ABSTRACT
This thesis aims identifying the effect of Return On Assets (ROA), Return On
Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Economic Value Added (EVA), and
Market Value Added (MVA) on the stock return of food and beverage companies
listed in the Indonesia Stock Exchange in the period of 2013-2015. This thesis
takes all food and beverage companies listed in the Indonesia Stock Exchange as
its population. Using purposive sampling, 10 food and beverage companies were
selected. The analysis technique used in this research is multiple linear regression
analysis. The results shows that MVA has significant effect on stock return. While
ROA, ROE, NPM, and EVA have no significant effect on stock return.
Keywords: Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit
Margin (NPM), Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA) and
Stock Return.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return On Assets (ROA),
Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Economic Value Added
(EVA), dan Market Value Added (MVA) terhadap return saham pada perusahaan
food and beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015.
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan food and beverage yang tercatat
di BEI. Dengan menggunakan purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 10
perusahaan food and beverage. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
MVA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Sedangkan
ROA, ROE, NPM, dan EVA tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
return saham.
Kata Kunci: Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit
Margin (NPM), Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA) dan
Return Saham.
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi saat ini, operasional perusahaan dengan
persaingan dunia usaha yang harapan perusahaan akan
semakin ketat menuntut perusahaan memperoleh keuntungan.
untuk tetap unggul dan mampu Tujuan investor menanamkan
bersaing secara profesional agar dana di pasar modal khususnya pada
dapat berkembang dan terhindar dari investasi saham adalah untuk
kebangkrutan. Untuk mengantisipasi mendapatkan return yang maksimal
persaingan tersebut, perusahaan dengan risiko yang minimal.
perlu untuk menciptakan strategi Investor dikatakan baik dalam
bisnis dan meningkatkan kinerjanya melakukan investasi apabila investor
sebagai upaya untuk dapat memperkirakan seberapa besar
mempertahankan kelangsungan tingkat pengembalian yang
usahanya. Upaya yang dapat diharapkan dari investasinya.
dilakukan adalah dengan mengikuti Berdasarkan hal tersebut, investor
perkembangan pasar dan perlu memiliki sejumlah informasi
meningkatkan operasional yang berkaitan dengan return saham
perusahaan. Tentunya dalam agar dapat membantu dalam
meningkatkan operasional pengambilan keputusan tentang
perusahaan membutuhkan dana yang saham perusahaan yang layak untuk
besar. Untuk memperoleh dana dipilih.
tersebut, perusahaan dapat Salah satu bentuk informasi
melakukan investasi melalui pasar yang bisa didapatkan investor adalah
modal. melalui laporan keuangan. Laporan
Dengan adanya pasar modal, keuangan suatu perusahaan dapat
pihak yang memiliki kelebihan dana bermanfaat dalam menilai kinerja
(investor) dapat menginvestasikan keuangan perusahaan termasuk
dana tersebut dengan harapan kondisi keuangan perusahaan di
memperoleh imbalan (return) masa depan melalui analisis terhadap
sedangkan pihak yang memerlukan rasio keuangan. Jenis-jenis rasio
dana (issuer) dapat memanfaatkan keuangan yang biasanya digunakan
dana tersebut untuk meningkatkan
adalah rasio likuiditas, rasio alat ukur lain yang lebih akurat
solvabilitas, dan rasio profitabilitas. dalam mengukur kinerja perusahaan.
Terkait dengan investasi Pada tahun 1990-an, sebuah
saham, seorang investor harus perusahaan konsultan manajemen
memperhitungkan laba yang tersedia keuangan terkemuka yang berkantor
bagi pemilik perusahaan atas pusat di kota New York, Amerika
pengembalian total aset yang Serikat, memperkenalkan konsep
dimiliki dengan menggunakan baru yaitu EVA (Economic Value
analisis Return on Assets (ROA). Added) dan MVA (Market Value
Untuk mengetahui atau mengukur Added) . EVA dan MVA merupakan
laba yang tersedia bagi pemilik indikator tentang adanya penciptaan
perusahaan atas modal yang nilai dari suatu investasi. EVA dan
diinvestasikan dari dalam perusahaan MVA dianggap paling memiliki
diukur dengan menggunakan analisis korelasi dengan perubahan dan
Return on Equity (ROE) (Hanafi dan penciptaan nilai saham di
Halim, 2007:177). Untuk mengukur perusahaan.
