Anda di halaman 1dari 15

Pengaruh Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS),

Dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham


Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar

di BEI Tahun 2011-2013

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian

Program Pendidikan Strata Satu

Jurusan Akuntansi

Oleh :

ELITA DWI JAYANTI

2011310542

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2015
ii
PENGARUH RETURN ON INVESTMENT (ROI), EARNING PER SHARE
(EPS), DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP HARGA
SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI
TAHUN 2011-2013

Elita Dwi Jayanti


STIE Perbanas Surabaya
Email : 2011310542@students.perbanas.ac.id

ABSTRACT

The financial report is an important component for investors to know how the
progress of the company. The purpose of this research is to know influences of the
ratio Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), and Price Earning
Ratio (PER) to stock price in mining company on Indonesia Stock Exchange. For
the period of this study is 2011 until 2013 so that the data used by investors more
updates. This study used a population of companies that listed in Indonesia Stock
Exchange by taking a 14 companies for sample from the population that has been
determined. This data collection method using documentary method with multiple
linear regression equation. The results of this study is the variable ROI, and PER
not significant effect on the stock price, but the variable EPS has a significant
effect on stock price. In conclusion EPS only significant on stock price.

Keywords: ROI, EPS, PER, stock price keyword

PENDAHULUAN kegiatan berinvestasi. Pasar modal


memiliki sebuah posishi yang tepat
Pasar modal merupakan dalam pembangunan ekonomi
berbagai instrumen keuangan jangka nasional. Pertumbuhan pasar modal
panjang yang dapat diperjualbelikan, tergantung dari kinerja perusahaan.
baik obligasi, saham, reksa dana, Suatu kepemimpinan yang efektif
waran maupun instrumen lainnya. diperlukan koordinasi modal, sumber
Pasar modal merupakan sarana daya manusia dalam
pendanaan bagi perusahaan, baik mengembangkan pasar modal dan
pemerintah, dan sebagai sarana bagi

1
pentingnya perkembangan sistem keputusan dalam berinvestasi, salah
dan dukungan teknis. satunya menggunakan data laporan
keuangan perusahaan.
Penelitian dilakukan pada
perusahaan sektor pertambangan, Return on investment atau
alasan dipilihnya perusahaan sektor pengembalian investasi, sejauh
pertambangan dari fakta yang mana investasi yang telah
menunjukkan bahwasanya Indonesia ditanamkan mampu memberikan
adalah negara yang kaya akan pengembalian keuntungan sesuai
sumber daya alam yang melimpah. dengan yang diharapkan. Investasi
Kekayaan alam yang dimiliki tersebut sebenarnya sama dengan
Indonesia adalah alasan yang kuat aset perusahaan yang ditanamkan
bagi para pengusaha untuk atau ditempatkan Fahmi(2012:98).
mendirikan perusahaan dan Kemampuan manajer dalam
menanamkan modalnya di sektor mengelola aset dalam investasi yang
pertambangan. Komoditas tambang akan menghasilkan laba bagi
memegang peranan penting dalam perusahaan mempunyai peran
perekonomian Indonesia. Beberapa penting terhadap kinerja perusahaan
hasil komoditas perusahaan tambang untuk meningkatkan keuntungan,
merupakan komoditas yang penting sehingga rasio ROI dapat dijadikan
bagi dunia seperti batubara, timah, indikator dalam menilai kinerja
minyak dan gas bumi serta hasil perusahaan dalam hal ini untuk
komoditas pertambangan lainnya. menilaipengaruhnya terhadap nilai
perusahaan yang tercermin pada
Tujuan investor dalam harga saham. Investor turut
menanamkan modalnya adalah untuk berkepentingan terhadap tingkat ROI
mendapatkan keuntungan yang dalam berinvestasi karena dengan
setinggi-tingginya dengan tingkat melihat rasio ROI maka akan terlihat
risiko yang rendah. Akan tetapi pada kinerja perusahaan.
kenyataannya return yang diinginkan
menciptakan risiko yang sebanding, Baridwan (2004:443) yang
sehingga para investor selalu dimaksud dengan Earning per Share
dihadapkan pada tingkat risiko yang (EPS) atau laba per saham adalah
sebanding dengan expected return jumlah pendapatan yang diperoleh
disetiap investasi. Tinggi rendahnya dalam satu periode untuk setiap
minat seorang investor dalam lembar saham yang beredar. Laba
melakukan investasi saham di per lembar saham dapat memberikan
pengaruhi oleh kualitas dari nilai informasi bagi investor untuk
saham di pasar modal. Djazuli mengetahui perkembangan dari
(2006:51) tinggi rendahnya nilai perusahaan. Dalam penelitian yang
saham tercermin pada kinerja dilakukan Wiguna danMendari
perusahaan yang tercermin pada (2008:130) investor dalam
kinerja keuangan suatu perusahaan. mengambil keputusan banyak
Sebagai alat untuk memperoleh memperhatikan pertumbuhan
informasi dan sebagai bahan Earning Per Share.
pertimbangan investor memerlukan
data-data guna mempertimbangkan

