Disusun Oleh:
Kelompok 4
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Analisis Laporan Keuangan pada PT Ace
Hardware Indonesia Tbk Periode 2018 - 2022" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Analisis Rasio bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurlinda,S.E.,Ak.,M.Si.,CA.
selaku dosen Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era persaingan saat ini, keunggulan kompetitif telah berkembang dan menuntut
perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangannya, yang dimaksud tersebut adalah kinerja
keuangan yang sangat sehat dan efisien untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.
Untuk mengetahui baik atau tidaknya suatu kinerja perusahaan dapat dilakukan analisis rasio
pada laporan keuangan perusahaan dari tahun ke tahun. Agar hasil yang didapatkan bisa lebih
meyakinkan dan dapat dipercaya.
1
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa dari tahun 2018 - 2022 Total Aktiva mengalami
kenaikan. Namun, pada laba dan total utang mengalami fluktuasi. Untuk memastikan bahwa
perusahaan tergolong perusahaan yang menguntungkan dan kinerja keuangan perusahaan
dikatakan baik atau buruk maka dapat dilakukan analisis laporan keuangan perusahaan dengan
menggunakan rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas dan profitabilitas.
1. Bagi Penulis, untuk menambah wawasan dalam bidang analisis keuangan dan
diharapkan dapat menjadi pengetahuan tambahan yang mana akan dipergunakan dalam
menyelesaikan masalah dalam sebuah perusahaan tentang kinerja keuangan
perusahaan.
2
2. Bagi Pihak Lain, merupakan tambahan rujukan penelitian selanjutnya dan dapat
dijadikan pertimbangan bagi organisasi yang menghadapi masalah yang serupa atau
sama.
Kinerja keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode
tertentu menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya
diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas (Jumingan, 2006:239).
Laporan keuangan adalah sarana untuk melihat kondisi keuangan dari suatu perusahaan.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK), laporan keuangan adalah bagian dari proses
pelaporan keuangan dan penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu
entitas. Laporan keuangan juga merupakan sebuah alat yang penting untuk mendapatkan
informasi yang terkait dengan posisi keuangan serta tujuan yang telah dicapai oleh suatu entitas
(Munawir, 2007).
Analisis laporan keuangan merupakan proses untuk mengetahui dan mengevaluasi kondisi
keuangan dari suatu perusahaan baik di masa lalu maupun masa sekarang dengan tujuan untuk
menilai kinerja yang telah dicapai perusahaan dan mengestimasi kinerja pada masa mendatang
(Sujarweni, 2017).
Analisis laporan keuangan merupakan sebuah aplikasi dari teknik analitis untuk laporan
keuangan yang bertujuan umum dan data tersebut berkaitan sehingga menghasilkan estimasi
dan kesimpulan yang bermanfaat untuk keperluan analisis bisnis (Subramanyam & John,
2012).
Rasio keuangan menurut (Subramanyam & John, 2012) adalah teknik analisis keuangan yang
banyak digunakan oleh pengguna laporan keuangan yang dapat menghasilkan beberapa rasio
dari laporan keuangan, dari beberapa rasio tersebut terdapat rasio yang digunakan umum dan
rasio yang hanya untuk keadaan suatu industri tertentu.
Kasmir (2018), menyebutkan bahwa ada empat jenis rasio, antara lain:
1. Rasio Likuiditas
2. Rasio Aktivitas
3. Rasio Solvabilitas
3
4. Rasio Profitabilitas
Rasio likuiditas menurut (Subramanyam & John, 2012) digunakan untuk mengetahui kondisi
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tepat waktu sehingga rasio likuiditas
menjadi penting bagi para pengguna laporan keuangan dalam mengambil keputusan untuk
mengetahui pemenuhan kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar perusahaan.
Menurut (Hanafi dan Halim (2018:78) Rasio aktivitas menunjukkan sejauh mana kemampuan
suatu perusahaan untuk menghasilkan penjualan berdasarkan asset tetapnya. Khikmawati dan
Agustina (2015) Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam mengelola semua aset yang dimiliki perusahaan sehingga bisa memberikan
aliran kas masuk bagi perusahaan.
Menurut (Putra & Dana, 2016) rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur seberapa perusahaan memanfaatkan dana yang dimiliki untuk membayar kembali
seluruh utang jangka pendek dan jangka Panjang.