sejauh mana penjualan yang Berdasarkan uraian diatas
dihasilkan mampu memberikan maka penelitian ini dilakukan untuk
dukungan untuk menghasilkan menganalisis dan membuktikan
keuntungan maksimal dengan apakah variabel ROA, ROE, NPM,
mengggunakan Net Profit Margin EVA dan MVA memiliki pengaruh
(NPM). yang signifikan terhadao return
Dalam mengukur kinerja saham, sehingga peneliti menyusun
keuangan tidak cukup hanya penelitian dengan judul “Pengaruh
menggunakan rasio keuangan saja Return On Assets, Return On Equiy,
karena rasio keuangan juga memiliki Net Profit Margin, Economic Value
kelemahan. Oleh karena itu, seiring Added, dan Market Value Added
dengan perkembangan ilmu Terhadap Return Saham (Studi pada
pengetahuan yang semakin pesat Perusahaan Food and Beverage yang
serta tuntutan pasar ekonomi dunia tercatat di Bursa Efek Indonesia
mendorong para ahli untuk Periode 2013-2015)”
menemukan dan mengembangkan
LANDASAN TEORI
Pasar Modal
Pasar modal Indonesia memiliki Analisis rasio keuangan
peran besar bagi perekonomian merupakan instrumen analisis
negara. Adanya pasar modal (capital prestasi perusahaan yang
market) membuat investor sebagai menjelaskan berbagai hubungan dan
pihak yang memiliki kelebihan dana indikator keuangan yang ditujukan
dapat menginvestasikan dananya untuk menunjukkan perubahan
pada berbagai sekuritas dengan dalam kondisi keuangan atau prestasi
harapan memperoleh imbalan operasi di masa lalu. Simamora
(return) yang tingi. (2000:522) menyatakan analisis rasio
Menurut Rusdin (2008) pasar menunjukkan hubungan di antara
modal merupakan kegiatan yang pos-pos yang terpilih dari data
berhubungan dengan penawaran laporan keuangan.
umum dan perdagangan efek,
Jenis-jenis Rasio Keuangan
perusahaan publik yang berkaitan
Menurut Harahap (2002) adapun
dengan efek yang diterbitkan, serta
jenis rasio keuangan yang sering
lembaga dan profesi yang berkaitan
digunakan adalah:
dengan efek, pasar modal
1). Rasio likuiditas, rasio yang
menyediakan berbagai alternative
menggambarkan kemampuan
investasi bagi para investor seperti
perusahaan untuk menyelesaikan
menabung di bank,membeli emas,
kewajiban jangka pendeknya.
asuransi, tanah dan banngunan, dan
2). Rasio Solvabilitas, rasio ini
sebagainya. Pasar modal bertindak
menggambarkan kemampuan
sebagai penghubung antara para
perusahaan dalam membayar jangka
investor dengan perusahaan atau
panjangnya atau kewajiban-
institusi pemerintah melalui
kewajiban apabila perusahaan
perdagangan instrumen keuangan
dilikuidasi.
jangka panjang seperti obligasi,
3). Rasio Rentabilitas/profitabilitas,
saham dan lainnya.
rasio ini menggambarkan
kemampuan perusahaan
Analisis Rasio Keuangan
mendapatkan laba melalui seluruh
kemampuan, dan sumber yang ada on Assets (ROA), Return on Equity
seperti kegiatan penjualan, kas, (ROE), dan Net Profit Margin
modal jumlah karyawan dan (NPM).
sebagainya. Penjelasan rinci mengenai rasio-rasio
4). Rasio Leverage, rasio ini tersebut sebagai berikut:
menggambarkan hubungan antara 1. ROA (Return on Assets)
hutang perusahaan terhadap modal Return on Assets (ROA),
maupun aset. merupakan rasio yang
5). Rasio Aktivitas, rasio ini menggambarkan perputaran aset
menggambarkan aktivitas yang yang diukur dari volume penjualan.
dilakukan perusahaan dalam Semakin besar ROA yang
menjalankan operasinya baik dalam dihasilkan maka semakin baik,
kegiatan penjualan, pembelian atau karena kemampuan perusahaan
kegiatan lainnya. mencapai laba dianggap cukup
6). Rasio Pertumbuhan, rasio ini tinggi.
menggambarkan persentasi kenaikan ROA dirumuskan sebagai berikut:
penjualan tahun ini disbanding ROA = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT)
dengan tahun lalu. Semakin tinggi Total Aset
NPM = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) investor. Semakin tinggi risiko atau
Penjualan cost of capital yang ditanggung
Economic Value Added (EVA) perusahaan, maka semakin tinggi
Economic Value Added pula tingkat pengembalian (return)
(EVA) merupakan sebuah pengukur yang harus diberikan kepada investor
kinerja perusahaan yang atau pemegang saham. Jika tingkat
dikembangkan oleh Stern Stewart & pengembalian investasi perusahaan
Co., pada tahun 1990-an. EVA tidak mampu menutupi cost of
mengevaluasi kinerja dari suatu capital nya, EVA perusahaan itu
perusahaan apakah Net Operating akan bernilai negatif dan sebaliknya.
Profit After Tax (NOPAT) atau laba Economic Value Added (EVA) dapat
operasi setelah pajak melebihi biaya diformulasikan sebagai berikut:
modal (cost of capital).
EVA = Laba Operasi Setelah Pajak
Menurut Rudianto
(NOPAT) – Biaya Modal Tahunan
(2006:340), EVA adalah suatu sistem
dalam Dolar
manajemen keuangan untuk
Dimana:
mengukur laba ekonomi dalam suatu
NOPAT = EBIT (1-T)
perusahaan, yang menyatakan bahwa
Biaya modal tahunan = Invested
kesejahteraan hanya dapat tercipta
Capital x
jika perusahaan mampu memenuhi
WACC
Komponen Modal Sebagai Dimana:
Pembentuk Economic Value Added = deviden preferen
(EVA) = harga saat ini
Berdasarkan rumusan yang 3. Menghitung Biaya Saham Biasa
telah diuraikan diatas dapat ditarik ( )
kesimpulan bahwa untuk menghitung Biaya saham biasa didefinisikan
nilai EVA diperlukan suatu langkah- sebagai tingkat pengembalian
langkah tertentu. Adapun langkah- diminta investor atas saham biasa
langkah yang harus dilakukan suatu perusahaan (Brigham &
manajemen dalam mengukur kinerja Houston, 2011:7). Nilai dapat
perusahaan dengan menggunakan dihitung dengan rumus sebagai
EVA yaitu: berikut:
1. Menghitung Biaya Hutang/ cost of
debt ( )
Dimana:
Biaya hutang yang digunakan
= deviden pada periode t
untuk menghitung WACC adalah
= harga saham pada tahun
biaya hutang setelah pajak yang
sebelumnya
dihitung dengan rumus sebagai
= tingkat pertumbuhan
berikut:
4. Menghitung Rata-Rata
Biaya hutang setelah pajak = (1-T)
Tertimbang Biaya Modal
2. Menghitung Biaya Saham
(WACC)
Preferen ( )
WACC (Weighted Average Cost
Biaya saham preferen (cost of
of Capital) atau rata-rata tertimbang
preferred stock) adalah tingkat
biaya modal adalah rata-rata
pengembalian yang diminta para
tertimbang biaya-biaya komponen
investor dari saham preferen
utang, saham preferen dan ekuitas
perusahaan yang dihitung dari
biasa (Brigham & Houston, 2011:6).
deviden preferen dibagi dengan
( )
harga saat ini (Brigham & Houston,
2011:10).
Dimana:
Biaya komponen saham preferen =
= proporsi hutang
( )= biaya hutang setelah EBIT = laba sebelum bunga
pajak dan pajak
= proporsi saham preferen T = tarif pajak
= biaya saham preferen 7. Menghitung EVA
adalah total modal dari perusahaan antara nilai pasar ekuitas suatu
yang meliputi modal sendiri dan perusahaan dengan nilai buku seperti
dan hutang jangka panjang. Menurut harga saham dengan jumlah saham
pajak atau NOPAT adalah laba yang oleh berbagai investasi yang telah
Unstandardized
Descriptive Statistics Residual
Std. N 30
Minimu Maximu Deviatio
Normal Mean .0000000
N m m Mean n a
Parameters Std.
ROA 3 17.26773204
.04 .67 .1370 .12828 Deviation
0
Most Extreme Absolute .160
ROE 3
.08 1.42 .2790 .30547 Differences Positive .160
0
Negative -.132
NPM 3
.02 .13 .0717 .03553 Kolmogorov-Smirnov Z .877
0
B Beta
konstanta, yaitu estimasi dari return
pada tabel 4.7 nilai thitung < ttabel mempunyai pengaruh terbesar
7.679 lebih besar dari nilai tabel terhadap return saham tetapi secara