Anda di halaman 1dari 27

PENGARUH RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, NET

PROFIT MARGIM, ECONOMIC VALUE ADDED, DAN


MARKET VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM
(Studi pada Perusahaan Food and Beverage yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015)

Rotua Margaret Oktavia Hutabarat


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Dr. Sumiati, SE., M.Si., CSRS., CFP


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

ABSTRACT
This thesis aims identifying the effect of Return On Assets (ROA), Return On
Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Economic Value Added (EVA), and
Market Value Added (MVA) on the stock return of food and beverage companies
listed in the Indonesia Stock Exchange in the period of 2013-2015. This thesis
takes all food and beverage companies listed in the Indonesia Stock Exchange as
its population. Using purposive sampling, 10 food and beverage companies were
selected. The analysis technique used in this research is multiple linear regression
analysis. The results shows that MVA has significant effect on stock return. While
ROA, ROE, NPM, and EVA have no significant effect on stock return.
Keywords: Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit
Margin (NPM), Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA) and
Stock Return.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return On Assets (ROA),
Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Economic Value Added
(EVA), dan Market Value Added (MVA) terhadap return saham pada perusahaan
food and beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015.
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan food and beverage yang tercatat
di BEI. Dengan menggunakan purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 10
perusahaan food and beverage. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
MVA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Sedangkan
ROA, ROE, NPM, dan EVA tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
return saham.
Kata Kunci: Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit
Margin (NPM), Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA) dan
Return Saham.
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi saat ini, operasional perusahaan dengan
persaingan dunia usaha yang harapan perusahaan akan
semakin ketat menuntut perusahaan memperoleh keuntungan.
untuk tetap unggul dan mampu Tujuan investor menanamkan
bersaing secara profesional agar dana di pasar modal khususnya pada
dapat berkembang dan terhindar dari investasi saham adalah untuk
kebangkrutan. Untuk mengantisipasi mendapatkan return yang maksimal
persaingan tersebut, perusahaan dengan risiko yang minimal.
perlu untuk menciptakan strategi Investor dikatakan baik dalam
bisnis dan meningkatkan kinerjanya melakukan investasi apabila investor
sebagai upaya untuk dapat memperkirakan seberapa besar
mempertahankan kelangsungan tingkat pengembalian yang
usahanya. Upaya yang dapat diharapkan dari investasinya.
dilakukan adalah dengan mengikuti Berdasarkan hal tersebut, investor
perkembangan pasar dan perlu memiliki sejumlah informasi
meningkatkan operasional yang berkaitan dengan return saham
perusahaan. Tentunya dalam agar dapat membantu dalam
meningkatkan operasional pengambilan keputusan tentang
perusahaan membutuhkan dana yang saham perusahaan yang layak untuk
besar. Untuk memperoleh dana dipilih.
tersebut, perusahaan dapat Salah satu bentuk informasi
melakukan investasi melalui pasar yang bisa didapatkan investor adalah
modal. melalui laporan keuangan. Laporan
Dengan adanya pasar modal, keuangan suatu perusahaan dapat
pihak yang memiliki kelebihan dana bermanfaat dalam menilai kinerja
(investor) dapat menginvestasikan keuangan perusahaan termasuk
dana tersebut dengan harapan kondisi keuangan perusahaan di
memperoleh imbalan (return) masa depan melalui analisis terhadap
sedangkan pihak yang memerlukan rasio keuangan. Jenis-jenis rasio
dana (issuer) dapat memanfaatkan keuangan yang biasanya digunakan
dana tersebut untuk meningkatkan
adalah rasio likuiditas, rasio alat ukur lain yang lebih akurat
solvabilitas, dan rasio profitabilitas. dalam mengukur kinerja perusahaan.
Terkait dengan investasi Pada tahun 1990-an, sebuah
saham, seorang investor harus perusahaan konsultan manajemen
memperhitungkan laba yang tersedia keuangan terkemuka yang berkantor
bagi pemilik perusahaan atas pusat di kota New York, Amerika
pengembalian total aset yang Serikat, memperkenalkan konsep
dimiliki dengan menggunakan baru yaitu EVA (Economic Value
analisis Return on Assets (ROA). Added) dan MVA (Market Value
Untuk mengetahui atau mengukur Added) . EVA dan MVA merupakan
laba yang tersedia bagi pemilik indikator tentang adanya penciptaan
perusahaan atas modal yang nilai dari suatu investasi. EVA dan
diinvestasikan dari dalam perusahaan MVA dianggap paling memiliki
diukur dengan menggunakan analisis korelasi dengan perubahan dan
Return on Equity (ROE) (Hanafi dan penciptaan nilai saham di
Halim, 2007:177). Untuk mengukur perusahaan.
sejauh mana penjualan yang Berdasarkan uraian diatas
dihasilkan mampu memberikan maka penelitian ini dilakukan untuk
dukungan untuk menghasilkan menganalisis dan membuktikan
keuntungan maksimal dengan apakah variabel ROA, ROE, NPM,
mengggunakan Net Profit Margin EVA dan MVA memiliki pengaruh
(NPM). yang signifikan terhadao return
Dalam mengukur kinerja saham, sehingga peneliti menyusun
keuangan tidak cukup hanya penelitian dengan judul “Pengaruh
menggunakan rasio keuangan saja Return On Assets, Return On Equiy,
karena rasio keuangan juga memiliki Net Profit Margin, Economic Value
kelemahan. Oleh karena itu, seiring Added, dan Market Value Added
dengan perkembangan ilmu Terhadap Return Saham (Studi pada
pengetahuan yang semakin pesat Perusahaan Food and Beverage yang
serta tuntutan pasar ekonomi dunia tercatat di Bursa Efek Indonesia
mendorong para ahli untuk Periode 2013-2015)”
menemukan dan mengembangkan
LANDASAN TEORI
Pasar Modal
Pasar modal Indonesia memiliki Analisis rasio keuangan
peran besar bagi perekonomian merupakan instrumen analisis
negara. Adanya pasar modal (capital prestasi perusahaan yang
market) membuat investor sebagai menjelaskan berbagai hubungan dan
pihak yang memiliki kelebihan dana indikator keuangan yang ditujukan
dapat menginvestasikan dananya untuk menunjukkan perubahan
pada berbagai sekuritas dengan dalam kondisi keuangan atau prestasi
harapan memperoleh imbalan operasi di masa lalu. Simamora
(return) yang tingi. (2000:522) menyatakan analisis rasio
Menurut Rusdin (2008) pasar menunjukkan hubungan di antara
modal merupakan kegiatan yang pos-pos yang terpilih dari data
berhubungan dengan penawaran laporan keuangan.
umum dan perdagangan efek,
Jenis-jenis Rasio Keuangan
perusahaan publik yang berkaitan
Menurut Harahap (2002) adapun
dengan efek yang diterbitkan, serta
jenis rasio keuangan yang sering
lembaga dan profesi yang berkaitan
digunakan adalah:
dengan efek, pasar modal
1). Rasio likuiditas, rasio yang
menyediakan berbagai alternative
menggambarkan kemampuan
investasi bagi para investor seperti
perusahaan untuk menyelesaikan
menabung di bank,membeli emas,
kewajiban jangka pendeknya.
asuransi, tanah dan banngunan, dan
2). Rasio Solvabilitas, rasio ini
sebagainya. Pasar modal bertindak
menggambarkan kemampuan
sebagai penghubung antara para
perusahaan dalam membayar jangka
investor dengan perusahaan atau
panjangnya atau kewajiban-
institusi pemerintah melalui
kewajiban apabila perusahaan
perdagangan instrumen keuangan
dilikuidasi.
jangka panjang seperti obligasi,
3). Rasio Rentabilitas/profitabilitas,
saham dan lainnya.
rasio ini menggambarkan
kemampuan perusahaan
Analisis Rasio Keuangan
mendapatkan laba melalui seluruh
kemampuan, dan sumber yang ada on Assets (ROA), Return on Equity
seperti kegiatan penjualan, kas, (ROE), dan Net Profit Margin
modal jumlah karyawan dan (NPM).
sebagainya. Penjelasan rinci mengenai rasio-rasio
4). Rasio Leverage, rasio ini tersebut sebagai berikut:
menggambarkan hubungan antara 1. ROA (Return on Assets)
hutang perusahaan terhadap modal Return on Assets (ROA),
maupun aset. merupakan rasio yang
5). Rasio Aktivitas, rasio ini menggambarkan perputaran aset
menggambarkan aktivitas yang yang diukur dari volume penjualan.
dilakukan perusahaan dalam Semakin besar ROA yang
menjalankan operasinya baik dalam dihasilkan maka semakin baik,
kegiatan penjualan, pembelian atau karena kemampuan perusahaan
kegiatan lainnya. mencapai laba dianggap cukup
6). Rasio Pertumbuhan, rasio ini tinggi.
menggambarkan persentasi kenaikan ROA dirumuskan sebagai berikut:
penjualan tahun ini disbanding ROA = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT)
dengan tahun lalu. Semakin tinggi Total Aset

