Anda di halaman 1dari 81

PENGARUH LEVERAGE DAN FIRM SIZE

TERHADAP KINERJA KEUANGAN


(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor
Pertambangan Batubara yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2015-2019)
METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam


Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Akuntansi

Disusun Oleh:
Sasabela Gita Pratama
5211181030

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2021
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH LEVERAGE DAN FIRM SIZE


TERHADAP KINERJA KEUANGAN
(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor
Pertambangan Batubara yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2015-2019)
METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam
Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Akuntansi

Disusun Oleh :
Sasabela Gita Pratama
NIM: 5211181030
Cimahi, …. 2021

Menyetujui,
Pembimbing

Dr. Heni Nurani H. SE, MSi, Ak.,CA


NID. 4121. 199. 60

Mengetahui,
Ketua Jurusan Akuntansi

Nunung Aini Rahmah, SE., M.Si


NID. 4121. 661. 72
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Bismillahirahmanirahim, Puji dan Syukur senantiasa
dipanjatkan kepada Allah SWT karena atas Rahmat dan
Ridha-Nya, sehingga penulis diberikan kemudahan dan
kelancaran serta dapat menyusun dan menyelesaikan
Metodologi Penelitian Akuntansi ini dengan judul
“PENGARUH LEVERAGE DAN FIRM SIZE
TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus pada
Perusahaan Manufaktur Sektor Pertambangan Batubara
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-
2019).” Makalah ini diajukan sebagai syarat dalam melakukan
tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Akuntansi pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas
Jenderal Achmad Yani. Penulis menyadari sepenuhnya dalam
penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan, baik dalam format penulisan maupun materi,
maka dari itu penulis membuka pintu saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak.
Dalam penyusunan makalah ini penulis telah
menerima banyak bantuan, dukungan, serta bimbingan. Dalam
kesempatan ini penulis sampaikan upacan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:

i
1. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moril
dan materil, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang,
cinta, serta do’a yang tulus dan tidak pernah putus.
2. Yang Terhormat Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jenderal Achmad Yani.
3. Yang Terhormat Wakil Dekan I, II, dan III Fakultas
Ekonomi Universitas Jenderal Achmad Yani.
4. Yang Terhormat Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Achmad Yani.
5. Yang Terhormat Ibu Dr. Heni Nurani H. SE., MSi., Ak.,
CA selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan serta bantuan sangat berarti kepada penulis,
serta memberikan masukan berupa kritik dan saran kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
penelitian ini dengan baik.
6. Yang Terhormat Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Achmad Yani.
7. Yang Terhormat Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Jenderal Achmad Yani yang telah membagikan ilmu dan
pengetahuan kepada penulis.
8. Kepada Hilmii Rosyidatul Ummaht, Danil Lukman,
Riszka Adhi Yanti, Echa Kusniati dan Wina Nur
Oktaviani yang telah membantu dan memberikan saran
serta dukungan kepada penulis.
ii
9. Teman-teman Kelas A Akuntansi 2018 yang selalu
memberi semangat dan kekompakan selama kuliah.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis sehingga
dpenulis dapat menyelesaikan laporan Metodologi
Penelitian Akuntansi ini dengan baik yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis hanya dapat mendoakan semoga semua
pihak mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah SWT.
Aamiin.

Cimahi, Maret 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................iv

DAFTAR TABEL..................................................................vi

DAFTAR GAMBAR............................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN........................................................viii

I. LATAR BELAKANG PENELITIAN.............................1

II. RUMUSAN MASALAH.................................................9

III. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN....................10

IV. KEGUNAAN PENELITIAN........................................10

V. KERANGKA PEMIKIRAN..........................................12

VI. METODOLOGI PENELITIAN....................................19

6.1 Operasional Variabel ...........................................21

6.2 Rancangan Pengujian Hipotesis...............................28

6.2.1 Penetapan Hipotesis ....................................29

6.2.2 Penetapan Populasi dan Sampel Penelitian.....31

6.2.3 Pemilihan Uji Statistik....................................35

6.2.4 Penarikan Kesimpulan....................................43

6.3 Teknik Pengumpulan Data.......................................46


iv
6.3.1 Jenis Data........................................................47

6.3.2 Sumber Data...................................................47

VII. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN48

DAFTAR PUSTAKA49

LAMPIRAN51

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Kinerja Keuangan Perusahaan Pertambangan tahun


2015-2019
Tabel 1. 2 Hasil Penelitian Terdahulu......................................6
Tabel 6. 1 Operasional Variabel
31
Tabel 6.3 Hasil Purposive Sampling berdasarkan kriteria pada
Perusahaan Pertambangan Batubara33
Tabel 6.4 Perusahaan Pertambangan Batubara yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia yang Menjadi Sampel Penelitian35
Tabel 6.2.2.3 Nilai Koefisien Korelasi40
Tabel 6.2.2.4 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasiel43

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1 Skema Kerangka Pemikiran...............................18

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Data 1 Return On Equity (ROE) Perusahaan


Manufaktur Sektor Pertambangan Batubara Periode 2015-
2019.......................................................................................51
Lampiran Data 2 Leverage Perusahaan Manufaktur Sektor
Pertambangan Batubara Periode 2015-2019..........................54
Lampiran Data 3 Firm Size Perusahaan Manufaktur Sektor
Pertambangan Batubara Periode 2015-2019..........................57

viii
1

PENGARUH LEVERAGE DAN FIRM SIZE


TERHADAP KINERJA KEUANGAN

(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor


Pertambangan Batubara yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2015-2019)

I. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Munculnya perusahaan- perusahaan baru dari tahun


ketahun menunjukkan bahwa persaingan dalam dunia bisnis
semakin ketat dan kompetitif. Hal tersebut menimbulkan
berubah-ubahnya dinamika bisnis yang tidak dapat dihindari
para pelaku bisnis. Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu
upaya sebuah perusahaan untuk mampu bersaing adalah
dengan tetap menjaga dan meningkatkan sumber pendanaan
perusahaan utamanya dari segi investasi dan pembiayaan oleh
pemilik perusahaan sendiri atau dari non pemilik (utang).

Menurut Irham Fahmi (2020:271) kinerja keuangan


adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh
mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan
menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik
dan benar. Seperti dengan membuat suatu laporan keuangan
yang telah mememnuhi standar dan ketentuan dalam SAK
(Standar Akuntansi keuangan) atau GAAP (General Acepted
2

Accounting Principle), dan lainnya. Kinerja keuangan


gambaran suatu kondisi keuangan perusahaan pada periode
tertentu, baik menyangkut aspek penghimpun dana maupun
penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator
kecukupan modal, profitabilitas, dan likuiditas (Fatimah et al.,
2017). Dalam kinerja keuangan dapat diukur berdasarkan
Return On Equity (ROE) yang merupakan rasio untuk
mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri
(Kasmir, 2018:204). Rasio ini menunjukkan efisiensi
penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi ROE, maka
semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin
kuat. Sebaliknya apabila ROE rendah, maka semakin buruk.
Artinya posisi pemilik perusahaan semakin lemah.

Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi


praktik dalam kinerja keuangan, antara lain : Firm Size, Good
Corporate Governance, Leverage (Alfi Churniawati, 2019).
Dan juga ada faktor lain seperti : Financial Performance,
Liquidity, DER, Turnover Assets (Puji Lestari, 2020). Namun
penelitian ini yang akan dilakukan oleh penulis yaitu
mengambil faktor leverage dan firm size.

Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk


memgukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan
utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung
perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas
3

dikatakan bahwa leverage digunakan untuk mengukur


kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh
kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang
apabila perusahaan dibubarkan atau dilikuidasi (Kasmir,
2018:151).

Sedangkan Firm Size (Ukuran Perusahaan) digunakan


untuk menaksir seberapa besar jumlah aset suatu emiten dalam
rangka memenuhi kewajiban dan juga menjamin kebutuhan
emiten di masa depan (www.edusaham.com). Ukuran
perusahaan yang memiliki nilai aset yang besar
mengambarkan perusahaan tersebut sedang berkembang dan
mengalami pertumbuhan yang baik sehingga investor lebih
optimis untuk menginvenstasikan kepada perusahaan tersebut
(Dahar, Yanti, & Rahmi, 2019). Ukuran perusahaan
merupakan faktor penting dalam menentukan kinerja
keuangan perusahaan.

