaruh Return on Assets (ROA), Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tax Avoidance Pada Perusahaan Perbankan yang Listing di BEI Periode Tahun 2012-2015.” Jurnal Akuntansi Maranatha (2019): 10-1. - Rahmadewi, Pande Widya dan Nyoman Abundanti. “Pengaruh EPS, CR, dan ROE Terhadap Harga SAHAM di Bursa Efek Indonesia.” E-Jurnal Manajemen Unud (2018): 6-3. - Laksmiwati, Mia, Rinny Meidiyustiani, Triana Anggraeni, dan Wulan Dwi Antari. “Peran Earning Per Share dalam memediasi pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan.” Riset & Jurnal Akuntansi (2022): 6-3. - Esomar, Maria J.F. “Analisa Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pembiayaan di Indonesia.” Jurnal Bisnis, Manajemen & Ekonomi (2021): 2-2.
Pendekatan sederhana untuk investasi pasif: Panduan Pengantar Prinsip-prinsip Teoretis dan Operasional Investasi Pasif untuk Membangun Portofolio Malas yang Berkinerja dari Waktu ke Waktu