2
Bagi para investor semakin Harga pasar saham adalah harga
tinggi rasio harga terhadap laba yang ditentukan oleh investor
(Price Earning Ratio), maka melalui pertemuan permintaan dan
pertumbuhan laba yang diharapkan penawaran. Pertemuan ini dapat
juga akan mengalami kenaikan. terjadi karena para investor sepakat
Dengan begitu, Price Earning Ratio terhadap harga suatu saham. Pasar
(rasio harga terhadap laba) adalah modal Indonesia saat ini mengalami
perbandingan antara harga pasar per kondisi pasar yang semi strong
lembar saham (market price karena investor yang akan
pershare) dengan Earning Per Share menanamkan modalnya pasti akan
(laba per lembar saham). melihat informasi yang ada di pasar,
termasuk laporan keuangan dan
Berdasarkan pernyataan- informasi-informasi lainnya yang
pernyataan diatas maka tertarik relevan, yang artinya investor tidak
untuk melakukan penelitian yang akan mampu untuk memperoleh
berjudul “Pengaruh Return On abnormal return atau selisih antara
Investment (ROI), Earning Per tingkat keuntungan yang sebenarnya
Share (EPS), dan Price Earning dengan tingkat keuntungan yang
Ratio Terhadap Harga Saham diharapkan.
Pada Perusahaan Pertambangan
yang Terdaftar di BEI Tahun Harga Saham
2011-2013”. Saham merupakan salah satu
sekuritas yang diperdagangkan di
BEI selain obligasi dan sertifikat.
RERANGKA TEORISTIS YANG Simamora (2000:408)
DIPAKAI DAN HIPOTESIS mendefinisikan saham sebagai unit
Teori Sinyal kepemilikan dalam sebuah
Teori sinyal Leland dan Pyle perusahaan. Harga pasar adalah
dalam Scott (2012:475) menyatakan harga yang terbentuk di pasar jual
bahwa pihak eksekutif perusahaan beli saham. Harga pasar merupakan
yang memiliki informasi lebih baik harga saham yang terrjadi karena
mengenai perusahaannya akan adanya kekuatan permintaan dan
terdorong untuk menyampaikan penawaran yang terjadi di bursa
informasi tersebut kepada calon saham. Investor sebagai salah satu
investor dimana perusahaan dapat pengguna laporan keuangan, dalam
meningkatkan nilai perusahaan menentukan saham perusahaan mana
melalui pelaporannya. Teori sinyal yang layak untuk dibeli tentu akan
digunakan untuk menjelaskan bahwa memilih saham yang dapat
pada dasarnya suatu informasi memberikan tingkat keuntungan
dimanfaatkan perusahaan untuk semaksimal mungkin. Saham yang
memberi sinyal positif maupun memberikan laba cenderung stabil
negatif kepada pemakainya. lebih menarik perhatian investor
dibanding saham perusahaan yang
Pasar Saham
labanya memiliki tingkat fluktuasi
Dalam pasar modal yang
yang tinggi Salno dan Baridwan
efisien semua sekuritas
(2000).
diperjualbelikan pada harga pasar.

3
Return On Investment saham atau lebih dikenal sebagai
Riyanto (2001: 336) Return Earning Per Share (EPS). Besarnya
On Investment adalah modal yang nilai EPS suatu perusahaan
diinvestasikan dengan tujuan untuk menunjukkan besarnya laba bersih
menghasilkan keuntungan bersih. perusahaan yang siap dibagikan
Selain itu, Return On Investment kepada pemegang saham perusahaan.
didefinisikan oleh
Fakhrudin dan Hadianto (2001:65) Price Earning Ratio
Return on investment menunjukkan Walsh (2003) menyatakan
kemampuan perusahaan bahwa antar harga saham dan
menghasilkan laba dari aktiva yang Price Earning Ratio memiliki
digunakan. Peningkatan laba ini hubungan yang kuat, karena Price
mempunyai efek yang positif Earning Ratio itu menunjukkan
terhadap kinerja keuangan pertumbuhan laba dari perusahaan
perusahaan dalam pencapaian tujuan dan investor akan tertarik terhadap
untuk memaksimalkan nilai pertumbuhan laba tersebut sehingga
perusahaan yang akan direspon pada akhirnya akan memberikan efek
secara positif oleh investor sehingga terhadap pergerakan harga saham.
permintaan saham perusahaan dapat Dapat disimpulkan bahwa Price
meningkat dan dapat menaikan harga Earning Ratio memiliki pengaruh
saham perusahaan. Modigliani– signifikan yang berbanding terbalik
Miller menyatakan bahwa nilai terhadap harga saham, di mana
perusahaan akan tergantung hanya semakin kecil Price Earning Ratio
pada laba yang diproduksi oleh maka akan meningkatkan harga
aktiva-aktivanya Brigham dan saham karena akan menarik minat
Houston (2006: 70). investor untuk membeli saham.