Menurut Munawir (2014:240), “menjelaskan pula bahwa Profitabilitas adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan suatu organisasi untuk menghasilkan keuntungan.”
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
PENGHASILAN
MANFAAT
(BEBAN) PAJAK
PENGHASILAN
PENGHASILAN
KOMPREHENSIF
LAIN
Pengukuran Kembali
atas Program Imbalan 40.859
Kerja 90,949 -61,366 134,285 157,496
Total Laba
Komprehensif Yang
Dapat Diatribusikan
Kepada :
ASET
ASET LANCAR
Piutang Usaha :
7
Biaya Dibayar di Muka 203,342, 18,044 7,393 6,161 18,231
ASET TIDAK
LANCAR
Investasi Entitas - - - - -
Asosiasi
Investasi Pada - - - - -
Saham+C3
LIABILITAS DAN
EKUITAS
LIABILITAS
JANGKA PENDEK
Utang Usaha
8
Pihak Berelasi 85,301 59,999 40,901 25,782 44,360
LIABILITAS
JANGKA PANJANG
Liabilitas Jangka
Panjang Setelah
Dikurangi
dengan Bagian Jangka
Pendek :
9
Total Liabilitas 454,654 1,182,131 1,179,893 954,520 645,497
Jangka Panjang
EKUITAS
Modal Dasar - - - - - -
Rp48.000.000.000
Saham
Saldo Laba :
Berdasarkan tabel analisa diatas dijelaskan bahwa rasio likuiditas yang diukur
menggunakan current ratio pada PT Ace Hardware Indonesia Tbk periode 2018 - 2021
secara rata-rata yaitu 6.64:1 dan standar industri yang ditetapkan adalah 2:1 dapat
dikatakan bahwa current ratio berada diatas standar industri yang menunjukkan kondisi
perusahaan yang likuid. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan pada jumlah aktiva
lancar setiap tahunnya, dengan kenaikan nilai Current Ratio menunjukkan perusahaan
mampu melunasi hutang-hutang dan melaksanakan kegiatan operasionalnya, artinya
PT Ace Hardware Indonesia Tbk selama 5 (lima) periode mampu melunasi hutang
jangka pendeknya yang telah jatuh tempo.
Rasio Likuiditas
10
8,01
7,19
Current Ratio
8 6,49
5,58 5,96
6
4
2
0
2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
Current Ratio
12
2. Rasio Cepat (Quick Ratio)
Quick Ratio merupakan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendeknya tanpa menghitung persediaan (Fadilah et al., 2017). Menurut Sutrisno
(2012), adalah “rasio yang membandingkan antara aset lancar setelah dikurangi
persediaan dengan hutang lancar yang dimiliki perusahaan” maka dapat dilakukan
perhitungan Quick Ratio (QR) dengan rumus sebagai berikut :
Berdasarkan tabel analisa diatas dijelaskan bahwa rasio likuiditas yang diukur
menggunakan quick ratio pada PT Ace Hardware Indonesia Tbk periode 2018 - 2022
secara rata-rata yaitu menghasilkan nilai sebesar 3.09 dan standar industri yang
ditetapkan adalah 1.5. Maka, rasio yang dihasilkan berada diatas standar industri
sehingga kinerja keuangan perusahaan dinilai dari Quick Ratio dalam kondisi baik.
Peningkatan nilai dari Quick Ratio menunjukkan adanya kemampuan perusahaan
dalam membayar utang lancar dengan aktiva lancarnya tanpa menjual persediaan
apabila perusahaan membutuhkan dana cepat.
13
Rasio Likuiditas
5
3,91 3,81
Quick Ratio
4 3,06
3 2,5
2,19
2
1
0
2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
Quick Ratio
14
Tahun Kas + Setara Utang CR Rata - Standar Analisa
Kas Lancar Rata Industri
2018 798,522 631,055 127% 50% BAIK
2019 1,255,018 783,375 160% 50% BAIK
2020 2,219,784 844,928 263% 244% 50% BAIK
2021 2,543,833 722,537 352% 50% BAIK
2022 2,133,399 669,768 319% 50% BAIK
Rasio Likuiditas
400% 352%
350% 319%
300% 263%
Cash Ratio
250%
200% 160%
127%
150%
100%
50%
0%
2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
Series 1
DIT
Grafik 4 Cash Ratio Periode 2018 - 2022
Sumber : GEMILANG: Jurnal Manajemen dan Akuntansi: Vol.2, No.4 Oktober 2022
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa grafik tersebut meningkat dari tahun 2018
hingga tahun 2021. Sedangkan pada tahun 2021 terjadi penurunan kembali. Hal ini
menunjukkan bahwa kondisi Perusahaan kurang baik karena rasio yang dihasilkan
cukup tinggi yang berarti banyak kas yang tertanam atau ada dana yang menganggur
dan tidak digunakan secara optimal tetapi cash ratio pada tahun 2021 masih diatas
standar industri itu berarti perusahaan masih dalam kondisi likuid.