Perusahaan sektor industri pertambangan merupakan


perusahaan yang banyak menyumbangkan pendapatan pada
negara. Terbukti banyak sekali perusahaan pertambangan
yangPerusahaan sektor industri pertambangan merupakan
perusahaan yang banyak menyumbangkan pendapatan pada
negara. Terbukti banyak sekali perusahaan pertambangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (IDX Fact Book, 2017),
tetapi dengan perusahaan banyaknya perusahaan
4

pertambangan menjadi hal yang mungkin akan merusak


lingkungan alam sekitarnya.

Kinerja PT Adaro Energy Tbk (ADRO) di tahun lalu


kurang memuaskan. Tercatat, pendapatan ADRO di tahun
2020 hanya US$ 2,53 miliar, tergerus 27% year on year (yoy).
Pada tahun 2019, pendapatan ADRO mencapai US$ 3,45
miliar. Penurunan kinerja juga terjadi pada laba yang dapat
diatribusikan kepada entitas induk. Terlihat di tahun lalu
ADRO membukukan laba bersih sebesar US$ 146,92 juta. Hal
tersebut membuat laba bersih ADRO tergerus 63,64% dari
laba bersih di 2019 yang dicapai US$ 404,19 juta.
(https://nasional.kontan.co.id/ ).

Berikut ini di bawah adalah fenomena yang terjadi


pada perusahan pertambangan batubara dimana kinerja
keuangan yang diukur dengan Return On Equity (ROE) pada
tahun 2015 sampai dengan 2019.

Tabel 1.1 Kinerja Keuangan Perusahaan Pertambangan


tahun 2015-2019

Perusahaan Return On Equity (ROE)


N
Pertamban
o 2015 2016 2017 2018 2019
gan
PT Adaro
4.50 9.00 13.11 11.10 10.92
1 Energy
% % % % %
Tbk
5

PT Atlas
7.56 14.40 26.37 26.68 14.30
2 Resources
% % % % %
Tbk
PT Bayan
0.21 0.24 1.22 1.11 1.61
3 Resources
% % % % %
Tbk
PT Indo
Tambangra 25.13 21.53 55.25 45.96 17.89
4
ya Megah % % % % %
Tbk
PT Perdana
Karya 0.84 13.21 41.10 31.84 18.64
5
Perkasa % % % % %
Tbk
PT Darma 46.94 29.59 47.94 40.51 24.23
6
Henwa Tbk % % % % %
Sumber : www.idx.co.id (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas, bahwa dilihat dari kinerja


keuangan bahwa setiap perusahaan pertambangan terdapat
beberapa perusahaan yang nilai ROE nya dibawah 100%, hal
ini dapat disimpulkan bahwa kurang efektif untuk
mendapatkan pendapatan. Karena angka tersebut kurang
mendekati 1. Sedangkan nilai ROE mendekati angka 0%,
maka dapat disimpulkan perusahaan tidak cukup mampu untuk
mengelola modalnya sehingga tidak bisa efektif dan efisien
dalam menghasilkan pendapatan.

Terdapat beberapa peneliti yang telah melakukan


penelitian yang berhubungan dengan penelitian yang
6

dilakukan oleh penulis saat ini. Hasil penelitian tersebut dapat


dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. 1 Hasil Penelitian Terdahulu

No Judul Peneliti Hasil Penelitian


Penelitian
1. Analisis Bhakti Helvi Hasil Penelitian bahwa
Ukuran Rambe variabel Ukuran
Perusahaan, (2020) Perusahaan tidak
Free Cash memiliki
Flow (FCF) berpengaruh negatif dan
Dan tidak signifikan
Kebijakan terhadap Kinerja
Hutang Keuangan. Sedangkan
Terhadap bahwa variabel Free
Kinerja Cash Flow (FCF)
Keuangan berpegaruh positif serta
Pada signifikan terhadap
Perusahaan Kinerja Keuangan.
Manufaktur bahwa variabel
Yang Kebijakan Hutang
Terdaftar Di berpengaruh
Bursa Efek positif dan signifikan
Indonesia terhadap Kinerja
Keuangan.
7

2. Pengaruh Alfi Hasil penelitian bahwa


Good Churniawati, Kepemilikan
Corporate dkk. (2019) Institusional tidak
Governance, berpengaruh terhadap
Leverage kinerja keuangan.
Dan Firm Bahwa Leverage
Size berpengaruh terhadap
Terhadap kinerja keuangan.
Kinerja Bahwa Firm Size tidak
Keuangan berpengaruh terhadap
kinerja keuangan.
3. Pengaruh Puji Lestari Hasil penelitian ini
Likuiditas, (2020) menunjukkan bahwa
DER, Firm struktur modal
Size Dan berpengaruh terhadap
Asset kinerja keuangan
Turnover sebesar 15,8%.
Terhadap Sementara likuiditas,
Kinerja firm size dan asset
Keuangan turnover tidak memiliki
pengaruh
terhadap kinerja
keuangan. Dan 84,2%
dipengaruhi oleh faktor
8

lain yang tidak


diteliti dalam penelitian
ini.
4. Pengaruh Hamdani Hasil penelitian ini
Intellectual Arifulsyah, menunjukkan bahwa
Capital Suci Intellectual Capital
Terhadap Nurulita tidak bisa menjadi
Kinerja (2020) faktor determinan
Keuangan terhadap kinerja
Perusahaan kuangan perusahaan
Perkebunan perkebunan yang
diteliti.. Dan ukuran
perusahaan dapat
menjadi faktor
determinan yang
signifikan terhadap
kinerja keuangan yang
diteliti.

Sumber : Penelitian Terdahulu

Berdasarkan uraian di atas, berbagai penelitian telah


dilakukan mengenai kinerja keuangan yang diukur dengan
Return On Equity (ROE) serta hasil dari penelitian yang
beragam. Penulis Kembali melakukan penelitian dengan
9

mengambil sampel, periode penelitian serta objek penelitian


yang berbeda dari penelitian sebelumnya. Maka dari itu
penulis melakukan penelitian dengan judul : “PENGARUH
LEVERAGE DAN FIRM SIZE TERHADAP
KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus pada
Perusahaan Manufaktur Sektor Pertambangan
Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2015-2019).”

II. RUMUSAN MASALAH


Berdasakan latar belakang masalah yang telah
dikemukakan, penulis mengidentifikasi masalah yang akan
menjadi pokok pemikiran dan pembahasan yaitu sebagai
berikut :

1. Bagaimana pengaruh leverage terhadap kinerja


keuangan pada perusahaan pertambangan batubara
yang terdaftar di BEI periode 2015-2019.
2. Bagaimana pengaruh firm size terhadap kinerja
keuangan pada perusahan pertambangan batubara
yang terdaftar di BEI periode 2015-2019.
3. Bagaimana pengaruh leverage dan firm size terhadap
kinerja keuangan pada perusahaan pertambangan
batubara yang terdaftar di BEI periode 2015-2019.

III. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN


10

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mencari data


dan informasi tentang leverage dan firm size terhadap kinerja
keuangan pada perusahaan pertambangan batubara yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga dapat menjelaskan
fenomena yang terjadi dari variabel yang terkait.

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah


diuraikan di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan
sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap kinerja


keuangan pada perusahaan pertambangan batubara
yang terdaftar di BEI periode 2015-2019.
2. Untuk mengetahui pengaruh firm size terhadap kinerja
keuangan pada perusahan pertambangan batubara
yang terdaftar di BEI periode 2015-2019.
3. Untuk mengetahui pengaruh leverage dan firm size
terhadap kinerja keuangan pada perusahaan
pertambangan batubara yang terdaftar di BEI periode
2015-2019.