berarti semakin baik.


7). Penilaian Pasar, rasio ini 2. ROE (Return On Equity)
merupakan rasio yang khusus Return on Equity (ROE),
dipergunakan di pasar modal yang merupakan rasio yang
menggambarkan situasi perusahaan menunjukan kemampuan
di pasar modal. perusahaan menghasilkan laba
8). Rasio Produktivitas, rasio ini bersih untuk pengembalian
menunjukkan tingkat produktivitas ekuitas pemegang saham.
dari unit atau kegiatan yang dinilai. Semakin tinggi nilai ROE maka
Dalam penelitian ini rasio semakin tinggi pula profit
keuangan yang digunakan adalah margin yang dihasilkan
rasio keuangan yang dalam perusahaan. ROE dapat dihitung
perhitungannya secara matematis melalui rumus berikut ini:
mempengaruhi saham, yaitu Return
ROE = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT)
Modal Sendiri
3. NPM (Net Profit Margin) semua biaya operasi (operating cost)
Net Profit Margin (NPM) dan biaya modal (cost of capital).
merupakan rasio antara laba Dari pengertian diatas dapat
bersih setelah pajak terhadap disimpulkan bahwa EVA merupakan
penjualan yang digunakan untuk suatu metode pengukuran kinerja
menghitung sejauh mana manajemen terutama bidang
kemampuan perusahaan keuangan yang tidak hanya
menghasilkan laba bersih pada memperhatikan tingkat laba
tingkat penjualan tertentu. NPM perusahaan namun juga
dapat dihitung melalui rumus memperhitungkan tingkat risiko yang
berikut: bertujuan untuk kesejahteraan

NPM = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) investor. Semakin tinggi risiko atau
Penjualan cost of capital yang ditanggung
Economic Value Added (EVA) perusahaan, maka semakin tinggi
Economic Value Added pula tingkat pengembalian (return)
(EVA) merupakan sebuah pengukur yang harus diberikan kepada investor
kinerja perusahaan yang atau pemegang saham. Jika tingkat
dikembangkan oleh Stern Stewart & pengembalian investasi perusahaan
Co., pada tahun 1990-an. EVA tidak mampu menutupi cost of
mengevaluasi kinerja dari suatu capital nya, EVA perusahaan itu
perusahaan apakah Net Operating akan bernilai negatif dan sebaliknya.
Profit After Tax (NOPAT) atau laba Economic Value Added (EVA) dapat
operasi setelah pajak melebihi biaya diformulasikan sebagai berikut:
modal (cost of capital).
EVA = Laba Operasi Setelah Pajak
Menurut Rudianto
(NOPAT) – Biaya Modal Tahunan
(2006:340), EVA adalah suatu sistem
dalam Dolar
manajemen keuangan untuk
Dimana:
mengukur laba ekonomi dalam suatu
NOPAT = EBIT (1-T)
perusahaan, yang menyatakan bahwa
Biaya modal tahunan = Invested
kesejahteraan hanya dapat tercipta
Capital x
jika perusahaan mampu memenuhi
WACC
Komponen Modal Sebagai Dimana:
Pembentuk Economic Value Added = deviden preferen
(EVA) = harga saat ini
Berdasarkan rumusan yang 3. Menghitung Biaya Saham Biasa
telah diuraikan diatas dapat ditarik ( )
kesimpulan bahwa untuk menghitung Biaya saham biasa didefinisikan
nilai EVA diperlukan suatu langkah- sebagai tingkat pengembalian
langkah tertentu. Adapun langkah- diminta investor atas saham biasa
langkah yang harus dilakukan suatu perusahaan (Brigham &
manajemen dalam mengukur kinerja Houston, 2011:7). Nilai dapat
perusahaan dengan menggunakan dihitung dengan rumus sebagai
EVA yaitu: berikut:
1. Menghitung Biaya Hutang/ cost of
debt ( )
Dimana:
Biaya hutang yang digunakan
= deviden pada periode t
untuk menghitung WACC adalah
= harga saham pada tahun
biaya hutang setelah pajak yang
sebelumnya
dihitung dengan rumus sebagai
= tingkat pertumbuhan
berikut:
4. Menghitung Rata-Rata
Biaya hutang setelah pajak = (1-T)
Tertimbang Biaya Modal
2. Menghitung Biaya Saham
(WACC)
Preferen ( )
WACC (Weighted Average Cost
Biaya saham preferen (cost of
of Capital) atau rata-rata tertimbang
preferred stock) adalah tingkat
biaya modal adalah rata-rata
pengembalian yang diminta para
tertimbang biaya-biaya komponen
investor dari saham preferen
utang, saham preferen dan ekuitas
perusahaan yang dihitung dari
biasa (Brigham & Houston, 2011:6).
deviden preferen dibagi dengan
( )
harga saat ini (Brigham & Houston,
2011:10).
Dimana:
Biaya komponen saham preferen =
= proporsi hutang
( )= biaya hutang setelah EBIT = laba sebelum bunga
pajak dan pajak
= proporsi saham preferen T = tarif pajak
= biaya saham preferen 7. Menghitung EVA