Earning Per Share Pengaruh Return On Investment


Earning Per Share terhadap Harga Saham
merupakan salah satu indikator ROI merupakan ukuran
keberhasilan yang telah dicapai penting bagi setiap investor untuk
perusahaan dalam menciptakan menghitung seberapa laba yang akan
keuntungan bagi pemegang didapat atas investasi yang
sahamnya. Wiguna dan Mendari dilakukan. ROI juga merupakan
(2008) dalam dunia perdagangan ukuran yang dapat diterapkan pada
saham EPS sangat berpengaruh berbagai keputusan investasi sebab
terhadap harga saham. Semakain dapat memberikan dasar kuantitatif
tinggi EPS maka akan semakin tinggi untuk membuat keputusan investasi.
pula nilai suatu saham dan Dalam dunia keuangan, ROI
sebaliknya, karena EPS adalah salah digunakan untuk mengukur efisiensi
satu bentuk rasio keuangan untuk keuangan investasi.
menilai kinerja perusahaan.
Munawir (2007) analisa ROI
Tandelin (2010: 373) adalah salah satu dari bentuk rasio
komponen penting pertama yang profitabilitas yang dimaksudkan
harus diperhatikan dalam analisis untuk dapat mengukur kemampuan
perusahaan adalah laba per lembar perusahaan dengan keseluruhan dana

4
yang ditanamkan dalam aktiva yang sehingga harga saham akan
digunakan untuk operasi perusahaan meningkat.
untuk menghasilkan keuntungan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan Hasil penelitian yang
bahwa ROI berpengaruh terhadap dilakukan oleh Fitriallisan (2007)
harga saham. Priatinah dan Kusuma yang menyimpulkan bahwa variabel
(2012) Hasil ini menunjukkan Price Earning Ratio berpengaruh
bahwa ROI berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham,
terhadap harga saham. sehingga peningkatan besarnya
variabel Price Earning Ratio
Pengaruh Earning Per Share berpengaruh positif terhadap
terhadap Harga Saham perubahan harga saham.
Menurut Haryamami (2007)
bahwa informasi EPS merupakan Kerangka Pemikiran
informasi yang paling mendasar dan
berguna, karena bisa
menggambarkan prospek laba ROI
perusahaan di masa depan. Semakin HARGA
tinggi EPS, semakin tinggi pula EPS SAHAM
keuntungan yang di dapat oleh para
pemegang saham per lembar
sahamnya, yang akan berpengaruh PER
pada minat investor untuk membeli
saham dan secara tidak langsung
memberikan pengaruh juga terhadap
harga saham akibat banyaknya Gambar 1
penawaran dari investor. Kerangka Pemikiran

Pengaruh Price Earning Ratio


terhadap Harga Saham Hipotesis
Price Earning Ratio
Berdasarkan latar belakang
merupakan laba yang dihasilkan dan perumusan masalah serta
perusahaan dari harga saham dengan
didukung dari teori yang ada, maka
EPS. Susilowati (2003) dugaan sementara dalam penelitian
menunjukkan bahwa PER
ini adalah:
memberikan petunjuk kepada
investor atau calon investor H1 : ROI (Return On Investment)
mengenai harga saham mempunyai berpengaruh terhadap harga saham.
hubungan positif yang berarti bahwa
PER yang meningkat maka harga H2 : EPS (Earning Per Share)
saham juga akan meningkat. berpengaruh terhadap harga saham.
Semakin tinggi laba yang dihasilkan
perusahaan, maka akan memberikan H3 : PER (Price Earning Ratio)
pengembalian yang cukup baik berpengaruh terhadap harga saham.
sehingga memberikan sinyal positif
kepada investor untuk menanamkan
modalnya yang lebih besar lagi