IV. KEGUNAAN PENELITIAN


Terdapat juga beberapa manfaat yang ingin penulis
harapkan terhadap penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Kegunaan Teoritis
11

Untuk memberikan gambaran himpunan data dan


informasi mengenai Pengaruh leverage dan firm size
pada perusahaan pertambangan batubara yang
terdaftar di BEI periode 2015-2019.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
dan pengetahuan mengenai hal yang diteliti.
b. Peneliti lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
referensi dan penambahan wawasan bagi peneliti-
peneliti selanjutnya untuk mendalami topik topik yang
sama terkait dengan leverage dan firm size terhadap
kinerja keuangan.
c. Akademik
Untuk dapat menambah pengetahuan tentang
keuangan khusunya yang berkaitan dengan leverage
dan firm size terhadap kinerja keuangan dan juga
memberikan kontribusi terhadap perkembangan teori
yang berkaitan dengan leverage dan firm size terhadap
kinerja keuangan.
12

V. KERANGKA PEMIKIRAN
Teori agensi memberikan fokus terhadap fakta yang
berkembang bahwa dalam setiap organisasi individu disebut
dengan agent akan bertindak sebagai pihak yang dipercaya
oleh individua tau kelompok individu lainnya yang disebut
dengan principal. Menurut Wijaya dalam Siti Mariam (2018)
Agency Theory atau Teori Agensi menjelaskan tentang
pemisahan antara fungsi manajemen (pengelola) dengan
fungsi kepemilikan (pemegang saham). Masalah Agency ini
muncul ketika terdapat dua pihak yang saling
memperjuangkan dua kepentingan yang berbeda.

Menurut PSAK 1 (2017:09) menjelaskan bahwa


laporan keuangan adalah :

“Suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan


kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan juga
menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen
atas pengguna sumber daya yang dipercayakan kepada
mereka.”

Sedangkan menurut Kasmir (2018:6) menjelaskan


bahwa laporan keuangan adalah :

“Laporan yang menunjukkan kondisi keuangan


perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode
tertentu.”
13

Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga


dapat dipahami dan dimengerti oleh berbagai pihak, perlu
dilakukan analisis laporan keuangan. Menurut Kasmir
(2018:66) tujuan utama analisis laporan keuangan adalah
sebagai berikut:

“Tujuan utama analisis laporan keuangan adalah agar


dapat mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini.
Dengan mengetahui posisi keuangan, setelah
dilakukan analisis laporan keuangan secara mendalam,
akan terlihat apakah perusahaan dapat mencapai target
yang telah direncanakan sebelumnya atau tidak.”

Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan


dengan menggunakan rasio-rasio keuangan, dapat dilakukan
dengan beberapa rasio keuangan, misalnya rasio leverage.
Menurut Kasmir (2018:151) pengertian rasio leverage adalah
sebagai berikut:

“Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk


mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai
dengan hutang. Artinya berapa besar beban utang
yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan
aktivanya.”
14

Untuk menilai rasio leverage suatu perusahaan dapat


diukur dengan rasio Debt to Equity Ratio. Menurut Kasmir
(2018:157) Debt to Equity Ratio adalah sebagai berikut :

“Debt to Equity Ratio adalah rasio yang digunakan


untuk menilai utang dan ekuitas.”

Menurut Kasmir (2018:158) untuk mengukur Debt to


Equity Ratio dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

Total Utang(Debt )
Debt ¿ Equity Ratio=
Ekuitas( Equity)

Selain melihat rasio leverage perusahaan, investor


juga dapat melihat dari ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan
ditangkap sebagai skala besar atau kecilnya suatu perusahaan
(Yasmin, dkk.,:2017). Sedangkan menurut Hery (2017:11)
pengertian ukuran perusahaan sebagai berikut:

“Ukuran perusahaan adalah suatu skala untuk


mengklasifikasikan besar kecilnya perusahaan
menurut berbagai cara, anatar lain dengan total aset,
total penjualan, nilai pasar saham, dan sebagainya.”

Dengan rumus menurut Alfi Churniawati, dkk (2019)


adalah sebagai berikut:

Firm ¿ LogN (Total Revenues)


15

Kinerja keuangan berisi tentang gambaran tentang


kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan
alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui baik
buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang
memperlihatkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Dapat
dijelaskan bahwa kinerja keuangan adalah suatu entitas yang
dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah
melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan
pelaksanaan keuangan secara bauk dan benar (Irham
Fahmi:2020:271). Untuk menilai kinerja keuangan suatu
perusahaan dapat diukur dengan rasio Return on Equity
(ROE). Berikut ini pengertian Return on Equity (ROE)
menurut Kasmir (2018:204) :

“Return on Equity (ROE) merupakan rasio yang


menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri.
Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi
pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula
sebaliknya.”

Rumus untuk mencari Return on Equity (ROE) dapat


digunakan sebagai berikut:

laba bersih sesudah pajak


ROE= x 100 %
ekuitas
16

1.5.1 Pengaruh Leverage terhadap Kinerja Keuangan


Hubungan Leverage Terhadap Kinerja Keuangan
diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Alfi
Churniawati, Kartika Hendra Titisari, dan Anita Wijayanti
(2019), yaitu Leverage berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan. Hal ini berarti apabila perusahaan
meningkatkan nilai hutang jangka panjangnya untuk
memfasilitasi segala aktivitas bisnis perusahaan, maka nilai
keuntungan perusahaan juga akan meningkat walaupun
dengan adanya peningkatan resiko juga. Hasil penelitian yang
sejalan dilakukan oleh Kurniawan (2014), yang menyatakan
bahwa leverage berpengaruh terhadap kinerja keuangan
perusahaan.

H1: Leverage berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan

1.5.2 Pengaruh Firm Size terhadap Kinerja Keuangan


Hubungan Firm Size terhadap Kinerja Keuangan
diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Puji Lestari
(2020) yaitu Firm Size berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan. Hal ini berarti, ukuran perusahaan, menggambarkan
besar kecilnya perusahaan yang dapat dilihat dari lapangan
usaha apa yang dijalankan. Hasil penelitian yang sejalan
dilakukan oleh Lin (2006), yang menyatakan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
17

H2: Firm Size berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan

1.5.3 Pengaruh Leverage dan Firm Size terhadap Kinerja


Keuangan
Hubungan Leverage dan Firm Size terhadap Kinerja
Keuangan diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Puji
Lestari (2020) yaitu Leverage dan Firm Size secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan.

H3: Leverage dan Firm Size berpengaruh positif terhadap


kinerja keuangan
18

Teori Agensi

Laporan Keuangan

Analisis Laporan
Keuangan

Leverage Firm Size

Kinerja
Keuangan

Leverage, Firm Size berpengaruh positif


terhadap Kinerja Keuangan
19

Gambar 5.1 Skema Kerangka Pemikiran

VI. METODE PENELITIAN

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti harus


menentukan metode penelitian apa yang tepat digunakan
dalam mencapai tujuan dari penelitian tersebut. Penelitian
merupakan salah satu penunjang dalam perkembangan ilmu
pengetahuan. Menurut Sugiyono (2020:2) menyatakan bahwa
definisi dari metode penelitian adalah :

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara


ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan
penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu
rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti
kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara
masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran
manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu
dapat diamati oleh alat indera manusia sehingga orang
lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang
digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan
20

dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah


tertentu yang bersifat logis.”

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan


pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono
(2020:16) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah:

“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai


metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.”

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan rumusan


masalah deskriptif dan asosiatif. Menurut Sugiyono (2020:64)
pengertian rumusan masalah deskriptif adalah:
“Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan
masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap
keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu
variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi
dalam penelitian ini peneliti tidak membuat
perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan
mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang
lain.”
21

Sedangkan pergertian asosiatif menurut Sugiyono


(2020:65) adalah:
“Rumusan masalah asosiatif adalah suatu rumusan
masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan
antara dua variabel atau lebih.”
Data yang diperoleh penulis kemudian akan diolah,
dianalisis, dan diproses lebih lanjut dengan dasar teori yang
telah dipelajari sehingga akan diperoleh suatu kejelasan atas
permasalahan-permasalahan mengenai objek yang diteliti.