= proporsi saham biasa EVA = NOPAT – (WACC ×

= biaya saham biasa invested capital)

5. Menghitung Total Modal Operasi


Yang Berasal Dari Berasal Dari Market Value Added

Investor (Invested Capital) Menurut Brigham & Houston

Total modal operasi dari investor (2010:111) MVA adalah perbedaan

adalah total modal dari perusahaan antara nilai pasar ekuitas suatu

yang meliputi modal sendiri dan perusahaan dengan nilai buku seperti

hutang jangka panjang dari yang disajikan dalam neraca, nilai

perusahaan meliputi modal sendiri pasar dihitung dengan mengalikan

dan hutang jangka panjang. Menurut harga saham dengan jumlah saham

Badriah & Sugiharto (2011) rumus yang berbeda.

untuk menghutung total modal MVA mencerminkan seberapa

operasi dari investor sebagai berikut: besar manajemen mampu

Invested capital = Kas + Modal menciptakan atau menambah

Kerja + Aktiva Tetap kekayaan bagi para pemilik modal

6. Menghitung Laba Operasi atau pemegang saham sehingga

Bersih Setelah Pajak (NOPAT) MVA adalah hasil kumulatif dari

Laba operasi bersih setelah kinerja perusahaan yang dihasilkan

pajak atau NOPAT adalah laba yang oleh berbagai investasi yang telah

dihasilkan suatu perusahaan jika dilakukan maupun yang diantisipasi

perusahaan tersebut tidak memiliki akan dilakukan yang memperlihatkan

hutang dan hanya memiliki aset penilaian pasar modal (Fitriyah,

operasi (Brigham & Houston, 2010: 2008).

108). Pengukuran Market Value Added

NOPAT = EBIT (1-T) Menurut Lee & lee (2005:175)

Dimana: MVA dapat dihitung dengan rumus


sebagai berikut:
MVA = (market value of stock +
market value of debt) – Return Saham
(book value of stock – book Gitman (2000:238) dalam
value of debt) Lestari (2006) mendefinisikan return
Menurut Brigham et al sebagai total keuntungan atau
(2010:234) MVA dapat dihitung kerugian yang dialami atas sebuah
dengan menggunakan beberapa investasi selama beberapa periode
rumus sebagai berikut: waktu, dikalkulasi dengan membagi
MVA = market value of stock – perubahan nilai suatu aset ditambah
equity capital by shareholders pembagian kas selama periode
MVA = (shares outstanding) (stock tersebut dengan nilai investasi
price) – total equity awalnya. Return saham disini yaitu
MVA = total market value – total meliputi deviden dan capital gain
investor supplied capital atau capital loss.
Atau
MVA = (market value of stock + Perhitungan return saham
market value of debt) – total MenurutJogiyanto (2006:109)
investor supplied capital return saham dapat dihitung dengan
Hasil perhitungan nilai MVA menggunakan rumus sebagai berikut:
sama seperti halnya pada metode Return Total =
EVA, bisa bernilai positif ataupun
Dimana:
negatif. Menurut Winarto (2010:20)
= Harga saham pada waktu
jika MVA positif maka manajer telah
sekarang
berhasil menciptakan nilai tambah
= Harga saham pada periode
bagi perusahaan. Sebaliknya jika
lalu
MVA negatif maka manajer gagal
= Deviden pada periode
menciptakan nilai tambah bagi
sekarang
perusahaan. MVA positif jika nilai
pasar perusahaan lebih besar
Kerangka Konsep
daripada modal yang diinvestasikan
Berdasarkan kerangka pikir
yang berarti kekayaan telah
penelitian, maka kerangka konsep
diciptakan dan sebaliknya.
dalam penelitian ini adalah:
guna memperkuat atau bahkan
ROA
menolak teori atau hipotesis hasil
ROE penelitian yang sudah ada.
Return Populasi dalam penelitian ini
NPM
Saham adalah seluruh perusahaan food and
EVA beverage yang tercatat di Bursa Efek