5
METODE PENELITIAN independen Return On Investment
Klasifikasi Sampel (X ), Earning Per Share (X ), dan
1 2
Populasi dalam penelitian ini Price Earning Ratio (X3).
adalah perusahaan pertambangan
yang terdaftar di Bursa Efek Definisi operasional dan
Indonesia tahun 2011-2013. Populasi pengukuran variabel
tersebutdipilih karena kekayaan alam
yang dimiliki Indonesia sangat Harga Saham (Y)
memegang peranan yang penting Harga saham yang akan
dalam perekonomian Indonesia. digunakan dalam penelitian ini
Pengambilan sampel pada adalah harga pada closing price atau
penelitian ini adalah dengan harga penutupan yang diambil pada
menggunakan purposive sampling akhir tahun merupakan harga saham
dengan kriteria sebagai berikut : (1) terakhir kali pada saat berpindah
Saham pada perusahaan tangan di akhir perdagangan pada
pertambangan yang terdaftar di BEI periode pengamatan. Harga suatu
berdasarkan klasifikasi IDX saham pada hakikatnya ditentukan
(Indonesia Directory Exchange) oleh kekuatan permintaan dan
sebelum 31 desember 2011 sampai penawaran terhadap saham yang
31 desember 2013. (2) Laporan bersangkutan dan harga per lembar
keuangan perusahaan menggunakan saham meningkat setiap tahunnya,
mata uang Rupiah. (3) Perusahaan hal ini akan menarik investor tertarik
yang mempublikasikan laporan untuk menanamkan modalnya pada
keuangan tahunan selama kurun sektor pertambangan.
waktu 2011-2013.
Return On Investment (X1)
Data Penelitian ROI adalah salah satu bentuk
Penelitian ini mengambil dari ratio profitabilitas yang
sampel pada perusahaan yang bertujuan untuk mengukur
terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia kemampuan sebuah perusahaan
(BEI) yang memiliki kategori sesuai dengan keseluruhan dananya yang
dengan penelitian ini selama periode diinvestasikan dalam aktiva yang
2011-2013. Data yang digunakan digunakan untuk operasi perusahaan
dalam penelitian ini adalah data dalam menghasilkan keuntungan
kuantitatif. Metode pengumpulan atau profitabilitas. Rasio ini dapat
data dalam penelitian ini adalah dihitung dengan rumus :
secara dokumentasi yaitu teknik ROI = LABA SETELAH PAJAK
pengumpulan data yang diambil dari TOTAL AKTIVA
laporan keuangan. Earning Per Share (X2)
EPS diperoleh dari laba
Variabel Penelitian bersih dikurangi dividen preferen
Variabel-variabel yang
(laba tersedia bagi pemegang saham
digunakan dalam penelitian ini atau dibagi dengan rata – rata
meliputi variabel dependen dan tertimbang dari saham yang beredar).
independen. Variabel dependen Rasio ini dapat dihitung dengan
Harga Saham (Y), dan variabel rumus:

6
EPS = LABA BERSIH Secara umum jika keuangan
perusahaan semakin baik maka harga
JUMLAH SAHAM BEREDAR saham dari perusahaan tersebut juga
lebih tinggi dibandingkan
Price Earning Ratio (X3)
perusahaan-perusahaan lainnya
PER merupakan hubungan
sejenis dikarenakan banyak investor
antara pasar saham dengan EPS saat
menilai bahwa perusahaan tersebut
ini yang digunakan secara luas oleh
memiliki pertumbuhan yang cukup
investor sebagai panduan umum
tinggi, maka akan terjadi penawaran
untuk mengukur nilai saham. Rumus
harga saham yang membuat harga
yang digunakan untuk mengukur
saham tersebut ikut naik pula. Harga
PER adalah sebagai berikut:
saham yang diambil dalam penelitian
PER = HARGA SAHAM
ini sudah terdapat di laporan
EPS keuangan. Variabel ini memiliki data
heterogen yang artinya data tersebut
Analisis Data bervariasi dan tidak baik.
Untuk menguji apakah
variabel independen berpengaruh Pada penelitian ini sampel
terhadap variabel dependen dapat yang digunakan yaitu perusahaan
melihat uji t. Menentukan tingkat pertambangan yang terdaftar di
signifikan sebesar 0,05, Bursa Efek Indonesia. Harga saham
Membandingkan ttabel dengan thitung yang digunakan sebagai sampel yaitu
dengan alpha 5% dengan ketentuan harga saham pada saat penutupan per
sebagai berikut : (1) Bila t hitung < - 31 Desember dengan periode tahun
ttabel atau thitung>ttabel atau nilai 2011 sampai 2013. Harga saham
signifikan t hitung<0,05, maka H0 yang diharapkan investor adalah
ditolak, sehingga variabel yang tinggi karena dapat diyakinkan
independen secara parsial kinerja perusahaan lebih bagus dan
berpengaruh signifikan terhadap dapat dijelaskan bahwa rata-rata
variabel dependen. (2) Bila-ttabel ≤ harga saham pada perusahaan
thitung ≤ ttabel atau nilai signifikan thitung pertambangan periode 2011-2013
≥ 0,05, maka H0 diterima, sehingga yaitu sebesar 1.674,47. Harga saham
variabel independen secara parsial tertinggi dalam periode penelitian
tidak berpengaruh signifikan dicapai oleh PT. Bukit Asam
terhadap variabel dependen. (Persero) Tbk. (PTBA) sebesar
15.100 hal ini berarti bahwa PTBA
dapat meyakinkan investor bahwa
perusahaan memiliki kinerja yang
HASIL PENELITIAN DAN baik sehingga investor berminat
PEMBAHASAN untuk membeli saham tersebut.
Analisis Deskriptif
Harga Saham Return On Investment (ROI)

Harga saham merupakan Return On Investment adalah


cerminan kekayaan perusahaan yang sebagai pengukuran kemampuan
mengeluarkan harga saham tersebut. perusahaan secara keseluruhan dalam
menghasilkan laba dengan jumlah

7
dari seluruhan aktiva yang tersedia di bahwa perusahaan pertambangan
perusahaan, Lukman Syamsuddin mampu memberikan laba bersih per
(1992:63). Variabel ini menunjukkan lembar saham bagi para pemegang
standard deviasi lebih besar dari rata- saham sebesar Rp 122,50.
rata yang artinya memiliki data
heterogenyaitu data tersebut Price Earning Ratio (PER)
bervariasi dan tidak baik. Dalam hal
Price Earning Ratio (PER)
ini yang menjadi alasan bahwa merupakan salah satu rasio keuangan
Return On Investment (ROI) tidak
yang digunakan oleh investor dalam
berpengaruh signifikan terhadap menilai suatu perusahaan dengan
harga saham. Perusahaan yang
melihat harga pasar dari saham
memiliki nilai ROI tertinggi yaitu
tersebut.Variabel ini memiliki data
PT. Mitra Investindo Tbk. (MITI)
homogen yang artinya data tersebut
sebesar 0,232 hal ini berarti bahwa hanya memiliki satu dapat
semakin besar ROI maka tingkat
disimpulkan data ini merupakan data
pengembalian investasi juga akan
yang baik, dalam hal ini merupakan
semakin besar.
alasan PER tidak berpengaruh
terhadap harga saham dapat
Earning Per Share (EPS)
disimpulkan PER memiliki pengaruh
Earning Per Share (EPS) yang berbanding terbalik dengan
merupakan indikator yang secara harga saham, karena jika PER
lengkap menyajikan kinerja meningkat maka harga saham akan
perusahaan yang dinyatakan dengan cenderung mengalami penurunan
laba. Informasi EPS suatu sehingga kurang dapat menarik
perusahaan menunjukkan laba bersih minat investor, Walsh (2003).
perusahaan yang akan dibagikan
kepada semua pemegang saham Uji Normalitas
perusahaan, Tandelilin (2001:241). Berdasarkan hasil
Semakin tinggi EPS maka semakin perhitungan SPSS dengan
tinggi pula keuntungan para menggunakan Uji Kolmogorov
pemegang saham dari per lembar Smirnov dapat dilihat bahwa nilai
sahamnya. instandarized > 0,05 sedangkan hasil
diatas menunjukkan 0,099. Hal ini
Variabel ini digunakan untuk menunjukkan bahwa seluruh variabel
menganalisis kinerja suatu data terdistribusi normal.
perusahaan yang mencerminkan hasil
yang diperoleh melalui usaha Uji F
manajemen terhadap dana yang Berdasarkan Uji F pada tabel
diinvestasikan pemegang saham, 4.9 hasil F hitung diperoleh sebesar
sehingga informasi EPS sangat 13.757 dengan tingkat signifikan
penting bagi pemegang saham. sebesar 0,000 < 0,05 maka
Variabel ini memiliki data heterogen kesimpulannya H0 ditolak artinya
yang artinya data tersebut bervariasi model yang digunakan adalah model
dan tidak baik. Dari tabel 1 dapat yang fit.
dilihat rata-rata Earning Per Share
Rp 122,50 hal ini menunjukkan