VI.1 Operasional Variabel


Operasional variabel diperlukan untuk menentukan
jenis, indikator serta skala dari variabel-variabel yang terkait
dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat
bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuuai judul
penelitian.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah


variabel independen, dan dependen. Pada dasarnya variabel
independen mempengaruhi variabel dependen, baik secara
positif maupun negatif sedangkan variabel dependen adalah
variabel yang menjadi perhatian utama peneliti.
Menurut Sugiyono (2020:67) pengertian dari variabel
adalah:
“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
22

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian


ditarik kesimpulannya.”
Berdasarkan judul yang diteliti, maka dapat diketahui
variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua
variabel independen dan satu variabel dependen.
Menurut Sugiyono (2020:69) mendefinisikan variabel
independen (bebas) adalah :
“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi
atau menjadi sebab timbulnya variabel dependen
(terikat).”
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu
Leverage (X₁) dan Firm Size (X₂).
Menurut Sugiyono (2020:69) variabel dependen atau
terikat adalah :
“Variabel dependen merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas.”
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja
Keuangan (Y).
Untuk memahami penelitian ini, maka variabel-
variabel tersebut didefinisikan pada tabel operasional dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 6.1
Operasional Variabel
23

Variabe Konsep Indikator Sk Sumber


l Variabel ala
Indepen Rasio Total UtangRa Laporan
( Debt )
den leverage DER= sio keuanga
Ekuitas
(X1) - adalah ( Equity) n
Leverag rasio tahunan
e yang (www.i
digunaka dx.co.id
n untuk )
menguku
r sejauh
mana
aktiva
perusaha
an
dibiayai
dengan
hutang.
Artinya
berapa
besar
beban
24

utang
yang
ditanggu
ng
perusaha
an
dibandin
gkan
dengan
aktivanya
. (Kasmir
(2018:15
8)
Indepen Ukuran Firm ¿ LogN Ra Laporan
den perusaha ¿ sio keuanga
(X2) – an adalah Revenues ¿ n
Firm suatu tahunan
Size skala (www.i
untuk dx.co.id
mengklas )
ifikasika
n besar
25

kecilnya
perusaha
an
menurut
berbagai
cara,
anatar
lain
dengan
total aset,
total
penjualan
, nilai
pasar
saham,
dan
sebagain
ya. (Hery
(2017:11
)
26

Variabel Kinerja laba bersihRa Laporan


sesudah
Depende keuangan sio keuanga
pajak
ROE= x 100 %
n (Y) – adalah ekuitas n
Kinerja suatu tahunan
Keuanga entitas (www.i
n yang dx.co.id
dilakuka )
n untuk
melihat
sejauh
mana
suatu
perusaha
an telah
melaksan
akan
dengan
menggun
akan
aturan-
aturan
pelaksan
27

aan
keuangan
secara
bauk dan
benar.
(Irham
Fahmi:20
20:271).
Return
on
Equity
(ROE)
merupak
an rasio
yang
menunju
kkan
efisiensi
pengguna
an modal
sendiri.
Semakin
28

tinggi
rasio ini,
semakin
baik.
Artinya
posisi
pemilik
perusaha
an
semakin
kuat,
demikian
pula
sebalikny
a.
(Kasmir
(2018:20
4))

VI.2 Rancangan Pengujian Hipotesis


Penelitian ini akan melakukan pengujian hipotesis
dengan menguji pengaruh variabel Leverage dan Firm Size
29

terhadap Kinerja Keuangan. Dalam melakukan analisis data


penelitian ini menggunakan SPSS untuk mempermudah
perhitungan statistik. Rancangan pengujian hipotesis yang
dilakukan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh Leverage dan Firm Size terhadap Kinerja Keuangan.

6.2.1 Penetapan Hipotesis


Hipotesis penelitian merupakan langkah awal didalam
pengujian hipotesis. Hipotesis dalam penelitian ini diartikan se
bagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian
Dikatakan sementara karena jawabannya baru menggunakan t
eori. Adapun definisi Hipotesis menurut Sugiyono (2020:99) a
dalah:
“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rum
usan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penel
itian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan bar
u didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan
pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengum
pulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai
jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, b
elum jawaban empirik.”
Pengujian hipotesis dilakukan dengan memformulasik
an hipotesis nol (H₀) dan hipotesis alternatif (Hₐ). Hipotesis no
l (𝐻₀) merupakan hipotesis yang ditetapkan menunjukkan tida
30

k adanya pengaruh antara variabel independen dengan variabel


dependen. Sedangkan hipotesis alternatif (𝐻ₐ) merupakan hipo
tesis yang ditetapkan menunjukkan adanya pengaruh antara va
riabel independen dengan variabel dependen. Rancangan hipot
esis penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara simultan (bersama-sama)

𝐻₀ ∶ 𝛽1 = 𝛽2 = 0 Leverage dan firm size tidak


berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja keuangan.
𝐻ₐ ∶ 𝛽1 ≠ 𝛽2 ≠0 Leverage dan firm size
berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja keuangan.

2. Secara Parsial (sendiri-sendiri)


a. Leverage
𝐻₀1 : 𝛽1 ≥ 0 Leverage dan firm size tidak
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan.
𝐻ₐ2 ∶ 𝛽1 < 0 Leverage dan firm size
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan.

b. Firm size
31

𝐻₀2 : 𝛽1 ≥ 0 Leverage dan firm size tidak


berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan.
𝐻ₐ2 ∶ 𝛽1 < 0 Leverage dan firm size
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan.

6.2.2 Penetapan Populasi dan Sampel Penelitian


Objek dari suatu penelitian dapat berasal dari suatu
populasi atau sampel dari penelitian tersebut. Menurut
Sugiyono (2020:126) pengertian populasi adalah sebagai
berikut:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas


obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.”

Populasi dalam penelitan ini adalah seluruh


Perusahaan Pertambangan Batu Bara yang terdaftar dalam
Bursa Efek Indonesia periode tahun 2015-2019 dan telah
memberi laporan keuangan perusahaan, sehingga diperoleh
jumlah populasi sebanyak 22 perusahaan.
Tabel 6.2
32

Perusahaan Pertambangan Batubara yang Menjadi


Populasi Sasaran Penelitian

No Kode Nama Perusahaan


1 ADRO PT Adaro Energy Tbk
2 ARII PT Atlas Resources Tbk
3 BOSS PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk
4 BRMS PT Bumi Resources Minerals Tbk
5 BSSR PT Baramulti Suksessarana Tbk
6 BUMI PT Bumi Resources Tbk
7 BYAN PT Bayan Resources Tbk
8 DEWA PT Darma Henwa Tbk
9 DOID PT Delta Dunia Makmur Tbk
10 FIRE PT Alfa Energi Investama Tbk
11 GEMS PT Golden Energy Mines Tbk
12 GTBO PT Garda Tujuh Buana Tbk
13 HRUM PT Harum Energy Tbk
14 ITMG PT Indo Tambangraya Megah Tbk
15 KKGI PT Resource Alam Indonesia
16 MBAP PT Mitrabara Adiperdana Tbk
17 MYOH PT Samindo Resources Tbk
18 PKPK PT Perdana Karya Perkasa Tbk
19 PTBH PT Tambang Batubara Bukit Asam
(Persero) TBK
20 PTRO PT Petrosea Tbk
33

21 SMMT PT Golden Eagle Energy Tbk


22 TOBA PT Toba Bara Sejahtera Tbk

Sedangkan, menurut Sugiyono (2020:127) pengertian


sampel adalah sebagai berikut:
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi
tersebut.”

Teknik sampel yang digunakan adalah nonprobability


sampling. Adapun pengertian nonprobability sampling
Menurut Sugiyono (2020:131) adalah sebagai berikut :

“Nonprobability sampling adalah sebagai Teknik


pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan bagi semua unsur atau anggota
populasi untuk dipilih sebagai sampel.”

Teknik nonprobability sampling yang digunakan


dalam pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu Teknik
purposive sampling.