MVA Indonesia. Sampel dipilih secara


purposive sampling. Adapun kriteria

Gambar 1. Kerangka Konsep sampel yang akan digunakan sebagai


berikut:
HIPOTESIS
1. Perusahaan food and beverage
H1: Diduga variabel ROA, ROE,
yang terdaftar di Bursa Efek
NPM, EVA dan MVA
Indonesia tahun 2013-2015
berpengaruh secara simultan
2. Perusahaan food and beverage
terhadap return saham
yang menerbitkan laporan
H2: Diduga variabel ROA, ROE,
keuangan tahunan pada tahun 2013-
NPM, EVA dan MVA
2015
berpengaruh secara parsial
3. Perusahaan food and beverage
terhadap return saham
yang tidak mengalami delisting
H3: Diduga variabel ROA, ROE,
selama tiga tahun 2013-2015
NPM, EVA atau MVA
4. Perusahaan food and beverage
berdasarkan teori dan penelitian
yang tidak mengalami laba negatif
terdahulu berpengaruh dominan
selama tahun 2013-2015
terhadap return saham
Perusahaan yang memenuhi
seluruh kriteria adalah PT Tiga Pilar
METODE PENELITIAN
Sejahtera Tbk, PT Delta Djakarta
Penelitian ini merupakan
Tbk, PT Indofood CBP Sukses
jenis penelitian kuantitatif dengan
Makmur Tbk, PT Multi Bintang
menggunakan metode explanatory
Indonesia Tbk, PT Mayora Indah
research. Menurut Sugiyarto (2012)
Tbk, PT Nippon Indosari Corporindo
penelitian eksplanatori merupakan
Tbk, PT Sekar Bumi Tbk, PT Sekar
penelitian yang bertujuan untuk
menguji suatu teori atau hipotesis
Laut Tbk, PT Siantar Top Tbk dan Menurut Ghozali (2011) uji
PT Ultra Jaya Milk Tbk. normalitas digunakan untuk menguji
Jenis data yang digunakan apakah dalam model regresi kedua
adalah data kuantitatif dan sumber variabel yaitu variabel bebas dan
data yang digunakan merupakan data variabel terikat mempunyai distribusi
sekunder, yaitu berupa laporan data yang normal atau tidak.
keuangan perusahaan food and Uji Multikolinieritas
beverage dan harga saham Menurut Ghozali (2011) uji
penutupan akhir tahun (closing multikolinieritas bertujuan untuk
price). Metode pengumpulan data menguji apakah model regresi
yang digunakan dalam penelitian ini ditemukan adanya korelasi antar
adalah metode dokumentasi dan variabel bebas (independent).
studi kepustakaan. Uji Autokorelasi
Variabel terikat dalam penelitian Uji autokorelasi bertujuan untuk
ini adalah return saham. Variabel menguji apakah model regresi linier
bebas dalam penelitian ini yaitu ada korelasi antara kesalahan
ROA, ROE, NPM, EVA dan MVA. pengganggu pada periode t dengan
Metode analisis yang digunakan kesalahan pengganggu pada periode
yaitu: t-1 atau periode sebelumnya
Statistik Deskriptif (Ghozali, 2011).
Menurut Ghozali (2005) statistik Uji Heteroskedastisitas
deskriptif digunakan untuk Uji heteroskedastisitas bertujuan
memberikan informasi mengenai untuk menguji apakah dalam model
karakteristik variabel penelitian yang regresi terjadi ketidaksamaan varians
utama dan pola sebaran data. Ukuran dari residual satu pengamatan ke
yang digunakan dalam deskripsi pengamatan lain (Ghozali, 2011).
antara lain berupa frekuensi, tendensi
sentral, disperse dan koefisien Analisis Regresi Linier Berganda
korelasi antar variabel penelitian. Dalam penelitian ini teknik
Uji Asumsi Klasik analisis yang akan dipakai adalah
Uji Normalitas teknik analisis regresi linier
berganda. Untuk mengetahui apakah
ada pengaruh yang signifikan atau hipotesa atas dasar signifikansi pada
tidak dari variabel independent taraf nyata 5% (taraf kepercayaan
terhadap variabel dependent maka 95%) dengan kriteria:
digunakan model regresi linier 1. Jika Fhitung > Ftabel maka H0
berganda (multiple liniear regression ditolak dan Ha yang berarti ada
method) yang dirumuskan sebagai pengaruh secara simultan antara
berikut: variabel bebas terhadap variabel
Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + terikat
β5X5 + e 2. Jika Fhitung < Ftabel maka H0
Dimana: diterima dan Ha ditolak yang
Y= return saham berarti tidak ada pengaruh secara
a = Konstanta simultan antara variabel bebas
β1…. β5 = Koefisien Regresi terhadap variabel terikat
X1 = Return on Assets (ROA) Uji T (T-Test)
X2 = Return on Equity (ROE) Uji t dengan signifikansi
X3 = Net Profit Margin (NPM) (α=0,05) digunakan untuk menguji
X4 = Economic Value Added (EVA) apakah semua variabel bebas secara
X5 = Market Value Added (MVA) parsial mempunyai pengaruh yang
e = Disturbing error signifikan terhadap variabel terikat.
Uji Hipotesis Kriteria pengambilan keputusan
Menurut Sugiyono (2009) dengan taraf signifikansi α=0,05
hipotesis statistik adalah pernyataan adalah:
mengenai keadaaan populasi yang 1. Jika thitung > ttabel berarti H0
akan diuji kebenarannya berdasarkan ditolak
data yang diperoleh dari sampel 2. Jika thitung < ttabel berarti H0
penelitian statistic. diterima
Uji F (F-Test) Uji Variabel Dominan
Uji ini bertujuan untuk Uji variabel dominan digunakan
mengetahui pengaruh secara untuk mengetahui pengaruh variabel
simultan atau bersama-sama antara independent mana yang paling
variabel independent terhadap dominan terhadap return saham
variabel dependent. Penolakan maka dapat dilihat dari kolom
standardized coefficients masing- Deskriptif
masing variabel. Dari kolom tersebut Sumber: Data diolah, 2017
dapat dilihat yang menunjukkan Uji Asumsi Klasik
angka paling tinggi itulah variabel Uji Normalitas
yang paling dominan. Penelitian ini menggunakan
uji normalitas Kolmogorov-Smirnov
HASIL DAN PEMBAHASAN untuk mengetahui signifikansi data
Statistik Deskriptif terdistribusi. Dalam uji normalitas
Statistik deskriptif meliputi Kolmogorov-Smirnov yang perlu
minimum, maksimum, mean dan diuji adalah residualnya bukan
standar deviasi. Adapun data variabel masing-masing variabelnya. Suatu
penelitian meliputi variabel data dikatakan normal apabila
dependen yaitu return saham dan residualnya memiliki nilai signifikasi
variabel independen meliputi ROA, >0,05. Berdasarkan hasil pengolahan
ROE, NPM, EVA dan MVA. Hasil data menggunakan SPSS, diperoleh
analisis statistik deskriptif terlihat hasil sebagai berikut:
dalam tabel 1 berikut ini: Tabel 2. Hasil Uji Normalitas
Tabel 1. Hasil Analisis Statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Descriptive Statistics Residual
Std. N 30
Minimu Maximu Deviatio
Normal Mean .0000000
N m m Mean n a
Parameters Std.
ROA 3 17.26773204
.04 .67 .1370 .12828 Deviation
0
Most Extreme Absolute .160
ROE 3
.08 1.42 .2790 .30547 Differences Positive .160
0
Negative -.132
NPM 3
.02 .13 .0717 .03553 Kolmogorov-Smirnov Z .877
0

EVA - Asymp. Sig. (2-tailed) .426


3 9.010E
-5.E12 4.E11 1.10E Sumber: Data diolah, 2017
0 11
11
Berdasarkan Tabel 2 di atas
MVA 3 1.18E 2.114E
-2.E10 8.E13 dapat diketahui bahwa distribusi data
0 13 13

RETUR 3 23.737 32.6189 yang digunakan memenuhi asumsi


-.58 110.41
N 0 7 4 normalitas, hal ini dapat dilihat dari
Valid N
3
(listwis
0
e)
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yang NPM - -
119. .1 1.4
169. -.185 1.4 .690
lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 408 67 49
998 24
0,426. Dengan demikian keempat EVA -
-
variabel bebas tersebut yaitu ROA, 7.49
.000 -.207 1.8
.0
.921
1.0
1E- 78 85
ROE, NPM, EVA dan MVA dapat 12
38

digunakan untuk memprediksi return MVA 1.34


7.6 .0 1.1
saham perusahaan-perusahaan yang 5E- .000 .872 .906
79 00 04
12
terdatar di Bursa Efek Indonesia.
a. Dependent
Uji Multikolinieritas Variable: RETURN

Metode yang digunakan Sumber: Data diolah, 2017


untuk mendeteksi adanya Berdasarkan hasil pengujian
multikolinieritas dengan multikolinieritas dapat diketahui
menggunakan nilai VIF (Variance bahwa nilai VIF masing-masing
Inflation Factor), nilai VIF lebih variabel bebas dibawah 10 dan nilai
kecil dari angka 10 menunjukkan tolerance di atas 0,1. Hal ini
tidak terdapat gejala multikolinieritas menunjukkan bahwa tidak terdapat
dengan variabel bebas yang lain. gejala multikolinieritas dengan
Berikut ini disajikan hasil pengujian variabel bebas yang lainnya.
multikolinieritas yang diolah dengan Uji Autokorelasi
bantuan SPSS: Pengujian autokorelasi bertujuan
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas untuk menguji dalam model regresi
Coefficientsa linier ada korelasi kesalahan
Unstandar Standar pengganggu pada periode t dengan
dized dized
Coefficient Coeffici Collinearit
kesalahan pengganggu periode t-1
s ents y Statistics (sebelumnya). Cara yang digunakan
Std. Si Tolera untuk mendeteksi autokorelasi ini
Model B Error Beta t g. nce VIF
adalah dengan melakukan Uji
1 (Const 13.7 9.60 1.4 .1
ant) 78 7 34 64 Durbin-Watson (DW test) (Ghazali,
ROA - - 2010:110). Hasil uji autokorelasi
60.0 .8 4.7
10.0 -.040 .16 .209
47 68 76 dalam penelitian ini dapat dilihat
77 8

