Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE

TERHADAP HARGA SAHAM

(Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan Pada


Tahun 2016-2020)

USULAN PENELITIAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam


Melaksanakan Usula Penelitian Pada Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh:
Ilham Rizki Padillah
NIM: 5211191020

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam pertumbuhan perekonomian pada Indonesia tidak
terlepas dari adanya kontribusi yang cukup besar berasal dari
pasar modal. Hal ini ditimbulkan perusahaan yang masuk atau
terdaftar di pasar modal ialah perusahaan-perusahaan besar
serta andal pada negara yang bersangkutan, sehingga mampu
meningkatkan perekonomian di suatu negara dengan
dilakukannya jual beli saham di pasar modal.

Pasar modal ialah tempat bertemunya pihak yang


kelebihan dana (investor) dengan pihak yang membutuhkan
dana (emiten), menjadi kawasan terjadinya kegiatan investasi.
Sehingga banyak perusahaan-perusahaan yang mengalami
kesulitan pada hal pendanaan untuk kemudian masuk ke dalam
pasar modal. Buat perusahaan yang ingin menerima dana
melalui pasar modal, perusahaan tadi harus menerbitkan
saham untuk menaikannya dana perusahaan dengan
dilakukannya penanaman saham oleh investor.

Perusahaan pertambangan sub sektor batu bara ialah


perusahaan yang membantu meningkatkan perekonomian
Indonesia dengan cara investor membeli saham di perusahaan
pertambangan yang akan meningkat dana perusahaan
utamanya ekonomi di Indonesia.
Terdapat enam perusahaan pertambangan yang terkoreksi
mengalami penurunan harga saham sampai berkisar 3%-6%.
Saham PT Mitrabara Adiperkasa Tbk (MBAP) memimpin
koreksi saham-saham batu bara, di mana sahamnya ambruk
6,52% ke posisi harga Rp 7.525/unit.Sebelumnya, saham
MBAP juga ambles 6,94% pada perdagangan Senin kemarin.
Nilai transaksi saham MBAP pada perdagangan Selasa hari ini
mencapai Rp 11,74 miliar dengan volume transaksi yang
diperdagangkan sebanyak 1,54 juta lembar saham.Selanjutnya
di posisi kedua terdapat saham PT Indika Energy Tbk (INDY)
yang ambles 6,13% ke posisi Rp 3.060/unit.Nilai transaksi
saham INDY di perdagangan hari ini mencapai Rp 81,84
miliar dengan volume transaksi yg diperdagangkan sebesar
26,27 juta lembar saham.Adapun saham PT Adaro Energy
Indonesia Tbk (ADRO) serta PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
secara bersamaan ambrol ke harga Rp 3.750/unit. Saham
ADRO ambrol 5,78%, sedangkan saham PTBA tergelincir
4,09%. Mampu dikatakan bahwa penurunan keduanya ke level
harga yg sama cenderung jarang terjadi. Nilai transaksi saham
ADRO pada hari ini mencapai Rp 651,42 miliar. Sedangkan
nilai transaksi saham PTBA mencapai Rp 194,5 miliar.
Sedangkan di posisi paling minor atau keenam terdapat saham
PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR), yang merosot 3,55%
menjadi Rp 4.350/unit. Nilai transaksi saham BSSR di
perdagangan hari ini mencapai Rp 81,84 miliar dengan volume
transaksi yang diperdagangkan sebesar 26,27 juta lembar
saham (cnbcindonesia.com).

Dari penjelasan diatas mengenai penurunan harga saham


perusahaan pertambangan yang terjadi pada beberapa hari
terakhir, yang disebabkan kurangnya pasokan dari eropa yang
mengakibatkan penurunan harga batu bara.

Untuk lebih rincinya berikut disajikan data yang mengenai


harga saham (closing price) beberapa perusahaan sub sektor
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2016-
2020.