Menurut Sugiyono (2020:133) adalah sebagai berikut :


34

“Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel


dengan pertimbangan tertentu. ”

Tabel 6.3

Hasil Purposive Sampling berdasarkan kriteria


pada Perusahaan Pertambangan Batubara

No Keterangan Jumlah
1 Jumlah Perusahaan Pertambangan 22
Batubara yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada Tahun 2015-2019.
2 Jumlah Perusahaan Pertambangan (2)
Batubara yang tidak menerbitkan
laporan keuangan tahunan secara
lengkap selama periode 2015-2019.
3 Jumlah Perusahaan Pertambangan (7)
Batubara yang mengalami kerugian
pada laba sebelum pajak selama periode
2015-2019.
4 Jumlah Perusahaan Pertambangan (5)
Batubara yang mengalami delisting
5 Jumlah Perusahaan yang dijadikan 8
sampel
6 Jumlah Pengamatan (tahun) 5
7 Jumlah sampel total selama periode 40
35

penelitian
Sumber : www.idx.co.id (data diolah)

Dalam penelitian ini, sampel yang terpilih adalah


Perusahaan Pertambangan Batubara yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dari tahun 2015 sampai tahun 2019 secara
berturut-turut yang berjumlah 8 perusahaan.

Tabel 6.4

Perusahaan Pertambangan Batubara yang Terdaftar di


Bursa Efek Indonesia yang Menjadi Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan


1 ADRO PT Adaro Energy Tbk
2 ITMG PT Indo Tambangraya Megah Tbk
3 DEWA PT Darma Henwa Tbk
4 BSSR PT Baramulti Suksessarana Tbk
5 GEMS PT Golden Energy Mines Tbk
6 MBAP PT Mitrabara Adiperdana Tbk
7 MYOH PT Samindo Resources Tbk
8 TOBA PT Toba Bara Sejahtera Tbk

6.2.2 Pemilihan Uji Statistik


Untuk menguji statistik yang diajukan menggunakan
statistik parametik berdasarkan data-data yang diperoleh.
36

Karena variabel terikat dipengaruhi oleh dua variabel bebas,


maka menggunakan analisis linier berganda dimana untuk
mengetahui pengaruh dari variabel-variabel bebas terhadap
variabel terikat.

Untuk menggunakan analisis regresi berganda ada


beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi. Maka dari itu,
melakukan pengujian terhadap asumsi klasik terlebih dahulu
agar analisis regresi berganda dapat digunakan dalam
penelitian ini.

6.2.2.1 Uji Asumsi Klasik


Pengujian asumsi klasik ini bertujuan untuk
mengetahui dan menguji kelayakan atas model regresi yang
digunakan dalam penelitian ini. Pengujian ini juga
dimaksudkan untuk memastikan bahwa di dalam model regresi
yang digunakan tidak terdapat multikolonieritas dan
heteroskedastisitas serta untuk memastikan bahwa data yang
dihasilkan berdistribusi normal (Imam Ghozali, 2020). Uji
asumsi klasik yang dilakukan meliputi:

1. Uji Normalitas Data


Imam Ghozali (2020:161) menjelaskan mengenai uji
normalitas adalah sebagai berikut:
37

“Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah


dalam model regresi, variabel penggangu atau residual
memiliki distribusi normal.”

Uji normalitas data dilakukan dengan uji


Kolmogorov-Smirnov yang merupakan pengujian
normalitas yang banyak digunakan, terutama setelah
adanya banyak program statistik yang beredar. Kelebihan
dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan
perbedaan persepsi diantara satu pengamat dengan
pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji
normalitas dengan menggunakan grafik. Pedoman
pengambilan keputusan tentang data tersebut mendekati
atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji
Kolmogorov-Smirnov (K-S) dapat dilihat dari:

a. Nilai Sig atau signifikan atau probabilitas ≤ 0,05


maka distribusi data adalah tidak normal.
b. Nilai Sig atau signifikan atau probabilitas ≥ 0,05
maka distribusi data adalah normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen). Jika variabel independent saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai
38

korelasi antar sesame variabel independen yang nilai


korelasi antar sesama variabel independen sama dengan
nol.
Menurut Iman Ghozali (2020:107) menjelaskan
mengenai uji multikolonieritas adalah sebagai berikut:
“Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen), model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi kolerasi diantara variabel independent.”
Dalam model regresi, cara yang dilakukan untuk
mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas yaitu sebagai
berikut:
1. Jika antar variabel independen terdapat korelasi yang
cukup tinggi (diatas 0,90), maka hal ini merupakan
indikasi adanya multikolinearitas.
2. Nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF)
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
independen yang dijelaskan oleh variabel independen
yang dijelaskan oleh variabel lainnya. Nilai Cutoff
yang umum digunakan untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau
nilai VIF ≥ 10.

3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Firdaus (2021:33) menjelaskan uji
heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
39

“Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji


apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari suatu residual pengamatan ke
pengamatan lain.”

Untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas, ada du


acara yang dapat digunakan yaitu:

a. Analisis Grafik
Dengan menggunakan grafik Scatterplot. Apabila
data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu
pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena
heteroskedastisitas.
b. Analisis Statistik
Selain melalui Scatterplot, heteroskedastisitas
dapat juga dideteksi melalui uji Glejser.
4. Uji Autokorelasi
Menurut (Ghozali, 2020:111) menjelaskan mengenai
autokorelasi adalah sebagai berikut:

“Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah


dalam model regresi linier ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).
Model regresi yang baik adalah yang bebas dari
autokorelasi.”(Imam Ghozali, 2020:112) menjelaskan
40

untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi, maka


dapat dideteksi dengan uji Durbin-Watson (DW Test),
yaitu:

Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya


Autokorelasi

Hipotesis Nol Keputusan Jika


Tidak ada Tolak 0 < d < dl
autokorelasi
positif
Tidak ada Tidak ada dl ≤ d ≤ du
autokorelasi keputusan
positif
Tidak ada korelasi Tolak 4 – dl < d < 4
negative
Tidak ada korelasi Tidak ada 4 – du ≤ d ≤ 4 –
negative keputusan dl
Tidak ada auto Terima du < d < 4 - du
korelasi, posited
atau negative
Sumber : Imam Ghozali (2020)
41

6.2.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda


Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu model regresi linier berganda. Model ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana variabel independen mempengaruhi
variabel dependen. Menurut Sugiyono (2017:275)
menjelaskan bahwa:

“Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila


peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan
(naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih
variabel independen sebagai faktor prediktor
dimanipulasi. Jadi, analisis regresi linier berganda akan
dilakukan apabila jumlah variabel independennya
minimal 2.”
Menurut sugiyono (2017:192) persamaan umum regresi
ganda adalah sebagai berikut :
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2
Dimana:
Y = Nilai yang diprediksikan
a = Konstanta atau harga X=0
𝑏1𝑏2 = Koefisien regresi
𝑋1𝑋2 = Nilai masing-masing variabel independent
Arti dari koefisien b adalah jika nilai b positif (+), hal
tersebut menunjukan hubungan yang searah antara variabel
independen dengan variabel dependen. Sedangkan jika nilai b
42

negatif (-), maka hal tersebut menunjukan hubungan yang


berlawanan arah antara variabel independen dengan variabel
dependen.

6.2.2.3 Analisis Korelasi


Selain analisis regresi, dilakukan juga analisis korelasi
berganda yaitu digunakan untuk mengetahui kuat atau
lemahnya hubungan antara variabel independen dan dengan
variabel dependen.