ROE 24.3 25.8 .94 .3 5.0


sebagai berikut:
.228 .199
44 53 2 56 20
Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi 2. Jika tidak ada pola yang jelas,
b
Model Summary serta titik-titik menyebar di atas dan
Std. di bawah angka nol pada sumbu Y,
Error of Durbin
maka tidak terjadi heteroskedastisitas
R Adjuste the -
Mode Squar dR Estimat Watso Gambar 1. Hasil Uji
l R e Square e n Heteroskedastisitas
1 .848 18.9814
a
.720 .661 2.165
2

Sumber: Data diolah, 2017


Nilai DW yang dihasilkan
adalah 2,165. Nilai ini selanjutnya
akan dibandingkan dengan nilai tabel
menggunakan nilai signifikansi 5%.
Dari grafik scatterplots yang
Jumlah sampel 30 (n) dan jumlah
ditunjukkan di atas, dapat dijelaskan
variabel independen 5 (k=5)
bahwa titik-titik menyebar secara
(Ghazali, 112:2011). Berdasarkan
baik dan acak di atas maupun
tabel parameter Durbin Watson maka
dibawah angka 0 pada sumbu y.
didapatkan nilai du= 1,8326. Karena
Kesimpulan yang dapat diambil
nilai DW yang diperoleh adalah
adalah tidak terjadi
2,165 atau lebih besar dari nilai du
heteroskedastisias pada model
dapat disimpulkan bahwa tidak
regresi tersebut, sehingga layak
terdapat autokorelasi.
dipakai untuk memprediksi return
Uji Heteroskedastisitas
saham berdasarkan masukan variabel
Pendeteksian ada atau tidaknya
independen ROA, ROE, NPM, EVA
heteroskedastisitas dapat dilakukan
dan MVA.
dengan dasar analisis sebagai berikut
Hasil Analisis Regresi Linier
(Ghazali, 2011:139).
Berganda
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik
Analisis regresi linier berganda
yang ada membentuk pola tertentu
bertujuan untuk menganalisis
yang teratur (bergelombang, melebar
besarnya hubungan dan pengaruh
kemudian menyempit), maka
variabel independen yang jumlahnya
mengindikasikan telah terjadi
lebih dari dua terhadap variabel
heteroskedastisitas.
dependen (Suryadi dan Purwanto, Y= 13,778 – 10,077ROA +
2016). Dengan dasar pengembalian 24,344ROE – 169,998NPM –
keputusan dengan melihat sig. < 0,05 7,494E-12EVA +1,345E-12MVA
menyatakan bahwa variabel Dari persamaan linier berganda di
independen berpengaruh terhadap atas, maka dapat diartikan sebagai
variabel dependen dan sebaliknya. berikut:
Berikut merupakan hasil analisis Y = Variabel terikat yang nilainya
regresi linier berganda: akan diprediksi oleh variabel bebas.
Tabel 6. Hasil Uji Regresi Linier Dalam penelitian ini yang menjadi
Berganda variabel terikat adalah return saham
Unstandar Standardi yang nilainya diprediksi oleh ROA,
dized zed ROE, NPM, EVA dan MVA.
Si Keteran
Model Coefficient Coefficie T
g. gan a = 13,778 merupakan nilai
s nts

B Beta
konstanta, yaitu estimasi dari return

(Const 1.4 .16


saham jika variabel bebas yang
13.778
ant) 34 4 terdiri dari variabel ROA, ROE,
- Tidak NPM, EVA dan MVA mempunyai
.86
ROA -10.077 .040 .16 Signifik
8 nilai sama dengan 0.
8 an
β1 = -10,077 merupakan besarnya
Tidak
.94 .35
ROE 24.344 .228 Signifik kontribusi variabel ROA yang
2 6
an mempengaruhi return saham.
1
- Tidak
.16 Koefisien regresi sebesar -10,077
NPM -169.998 -.185 1.4 Signifik
7
24 an menyatakan bahwa penurunan
- Tidak sebesar 1% ROA akan meningkatkan
.07
EVA -7.491E-12 -.207 1.8 Signifik
8 return saham sebesar -10,077 dengan
38 an
asumsi variabel lain tetap.
7.6 .00 Signifik
MVA 1.345E-12 .872
79 0 an β2 = 24,344 merupakan besarnya
Sumber: Data kontribusi variabel ROE yang
Diolah, 2017 mempengaruhi return saham.
Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + Koefisien regresi sebesar 24,344
β5X5 + e menyatakan bahwa penambahan
sebesar 1% ROE akan meningkatkan
return saham sebesar 24,344 dengan ditolak. Hasil uji F disajikan dalam
asumsi variabel lain tetap. tabel dibawah ini:
Β3 = -169,998 merupakan besarnya Tabel 7. Uji Simultan (Uji F)
kontribusi variabel NPM yang ANOVA
b

mempengaruhi return saham. Sum of Mean

Koefisien regresi sebesar 24,344 Model Squares df Square F Sig.

menyatakan bahwa penurunan 1 Regressi 22208.7 4441.7 12.32 .000


5 a
on 91 58 8
sebesar 1% NPM akan meningkatkan
Residual 8647.06 2 360.29
return saham sebesar -169,998
3 4 4
dengan asumsi variabel lain tetap.
Total 30855.8 2
Β4 = 1,345E-12 merupakan besarnya 53 9