Tabel 1.1

Tabel Harga Saham Perusahaan Pertambangan Yang


Terdaftar di BEI Periode 2016-2020

Kode Tahun
Emiten 2016 2017 2018 2019 2020

PTBA 12.500 2.460 4.300 2.660 2.810

INDY 705 2.060 1.585 1.195 1.730


Sumber: (Data diolah 2020)
Berdasarkan tabel 1.1 diatas menggambarkan bahwa
terdapat beberapa perusahaan pertambangan yang terdaftar di
BEI mengalami penurunan harga saham yang signifikan pada
tahun 2016-2020. Diantaranya ada PT. Bukit Asam Tbk, bila
melihat tahun 2016 harga saham PTBA berada dikasaran Rp.
12.500 per lembar saham, sedangkan pada tahun 2017 harga
per lembar saham turun drastis ke kisaran Rp. 2.460. Hal
tersebut juga terjadi pada PT. Indika Energy Tbk, pada tahun
2017 harga saham INDY berada dikasaran Rp. 2.060 per
lembar saham, sedangkan pada tahun 2018 harga per lembar
saham turun drastis ke kisaran Rp. 1.585.

Sesuai laporan historis keuangan, bisa diketahui kinerja


perusahaan menggunakan analisis rasio keuangan. Analisis
fundamental dilakukan yang mengacu pada laporan keuangan
yang sudah diaudit. Kenapa harus dengan laporan keuangan
yang sudah diaudit, hal tadi untuk menghindari laporan
keuangan yang mengadung kesalahan. Sebab laporan
keuangan harus disajikan dengan sinkron dalam menggunakan
prinsip akuntansi yang belaku pada Indonesia yaitu PSAK.
Apabila laporan keuangan sudah diaudit serta menerima opini
lumrah tanpa dispensasi, pengguna laporan keuangan bisa
konfiden bahwa laporan keuangan tersbut bebas dari keliru
saji yang material. Dengan begitu investor bisa menimalisir
resiko saat berinvestasi menggunakan pembelian saham.
Harga saham ialah hasil penilaian kinerja suatu
perusahaan yang di pengaruhi oleh kekuatan pasar. Bila
terdapat permintaan suatu saham tinggi, maka harga saham
tersebut cenderung akan naik. Sebaliknya, bila terdapat
permintaan suatu harga saham rendah, maka harga saham
tersebut cenderung akan turun. Harga saham mencerminkan
nilai perusahaan dimata masyarakat. Apabila harga saham di
suatu perusahaan tinggi, maka nilai perusahaan dimata
masyarakat juga baik dan sebaliknya. Jika harga saham
perusahaan rendah, nilai perusahaan di mata masyarakat
kurang baik, maka harga saham merupakan hal yang penting
bagi perusahaan. Harga saham sangat berkaitan dengan kinerja
perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan sebagai tolak ukur
seberapa besar risiko yang akan ditanggung sang investor buat
memastikan apakah kinerja perusahaan berada dalam keadaan
baik atau jelek yang dilakukan dengan menganalisa rasio
keuangan dari laporan keuangan, sebagai akibatnya secara
teoritis. Apabila kinerja keuangan perusahaan mengalami
peningkatan, maka harga saham akan meningkat demikian
juga sebaliknya, bila kinerja keuangan perusahaan mengalami
penurunan, maka harga saham akan menurun. “Perusahaan
yang mancapai prestasi baik, maka saham perusahaan akan
banyak diminati oleh para investor” (Setiawan, 2009:3).

Untuk menaikan harga saham di suatu perusahaan


pertambangan dapat dilakukan dengan cara mengukur
profitabilitas dan leverage di sebuah perusahaan. Untuk
mengetahui apakah harga saham perusahaan mengalami
kenaikan di pasar modal. Karena investor ber investasi di
perusahaan yang memiliki margin tinggi dan yang tidak
memliki hutang jangan pendek atau panjang yang
menghambat pergerakan harga saham di pasar modal.