Tingkat hubungan berdasarkan nilai koefisien korelasi


dijelaskan oleh Robert Kurniawan (2016:19) untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel dan keeratan
hubungannya, dapat berpedoman pada ketentuan tabel berikut:

Tabel 6.2.2.3 Nilai Koefisien Korelasi

Nilai Koefisien Keterangan


Korelasi
0 - < 0,2 Hubungan yang sangat kecil dan bisa
dianggap tidak ada korelasi
≥ 0,2 - ˂ 0,4 Hubungan yang kecil/tidak erat
≥ 0,4 - < 0,7 Hubungan yang moderat/sedang
≥ 0,7 - < 0,9 Hubungan yang erat
≥ 0,9 - ˂ 1 Hubungan yang sangat erat
43

6.2.2.4 Analisis Koefisien Determinasi


Menurut Imam Ghozali (2020:97) koefisien
determinasi yaitu sebagai berikut:
”Mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variabel-variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai
r2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen
amat terbatas.”
Adapun rumus koefisien determinasi menurut
Sugiyono (2017:241) adalah sebagai berikut:
Kd = r2 x 100%
Keterangan:
Kd : Koefisien determinasi
r2 : Nilai koefisien korelasi
Nilai r ditentukan melalui korelasi Pearson Product
Moment, teknik korelasi ini digunakan untuk mencari
hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel
bila data kedua variabel bebentuk interval atau rasio, dan
sumber data baru dua variabel atau lebih tersebut adalah
sama.
Maksud dari korelasi bivariat parametrik Pearson
Product Moment menurut Sugiyono (2017:241) yaitu
sebagai berikut:
44

“Korelasi pearson digunakan untuk mengetahui ada atau


tidaknya hubungan dua variabel yaitu variabel bebas
dan variabel tergantung.”
Sedangkan persamaannya adalah sebagai berikut:
r =n ∑ X ₁Y ₁−(∑ X ₁)¿ ¿ ¿
2

Keterangan:
r : Koefisien korelasi
n : Jumlah tahun yang dihitung
X : Variabel bebas (independen)
Y : Variabel terikat (dependen)
Koefisien korelasi mempunyai nilai -1 dan 1, yaitu -1≤
r ≤ 1, dimana:
1. Nilai r = -1, disebut korelasi linier negatif (berlawanan
arah). Artinya terdapat hubungan negatif yang
sempurna antara variabel X dengan variabel Y
2. Nilai r = 1, disebut korelasi linier positif (searah).
Artinya terdapat hubungan positif yang sempurna
antara variabel X dengan variabel Y
3. Nilai r = 0, disebut tidak berkorelasi secara linier.
Artinya tidak ada hubungan antara variabel X dengan
variabel Y.
Besarnya koefisien korelasi antara variabel bebas dan
variabel terikat dapat diinterpretasikan melalui tabel berikut
ini:
45

Tabel 6.2.2.4
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasiel
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,00 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2017:184)

6.2.3 Penarikan Kesimpulan


Langkah selanjutnya untuk mengetahui apakah
hipotesis yang diajukan diterima atau tidak, maka yang perlu
dilakukan adalah dengan melakukan pengujian hipotesis
selanjutnya yang terdiri dari uji t dan uji F.

6.2.3.1 Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)


Menurut Imam Ghozali (2020:98) menjelaskan
mengenai uji statistik t sebagai berikut:
“Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa
jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen serta
individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen.”
46

Penarikan kesimpulan menggunakan statistik uji t


menurut Sugiyono (2017:184) rumus uji t adalah sebagai
berikut:

t=
√ n−2
1−r ²
Keterangan:
t = Tes signifikansi
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
Tingkat signifikansi yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah sebesar 5%. Tingkat signifikansi sebesar
0,05% artinya kemungkinan besar dari hasil penarikan
kesimpulan mempunyai probabilitas sebesar 95% atau
toleransi kesalahan sebesar 5%. Kesimpulan yang akan
diambil adalah sebagai berikut:
a. Jika thitung ≤ ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak,
artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara
parsial antara variabel independen terhadap variabel
dependen.
b. Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima,
artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara
parsial antara variabel independen terhadap variabel
dependen.
47

6.2.3.2 Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)


Menurut Imam Ghozali (2020:98) menjelaskan
mengenai uji pengaruh simultan (Uji F) sebagai berikut :
“Uji Pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui
apakah variabel independent secara Bersama – sama
atau simultan mempengaruhi variabel dependen.”
Menurut Sugiyono (2017:192) rumus uji F adalah
sebagai berikut :
2
R /k
F= 2
(1−R )/(n−k −l)
Keterangan :
F : signifikasi hubungan kedua variabel
R2 :
Koefisien korelasi ganda
K : Jumlah variabel independen
N : Jumlah anggota sampel
Hipotesis diuji dengan membandingkan nilai F hitung
dengan Ftabel dengan menggunakan daftar tabel distribusi F
dengan derajat keabsahan yaitu (db) = n-k-1 dan tarifnya
menggunakan 5% artinya peluang besar atau kecilnya resiko
pada waktu membuat kesalahan adalah 0,05%
perbandingannya adalah sebagai berikut :
a. Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak
artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
leverage dan firm size terhadap kinerja keuangan.
48

b. Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima


artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara
leverage dan firm size terhadap kinerja keuangan.

6.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan suatu langkah
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama
dari penelitian itu sendiri adalah untuk memperoleh data.
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah sebagai berikut :
1. Penelitian Lapangan (field research)
Dalam penelitian lapangan ini dilakukan dengan
cara menghimpun data dari beberapa sumber,
kemudian mempelajari dan menganalisi data, serta
dokumen-dokumen yang mendukung penelitian ini.
2. Penelitian Kepustakaan (library research)
Penelitian kepustakaan dilakukan dengan library
research maupun internet research dengan cara
mempelajari buku-buku, jurnal, situs dan berbagai
karya tulis lainnya yang berhubungan masalah yang
diteliti. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar
menunjang pengelolaan data yang dikumpulkan secara
sekunder.
1.
2.
49

3.
4.
5.
6.
6.1.
6.2.
6.3.
6.3.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data yang bersifat kuantitatif yang merupakan data yang
dinyatakan dalam angka-angka dapat menunjukkan nilai
terhadap besaran atau variabel yang diwakilinya dan data
dalam penelitian ini bersifat time series. Data yang diteliti
berupa data sekunder, yaitu data yang sudah diolah dalam
bentuk jadi dan tgelah dipublikasikan.

6.3.2 Sumber Data


Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
didapatkan melalui:

1. Data sekunder berupa laporan keuangan tahunan


tahun 2015-2019 yang dapat diperoleh dari
website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu
www.idx.co.id.
50

2. Dokumen, jurnal ilmiah, buku-buku, dan berbagai


karya tulis serta situs-situs penelitian di internet
lainnya yang mendukung data penelitian ini.

VII. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Dalam memperoleh data terkait penyusunan masalah


yang dibahas dalam penelitian ini, penulis melakukan
penelitian terkait Leverage dan Firm Size terhadap Kinerja
Keuangan. Adapun penelitian ini dilakukan pada bulan Maret
2021 sampai dengan selesai.

VIII. HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS DATA

VIII.1 Uji Statistik Deskriptif


Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Leverage 40 .27 1.40 .6503 .31618
Firm Size 40 14.13 20.83 18.3520 2.21724
ROE 40 .00 .55 .2025 .14438
Valid N (listwise) 40

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa variabel


Leverage mempunyai nilai minimum sebesar 0.270 dan nilai
maksimum sebesar 1,40 dengan nilai rata-rata adalah 0.6053
dan Standar deviation sebesar 0.31615. Pada variabel Firm
size mempunyai nilai minimum sebesar 14.13 dan nilai
maksimum sebesar 20.83 dengan nilai rata-rata adalah 18.3520
51

dan Standar deviation sebesar 2.21724. Variabel Return On


Equity (ROE) mempunyai nilai minimum sebesar 0,090 dan
nilai maksimum sebesar 0,550 dengan nilai rata-rata adalah
0.2025 dan Standar deviation sebesar 0,1436

VIII.2 Uji Asumsi Klasik


VIII.2.1 Uji Normalitas Data

Berdasarkan gambar diatas menunjukan bahwa uji


normalitas data berdistribusi normal yang ditandai dengan
adanya bentuk yang simetris tidak melenceng ke kiri atau ke
kanan. Pada gambar normal probability plots titik-titik
menyebar berhimpit di sekitar garis diagonal, hal ini
menunjukan bahwa model tersebut memenuhi asumsi
normalitas yang berdistribusi normal. Selanjutnya langkah
yang harus dilakukan adalah dengan melakukan uji sampel
52

Kolmogorov-Smirnov. Berikut hasil uji sampel Kolmogorov-


Smirnov.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .13403638
Most Extreme Differences Absolute .104
Positive .104
Negative -.084
Test Statistic .104
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Dari hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, nilai


residual pada tabel diatas menunjukan nilai signifikan sebesar
0,200. Nilai signifikansinya uji normalitas data yaitu α=0,05,
maka dari itu kesimpulan dari hasil uji normalitas data
Kolmogorov-Smirnov dari ketiga variabel pada penelitian ini
berdistribusi normal yang terdiri dari variabel Leverage, Firm
Size dan Return On Equity.