8
Uji t harga saham. Jadi ROI menurun
maka minat investor kurang tertarik
a. Hipotesis 1 untuk membeli saham pada sektor ini
berdasarkan analisis penelitian dari
H0 : Return On Investment tidak
variabel ini. Faktor lain yang diduga
berpengaruh terhadap harga saham
mempengaruhi Return On Investment
perusahaan pertambangan.
tidak berpengaruh terhadap harga
b. Hipotesis 2 saham yaitu pada periode 2011-2013
tingkat pengembalian investasi
H1 : Earning Per Share berpengaruh mengalami peningkatan dan
terhadap harga saham perusahaan penurunan yang cukup signifikan.
pertambangan. Sementara untuk Return On
Investment (ROI) selama tiga periode
c. Hipotesis 3 menunjukkan mengalami penurunan,
H0 : Price Earning ratio tidak namun untuk harga saham selama
berpengaruh terhadap harga saham tiga periode mengalami peningkatan.
perusahaan pertambangan. Sehingga hal ini bertolak belakang
antara Return On Investment (ROI)
Pengaruh Return On Investment dengan harga saham, artinya dalam
(ROI) terhadap harga saham penelitian ini ROI tidak dapat
dijadikan sebagai acuan.
Return on Investment adalah
kemampuan dari modal yang Hal ini konsisten dengan
diinvestasikan dalam keseluruhan penelitian terdahulu Ramadhan dan
aktiva untuk menghasilkan Harlendro (2013) yang menyatakan
keuntungan bersih, Riyanto bahwa Return On Investment (ROI)
(2001:336). Peningkatan laba akan tidak berpengaruh signifikan
memberikan dampak yang positif terhadap harga saham. Hal ini
terhadap kinerja keuangan dikarenakan pada perusahaan kurang
perusahaan karena bertujuan untuk efisien memanfaatkan aktivanya
memaksimalkan nilai perusahaan dalam kegiatan operasional. Dari
yang akan direspon secara positif penelitian ini dapat disimpulkan
oleh investor sehingga permintaan bahwa ROI tidak dapat dijadikan
saham perusahaan dapat meningkat acuan dalam pengambilan keputusan
dan secara otomatis harga saham berinvestasi dan memprediksi harga
akan semakin meningkat. saham di masa yang akan datang.

Dalam penelitian ini Return Pengaruh Earning Per Share (EPS)


On Investment (ROI) menujukkan terhadap harga saham
tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham sehingga Earning Per Share (EPS)
direspon negatif oleh investor. Hal merupakan rasio untuk mengukur
ini diduga standard deviasi lebih keberhasilan suatu manajemen dalam
besar dari rata-rata yang artinya mencapai keuntungan bagi para
heterogen yaitu data tersebut pemegang saham, EPS menunjukkan
bervariasi dan tidak baik sehingga kemampuan suatu perusahaan dalam
ROI tidak berpengaruh terhadap menghasilkan laba untuk tiap lembar

9
sahamnya yang akan diperoleh oleh Faktor yang diduga PER
investor dari setiap jumlah saham tidak berpengaruh terhadap harga
yang dimiliki, Tandelilin (2001:241). saham antara lain pada tahun 2011-
2013 menunjukkan bahwa PER
Pada periode 2011-2013 EPS mengalami penurunan dan cenderung
mengalami peningkatan yang sama, hal ini bertolak belakang
signifikan dan harga saham juga dengan harga saham yang
mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan mengalami
diduga menunjukkan adanya peningkatan sehingga PER tidak
hubungan yang mendasari EPS berpengaruh terhadap harga saham
berpengaruh terhadap harga saham. dan penelitian ini tidak dapat
Dari penelitian ini dapat dikatakan dijadikan sebagai acuan.
bahwa EPS dapat dijadikan sebagai
acuan. Hal ini telah sesuai dengan
penelitian terdahulu menurut
Hal ini sesuai dengan Ramadhan dan Harlendro (2013)
penelitian terdahulu menurut Amalia bahwa Price Earning Ratio tidak
(2010) bahwa Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap
berpengaruh signifikan terhadap harga. Artinya bahwa dari hasil uji t
harga saham. Laba per saham sangat ini dapat diketahui bahwa variabel
berhubungan erat dengan PER tidak mempunyai pengaruh
pertumbuhan harga saham karena yang signifikan terhadap variabel
akan berpengaruh terhadap keinginan Harga Saham. Dari penelitian ini
investor untuk menanamkan dapat disimpulkan bahwa nilai PER
modalnya pada perusahaan tersebut. tidak dapat dijadikan acuan dalam
Jika EPS menunjukkan angka yang pengambilan keputusan berinvestasi
tinggi maka dapat dikatakan dan memprediksi harga saham di
perusahaan mampu membagikan masa mendatang.
deviden yang besar kepada
pemegang saham.
Pengaruh Price Earning Ratio KESIMPULAN,
(PER) terhadap harga saham KETERBATASAN DAN SARAN
Price Earning Ratio (PER) Penelitian ini bertujuan untuk
merupakan salah satu rasio yang mengetahui apakah Return On
menggambarkan kinerja suatu saham Investment (ROI), Earning Per Share
perusahaan. Semakin rendah nilai (EPS), dan Price Earning Ratio
PER suatu saham dibandingkan (PER) memiliki pengaruh signifikan
dengan saham lainnya, maka terhadap harga saham. Adapun
semakin baik jika investor dalam penelitian ini sampel yang
menanamkan modalnya pada saham digunakan yaitu Perusahaan
tersebut. Jika nilai PER yang rendah, Pertambangan yang terdaftar di
maka saham tersebut masih relatif Bursa Efek Indonesia tahun 2011-
murah dan dapat dijadikan sebagai 2013 sebanyak 36 sampel.
pilihan untuk berinvestasi, Raharjo Berdasarkan Uji F
(2006:121). menunjukkan bahwa model yang

10
digunakan adalah model fit. Dari Pada Bursa Efek Jakarta
hasil uji tersebut dinyatakan bahwa (BEJ)”. Fordema. Volume 6 :
variabel dependen dan indenpenden Nomor 1: 51 – 62.
berpengaruh secara simultan.
Berdasarkan Adjusted R2 Almilia, Luciana Spica, dan Winny
menunjukkan bahwa pengaruh Herdiningtyas. 2005. “Analisa
Return On Investment (ROI), Rasio Camel terhadap Prediksi
Earning Per Share (EPS), dan Price Kondisi Bermasalah pada
Earning Ratio (PER) terhadap harga Lembaga Perbankan Periode
saham sebesar 52,2%. Berdasarkan 2000-2002”. Jurnal Akuntansi
Uji t menunjukkan bahwa Return On dan Keuangan. Volume 7
Investment (ROI) tidak berpengaruh Nomor 2, Surabaya : STIE
signifikan terhadap harga saham. Perbanas.
Selanjutnya variabel Price Earning Amalia, Henny Septiana. 2010.
Ratio (PER) menunjukkan tidak
“Analisis Pengaruh Earning
berpengaruh signifikan terhadap
Per Share, Return On
harga saham. Berdasarkan Uji t pada
Investment, dan Debt To
variabel Earning Per Share (EPS) Equity Ratio Terhadap Harga
berpengaruh signifikan terhadap
Saham Perusahaan Farmasi di
harga saham. Bursa Efek Indonesia”. Jurnal
Adapun dalam penelitian ini
Manajemen dan Akuntansi.
memiliki keterbatasan pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
penelitian ini data yang digunakan
Indonesia Banjarmasin.
harus melalui outlier dikarenakan
memiliki data yang tidak terdistribusi Brigham, Eugene F. dan Joel
normal. Banyaknya perusahaan Houston F, 2006.
pertambangan yang mencantumkan Fundamentals of Financial
mata uang Dollar. Dan penelitian ini Management, Edisi 10 Buku II,
memiliki keterbatasan variabel Penerjemah Ali Akbar
independen dan keterbatasan jangka Yulianto. Jakarta:Salemba
waktu. Empat.
Saran bagi peneliti Darmadji, Fakhrudin. 2006. Pasar
selanjutnya diharapkan untuk Modal di Indonesia
menambah variabel independen tidak Pendekatan Tanya Jawab.
hanya terpaku dengan variabel ini Jakarta : Salemba Empat.
saja, dan menambah periode yang
digunakan sebagai penelitian. Fahmi, Irham. 2012. Manajemen
Investasi, Jakarta : Salemba
Empat.
DAFTAR RUJUKAN Ghozali, Imam. 2005. “Aplikasi
Analisis Multivariate Dengan
Abid, Djazuli. 2006. “Pengaruh Program SPSS”, Semarang :
EPS, ROI, dan ROE Terhadap Badan Penerbit Universitas
Perubahan Harga Saham Pada Diponegoro.
Perusahaan Sektor Manufaktur