Profitabilitas adalah rasio yang menjelaskan tentang


kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan
menggunakan memanfaatkan sumber-asal yang dimiliki
seperti aktiva, kapital, dan penjualan. Profitabilitas disebut
pula rentabilitas, pengertian rentabilitas dipergunakan untuk
mengukur efisiensi penggunaan modal di suatu perusahaan,
maka rentabilitas ekonomi seringkali juga digunakan menjadi
hasil dari pengelolaan modal perusahaan buat menerima
keuntungan. Perusahaan bisa dimasukan dalam kategori
perusahaan yang memiliki keuntungan besar dan menjajikan
pada masa yang datang akan menarik banyak investor buat
membeli saham perusahaan yang tentu saja akan menyebabkan
harga saham menjadi lebih tinggi. Tujuan profitabilitas bisa
mempengaruhi harga saham, merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan
laba melalui semua kemampuan dan sumber yang terdapat
seperti aktivitas penjualan, kas, kapital, jumlah karyawan,
jumlah cabang dan sebagainya. Salah satu faktor indikator
penting untuk menilai prospek perusahaan dimasa yang akan
datang dengan melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas
perusahaan. Rasio ini sangat penting bagi investor karena
melalui rasio ini bisa diketahui sejauh mana investasi yang
dilakukan investor mampu memberikan laba yang sinkron
dengan taraf yang diharapkan oleh investor. Perusahaan yang
taraf profitabilitasnya tinggi tentunya akan menarik bagi
investor, sehingga harga sahamnya akan naik sebagai akibat
banyaknya permintaan.

Profitabilitas berkaitan dengan evaluasi kinerja perusahaan


yang mencerminkan efektifitas dan efisiensi perusahaan
mencapai sasarannya. Profitabilitas didapatkan perusahaan
dalam kaitannya menggunakan ukuran perusahaan yang
diukur sesuai perputaran total assets, kapital jangka panjang
atau jumlah pekerja. Tujuan profitabilitas berkaitan dengan
kemampuan perusahaan untuk membentuk laba yang optimal
sehingga shareholder dan pemegang saham akan permanen
menjadi penyedia modal di perusahaan tersebut. Pada
umumnya perusahaan yang dipilih para investor untuk
berinvestasi adalah perusahaan yang mampu membuat profit
tinggi. Rasio profitabilitas adalah rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan untuk mencari laba atau keuntungan
perusahaan. Rasio ini juga menyampaikan ukuran tingkat
efektivitas manajemen perusahaan agar mendapatkan laba
(Kasmir, 2017:196).
Leverage ialah rasio yang mengungkapkan perihal
kemampuan perusahaan buat mengelola hutang buat mendanai
investasinya. Utang tersebut termasuk utang lancar, utang
bank, utang obligasi, serta kewajiban jangka panjang lainnya.
Rasio ini dikatakan penting buat perusahaan maupun investor
buat mengambil keputusan berinvestasi. Leverage atau rasio
hutang yang biasa dikenal menggunakan rasio solvabilitas
membuktikan gambaran bagi pemilik saham akan manajemen
suatu perusahaan buat membayar utang-utangnya baik jangka
pendek maupupun jangka panjang. Leverage menunjukkan
seberapa jauh perusahaan didanai oleh hutang atau pihak luar
dengan kemampuan perusahaan yang digambarakan oleh
modal (equity). Rasio leverage membagikan seberapa jauh
perusahaan didanai oleh pihak luar dengan kemampuan
perusahaan yang digambarkan oleh modal. Rasio ini
berhubungan dengan keputusan pendanaan dimana perusahaan
lebih menentukan pembiayaan hutang dibandingkan modal
sendiri. Rasio ini membagikan persentase penyediaan dana
sang pemegang saham pada pemberi pinjaman. Meningkat
rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan
sang pemegang saham. Leverage yang tinggi menunjukkan
komposisi tingkat utang semakin besar jika dibandingkan
dengan total modal sendiri, sebagai akibatnya hal ini akan
berdampak pada semakin besar jua beban perusahaan terhadap
pihak eksternal. “Jika leverage faktornya sama dengan nol
artinya perusahaan pada beroperasi sepenuhnya menggunakan
modal sendiri atau tanpa memakai hutang” (Sutrisno,2009).

Berikut ini adalah tabel perbandingan antara Profitabilitas


dengan indikator ROA, Leverage dengan Indikator DER, harga
saham dengan mengambil Closing Price pada perusahaan
pertambangan tahun 2016-2020.

Tabel 1.2

Tabel perbandingan Profitabilitas, Leverage dan


Harga Saham Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar
di BEI Periode 2016-2020

Kode Harga
Emiten Tahun Saham ROA DER
2016 12.500 11% 76%
2017 2.460 21% 59%
PTBA 2018 4.300 21% 49%
2019 2.660 15% 42%
2020 2.810 10% 42%
2016 705 2% 99%
2017 2.060 6% 191%
INDY 2018 1.585 12% 138%
2019 1.195 2% 140%
2020 1.730 2% 251%
Sumber: Data diolah 2020
Berdasarkan tabel 1.2 diatas terlihat beberapa perusahaan
sektor pertambangan yang mengalami penurunan harga saham.
Ini berbanding terbalik dengan teori yang mengatakan bahwa
jika Profitabilitas mengalami kenaikan makan harga saham
akan mengalami kenaikan, begitupun dengan Leverage, jika
Leverage mengalami penurunan, maka harga saham akan
mengalami kenaikan. Dalam tabel 1.2 dapat dilihat bahwa
peristiwa yang terjadi bertentangan dengan teori. Harga saham
PT. Bukit Asam Tbk mengalami penurunan harga saham yang
drastis pada tahun 2017 dari tahun sebelumnya, tercatat harga
saham ditahun 2016 Rp. 12.500 dan pada tahun 2017 turun
menjadi Rp. 2.460. PT. Indika Energy Tbk juga mengalami
penurunan harga saham yang drastis pada tahun 2028 dari
tahun sebelumnya, tercatat harga saham ditahun 2017 Rp.
2.060 dan pada tahun 2018 turun menjadi Rp. 1.585. PT.
Indika Energy Tbk juga mengalami penurunan harga saham
pada tahun 2019 dari tahun sebelumnya, tercatat harga saham
ditahun 2018 Rp. 2.060 dan pada tahun 2019 turun menjadi
Rp. 1.820. Perubahan harga saham pada kedua perusahaan
tersebut berbanding terbalik dengan teorinya. Dari tahun 2016
– 2017, PT. Bukit Asam Tbk mengalami kenaikan ROA dari
11% menjadi 21% serta diikuti dengan turunnya DER dari
76% menjadi 59%, tetapi perushaan mengalami penurunan
harga saham. Pada PT. Indika Energy Tbk, juga mengalami
kenaikan ROA dari 6% menjadi 12% serta diikuti turunnya
DER dari 191% menjadi 138%, tetapi perusahaan mengalami
penurunan harga saham pada tahun 2017 – 2018.

Berdasarkan latar belakang dan fenomena, makan


penelitian ini akan mencoba untuk meneliti bagaimana
pengaruh profitabilitas dan leverage terhadap harga saham
dengan pengambilan sampel dari perusahaan pertambangan
pada tahun 2016-2020. Oleh karena itu judul yang diambil
pleh penelitian ini adalah “PENGARUH
PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP
HARGA SAHAM (Studi Kasu Pada Perusahaan
Pertambangan Pada Tahun 2016-2020)”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang terebut, penulis menentukan
beberapa Batasan perihal masalah apa saja yang akan dibahas.
Hal ini dimaksudkan untuk mempersempit ruang lingkup
penelitian sendiri. Adapun identifikasi masalah yang dimaksud
antara lain sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh profitabilitas pada perusahaan sektor


pertambangan pada tahun 2016-2020.
2. Bagaimana pengaruh leverage pada perusahaan sektor
pertambangan pada tahun 2016-2020.
3. Bagaimana pengaruh profitabilitas dan leverage pada
perusahaan sektor pertambangan pada tahun 2016-2020.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan


diatas, maksud penulis melakukan penelitian ini adalah untuk
mengumpulkan data dan informasi mengenai profitabilitas dan
leverage pada perusahaan pertambangan pada tahun 2016-
2020.

Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah


sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis profitabilitas pada


perusahaan sektor pertambangan pada tahun 2016-2020.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis leverage pada
perusahaan sektor pertambangan pada tahun 2016-2020.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis profitabilitas dan
leverage pada perusahaan sektor pertambangan pada tahun
2016-2020.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan


manfaat sebegai berikut:

1. Kegunaan teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan
informasi dan wawasan mengenai pengaruh penerapan
profitabilitas dan leverage terhadap harga saham.
2. Kegunaan Praktis
a. Penulis
Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan penulis
mengenai pengaruh profitabilitas dan leverage terhadap
harga saham.
b. Peneliti lain
Penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi peneliti-
peneliti yang akan melakukan penelitian dengan topik yang
sama.
c. Pihak lain
Penelitian ini diharpkan dapat menjadi salah satu sumber
informasi untuk ditindaklanjuti leboh jauh lagi mengenai
topik yang sama.

Anda mungkin juga menyukai