1. Receivable Turnover
Receivable Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk menilai efektivitas dalam
menyalurkan kredit dan mengelola utang. Maka dapat dilakukan perhitungan
Receivable Turnover (RTO) sebagai berikut :
16
Rasio Aktivitas
250
197,58
Receivable Turnover
200
150
91,57 97,99
100 78,77
51,66
50
0
2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
Receivable TurnOver
2. Inventory Turnover
Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali
dana yang ditahan dalam persediaan (inventory) ini berputar dalam satu periode.
Semakin kecil rasio ini, semakin tidak baik demikian pula sebaliknya. Maka dapat
dilakukan perhitungan Inventory Turnover (ITO) dengan rumus sebagai berikut :
Rasio Aktivitas
1,8 1,6
1,51 1,53
1,6 1,41
Inventory Turnover
1,4
1,2
1
0,8
0,6
0,4
0,12
0,2
0
2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
Inventory Turnover
Berikut hasil analisa berdasarkan hasil perhitungan dari total asset turnover:
Tabel 6
PT ACE Hardware Indonesia Tbk Periode 2018 - 2022
(Dalam Jutaan Rupiah)
Rasio Aktivitas
1,36
1,5 1,23
Asset Turnover
1,02
0,91 0,93
1
0,5
0
2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
Asset Turrnover
Berikut hasil analisa berdasarkan hasil perhitungan dari Debt To Asset Ratio :
Tabel 7
PT ACE Hardware Indonesia Tbk Periode 2018 – 2022
(Dalam Jutaan Rupiah)
20
Tahun Total Utang Total DAR Rata - Standar Analisa
Asset Rata Industri
2018 1,085,709 5,321,180 20% 35% BAIK
2019 1,965,506 6,641,808 30% 35% BAIK
2020 2,024,821 7,247,063 28% 23.8% 35% BAIK
2021 1,677,057 7,189,816 23% 35% BAIK
2022 1,315,265 7,249,254 18% 35% BAIK
Rasio Solvabilitas
40% 35%
28%
30% 23%
20% 18%
20%
DAR
10%
0%
2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
21
sebagai rasio hutang dengan modal sendiri dengan kata lain adalah imbangan antara
hutang yang dimiliki dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasionya makasemakin
tinggi risiko keuangannya, semakin rendah rasionya maka semakin rendah risiko
keuangannya. Maka dapat dilakukan perhitungan Debt to Equity Ratio sebagai berikut :
Berikut hasil analisa berdasarkan hasil perhitungan dari Debt To Equity Ratio :
Tabel 8
PT ACE Hardware Indonesia Tbk Periode 2018 – 2022
(Dalam Jutaan Rupiah)
22
Rasio Solvabilitas
50% 42% 39%
40% 30%
26%
DER
30% 22%
20%
10%
0%
2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
Berikut hasil analisa berdasarkan hasil perhitungan dari Net Profit Margin:
23
Tabel 9
PT ACE Hardware Indonesia Tbk Periode 2018 – 2022
(Dalam Jutaan Rupiah)
Rasio Profitabilitas
20% 17% 17%
13% 14% 13%
15%
NPM
10%
5%
0%
2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
Net Profit Margin
24
karena pada grafik dapat dilihat adanya sedikit penurunan beberapa tahun terakhir. Oleh
sebab itu, Perusahaan harus berhati – hati lagi agar tidak terjadi kerugian.
2. Return On Asset (ROA)
Rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi kekayaan perusahaan
menghasilkan laba bersih. Artinya, rasio ini digunakan untuk pengukuran berapa laba
bersih yang dapat diperoleh dari setiap dana rupiah dimasukkan ke dalam total neraca.
Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih dengan total aset. Maka dapat dilakukan
perhitungan Return On Asset (ROA) sebagai berikut :
25
Rasio Profitabilitas
23%
25% 21%
20% 14% 13% 12%
ROA
15%
10%
5%
0%
2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
Return On Asset
26
Tahun Modal Total ROE Rata - Standar Analisa
Bersih Ekuitas Rata Industri
2018 1,229,001 4,235,471 29% 40% TIDAK BAIK
2019 1,363,919 4,676,301 29% 40% TIDAK BAIK
2020 989,517 5,222,242 19% 21.8% 40% TIDAK BAIK
2021 925,489 5,512,758 17% 40% TIDAK BAIK
2022 876,090, 5,933,988 15% 40% TIDAK BAIK
Rasio Profitabilitas
35% 29% 29%
30%
25% 19%
17%
ROE
20% 15%
15%
10%
5%
0%
2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
Return On Equity
27
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data dengan menggunakan Likuiditas,Aktivitas,Solvabilitas,dan
Profitabilitas pada PT Ace Hardware Indonesia Tbk dari tahun 2018 – 2022 maka dapat
disimpulkan diantaranya sebagai berikut:
1. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan kinerja keuangan PT Ace Hardware
Indonesia Tbk dari hasil rasio likuiditas dalam posisi yang baik pada Current Ratio,
Quick Ratio dan Cash Ratio jika dibandingkan dengan rata-rata industri. Hal ini
menunjukkan PT Ace Hardware Indonesia Tbk mampu memenuhi kewajiban jangka
pendeknya.
2. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan kinerja keuangan PT Ace Hardware
Indonesia Tbk dari hasil rasio aktivitas dalam posisi yang baik pada Receivable Turn
Over jika dibandingkan dengan rata-rata industri. Hal ini menunjukkan PT Ace
Hardware Indonesia Tbk mampu mengelola piutang atau kredit pelanggan dan seberapa
cepat utang jangka pendek dibayar. Hasil rasio pada Inventory Turn Over dan Total
Asset Turn Over dalam posisi kurang baik jika dibandingkan dengan rata – rata
industry. Hal ini menunjukan PT Ace Hardware Indonesia Tbk memiliki persediaan
yang berlebihan dan penjualan yang lemah. Selain itu juga tidak efektivitas dalam
mengelelola asetnya untuk menghasilkan pendapatan.
3. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan kinerja keuangan PT. Ace Hardware
Indonesia Tbk dari hasil rasio solvabilitas dalam posisi yang baik pada Debt to Assets
Ratio dan Debt to Equity Ratio jika dibandingkan dengan rata-rata industri.
Meningkatnya nilai total aset dan total modal menunjukkan PT. Ace Hardware
Indonesia Tbk mampu untuk membayar utang perusahaan dengan aset dan modal yang
dimiliki.
4. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan kinerja keuangan PT Ace Hardware
Indonesia Tbk dari hasil rasio profitabilitas dalam posisi yang kurang baik pada Net
profit margin, Return on Asset dan Return on Equity jika dibandingkan dengan rata-
rata industri. Dikatakan kurang baik, dapat disebabkan oleh tingginya beban dan biaya-
biaya perusahaan begitu juga dengan perusahaan masih belum mampu menggunakan
aset dan modal yang dimiliki dengan baik dalam menghasilkan laba.
28
3.2 Saran
Berdasarkan hasil analisa maka penulis mengemukakan saran sebagai berikut :
1. Perusahaan disarankan mempertahankan tingkat likuiditas perusahaan, dimana hal ini
perlu dilakukan karena angka Current Ratio dan Quick Ratio menunjukkan angka yang
naik turun setiap tahunnya. Hal ini dapat diusahakan dengan menambahkan aset lancar
dan modal sendiri untuk mengurangi utang lancar perusahaan.
2. Perusahaan disarankan meningkatkan efektivitas kerja perusahaan dalam menagih
piutang karena angka Receivable Turn Over, Inventory Turn over dan Total Asset Turn
Over menunjukkan angka yang naik turun setiap tahunnya.
3. Perusahaan disarankan mampu meningkatkan pengelolaannya terhadap utang yang
dimiliki. Ini dikarenakan angka Debt to Assets Ratio dan Debt to Equity Ratio yang
dimiliki perusahaan masih naik turun setiap tahunnya.
29
REFERENSI
30