11
_____________. 2006. Statistik M. Fakhrudin dan M. Sopian
Nonparametrik. Semarang : Hadianto (2001:65) dalam
Badan Penerbit UNDIP. “Perangkat dan Model Analisis
Investasi di Pasar Modal”.
_____________. 2011. Aplikasi
Analisis Multivariate Dengan Munawir, S. 2007. Analisa Laporan
Program IBM SPSS 19. Edisi Keuangan. Yogyakarta : Liberty .
Kelima, Semarang : Badan
Penerbit Universitas Priantinah, Denies dan Prabandaru
Diponegoro. Adhe Kusuma. 2012. Pengaruh
Return On Investment (ROI),
Gitosudarmo, Indriyo dan Basri. Earning Per Share (EPS) dan
2002. Manajemen Keuangan. BPFE. Deviden Per Share (DPS)
Terhadapt Harga Saham
Haryamani. 2007. “Pengaruh Rasio – Perusahaan Pertambangan
Rasio Keuangan dan Tingkat yang Terdaftar di Bursa Efek
Inflasi Terhadap Harga Saham Indonesia (BEI) Periode 2008-
Perusahaan Industri yang Go 2010. Jurnal. Universitas
Publik di PT. Bursa Efek Negeri Yogyakarta.
Jakarta”. Jurnal Aplikasi
Manajemen Vol 5 (Desember). Rahardjo, Sapto. (2006). Kiat
No.3. Fakultas Ekonomi UPN Membangun Aset Kekayaan.
“Veteran”, Surabaya. Jakarta : Elex Media
Komputindo.
Indriantoro, Nur dan Bambang
Supomo. 2002. Metodologi Ramadhan, Imanzah Yoga dan
Penelitian Bisnis Untuk Harlendro “Pengaruh Return
Manajemen dan Akuntansi. On Investment (ROI), Earning
Yogyakarta : BPFE. Per Share (EPS) dan Price
Earning Ratio (PER) Terhadap
Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio Harga Saham (Studi pada
dan Analisis Investasi. Edisi II, Perusahaan Telekomunikasi
Yogyakarta:BPFE-UGM. yang listing di BEI tahun 2009
-2012)”. Jurnal Riset
________. 2008, Pengantar
Akuntansi.
Pengetahuan Pasar Modal.
Edisi Kedua, Yogyakarta:UPP Riyanto, Bambang, 2001, Dasar-
AMPYKPN. dasar Pembelajaran
Perusahaan. Edisi Keempat.
Linda dan Syam, Fazli. 2005.
Yogyakarta : BPFE.
“Hubungan Laba Akuntansi,
Nilai Buku, dan Total Arus Robin Wiguna dan Anastasia S
Kas dengan Markt Value.” Mendari. 2008. “Pengaruh Dan
Stude Akuntansi Relevansi Tingkat Bunga SBI Terhadap
Nilai. Jurnal Riset Akuntansi Harga Saham Pada Perusahaan
Indonesia. Vol.8 No.3 : 286- Yang Terdaftar Di LQ45 BEI”.
309. Jurnal Keuangan Dan

12
Bisnis.Vol 6. No. 2. Hal. 130- Syamsuddin, Lukman. 1992.
142. Manajemen Keuangan
Perusahaan. Jakarta: CV
Salno, H.M dan Z. Baridwan. 2000. Rajawali
“Analisis Perataan Penghasilan
(Income Smoothing): Faktor- Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis
faktor yang Mempengaruhinya Investasi dan Manajemen
dan Pengaruhnya terhadap Portofolio.Yogyakarta: BPFE.
Kinerja Saham”. Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia. Vol 3(1) Tandelilin, Eduardus. 2010.
hal 17-34. Manajemen Portofolio. Jakarta
: Gramedia.
Scott, William R. 2012. Financial
Accounting Theory. Sixth Walsh, Ciaran (2003). Key
Edition Canada: Pearson Management Ratios : Master
Prentice Hall. the Management Metrics that
Drive and Your Business.
Simamora, Henry. 2000. Akuntansi Glasgow: FT Prentice Hall.
Basis Pengambilan
Keputusan Bisnis, Jakarta: Zaki, Baridwan. 2004. Intermediate
Salemba Empat. Accounting. Yogyakarta:
BPFE.
Sunaryah. 2006. Pengantar
Pengetahuan Pasar Modal.
Edisi Kelima. Yogyakarta:
YKPN-Yogyakarta.
Susilowati, Yeye. 2003. “Pengaruh
Price Earning Ratio (PER)
Terhadap Faktor Fundamental
Perusahaan (Devidend Payout
Ratio, Earning per Share, dan
risiko) Pada Perusahaan Publik
Di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal
Bisnis Dan Ekonomi. STIE
Stikubank Semarang.
Semarang.
______________. dan Turyanto, Tri.
2011. Reaksi Signal
Profitabilitas dan Solvabilitas
terhadap Return Saham
Perusahaan. Jurnal Dinamika
Keuangan dan Perbankan. Vol.
3 No. 1, Mei 2011: 17-37.

13

Anda mungkin juga menyukai