VIII.2.2 Uji Multikolinearitas


53

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance
1 (Constant) -.141 .184 -.765 .449
Leverage -.118 .073 -.258 -1.618 .114 .919
Firm Size .023 .010 .351 2.206 .034 .919
a. Dependent Variable: ROE

Berdasarkan tabel diatas menunjukan hasil pengujian


multikolinearitas. Terlihat bahwa nilai VIF untuk variabel
Leverage mempunyai nilai tolerance yang menunjukan angka
0,919. Pada variabel Firm Size mempunyai nilai tolerance
yang menunjukan angka sebesar 0,919. Nilai VIF dari kedua
variabel tersebut menunjukan angka di sekitar angka 1 dan
tidak melebihi angka 10, sedangkan nilai tolerance dari kedua
variabel independen menunjukan angka lebih dari 0,01.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa
kedua variabel independen dalam penelitian ini yaitu Leverage
dan Firm Size tidak memiliki hubungan atau multikolinearitas.

VIII.2.3 Uji Heteroskedastisitas


54

Berdasarkan gambar diatas menunjukan grafik


scatterplot terlihat titik-titik secara acak serta tersebar baik
diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi, sehingga pada model regresi layak dipakai
untuk memprediksi adanya Return On Equity berdasarkan
variabel-variabel independen yaitu Leverage dan Firm Size.

VIII.2.4 Uji Autokorelasi


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .372a .138 .092 .13761 1.778
a. Predictors: (Constant), Firm Size, Leverage
b. Dependent Variable: ROE

Hasil uji autokorelasi pada model pertama menunjukan


nilai DW regresi pada tabel diatas sebesar 1,778. Berdasarkan
tabel DW untuk k=2 (jumlah variabel bebas) dan n=40
(jumlah observasi), diperoleh nilai dl=1,3908 dan nilai
du=1,6000. Nilai DW berada diantara nilai du 1,6000 sampai
dengan 2,4000 (nilai 4-du) yang dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi autokorelasi pada kedua variabel, Leverage dan
Firm Size.

VIII.3 Analisis Regresi Linier Berganda


55

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance
1 (Constant) -.141 .184 -.765 .449
Leverage -.118 .073 -.258 -1.618 .114 .919
Firm Size .023 .010 .351 2.206 .034 .919
a. Dependent Variable: ROE

Berdasarkan hasil pengujian di atas, persamaan regresi


linier dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
ROE = -0,141-0,118DER+0,023FirmSize
1. Persamaan menjelaskan bahwa konstanta sebesar -
0,141 menyatakan bahwa jika Leverage dan Firm Size
nilainya adalah0,449 maka nilai Return On Equity nya
adalah sebesar -0,141.
2. Nilai koefisien dari variabel Leverage sebesar -0,118
dan bertanda negatif, hal ini menunjukan bahwa
Leverage mempunyai hubungan yang tidak searah
dengan Return On Equity. Maka atas kondisi tersebut
jika variabel Leverage mengalami kenaikan 1% maka
dari itu variabel Return On Equity akan turun dengan
asumsi bahwa variabel variabel independen lainnya
dari model regresi adalah tetap. Dengan kata lain
apabila nilai Leverage naik maka nilai Return On
Equity nya turun.
3. Nilai koefisien dari variabel Firm Size sebesar 0,023
dan bertanda positif, hal ini menunjukan bahwa Firm
56

Size mempunyai hubungan searah dengan Return On


Equity. Maka atas kondisi tersebut jika variabel Firm
Size mengalami kenaikan 1% maka dari itu variabel
Return On Equity akan naik dengan asumsi bahwa
variabel independen lainnya dari model regresi adalah
tetap. Dengan kata lain apabila nilai Firm Size naik
maka nilai Return On Equity nya naik.

VIII.4 Analisis Korelasi

Correlations
Leverage Firm Size ROE
DER Pearson Correlation 1 .285 -.158
Sig. (2-tailed) .074 .332
N 40 40 40
Firm Size Pearson Correlation .285 1 .278
Sig. (2-tailed) .074 .083
N 40 40 40
ROE Pearson Correlation -.158 .278 1
Sig. (2-tailed) .332 .083
N 40 40 40

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel diatas untuk nilai Leverage dan


Return On Equity adalah sebesar 0,158 artinya tingkat
hubungan antara dua variabel ini sangat rendah dikarenakan
nilai r berada pada rentang 0,00-0,199. Nilai variabel korelasi
menunjukan nilai negatif artinya apabila variabel Leverage
mengalami kenaikan maka akan disertai penurunan untuk nilai
Return On Equity.
57

Sedangkan nilai koefisien korelasi antara Firm Size


dan Return On Equity adalah sebesar 0,278 menunjukan
bahwa tingkat hubungan kedua variabel rendah karena nilai r
berada pada rentang 0,20-0,399, nilai koefisien korelasi
menunjukan nilai positif artinya apabila variabel Firm Size
mengalami kenaikan maka akan disertai kenaikan untuk nilai
Return On Equity.

VIII.5 Analisis Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .372 a .138 .092 .13761 1.778
a. Predictors: (Constant), Firm Size, Leverage
b. Dependent Variable: ROE

Kd = r2 x 100%

= (0,372)2 x 100%

= 13,8%

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa nilai


koefisien determinasi adalah 13,8% dan nilai Adjusted R
Square adalah 0,138 atau sebesar 13,8%. Nilai ini menunjukan
bahwa tingkat penghindaran pajak sebesar 13,8% dan dapat
dijelaskan oleh variabel Leverage, Firm Size dan Return On
Equity. Sedangkan sisanya sebesar 86,2% (100% dikurangi
58

13,8%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar variabel


independen yang diteliti.

VIII.6 Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance
1 (Constant) -.141 .184 -.765 .449
Leverage -.118 .073 -.258 -1.618 .114 .919
Firm Size .023 .010 .351 2.206 .034 .919
a. Dependent Variable: ROE

Berdasarkan tabel diatas bahwa nilai t hitung selanjutnya


pada variabel Leverage sebesar -1,618 yang artinya < 1,687 ,
dapat dijelaskan bahwa thitung lebih kecil dari ttabel dan nilai
signifikan 0,114 > 0,05 maka H 0 diterima dan Ha ditolak yang
artinya Leverage tidak berpengaruh terhadap Return On
Equity.

Kemudian nilai thitung variabel Firm Size sebesar 2,206 <


1,687, dapat dijelaskan bahwa t hitung lebih kecil dari ttabel dan
nilai signifikan 0,34 > 0,05 maka H 0 diterima dan Ha ditolak
artinya Firm Size berpengaruh signifikan terhadap Return On
Equity.

VIII.7 Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)


59

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .112 2 .056 2.965 .064b
Residual .701 37 .019
Total .813 39
a. Dependent Variable: ROE
a. Predictors: (Constant), Firm Size, DER

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa nilai F hitung


untuk seluruh variabel independen sebesar 2,965 < 3,25 dapat
dijelaskan bahwa Fhitung lebih besar dari Ftabel dan nilai
signifikan sebesar 0,64 > 0,05 maka H 0 diterima dan Ha ditolak
artinya bahwa Leverage dan Firm Size secara bersama-sama
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return On
Equity.
60

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Filemon., Kinerja Keuangan Adaro Energy di Tahun


2020, https://nasional.kontan.co.id/news/begini-
kinerja-keuangan-adaro-energy-di-tahun-2020,
tanggal akses 14 Maret 2021.

Arifulsyah, H., & Nurulita, S. (2020). Jurnal Akuntansi


Keuangan Dan Bisnis, Vol. 13, No.1, Mei 2020 , 31-
40.

Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id/ tanggal akses pada 23


Mei 2021.

Churniawati, A., Titisari, K. H., & Wijayanti, A. (2019).


Journal Unpam, Vol.2, No.1, 1-14.

Edusaham., Data Nilai Perusahaan (Firm Size) di BEI Tahun


2017, https://www.edusaham.com/2019/04/data-nilai-
perusahaan-firm-size-di-bei-2017.html tanggal akses
14 Maret 2021.

Hery, S. M. (2017). Kajian Riset Akuntansi. Jakarta : PT


Grasindo.

Irham Fahmi, S. M. (2020). Analsis Laporan Keuangan.