kontribusi variabel MVA yang Sumber: Data


mempengaruhi return saham. diolah, 2017
Koefisien regresi sebesar 1,345E-12 Dari hasil analisis regresi
menyatakan bahwa penambahan berganda dengan menggunakan Df1
sebesar Rp 1,- MVA akan = 5 dan Df2 = 24 diperoleh Ftabel
meningkatkan return saham sebesar sebesar 2.6207. Sedangkan Fhitungnya
1,345E-12 dengan asumsi variabel diperoleh sebesar 12.328 sehingga
lain tetap. dari perhitungan di atas dapat
Uji Hipotesis diketahui bahwa H0 ditolak dan Ha
Uji F (F-Test) diterima. Dengan demikian
Untuk menguji apakah model menunjukkan bahwa variabel ROA,
variabel independen mempunyai ROE, NPM, EVA dan MVA
pengaruh terhadap variabel dependen mempunyai pengaruh yang
atau tidak, maka digunakan uji F signifikan terhadap return saham.
yaitu dengan cara membandingkan Uji T (T-Test)
Fhitung dengan Ftabel. Kriteria Untuk menguji pengaruh
pengujiannya adalah jika Fhitung > masing-masing variabel independen
Ftabel maka H0 ditolak dan Ha yaitu variabel ROA, ROE, NPM,
diterima. Sedangkan apabila Fhitung < EVA dan MVA mempunyai
Ftabel maka H0 diterima dan Ha pengaruh yang signifikan terhadap
return saham maka digunakan uji t
dengan cara membandingkan nilai Uji Variabel Dominan
thitung dengan ttabel. Dengan derajat Uji variabel dominan digunakan
kebebasan (degree of freedom) untuk mengetahui pengaruh variabel
sebesar 95% (α = 5%) diperoleh ttabel independent yang meliputi ROA,
sebesar 1.7109. Pada tabel ROE, NPM, EVA, dan Market Value
4.7dibawah ini akan dijelaskan hasil Added (MVA) mana yang paling
perbandingan antara nilai thitung dominan terhadap variabel dependent
dengan ttabel. yaitu return saham maka dapat
Tabel 8. Tabel Perbandingan dilihat dari kolom standardized
Antara Nilai Thitung Dengan Ttabel coefficients masing-masing variabel.
dan Sig Untuk mengetahui variabel
Variabel thitung ttabel Sig. independent yang paling berpengaruh
ROA -0.168 1.7109 0.868 secara dominan terhadap variabel
ROE 0.942 1.7109 0.356 dependent dapat dilihat dari tabel 4.5
NPM -1.424 1.7109 0.167 pada kolom standardized coefficients
EVA -1.838 1.7109 0.078 masing masing variabel. Berdasarkan
MVA 7.679 1.7109 0.000 koefisien beta (Beta Coefficient)

Sumber: Data diolah, 2017 masing-masing variabel

Dari hasil perhitungan statistic menunjukkan bahwa MVA

pada tabel 4.7 nilai thitung < ttabel mempunyai pengaruh terbesar

(1.7109) yaitu ROA sebesar -0.168, terhadap return saham.

ROE sebesar 0.942, NPM sebesar -


1.424 dan EVA sebesar -1.838. Pengaruh Return On Assets (ROA)

Sehingga dapat dikemukakan bahwa Terhadap Return Saham

ROA, ROE, NPM dan EVA secara Berdasarkan hasil penelitian

parsial tidak signifikan. Sementara menunjukkan bahwa ROA

nilai hitung variabel MVA sebesar berpengaruh secara simultan

7.679 lebih besar dari nilai tabel terhadap return saham tetapi secara

(1.7109). Sehingga dapat parsial tidak berpengaruh terhadap

dikemukakan bahwa MVA secara return saham. Hasil ini tidak

parsial berpengaruh terhadap return konsisten dengan hasil penelitian

saham. sebelumnya oleh Retno (2008) dan


Maheranto (2015) yang menyatakan berpengaruh terhadap return saham
bahwa ROA berpengaruh secara tetapi secara parsial tidak
parsial terhadap return saham. berpengaruh terhadap return saham.
ROA mencerminkan Hasil penelitian ini tidak sesuai
kemampuan perusahaan dalam dengan teori yang menyatakan
menghasilkan keuntungan dengan bahwa pemegang saham umumnya
menggunakan aset yang dimilikinya. ingin mengetahui tingkat keuntungan
Semakin besar ROA maka semakin modal saham dalam bentuk laba
efisien perputaran aset pada yang ditanamkan. Hasil penelitian ini
perusahaan tersebut sehingga tidak mendukung penelitian yang
semakin tinggi pula laba yang dilakukan oleh Maheranto (2015),
dihasilkan. Firginata (2012) dan Retno (2008)
Hasil penelitian yang tidak yang menyatakan bahwa ROE
berhasil menemukan adanya mempunyai pengaruh secara parsial
pengaruh signifikan dari ROA terhadap return saham. Namun hasil
menunjukkan bahwa investor tidak penelitian ini memperkuat penelitian
menggunakan faktor kinerja atas aset dari Mia (2014) dalam penelitiannya
yang dimiliki perusahaaan sebagai menemukan bahwa ROE tidak
pertimbangan untuk pengambilan berpengaruh terhadap return saham.
keputusan berinvestasi saham. Oleh Tidak berpengaruhnya ROE
karena itu dibutuhkan penyesuaian terhadap return saham menunjukkan
untuk membantu mengurangi bahwa investor lebih memilih faktor
ketidakpastian investor akan lain dalam pengambilan keputusan
keuntungan investasi yang akan berinvestasi. Faktor lain tersebut bisa
diperoleh dengan memperhitungkan berupa faktor-faktor yang berasal
rasio profitabilitas secara dari eksternal peruahaan, seperti
keseluruhan (Helfert, 1997:84). kondisi ekonomi, stabilitas politik,
perubahan teknologi dan lain-lain
Pengaruh Return On Equity (ROE) karena simpulan yang didasarkan
Terhadap Return Saham pada analisis rasio dilihat sebagai
Hasil penelitian menunjukkan sesuatu yang sifatnya dapat berubah
bahwa variabel ROE secara simultan atau tentatif dan belum mencukupi
untuk menjadi dasar keputusan investor harus diperkuat melalui
investasi. rasio kinerja keuangan dan faktor-
faktor ekonomi makro untuk
Pengaruh Net Profit Margin mengetahui return saham (Nathaniel,
(NPM) Terhadap Return Saham 2008).
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel NPM secara simultan Pengaruh Economic Value Added
berpengaruh terhadap return saham (EVA) Terhadap Return Saham
tetapi secara parsial tidak Hasil penelitian menunjukkan
berpengaruh terhadap return saham. bahwa variabel EVA secara simultan
Hasil penelitian ini bertentangan berpengaruh terhadap return saham
dengan teori NPM yang menyatakan tetapi secara parsial tidak
bahwa semakin meningkatnya NPM berpengaruh terhadap return saham.
maka daya tarik investor semakin Hasil ini konsisten dengan hasil
meningkat, harga saham juga akan penelitian sebelumnya oleh Retno
meningkat, begitupun return (2008) dan Ury (2013) yang
sahamnya (Yeye Susilowati, menunjukkan bahwa EVA tidak
2011:29). berpengaruh signifikan terhadap
Penelitian yang hampir sama return saham.
dilakukan oleh Mia (2014) Semakin besar EVA maka
menyatakan bahwa NPM tidak semakin besar perusahaan mampu
berpengaruh terhadap return saham. menciptakan nilai bagi penyedia
Hal ini menjelaskan bahwa refleksi dana karena telah mampu
efektivitas dari aktivitas perusahaan memaksimumkan nilai perusahaan
yang tercermin dalam NPM tidak dengan menunjukkan tingkat
cukup untuk mewakilkan pengembalian yang dihasilkan
keseluruhan ekspektasi perusahaan melebihi tingkat biaya
pengembalian investasi yang modal (Sunardi, 2010). Nilai
diperoleh. Kondisi perusahaan tidak perusahaan yang maksimal
selalu dapat meningkat setiap tahun seharusnya membawa pengaruh
dan juga tidak selalu menurun setiap positif terhadap harga saham
tahun, oleh karena itu analisis perusahaan sehingga mampu
menaikkan return dari sisi capital berpengaruh terhadap return saham.
gain. Namun, berdasarkan hasil Namun, penelitian ini bertentangan
penelitian yang telah dilakukan dengan hasil penelitian yang
ternyata EVA tidak berpengaruh dilakukan oleh Retno (2008) dan Ury
terhadap return saham yang artinya (2013) yang menyatakan bahwa
meskipun nilai EVA perusahaan MVA tidak memiliki pengaruh
naik, belum tentu return yang akan terhadap return saham.
diterima investor juga akan naik, Berdasarkan pengujian yang
begitu pula sebaliknya. telah dilakukan menunjukkan bahwa
Berdasarkan pengujian yang MVA sangat relevan untuk
telah dilakukan menunjukkan bahwa digunakan sebagai acuan investor
EVA tidak berpengaruh terhadap dalam menilai kinerja perusahaan
return saham yang diterima oleh para dalam menciptakan nilai pasar,
pemegang saham yang ditunjukkan dikarenakan MVA dapat mengukur
oleh nilai signifikansi yang tinggi. prestasi perusahaan berdasarkan nilai
Hal ini menunjukkan bahwa analisis tambah pasar yang diciptakan
EVA tidak digunakan sebagai dasar perusahaan selama periode tertentu.
pengambilan keputusan bagi investor
untuk melakukan pembelian maupun KESIMPULAN DAN SARAN
pelepasan saham perusahaan dan Berdasarkan analisis regresi
juga tidak digunakan oleh pihak linier berganda menunjukkan hasil
manajemen perusahaan dalam penelitian sebagai berikut:
pengambilan kebijakan devidennya. Return On Assets (ROA)
Perubahan return saham lebih berpengaruh negatif dan tidak
dipengaruhi oleh naik turunnya harga signifikan terhadap return saham,
saham perusahaan. Return On Equity (ROA)
berpengaruh positif dan tidak
Pengaruh Market Value Added signifikan terhadap return saham,
(MVA) Terhadap Return Saham Net Profit Margin (NPM)
Hasil penelitian menunjukkan berpengaruh negatif dan tidak
bahwa variabel MVA secara signifikan terhadap return saham,
simultan dan secara parsial Economic Value Added (EVA)
berpengaruh negatif dan tidak untuk berinvestasi guna
signifikan terhadap return saham. meminimalisir risiko.
Sementara Market Value Added 3. Bagi peneliti selanjutnya
(MVA) berpengaruh positif dan disarankan untuk memperluas
signifikan terhadap return saham periode penelitian dan objek
pada perusahaan food and beverage diluar sektor food and beverage,
yang terdaftar di Bursa Efek serta memperluas variabel
Indonesia. independen penelitian agar
Berdasarkan kesimpulan, maka penelitian selanjutnya lebih akurat
saran yang dapat diberikan oleh dan hasilnya dapat diaplikasikan
peneliti dalam hasil penelitian oleh perusahaan-perusahaan yang
adalah: listing di Bursa Efek.
1. Bagi manajemen perusahaan
diharapkan agar dapat mengelola DAFTAR PUSTAKA
dana investor sebaik mungkin Brigham, EG, and Houston JF. 2010.
sehingga dapat menciptakan nilai Dasar-Dasar Manajemen
bagi investor. Kinerja yang baik Keuangan. Edisi Kesebelas.
akan meningkatkan return bagi Buku 2. Penerjemah Ali
investor, sehingga investor tidak Akbar Yulianto. Jakarta,
ragu untuk berinvestasi pada Salemba Empat.
perusahaan. Brigham, EG, and Houston JF. 2011.
