Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE),

DEBT TO EQUITY RATIO (DER), DAN PRICE TO BOOK VALUE (PBV)


TERHADAP RETURN SAHAM
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Food and Beverages Yang
Telah Terdaftar di BEI Tahun 2013-2016)

SKRIPSI

Oleh:

Nama : Putri Ayu Dilla Agung Imanda


NIM : 2019310299

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS HAYAM WURUK PERBANAS

SURABAYA

2022
ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di era globalisasi sekarang ini, menimbulkan persaingan yang sengit

terutama pada dunia bisnis. Hal ini mendorong perusahaan untuk

meningkatkan kinerja agar mampu bersaing dengan para kompetitornya. Pada

dasarnya, tujuan perusahaan melakukan kegiatan bisnis adalah untuk

menghasilkan laba. Di Indonesia banyak perusahaan – perusahaan yang telah

berkembang dengan pesat, hal ini di karenakan banyaknya investor yang telah

menanamkan modal ke dalam sebuah perusahaan.

Didalam memenuhi kebutuhan perusahaan yang begitu besar

perusahaan membutuhkan tambahan modal dalam mendorong kinerja

oprasionalnya agar perusahaan tetap berjalan lancar sesuai yang diharapkan.

Salah satu cara didalam penambahan modal perusahaan tersebuat yaitu

dengan menawarkan kepemilikan perusahaannya kepada masyarakat/publik

dalam bentuk investasi.

Investasi merupakan suatu Tindakan yang di lakukan oleh pelaku

bisnis dengan mempercayakan atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya

yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah

keuntungan dimasa datang (Tandelilin, 2010).

Kegiatan investasi dapat dilakukan melalui pasar modal. Pasar modal

merupakan suatu wadah yang digunakan oleh pembeli dan penjual agar dapat

1
2

bertransaksi atau bernegosiasi untuk memperjualbelikan sekuritas

(Tandelilin, 2010). Salah satu kelebihan dari pasar modal adalah dapat

menyediakan modal dalam skala besar, yang dapat digunakan oleh

perusahaan yang memiliki projek jangka Panjang dimana pengusaha tersebut

membutuhkan dana yang besar.

Di Bursa Efek Indonesia ada banyak pilhan untuk berinvestasi, salah

satunya adalah sektor manufaktur sub sektor makanan dan minuman.

Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu kategori sector

industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mempunyai peluang untuk

tumbuh dan berkembang. Industri makanan dan minuman diprediksi akan

membaik kondisinya.

Saham adalah surat berharga bukti kepemilikan atas asset perusahaan.

Perusahaan dapat menawarkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI)

dengan tujuan mendapatkan modal dari investor dan tujuan investor membeli

saham di pasar modal untuk mengharapkan return (keuntungan).

Return saham merupakan tingkat pendapatan yang diperoleh dengan

mengurangkan harga penutupan saham saat ini dengan harga penutupan

saham sebelumnya kemudian dibagi dengan harga penutupan sebelumnya”.

Bagi para investor, return merupakan salah satu parameter untuk menilai

seberapa besar keuntungan suatu saham (capital gain). Namun, investorpun

harus siap menghadapi risiko yang mungkin saja dapat dialami oleh investor

dalam bentuk kerugian (capital loss). Oleh karena itu, sebagai investor harus
3

mampu mencari sumber informasi guna dilakukan suatu penilaian dan

membuat kebijakan dalam memilih investasi.

Pada tahun 2016 biaya logistic yang mahal yang disebabkan karena

belum tersedianya infrasturktur yang merata Ketua umum GAPMMI Adhi

S.Lukman mengatakan biaya logistik di Indonesia sudah mencapai 27 persen

produk domestic bruto (PDB), sementara di Singapura dan Malaysia sudah

bisa menekan dibawah 15 persen.(www.neraca.co.id, 2016).

Mahalnya biaya produksi membuat pengusahaa makanan dan

minuman terbebani, karena Perusahaan akan mengalami penurunan laba, dan

investor tidak akan berminat untuk berinvestasi jika laba yang dihasilkan

menurun,dan tentu saja akan membuat return saham pun ikut menurun.

Pada tahun 2017 industri pada sektor makanan dan minuman kembali

mengalami masalah yaitu dengan mengeluhnya pengusaha makanan dan

minuman karena daya beli yang lemah yang diakibatkan oleh penurunan

tingkat inflasi sehingga menyebabkan penjualan mengalami penurunan.

Penurunan tingkat penjualan ini dapat menyebabkan menurunnya

profitabilitas yang diperoleh perusahaan (Katadata.co.id, 2017).

Pada perusahaan gandum di Indonesia sepanjang tahun 2018 harga

gandum mengalami kenaikan (Industri.kontan.co.id, 2019). Dengan naiknya

harga tepung terigu akan beban produksi akan naik. Pengusaha makanan dan

minuman kalangan menengah dan besar belum menaikkan harga jual namun

mengurangi margin, untuk mendapatkan profitabilitas. Hal ini nantinya akan


4

berdampak pada penurunan return saham perusahaan yang disebabkan oleh

menurunnya profitabilitas.