Bandung: ALFABETA.
61

Kasmir, S. M. (2018). Analisis Laporan Keuangan. Depok: PT


RajaGrafindo Persada.

Lestari, P. (2020). Jurnal Neraca, Vol.4, No.1 Juni 2020, 1-10.

Prof.H.Imam Ghozali, M. P. (2020). Aplikasi Analisis


Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro .

Rambe, B. H. (2020). Analisis Ukuran Perusahaan, Free Cash


Flow (FCF) Dan Kebijakan Hutang Terhadap Kinerja
Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia . Jurnal Ecobisma,
Vol.7, No.1, 54-64.

Sugiyono, P. D. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif


Kualitatif Dan R&D. Bandung: ALFABETA.
51

LAMPIRAN
Lampiran Data 1 Return On Equity (ROE) Perusahaan Manufaktur Sektor Pertambangan Batubara Periode
2015-2019

Nama Laba Bersih


No Kode Perusahaan Tahun Total Ekuitas ROE
Perusahaan Setelah Pajak
2015 151,003 3,353,043 4.50%
2016 340,686 3,785,882 9.00%
PT Adaro
1 ADRO 2017 536,438 4,091,627 13.11%
Energy Tbk
2018 477,541 4,302,692 11.10%
2019 435,002 3,983,395 10.92%
2015 63,107 834,557 7.56%
PT Indo 2016 130,709 907,430 14.40%
2 ITMG Tambangraya 2017 252,703 958,139 26.37%
Megah Tbk 2018 258,756 969,783 26.68%
2019 126,502 884,465 14.30%
3 DEWA PT Darma 2015 465,754 224,756,424 0.21%
52

2016 549,890 225,129,671 0.24%


2017 2,769,140 227,552,534 1.22%
Henwa Tbk
2018 2,565,336 230,804,136 1.11%
2019 3,773,979 234,263,034 1.61%
2015 26,376,125 104,951,376 25.13%
PT Baramulti 2016 27,421,577 127,345,381 21.53%
4 BSSR Suksessarana 2017 82,816,929 149,890,675 55.25%
Tbk 2018 69,063,191 150,279,337 45.96%
2019 30,467,457 170,317,658 17.89%
2015 2,088,781 247,511,612 0.84%
PT Golden 2016 34,988,248 264,918,686 13.21%
5 GEMS Energy 2017 120,106,040 292,218,111 41.10%
Mines Tbk 2018 100,548,578 315,812,916 31.84%
2019 66,765,857 358,267,010 18.64%
2015 34,663,066 73,845,746 46.94%
PT Mitrabara 29.59%
2016 27,113,735 91,630,383
6 MBAP Adiperdana
Tbk 2017 58,635,700 122,304,341 47.94%
2018 50,310,702 124,181,254 40.51%
53

2019 35,287,557 145,640,390 24.23%


2015 24,732,565 93,347,586 26.50%
PT Samindo 2016 21,258,853 107,481,261 19.78%
7 MYOH Resources 2017 12,306,356 102,541,343 12.00%
Tbk 2018 30,928,664 113,987,735 27.13%
2019 26,098,429 122,298,955 21.34%
2015 25,724,095 155,118,199 16.58%
2016 14,586,772 147,744,334 9.87%
PT Toba
8 TOBA 2017 41,369,891 174,799,423 23.67%
Bara
Sejahtera 2018 68,089,796 215,623,872 31.58%
Tbk 2019 43,745,700 264,139,887 16.56%
54

Lampiran Data 2 Leverage Perusahaan Manufaktur Sektor Pertambangan Batubara Periode 2015-2019

Kode Nama
No Tahun Total Utang Total Ekuitas DER
Perusahaan Perusahaan
2015 2,605,586 3,353,043 77.71%
2016 2,736,375 3,785,882 72.28%
PT Adaro
1 ADRO 2017 2,722,520 4,091,627 66.54%
Energy Tbk
2018 2,758,063 4,302,692 64.10%
2019 3,233,710 3,983,395 81.18%
2015 343,806 834,557 41.20%
PT Indo 2016 302,362 907,430 33.32%
2 ITMG Tambangraya 2017 400,524 958,139 41.80%
Megah Tbk 2018 472,945 969,783 48.77%
2019 324,576 884,465 36.70%
2015 148,218,508 224,756,424 65.95%
PT Darma 2016 156,210,034 225,129,671 69.39%
3 DEWA
Henwa Tbk 2017 174,247,616 227,552,534 76.57%
2018 184,294,296 230,804,136 79.85%
55

2019 315,255,563 234,263,034 134.57%


2015 68,925,942 104,951,376 65.67%
PT Baramulti 2016 56,636,529 127,345,381 44.47%
4 BSSR Suksessarana 2017 60,246,779 149,890,675 40.19%
Tbk 2018 94,820,865 150,279,337 63.10%
2019 80,362,658 170,317,658 47.18%
2015 122,155,683 247,511,612 49.35%
PT Golden 2016 112,751,314 264,918,686 42.56%
5 GEMS Energy 2017 298,251,273 292,218,111 102.06%
Mines Tbk 2018 385,233,714 315,812,916 121.98%
2019 422,379,157 358,267,010 117.90%
2015 35,317,283 73,845,746 47.83%
PT Mitrabara 2016 24,745,376 91,630,383 27.01%
6 MBAP Adiperdana 2017 38,474,621 122,304,341 31.46%
Tbk 2018 49,328,008 124,181,254 39.72%
2019 46,886,899 145,640,390 32.19%
PT Samindo 2015 67,885,123 93,347,586 72.72%
7 MYOH
Resources 2016 39,773,001 107,481,261 37.00%
56

2017 33,526,632 102,541,343 32.70%


2018 37,338,363 113,987,735 32.76%
Tbk
2019 37,882,793 122,298,955 30.98%
2015 127,253,438 155,118,199 82.04%
2016 113,843,825 147,744,334 77.05%
PT Toba
8 TOBA 2017 173,538,605 174,799,423 99.28%
Bara
Sejahtera 2018 286,259,322 215,623,872 132.76%
Tbk 2019 370,500,569 264,139,887 140.27%

Lampiran Data 3 Firm Size Perusahaan Manufaktur Sektor Pertambangan Batubara Periode 2015-2019
57

Kode Nama LogN (Total


No Tahun Firm Size
Perusahaan Perusahaan Pendapatan )
2015 2,684,476 14.80
PT Adaro 2016 2,524,239 14.74
1 ADRO
Energy Tbk 2017 3,258,333 15.00
2018 3,619,751 15.10
58

2019 3,457,154 15.06


2015 1,589,409 14.28
PT Indo 2016 1,367,498 14.13
2 ITMG Tambangraya 2017 1,689,525 14.34
Megah Tbk 2018 2,007,630 14.51
2019 1,715,592 14.36
2015 240,123,973 19.30
2016 259,095,490 19.37
PT Darma
3 DEWA 2017 242,790,874 19.31
Henwa Tbk
2018 276,097,099 19.44
2019 344,647,459 19.66
2015 259,020,747 19.37
PT Baramulti 2016 242,598,535 19.31
4 BSSR Suksessarana 2017 392,574,134 19.79
Tbk 2018 443,432,403 19.91
2019 418,087,491 19.85
PT Golden 2015 353,186,003 19.68
5 GEMS
Energy 2016 384,339,836 19.77
59

2017 759,448,383 20.45


2018 1,045,058,516 20.77
Mines Tbk
2019 1,107,464,101 20.83
2015 219,113,608 19.21
PT Mitrabara 2016 187,155,820 19.05
6 MBAP Adiperdana 2017 258,586,097 19.37
Tbk 2018 258,138,029 19.37
2019 260,849,803 19.38
2015 226,332,334 19.24
PT Samindo 2016 190,106,455 19.06
7 MYOH Resources 2017 188,070,083 19.05
Tbk 2018 241,114,622 19.30
2019 254,454,591 19.35
2015 348,662,183 19.67
2016 258,271,601 19.37
PT Toba
8 TOBA 2017 310,709,476 19.55
Bara
Sejahtera 2018 438,444,319 19.90
Tbk 2019 525,524,499 20.08
510

Anda mungkin juga menyukai