2. Bagi investor diharapkan agar Dasar-Dasar Manajemen
dapat mempertimbangkan faktor- Keuangan. Edisi Kesebelas.
faktor lain baik internal seperti Buku 2. Penerjemah Ali
riwayat pembagian deviden, laba Akbar Yulianto. Jakarta,
perusahaan, histori saham dan lain Salemba Empat.
sebagainya. Maupun dari faktor Darmadji & Fahkruddin. 2010.
eksternal seperti kondisi Pasar Modal Indonesia;
perekonomian global, tingkat Pendekatan Tanya Jawab.
inflasi, dan lain sebagainya Jakarta, Salemba Empat.
sebelum mengambil keputusan Dyah. 2009. Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap Return
Saham (Studi Empiris pada Program IBM SPSS 19,
Perusahaan Manufaktur Badan Penerbit Universitas
yang Terdaftar di Bursa Diponegoro, Semarang.
Efek Indonesia). Skripsi. Hanafi & Halim. 2007. Analisis
Fakultas Ekonomi dan Investasi. Jakarta, Salemba
Bisnis. Universitas Empat.
Brawijaya. Malang. Harahap, Sofyan Syafri. 2002.
Irham Fahmi. 2012. Analisis Analisa Kritis Atas Laporan
Laporan Keuangan, Keuangan. Jakarta, PT Raja
Cetakan Pertama. Bandung, Grafindo Persada.
Alfabeta. Helfert, Erich A, 1997, Teknik
Firginata. 2012. Analisis Pengaruh Analisis Keuangan Edisi
Kinerja Keuangan Kedelapan. Jakarta,
Terhadap Return Saham Erlangga.
(Studi pada Perusahaan Henria. 2016. Analisis Komparatif
Sektor Makanan dan Kinerja Keuangan Berbasis
Minuman yang Terdaftar di Penciptaan Nilai dan
Bursa Efek Indonesia Tahun Pengaruhnya Terhadap
2006-2010). Skripsi. Return Saham (Studi Antara
Fakultas Ekonomi dan Sektor Keuangan dan Sektor
Bisnis. Universitas Pertambangan. Skripsi.
Brawijaya. Malang. Fakultas Ekonomi dan
Fitriyah. 2008. Economic Value Bisnis. Universitas
Added (EVA) dan Market Brawijaya, Malang.
Value Added (MVA) Jogiyanto. 2006. Teori Portofolio
Sebagai Alat Ukur Kinerja dan Manajemen Investasi
Perusahaan (online). Edisi Kedua. Yogyakarta,
(http://fe.uin-malang.ac.id, BPFE.
Diakses 30 Desember Lee, Cheng F & Lee, Alice C, 2005,
2016). Encyclopedia of Finance.
Imam Ghozali, 2011, Aplikasi Springe, New York.
Analisis Multivariate degan
Lestari, D. P. 2006. Pengaruh yang Terdaftar Dalam
Market Value Added Indeks LQ 45 Bursa Efek
(MVA), Book to Market Indonesia Periode 2010-
Equity Ratio (B/M), Price 2013). Skripsi. Fakultas
Earning Ratio (PER), dan Ekonomi dan Bisnis.
Debt to Equity Ratio (DER) Universitas Brawijaya.
Terhadap Return Saham Malang.
Perusahaan LQ 45 di Bursa Mudrajad Kuncoro. 2001. Metode
Efek Jakarta Tahun 2003- Kuantitatif: Teori dan
2005. Unpublished Skripsi Aplikasi Untuk Bisnis dan
S1. Universitas Brawijaya. Ekonomi. Yogyakarta, UPP-
Malang. AMP YKPN.
Maheranto. 2015. Analisis Pengaruh Munawir. 2007. Analisis Laporan
Kinerja Keuangan Keuangan. Edisi Keempat.
Terhadap Return Saham Cetakan Kesebelas.
pada Bursa Efek Indonesia. Yogyakarta, Penerbit
Skripsi. Fakultas Ekonomi Liberty.
dan Bisnis. Universitas Nakhaei H. & Hamid N. 2013. The
Brawijaya. Malang. Relationship Between
Mamduh M Hanafi dan Abdul Economic Value Added,
Halim. 2007. Analisis Return On Assets, And
Laporan Keuangan Edisi Return On Equity With
Revisi. Yogyakarta, UPP Market Value Added in
AMP YKPN. Tehran Stock Exchange
Manurung, Adler. 2007. Cara (TSE). Proceedings of
Menilai Perusahaan. Global Business and
Cetakan Kedua. Jakarta, Finance Research
Elexmedia Komputindo. Conference. October.
Mia. 2014. Analisis Pengaruh Nicky Nathaniel. 2008. Analisis
Kinerja Keuangan Faktor-faktor yang
Terhadap Return Saham Mempengaruhi Return
(Studi pada Perusahaan Saham (Studi Pada Saham-
saham Real Estate and (http://rahmat.blog.fisip.uns.
Property di Bursa Efek ac.id/2012/03/07/kualitatif-
Indonesia Periode 2004- dann-kuantitatif/, diakses 10
2006). Skripsi. Universitas Mei 2016).
Diponegoro. Semarang. Retno. 2008. Pengaruh Rasio
Nufazil Altaf. 2016. Economic Value Keuangan, EVA dan MVA
Added; or Earnings: What Terhadap Return Saham
Explains Market Value Perusahaan Pada
Added in Indian Firms?. Perusahaan Manufaktur
Future Business Journal, yang Terdaftar di Bursa
Vol II. December. Efek Jakarta. Skripsi.
Paramarta, Ngurah Indira Teja. 2007. Fakultas Ekonomi dan
Pengaruh Price Earning Bisnis. Universitas
Ratio(PER), Debt to Equity Brawijaya. Malang.
Ratio (DER), Model Rudianto. 2006. Akuntansi
Economic Value Added Manajemen: Informasi
(EVA) dan Arus Kas untuk Pengambilan
Operasi (CFO) Terhadap Keputusan Manajemen.
Return Saham. Skripsi. Jakarta, Grasindo.
Fakultas Ekonomi dan Rusdin, 2008, Pasar Modal (Teori,
Bisnis. Universitas Masalah, dan Kebijakan
Brawijaya. Malang. dalam Praktik. Bandung,
Poornima B G, Narayan P & Reddy Alfabeta.
YV. 2015. Economic Value Saputra Agung. 2010. Analysis Of
Added As An Emerging Tool Influence Economic Value
Of Performance Added (EVA) And Market
Measurement: Evidence Value Added (MVA) Return
From Indian Companies. To Share In Manufacturing
IUP Journal Of Finance Company In Indonesia
Accounting. Vol XIV. July. Stock Exchange (online).
Rahmat Sugiyarto. 2012. Kualitatif (http://papers.gunadarma.ac.
dan Kuantitatif (online). id/files/journals/2/articles/9
80/public/980-2613-1- Sunardi. 2010. Pengaruh Penilaian
PB.pdf, diakses 28 Kinerja dengan ROA dan
Desember 2016) EVA Terhadap Return
Simamora, Henry, 2000, Akuntansi Saham Pada Perusahaan
(Basis Pengambilan yang Tergabung Dalam
Keputusan Bisnis). Jakarta, Indeks LQ45 di BEI. Jurnal.
Salemba Empat. Universitas Kristen
Siti Badriah & Toto Sugiarto. 2011. Maranatha. Vol II. Mei.
Analisis Hubungan Sutrisno, 2001, Manajemen
Economic Value Added Keuangan: Teori, Konsep,
(EVA) Dengan Market dan Aplikasi, EKONESIA,
Value Added (MVA) Pada Yogyakarta
Perusahaan Manufaktur Tandelilin, Eduardus. 2008.
Sektor Barang Konsumsi Portofolio dan Investasi:
dan Telekomunikasi yang Teori dan Aplikasi. Edisi
Terdaftar Dalam LQ45 Pertama. Jakarta, Salemba
(online). Empat.
(http://publication.gunadarm Tandelilin, Eduardus. 2010.
a.ac.id/bitstream/123456789 Portofolio dan Investasi:
/884/1/21207033.pdf, Teori dan Aplikasi. Edisi
diakses 28 Desember 2016). Pertama. Yogyakarta,
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kanisius.
Kuantitatif, Kualitatif dan Tuasikal. 2001. Penggunaan
R&D. Bandung, Alfabeta. Informasi Akuntansi untuk
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Memprediksi Return
Pendidikan: Pendekatan Saham: Studi Terhadap
Kuantitatif, Kualitatif dan Perusahaan Pemanufakturan
R&D. Bandung, Alfabeta. dan Nonpemanukfakturan.
Suhardi dan Purwanto. 2016. Simposium Nasional
Statistika Untuk Ekonomi Akuntansi IV. Bandung
dan Keuangan Modern. Agustus; 762-786.
Jakarta, Salemba Empat.
Umar Husein 2003. Metode Riset Winarto, Jacinta. 2010. Penilaian
Bisnis. Cetakan Kedua. Kinerja Keuangan
Jakarta, PT. Gramedia Perusahaan Dengan
Pustaka Utama. Menggunakan Metode
Ury. 2013. Pengaruh Economic Market Value Added (MVA)
Value Added (EVA) dan (online).
Market Value Added (MVA) (http://majour.maranatha.ed
Terhadap Return Saham u, Diakses 30 Desember
Studi Pada Perusahaan 2016).
Perusahaan Yang Terdaftar Yeye Susilowati. 2011. Reaksi
Dalam Indeks LQ 45 Signal Rasio Profitabilitas
Periode 2009-2011. Skripsi. dan Rasio Solvabilitas
Fakultas Ekonomi dan Terhadap Return Saham
Bisnis. Universitas Perusahaan. Dinamika
Brawijaya. Malang. Keuangan dan Perbankan.
Weston, J F dan Copeland T E. 2010. Vol III. Mei.
Manajemen Keuangan, Zaenal Arifin. 2005. Teori Keuangan
Terjemahan Jaka Wasana & dan Pasar Modal.
Kibrandoko. Jakarta, Yogyakarta, Ekonesia.
Binarupa Aksara.

Anda mungkin juga menyukai