Return saham yang diharapkan investor adalah return saham yang

stabil dan mempunyai pergerakan yang cenderung naik dari waktu ke waktu,

akan tetapi kenyataannya return saham cenderung berfluktuasi (tidak stabil).

Berfluktuasi return saham menjadi resiko tersendiri bagi investor. Tidak

semua saham dari perusahaan yang memiliki profil yang bagus akan

memberikan return yang baik kepada investor, oleh karena itu investor harus

memahami hal apa saja yang dapat mempengaruhi fluktuasi return saham.

Karena itulah investor membutuhkan berbagai informasi yang dapat dijadikan

sebagai sinyal untuk menilai prospek perusahaan yang bersangkutan. Laporan

keuangan adalah salah satu sumber informasi yang bisa digunakan investor

dalam pengambilan keputusan investasi.

Salah satu analisis yang dapat digunakan adalah analisis rasio

perusahaan. Banyak jenis-jenis rasio keuangan yang digunakan untuk menilai

kinerja perusahaan, antara lain Retum on Asset (ROA), Retum on Equity

(ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), penggunaan

masing - masing rasio tergantung kebutuhan perusahaan.

Return on Asset (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas

jumlah aktiva yang digunakan dalam menghasilkan laba perusahaan (Kasmir,

2012). ROA merupakan informasi yang penting karena dapat

menggambarkan laba bersih yang bisa didapat dari seluruh kekayaan yang

dimiliki perusahaan. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin tinggi


5

pula laba yang diperoleh perusahaan. Hal ini akan menarik investor untuk

berinvestasi, dan naiknya permintaan saham akan menyebabkan naiknya

harga saham.

Return On Equity (ROE) merupakan imbal hasil atau tingkat

pengembalian laba atas ekuitas. ROE ini juga dapat menjadi tolak ukur

seberpa besar ia akan mendapatkan imbalan atas modal yang diinvestasikan.

Semakin tinggi rasio ini berarti perkiraan kinerja emiten dimasa yang akan

datang semakin baik, sehingga diharapkan tingkat pengembalian saham akan

tinggi.

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang mengukur

perimbangan antara kewajiban yang dimiliki perusahan dengan modal sendiri.

Juga dapat berarti sebagai kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban dalam membayar hutang dengan jaminan modal sendiri.

Price to book value (PBV) ditunjukkan dalam perbandingan antara

harga saham dengan nilai bukunya. Price to book value (PBV) digunakan

untuk melihat kewajaran harga sahamnya. Price to book value (PBV) yang

rendah memperlihatkan harga saham yang murah, jika posisi harga saham

lebih rendah dari pada book value (BV) maka ada kecenderungan harga

saham tersebut akan menuju ke keseimbangan minimal sama dengan nilai

bukunya. Hal ini berarti harga saham itu berpotensi lebih besar untuk naik,

sehingga return saham yang diperoleh akan meningkat.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut yang telah dikemukakan

maka penulis akan melakukan peneltian dengan mengambil judul “Pengaruh


6

ROA, ROE, DER, dan PBV Terhadap Return Saham Pada Perusahaan

Manufaktur Sub sektor Food and Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2013 - 2016”

1.2. Perumusan Masalah

1. Apakah Rasio Profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap Return Saham?

2. Apakah Rasio Profitabilitas (ROE) berpengaruh terhadap Return Saham?

3. Rasio Solvabilitas (DER) berpengaruh terhadap Return Saham?

4. Apakah Rasio Pasar PBV berpengaruh terhadap Return Saham?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh Rasio Profitabilitas (ROA) terhadap Return

Saham

2. Untuk mengetahui pengaruh Rasio Profitabilitas (ROA) terhadap Return

Saham

3. Untuk mengetahui pengaruh Rasio Solvabilitas (DER) terhadap Return

Saham

4. Untuk mengetahui pengaruh Rasio Pasar PBV terhadap Return Saham

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi bidang akademik


7

Penelitian ini dapat berkontribusi terhadap literatur penelitian

terkait dengan Return Saham.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dan

menjelaskan secara empiris tentang faktor – faktor yang mempengaruhi

harga saham pada perusahaan.

3. Bagi investor

Bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk mengevaluasi

suatu perusahaan yang akan di jadikan sebagai investasi.

1.5. Sistematika Penulisan Skripsi

Penelitian ini disusun dalam lima bab yaitu Bab Pendahuluan, Bab

Tinjauan Pustaka, Bab Metode Penelitian, Bab Hasil dan Pembahasan dan

Bab Penutup.

1. BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Merupakan bab tinjauan pustaka, menjelaskan tentang landasan

teori dan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran serta hipotesis.

3. BAB III METODOLOGI


8

Menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi penjelasan

tentang variable penelitian dan definisi operasional, penentuan sampel,

jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis.

4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Memaparkan dan menganalisis data-data yang didapatkan dari

hasil pengujian.

5. BAB V PENUTUP

Menjelaskan mengenai kesimpulan akhir penelitian dan saran-

saran yang direkomendasikan untuk perbaikan proses pengujian

selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai